Ukm F3 Kia Anc [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Kegiatan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) F3. Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE PADA KEHAMILAN DI POLI KIA PUSKESMAS KOTA WILAYAH UTARA PADA TANGGAL 24 AGUSTUS 2021 A. LATAR BELAKANG Di dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain, 1400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia 2 orang ibu meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Antenatal Care (ANC) adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan, sekaligus upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu. Tujuannya adalah mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. ANC juga dapat untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. ANC dilakukan untuk semua ibu hamil baik pada kehamilan normal maupun kehamilan dengan risiko tinggi. Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janin dalam rahim dan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan janin. ANC juga berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan jalan menegakkan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan Di Puskesmas Kota Wilayah Utara, pada data Standar Pelayanan Minimal periode 2020, untuk ibu hamil dilakukan pelayanan kehamilan minimal sebanyak 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada trimester 1 dan 2, dan 3 kali pada trimester 3. Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pelayanan antenatal 10 T yaitu pengukuran berat badan dan tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri), penentuan



Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ), pemberian imunisasi Vaksin Tetanus Difteri (Td), pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet, tes Laboratorium ( Tes kehamilan, Hemoglobin, Golongan Darah, Glukoprotein urin); tatalaksana/penanganan kasus, temu wicara (konseling). Pada data SPM Puskesmas Kota Wilayah Utara untuk pelayanan Kesehatan ibu hamil sesuai standar telah mencapai 100% dengan predikat tercapai. Dengan adanya kunjungan yang teratur dan pengawasan yang rutin dari bidan atau dokter, maka selama masa kunjungan tersebut, diharapkan komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan dapat dikenali secara lebih dini dan dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Hal ini dapat mengurangi risiko kesakitan dan kematian bagi ibu hamil. Sangat sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah atau tidak, dan sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah atau tidak selama kehamilannya. Salah satu upaya pokok puskesmas adalah program kesehatan ibu dan anak, di mana pelayanan antenatal merupakan bagian yang tak terpisahkan dari program tersebut. B. PERMASALAHAN I. Identitas pasien 



Nama Istri : Ny. L







Umur : 32 tahun







Paritas : G2P1A0







Alamat : Banjaran







Pekerjaan : Ibu rumah tangga







Tanggal periksa : 24 Agustus 2021



II. Anamnesis Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 24 Agustus 2021 1. Keluhan selama kehamilan : Pusing 2. Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT : 16 Februari 2021 HPL : 23 November 2021 Usia Kehamilan : 30 Minggu Pasien tidak haid sejak bulan Januari 2021, sekitar satu bulan setelah terlambat haid pasien melakukan tes kehamilan dengan tes pack dan didapatkan hasil positif. Kemudian pasien



memeriksakan diri ke bidan dan dinyatakan hamil. Selama kehamilan pasien sering mengeluh pusing dan terkadang disertai mual ringan saat awal kehamilan. Saat ini pasien mengatakan kedua kaki dirasakan nyeri sejak 5 hari ini saat digunnakan berjalan, namun tidak bengkak. Keluhan lain seperti adanya nyeri kepala yang berat, nyeri ulu hati, perdarahan dari jalan lahir, keluar cairan bening dari jalan lahir, nyeri perut yang terus-menerus disangkal oleh pasien. 3. Riwayat Persalinan I : G1, hamil aterm, laki-laki, BBL 3100 gram, lahir normal, ditolong oleh bidan, 2,5 tahun. 4. Riwayat Penyakit Dahulu - Riwayat Tekanan Darah Tinggi : disangkal - Riwayat Kencing Manis : disangkal - Riwayat Penyakit Jantung : disangkal - Riwayat Alergi : disangkal 5. Riwayat ANC Pemeriksaan kehamilan dilakukan di puskesmas. Pemeriksaan kehamilan dilakukan satu bulan sekali dengan pemeriksaan laboratorium pada kunjungan pertama ANC. Pasien mendapat multivitamin dan suplemen besi. 6. Riwayat Haid - Menarche : 14 tahun - Siklus haid : 28 hari - Lama haid : 7 hari - Dismenore : (-) 7. Riwayat Perkawinan Pasien menikah yang pertama kali dengan suami sekarang. Usia pernikahan 4 tahun. 8. Riwayat KB : suntik 3 bulan 9. Riwayat Penyakit Keluarga - Riwayat Tekanan Darah Tinggi : disangkal - Riwayat Kencing Manis : disangkal - Riwayat Penyakit Jantung : disangkal - Riwayat Alergi : disangkal III. Pemeriksaan Fisik Dilakukan tanggal 24 Agustus 2021 a. Keadaan Umum : compos mentis, gizi kesan cukup b. Tanda Vital



Tensi : 120/70 mmHg Nadi : 84x/menit Respirasi : 20x/ menit Suhu : 36,6ºC Berat Badan : 64 kg Tinggi Badan : 155 cm LILA : 25 cm c. Status Internus - Kepala : Mesocephale - Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-) - Hidung : discharge (-), septum deviasi (-), napas cuping hidung (-) - Telinga : sekret tidak ada, tragus pain tidak ada - Mulut : Bibir sianosis (-), lidah kotor (-) - Tenggorok : uvula ditengah, tonsil T1-T1, faring hiperemis (-) - Leher : normocolli, limfonodi tidak membesar - Thoraks : bentuk normochest Cor Inspeksi : iktus kordis tidak tampak Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat Perkusi : batas jantung tidak melebar Auskultasi : bunyi jantung I–II int. normal, reguler, bising (-). Pulmo Inspeksi : pengembangan dada kanan = kiri Palpasi : fremitus dada kanan = kiri Perkusi : sonor // sonor Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-) - Abdomen Inspeksi : Cembung pada bagian perut, striae gravidarum (-) Palpasi : Ballotment (+) Perkusi : Tidak dilakukan Auskultasi : Tidak dilakukan - Ekstremitas Akral dingin -/- edema -/- sianosis -/d. Status Obstetri



Abdomen: - Inspeksi : cembung, striae gravidarum (+) - Palpasi : Leopold I : TFU 26 cm. Teraba masa besar, bulat dan lunak. Leopold II : Teraba tahanan memanjang pada uterus bagian lateral kiri. Teraba bagian kecil-kecil pada uterus bagian lateral kanan. Loepold III : Teraba massa bulat, keras, melenting, mudah digoyang. Leopold IV : Belum masuk PAP. - Auskultasi : DJJ 132x/menit - TBJ : (30-12)x155= 2790 gram Genitalia: - Eksterna : tidak dilakukan - Interna : tidak dilakukan B. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI Intervensi yang dipilih ialah melakukan pemeriksaan kehamilan rutin atau Antenatal Care (ANC). Ibu-ibu dengan kehamilan berisiko tinggi ataupun yang tidak berisiko diperiksa kehamilannya secara keseluruhan untuk mengetahui perkembangan kesehatan janin dan kondisi ibu, serta tanda-tanda bahaya saat kehamilan atau setelah persalinan. C. PELAKSANAAN Kegiatan ANC di Poli KIA Puskesmas Kota Wilayah Utara dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis mulai pukul 08.00 sampai selesai. Kegiatan pemeriksaan diawali dengan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas (LILA). Dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, dan suhu. Dilakukan anamnesis pada pasien berupa identitas, keluhan yang dirasakan saat itu, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dan penentuan Hari Perkiraan Lahir (HPL), penentuan usia kehamilan, dan riwayat obstetri sebelumnya. Selanjutnya pasien diminta untuk berbaring di bed pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan abdomen berupa pengukuran tinggi fundus, posisi janin, bagian terendah janin dan pengukuran denyut jantung janin. Pada pasien yang pertama kali melakukan ANC serta ibu hamil yang berisiko sebelumnya, pasien juga diminta untuk melakukan pemeriksaan hemoglobin, golongan darah, protein urine dan reduksi urine.



Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pada pasien, didapatkan hasil pengukuran tekanan darah ialah 120/70 mmHg. Posisi janin dalam keadaan normal yaitu letak kepala. Hasil pemeriksaan denyut jantung janin 134x/menit yang dimana dalam batas normal. Seluruh hasil pemeriksaan dicatat di dalam buku Kesehatan ibu hamil yang diberikan puskesmas. Edukasi yang diberikan: - Menghindari makan makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti garam, kopi - Mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar gizi seimbang. - Mengkonsumsi suplemen dan vitamin yang sudah diberikan - Menghindari makanan yang mengandung alkohol, rokok, obat-obatan, jamu, serta mengurangi konsumsi lemak, gula, dan pemanis buatan. - Makan makanan yang diproses dengan baik sampai matang dan bersih. - Memberi informasi kepada pasien dan keluarga mengenai tanda-tandambahaya dalam kehamilan, tanda-tanda awal persalinan, dan risiko yang mungkin timbul saat persalinan dan setelah persalinan. - Menyarankan kepada pasien datang ke dokter spesialis kandungan untuk melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut seperti USG. - Memberi motivasi kepada pasien untuk selalu berpikir positif terhadap kehamilannya dan menghindari stress selama kehamilan.



MONITORING DAN EVALUASI Kegiatan ANC bertujuan untuk mengetahui ibu hamil yang memiliki risiko kehamilan maupun tidak. Ibu hamil yang memiliki risiko akan selalu dimonitor setiap kunjungan sehingga akan menurunkan angka kematian ibu, sedangkan ibu hamil yang tidak berisiko tinggi juga tetap dipantau untuk mencegah munculnya tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Hasil evaluasi kegiatan ANC ini adalah tidak ditemukannya risiko kehamilan pada pasien. Pasien termasuk ke dalam risiko rendah sehingga pasien diberikan edukasi untuk rutin memeriksakan kehamilannya di fasilitas pelayanan kesehatan dan konsumsi vitamin kehamilan rutin.