User Experience Terhadap Pengguna Aplikasi Ojek Online (Go-Jek) Di Kalangan Mahasiswa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS)



USER EXPERIENCE TERHADAP PENGGUNA APLIKASI OJEK ONLINE (GO-JEK) DI KALANGAN MAHASISWA Sarah Fahira Adriati1, Aviv Yuniar Rahman2 [email protected], [email protected]



1



1



2



Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Widyagama Malang Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Widyagama Malang



Intisari— Maraknya aplikasi berbasis online membuat masyarakat berlomba-lomba untuk melakukan usaha secara online. Salah satunya yang sedang ramai diperbincangkan ialah mengenai ojek online. Beberapa perusahaan ojek online saling berlomba-lomba untuk menarik hati para pelanggan, terutama pelanggan muda seperti pelajar. Padatnya aktivitas dan mobilitas mahasiswa menyebabkan mereka butuh alat transportasi yang mudah untuk didapatkan namun dengan harga yang terjangkau. Adanya ojek online ini sungguh sangat membantu mereka. Namun dari beberapa ojek online, GoJek merupakan salah satu yang sering digunakan oleh mahasiswa. Dimana Go-jek sendiri sudah memiliki aplikasi dengan basis mobile computing sehingga dapat dengan mudah diakses dimana saja dan oleh siapa saja bagi yang memiliki smartphone. Dalam penelitian ini, saya melakukan penelitian mengenai user experience dari aplikasi Go-Jek terutama pada kalangan mahasiswa. Dengan melakukan survei terhadap beberapa mahasiswa yang sedang melakukan studi di universitas di Pulau Jawa, dapat diketahui bagaimana pengalaman pengguna untuk cara pengoperasian dari aplikasi ini dan bagaimana layanan yang diberikan. Sehingga dapat disimpulkan halhal yang menyebabkan mahasiswa lebih cenderung menggunakan Go-Jek dibanding dengan ojek online lainnya. Kata Kunci— Ojek Online, User experience, Go-Jek I. PENDAHULUAN Kehidupan yang semakin modern dengan padatnya aktivitas membuat tingginya mobilitas dari setiap orang. Sehingga alat transportasi yang efisien seperti ojek sangat dibutuhkan[1]. Seperti yang kita ketahui dengan adanya sistem secara online, untuk permasalahan transportasi tidak perlu dikhawatirkan lagi. Karena kini ojek online pun telah tersedia. Kemunculan ojek online sempat memicu beberapa konflik, karena dianggap mengganggu penyedia transportasi konvensional lainnya. Namun, karena kemudahan dalam hal akses dan harga yang dianggap lebih terjangkau dari pada penyedia transportasi konvensional, ojek online sangat digemari oleh masyarakat terutama untuk pelajar atau mahasiswa. Seperti yang diketahui, bahwa pelajar terutama mahasiswa memiliki banyak kegiatan mulai dari kegiatan formal dari institusi tempat mereka belajar sampai urusan organisasi yang mereka ikuti. Hanya saja tidak semua



mahasiswa memiliki kendaraan pribadi. Hal itu lah yang menyebabkan mereka akhirnya memilih untuk menggunakan ojek online. Sejak kemunculan pertama ojek online, muncul beberapa perusahaan yang menawarkan jasa yang sama. Karena dianggap bisnis yang menguntungkan, beberapa perusahaan mengusung jasa layanan yang sama sehingga timbul persaingan antar penyedia layanan ojek online[2]. Dari beberapa nama perusahaan, Go-Jek merupakan salah satu perusahaan ojek online yang sering digunakan oleh mahasiswa. Dilengkapi dengan aplikasi berbasis mobile computing, Go-jek merupakan perusahaan pertama yang mencetuskan jasa layanan ojek online. Mobile computing itu sendiri ialah sekumpulan hardware, data dan perangkat lunak aplikasi yang mampu berpindah tempat[3].Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dibahas mengenai user experience atau pengalaman pengguna dari aplikasi mobile computing atau yang sedang dibahas di sini ialah aplikasi Go-Jek guna mengetahui kepuasan pengguna terhadap aplikasi ini. User experience itu sendiri merupakan suatu pengalaman atau perasaan dari seseorang yang telah menggunakan suatu produk atau sistem tertentu[4]. Dengan adanya penelitian ini, pelanggan yang belum pernah menggunakan ojek online terutama Go-Jek dapat mengetahui kualitas dari Go-Jek itu sendiri. Sehingga dapat diketahui apakah Go-Jek merupakan rekomendasi yang baik atau tidak terutama untuk kalangan mahasiswa. Karena dengan hasil dari pengalaman pengguna ini akan berpengaruh pada citra produk suatu perusahaan[5]. Dimana yang disini produknya ialah aplikasi Go-Jek. II. TINJAUAN PUSTAKA A. User Experience (UX) / Pengalaman Pengguna Dalam suatu system atau produk, terdapat tiga unsur yaitu User Interface (UI), User Experience(ux), dan Usability. Ketiganya mungkin terlihat mirip hanya saja dalam arti sesungguhnya sangat berbeda. User Interface ialah tatap muka atau suatu tampilan dari system atau produk. Apabila kita melihat suatu produk dan merasa produk itu menarik, maka itu adalah user interface[6]. Sedangkan untuk Usability ialah suatu bentuk evaluasi untuk mengetahui seberapa mudah UI untuk digunakan[7]. Lalu yang terakhir ialah user experience ialah rasa puas atau kesenangan dari pengguna setelah menggunakan produk tertentu. Definisi lain, User experience (UX) merupakan anggapan pengguna dan respon mereka terhadap suatu produk, jasa, dan sistem. Dari ketiga hal itu UX



Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS) merupakan salah satu cara untuk dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh pengguna. Dengan UX kenyamanan dan kepuasan seseorang dapat dinilai dengan prinsip pengguna atau customer berkuasa untuk menentukan tingkatan rasa puas mereka sendiri[8]. Nilai ini akan membantu perusahaan untuk mengevaluasi produk mereka dan mengembangkannnya untuk menjadi lebih baik. Karena dengan UX, perusahaan akan mengetahui kebutuhan pelanggan secara dinamis. Sehingga mereka dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari produk, jasa, atau system mereka[9]. Ada beberapa macam metode dalam mengevaluasi UX, yaitu : 1) Studi Lapangan : Studi lapangan dilakukan dalam pengaturan naturalistik, konteks penggunaan nyata. Penelitian lapangan dapat dilakukan dalam jangka pendek (misalnya peneliti membayangi peserta selama satu jam) atau jangka panjang (misalnya peserta menggunakan sistem dalam kehidupan mereka selama 2 minggu). 2) Studi Laboratorium : Studi laboratorium (laboratorium) dilakukan di lokasi tetap, biasanya di tempat peneliti, berbeda dengan konteks pemakaian asli. Contohnya termasuk lab usability, ruang pertemuan, kamar yang tenang yang dirancang untuk eksperimen terkontrol, atau simulator. 3) Studi Online : Studi online dilakukan via internet. Peserta bisa menjadi orang anonim dari seluruh dunia, atau hanya dengan undangan. Meskipun memungkinkan untuk menjalankan berbagai jenis studi pengguna secara online, daftar ini mencakup hal-hal yang relatif mudah dilakukan secara online. 4) Kuesioner / skala : Kuesioner atau skala dapat digunakan dalam berbagai jenis studi UX. Dalam koleksi kami, kami memiliki kuesioner dan skala yang mencakup aspek pengalaman[10]. B. Go-Jek Ojek merupakan penyedia layanan jasa yang bergerak di bidang transportasi berupa sepeda motor. Sedangkan ojek online ialah bisnis ojek yang dijalankan secara online. Salah satunya ialah Go-Jek. Go-Jek ialah perusahaan ojek online yang dibuat oleh Nadiem Makarim dan Michaelangelo Moran. Diawali dengan tujuan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, kini Go-Jek kini berkembang dengan pesat dan menambah variasi layanan yang diberikan[11]. Mulai dari Go-Food, Go-Send, hingga Go-tix disediakan oleh aplikasi Go-Jek dimana basis dalam pelayanannya berupa ojek (pengantaran). Namun dua produk yang paling disukai pelanggan ialah Go-Ride (ojek) dan GoFood (pengantaran makanan) dikarenakan harga yang dianggap terjangkau[12]. Didukung dengan aplikasi berbasis mobile computing, yaitu aplikasi yang dapat digunakan secara portable[13], membuat pelanggan dapat mengakses Go-Jek kapan saja dan dimana saja dengan smartphone mereka. Di awal munculnya Go-Jek sempat menimbulkan konflik dengan ojek konvensional[14]. Hal itu disebabkan karena pelanggan ojek konvensional yang lebih tertarik kepada Go-Jek.



C. Hubungan Mahasiswa dengan Ojek Online Mahasiswa merupakan pelajar yang teregistrasi pada suatu perguruan tinggi[15]. Dimana kegiatan belajar yang dilakukan mahasiswa lebih memiliki level yang paling tinggi sebagai seorang pelajar. Selain disibukkan dengan kegiatan formal, mahasiswa juga memiliki kegiatan tambahan bagi mereka yang mengikuti organisasi[16]. Tentu saja tidak semua kegiatan yang mereka lakukan berada di satu tempat yang sama. Terkadang kegiatan yang mereka lakukan akan berpindah tempat. Sehingga mahasiswa pasti perlu alat transportasi. Hanya saja tidak semua mahasiswa memiliki alat transportasi pribadi. Sehingga mereka membutuhkan alat trasnportasi umum. Namun alat transportasi umum dianggap tidak efisien dikarenakan butuh waktu menunggu penumpang lain atau bahkan alat trasnportasi tersebut tidak melewati tempat tujuan yang diharapkan. dengan kegiatan yang sibuk tersebut diperlukan transportasi yang efisien dan tersedia dengan praktis namun memiliki harga yang murah[17]. Oleh karena itu mahasiswa memiliki ketertarikan lebih terhadap adanya ojek online. III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survei yang merupakan pendekatan penelitian kuantitatif. Dimana jumlah responden adalah 92 orang mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan ialah dengan melakukan pengumpulan data melalui penyebaran angket online yaitu google form. Penyebaran angket tersebut dilakukan secara acak di beberapa kampus di Pulau Jawa melalui sosial media (line dan whatsapp). Proses pengambilan data berlangsung selama seminggu dan menghasilkan beberapa data.



Gambar 1 Diagram Blok Metode Penelitian Data tersebut akhirnya diolah dan di analisa untuk mengetahui nilai dari kepuasan pelanggan. Sehingga dapat diketahui pengalaman pengguna untuk aplikasi Go-Jek. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bedasarkan peneletian yang telah dilakukan, dihasilkan beberapa data sebagai berikut : A. Karakteristik responden bedasarkan usia



Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS)



Gambar 2 Persentase Usia Responden transportasi online yang efektif. Meski begitu ada juga yang B. Tanggapan Responden Mengenai Penggunaan Aplikasi merasa bahwa dalam pencariannya membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal itu disebabkan lokasi penjemputan yang Go-Jek merupakan tempat terpencil atau pada hari pemesanan driver merupakan hari besar.



Gambar 3 Taraf Kemudahan dalam Mengoperasikan Aplikasi Go-Jek Hal utama untuk aplikasi mobile computing ialah kemudahan dalam menggunakannya. Suatu aplikasi rumit apabila dalam mengoperasikannya mudah maka akan membuat orang tertarik untuk menggunakannya. Apabila terlalu sulit, maka orang akan beranggapan aplikasi tersebut tidak menarik. C. Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan yang Diberikan Driver Go-Jek



Gambar 6 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan yang Diberikan Driver Go-Jek Untuk pelayanan yang diberikan oleh driver pun dirasa cukup baik. Lebih dari 70% beranggapan baik bahkan lebih dari 24% mengkategorikan sangat baik. Bagi pengguna yang merasa pelayanannya tidak baik ialah dikarenakan mereka pernah mengalami penolakan dari driver ketika mengetahui bahwa tempat penjemputannya merupakan terminal atau stasiun. Penolakan tersebut tentu bukan tanpa alasan. Karena beberapa tempat transportasi umum melarang adanya transportasi online di daerah mereka. D. Tanggapan Responden Mengenai Tarif yang Diberikan Go-Jek



Gambar 5 Tanggapan Responden Mengenai Proses Pencarian Driver Go-Jek Lebih dari setengah responden menganggap bahwa proses pencarian driver Go-Jek sendiri tidak memakan waktu yang lama. Jadi dapat terlihat bahwa Go-Jek merupakan salah satu



Gambar 7 Tanggapan Responden Mengenai Tarif Go-Jek



Journal of Information Technology and Computer Science (JOINTECS) Dari hasil yang didapat, sebagian besar dari responden memberikan respon positif ketika menggunakan aplikasi GoJek. Selain kemudahan dalam penggunaan dan pembuatan aplikasinya, layanan yang diberikan pun dianggap baik. Terutama yang paling penting untuk mahasiswa ialah tarif yang dikenakan oleh aplikasi ini tergolong murah dan terjangkau. Selain itu dalam efisiensi waktu, dalam proses pencarian driver tidaklah membutuhkan waktu yang lama. Meski terjadi beberapa pengalaman dalam waktu penungguan membutuhkan waktu yang lebih, hal itu bukanlah disebabkan dari perusahaan Go-Jek itu sendiri. Sebaliknya hal itu terjadi dikarenakan suatu kondisi yang menyebabkan kurang efisiennya waktu penjemputan. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengalaman pengguna untuk aplikasi Go-Jek dari kalangan mahasiswa di Jawa cenderung memiliki citra yang baik. Sehingga hal itu menyebabkan banyak mahasiswa lebih memilih Go-Jek dibandingkan dengan perusahaan ojek online yang lain. Didukung dalam kemudahan dalam menggunakan aplikasinya serta layanan yang diberikan dinilai cukup baik, Go-Jek dianggap salah satu pilihan utama di hati mahasiswa. Meski begitu masih ada kekurangan dari GoJek itu sendiri dalam hal pelayanan. Untuk saat ini Go-Jek dan perusahaan ojek online lainnya belum bisa melayani penjemputan dan pengantaran di tempat atau daerah trasnportasi konvensional seperti terminal dan stasiun. B. Saran Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilakukan penelitian terhadap pengalaman pengguna atau user experience dari GoJek yang difokuskan kepada tempat tertentu seperti Kota Wisata atau Kota Pelajar seperti Malang, Jogja, atau Bali. Karena seperti yang kita ketahui bahwa kota tersebut merupakan kota yang padat penduduk. Sehingga tidak memungkiri bahwa padatnya mobilitas mereka akan menyebabkan mereka untuk menggunakan alat transportasi online. Terutama untuk menghindari macet. Selain itu dapat dilakukan juga penelitian untuk membandingkan antar perusahaan trasnportasi online di Kota tersebut guna mengetahui keunggulan dan kekurangan dari masing-masing perusahaan. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] - Roesdijanto, P. Tutuko, R. David, and E. Sonalitha, “Transformasi Ojek Tradisional ke Ojek Online,” J. Studi Manaj. Dan Bisnis, vol. 3, no. 1, pp. 76–79, Jan. 2017. [2] Arianis Chan, Maulydia Maharani, and Pratami Wulan Tresna, “PERBANDINGAN PENGALAMAN PENGGUNA PADA APLIKASI MOBILE GO-JEK DAN GRAB (STUDI PADA KONSUMEN PT GO-JEK DAN PT GRAB INDONESIA DI DKI JAKARTA),” J. AdBispreneur, vol. 2, no. 2, pp. 167–173.



[3] adriansachmad, “Definisi dari mobile computing, aplikasi yang menggunakan mobile computing dan perusahaan yang menggunakan mobile computing,” adrianstarkblog, 14-Apr-2016. . [4] “User Interface (UI) Vs. User Experience (UX),” Pekku Blog, 17-Feb-2016. . [5] Yudhistira Serdiansyah Alrio, Agi Putra Kharisma, and Hanifah Muslimah Az-Zahra, “Analisis Pengaruh User Experience Ride Sharing Application Terhadap Citra Merek Pada Pengguna Android dan iOS,” J. Pengemb. Teknol. Inf. Dan Ilmu Komput., vol. 2, no. 2, pp. 869– 879. [6] “Perbedaan User Interface (UI) dan User Experience (UX) | Android Jakarta.” . [7] “Usability Vs User Experience,” School of Computer Science. [Online]. Available: https://socs.binus.ac.id/2015/09/18/usability-vs-userexperience/. [Accessed: 14-Dec-2017]. [8] Mendiola B. Wiryawan, “USER EXPERIENCE (UX) SEBAGAI BAGIAN DARI PEMIKIRAN DESAIN DALAM PENDIDIKAN TINGGI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL,” HUMANIORA, vol. 2, pp. 1158–1166, Oktober 2011. [9] Fhadilla Muhammad, Radityo Adi Nugroho (last), and Dodon Turianto N, “Analisis User Experience Untuk Tingkat Keterpilihan Smartphone Android,” Kumpul. J. Ilmu Komput., vol. 04, pp. 82–91, Feb. 2016. [10] “All About UX.” [Online]. Available: http://www.allaboutux.org/. [Accessed: 13-Dec-2017]. [11] Rifaldi, Kadunci, and Sulistyowati, “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI ONLINE GOJEK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MAHASISWA/I ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI JAKARTA,” Epigram, vol. 13, pp. 121–128, Oktober 2016. [12] Anis Agustin and Khuzaini, “PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN TRANSPORTASI ONLINE (GO-JEK) DI SURABAYA,” J. Ilmu Dan Ris. Manaj., vol. 6, no. 9, Sep. 2017. [13] A. Setyono and E. Z. Astuti, “EKSPLORASI MOBILE COMPUTING UNTUK KOMUNIKASI DATA,” Techno.Com, vol. 12, no. 4, pp. 208–216, Nov. 2013. [14] Hendita Doni Prasetya and Martinus Legowo, “RASIONALITAS OJEK KONVENSIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI DI TENGAH ADANYA GOJEK DI KOTA SURABAYA.” [15] “Mahasiswa,” Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 30-Aug-2017. [16] W. Pinggiran, “Ingatlah, Mahasiswa Sukses Aktif dalam Banyak Kegiatan,” Ngopie, 15-Sep-2016. . [17] D. oleh J. P. P. U. INDRAMAYU, “JURNAL PENGGUNAAN TRANPORTASI ONLINE DENGAN METODE APLIKASI TELPON PINTAR.” .