Woc Limfoma Non Hodgkin - Anggun Julia Syafitri - P1337420920010 [PDF]

Citation preview

Limfoma Non Hodgkin (LNH) memiliki perbedaan yang signifikan dengan Limfoma Hodgkin (LH), dimana sel-sel ganas pada LNH jarang terlokalisasi, muncul dengan sangat cepat, dan menjalar luas (Potts & Mandleco, 2012). Virus



Sel limfosit



Faktor predisposisi: lingkungan, imunologik, genetik



Menyerang sel T dan sel B



Terbawa aliran darah limfatik



Limfadenopati



Pelepasan zat pirogen endogen



MK: Resiko Infeksi



Merangsang hipotalamus



NIC: Infection control Mandiri  Pertahankan lingkungan aseptic  Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan  Monitor tanda dan gejala infeksi  Ajarkan cara menghindari infeksi Kolaborasi  Berikan antibiotik



Instabil termoregulasi MK: Hiperetemia NIC: Fever treatment Mandiri  Monitor warna dan suhu kulit  Monitor tekanan darah, nadi, dan RR  Lakukan water tapid sponge Kolaborasi  Berikan antipiretik



Rambut rontok



Terbentuknya benjolan pada kelenjar limfe Interupsi sel saraf MK: Nyeri NIC: Pain management Mandiri  Kaji nyeri  Ajarkan teknik non farmakologi  Kontrol lingkungan Kolaborasi  Berikan analgesik



Hospitalisasi



Rusaknya jaringan



Proliferasi limfosit abnormal



MK: Kecemasan Pada bronkiolus Menyebar ke kelenjar getah bening trakeobronkus



Obstruksi pada saluran napas Penyempitan jalan napas



Peningkatan sekret MK: Bersihan jalan nafas tidak efektif



Hematogen



Fungsi limfosit terganggu



Kelenjar getah bening



NIC: Body image enhancement  Kaji secara verbal/non verrbal respon anak  Dorong anak mengungkapkan perasaannya



Radioterapi



Mual muntah



Bersirkulasi melalui penyebaran limfatik



MK: Gangguan citra tubuh



Penatalaksanaan: kemoterapi, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, pembedahan (rekomendasi)



Kemoterapi



Mekanisme sel neoplasma



Masuk ke pembuluh aferen



Pemeriksaan penunjang: biopsi, radiologi, laboratorium



Mekanisme imun terganggu



Insiden:  Penyebab kematian ke-3 kanker pada anak.  Dunia: 7-8 kasus/juta anak