Yuuki Yuuna Wa Yuusha de Aru Nisatsu-Me No Yuusha Gyoki [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Andi GT’z (@AndiGTz)



Nisatsu-me no Yuusha Gyoki (Catatan Pahlawan Kedua)



Andi GT’z (@AndiGTz)



Tambahan Sebenarnya ini adalah Pengantar Ke Light Novel Nogi Wakaba wa Yuusha de Aru Atau mungkin bisa dikatakan “Chapter 0” Light Novel Nogi Wakaba wa Yuusha de Aru



Andi GT’z (@AndiGTz)



Nogi Sonoko bergabung dengan Yuusha-bu (Klub Pahlawan) SMP Sanshuu. Keberadaannya memberikan dorongan baru pada anggota klub yang lain. Salah satunya adalah acara menginap. Tujuannya adalah agar mereka lebih mengenal satu sama lain. Awalnya itu untuk menyambut bergabungnya sang anggota baru, Sonoko, tapi anggota yang lama pun menikmatinya. Hari ini Karin menginap di rumah Sonoko. “Ini membuat tubuhmu segar, kan, Nibosshi ~ ?” “Iya, kehangatannya merasuk hingga ke dalam tubuh…” “Kita yang sudah mempersembahkan hampir dari seluruh tubuh kita, sekarang kita harus menjaga baik-baik anggota tubuh kita. Jangan sampai kenapa – kenapa lagi ~” panas.



Kamar mandi kediaman Nogi sama halnya seperti pemandian air



“Ehm, berendam memang bagus untuk tubuh, tapi apa kita perlu berendam bersama – sama?” “Kurasa akan lebih seru kalau bersama, toh kita juga bisa ngobrol. Apa kau malu, Nibosshi ~ ?” “Ya, kurang lebih.” “Tapi kau pernah berendam dengan teman – teman yang lain di pemandian air panas, kan ~ ?” “Pemandian air panas dan kamar mandi itu berbeda…” “Padahal Yuyu suka, dan Wasshi sudah terbiasa ~” “Kalau mereka sih aku tidak heran…” “…” “Ke-Kenapa?” “Nibosshi, kau terlihat imut kalau rambutmu digerai. Tampak lebih imut ~”



Andi GT’z (@AndiGTz)



“Ti, tidak juga kok…” “Reaksi yang lucu. Pasti para pembaca suka dengan karakter sepertimu. Desakan kreativitasku rasanya tidak tertahankan ~” “Apa maksudmu?” “Bukan apa-apa kok ~” Karin digoda oleh sifat Sonoko. Namun dia tidak tampak risih olehnya. Inubouzaki Fuu sedang merenungkan sesuatu di rumahnya. Itsuki, adiknya, berada di sampingnya. Bergabungnya Sonoko merupakan sebuah aset yang berharga bagi Yuusha-bu (Klub Pahlawan) SMP Sanshuu. Fuu duduk di kelas tiga, dan sekarang adalah musim gugur. Sudah saatnya memutuskan ketua Yuusha-bu (Klub Pahlawan) selanjutnya. Artinya, dia harus memilih salah satu dari empat orang yang kelas dua. “Hmm, mereka telah menjadi senpai yang hebat… Aku sih tak perlu cemas. Coba aku pikirkan satu per satu. Tougou memang hebat, tapi kurasa dia tak tertarik menjadi ketua klub. Bagaimana menurutmu Itsuki?” “Aku pikir Tougou-senpai bisa menjadi ketua klub, tapi mungkin … dia akan kesulitan …” “Itu benar juga. Selanjutnya Yuuna. Dia terlihat memiliki kemampuan menjadi seorang pemimpin, tapi aku cemas kalau dia yang jadi ketua klub.” “Kalau Yuuna-san yang jadi ketua dan Tougou-senpai yang jadi wakil, kurasa semua akan berjalan lancar.” “Ya, kombinasi mereka bagaimana dengan Nogi?”



terdengar



lumayan.



Selanjutnya,



“Untuk pertama kalinya aku percaya manusia memiliki aura ketika melihat Sonoko-san.”



Andi GT’z (@AndiGTz)



“Auranya memang sungguh menakjubkan. Burung bisa hinggap di jari jemarinya. Anjing liar langsung menuruti perintahnya. Ibarat dia adalah pusat segala ciptaan … Pemimpin Pahlawan generasi sebelumnya memang sangat luar biasa. Terus terang, aku kurang nyaman dia menjadi ketua klub, tapi kalau Tougou yang jadi wakilnya, mungkin tak akan ada masalah. Soalnya generasi sebelumnya begitu, kan?” “Kalau dipikir-pikir, Tougou-senpai lebih cocok menjadi wakil daripada menjadi ketua, ya?” “Yang terakhir Karin.” “Karin-san jadi ketua klub, ya? Kurasa itu ide bagus.” “Kelihatannya kau tertarik padanya Itsuki. Tapi ya … untuk sekarang itulah empat kandidatnya. Aku lebih memilih Karin untuk menjadi ketua selanjutnya. Mungkin sulit baginya, tapi dia adalah Pahlawan yang sempurna. Dia pasti bisa melakukannya.” “Jadi karena itu Onee-chan sering meminta Karin-san untuk bantu – bantu, ya?” “Tepat sekali. Aku sekarang sedang melatihnya.” “Hebat. Onne-chan selalu memikirkan Yuusha-bu (Klub Pahlawan). Sini, biar aku beri hadiah.” Itsuki beranjak dari duduknya, kemudian berdiri di belakang kakaknya dan memijat pundaknya. “Oh, oooh ~ Enak sekali. Aku baru tahu kau telah melatih kemampuan memijatmu, Itsuki.” “Tapi aku bukanlah tandingannya Yuuna-san.” “Dia sih udah beda level. Pijatannya serasa masuk ke dalam jiwa.” Seraya mereka berbincang, sang kakak terlihat bahagia melihat perkembangan sang adik.



Andi GT’z (@AndiGTz)



Akhir – akhir ini Sonoko tidak terlihat di Yuusha-bu (Klub Pahlawan). Terkadang dia pergi ke Taisha untuk mencari informasi. Berbeda dengan Karin, yang kakaknya seorang pegawai berkedudukan tinggi, ataupun Fuu, yang menjadi perwakilan daerah, Sonoko memiliki sebuah hak istimewa. Dia adalah putri dari keluarga Nogi dan juga pernah disembah sehingga memiliki kebebasan di dalam Taisha.



Andi GT’z (@AndiGTz)



Informasi yang sedang Sonoko cari adalah kemana arah Yuusha System akan dituju. Bahkan walau informasi tersebut hanyalah kabar angin yang tidak pasti 100% kebenarannya. Kenyataan dunia luar dinding adalah suatu hal yang sangat mengejutkan hingga sulit dipercaya. Sebuah tindakan pencegahan harus diambil. Itulah tugas Taisha. Gadis – gadis yang kini menjalankan kewajiban mereka sebagai siswi SMP mungkin akan ditugaskan kembali ketika dibutuhkan. Pasti ada hal yang bisa dilakukan. Banyak teka – teki yang harus dipecahkan. Sebenarnya makhluk apakah Vertex itu? Apa yang mengakhiri Tahun Masehi sehingga digantikan dengan Tahun Ilahi? Seandainya saja mereka bertempur kembali, mereka tidak akan menderita tanpa tak mengetahui apa – apa lagi. Taisha sekarang mulai bersedia untuk menjelaskan situasinya, tetapi mereka juga harus tahu konsekuensinya. Karena Taisha telah bekerja dalam kerahasiaan selama ratusan tahun. Sonoko menduga bahwa mereka membutuhkan waktu. Dia harus lebih bersabar dalam menggali informasi. “Aku punya permintaan pada Yuusha-bu (Klub Pahlawan) ~” Sonoko bicara di depan teman – temannya. “Jadi, kau yang meminta bantuan, Sonocchi?” “Yuusha-bu Go-kajou (5 Prinsip Klub Pahlawan) nomor empat, Jika Ada Masalah, Mintalah Saran, benarkan ~ ?” “Jarang sekali kau minta tolong, Nogi. Jangan-jangan ada seseorang yang kau sukai?”



Andi GT’z (@AndiGTz)



“Ada cowok yang disukai Sono-chan?!” Yuuna kaget. “Sepertinya ini tugas untuk Itsuki.” “Baiklah, akan ku coba meramalnya … Ini hasilnya. Tampaknya hubungan kalian akan langgeng!” “Adikku biasanya mendapat kartu kematian (Shinigami), tapi sekarang dapat bagus. Sip dah!” “Yei! Sono-chan, siapa yang kamu sukai?” “Aku sudah punya firasat kalau Nogi akan cocok dengan cowok yang perhatian dan pekerja keras. Andai saja ada cowok yang sifatnya sepertiku.” “Yah … Aku kurang tahu siapa yang aku sukai, tapi aku suka orang yang rajin dan gemar membantu orang lain. Barangkali asyik kalau dia orang yang serius dan kadang-kadang ceroboh ~” “Teman – teman, tenanglah. Sonocchi tidak meminta bantuan tentang cinta. Pembicaraan ini menyimpang terlalu jauh. Sonocchi, kalau tahu menyimpang, jangan ikut – ikutan.” “Benarkah?” “Kesalahan dari pembicaraan tadi adalah Karin yang tidak melakukan tsukkomi sebelum Itsuki meramal.” “Kau yang salah karena bicara sembarangan sejak awal, Fuu!” “Pertengkaran kalian menandakan kalian sangat akrab ~” Sonoko memperhatikan Fuu dan Karin sembari menganggukkan kepalanya. “Bicaralah, Sonocchi. Ada masalah apa?” “Oh, iya, iya. Aku ingin minta bantuan kalian mencari buku. Aku butuh materi untuk novelku, jadi aku minta buku – buku sejarah dari



Andi GT’z (@AndiGTz)



arsip keluargaku. Dan mereka mengirimkan buku – buku yang jumlahnya segunung. Hasilnya tempatku sekarang penuh dengan kardus ~” “Kau mau baca buku sejarah, ya … Itu bagus, Sonocchi.” Tougou mengangguk. “Tentu saja kami akan membantu. Tapi bukankah Taisha akan membantumu kalau kau meminta mereka, Nogi? Atau ada sesuatu yang terjadi?” “Tidak juga. Orang-orang Taisha sangat baik. Mereka akan melakukan apa pun selama aku tidak menguak rahasia mereka. Tapi ada suatu hal untuk masalah ini.” “Hm, apa hal itu adalah, masalah cinta?” “Kenapa selalu dihubunga dengan cinta sih?” “Ahahaha, kebiasaan, karena daya tarik perempuanku tinggi. Selalu saja aku hubungkan dengan obrolan gadis. Nogi, lanjutkan.” “Barangkali ini hanya dugaanku, tapi mungkin ada beberapa buku yang aku terima lolos dari badan sensor Taisha. Karena itulah aku tak bisa minta bantuan mereka ~” “Buku yang lolos dari sensor Taisha ya? Apa memang ada ya?” “Ya, ada buku – buku yang disimpan di Keluarga Nogi dalam waktu yang lama. Anggap saja seperti mencari harta karun ~!” “Baiklah, ayo kita bantu memilah buku tanpa memikirkan hal yang lebih jauh. Sebagai ketua klub, aku menerima permintaan Nogi.” Dengan demikian, jadwal hari Minggu Yuusha-bu (Klub Pahlawan) adalah membantu Nogi memilah buku di rumahnya. Saat akhir pekan, anggota Yuusha-bu (Klub Pahlawan) berkumpul dan pergi ke rumah Sonoko.



Andi GT’z (@AndiGTz)



Yuusha-bu (Klub Pahlawan) pernah mengadakan acara menginap kecil – kecilan. Saat itu mereka pernah ke rumah Sonoko, sehingga mereka tidak akan tersesat saat ini. Dia menyewa apartemen di dekat stasiun. Sebuah gedung baru yang tampak mewah. “Tougou, apa tasmu penuh dengan botamochi?” “Ya, aku menyesuaikan dengan selera Sonocchi. Fuu-senpai sendiri membawa apa?” “Bekal ala Inubouzaki yang penuh gizi.” “Dengan kata lain, bekal biasa.” Lima gadis itu memasuki kamar Sonoko dengan riang. “Selamat datang, semuanya ~” “Rumahmu selalu wangi, Nogi.” “Aku suka aroma ini. Sangat menenangkan … Uwah! Kardusnya banyak sekali, Sono-chan.” “Ruangan ini penuh sekali. Bahkan Pahlawan sempurna sepertiku tidak menduga akan sebanyak ini.” “Aku juga berpikir begitu. Banyak yang tak tersegel dan sudah disusun, tapi masalahnya itu terlalu banyak. Makanya aku minta bantuan kalian.” “Omong-omong, Itsuki, apa kau sudah membersihkan kamarmu?” “Su-Sudah kok. tentangku, Karin-san”



Sekarang



bukan



waktunya



membicarakan



“Aku hanya mengkhawatirkan Kohai (adik kelas) ku.” “Ya ampun. Itsuki perlu diajari lagi.” Tougou dan Karin saling setuju.



Andi GT’z (@AndiGTz)



“Para Senpai memperhatikanmu, tuh. Adikku gitu lho … Kau bakal jadi Kohai (adik kelas) yang hebat.” “Hanya karena aku yang paling muda …” “Waktunya bekerja. Ayo mulai memilah buku.” “Ayo mulai dari kardus yang ini. Lalu pindahkan ke sini.” Tougou mengangkat dan memindahkan kardus yang berat. “Ayo ikuti Tougou!” Yuuna, Karin, dan Sonoko ikut memindahkan kardus. “Mmm, berat …” Hanya Itsuki yang kesulitan. “Ini sih enggak ada apa – apanya!” ketua.



Fuu memindahkan sebuah kardus dengan semangat seorang



Beberapa buku disusun di lemari. Buku – buku tersebut adalah mahakarya. Buku-buku yang tidak muat di lemari, ditumpuk di atas lantai. “Ah, kerja yang bagus. Sebagian besar sudah disusun rapi.” “Ini hampir selesai. Makasih, semuanya.” “Enggak masalah. Aku makan udon banyak selama dua hari ini, jadi ini adalah kesempatanku untuk membakar tenagaku.” “Kalau begitu, sekarang saatnya membaca bebas. Sebagai rasa terima kasih, kalian boleh membaca buku manapun. Kalau ada yang menarik, beritahu aku, ya~” “Kita boleh memilih bebas ya … Enaknya yang mana, ya …”



Andi GT’z (@AndiGTz)



“Ah, Tougou sudah membaca dengan serius. Hm, buku – buku ini tampak susah… Aku mungkin tak mengerti apa yang tertulis di dalamnya. Karin, apa kamu suka baca buku?” “Kau tidak bisa menebak setelah lihat kamarku ya? Aku ini jarang membaca.” Dari semua anggota Yuusha-bu (Klub Pahlawan), Sonoko, Itsuki, dan Tougou adalah yang seorang pembaca. Fuu kadang – kadang membaca buku tapi hanya yang disarankan. Yuuna juga membaca, tapi dia pembaca yang lambat. Karin membaca dengan lancar, tapi hanya membaca buku yang menarik perhatiannya. Yang lain sudah memilih bukunya masing – masing, Yuuna baru akan memilih. Dia mencari buku yang tidak lazim. Karena itulah, dia melirik sebuah buku di rak buku. Dia mengambilnya. Ketika dibuka, ada bagian yang disensor oleh Taisha dengan tinta hitam. “Teman – teman, lihat! Buku ini gelap gulita!” “Buku ini juga. Banyak yang disensor.” “Di Tahun Ilahi, dokumen-dokumen setelah tahun 100 sangat melimpah, tapi di tahun sebelum itu hanya beberapa.” “Buku tentang Tahun Masehi jarang yang ada di bawah tahun 2015.” Saat yang lain membicarakan buku yang disensor, Tougou masih membaca dengan tenang. “Buku apa ini? Besar sekali.” Matanya tertuju pada buku yang tampak seperti ensiklopedia. Tougou tertarik dan mengambil buku tersebut. Buku itu adalah kamus istilah abad lama. Isinya adalah kata-kata yang cukup mereka kenali, tanpa sensor. Seraya membalikkan halaman, kemudian … “Ada buku lain di dalam buku ini.”



Andi GT’z (@AndiGTz)



Ada sebuah buku kecil yang diletakkan di dalam ensiklopedia. Saat melihat isinya, ada beberapa bagian yang disensor menggunakan tinta hitam. “Disensor … tapi tanggal sensornya tahun 99 Ilahi.” Dia melihat di sampul buku tersebut. Itu bertuliskan : Yuusha Gyoki (Catatan Pahlawan) Sebuah buku lama, tetapi judulnya tertulis dengan jelas. “Namanya Yuusha Gyoki (Catatan Pahlawan)!?” Judul yang sama dengan Catatan Harian milik Sonoko yang dia rekam semenjak dia disembah, yaitu Yuusha Gyoki (Catatan Pahlawan). Namun Catatan Harian itu ditulis Sonoko pada tahun 298 Ilahi. Buku yang dia pegang tampak cukup lama. Dilihat dari tanggal sensor, pastilah buku ini sudah ada sejak sebelum tahun 99 Ilahi. Apa sebenarnya Yuusha Gyoki (Catatan Pahlawan) itu? “Yuuna-chan, semuanya, coba lihat ini.” Tougou memanggil semuanya sebelum dia kebingungan sendiri. Yuusha-bu Go-kajou (5 Prinsip Klub Pahlawan) nomor empat, Jika Ada Masalah, Mintalah Saran. Dia memperlihatkan buku yang dia temukan. “Eh. aku tak tahu ada buku seperti ini. Judulnya sama dengan catatan harianku … ~” “Dengan kata lain, buku ini ditulis oleh seorang Pahlawan kan? Bukankah kalian Pahlawan generasi pertama?” “Aku tak yakin dengan itu, tapi ayo coba lihat isinya.” “Uwah, banyak yang disensor.” “Tapi lihat ini, tanggal yang ditulisnya pada catatan ini tidak disensor. Catatan ini ditulis pada bulan Juli tahun 2015.” “Jadi catatan ini ditulis sebelum memasuki Tahun Ilahi …”



Andi GT’z (@AndiGTz)



“Kau menemukan buku yang menarik, Tougou.” “Kau benar.” “Apa ada tulisan yang tidak disensor?” “Coba kita lihat, hmmm, halaman ini tak disensor. Ah, ini halaman terakhir!” Di halaman terakhir ini disebutkan nama penulis buku. Bahkan ada sebuah foto sang penulis. Seorang gadis yang terlihat seumuran dengan Tougou dan semuanya. Seorang gadis yang terlihat bermartabat dan anggun.



Andi GT’z (@AndiGTz)



“Orang di foto ini … tampak cantik, ya kan?” “Dia terasa memiliki aura yang sama dengan Nogi.” “Tunggu, namanya tertulis di sini.” Nogi Wakaba. “Nogi … Wakaba … Apa dia leluhurku? Kalau dia menulis catatan ini, berarti leluhurku seorang Pahlawan ya kan ~ ?” “Leluhur Sonocchi menulis Yuusha Gyoki (Catatan Pahlawan). Bukan, mungkin karena kau adalah keturunannya, maka dari itu kau juga menulis catatan dengan judul yang sama.” “Rupanya sudah ada Pahlawan sejak dahulu, ya… Kelihatannya ini bukan perbuatan iseng. Mengejutkan, ya, Yuuna?” “…” “Yuuna, kau kenapa?” “…” “Yuuna?”



Tanggal 30 Juli 2015 Masehi Semua bermula sejak hari itu –