14 0 1 MB
No. Dokumen:
Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
DOKUMEN RANCANGAN PENGEMBANGAN PRODUK ZINKER® SIRUP
19DRP.LA.D3-71311 Tanggal Pengesahan:
Disusun Oleh ForDev Scientist #1
ForDev Scientist #2
LM. Alif Fauzan Tamar N011 17 1311
Andharini Rusmana Putri N011 17 1326
ProsDev Scientist
PackDev Scientist
AnDev Scientist
Nurul Fitri Syahrir N11 16 1537
Selin Ariani Pabisa N011 17 1546
Nurul Khaeria Isman N11 16 1513
Diseujui Oleh Asisten
Dosen
Khaldun Hidayat, S.Si., Apt.
Achmad Himawan, S.Si., M.Si., Apt.
PT. Tekno 3D Makassar-Indonesia
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 Bagian 1 Identitas Produk No.
Item
Uraian
1
Nama Produsen
PT. Tekno 3D
2
Nama Produk
Zinker® Syrup
3
Kandungan Bahan Aktif
Zink Sulfat
4
Kekuatan Sediaan
20 mg/5 ml
5
Nomor Registrasi
GTL1910110137A1
6
Indikasi Sediaan
Zink diindikasikan untuk mengobati defisiensi zink yang menyebabkan malabsopsi pencernaan dan diare
7
Golongan Obat
Obat bebas terbatas
Bagian 2 Quality Target Product Profile (QTPP) No.
Elemen QTPP
Target
1
Bentuk Sediaan
Larutan oral
2
Desain sediaan
Sirup
3
Rute Pemberian
Oral
4
Kekuatan Sediaan
20 mg/5 ml
5
Farmakokinetika
Bioavailabilitas = 20-30%
6
Stabilitas
90 hari
7
Wadah Primer
Botol kaca
Justifikasi Ekuivalensi farmasetik sesuai dengan sediaan yang beredar : bentuk sediaan sesuai Ekuivalensi farmasetik sesuai dengan sediaan yang beredar : desain sediaan sesuai Ekuivalensi farmasetik sesuai dengan sediaan yang beredar : rute pemberian sesuai Ekuivalensi farmasetik sesuai dengan sediaan yang beredar : kekuatan sediaan sesuai Persyaratan terapeutik : diperlukan untuk memastikan ketersediaan hayati obat dalam tubuh Ekuivalen sesuai dengan stabilitas sediaan yang beredar Dibutuhkan untuk memastikan mutu sediaan selama peyimpanan
Halaman 2 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 Bagian 3 Quality Attribute (Drug Product) No.
1
Quality Attribute
Atribut Fisik
Target
Pemerian
cair
Sirup Merupakan sediaan cair
Bau
Jeruk
Orange oil memberi aroma jeruk
Warna
Orange
Sunset yellow memberi warna kuning
Rasa
Manis
Mengandung gula
Volume
100 mL
Sesuai dengan sediaan yang diinginkan
Larutan menunjukkan reaksi zink dan sulfat Zink sulfat mengandung tidak kurang dari 89,0% dan tidak lebih dari 90,4% ZnSO4 Memenuhi syarat untuk larutan oral dalam wadah dosis ganda - Pb: ≤ 10 mg/kg atau mg/L atau ppm - Cd: ≤ 3 mg/kg atau mg/L atau ppm - As: ≤ 5 mg/kg atau mg/L atau ppm - Hg: ≤ 0,5 mg/kg atau mg/L atau ppm
2
Identifikasi
3
Assay
4
Keseragaman Kandungan
5
Impurities
6
pH
2,5 – 4,5
7
Viskositas
100-1000 cps pada suhu 250C
8
Densitas
1.957 g/mL
9
Volume Terpindahkan
Memenuhi syarat untuk larutan oral dalam wadah dosis ganda
10
Packaging Integrity
11
Torsi (Kemasan)
12
ALT-AKK
Justifikasi
Wadah gelas tidak tembus cahaya Wadah satuan ganda dan satuan tunggal untuk cairan digunakan untuk wadah satuan tunggal dan ganda
Kesesuaian metode perhitungan dalam sediaan
Sesuai uji identifikasi umum Sesuai dengan persyaratan pada monografi (FI IV) Simpangan Baku Relatif (SBR) kadar dari zat aktif tidak lebih dari 2%. (FI V : 1526)
Sesuai batas logam berat BPOM
Sesuai dengan persyaratan pada monografi (USP 32) Viskositas 100-1000 cps pada suhu 250C untuk sediaan sirup (Pharmaceutical dosage form disperse system vol 3 : 504) Sesuai dengan pustaka Chemical Book Volume rata-rata cairan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100%, dan tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dari 95% dari volume yang tertera pada etiket. (FI V : 1615) Sesuai dengan yang tertera pada monografi (FI IV) Sesuai dengan sediaan yang beredar - Staphylococcus aureus : ≤100 koloni, 30350C, ≤3 hari - Pseudomonas aeruginosa : ≤100 koloni, 30-350C, ≤3 hari - Bacillus subtilis : ≤100 koloni, 30-350C, ≤3 hari - Candida albicans : ≤100 koloni, 30-350C, ≤5 hari
Halaman 3 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 Aspergillus brasiliensis : ≤100 koloni, 30350C, ≤5 hari(FI V : 1343) 13
14
Coliform
Bakteri Patogen
Escherichia coli : tidak ada pertumbuhan koloni
Tidak ada pertumbuhan mikroorganisme tertentu
Sesuai dengan persyaratan oleh BPOM - Escherichia coli : tidak ada pertumbuhan koloni - Salmonella : tidak ada pertumbuhan koloni berwarna merah, dengan atau tanpa titik hitam di bagian tengah - Pseudomonas aeruginosa : tidak ada pertumbuhan koloni - Staphylococcus aureus : tidak ada pertumbuhan koloni berwarna kuning atau putih dikelilingi zona kuning Clostridia : tidak ada pertumbuhan koloni anaerob bentuk batang (dengan atau tanpa endospora) (FI V : 1348)
Halaman 4 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 Bagian 4 Rancangan Formula Tiap 5 ml sediaan mengandung Zink sulfat Sorbitol Natrium Benzoat Acacia Orange Oil Sunset yellow NaOH dan HCl Aquadest
20 mg 20% 0,1% 30% 0,5% 0,0005% 0,1 m add 100 ml
(Bahan Aktif) (Pemanis) (Pengawet) (Penambah Viskositas) (Perasa) (Pewarna) (Adjust Ph) (Pembawa)
Bagian 5 Dasar Formulasi
A. Dasar Pembuatan Sediaan
Zink sulfat, baik dalam bentuk kristal heptahidrat, hexahidrat, maupun monohidrat, memiliki kelarutan yang sangat baik pada air sehingga cocok untuk dijadikan sediaan larutan oral (Martindale:1999) Obat dengan bentuk sediaan larutan dapat dengan mudah diberikan secara oral kepada individu yang mengalami kesulitan menelan, misalnya lansia atau bayi (Fasttrack:2) Zat obat dapat larut dalam formulasi dan langsung dapat mengalami absorpsi dalam usus halus. Karena sediaan larutan tidak mengendap dalam saluran pencernaan, maka bioavailabilitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan sediaan padat (Fasttrack:2) Sediaan larutan dapat menyembunyikan rasa obat yang tidak enak (Fasttrack:2) Larutan sirup, elixir, dan emulsi tidak mengalami disolusi dan umumnya mengalami absorpsi secara sempurna dan lebih cepat jika dibandingkan dengan bentuk sediaan padat (Encyclopedia of Pharmaceutical Technology:28) Sediaan sirup zink dengan dosis 20 mg dapat diberikan kepada anak-anak diatas 6 bulan sebagai obat diare (Production of Zinc Tablets and Zinc Oral Solutions:3)
B. Dasar Pemilihan Bahan Aktif dan Kekuatan Sediaan
Zink adalah elemen penting dari kebutuhan nutrisi dan terdapat dalam berbagai macam makanan. Zink adalah penyusun dari banyak sistem enzim dan terdapat di semua jaringan tubuh. Defisiensi zink menyebabkan retardasi pertumbuhan dan cacat jaringan pada sel yang mudah membelah dengan cepat seperti kulit, sistem kekebalan tubuh, dan mukosa usus. Garam zink larut air digunakan sebagai suplemen untuk mengobati defisiensi zink (Martindale:2000) Dalam keadaan defisiensi, zink biasanya diberikan secara oral dalam garam sulfat, sulfat monohidrat, atau glukonat, dengan dosis hingga 50 mg tiga kali sehari hingga maksimum lima kali sehari. Sementara dosis untuk anak-anak adalah 25 mg dua kali sehari (Martindale:2000) Zink sulfat dapat digunakan untuk terapi efisiensi tembaga. Zink dapat menghambat absorpsi tembaga dari saluran pencernaan oleh induksi metallothionein sel usus. Keuntungan utama adalah toksisitasnya yang rendah dibandingkan dengan agen anti tembaga lainnya (Katzung:653) Zink berfungsi sebagai kofaktor untuk lebih dari 70 enzim, meningkatkan penyembuhan luka dan membantu mempertahankan tingkat pertumbuhannya, membantu hidrasi kulit normal, dan rasa sensasi penciuman (Nurse’s Drug Handbook:1388) Zink dalam bentuk tablet dan larutan oral bisa dalam bentuk zink sulfat, zink glukonat, atau zink asetat, yang semuanya larut dalam air. Garam zink yang paling banyak digunakan adalah zink sulfat, yang mana pada dasarnya karena ini adalah yang termurah dari ketiga garam zink disebutkan di atas. Uji klinis yang telah mengevaluasi efisiensi dari zink dalam pengobatan diare pada ketiga garam zink ini tidak memiliki perbedaan dalam kemanjurannya. Karena itu, mereka dianggap sama
Halaman 5 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 efektifnya. (Production of Zinc Tablets and Zinc Oral Solutions:2)
C. Dasar Pemilihan Bahan Tambahan Sorbitol (Pemanis) 1. Dalam formulasi, pemanis yang dapat digunakan sebagai pengganti sukrosa yaitu sorbitol, sorbitol dapat bercampur dalam formulasi sirup oral yang memiliki konsentrasi yang rendah. Penggunaan pemanis sorbitol dipilih dibandingkan dengan sukrosa, karena sukrosa glikogenetik dan memiliki sifat kariogenik. Produk obat dirancang untuk administrasi anak-anak dan pasien diabetes harus bebas gula (Fasttrack 16-17) 2. Sorbitol digunakan sebagai eksipien dalam formulasi farmasi, sorbitol dalam formulasi sediaan cair digunakan sebagai formulasi bebas gula. Dalam sirup efektif dalam mencegah terjadinya kristalisasi di sekitar tutup botol, sorbitol memiliki rasa yang menyenangkan, sejuk, dan manis sekitar 50-60% dari rasa manis sukrosa. Dan memiliki konsentrasi sekitar 20-35 untuk penggunaan sedian larutan oral (Excipient 5th : 718-719) Dibandingkan sukrosa, sukrosa harus digunakan bersama sorbitol yang dkatakan mengurangi kecenderungan sukrosa untuk mengkristal, salah satu penyebab jika sukrosa mengkristal adalah akan mengunci tutup dan akan mengganggu tutup botol bila dibuka (Lachman 2:965) 3. Pemanis merupakan komponen yang sangat perlu dalam bentuk sediaan oral cair yang mengandung rasa pahit dan tidak enak, sorbitol merupakan pemanis non kalori yang tidak menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa pada sistemik sehingga pasien diabetes lebih disukai, sorbitol juga mengurangi pembentukan kristal pada tutup botol sehingga tutup botol lebih susah terbuka (Encyclopedia Third Edition: 2223). Dibandingkan dengan sakarin, sakarin memiliki rasa manis kirakira 250-500 kali lebih manis dari gula, teapi sesudahnya dari rasa manis itu timbul akan muncul pulalah rasa pahit (Lachman 2:966) Sunset Yellow (Pewarna) 1. Zat pewarna yang umumnya ditambahkan pada produk farmasi konsentrasinya berkisar 0,0005%0,001% (Ansel:138) 2. Untuk menambahkan ciri khas dari penampilan dari bentuk seediaan farmasi khususnya larutan oral dibutuhkan zat pewarna (Excipient6th:193) 3. Penampilan dari produk cairan bening yang bergantung dengan warna, kebanyakan pasien mengandalkan warna untuk mengenali suatu obat yang diresepkan dan dosis yang tepat. Pemilihan warna harus sesuai dengan cita rasa produk (Encyclopedia Third Edition: 2225) 4. Sunset Yellow lebih stabil dalam keadaan ruang jika dibandingkan dengan Tartrazine yang bersifat higroskopik (Pubchem) 5. Sunset Yellow lebih baik digunakan pada sediaan larutan yang tidak menggunakan buffer jika dibandingkan dengan pewarna Erythrosine yang tidak dapat larut pada pH tertentu (Pubchem) 6. Kelarutan Sunset Yellow jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Brilliant Blue FCF (Pubchem) Natrium Benzoat (Pengawet) 1. Dalam formulasi sediaan larutan, harus menggunakan pengatur viskositas dan anti glikogenik dan pengawet seperti natrium benzoat dengan range konsentrasi yang digunakan 0,1-0,3% (Fasttrack:17) 2. Untuk melindungi sirup terhadap pertumbuhan mikroba dibutuhkan pengawet, pengawet yang biasa digunakan dalam formulasi larutan sirup dengan konsentrasi yang biasanya efektif adalah asam benzoat ddengan konsentrasi 0,1-0,2% (Ansel:416) 3. Natrium benzoat digunakan sebagai antimikroba dalam kosmetik dan obat-obatan oral, pemberian oral dalam bentuk asam bebas dapat menyebabkan iritasi lambung yang parah sehinggah garam benoat lebih baik digunakan dalam jumlah yang besar (Excipient 6th: 628) 4. Penggunaan Asam Sorbat sebagai pengawet sediaan tidak terlalu efektif dibandingkan Natrium Benzoat karena memiliki stabilitas dan efek yang terbatas sehingga diperlukan pengawet lain sebagai pengawet utama bersama Asam Sorbat (Excipient 6 th: 672) 5. Penggunaan Butyl Paraben sebagai pengawet sediaan tidak terlalu efektif karena memiliki sifat sangat sukar larut dalam air, sedangkan Natrium Benzoat mudah larut dalam air (Excipient 6th: 78) 6. Natrium Benzoat memiliki sifat sebagai anti-bakteri dan anti-fungi, jika dibandingkan dengan
Halaman 6 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 pengawet lain seperti Cetrimide yang hanya memiliki sifat anti-bakteri khusus gram positif (Excipient 6th: 152) Esensial Jeruk (Perasa) 1 Sebagian besar obat dalam larutan tidak enak, sehingga diperlukan penambaha rasa untuk menuruti rasa dari zat obat tersebut, biasanya digunakan perasa jeruk untuk menutupi rasa yang tidak enak (Fasttrack 14-15) 2 Sebagian besar sirup ditambahi dengan perasa dari sintetik atau dari bahan alam, seperti minyak mudah menguap (minyak jeruk) untuk memberikan rasa yang lebih menyenangkan saat sirup dicicipi (ansel:418) 3 Sediaan larutan oral diberikan pmeberi rasa buatan dari bahan buatan atau bahan alam dan pemberi rasa asam pada sediaan farmasi berupa rasa jeruk, kayu manis, root beer, raspberry (Teori dan Praktek Industri Farmasi 2: 969). Acacia (Pengental) 1. Akasia digunakan dalam formulasi oral sebagai agen peningkat viskositas, zink memiliki viskositas 100 mPa untuk 30% w/v dalam air bersuhu 20 ̊C (Exipient:1) 2. Acacia gum merupakan hidrokoloid, acacia digunakan dalam industri makanan acacia dapat memodifikasi dan mengendalikan sifat reologi dari bentuk sediaan yang berair yang bertindak sebagai pengental (Chemistry, Biological, and Pharmacological Properties of Gum Arabic:12) 3. Kadang diinginkan untuk meningkatkan viskositas dari suatu cairan diberikan peningkatan permeabilitas dan kemampuan untuk menuang (Encyclopedia:2227)
Aquadest (Pelarut) 1. Dalam formulasi sediaan pemberian oral, larutan lebih disukai karena kurangnya toksisitas air sebagai pembawanya (Fasttrack:5) 2. Zat aktif yang digunakan dalam hal ini yaitu ink sulfas yang sangat mudah larut dalam air, sehingga air lebih cocok dijadikan sebagai pelarut (FI III: 637) 3. Air secara luas banyak digunakan sebagai bahan baku dan pelarut dalam pengolahan, formulasi dan pembuatan produk obat, bahan aktif obat, dan reagen analitis. (Exipient:766) 4. Penggunaan Aquadest dibandingkn Aquabidest memiliki beberapa kelebihan dikarenakan mineral yang dikandung Aquadest lebih banyak. Beberapa akibat dari terlalu banyak mengonsumsi air yang kurang mineral antara lain adalah efek langsung pada membran mukosa usus, metabolisme dan homeostasis mineral atau fungsi tubuh lainnya, sedikit atau tidak ada asupan kalsium dan magnesium dari air mineral rendah, rendahnya asupan elemen-elemen penting dan mikroelemen bagi tubuh, kemungkinan peningkatan penyerapan logam beracun pada makanan (Nutrients in Drinking Water:150)
D. Dasar Pemilihan Bahan Kemas Primer
Botol kaca (gelas) yang digunakan untuk kemasan produk farmasi memiliki perlindungan yang unggul, lebih ekonomis, dan tersedia beberapa bentuk. Dengan menggunakan botol kaca, utu dari sediaan farmasi tidak menurun apabila disimpan dengan sistem penutupan yang seperlunya sehingga dapat menjadi penghalang yang sangat baik terhadap hampir setiap unsur. (Lachman Edisi 3: 1420) Sediaan farmasi yang dikemas dengan bahan plastik akan memudahkan terjadinya degradasi oksidatif obat sedangkan pada bahan kaca lebih baik karena kurangnya degradasi yang akan terjadi sehingga tidak terjadi pengurangan konsentrasi dan kehilangan molekul obat (Ansel: 83) Penggunaan kaca untuk sediaan farmasi menurut FDA jarang menimbulkan masalah, bahan kaca akan memberikan perlindungan produk terbaik dengan keuntungan berbeda yang terkait dengan kebersihan, kelembaman, nol perembesan, sterilisasi oleh panas, dll. Bahan kaca memiliki keunggulan dibandingkan dengan bahan lain karena dapat mudah dibersihkan dan digunakan kembali atau di daur ulang (Pharmaceutical Packaging Technology : 165)
Jenis botol kaca yg akan digunakan?
Halaman 7 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
E. Dasar Pemilihan Sistem -
F. Dasar Pemilihan Metode Pembuatan
Proses Agitasi tanpa pemanasan lebih memakan waktu daripada penggunaan panas, tetapi metode ini memiliki keuntungan yang sangat banyak salah satu diantaranya sediaan memiliki stabilitas maksimum. (Ansel Pharmaceutical Dosage: 352). Penggunaan metode agitasi tanpa pemanasan menguntungkan karena tidak menyebabkan degradasi ataupun penguapan dari bahan-bahan (Remmington:755) Pengadukan dapat digunakan untuk meningkatkan proses pelarutan (dispersi) dari bahan yang tidak larut (Scoville:300)
G. Dasar Penentuan Spesifikasi (Quality Attribute) Sediaan Atribut fisik 1. Pemerian tidak terkait langsung dengan keamanan dan kemanjuran. Oleh karena itu hal tersebut tidak kritikal. Target ditetapkan untuk memastikan penerimaan pasien. 2. Pemerian yang diinginkan untuk sirup yaitu berbentku cair yang memiliki warna kuning dengan rasa jeruk manis. Identifikasi Penentuan terhadap spesifikasi biasanya digunakan untuk memenuhi standar identifikasi dan konfirmasi dari artikel resmi (PDF Vol 1 : 139). Assay/Persyaratan Kadar Assay digunakan untuk memenuhi standar identitas, kekuatan, kualitas dan kemurnian yang ditetapkan dalam farmakope (PDF Vol 1:139) Impurities 1. Zat pengotor dalam obat-obatan adalah bahan kimia yang tidak diinginkan dalam formulasi. Kehadiran bahan kimia yang tidak diinginkan dalam jumlah besar dapat mempengaruhi kemanan produk farmasi. Pengendalian zata pengotor saat ini sangat pentingan bagi industri farmasi (Journal of Pharmaceutical impurities: An overview) 2. Pengujian ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa bahwa cemaran logam yang dengan ion sulfida menghasilkan warna pada kondisi penetapan, tidak melebihi batas logam berat yang tertera pada masing-masing monografi, dinyatakan dalam % (bobot) timbal dalam zat uji, ditetapkan dengan membandingkan secara visual seperti tertera pada perbandingan visual dalam spektrofotometri dan hamburan cahaya (FI V : 1433) Volume terpindahkan Pengujian ini diranjang sebagai jaminan bahwa larutan oral dan suspensi yang dikemas dalam wadah dosis ganda, dengan volume yang tertera pada etiket yang tidak lebih 250 ml, yang tersedia dalam bentuk sediaan cair atau sediaan cair yang dikonsitusi dari bentuk padat dengan penambahan bahan pembawa tertentu dengan volume yang ditentukan, jika dipindahkan dari wadah asli, akan memberikan volume sediaan seperti yang tertera pada etiket (FI IV : 1089)
Viskositas 1. Viskositas merupakan salah satu karakteristik yang penting dalam sistem dispersi yang diperlukan untuk mempertahankan laju aliran dari suatu sediaan. Sediaan sirup memiliki vikositas 100-1000 cps (PDF Disperse system: 504) 2. Untuk memastikan pengukuran volume yang akan dikeluarkan diperlukan adanya viskositas formulasi
Halaman 8 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 yang harus dikontrol. Dengan cara meningkatkan viskositas pada formulasi juga dapat meningkatkan palatabilitas. Formulasi yang cair tidak membutuhkan adanya penambahan spesifik agen penambah viskositas, mis. sirup, karena viskositasnya yang melekat (Fastrack: 10) pH Kelarutan senyawa asam atau basa adalah Tergantung PH dan dapat diubah dengan membentuk garam. Ketika pH rendah garam akan menghidrolisis menjadi sejauh tergantung pada pH dan pKa, menghasilkan penurunan kelarutan (Aulton:71) Content uniformity (Keseragaman kandungan) Keseragaman kandungan digunakan untuk memastikan konsistensi unit dosis. Setiap unit dosis harus memiliki kandungan zat obat yang berada dalam kisaran sempit disekitar nilai pada label yang tertera (Pharmaceutical Teori and Praktik:139) Torque (Kemasan) Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan permeabilitas kelembapan dan transmisi cahaya, memberikan perlindungan dari cahaya atau sebagai wadah yang resisten terhadap cahaya. Pada wadah dengan Satuan ganda dan tunggal untuk cairan digunakan digunakan untuk wadah satuan tunggal dan ganda (FI V : 1727) Packaging integrity 1. Integritas kemasan ditujukan untuk mencegah, mengurangi faktor resiko kontaminasi, kerusakan dan kerugian pada suatu produk sediaan farmasi (USP) 2. Uji kestabilan dalam wadah harus menyertakan uji coba pengiriman, hal ini untuk memastikan bahwa tutup tidak boleh terlepas dari wadahnya dan tidak bocor (Niazi, Sarfaraz K : 53) Microbial content (ALT-AKK) Merupakan salah satu persyaratan mutu produk obat dan makanan karena dalam jumlah besar atau tidak sesuai persyaratan dapat membahayakan kesehatan (BPOM). Coliform Merupakan salah satu persyaratan mutu produk obat dan makanan karena dalam jumlah besar atau tidak sesuai persyaratan dapat membahayakan kesehatan (BPOM). Mikroba patogen Merupakan salah satu persyaratan mutu produk obat dan makanan karena dalam jumlah besar atau tidak sesuai persyaratan dapat membahayakan kesehatan (BPOM).
Halaman 9 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
Bagian 6 Informasi Bahan Aktif A. Uraian Farmakologi No.
Item
1 2
Nama Kelas farmakologi
3
Indikasi
4
Mekanisme kerja
5
Kontraindikasi
6
Efek samping
7
Toksisitas
8
Dosis dan pemberian
9
Interaksi obat
Uraian Zink Mineral esensial Zink diindikasikan untuk mengobati defisiensi zink yang menyebabkan malabsopsi pencernaan dan diare. Zink merupakan nutrien esensial yang dapat meregulasi pencernaan dengan bantuan enzim zinc transporter protein dan cation diffusion facilitator. Dalam pengobatan diare, zink dapat menghambat aktivasi sekresi ion Cl- berlebihan yang disebabkan oleh beberapa enterotoksin organisme bakteri. Hipersensitivitas zink, efisiensi zink, penderita kelainan Wilson Sakit perut, pencernaan yangg terganggu, mual, muntah, diare, iritasi lambung, dan gastritis. Pasien dengan kelainan Wilson dapat menyebabkan keracunan jika mengonsumsi terlalu banyak zink Dewasa = 50 mg 3x sehari, maksimum 5x sehari Anak-anak = 25 mg 2x sehari Absorpsi zink dapat berkurang jika digunakan bersama suplemen
Halaman 10 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
No.
10
Item
Farmakokinetika
Uraian zat besi, penicillamine, obat-obatan fosfatm dan tetrasiklin. Absorpsi zink pada saluran pencernaan tidak lengkap, dan berkurang di akibat beberapa zat seperti fitat. Bioavailabilitas zink sangat bervariasi tergantung dari sumbernya, namun berkisar sekitar 20 hingga 30%. Zink didistribusikan ke seluruh tubuh dengan konsentrasi tertinggi ditemukan pada otot, tulang, kulit, mata, dan cairan prostat. Zink terutama diekskresikan dalam tinja, dan regulasi ekskresi tinja penting dalam menjaga homoeostasis zink. Sejumlah kecil diekskresikan lewat urin dan keringat.
B. Data Fisikokimia Bahan Aktif No.
Item
Uraian
1
Nama
Zinc Sulfate
2
Nama IUPAC
Zinc Sulfate
3
Rumus Molekul
O4SZn2-
4
Berat Molekul
161.4 g/mol
5
6
7
Bentuk
Kristal
Warna
Putih
Bau
Tak Berbau
Rasa
-
Titik Lebur
100°C
Titik Didih
-
Suhu Dekomposisi
>500°C
Dalam Air
Sangat larut dalam air
Dalam Pelarut Lain
Praktis tidak larut dalam alkohol
Pemerian
Profil Termal (Dalam Keadaan Padat)
Kelarutan
8
pKa
-3
9
pH (Dalam Larutan)
4.4 – 6 (Larutan 5%)
10
Koefisien Partisi
Oktanol/Air (-0.07)
11
Log P
-0.07
12
Polimorfisme
-
13
Bentuk Kristal
Kristal orthorhombic
14
Higroskopisitas
Higroskopis
15
Ukuran Partikel
1-2 mm
Halaman 11 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
No.
16
17
Item
Kerapatan
Uraian Nyata
800-1000 g/cm3
Ruah
-
Mampat
1.957 g/cm3 pada suhu 20°C
Rumus Bangun
Halaman 12 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 B. Data Fisikokimia Bahan Aktif (Lanjutan) Spektrum, Termogram dan Fotomikrograf 18 Spektrum Serapan UV-Visible
19 Spektrum Inframerah
20 Termogram (DSC)
-
Halaman 13 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
Spektrum, Termogram dan Fotomikrograf 21 Termogram (TGA)
22 Difraktogram Sinar-X
23 Fotomikrograf (SEM)
Halaman 14 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 C. Uraian Stabilitas No.
Item
Uraian
A
Dalam Keadaan Padat
1
Pengaruh Suhu
Tidak tahan terhadap suhu tinggi, stabil pada suhu dan tekanan ruang (MSDS)
2
Pengaruh Cahaya
Tidak ditemukan data terkait
3
Pengaruh Kelembaban
Mengalami effloresensi pada udara kering (MSDS)
B
Dalam Larutan
1
Pengaruh Pelarut
Tidak ditemukan data terkait
2
Pengaruh pH
Terdegradasi dalam keadaan basa (Stability Studies Of Extemporaneous Zinc Sulfate)
3
Pengaruh Cahaya
Tidak ditemukan data terkait
C
Inkompatibilitas
1
Gugus Fungsi
Tidak ditemukan data terkait
2
Ion Logam
Tidak ditemukan data terkait
3
Senyawa Tertentu
Oksidator kuat, basa kuat, asam kuat (MSDS)
D
Saran Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat dan kering, lindungi dari panas (MSDS)
Halaman 15 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 Bagian 7 Informasi Bahan Tambahan A. Sorbitol (Exipient 6th Edition;Pubchem) No.
Item
Uraian
1
Nama
Sorbitol
2
Nama IUPAC
(2R,3R,4R,5S)-hexane-1,2,3,4,5,6-hexol
3
Rumus Molekul
C6H14O6
4
Berat Molekul
182.17 g/mol
5
6
Pemerian
Titik Lebur
Bentuk
Kristal, granul, atau serpihan
Warna
Putih
Bau
Tak Berbau
Rasa
Manis
111°C
Dalam Air 7
Kelarutan Dalam Pelarut Lain
Sangat larut dalam air. Larut dalam methanol, isopropanol, butanol, cyclohexanol, phenol, acetone, acetic acid, dimethylformamide, pyridine, acetamide Sedikit larut dalam etanol. Sangat larut dalam aseton
8
pKa
13.6
9
pH (Dalam Larutan)
7
10
Higroskopisitas
Higroskopis
11
Stabilitas
Stabil dalam kondisi normal
12
Inkompatibilitas
Asam kuat dan basa kuat
13
Penanganan
Gunakan sarung tangan dan pelindung mata
14
Toksisitas
LD50 Tikus oral = 15,900 mg/kg LD50 Mencit oral = 17,800 mg/kg
15
Saran Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat dan kering
16
Konsentrasi
2% (pustaka ?)
B. Natrium Benzoat (Exipient 6th Edition;Pubchem) No.
Item
Uraian
1
Nama
Natrium Benzoat
2
Nama IUPAC
Sodium Benzoate
3
Rumus Molekul
C7H5NaO2
Halaman 16 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
No.
Item
Uraian
4
Berat Molekul
144.11 g/mol
5
Pemerian
6
Titik Lebur
7
Kelarutan
Bentuk
Serbuk kristal
Warna
Putih
Bau
Bau tidak sedap
Rasa
Rasa khas benzoin, agak manis
436°C Dalam Air
Mudah larut dalam air
Dalam Pelarut Lain
Larut dalam etanol
8
pKa
-
9
pH (Dalam Larutan)
8
10
Higroskopisitas
10 g/kg LD50 Mencit oral = >6 g/kg
15
Saran Penyimpanan
Dalam wadah tertutup baik
16
Konsentrasi
0.0005% (pustaka ?)
D. Aquadest (Exipient 6th Edition;Pubchem) No.
Item
Uraian
1
Nama
Aquades
2
Nama IUPAC
Aqua purificata
3
Rumus Molekul
4
Berat Molekul
5
Pemerian
H2O 18,02 Bentuk
Cairan
Warna
Bening
Bau
Tidak Berbau
Rasa
Tidak Berasa
0oC
6
Titik Lebur
7
Kelarutan
8
pKa
Tidak ada data
9
pH (Dalam Larutan)
Tidak ada data
10
Higroskopisitas
Tidak ada data
11
Stabilitas
Stabil dalam keadaan normal
Dalam Air Dalam Pelarut Lain
Sangat larut dalam etanol, metanol dan aseton
Halaman 18 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
No.
Item
Uraian
12
Inkompatibilitas
Dapat bereaksi hebat dengan logam alkali dan cepat dengan logam basa
13
Penanganan
Tidak ada data
14
Toksisitas
LD50 IP Tikus = 25g/kg
15
Saran Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat
16
Konsentrasi
Ad 100% (Ad atau Add ?)
E. Orange Oil (Pubchem) No.
Item
Uraian
1
Nama
Oil Orange ss
2
Nama IUPAC
1-[(2-methylphenyl)diazenyl]naphthalen-2-ol
3
Rumus Molekul
C17H14N2O
4
Berat Molekul
262.3 g/mol
5
Bentuk
Cairan
Warna
Kuning
Bau
Bau Khas
Rasa
-
Pemerian
6
Titik Lebur
-
7
Kelarutan
8
pKa
-
9
pH (Dalam Larutan)
-
10
Higroskopisitas
-
11
Stabilitas
-
12
Inkompatibilitas
-
13
Penanganan
-
14
Toksisitas
-
15
Saran Penyimpanan
Dalam wadah tetutup rapat
16
Konsentrasi
0.5% (pustaka ?)
Dalam Air
-
Dalam Pelarut Lain
-
Halaman 19 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 Bagian 8 Peralatan, CPPs dan Sterilisasi A. Peralatan No.
ID Alat
Nama Alat/Tipe
1
AG-ER-00-00
2 3 4 5 6 7 8
Merek
Jumlah
No.SOP
Erlenmeyer 500 ml
1
SOP-LABFAR-A1-001
AG-ER-00-00 AG-UK-00-00 AG-CO-00-00 AG-BE-00-00 AG-AR-00-00 AG-BP-00-00 AG-PT-00-00
Erlenmeyer 250 ml Gelas ukur 50 ml Corong 100 ml Beaker 500 ml Kaca Arloji Batang Pengaduk Pipet tetes
2 1 1 1 1 1 3
SOP-LABFAR-A1-001 SOP-LABFAR-A1-004 SOP-LABFAR-A1-006 SOP-LABFAR-A1-002 SOP-LABFAR-A1-012 SOP-LABFAR-A1-016 SOP-LABFAR-A1-017
9 10
SE-SE-00-00 TB-OH-PA-01
2 1
SOP-LABFAR-A1-024 SOP-LABFAR-A2-012
11
TB-SA-TE-01
1
SOP-LABFAR-A2-011
12 13
VM-BF-RV-01 PH-LU-00-01
Sendok Tanduk Timbangan Ohaus Tipe PA214 Timbangan Sartorius Tipe TE2101 Viskometer Brookfield Tipe RTV pH meter Lutron
1 1
SOP-LABFAR-A2-010 SOP-LABFAR-A2-032
B. Critical Process Parameters (CPPs) Tahap
Bahan
Alat
Parameter Kritis
QA* yang Berhubungan
Syarat
Prep
Zink sulfat, Sorbitol, NaCMC, Natrium Benzoat, Sunset Yellow, Esensial Jeruk, dan Aquadest
Gelas ukur, Batang pengaduk, Sendok tanduk dan Timbangan analitik
-
-
-
Jernih
Bersih
Bersih
Volume
Bersih
Tertutup Rapat
-
-
Bersih
Bersih
Rapi dan Tertutup rapat
Mix Filtr
Penyaringan
Fill-Seal
-
PostSter
Kemasan sekunder, Leaflet, dan label
Pack
Kertas Saring, Beaker, Corong, Botol cokelat Botol Kaca coklat dan penutup botol plastik -
Catatan: *QA: Quality Attribute Prep: Preparasi/Sterilisasi; Mix: Mixing; Filtr: Filtrasi; Fill-Seal: Filling dan Sealing; PostSter: Sterilisasi Akhir; Pack: Pengemasan Primer
Bagian 9 Rancangan Spesifikasi Sediaan dan Rujukan Metode Pemeriksaan (Tabel dibuat proporsional) No.
Quality Attribute
Ref
Nilai Spesifikasi (Nilai Target QA)
Ref
Rujukan Metode
-
Pengamatan Secara Visual
Visk osit as 100
Menggunakan alat viskometer
FISIKA 1
-
Atribut Fisik 2 Viskositas
Cairan, Berbau, rasa manis bewarna Phar Viskositas 100 – mac 1000 cps pada euti suhu 25⁰C untuk cal sediaan sirup
Halaman 20 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 dos age for m disp erse syst em Vol. 3: 504
3
FI V
Memenuhi syarat untuk larutan oral dalam dosis ganda
FI V
Wadah satuan ganda dan satuan tunggal untuk cairan digunakan untuk wadah satuan tunggal dan ganda
Volume Terpindahkan
4
Torsi
– 100 0 cps pad a suh u 25⁰ C unt uk sedi aan siru p FI V
: 161 4
Volume terpindahkan (1261)
Uji kinerja wadah
Density
Che mica l book
1,36 g/cm3
FI IV
Uji Kerapatan (density)
Packaging integrity
USP FI IV
Wadah gelas tidak tembus cahaya
-
USP
FI IV: 836
Uji identifikasi Umum
FI IV: 836
Microbial assay
FI IV:
Uji keseragaman sediaan
5
6 KIMIA 1
FI IV Identifikasi
2
FI IV
Kadar
3
Keseragaman kandungan
FI V
Larutan menunjukkan reaksi zink dan sulfat Zink sulfat mengandung tidak kurang dari 89,0% dan tidak lebih dari 90,4% ZnSO4 Memenuhi syarat untuk
Halaman 21 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
4
FI V Impuritas
5 pH
larutan oral dalam wadah dosis tunggal Tidak lebih dari 10 bpj
999
FI IV: 999 FI IV: 999
Uji Batas logam berat
Uji batas mikroba
USP 32
2,5 – 4,5
FI V
Kesesuaian metode perhitungan dalam sediaan
FI IV: 852
Tidak ada pertumbuhan
FI IV: 852
Kesesuaian metode perhitungan dalam sediaan
FI IV: 852
Penetapan pH
MIKROBIOLOGI 1 ALT-KK 2
Coliform
3
FI V
FI V Mikroba Patogen
Uji Batas Mikroba
Uji batas mikroba
Halaman 22 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 Bagian 10 Rancangan Pengemasan No.
Rincian Kemasan Primer (No. Rancangan: 17BKP.D3.005-71546)
1
Jenis Bahan Ketebalan Dimensi Bobot
: Botol coklat : Kaca : : 12 cm x 4 cm : per luas area
Kemasan Sekunder (No. Rancangan: 17BKS.D3.005-71546)
2
Jenis Bahan Dimensi Volume Bobot
: Box : Kertas Karton/dus : 13 cm x 4,5 cm : : per luas area
Leaflet (No. Rancangan: 17LFT.D3.005-71546)
3
Jenis Bahan Ketebalan Dimensi Bobot
: HVS : GSM 70 : 0,05 cm : 15 cm x 10cm : per luas area
Label (No. Rancangan: 17LBL.D3.005-71546) 4
Jenis Bahan Dimensi
: HVS : GSM 70 : 11 cm x 5cm
Halaman 23 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 Bagian 11 Perhitungan dan BoM A. Perhitungan Bahan Zink sulfat garamnya Sorbitol Natrium benzoat NaCMC Esensial jeruk Sunset yellow Aquadest Perhitungan tiap 5 ml sirup Zink sulfat Sorbitol NaCMC Sunset yellow Natrium benzoat Esensial jeruk Aquadest
20 mg (cantumkan perhitungan kesetaraan zat aktif basenya sm 2% 0,1% 1% 0,5% 0,0005% add 100 ml (Ad atau Add ?)
100 𝑚𝑙 𝑥 0,02 𝑔 = 0,4 𝑔 5 𝑚𝑙 2 (𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑙 ?) 𝑥 5 𝑚𝑙 = 0,1 𝑚𝑙 𝑥 1,49 = 100 1 (𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑙 ?) 𝑥 5 𝑚𝑙 = 0,05 𝑚𝑙 𝑥 1,6 = 100 0,0005 𝑥 5𝑚𝑙 = 0,000025 𝑔 100 0,1 𝑥 5 𝑚𝑙 = 0,005 𝑚𝑙 𝑥 1,5 = 0,0075 𝑔 100 0,5 𝑥 5 𝑚𝑙 = 0,025 𝑚𝑙 100
0,149 𝑔 0,08 𝑔
add 100 ml
(cari tahu tentang konversi bobot ke bentuk volume) Perhitungan tiap 100 ml sirup Zink sulfat Sorbitol NaCMC Sunset yellow Natrium benzoat Esensial jeruk Aquadest Perhitungan tiap 500 ml sirup Zink sulfat Sorbitol NaCMC Sunset yellow Natrium benzoat Esensial jeruk Aquadest
100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5
𝑥 20 𝑚𝑔 = 400 𝑚𝑔 𝑥 0,149 𝑔 = 2,98 𝑔 𝑥 1,49 = 4,4402 𝑔 𝑥 0,08 𝑔 = 1,6 𝑔 𝑥 1,6 = 2,56 𝑔 𝑥 0,000025 = 0,0005 𝑔 𝑥 0,0075 𝑔 = 0,15 𝑔 𝑥 1,5 = 0,225 𝑔
𝑥 0,025 𝑚𝑙 = 0,5 𝑚𝑙 add 100 ml 500 5 500 5 500 5 500 5 500 5 500 5
𝑥 20 𝑚𝑔 = 2.000 𝑚𝑔 𝑥 0,149 𝑔 = 14,9 𝑔 𝑥 1,49 = 22,201 𝑔 𝑥 0,08 𝑔 = 8 𝑔 𝑥 1,6 = 12,8 𝑔 𝑥 0,000025 = 0,0025 𝑔 𝑥 0,0075 𝑔 = 0,75 𝑔 𝑥 1,5 = 1,125 𝑔
𝑥 0,025 𝑚𝑙 = 2,5 𝑚𝑙 add 100 ml
Halaman 24 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
D. Bill of Material Besar Bets = 500 Ml Item No
Nama Bahan
1 2
Zink sulfat Sorbitol
3 4 5 6 7 8
NaCMC Sunset yellow Natrium benzoat Esensial jeruk Botol Kaca Tipe NP Screw Cap Plastik (PVDC)
9
Sendok Takar
10 11 12
Label Brosur Folding Box
Fungsi
Per Butir
Per Bets
Zat aktif Pemanis
Jumlah 0,4 4,4402
UoM g g
Jumlah 2 22,201
UoM g g
Viscosity agent Pewarna Pengawet Perasa BKP BKP
2,56 0,0005 0,225 0,5 1 1
g g g ml pcs pcs
12,8 0,0025 1,125 2,5 5 5
8 g g ml pcs pcs
Penakar
1
pcs
5
Pcs
BKS BKS BKS
1 1 1
pcs pcs pcs
5 5 5
pcs pcs pcs
BKP = Bahan Kemas Primer; BKS = Bahan Kemas Sekunder Rincian Perhitungan: Perhitungan tiap 100 ml sirup Zink sulfat Sorbitol NaCMC Sunset yellow Natrium benzoat Esensial jeruk Aquadest Perhitungan tiap 500 ml sirup Zink sulfat Sorbitol NaCMC Sunset yellow Natrium benzoat Esensial jeruk Aquadest
100 5 100 5 100 5 100 5 100 5 100 5
𝑥 20 𝑚𝑔 = 400 𝑚𝑔 𝑥 0,149 𝑔 = 2,98 𝑔 𝑥 1,49 = 4,4402 𝑔 𝑥 0,08 𝑔 = 1,6 𝑔 𝑥 1,6 = 2,56 𝑔 𝑥 0,000025 = 0,0005 𝑔 𝑥 0,0075 𝑔 = 0,15 𝑔 𝑥 1,5 = 0,225 𝑔
𝑥 0,025 𝑚𝑙 = 0,5 𝑚𝑙 add 100 ml
500 5 500 5 500 5 500 5 500 5 500 5
𝑥 20 𝑚𝑔 = 2.000 𝑚𝑔 𝑥 0,149 𝑔 = 14,9 𝑔 𝑥 1,49 = 22,201 𝑔 𝑥 0,08 𝑔 = 8 𝑔 𝑥 1,6 = 12,8 𝑔 𝑥 0,000025 = 0,0025 𝑔 𝑥 0,0075 𝑔 = 0,75 𝑔 𝑥 1,5 = 1,125 𝑔
𝑥 0,025 𝑚𝑙 = 2,5 𝑚𝑙 add 100 ml
Halaman 25 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
Bagian 12 Rancangan Proses Produksi Tahap A Penyiapan Bahan Baku dan Bahan Kemas Siapkan alat dan bahan yang digunakan Ditimbang Zink sulfat sebanyak 0,4 gram, Sorbitol sebanyak 4,4402 gram, NaCMC sebanyak 2,56 gram, Sunset yellow sebanyak 0,0005 gram, Natrium benzoat sebanyak 0,225 gram, serta diukur Esensial jeruk sebanyak 0,5 ml Siapkan bahan kemas primer yaitu botol 10 ml yang telah dibersihkan Tahap B Penyiapan Bahan Kemas Primer Siapkan wadah kemas primer berupa botol 100 ml yang telah dikalibrasi sebanyak 1 buah Tahap C.a. Pencampuran I (Pembuatan SS) Panaskan air sebanyak 100 ml di atas kompor menggunakan beaker dengan suhu kisaran 60-85°C Masukkan sorbitol ke dalam erlenmeyer Tambahkan air panas sebanyak 70 ml, kemudian gojog hingga larut Tambahkan NaCMC, gojog hingga larut Tahap C.b. Pencampuran II (Pelarutan API) Campurkan Zink Sulfat menggunakan 30 ml air Gojog hingga larut Campurkan Natrium Benzoat dalam larutan Zink Sulfat Tahap C.c. Pencampuran III (Pencampuran Akhir) Madukkan campuran 1 ke campuran 2, gojog selama 2 menit Tambahkan Sunset Yellow, gojog hingga homogen Tambahkan Orange Oil, gojog hingga homogen Tahap D Filtrasi Larutan disaring menggunakan kertas saring dan larutan dimasukkan ke dalam botol cokelat 100 ml kemudian di Add sampai 100 ml Tahap E Pengisian dan Penyegelan Tambahkan air hingga batas kalibrasi 100 ml pada botol Tutup botol menggukan penutup botol plastik Tahap F Pemberian Label Tempelkan label pada bagian luar botol coklat Tahap G Pengemasan Sekunder Masukan botol yang telah dilabeli ke dalam dos sertakan leaflet/brosur
Halaman 26 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
Bagian 13 Referensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Allen, L. V. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Assosiation. 2009. Ansel’s. Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems, 9th. The University of Georgia. James Swarbick. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Third Edition. New York: Informa Healthcare. 2007. Gibson, Mark. 2004. Pharmaceutical Preformulation And Formulation“A Practical Guide From Candidate Drug Selection to Commercial Dosage Form”. IHS® GROUP Company. USA Jones D. Fast Track: Pharmaceutics-Dosage Form and Design. London: Pharmaceutical Press. 2008. Sweetman SC. Martindale the complete drug reference thirty-sixth edition. London: Pharmaceutical Press. 2009. Remington JP. The Science and Practice of Pharmacy 21st Edition. Maryland: Library of Congress. 2005. Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic & Clinical Pharmacology 12th edition. New york: Mc Graw Hill Medical. 2012 Dean, D.A., Evans, E.R., Hall, H.I. Pharmaceutical Packaging Technology. London: Tailor&Francis. 2000. Schull, Patricia Dwyer. McGraw-Hill Nurse's Drug Handbook Seventh Edition. United States: McGraw-Hill Education. 2013. Lockhart, H. et al. Packaging of Pharmaceuticals and Healthcare Products. US: Springer US. 1996. Aulton ME. Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. Churchill livingstone. 2002. Ausburger LL, Hoag SW. Pharmaceutical dosage forms Capsules. New york: CRC press. 2018. Anonim. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Anonim. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Anonim. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. FDA. United States Pharmacopeia National Formulary 29th Edition . United States: Twinbrook Parkway. 2006.
Halaman 27 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311 HALAMAN UMPAN BALIK Silahkan diperbaiki yang diberikan catatan merah, dan perbaiki tulisan-tulisan yang masih salah ketik, serta tabel-tabel dibuat proporsional dan rapi.
Halaman 28 dari 29
Zinker® Syrup, 20 mg/5ml, 19DRP.LA.D3-71311
Halaman 29 dari 29