E-Book Membangun Bisnis Kuliner Dari Nol [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Membangun Bisnis Kuliner dari Nol Ekonomi Kreatif menilai usaha kuliner di Indonesia saat ini lebih berkembang dari sebelumnya. Bekraf pun terus mendorong berbagai usaha kuliner di berbagai daerah berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Para pelaku usaha kuliner harus memahami cara mengelola bisnis yang benar, bagaimana meningkatkan pengetahuan, apa yang sedang berkembang, selalu meng-update agar tidak ketinggalan zaman. Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif Fajar Hutomo mengatakan kuliner menjadi penyumbang produk domestik bruto ekonomi kreatif Indonesia terbesar pada tahun 2016 yakni 41,4 % yang mencapai Rp 383 triliun. Ternyata berbisnis kuliner itu memberikan manfaat untuk Negara, sudah seharusnya kita bangga karena tidak hanya memberikan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain, tapi juga untuk Negara. Jadi sudah tidak heran ya kalau perkembangan bisnis kuliner itu berkembang pesat. Gimana? Tertarik untuk memulai bisnis kuliner? Mengetahui bahwa prospek kuliner makin cerah, tentunya akan banyak saingan juga, tapi jangan khawatir. Buat kamu yang mau memulai bisnis, jangan pake bingung, di e-book ini akan kami bagikan cara memulai bisnis kuliner dari nol supaya kamu juga tidak kalah sukses dengan pebisnis kuliner lainnya. Simak baik-baik ya e-book ini, baca sampai selesai supaya informasi yang diterima tidak setengah-setengah. Selamat membaca! Plus Minusnya Usaha Kuliner Setelah kita tahu bahwa bisnis kuliner sedang berkembang pesat, banyak orang yang berlomba-lomba untuk memulai bisnis kuliner, dan kemungkinan besar termasuk Anda. Kenapa sih bisnis kuliner banyak dipilih? Jawabannya sederhana, karena semua orang butuh makan, dan nyatanya tidak peduli seberapa sedikit uang yang diperoleh. Maka dari itu bisnis yang satu ini tidak pernah surut. Bisnis kuliner dinilai sebagai lahan yang dianggap memberi banyak keuntungan. Namun dibalik kelebihannya, bisnis kuliner juga punya kekurangan. Kekurangannya adalah banyak yang berlomba-lomba membangun bisnis kuliner, mulai dari warung kaki lima, restoran cepat saji, restoran sederhana sampai yang mewah, dan lain-lain. Dengan banyaknya persaingan yang tinggi, hal ini bisa membuat ragu untuk memulai membangun bisnis kuliner. Tapi jangan khawatir dulu, apapun bisnisnya, Anda tetap harus yakin dan tidak mudah menyerah. Nah, supaya siap membangun bisnis kuliner, simak yuk 9 cara memulai bisnis kuliner dari nol.



1. Ketahui Pasar Anda Pasar merupakan hal yang penting dalam suatu bisnis. Kalau tidak ada pasar, bisnis tidak bisa jalan, setuju? Pasar juga memiliki segmentasinya sendiri. Segmentasi pasar yaitu mengelompokkan pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Jadi, Anda harus mengenal dan menentukan pasar sebelum memulai bisnis kuliner. Contohnya akan dijelaskan di bawah ini: Jika Anda ingin menjual minuman dingin, tentu sudah banyak yang jual minuman dingin dan menyegarkan. Jadi, Anda harus memikirkan bagaimana caranya supaya pasar mengenal minuman dingin Anda dan mengetahui apa bedanya dari minuman yang lainnya. Yang pasti adalah harus ada sesuatu yang membuat minuman Anda unggul. Dengan kata lain, pasarnya lebih luas. Jika Anda memilih untuk menjual makanan Thailand. Untuk menentukan segmen pasarnya, Anda harus menentukan kira-kira siapa orang yang suka makanan khas Thailand. Pertimbangkan juga caranya supaya mereka tahu jika Anda punya restoran khas Thailand. Dengan kata lain, pasarnya lebih segmented.



2. Apa yang Beda dari Usaha Kuliner Anda? Mengapa harus ada pembeda? Tentunya supaya bisnis Anda bisa dikenal lebih baik dan memiliki ciri khas tersendiri. Faktor pembeda ini disebut juga USP (Unique Selling Proposition). Jika tidak memilikinya, kemungkinan besar bisnis Anda akan kalah saing dengan yang lain. Faktor pembeda adalah kunci dalam memenangkan persaingan bisnis. Apabila bisnis kita memiliki ciri khas, maka para konsumen pun dapat dengan mudah mengenali produk kita dan dapat dengan mudah juga untuk menanamkan produk kita dalam benak mereka.



Bisa dibayangkan jika kita tidak mempunyai pembeda, maka konsumen tidak mampu mengenali perbedaan produk dengan produk lainnya yang sejenis. Jika produk lain sudah dianggap standar, sebaiknya kita menciptakan diferensiasi produk supaya terlihat lebih unggul. Karena jika produk kita sudah dianggap lebih unggul dari yang lain, maka akan memberikan daya tarik dan konsumen pun akan berani untuk membayar dengan harga yang lebih tinggi. Berikut beberapa contoh faktor pembeda yang unik dan sesuai dengan minat masyarakat: - Berdiri sejak tahun 1995 - Dibuat dari 11 rempah rahasia - Memiliki ukuran bakso yang paling besar - Memiliki sambal 30 level - Daging sapi berkualitas nomor 1 di dunia - Chefnya di impor langsung dari Timur Tengah - Banyak stop kontak dan wifi 100 Mbps



3. Bagaimana Cara Anda Melayani Customer Anda? Hal yang penting untuk menciptakan hubungan dengan konsumen adalah melalui pelayanannya. Sebesar apapun produk Anda atau sebaik apapun karyawan yang dimiliki, satu hal yang paling di ingat konsumen adalah berinteraksi langsung dengan mereka. Perusahaan yang kuat adalah yang memiliki relasi yang baik dengan para konsumennya. Lalu, bagaimana dengan melayani konsumen dengan baik? Melayani konsumen yang baik adalah meningkatkan interaksi dengan konsumen, misalnya jika ada masalah atau ada yang komplain, tetaplah memberikan pelayanan dengan ramah. Serta memperkuat strategi pelayanan, salah satu caranya adalah dengan melatih karyawan Anda untuk membuat para konsumen senang.



Tidak hanya itu, dalam hal melayani konsumen, lokasi juga menjadi salah satu bagiannya. Apakah lokasi menjadi faktor utama dalam bisnis? Bisa iya, bisa juga tidak. Lokasi memang bisa dibilang menjadi salah satu faktor utama dalam membangun bisnis. Banyak orang yang memiliki lokasi strategis supaya banyak orang yang berlalu lalang. Tapi, seiring pekembangan teknologi saat ini, lokasi menjadi tidak terlalu penting. Bahkan ada lho lokasi rumah makan yang masuk gang dan tetap ramai pengunjung. Mengapa? Karena semakin modern teknologi, orang jadi malas untuk melakukan sesuatu walaupun hanya membeli makan. Saat ini orang-orang lebih memilih yang serba cepat dan praktis. Sudah banyak fasilitas pesan antar dan ojek online yang siap membantu Anda. Misalnya aplikasi GoFood, GrabFood dan delivery makanan lainnya. So, konsumen tidak perlu repot untuk bermacet-macetan atau menghabiskan waktu di jalan. Nah, jadi sekarang Anda bisa pilih cara melayani konsumen. Anda bebas memilih mau jual lokasi atau tidak, jika Anda ‘menjual’ lokasi,maka harus dipastikan: - Lokasinya terdaftar di Google Business. - Lokasinya mudah di akses. - Lokasinya memiliki tempat parkir yang memadai.



4. Cara Membangun Relasi dengan Customer Mari kita bahas tentang pengertian customer terlebih dahulu. Customer atau pelanggan adalah perorangan atau kelompok yang mencari pemenuhan keperluan primer, sekunder, atau tersier dengan cara menggunakan atau mengkonsumsi produk yang disediakan oleh pelaku usaha melalui transaksi jual-beli. Harus di ingat, tanpa adanya pelanggan, bisnis Anda tidak mungkin jalan dan memperoleh kesuksesan. Maka dari itu penting banget buat membangun hubungan baik secara dua arah. Untuk dapat membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, Anda harus mengetahui beberapa cara dalam membangun relasi dengan pelanggan. Supaya lebih paham, simak penjelasan dan contohnya di bawah ini: Transactional: Cara membangun relasi ini dilakukan melalui kasir atau ketika melakukan pembayaran. Biasanya dilakukan oleh restoran fast food, yaitu pesan, bayar, makan, dan customer. Misalnya KFC dan Mc Donalds.



Self Service: Cara membangun relasi ini dilakukan dengan cara membiarkan pelanggan untuk merasakan experience melayani atau mengambil makanan mereka sendiri supaya lebih puas dalam menentukan pilihan. Ambil sendiri, tunjukkan ke kasir, dan bayar setelah selesai makan. Contonya: Warung nasi. Automated service: Cara membangun relasi ini dilakukan dengan cara mempersilahkan pelanggan untuk mengambil makanan sendiri seperti membeli makanan cepat saji di supermarket atau minimarket. Contohnya: Indomaret Point. Communities: Cara membangun relasi ini dilakukan dengan cara menciptakan tempat yang nyaman atau dalam artian “menjual tempat.” Membuat orang betah berlama-lama untuk hangout dan main di suatu resto atau tempat makan. Contohnya: Warunk Upnormal dan Starbucks. Jadi, apa yang akan Anda pilih untuk membangun relasi di bisnis kuliner Anda?



5. Sumber Pemasukan Ketika kita membangun suatu bisnis, salah satu tujuan utamanya adalah mencari keuntungan. Tidak terlepas dari yang namanya soal keuangan, kita harus merencanakan keuangan dengan baik. Dalam merencanakan keuangan. Kita perlu mengetahui sumber pemasukannya, apakah akan mengandalkan produk sebagai sumber pemasukan? Atau kah iklan? Komisi? Dan lain-lain. Misalnya saat ini Anda menjual pizza, Anda bisa membuat paket plus minuman dengan harga yang lebih murah. Jangan sampai mementingkan harga yang murah namun gagal menutupi seluruh biaya pengeluaran bisnis kuliner Anda. Contoh lainya adalah kedai kopi yang tidak hanya menjual kopi, namun juga menjual makanan ringan dan minuman jenis lainnya. Dengan menjual makanan ringan, kita bisa mendapatkan pemasukan tambahan karena banyak konsumen yang merasa lapar saat nongkrong di kedai kopi. Atau contoh lainnya adalah menyediakan fasilitas menarik seperti spot foto untuk selfie atau bahkan spot foto untuk pre-wedding, biasanya tempat makan yang memiliki spot foto akan lebih di incar orang dan tentunya penghasilan tambahan yang didapat pun akan lebih besar. Menarik bukan?



6. Hal-hal Penting, Seperti Perizinan Hal ini yang tidak kalah penting dari yang lain, yaitu perizinan usaha. Sebagai aspek hukum, izin usaha merupakan hal penting yang harus dipenuhi supaya bisnis kuliner Anda tidak di cap sebagai perusahaan yang illegal. Izin usaha berfungsi sebagai faktor legalitas untuk menunjang kesuksesan usaha yang dijalankan. Anda sudah pernah menonton berita mengenai warga yang tempat usahanya di bongkar secara paksa? Nah, itu adalah bentuk dari tempat usaha yang tidak memiliki izin usaha. Kebanyakan dari mereka adalah pelaku usaha kecil. Supaya hal serupa tidak menimpa Anda, maka segera urus perizinan usaha untuk bisnis kuliner Anda.



7. Aktivitas Bisnis Apasih yang dimaksud dengan aktivitas bisnis? Aktivitas bisnis adalah apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau layanan Anda. Setiap bisnis tanpa ada perencanaan aktivitasnya akan hilang arah. Jika tidak membuat perencanaan, Anda akan tersesat. Anda harus tahu seperti apa aktivitas bisnis Anda nantinya. Aktivitas bisnis dibedakan menjadi lima jenis, yaitu:



Strategi (Strategic Management) Strategic management adalah proses kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara pelaksanaannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran dalam suatu perusahaan. Berfokus pada proses penetapan tujuan perusahaan, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran. Serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan perusahaan.



Operasional (Operational Management) Manajemen operasional adalah suatu usaha pengelolaan secara maksimal penggunaan semua faktor produksi baik itu SDM, mesin, peralatan, material, dan faktor produksi lainnya dalam proses transformasi untuk menjadi berbagai macam produk barang atau jasa. Atau disebut juga aktivitas bisnis yang berfokus pada proses produksi barang dan jasa, serta memastikan operasi bisnis berlangsung secar efektif dan efisien.



Pemasaran (Marketing Management) Manajemen pemasaran adalah alat analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancamg untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba. Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, dan juga untuk berkembang.



Keuangan (Financial Management) Kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Atau segala aktivitas yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.



SDM (Human Resources Management) SDM adalah aktivitas dimana Anda mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama. Tenaga kerja berperan sangat penting bagi perusahaan, karena jika tidak ada, perusahaan pun akan kewalahan dan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat.



8. Partner Utama Partner yang dimaksud disini adalah bukan partner dalam perorangan atau teman yang membangun bisnis bersama dari nol atau mengumpulkan modal bersama. Yang dimaksud partner disini adalah vendor. Dalam berbisnis, biasanya kita akan berhubungan dengan vendor-vendor yang akan menjadi partner kita. Kalau untuk bisnis kuliner, Anda akan berhubungan dengan vendor bahan baku, misalnya vendor daging, gas, air minum, dan lain-lain. Jika ingin bisnis Anda sukses dengan baik, carilah vendor yang terbaik juga yang menawarkan produk dengan kualitas yang sepadan dengan harganya. Jangan hanya tergiur dengan harganya yang murah, kita juga harus mempertimbangkan salah satu faktor penentu bisnis kuliner, yaitu dari rasa dan kualitasnya.



Walaupun strategi pemasaran sudah baik, kemungkinan konsumen tidak akan kembali lagi karena kualitas produknya buruk. Pembeli akan datang kembali jika kita menawarkan kualitas yang baik. Maka dari itu penting sekali untuk menjaga kualitas makanan dengan baik dan secara konsisten. Jangan menjual makanan dengan harga murah namun tidak segar, karena itu akan mengurasi kualitas rasanya. Dan konsumen pun sudah pintar memilih mana makanan yang baik dan tidak. Jadi, penting untuk memilih dan mempertimbangkan partner utama bisnis kuliner yang terpercaya.



9. Sumber Pengeluaran Tidak hanya memikirkan sumber penghasilan, sumber pengeluaran pun perlu di perhatikan dengan baik. Tidak lengkap jika hanya mencatat penghasilan namun tidak mencatat pengeluaran. Mengapa pencatatan uang ini sangat penting? Dengan mencatat pengeluaran, kita akan tahu uang tersebut dihabiskan untuk apa saja, menganalisa sumber pengeluaran usaha, untuk mengambil keputusan, serta bisa sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.



Perkenalkan program intensif 6 bulan siap jadi pegusaha kuliner dengan kurikulum terpadu Pertama di Indonesia. Gunakan kode promo



EBOOK