Ecosystem Health Dan Pembangunan Berkelanjutan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian ecosystem health Kesehatan Ekosistem merupakan suatu konsep yang integratif. Ia mencakup banyak ilmu termasuk ilmu sosial, ilmu biologi, kesehatan serta dimensi konspetual, historis, etis, dan phiolosophical. Konsep kesehatn ekosistem memiliki banyak kaitannya denan kesehatan manusia. konsep ini malai diajukan tahun 1992 saat berlangsungnya hte United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) dan Convention on Biological Diversity



(CBD)



yang



keduanya



bertujuan



mempromosikan



pembanguan



yang



berkelanjutan.Konsep kesehatan ekosistem dibangun atas dasar prinsip kehati-katian dan penerapan pendekatan ekosistem melalui pengelolaan terpadu tehadap dampak aktifitas manusia pada ekosistem agar tercapai pemanfaatan berkelanjutan dalam hal barang dan jasa yang disediakan ekosistem dengan teteap meemlihara struktur, fungsi, dan keutuhan ekosistem. Suatu ekosistem yang sehat adalah yang mampu secara aktif menghasilkan sumberdaya, memelihara organisasi biologi dan aliran nutrient atau bahan-bahan yang dibutuhkan serta mampu bertahan dan memiliki daya pulih terhadap tekanan-tekanan yang senantiasa hadir. Manusia merupakan salah satu makhluk yang dianggap paling berperan dalam menciptakan ekosistem yang sehat. Manusia akan memiliki aktivitas-aktivitas yang dianggap menjadi pendorong utama perubahan lingkungan global dan berdampak besar pada bumi. Perubahan iklim, perubahan penggunaan lahan, hilangnya keanekaragaman hayati, dan isu-isu lingkungan lainnya yang menitikberatkan pada aktivitas manusia. terjadinya degradasi lingkungan dapat dirasakan oleh hampir seluruh makhluk hidup. Pada skala global, dapat diukur pada penipisan lapisn ozon, meningkatnya kadar CO2, konsentrasi di atmosfer, penurunan pasokan air minum, dll. ekploitasi lingkungan yang semakin tidak terkendali, tidak bijaksana, dan tidak berkelanjutan cenderung mengancam pendukung kehidupan yang juga sangat mengancam keberlangsungan hidup masa depan umat manusia. Semua degradasi lingkungan yang telah disebutkan merupakan tanda-tanda gagal kesehatan ekosistem yang dapat menimbulkan sindrom ekosistem distress (EDS). Terdegradasinya



lingkungan



akibat



aktivitas



manusia



membuktikan



bahwa



pembangunan selama ini belum optimal dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan sumber daya manusia dan juga tidak adanya keserasian antara sumber daya alam dan kehendak manusia dalam hal pembangunan. sehingga cenderung terlihat seperti manusia mengeksploitasi lingkungan. Hal ini sangat bertentangan dengan konsep pembanguan berkelanjutan (sustainable development) yang belakangan ini sangat digencarkan. Dalam skala global, para



pakar kesehatan dunia telah membuat sebuah setidaknnya 17 tujuan dengan 169 indikator untuk menjalankan konsep pembangunan yang berkelanjutan yang dikenal dengan Sustainable development Goals (SDGs). SDGs sendiri saat ini sudah menjadi agenda global yang menggantikan Millennium Development Goals (MDGs). Sedangkan di Indonesia sendiri, Pembangunan yang berkelanjutan telah termuat dalam beberapa Undang-undang dan TAP MPR, salah satunya termuat dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 1997 tetang lingkungan hidup telah menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan harus berwawasan lingkungan hidup atau yang dapat dikenal dengan istilah “Eco-Development”. Dalam mencapai tujuan-tujuan Sustainable development Goals (SDGs) yang sesuai target dan indikator pencapaiannya maka perlu dirumuskan suatu pendekatan dalam pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah-masalah yang dapat menimbulkan sindrom ekosistem distress (EDS) untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan haruslah mengacu pada lingkungan itu sendiri. Pendekatan ini dikenal dengan pendekatan ekosistem dalam pembangunan berkelanjutan. Dimana sasaran utama dalam pendekatan ini adalah manusia sebagai makhluk yang berperan dalam munculnya kerusakan lingkungan, disamping faktor-faktor lain seperti faktor alam, dll. setidaknya terdapat 12 prinsip dalam pendekatan ekosistem dalam pembangunan yang berkelanjutan (Zulkifli, 2013). Prinsip yang pertama yakni pengelolaan air yang menjadi pilihan masyarakat. Prinsip ini lebih menekankan pada partisipatif masyarakat dan kebutuhan real masyarakat. sehingga diharapkan tidak ada lagi masalah kekurangan sumber air, pencemaran air, dll. Prinsip yang kedua yakni penyelenggaraannya dilaksanakan oleh organisasi yang paling dekat dengan lapangan. Hal ini untuk mudahkan dalam menyelesaikan permasalah yang semakin lama akan semakin kompleks. Prinsip yang ketiga yakni mepertimbangkan pengaruh dari setiap kegiatan pembangunan terhadap ekosistem yang berdekatan. Pada prinsip ini, salah satu metode yang diterapkan di Indonesia yakni menggunakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang



Permasalahan ecosystem health terkendali, tidak bijaksana, dan tidak berkelanjutan Kaitannya dengan sustainable development