Eksi4416 M9 E1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul 9



Sistem Pengendalian Manajemen Organisasi Non-Profit Prof. Dr. Sri Mulyani, M.Si., Ak.



P E NDA H UL UA N



S



ebuah sistem pengendalian yang baik dilakukan pada seluruh aktivitas kerja manajemen, mulai dari aktivitas yang bersifat strategis maupun yang bersifat operasional. Tentu saja ruang lingkup dan pendekatan pengendalian yang digunakan akan berbeda untuk setiap aktivitas yang berbeda. Cakupan sistem pengendalian juga harus mencakup seluruh fungsi manajemen, mulai dari manajemen SDM, keuangan, pemasaran, dan produksi. Dengan pengetahuan yang luas mengenai prinsip pengaplikasian sistem pengendalian pada berbagai lini manajemen, diharapkan dapat lebih memperjelas inti dari kegiatan pengendalian dan juga dapat mengembangkan berbagai bentuk sistem pengendalian. Hal itu perlu dilakukan pada organisasi yang berorientasi profit maupun non-profit. Organisasi non-profit merupakan organisasi yang tidak bertujuan utama untuk mencari keuntungan/profit. Prinsip pengelolaan dan pengendalian manajemen sama pentingnya untuk dilakukan pada organisasi non-profit maupun organisasi profit. Dalam modul ini akan dijelaskan mengenai pengaplikasian pengendalian manajemen organisasi non-profit. Sistem pengendalian yang akan dibahas pada modul ini lebih ditekankan pada bagaimana mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen organisasi non-profit, dan juga mempelajari tentang aktivitas manajemen organisasi non-profit, apa saja yang perlu dikerangkai dengan sistem pengendalian. Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu: 1. menguraikan aktivitas manajemen organisasi non-profit; 2. mengembangkan metode pengendalian manajemen organisasi non-profit.



9.2



Sistem Pengendalian Manajemen 



Kegiatan Belajar 1



Gambaran Umum Aktivitas Manajemen Organisasi Non-profit



S



ecara umum fungsi aktivitas yang dilakukan oleh organisasi non-profit dibagi ke dalam fungsi organisasi seperti pada umumnya, Organisasi nonprofit juga melakukan pembagian fungsi kerja dan kegiatan ke dalam fungsi pengelolaan sumber daya manusia, keuangan, pemasaran, maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam melakukan koordinasi kerja. Akan tetapi kemasan dan tujuannya yang mungkin akan berbeda antara organisasi profit dengan organisasi non-profit. Sehingga pembahasan fungsi-fungsi manajemen tersebut sudah tercakup dalam pembahasan sebelumnya. Inti yang menjadi pembahasan dalam bab ini yaitu pelaksanaan aktivitas manajemen organisasi non-profit yang membedakannya dengan organisasi profit/bisnis. Organisasi non-profit merupakan organisasi yang menjalankan aktivitasnya bukan berorientasi utama pada upaya mencari profit secara moneter. Motif organisasi non-profit pada umumnya berbasis motif moral, sosial, kemasyarakatan, dan hal-hal lainnya yang bertujuan untuk membantu orang lain. Contoh organisasi non-profit terdiri dari lembaga keagamaan, sosial, pendidikan, dan kesehatan. Pada organisasi non-profit juga tidak dikenal istilah pembagian kepemilikan pada organisasi tersebut. Kepemilikan organisasi nonprofit dianggap sebagai milik masyarakat secara umum. Sehingga tidak dikenal istilah penjualan dan pengalihan hak kepemilikan atas suatu organisasi nonprofit, kecuali hanya negara yang bisa mengambil alih kepemilikan atas organisasi profit tersebut. Seperti yang terjadi di Indonesia, di mana apabila ada permasalahan hukum terkait dengan kepemilikan sebuah organisasi non-profit, pemerintah memiliki hak untuk mengambil alihnya. Hal ini berbeda dengan organisasi profit, di mana status kepemilikannya sudah jelas terdiri dari para pemegang saham yang direpresentasikan oleh dewan komisaris, di mana kemudian dewan komisaris memberikan kuasa kepada manajemen untuk mengelola dan melakukan kegiatan operasionalnya.



 EKSI4416/MODUL 9



9.3



A. PENGOPERASIAN ORGANISASI NON-PROFIT Prinsip pelaksanaan organisasi secara profesional merupakan hal penting yang perlu juga diperhatikan pada organisasi non-profit. Jangan sampai karena tujuan pelaksanaan organisasi yang utama bukan untuk mencari profit, pelaksanaan kegiatan dilakukan seadanya dan tidak profesional. Profesionalitas dapat diwujudkan di antaranya dengan melakukan tata laksana dan pembagian tugas kerja dengan baik. Pola pengelolaan organisasi non-profit di mana partisipasi kerja sama antarpihak yang lebih ditonjolkan nampaknya tepat menggunakan pola manajemen kolaboratif. Pada pola manajemen kolaboratif, aspek utama yang ditekankan yaitu partisipasi dan kebersamaan seluruh pihak dalam melaksanakan suatu tugas dan kewenangan tertentu. Sehingga pembebanan tugas dan kewenangan tidak terlalu terpaku secara hierarkis. Aspek kebersamaan dan gotong-royong seluruh komponen organisasi biasanya akan lebih terasa dalam pola manajemen kolaboratif seperti ini. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan suatu organisasi yaitu berkaitan dengan proses komunikasi antarpihak. Proses komunikasi bertujuan untuk menginformasikan/menyampaikan gagasan, keputusan, maupun permasalahan tertentu yang dihadapi agar setiap pihak dapat saling memberikan pandangan. Komunikasi yang efektif merupakan sesuatu yang sangat penting pada sebuah organisasi non-profit. Organisasi yang berhasil pasti mampu menjalankan proses komunikasi yang efektif. Komunikasi efektif dapat terjadi apabila pesan dari suatu proses komunikasi dapat diterima dengan baik, kemudian respons yang diberikan pun dapat sejalan dengan pesan yang disampaikan. Secara spesifik proses komunikasi dalam organisasi non-profit biasanya dilakukan dengan menitikberatkan pada aspek kebersamaan dan meminimalisir struktur formal, tujuannya yaitu agar proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan juga masing-masing pihak dapat memiliki pemahaman yang memadai atas hak dan kewajiban kerjanya. Berdasarkan gambaran proses kerja dan proses komunikasi, dapat tergambar bahwa latar belakang utama proses pelaksanaan organisasi non-profit menggunakan basis gotong royong serta kebersamaan. Pihak-pihak terkait dengan kegiatan organisasi non-profit digambarkan sebagai sebuah tim. Untuk tim internal organisasi non-profit secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Dewan Pengurus. Sebagaimana pada fungsi organisasi secara umum, dewan pengurus merupakan kumpulan dari para personil yang bertugas



9.4



2.



Sistem Pengendalian Manajemen 



melaksanakan kegiatan operasional sehari-hari organisasi berdasarkan prosedur kerja tertentu yang sudah dimiliki. Susunan kepengurusan biasanya bergantung pada ruang lingkup dan kebutuhan organisasi itu sendiri. Dewan Penasihat. Dewan penasihat dibentuk untuk mengarahkan kebutuhan tertentu yang berada di luar peranan dan tanggung jawab dewan pengurus. Dewan penasihat bekerja sama dengan stakeholder lain, terutama dewan pengurus, untuk dapat mencapai tujuan-tujuan bersama yang sudah ditetapkan organisasi. Sebagian terdapat kesamaan antara fungsi dewan penasihat dengan dewan komisaris yang ada dalam organisasi profit, namun ada beberapa hal yang membedakan antara dewan penasihat pada organisasi non-profit dengan dewan komisaris pada organisasi profit. Dewan komisaris selain memberikan nasihat dan masukan kepada dewan pengurus, mereka juga menjalankan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kerja dewan pengurus. Hal ini sedikit perbedaannya, di mana dewan penasihat tidak dibebani kewenangan secara langsung untuk mengawasi kegiatan kerja dewan pengurus.



Untuk para personil yang terlibat dalam organisasi non-profit ini biasanya ada yang berstatus sebagai pegawai yang memang diberi kompensasi berdasarkan aktivitas kerjanya. Namun ada pula yang bersifat sebagai sukarelawan, mereka melakukan aktivitas kerja secara sukarela tanpa mengharapkan kompensasi atas aktivitas yang dikerjakan. Berbeda dengan para personil yang terlibat dalam organisasi profit yang dipekerjakan, memang akan mendapatkan imbalan kompensasi sesuai dengan yang sudah disepakati. Keberadaan sukarelawan dalam organisasi non-profit memiliki peranan yang sangat penting, sama pentingnya dengan kelompok personil lain. Keberadaan sukarelawan ini sebaiknya diatur dalam aturan organisasi secara khusus, agar status keberadaannya dalam struktur organisasi dapat lebih jelas. Di samping itu perlu dijelaskan juga konsep manajemen sumber daya manusia kepada para sukarelawan tersebut, termasuk dalam kaitannya pada proses perencanaan, perekrutan, maupun penempatannya. Sama dengan prinsip organisasi pada umumnya, organisasi non-profit juga diharapkan mampu mengelola dan memaksimalkan fungsi para personilnya sebagai upaya untuk memaksimalkan pencapaian tujuan. Oleh karena itu, para personil yang terlibat sedapat mungkin memiliki kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilakukan, agar pelaksanaan kegiatan organisasi dapat lebih profesional.



 EKSI4416/MODUL 9



9.5



B. PENGELOLAAN KEUANGAN Organisasi non-profit, khususnya yang ada di Indonesia, saat ini masih cenderung kurang memperhatikan pentingnya sistem pengelolaan keuangan yang baik. Saat ini fokus perhatiannya baru menekankan pada prioritas kualitas program kegiatannya saja. Padahal untuk menjalankan kegiatannya secara profesional, sistem pengelolaan keuangan harus menjadi salah satu perhatian utama untuk dikelola secara baik. Serupa dengan organisasi lainnya, pada organisasi non-profit juga terdapat siklus pengelolaan aktivitas keuangan. Siklus pengelolaan keuangan secara umum dari penyusunan anggaran kerja, pelaksanaan dan pengikhtisaran program kerja, dan pelaporan keuangan hasil kegiatan. Organisasi non-profit juga perlu melakukan pencatatan akuntansi serta penyusunan laporan keuangan sebagai bagian dari upaya pertanggungjawaban penggunaan keuangan dan sebagai bentuk pelaporan aktivitas kerja dalam satu periode. Akan tetapi format pencatatan dan pelaporan keuangannya memiliki perbedaan dengan yang dilakukan oleh organisasi profit. Hal ini dikarenakan fokus kegiatan yang dilakukan juga memiliki perbedaan. Pada organisasi non-profit sumber pendanaan untuk melakukan aktivitas kerjanya dapat diperoleh melalui penggalian dana atau donasi dari pihak tertentu, seperti donator, sukarelawan, maupun masyarakat umum yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari donasi yang diberikannya kepada organisasi. Di samping itu organisasi non-profit dapat melakukan penggalian dana dengan memanfaatkan iuran anggota untuk membiayai aktivitasnya. Pada beberapa organisasi non-profit, fungsi pembentukannya adalah sebagai bentuk pelaksanaan program CSR dari organisasi yang berorientasi profit. Sehingga apabila organisasi bisnis tersebut berniat melakukan kegiatan CSR kepada masyarakat, organisasi non-profit inilah yang akan mengelola kegiatan tersebut. Bentuk lainnya bisa dengan memberikan donasi dalam bentuk uang atau barang kepada organisasi non-profit tersebut, sementara pemanfaatannya diserahkan menurut kebutuhannya. Beberapa konsep penggalian dana yang perlu diperhatikan yaitu (Indra Bastian, 2007): 1. memastikan para pengurus terlibat dalam rencana dan pelaksanaan penggalian dana; 2. mengembangkan tujuan penggalian dana menjadi tujuan strategis; 3. mengidentifikasi berbagai sumber dana untuk masing-masing tujuan dan strategi penggalian dana khusus;



9.6



4.



Sistem Pengendalian Manajemen 



memastikan rencana dan menentukan siapa yang akan melakukan penggalian dana.



Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, fungsi laporan keuangan salah satunya adalah sebagai bentuk pelaporan aktivitas kerja dalam satu periode. Sebagian bentuk pelaporan tersebut ada yang menyerupai dengan bentuk pelaporan keuangan organisasi profit, namun sebagian ada pula yang berbeda. Konsep pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan lembaga non-profit di Indonesia berpedoman pada format yang sudah dijelaskan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45. Dalam PSAK tersebut dijelaskan bahwa komponen laporan keuangan pada organisasi nirlaba meliputi berikut ini. 1. Laporan posisi keuangan. Laporan ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai posisi aktiva, kewajiban dan aktiva bersih, serta mengetahui hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Laporan ini juga menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aktiva dan kewajiban 2. Laporan aktivitas. Laporan aktivitas bertujuan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan aktivitas penggunaan sumber daya organisasi dalam pelaksanaan program kerjanya. Beberapa informasi yang disajikan berkaitan dengan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam suatu periode perhitungan. 3. Laporan arus kas. Tujuan laporan arus kas antara organisasi non-profit dan organisasi profit hampir serupa, yaitu untuk menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Sama seperti organisasi profit, laporan arus kas pada organisasi non-profit dibagi berdasarkan kepentingan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 4. Catatan atas laporan keuangan. Sama seperti catatan atas laporan keuangan organisasi non-profit, pada organisasi non-profit catatan atas laporan keuangan berisi ringkasan dan penjelasan dari komponen-komponen yang ada pada laporan keuangan lainnya. Dalam prinsip pelaksanaan akuntansi organisasi non-profit, dikenal pembagian pemanfaatan sumber daya organisasi berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan atas penggunaan sumber daya. Pembagian tersebut terdiri dari berikut ini.



 EKSI4416/MODUL 9



1.



2.



3.



9.7



Terikat permanen. Merupakan prinsip pembatasan penggunaan sumber daya yang digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu secara permanen. Terikat temporer. Merupakan prinsip pembatasan penggunaan sumber daya yang digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu sampai batas waktu dan penggunaan yang telah ditetapkan. Tidak terikat. Merupakan prinsip penggunaan sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu.



Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam organisasi nonprofit tidak ada status kepemilikan. Hal ini berpengaruh pada tidak adanya transaksi yang berhubungan dengan perubahan kepemilikan, atau tidak adanya alokasi dana/sumber daya hasil likuidasi ke orang-orang tertentu. Secara teknis pencatatan organisasi nirlaba dapat dilakukan dengan metode cash basis, accrual basis, maupun modified accrual basis. Dalam kapasitasnya melakukan kegiatan organisasi yang bersifat sosial kemasyarakatan, organisasi non-profit biasanya mendapatkan beberapa bantuan khusus dari pemerintah. Di mana organisasi tersebut mendapatkan sumbangan dalam bentuk uang maupun sarana prasarana dari lembaga pemerintah, di samping itu bantuan juga dapat diberikan dalam bentuk fasilitas kemudahan dalam hal pembayaran pajak, juga fasilitas seperti kemudahan dalam penggunaan sumber daya seperti listrik, air, dan sebagainya. Kemudahan ini diharapkan dapat memberikan bantuan kepada organisasi non-profit agar lebih dapat memaksimalkan program kerjanya. LA T IHA N Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) 2) 3) 4)



Sebutkan sumber pendanaan yang dapat dimiliki oleh organisasi non-profit! Status personil yang terlibat dalam organisasi non-profit sebagai! Apakah fungsi dari laporan aktivitas? Sebutkan prinsip pembagian pemanfaatan sumber daya organisasi berdasarkan pembatasan penggunaan sumber dayanya!



9.8



Sistem Pengendalian Manajemen 



5) Metode akuntansi apakah yang dapat dilakukan untuk pencatatan akuntansi organisasi non-profit? Petunjuk Jawaban Latihan 1) Baca Kegiatan Belajar 1 Modul 9 pada bagian pengoperasian organisasi non-profit. 2) Baca Kegiatan Belajar 1 Modul 9 pada bagian pengoperasian organisasi non-profit. 3) Baca Kegiatan Belajar 1 Modul 9 pada bagian pengelolaan keuangan. 4) Baca Kegiatan Belajar 1 Modul 9 pada bagian pengelolaan keuangan. 5) Baca Kegiatan Belajar 1 Modul 9 pada bagian pengelolaan keuangan. RA N GK UM A N Secara umum fungsi aktivitas yang dilakukan oleh organisasi nonprofit dibagi ke dalam fungsi organisasi seperti pada umumnya. Organisasi non-profit merupakan organisasi yang menjalankan aktivitasnya bukan berorientasi utama pada upaya mencari profit secara moneter. Motif organisasi non-profit pada umumnya berbasis motif moral, sosial, dan halhal lainnya yang bertujuan untuk membantu orang lain. Pada organisasi non-profit sumber pendanaan untuk melakukan aktivitas kerjanya dapat diperoleh melalui donasi atau sumbangan dari pihak tertentu, seperti donator, sukarelawan, maupun masyarakat umum yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari donasi yang diberikannya kepada organisasi. Format pencatatan dan pelaporan keuangannya memiliki perbedaan dengan yang dilakukan oleh organisasi profit. Hal ini dikarenakan fokus kegiatan yang dilakukan juga memiliki perbedaan. Konsep pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan lembaga nonprofit di Indonesia berpedoman pada format yang sudah dijelaskan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45. Secara teknis pencatatan organisasi nirlaba dapat dilakukan dengan metode cash basis, accrual basis, maupun modified accrual basis.



 EKSI4416/MODUL 9



9.9



TES F O RM A T IF 1 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Berikut ini yang bukan merupakan contoh organisasi non-profit adalah lembaga .… A. keagamaan B. bisnis C. pendidikan D. kesehatan 2) Mengapa organisasi non-profit melakukan pembagian struktur dan fungsi organisasi .… A. untuk memudahkan dalam melakukan koordinasi kerja B. agar dapat mengikuti pola kerja yang dilakukan organisasi secara umum C. memberikan hak dan kewajiban kerja kepada pengelola organisasi D. memberikan kesan profesionalisme aktivitas organisasi 3) Status kepemilikan organisasi non-profit adalah dimiliki oleh .… A. masyarakat umum B. pendiri organisasi C. institusi dan donatur yang membiayai kegiatan D. pengelola organisasi 4) Berikut ini yang membedakan antara prinsip pengelolaan organisasi nonprofit dengan organisasi profit, kecuali .… A. status kepemilikan B. sumber pendanaan C. prinsip pengelolaan secara profesional D. standar pencatatan akuntansi 5) Pola manajemen pengelolaan organisasi yang dipandang tepat digunakan pada organisasi non-profit, yaitu manajemen .… A. demokratis B. konfrontatif C. stratejik D. kolaboratif



9.10



Sistem Pengendalian Manajemen 



6) Fungsi organisasi lembaga non-profit yang bertugas untuk membantu pengurus dalam memberikan nasihat dan arahan kerja dilakukan oleh .… A. dewan komisaris B. dewan penasihat C. dewan direksi D. pemerintah setempat 7) Sumber pendanaan kegiatan yang dapat diperoleh organisasi non-profit berasal dari, kecuali .… A. iuran anggota organisasi B. sumbangan dari masyarakat donatur C. penjualan saham organisasi kepada publik D. sumbangan dari pemerintah 8) Berikut ini yang tidak termasuk dalam konsep yang perlu diperhatikan dalam penggalian dana organisasi non-profit adalah .… A. mengidentifikasi berbagai sumber dana untuk masing-masing tujuan dan strategi penggalian dana B. menjadikan kegiatan penggalian dana menjadi program prioritas kerja paling utama C. memastikan pengurus terlibat dalam rencana dan pelaksanaan penggalian dana D. mengembangkan tujuan penggalian dana menjadi tujuan strategis 9) Bentuk laporan keuangan organisasi non-profit yang tidak terdapat dalam format pelaporan organisasi bisnis, yaitu .… A. laporan aktivitas B. laporan posisi keuangan C. laporan arus kas D. catatan atas laporan keuangan 10) Prinsip pelaksanaan akuntansi yang menerapkan pembatasan penggunaan sumber daya yang digunakan sampai batas waktu tertentu .… A. pembatasan aktiva tetap dan tidak tetap B. prinsip pembatasan terikat permanen C. tidak ada pembatasan/tidak terikat D. prinsip pembatasan terikat temporer



9.11



 EKSI4416/MODUL 9



Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.



Tingkat penguasaan =



Jumlah Jawaban yang Benar



 100%



Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.



9.12



Sistem Pengendalian Manajemen 



Kegiatan Belajar 2



Metode Pengendalian Manajemen Organisasi Non-profit A. LATAR BELAKANG PENDIRIAN ORGANISASI Sekumpulan orang yang memiliki latar belakang pekerjaan sebagai pengusaha, pegawai swasta, pegawai pemerintahan, dan tenaga pendidik telah bersepakat untuk memprakarsai pendirian sebuah organisasi non-profit berbentuk yayasan, yang akan terfokus pada sektor pendidikan. Latar belakang kepedulian dan semangat sosial, mendorong sekumpulan orang ini untuk dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat kurang mampu yang memiliki potensi untuk diberikan kesempatan pendidikan dan pelatihan secara cumacuma. Bentuk kontribusi yang diberikan yaitu dengan memberikan bimbingan, pelatihan, layanan konsultasi, dan program beasiswa untuk dapat bersekolah maupun kuliah di lembaga pendidikan tertentu. Level pendidikan yang menjadi fokus perhatian terdiri dari pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. B. SISTEM YANG DIKEMBANGKAN Para pendiri berusaha untuk mengembangkan organisasi secara profesional. Latar belakang para pendiri organisasi yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan pekerjaan yang baik, membuat organisasi memiliki prospek pengembangan yang sangat baik. Di samping itu, pengelolaan organisasi yang profesional diharapkan dapat memberikan rasa kepercayaan kepada para donatur bahwa penggunaan sumbangan yang diberikan tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Organisasi berniat untuk bekerja sama dengan berbagai institusi dan individu agar dapat tertarik menjadi donatur untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Beberapa potensi yang ingin dimaksimalkan adalah berupa bantuan dari pemerintah terutama instansi yang berhubungan dengan urusan pendidikan, instansi swasta yang berniat melakukan kegiatan CSR yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan, individu-individu tertentu yang memiliki visi yang sama berkaitan dengan membantu meningkatkan taraf



 EKSI4416/MODUL 9



9.13



pendidikan masyarakat kurang mampu. Selain itu organisasi juga berencana untuk bekerja sama dengan beberapa institusi pendidikan, baik pendidikan tinggi maupun pendidikan menengah, tujuannya untuk dapat menerima dan membantu proses pembiayaan kegiatan pendidikan para peserta yang dibina oleh lembaga tersebut. Di samping itu, para pendiri juga berkomitmen untuk melakukan iuran anggota setiap bulan sekali untuk dapat menjalankan aktivitas organisasi. Organisasi juga membentuk komite dewan penasihat, yang terdiri dari para pendiri dan beberapa tokoh masyarakat yang dikenal memiliki kapasitas, pengalaman membina organisasi non-profit lainnya, serta jaringan relasi yang baik. Pembentukan komite dewan penasihat ini selain sebagai komite yang bertugas membantu aspek pelaksanaan pengendalian manajemen atas tugastugas kerja para pengurus, juga dimanfaatkan secara positif untuk dapat menggerakkan serta memberi arahan dan bantuan secara langsung mengenai pelaksanaan aktivitas organisasi. Para anggota dewan penasihat ini melakukan aktivitasnya secara sukarela dan membantu pelaksanaan kegiatan organisasi non-profit ini tidak secara penuh. Dalam kaitannya melakukan kerja sama dengan institusi bisnis, organisasi berusaha membuat batasan-batasan yang dapat dilakukan terutama berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Di antaranya yaitu, boleh melakukan kegiatan pengenalan institusi mereka dalam kegiatan yang diadakan oleh organisasi non-profit, akan tetapi tidak boleh melakukan promosi yang berlebihan; selain itu sumbangan yang diberikan merupakan sumbangan yang tidak terikat, artinya tidak ada kewajiban yang secara langsung harus dilakukan organisasi kepada institusi bisnis berkaitan dengan sumbangan yang diberikannya; serta batasan-batasan lainnya yang memperjelas hak dan kewajiban seluruh pihak. Tidak dapat dipungkiri, pemberian nilai tambah baik langsung maupun tidak langsung kepada institusi tersebut dapat memberikan ketertarikan pada mereka. Akan tetapi hal tersebut masih berada pada tingkatan yang wajar. Untuk aktivitas pemberian bantuan pendidikan kepada para peserta program yang dilaksanakan. Organisasi melakukan proses seleksi secara ketat, tujuannya adalah orang-orang yang benar-benar memenuhi kriterialah yang berhak menerima bantuan. Hal ini juga dapat dikatakan sebagai sebuah upaya pengendalian. Pengendalian ini sejalan dengan tujuan pendirian organisasi ini, yaitu pemberian bantuan pendidikan kepada masyarakat kurang mampu yang berprestasi, agar dapat meningkatkan standar kehidupan pribadi dan masyarakat



9.14



Sistem Pengendalian Manajemen 



Indonesia secara umum. Upaya seleksi dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Proses seleksi juga melibatkan para ahli lintas bidang yang independen. C. PENGENDALIAN YANG DILAKUKAN Penggunaan dan pencatatan keuangan dari sumber pemasukan yang diterima organisasi, direncanakan benar-benar dikelola dengan akuntabel. Organisasi berencana merekrut orang-orang yang kompeten di bidangnya untuk mengelola organisasi. Beberapa orang yang direkrut untuk mengelola organisasi merupakan orang-orang yang memahami dan mempunyai pengalaman sebagai pengelola organisasi non-profit. Sehingga mereka mengetahui bagaimana cara mengelola organisasi non-profit yang baik, dan mengetahui karakteristik perbedaan antara organisasi non-profit dengan organisasi yang berorientasi profit. Kompensasi yang diterima para pengelola ini pun diberikan secara profesional sesuai dengan standar kompensasi secara umum. Selain itu organisasi juga berencana membangun sistem kerja yang profesional pula. Catatan pemasukan keuangan harus tercatat dengan baik dan jelas sumber pemasukannya, sementara untuk setiap pengeluaran yang dilakukan harus dilaporkan penggunaannya dengan terperinci. Dalam beberapa kejadian, organisasi non-profit kadang kala dimanfaatkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk tujuan yang negatif, salah satu caranya adalah dengan melakukan pencucian uang hasil kejahatan keuangan. Pemberian sumbangan dan donasi kepada organisasi non-profit inilah salah satu modus tindakan pencucian uang. Untuk menghindari hal tersebut, pengelola organisasi berkomitmen untuk menghindari risiko tersebut. Salah satu caranya yaitu dengan menerapkan sistem pengendalian yang ketat, contohnya pemberi sumbangan diwajibkan mengisi surat pernyataan yang menjelaskan bahwa sumbangan yang diberikan bebas dari sumber yang berasal dari tindakan melawan hukum, di samping itu untuk dilakukan assessment terhadap diri pribadi pemberi sumbangan dan sumber daya yang disumbangkan menggunakan berbagai prosedur, sehingga segala aktivitas yang dilakukan bebas dari potensi pelanggaran hukum dan benar-benar terkendali. Di samping itu tentu saja upaya pengendalian untuk keseluruhan aktivitas kerja juga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Beberapa upaya pengendalian manajemen yang akan coba dilakukan di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Pembagian tugas pokok fungsi kerja yang jelas antar pihak dalam lingkungan organisasi. Tujuannya adalah agar tidak terjadi tumpang tindih



 EKSI4416/MODUL 9



2.



3.



4.



5.



9.15



pekerjaan antar tiap bagian. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempermudah pertanggungjawaban kegiatan kerja yang dilakukan oleh masing-masing personil. Membuat sistem prosedur yang jelas untuk setiap aktivitas, termasuk yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran keuangan. Sistem prosedur berkaitan dengan upaya pelaksanaan aktivitas kerja secara terstruktur dan maksimal. Dengan adanya sistem prosedur kerja, setiap pihak yang berkaitan dapat mengetahui detail urutan prosedur kerja dalam suatu pekerjaan. Pencatatan keuangan yang baik sesuai dengan prinsip pencatatan yang sudah ditetapkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk pengadministrasian seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya organisasi, yang diukur berdasarkan satuan moneter. Evaluasi kinerja dan program kerja secara rutin. Evaluasi kegiatan secara rutin dimaksudkan untuk proses review seluruh kegiatan yang telah dikerjakan, serta bermanfaat pula untuk mengidentifikasi hal-hal tertentu yang telah terjadi sebagai bahan pembelajaran untuk masa yang akan datang. Pelaporan kinerja secara periodik kepada para pemangku kepentingan. Pelaporan kinerja dibuat dalam dua bentuk laporan, yaitu laporan manajemen dan laporan keuangan. Pelaporan kinerja kepada seluruh pemangku kepentingan dimaksudkan sebagai sebuah upaya transparansi pelaksanaan kegiatan.



D. INTISARI KEGIATAN PENGENDALIAN MANAJEMEN ORGANISASI NON-PROFIT Berdasarkan gambaran pelaksanaan organisasi non-profit di atas dapat ditarik kesimpulan beberapa strategi pengendalian manajemen yang digunakan adalah berikut ini. 1. Prinsip pengelolaan organisasi diarahkan pada prinsip pengelolaan secara profesional, di mana segala sesuatunya berusaha dilakukan menggunakan sistem kerja yang dibangun secara sistematis. 2. Upaya mencari sumber pendanaan dengan memanfaatkan sebagian pembiayaan dari pihak eksternal perlu diperhatikan dan menerapkan prinsip kehati-hatian. Hal ini dilakukan karena beberapa potensi tindakan melawan



9.16



3.



4.



5.



Sistem Pengendalian Manajemen 



hukum dari sumber pendanaan pihak ketiga ini, dapat mengakibatkan kerugian secara langsung maupun tidak langsung kepada organisasi. Pembagian hak dan kewajiban antara organisasi dan pihak eksternal yang membantu pembiayaan berusaha dikelola dengan baik. Hal ini dilakukan untuk memberikan nilai-nilai manfaat kepada semua pihak yang terlibat. Para peserta program bantuan pendidikan dari kalangan masyarakat kurang mampu mengalami seleksi yang ketat untuk dapat mendapatkan bantuan. Tujuannya adalah output dari kegiatan seleksi ini dapat berjalan beriringan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. Berbagai upaya pengendalian dilakukan, hal ini tidak jauh berbeda dengan upaya pengendalian yang dilakukan oleh berbagai organisasi lainnya yang memiliki tujuan untuk mengelola organisasinya secara profesional. LA T IHA N Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!



1) Apakah tujuan dari pelaksanaan pembagian tugas pokok fungsi kerja yang jelas antarpihak dalam lingkungan organisasi? 2) Dari manakah potensi pembiayaan operasional yang akan coba dimaksimalkan? 3) Sebutkan upaya yang dilakukan agar kegiatan operasional organisasi dapat berjalan dengan baik! 4) Sebutkan berbagai upaya pengendalian manajemen organisasi yang dilakukan! 5) Apakah tujuan dari proses evaluasi kegiatan secara rutin? Petunjuk Jawaban Latihan 1) Baca Kegiatan Belajar 2 Modul 9 pada bagian pengendalian yang dilakukan. 2) Baca Kegiatan Belajar 2 Modul 9 pada bagian sistem yang dikembangkan. 3) Baca Kegiatan Belajar 2 Modul 9 pada bagian pengendalian yang dilakukan.



 EKSI4416/MODUL 9



9.17



4) Baca Kegiatan Belajar 2 Modul 9 pada bagian pengendalian yang dilakukan. 5) Baca Kegiatan Belajar 2 Modul 9 pada bagian pengendalian yang dilakukan. RA N GK UM A N Bentuk kontribusi yang diberikan yaitu dengan memberikan bimbingan, pelatihan, layanan konsultasi, dan program beasiswa untuk dapat bersekolah maupun kuliah di lembaga pendidikan tertentu. Dalam kaitannya melakukan kerja sama dengan institusi bisnis, organisasi berusaha membuat batasan-batasan yang dapat dilakukan terutama berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Organisasi melakukan proses seleksi secara ketat, tujuannya adalah orang-orang yang benar-benar memenuhi kriterialah yang berhak menerima bantuan. Upaya seleksi dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Proses seleksi juga melibatkan para ahli lintas bidang dan independen. Penggunaan dan pencatatan keuangan dari sumber pemasukan yang diterima organisasi, direncanakan benar-benar dikelola dengan akuntabel. Selain itu organisasi juga berencana membangun sistem kerja yang profesional pula. Catatan pemasukan keuangan harus tercatat dengan baik dan jelas sumber pemasukannya, sementara untuk setiap pengeluaran yang dilakukan harus dilaporkan penggunaannya dengan terperinci. TES F O RM A T IF 2 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1) Upaya pengendalian apakah yang dilakukan organisasi pada proses perekrutan peserta program pembiayaan pendidikan .… A. melakukan kerja sama pembiayaan pendidikan peserta program B. perekrutan peserta program sesuai dengan daya tampung C. proses seleksi secara ketat kepada para peserta program D. pelaksanaan program pendidikan yang berkualitas 2) Bentuk profesionalisme komitmen apakah yang dapat dilakukan berkaitan dengan penerimaan pembiayaan dari pihak eksternal .… A. membuat batasan-batasan terutama berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing B. pembagian sistem dan tugas kerja yang jelas antarpersonil organisasi



9.18



Sistem Pengendalian Manajemen 



C. menjadikan program yang dilaksanakan sebagai ajang promosi untuk pihak eksternal D. melakukan kerja sama mencari keuntungan dengan pihak eksternal dari setiap kegiatan yang dilaksanakan 3) Risiko apakah yang dapat terjadi dari penerimaan sumber pendanaan dari pihak eksternal yang perlu dihindari oleh organisasi non-profit .… A. pemberian sumbangan dari hasil tindakan kejahatan. B. penyalahgunaan penggunaan oleh pengelola organisasi C. pencatatan dan pelaporan keuangan organisasi yang buruk D. pembagian tugas kerja menjadi tidak tertata dengan baik 4) Berikut ini yang bukan merupakan bentuk sumber pendanaan yang dapat dimiliki oleh organisasi non-profit, yaitu .… A. sumbangan dari para donatur B. hasil penjualan saham organisasi non-profit kepada masyarakat C. iuran anggota D. sumbangan dari perusahaan sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan csr 5) Contoh bentuk aturan yang dibuat untuk mengamankan pelaksanaan kerja sama dengan instansi bisnis, yaitu .… A. perusahaan tidak menerima sumbangan dari instansi bisnis B. memberikan kesempatan kepada instansi bisnis untuk memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk kepentingan bisnisnya C. memberikan kesempatan kepada instansi bisnis untuk memiliki/membeli organisasi D. kesepakatan bersama yang menjelaskan bahwa sumbangan yang diberikan instansi bisnis bersifat tidak mengikat 6) Tujuan dari pembentukan dewan penasihat adalah untuk .… A. membantu pelaksanaan fungsi pengawasan organisasi B. sumber pendanaan utama organisasi C. pelaksana kegiatan sehari-hari organisasi D. membuat rencana kerja organisasi setiap periode 7) Program pengendalian yang dapat dilakukan sebagai proses review kegiatan yang telah dikerjakan adalah .… A. membuat sistem prosedur yang jelas B. pencatatan keuangan yang baik C. pembagian tugas pokok fungsi kerja yang jelas D. evaluasi kegiatan



9.19



 EKSI4416/MODUL 9



8) Upaya pengendalian apakah yang dilakukan untuk mengelola kegiatan keuangan .… A. membagi tugas dengan baik dan sistematis kepada para pengurus yang terlibat B. bekerja sama dengan pihak eksternal untuk mengelola kegiatan keuangan C. perekrutan pengurus yang mempunyai kemampuan di bidang keuangan D. pembentukan lembaga keuangan yang independen 9) Tujuan dari dilakukannya evaluasi kinerja secara rutin, kecuali .… A. proses review seluruh kegiatan yang telah dikerjakan B. mengidentifikasi kejadian tertentu sebagai bahan pembelajaran C. agar setiap pihak mampu mengerjakan segala pekerjaan D. pelaksanaan pengendalian manajemen terhadap kinerja organisasi 10) Bentuk pelaporan kinerja yang dilakukan oleh organisasi terdiri dari .… A. laporan laba rugi dan laporan manajemen B. laporan manajemen dan laporan keuangan C. laporan manajemen dan laporan penerimaan keuangan D. laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.



Tingkat penguasaan =



Jumlah Jawaban yang Benar



 100%



Jumlah Soal Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali 80 - 89% = baik 70 - 79% = cukup < 70% = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Selamat! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.



9.20



Sistem Pengendalian Manajemen 



Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1) B. 2) A. 3) A. 4) C. 5) D. 6) B. 7) C. 8) B. 9) A. 10) D.



Tes Formatif 2 1) C. 2) A. 3) A. 4) B. 5) D. 6) A. 7) D. 8) C. 9) C. 10) B.



9.21



 EKSI4416/MODUL 9



Glosarium Aktiva



:



Pencucian uang



:



sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. suatu upaya perbuatan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uang/dana.



9.22



Sistem Pengendalian Manajemen 



Daftar Pusaka Anthony, Robert N. and Govindarajan, Vijay. (2007). Management Control System. 12th Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Indra Bastian. (2007). Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Jakarta: Erlangga. Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Salusu J. (1996). Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Non-profit. Edisi 2. Rasindo. Merchant, Kenneth and Stede, Wim Van der. (2011). Management Control Systems: Performance Measurement, Evaluation and Incentives. 3th Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc. Organisasi Nirlaba Melalui < http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_nirlaba > [07/05/12]