Etika Media Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ETIKA MEDIA SOSIAL



Media sosial memang memberikan segudang manfaat untuk kita semua. Dibalik semua itu, juga terdapat efek negatif yang harus dihindari. Untuk itu Anda perlu tahu cara menggunakan media sosial dengan baik dan bijak. Tidak dapat dipungkiri, kehadiran ponsel cerdas saat ini membuat semua orang semakin mudah mengakses media sosial. Tidak hanya golongan konglomerat saja, sopir hingga tukang bakso pun juga menggunakan media sosial ini. Apalagi yang berstatus pelajar. Pengguna internet di Indonesia tahun 2017 meningkat secara signifikan dibandingkan tahun 2016. Di tahun 2017 tercatat 137 juta pengguna internet dan hampir setengahnya yaitu 40% aktif di media sosial. Ini masih di tahun 2017, bagaimana nanti di tahun 2020. Dengan perkembangan dunia teknologi yang semakin pesat seperti sekarang ini, mau tidak mau kita tetap dituntut untuk tahu. Apalagi sebagai seorang pelajar, setidaknya kalaian mampu mengontrol diri kalian sendiri bagaimana menggunakan internet dan media2 sosial dengan bijak dan bermanfaat. Sehingga kalian tidak larut dan tenggelam keasyikan dengan internet media sosial. Sebagai seorang pelajar kalian harus benar-benar memperhatikan efek negatif dari media sosial. Jangan sampai kalian2 semua terjebak dengan aksi propaganda, fitnah, pornografi maupun aksi lainnya yang akan menjerumuskan ke lemah jurang kenistaan. Tidak jarang, media sosial saat ini digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Mereka ingin menghancurkan generasi muda, memecah belah suatu kelompok, memfitnah, dan lain sebagainya. Sebagai seorang pelajar, Jangan sampai kalian terlelap bermedia sosial hingga lupa belajar dan lupa dengan pendidikan. Apalagi sampai terpengaruh dengan hal-hal negatif yang juga akan merugikan atau bahkan mencemarkan nama baik sekolah dan nama baik orang tua kalian sendiri. Nauzubillah bin zalik Untuk menghindari dampak negatif media sosial, maka kita harus menggunakannya dengan benar. Berikut ini beberapa tips atau cara menggunakan media sosial dengan baik dan bijaksana. Simak uraiannya di bawah ini.



1. Hati-Hati dalam Menjalin Pertemanan Anda harus bersikap hati-hati terhadap teman yang Anda kenal melalui media sosial, terutama teman baru. Hal ini bertujuan agar Anda terhindar dari sesuatu yang tidak diinginkan. Tidak jarang saat ini banyak orang yang tertipu oleh teman yang dikenal melalui media sosialnya. Untuk itu berhati-hatilah menjalin pertemanan.



2. Tampilkan Identitas Diri yang Benar tapi Tidak Bersifat Pribadi Identitas diri yang ditampilkan di media sosial akan membantu orang lain mengetahui siapa Anda sebenarnya. Jadi, harus diisi dengan sebenar-benarnya. Saran saya, jangan tampilkan



identitas yang sangat pribadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti nomer HP pribadi atau keluarga. Gunakan Foto Profil Asli dan Terbaru. Foto profil sangat penting untuk memberitahukan siapa diri Anda sebenarnya. Melalui foto profil, orang lain bisa mengenali Anda. Meng-upload foto orang lain ke profil Anda tentu sangat tidak baik karena itu bukan mencerminkan diri Anda sendiri. Orang akan sangat kecewa jika tahu yang sebenarnya bahwa foto profil Anda bukanlah Anda yang sebenarnya. Akan lebih baik lagi jika Anda menggunakan foto profil asli dan terbaru. Hal ini akan mencerminkan sosok Anda saat ini.



3. Jangan Gunakan Terlalu Banyak Akun Media Sosial Terlalu banyak akun makan akan semakin sulit untuk memanage nya. Gunakan seperlunya saja. Hapus segera akun2 yang tidak penting dan tidak banyak digunakan



4. Jangan Memposting Status / Post yang Melanggar Etika Memposting status di media sosial saat ini menjadi hal yang wajar. Hampir semua pemilik akun media sosial melakukan hal ini. Tapi harus dilakukan dengan benar. Jangan sampai Anda membuat status yang melanggar etika, baik etika adat maupun undang-undang yang berlaku di Indonesia. Status yang melanggar etika bisa saja menjerat Anda ke penjara. Untuk itu hindari hal ini.



5. Jangan Membagikan Sesuatu yang Melanggar Etika Terkadang orang suka membagikan status orang lain karena sedang viral. Hal ini bukan tidak boleh, silahkan lakukan selama status itu memberikan manfaat atau menghibur dan tidak melanggar aturan. Apabila melanggar etika, sebaik jangan dibagikan karena bisa berdampak buruk bagi diri Anda sendiri.



6. Gunakan Etika yang Baik Saat Mengomentari Status Orang Lain Mengomentari status teman atau orang lain sebaiknya yang wajar saja. Usahakan tidak sampai mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan. Menghormati orang lain, akan membuat diri Anda terhormat.



7. Gunakan Sebagai Sarana Membangun Jaringan Tips ini sangat cocok untuk orang yang sedang membangun bisnis online. Tidak jarang di era digital seperti sekarang ini, media sosial dijadikan sarana untuk membangun jaringan.



8. Gunakan Sebagai Penunjang Produktivitas Media sosial bisa dijadikan sebagai sara untuk menunjang produktivitas. Misalnya saja mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan skripsi, media sosial bisa dijadikan sebagai penunjang proses penyelesaian skripsi.



9. Gunakan Sebagai Media Belajar Media sosial juga bisa dijadikan sebagai media belajar. Banyak video atau gambar yang diupload dengan tema pendidikan. Hal ini dijadikan sebagai sara belajar atau mempelajari hal-hal baru.



10. Gunakan Proteksi Akun agar Tidak Mudah Diretas Proteksi akun sangat penting. Usahakan Anda telah memproteksi akun media sosial Anda agar tidak mudah diretas atau digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Jika menggunakan smartphone, sebagainya pakai aplikasi yang bisa mengunci aplikasi tertentu atau yang lebih dikenal dengan istilah app lock. Di Google Play Store sudah banyak dan bisa di download.



Catatan Penutup Melalui artikel ini diharapkan Anda tahu cara menggunakan media sosial yang baik dan bijaksana agar terhindar dari efek negatif. Mudah-mudahan tips media sosial ini bermanfaat untuk Anda.



WAWASAN WIYATA MANDALA



Secara harfiah, Wawasan Wiyata Mandala dapat diartikan sebagai pandangan atau sikap hidup yang mendalam terhadap sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Lingkungan sekolah yang harus dipahami secara mendalam bukan saja lingkungan secara fisik, tetapi juga lingkungan sosialnya. Sejatinya sekolah adalah lingkungan tempat Pendidikan. Maka tujuan ke sekolah adalah untuk belajar, pulang membawa ilmu. Bukan tempat untuk pacarana, untuk main, dsb. Hindarkan diri dari kegiatan2 yang mengganggu belajar dan tidak membawa barang2 yang tidak mendukung kegiatan belajar.



Proses seorang siswa untuk bisa memiliki wawasan wiyata mandala harus melalui tiga tahap. Tahap yang pertama adalah mengetahui, yang kedua adalah mengenal, yang ketiga adalah mencintai. Mengetahui



Lingkungan fisik sekolah adalah lingkungan yang dapat diketahui melalui pancaindra. Contohnya mengetahui tempat ruang guru di mana. Mengetahui letak perpustakaan di mana. Mengatahui fasilitas apa saja yang ada di sekolah.



Mengenal Setelah mengetahui, letak sebuah lingkungan fisik, siswa harus mengenalnya. Berarti memahami seluk beluknya. Misalnya setelah mengetahui letak perpustakaan, harus dikenali perpustakaan tersebut. Apa saja yang ada di perpustakaan, dan bagaimana fungsi dan cara memanfaatkan koleksi perpustakaan. Mencintai Setelah mengenal, tahap selanjutnya adalah mencintai. Semua lingkungan yang ada di sekolah harus dicintai. Misalnya sudah mengenal perpustakaan, perpustakaan tersebut harus dicintai dengan cara dimanfaatkan, dikunjungi, dan dijaga kebersihannya. Ingat, yang harus diketahui tidak hanya perpustakaan, tetapi seluruh lingkungan sekolah mulai dari halaman paling belakang, kelas, hingga gerbang sekolah.



Tahap mengetahui, mengenal, dan mencintai juga harus dilakukan terhadap lingkungan sosialnya. Mengetahui guru, mengenal guru, kemudian mencitai guru. Mengetahui namanya siapa, mengenal karakternya bagaimana, dan mencintainya dalam wujud takzim, hormat dan patuh terhadap tugas yang diberikan. Tidak hanya diwujudkan dalam bentuk pengetahuan yang ada dalam pikiran, wawasan wiyata mandala juga harus diwujudkan dalam perilaku sehari-hari di sekolah. Berikut ini peran siswa yang telah memiliki wawasan wiyata mandala: 1. Terhadap Sekolah: menjaga kebersihan, tidak merusak, patuh dan tertib, 2. Terhadap Kepala Sekolah dan Guru : Hormat, patuh, taat, terhadap tugas yang diberikan, bertegur sapa dengan guru secara sopan, menghormati selaku orang tua di sekolah. 3. Terhadap Sesama Teman: Saling menjaga, saling membantu jika kesulitan, saling mengingatkan jika melakukan kesalahan, tidak mengejek, dan tidak menyakiti hati sesama teman. 4. Terhadap kegiatan sekolah, Yang termasuk dalam kegiatan sekolah meliputi semua kegiatan yang diselenggaran oleh sekolah termasuk kegiatan ekstrakurikuler. Maka siswa harus: a. Mengikuti kegiatan dengan sepenuh hati dan b. Menjalankan tugas dalam dengan baik sesuai dengan kegiatan yang diikuti. c.



Bersikap ramah selama kegiatan dan selama bersekolah.



d. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik serta benar sesuai peruntukannya. e. Berkata jujur, disiplin, dan bersikap sabar serta memupuk rasa persaudaraan.



TATA KRAMA DI SEKOLAH



Tata krama Siswa Di Sekolah. Islam mengatur seluruh bagian kehidupan, termasuk ketika kita belajar di sekolah. Kalian tentu sudah mengetahui bahwa mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, dari mulai buaian sampai liang lahat. Dalam melaksanakan kewajiban belajar itu, tentu kita harus mengindahkan tatakrama dan sopan santun agar kita dapat meraih ilmu yang banyak sekaligus bermanfaat. jika kalian sampai di sekolah, Terapkan 5 S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun). Bersihkanlah dahulu sepatumu sebelum masuk ke kelas. Ketika kita masuk, bukalah pintu dengan lembut, masuklah dengan penuh sopan santun, tentu saja kita tidak boleh lupa untuk mengucapkan salam kepada teman-temanmu, karena itu adalah do'a yang harus selamanya kita baca ketika bertemu dengan sesama muslim, kenal maupun tidak kenal, tua maupun muda. Kemudian jabat tanganlah satu persatu dari temanmu dengan muka yang beseri-seri sambil berkata, "Bagaimana kabarmu pagi ini ?". Sungguh ini merupakan gambaran seorang siswa yang sangat akrab dengan teman-temannya, saling menyayangi, saling menghormati, dan terjalin ikatan tali silaturrahmi yang kuat. Begitu juga jika bertemu dengan guru-gurumu, maka berdirilah dan hampiri mereka dengan penuh kesopanan kemudian menjabat tangannya. Sungguh ini merupakan gambaran siswa yang berakhlak mulia, serta menunjukkan penghormatan yang tinggi kepada guru. Jika bel telah berbunyi, maka berbarislah di depan kelas dengan tertib dan disiplin, tidak ngobrol atau main-main dengan teman kalian. Jika guru telah memberi isyarat untuk masuk kelas, masuklah dengan rapi dan tertib serta langsung menuju tempat duduk masing-masing dan duduk dengan duduk yang baik. Bagaimana cara duduk yang baik ? Duduklah dengan tegak tetapi rileks, dan tidak bersandar, karena bersandar itu menunjukkan sikap malas dan tidak sungguh-sungguh. Jangan sekali-kali menggerak-gerakan kedua kaki kalian, karena itu menunjukkan sikap tidak rapi dan tidak disiplin. Jangan tumpang kaki, tidak mengoprek, serta tidak menopang dagu, karena semuanya merupakan sikap duduk yang buruk dan tidak menunjukkan sikap duduk orang terdidik.



Selama guru menjelaskan pelajaran, hendaklah memperhatikan dengan penuh kesungguhan, jangan lirik kiri - lirik kanan, tetapi pusatkan perhatian kalian pada materi pelajaran yang disampaikan, dan mata kalian tujukan kepada wajah guru kalian atau terhadap alat peraga yang digunakan, hal ini dapat membantu penyerapan terhadap pelajaran, sehingga kalian paham dan mudah mengingatnya. Selama belajar jangan sekali-kali bergurau, ngobrol dengan teman yang lain atau membuat kegaduhan, karena hal tersebut bisa merugikan diri kalian dan diri teman kalian. Ingatlah oleh kalian bahwa "Perhatian itu hanya satu, jika kalian sibuk dengan satu hal, maka kalian akan melupakan yang lain". Artinya jika kalian sibuk bergurau dengan temanmu, maka kamu akan melupakan gurumu yang sedang menjelaskan materi pelajaran. Jika demikian berarti kamu termasuk orang yang merugi, karena kamu tidak akan mendapatkan ilmu dari pembelajaran hari ini, karena kalian tidak memperhatikan guru kalian dan jika ulangan maka kalian tidak akan bisa menjawab pertanyaan, karena kalian tidak memperhatikan guru ketika menerangkan. Sungguh kita telah melakukan hal yang merugikan diri kita sendiri dengan hanya ngobrol dengan teman kita ketika sedang belajar. Semoga kita bisa mengubah kebiasaan buruk ini dan menggantinya dengan kebiasaan yang baik. Amin ya Rabbal 'Alamin. Jenis dan Contoh Tata Krama atau Sopan Santun di sekolah Tata Krama atau Sopan Santun di sekolah dibagi menjadi 3 yaitu: tata krama bergaul (dengan guru dan teman), Tata Krama Berpakaian dan Berhias, dan Tata Krama Belajar. Berikut ini contoh Tata Krama atau Sopan Santun di sekolah. Tata Krama Bergaul a.



Tata Krama Bergaul dengan Guru



Guru adalah orang dewasa, baik dewasa umur maupun pikiran. Oleh karena itu, para siswa bila bergaul dengan para guru/staf tata usaha, hendaknya selalu mengingat aturan bergaul dengan orang dewasa, antara lain:



1)



Berbicara sopan di hadapan guru, antara lain suara tidak melebihi dari suara guru



2)



Mengucapkan salam bila bertemu dengan guru



3)



Tidak memotong pembicaraan guru dan bila terpaksa maka harus minta maaf terlebih dahulu



4)



Tidak memanggil atau meminta sesuatu pada guru dari arah belakang atau jarak yang jauh, melainkan mendekati guru dari depan atau samping



5)



Tidak lewat atau lari di depan guru yang sedang duduk, kecuali terpaksa dengan minta ijin dulu



6)



Tidak boleh menyapa guru dengan sapaan yang tidak sopan seperti mengucapkan “Hallo Pak/Hallo Bu !” atau mengucapkan “Hallo Bos” dan sebagainya..



7)



Bila dipanggil oleh guru maka harus segera menyahut dan mendatangi guru serta segera melaksanakan perintahnya



8)



Tidak boleh memasuki ruang guru atau berkerumun di depan meja guru kecuali di panggil atau ada urusan penting



9)



Tidak boleh mengambil di ruang guru tanpa ijin guru



10) Tidak boleh merendahkan dan mengucapkan kata-kata kotor dihadapan guru 11) Tidak boleh membantah atau menentang guru secara emosional 12) Tidak boleh meludah, buang gas di depan guru 13) Tidak menjelek-jelekan guru di hadapan orangtua, masyarakat atau lainnya 14) Bersalaman dengan guru bila sesama jenis kelamin, dan tidak bila berbeda jenis kelamin karena dilarang agama b.



Tata Krama Bergaul dengan Sesama Siswa



1)



Menghormati kakak kelas dan menyayangi adik kelas



2)



Saling menjaga perasaan dengan tidak mengucapkan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan teman, baik secara lisan maupun tulisan



3)



Saling menolong dan membantu kesulitan sesama teman



4)



Tenang atau tidak ribut di samping teman yang sedang belajar



5)



Senantiasa bersalaman bila bertemu dengan teman



6)



Tidak boleh mengambil sesuatu milik teman kecuali atas ijin teman



7)



Tidak boleh mengganggu atau menyakiti sesama teman



8)



Tidak boleh bermusuhan atau putus hubungan dengan sesama teman



9)



Tidak berburuk sangka terhadap teman



10) Mengingatkan teman yang berprilaku tidak sopan terhadap guru atau melanggar tata tertib sekolah 11) Tidak menyebarkan rahasia atau aib teman kepada orang lain 2.



Tata Krama Berpakaian dan Berhias



a.



Berpakaian seragam sekolah sesuai dengan aturan sekolah yang berlaku



b.



Menjaga aurat terhadap guru atau sesama siswa



c.



Siswa tidak boleh memakai perhiasan emas bagi perempuan, dan bagi laki-laki tidak boleh memakai gelang, cincin dan anting



d.



Siswa tidak boleh bersolek, berdandan atau memakai parfum yang berlebihan



e.



Siswa tidak boleh memakai tato (tato permanen/ tato-tatoan)



f.



Siswa tidak boleh menulisi, mencoreti atau mewarnai pakaiannya, meja, kursi dan bangunan sekolah



g.



Siswa tidak boleh memakai baju olahraga selain jam belajarnya



3.



Tata Krama Belajar



a.



Membenahi kelas sebelum guru masuk, antara lain menyapu, merapikan tempat duduk, menyiapkan perlengkapan menulis dan lap papan tulis



b.



Hadir di kelas pada waktunya, bila terlambat maka ucapkan salam lalu menyampaikan alasan keterlambatan kepada guru



c.



Tidak ribut atau berisik dan membuat gaduh saat jam belajar



d.



Meminta ijin kalau hendak keluar pada saat jam pelajaran berlangsung pada guru yang mengajar



e.



Tidak menentang pendapat guru secara emosional



f.



Diam memperhatikaan saat guru berbicara



g.



Pada permulaan pelajaran pertama dan sesudah pelajaran berakhir para peserta didik berdo’a



h.



Selama jam sekolah, siswa wajib berda di sekolah dan tidak boleh meninggalkan sekolah, kecuali dengan guru piket



i.



Pada waktu guru terlambat masuk kelas, maka ketua atau wakil kelas wajib menghubungi guru yang bersangkutan untuk megingatkannya



j.



Bagi siswa yang tidak masuk sekolah, harus ada surat ijin atau pemberitahuan secara tertulis dari orang tua atau wali



k. Tidak memilih-milih atau membeda-bedakan guru dalam menghormati, mentaati, dan mengikuti pelajarannya