Evaluasi Program Suplementasi Tablet Besi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EVALUASI PROGRAM SUPLEMENTASI TABLET BESI (Fe) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KOTA MAKASSAR TAHUN 2014



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia, perkiraan prevalensi anemia secara global adalah sekitar 51%. Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di Negara sedang berkembang, ketimbang Negara yang sudah maju. 36% atau kira-kira 1400 juta orang dari perkiraan populasi 3800 juta orang di Negara sedang berkembang menderita anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di Negara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta orang) dari perkiraan populasi 12 juta orang (Arisman,2010). Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb) yang berada dibawah normal. Di Indonesia, anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Defisiensi Besi. Anemia ini merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami depleasi besi sehingga hanya member sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya, mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawaha 11gr/dL selama trimester III (Depkes RI, 1998). Menurut WHO, 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan (Manuaba, 2001). Frekuensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia relative tinggi yaitu 63,5%. Anemia dalam



kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin (Hb) dibawah 11gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Masalah yang dihadapai oleh pemerintah Indonesia adalah tingginya prevalensi anemia ibu hamil yaitu sebsar 50,9% dan sebagian besar penyebabnya adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, sehingga anemia yang ditimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik pada sel tubuh maupun pada sel otak. Pada ibu hamil dapat mengalami keguguran, lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah (BBLR), perdarahan sebelum serta pada waktu melahirkan dan pada anemia berat yang dapat menimbulkan kematian ibu dan bayi. Pada anak dapat mengalami gangguan pertumbuhan, tidak dapat mencapai tinggi yang optimal dan anak yang kurang cerdas (Soekirman, 2000). Mengingat dampak anemia tersebut di atas yang dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, maka perlu penganggulangan kekurang zat besi pada ibu hamil dengan segera. Oleh sebab itu pmerintah Indonesia mulai menerapkan suatu program penambahan zat besi sekitar dua puluh tahun yang lalu. Program ini didasarkan dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur memeriksakan diri ke Puskesmas atau posyandu selama masa kehamilan nya. Tablet besi dibagikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil secara gratis. Namun, bagaimanapun program penambahan zat besi tanpa pengawasan atau pengontrolan penggunaan tablet secara teratur akan



menghilangkan efektivitas akibat faktor-faktor seperti pembagian tablet yang tidak teratur dan keberhasilan program yang jelek (Soekirman, 2000). Suplementasi besi atau pemberian tablet besi adalah salah satu strategi pencegahan



dan



penanggulangan



anemia



gizi



yang



paling



efektif



meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil. Upaya ini telah direkomendasikan secara universal dinegara-negara berkembang dengan dosis 60mg elemental besi dan 400 mg asam folat perhari selama sekurang-kurangnya enam bulan dan diberikan sedini mungkin pada masa kehamilan (Depkes RI,1999). Sejak tahun 1970-an, program-program pemberian tablet Fe telah dibuktikan hasilnya di beberapa Negara. Hasil penelitian Muhilal dkk, menunjukkan bahwa pemberian tablet Fe dapat menurunkan prevalensi anemia pada ibu hami sebesar 20-25% (Sahruni, 2007). Program penanggulangan masalah gizi pada ibu hamil saat ini adalah pemberian Tablet Fe pada setiap ibu hamil sebanyak 90 Tablet selama kehamilan, untuk mencegah anemia gizi besi. Khusus untuk mengatasi deficit energy kronik pada ibu hamil belum ada program pemberian bantuan pangan yang diberikan pemerintah saat ini. Hasil beberapa penelitian tentang efikasi distribusi dan kataatan ibu hamil dalam mengonsumsi Tabket Fe masih mengemuka, sehingga penurunan prevalensi anemia pada ibu hamil belum banyak mengalami penurunan dari tahun ke tahun (Dehiyah, 2009) Termasuk Indonesia pemberian tablet Fe juga merupakan cara efektif dalam mencegah dan menanggulangi anemia karena anemia terbanyak di Indonesia adalah anemia kekurangan zat besi. Cara ini juga efisien, karena



tablet Fe harganya murah dan dapat dijangkau oleh masyarakat luas serta mudah didapat (Jumarlina, 2007). Di Indonesia kasus anemia umumnya terjadi karena kekurangan zat besi. Seperti pernah dikatakan Prof. Dr. dr. Sutaryo dalam pidato pengukuhan sebagai guru besar pada Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, tahun lalu (Republika 25 Juni 2005) persoalan zat besi masih menjadi persoalan serius bagi Indonesia. Jika ibu kekurangan zat besi selama hamil, maka persediaan zat besi pada bayi saat dilahirkan pun tidak akan memadai, padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak bayi di awal kelahirannya. Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak di atasi dapat mengakibatkan kekurangan Hemoglobin (Hb) dimana zat besi sebagai salah satu unsur pembentukannya. Hemoglobin berfungsi sebagai pengikat oksigen yang sangat dibutuhkan untuk metabolism sel, hal ini dapat menyebabkan anak lahir dengan berat badan rendah, keraguan dan juga menyebaban anemia pada bayinya (Sahruni, 2007).



Secara nasional pada tahun 2006, cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil tercatat sebesar 53,86% dan cakupan tertinggi terdapat di Kab. Pinrang (89,51%) dan cakupan yang terendah terdapat di Kab. Maros (28,43%). Sedangkan data Anemia Gizi Besi (AGB) menurut Survey Gizi Mikro Tahun 2006 tercatat sebesar 28,1% (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2006).



Di Sulawesi Selatan cakupan distribusi tablet Fe pada ibu hamil (Fe1) sebesar 80,45%, cakupan distribusi tablet besi (Fe3) adalah sebesar 64,32% (Profil Dinkes Sulsel, 2007). Sedangkan tahun 2008 cakupan distribusi tablet Fe pada ibu hamil (Fe1) sebesar 76,33%, cakupan distribusi tabet besi (Fe3) adalah sebesar 63,77% (Profil Dinkes Sulsel, 2008). Adapun target yang harus dicapai untuk cakupan Fe1 sebesar 90% dan cakupan Fe3 adalah sebesar 80%. Berdasarkan data-data diatas, maka secara program dikatakan tidak dapat mencapai target, masih kurang dari target Indonesia Sehat 2010 sebesar 90%. Kondisi ideal tentang konsumsi suplemen gizi sesuai anjuran bagi ibu hamil adalah satu jenis pelayanan kesehatan yang harus diberikan kepada ibu hamil disamping pemeriksaan anteatal care secara teratur setiap bulan. Perbaikan gizi ibu hamil secara konseptual terintegrasi dengan seluruh program kesehatan ibu dan anak. Pada pelayanan gizi ibu hamil (Dehiyah, 2009).



B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, adapun rumusan masalah yang diperoleh yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan program suplementasi tablet besi (Fe) pada tahap perencanaan tablet Fe di Puskesmas Kabupaten Bone? 2. Bagaimana pelaksanaan program suplementasi tablet besi (Fe) pada tahap pengadaan tablet Fe di Puskesmas Kabupaten Bone?



3. Bagaimana pelaksanaan program suplementasi tablet besi (Fe) pada tahap penyimpanan tablet Fe di Puskesmas Kabupaten Bone? 4. Bagaimana pelaksanaan program suplementasi tablet besi (Fe) pada tahap pendistribusian tablet Fe di Puskesmas Kabupaten Bone?



C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program suplementasi tablet besi (Fe) pada ibu hamil di Puskesmas Kabupaten Bone pada tahap perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian tablet Besi. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program suplementasi tablet besi (Fe) pada tahap perencanaan tablet Fe di Puskesmas Kabupaten Bone. 2) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program suplementasi tablet besi (Fe) pada tahap pengadaan tablet Fe di Puskesmas Kabupaten Bone. 3) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program suplementasi tablet besi (Fe) pada tahap penyimpanan tablet Fe di Puskesmas Kabupaten Bone.



4) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program suplementasi tablet besi (Fe) pada tahap pendistribusian tablet Fe di Puskesmas Kabupaten Bone.



D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bone dalam mengevaluasi program suplementasi tablet Fe sebagai salah satu penanggulang anemia pada ibu hamil. 2. Manfaat Ilmiah Hasil penelitian diharapkan menjadi referensi ilmiah bagi penelitian selanjutnya dan memperkaya khasanah ilmu yang berguna bagi pembaca yang ingin menambah wawasan tentang topic program suplementasi tablet besi (Fe) pada ibu hamil. 3. Manfaat Bagi Peneliti Sebagai pengalaman yang berharga bagi peneliti dalam memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengalaman serta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan.



DAFTAR PUSTAKA Arisman, MB. 2010. Buku Ajar Ilmu Gizi Dalam Daur Kehidupan. EGC : Jakarta.



Dehiyah, M. AK. 2009. Peran KADARZI Terhadap Komponen Input dan Proses pada Program Suplemtasi Tablet Besi (Fe) Untuk Ibu Hamil di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru. Makassar. Dinas Kesehatan Provinsi Sul-Sel. 2006. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar. Departemen Kesehatan RI 2003, Gizi dalam Angka Sampai dengan Tahun 2002, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta, hal.12. Depkes RI. 1998. Pedoman Pemberian Tablet Besi Bagi Petugas. Jakarta. Depkes RI. 1999. Pedoman Pemberian Tablet Besi Bagi Petugas. Jakarta. Jumarlina. 2007. Gambaran Faktor Penyebab Rendahnya Cakupan Fe 3 pada Ibu Hamil di Puskesmas Maniangpajo Kabupaten Wajo Tahun 2007, Skripsi. Makassar, Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas. Manuaba, I.B.G. 2001. Kapital Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan Keluarga Berencana. EGC : Jakarta. Riskesdas.2007. Laporan Nasional 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia : Jakarta. Riskesdas.2010. Laporan Nasional 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia : Jakarta. Sahruni. 2007. Efek Pendidikan Gizi Terhadap Konsumsi Tabket Besi dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia Kabupaten Wajo, Tesis. Makassar, Pascasarjana Unhas. Saifuddin AB, dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka : Jakarta.