Fakhri T1 Ruang Kolaborasi CT [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

T1-4 Ruang Kolaborasi Computational Thinking PPG Prajabatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Nama / No. Kelompok



Kelompok 1



No. Induk / Nama Mahasiswa



1. Ema Hana Putri (A942220058) 2. Fakhri Hidayatullah (A942220063) 3. Friska Wahyu Damayanti (A942220067) 4. Leny Apriliana Sari (A942220076)



Hasil diskusi secara umum : Computational thinking adalah proses berpikir dalam mem formulasikan persoalan dan berstrategi dalam menentukan solusi yang efektif, efisien, optimal untuk dikerjakan oleh agen pemroses informasi / solusi tersebut. Agen pemroses yang dimaksud bisa dalam bentuk manusia atau komputer. Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai ‘komputer’, TIK, dan robot tapi membutuhkan CT : 1. Mencuci baju putih 2. Dalam pembelajaran Biologi, “Mengapa ketika siswa mempelajari konsep pewarisan sifat Mendel tidak mampu memahami sebagaimana pemahaman pewarisan sifat menurut Mendel ?” 3. Memasak bubur ayam 4. Ketika hendak ke kantor atau kuliah sedang hujan besar, ada beberapa jalan yang biasa dilalui ditutup karena tergenang banjir dan ada yang sedang diperbaiki.



Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari. A. Jawaban Yang Sudah Tepat 1. Mencuci Pakaian Putih •



Dekomposisi : pada tahap awal mengumpulkan pakaian putih yang akan dicuci, menyiapkan alat cuci, ember, dan memahami proses pencucian







Pengenalan Pola : mengetahui pola dalam mencuci pakaian putih dari memisahkan dengan pakaian berwarna untuk dicuci, memperkirakan detergen dan air yang akan dibutuhkan untuk mencuci pakaian.







Abstraksi : Setelah mengetahui berapa banyak pakaian putih yang kotor, kemudian akan dilanjutkan dengan memahami pakaian yang kotor, menyatukan pakaian ke dalam ember hingga mencucinya dan menjemurnya.







Algoritma : setelah mengetahui langkah diatas dari pemecahan mencuci pakaian putih mulai dari memilah pakaian, menyiapkan detergen, alat mencuci, mencuci hingga menjemur.



2. Mengapa ketika siswa mempelajari konsep pewarisan sifat Mendel tidak mampu memahami sebagaimana pemahaman pewarisan sifat menurut Mendel ? •



Dekomposisi : -



Siswa belum memahami konsep abstrak untuk membayangkan benda kecil yang tidak terlihat seperti gen, alel, bahkan kromosom.



-



Tidak ada visualisasi bergerak yang dapat memberikan pemahaman kepada peserta didik akan terjadinya pemisahan alel dan penggabungan alel pada pewarisan sifat yang dikemukakan oleh Mendel



-



Siswa belum melakukan percobaan secara langsung seperti yang sudah dilakukan oleh Mendel yaitu menyilangkan tanaman ercis.







Pengenalan Pola : -



Jika hanya mendengarkan siswa tidak akan paham



-



Siswa belajar hanya bersumber dari apa yang disampaikan oleh guru



-



Siswa belajar belum cukup paham namun dipaksa untuk mempelajari materi selanjutnya



-



Siswa menghafal konsep tanpa mengetahui bagaimana proses terjadinya pewarisan sifat







Abstraksi : -



Menajamkan atau memperdalam pemahaman



-



Memberikan visualisasi konsep pewarisan menurut Mendel dengan tepat



-



Melakukan demonstrasi untuk menggambarkan konsep pemisahan dan penggabungan alel dalam pewarisan sifat menurut Mendel pada Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II



-



Melakukan praktikum mengenai pewarisan sifat dengan benda asli seperti contohnya menggunakan tanaman







Algoritma : -



Mereview teori Mendel tentang pewarisan sifat



-



Mengkonfirmasi pemahaman terjadinya pemisahan dan penggabungan alel pada hukum Mendel I dan hukum Mendel II, serta bagaimana gen berperan di dalamnya.



-



Menyajikan fakta-fakta terkait pewarisan sifat



-



Mengusulkan hipotesis atau teori baru yang dikemukakan oleh siswa (Melalui Praktikum)



-



Merancang pembuktian



-



Verifikasi data



-



Menganalisis data



-



Merumuskan simpulan



-



Paham akan teori Mendel



B. Jawaban yang Kurang Tepat 1. Memasak Bubur Ayam •



Dekomposisi : pada tahap awal kami menyiapkan langkah pemecahan permasalahan dengan menyiapkan bahan-bahan (1 kg beras, air, kaldu ayam, dan ½ kg daging ayam) dan alat (tempat nasi, rice cooker)







Pengenalan Pola : dengan memahami prosedur / proses memasak bubur ayam dimulai dari measak air dahulu, memasak beras, hingga menyalakan mesin pemasak bubur tersebut.







Abstraksi : pandangan terkait seberapa banyak beras yang harus dibutuhkan untuk memasak bubur, komposisi takaran antara beras dan airnya







Algoritma : sudah memahami polanya sehingga stepnya masukan beras secukupnya, air secukupnya, memasukan kaldu ayam dan potongan ayam, nyalakan mesin pemasak nasi.



2. Ketika hendak ke kantor atau kuliah sedang hujan besar, ada beberapa jalan yang biasa dilalui ditutup karena tergenang banjir dan ada yang sedang diperbaiki. • Dekomposisi: pada tahap awal mengamati rambu-rambu sekitar apakah ada petunjuk ke mana arah jalan dialihkan karena masalah yang ada. Jika tidak ada rambu-rambu maka mengamati pengguna jalan lain kira-kira pada menuju ke jalan mana karena ada masalah. •



Pengenalan pola: ketika sudah tau harus ke arah jalan mana jika posisi ramai usahakan mengikuti seseorang yang dengan postur tubuh seusia diri kita, misal usia pegawai atau usia mahasiswa. Jika tidak ramai maka usahakan selalu mengambil arah jalan alternatif lainnya yang menuju jalan raya besar lainnya.







Abstraksi: Jika jalan alternatif ramai selalu usahakan mengikuti keramaian yang ada agar tidak tersesat. Jika sepi harus inisiatif selalu mengambil arah menuju jalan besar di setiap tikungan yang diambil agar tidak tersesat nantinya. Keramaian bisa jadikan patokan jalan alternatif tersebut biasa dilalui atau berpatokan dengan arah jalan besar bisa membuat kita cepat Kembali menuju jalan besar jika tersesat.







Algoritma: Setelah terbiasa melewati rute lain untuk ke tempat kerja atau kuliah maka ketika ada hambatan lagi kita akan terbiasa untuk inisiatif mencari jalan alternatif dan tidak panik.