Fase F: Modul Ajar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul Ajar Fase F Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor



Merawat Baterai



Ginanjar Wahyu N PPG Daljab Kategori 1 Teknik Otomotif Universitas Negeri Medan



MODUL AJAR SISTEM KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR A. INFORMASI UMUM Nama Penyusun Satuan Pendidikan Program Keahlian Konsentrasi Keahlian Kelas / Semester / Fase Tahun Pelajaran Jumlah Pertemuan / Alokasi Waktu Elemen Capaian Pembelajaran



Ginanjar Wahyu Nugroho SMK Negeri Ngargoyoso Teknik Otomotif Teknik Bisnis dan Sepeda Motor XI / 3 / F 2022 / 2023 2 / 2 JP (@45 menit) Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Sepeda Motor Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjelaskan komponen sistem pengisian, merinci prinsip kerja sistem pengisian, mendiagnosis gangguan sistem pengisian, melakukan perawatan baterai, serta melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau kerusakan pada sistem pengisian sepeda motor.



Kompetensi Awal



Peserta didik telah memahami komponen dan jenis baterai / accu



Profil Pelajar Pancasila Sarana dan Prasarana Target Peserta Didik



Mandiri, Kreatif, Bernalar Kritis Bahan Ajar, Laptop, LCD Proyektor, Smartphone Peserta Didik Berkemampuan Tinggi Peserta Didik Reguler / Tipikal Peserta Didik dengan Kesulitan Belajar Blended Learning Luring (Tatap Muka) Problem Based Learning Buku Paket, Modul, Internet, Sumber lain yang relevan Media Interaktif, LMS Microblog, Google Workspace, Modul, Sepeda Motor, Accu



Model Pembelajaran Moda Pembelajaran Metode Pembelajaran Sumber Pembelajaran Media Pembelajaran



B. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu menjelaskan komponen baterai sesuai dengan bahan ajar 2. Melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis baterai sesuai dengan bahan ajar 3. Melalui demonstrasi dan praktik peserta didik mampu merawat baterai sesuai SOP



C. PEMAHAMAN BERMAKNA Peserta didik mampu memahami bahwa mayoritas sepeda motor sudah menggunakan baterai sebagai sumber arus utama. Pemahaman tentang merawat baterai akan membantu peserta didik untuk lebih memahami tentang pengecekan baterai, pemeriksaan baterai dan perawatan baterai yang akan digunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.



D. PERTANYAAN PEMATIK 1. Pernahkan teman-teman melihat atau menggunakan baterai / aki basah? 2. Pernahkah teman teman melihat atau menggunakan baterai / aki kering? 3. Apakah perbedaan dari baterai tersebut? 4. Manakah yang lebih cocok digunakan untuk sepeda motor, menurut teman-teman?



E. PERSIAPAN PEMBELAJARAN / PRA-PEMBELAJARAN 1. Guru memberikan bahan ajar yang harus dipelajari peserta didik sebelum pembelajaran dimulai. 2. Guru melakukan asesmen diagnostik sederhana. 3. Guru meminta siswa untuk membawa smartphone 4. Guru menyiapkan baterai / aki basah dan aki kering 5. Guru mengupload pembelajaran di LMS Microblog 6. Guru membuat LKPD



F. KEGIATAN PEMBELAJARAN Aktivitas Pembelajaran Kegiatan



Sintakis







 Pendahuluan 







Guru Peserta Didik Subjek Guru Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa dan menanyakan kabar peserta didik untuk memulai pembelajaran Memeriksa kerapian dan melakukan presensi peserta didik sebagai sikap disiplin Sebagai apersepsi, Guru menanyakan beberapa pertanyaan pemantik yang diselaraskan dengan keadaan sesungguhnya Menjelaskan tujuan materi yang akan diajarkan untuk menumbuhkan rasa ingin



Alokasi Waktu (menit) 10 menit



 Orientasi Masalah







 Mengorganisasi peserta didik







 Inti



Membimbing penyelidikan







 Mengembangk an dan Menyajikan  Hasil  Analisis dan Evaluasi







 Penutup







tahu siswa, kemandirian dan kerja keras untuk mencapainya. Guru menayangkan materi mengenai baterai dengan media interaktif yang ditayangkan melalui LCD proyektor Peserta didik memperhatikan dengan seksama materi yang menunjukkan gangguan / kerusakan pada baterai Guru mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang secara heterogen dan membagikan LKPD pada masing-masing kelompok Peserta didik membuka materi pada LMS dan berdiskusi mengenai penyebab kerusakan Guru membimbing dan memberi batuan ketika peserta didik ada kesulitan mencari kajian terkait baterai / accu Peserta didik menentukan penyebab kerusakan beserta solusinya Guru memberi gambaran kepada peserta didik untuk mengembangkan hasil pada LKPD kedalam bentuk powerpoint / video Peserta didik mengupload hasil pekerjaan ke LMS Guru bersama peserta didik melakukan evaluasi berkaitan dengan pembelajaran yang sudah dilakukan Peserta didik mengerjakan soal untuk mengukur sejauh mana pemahaman mengenai baterai / accu Subjek Guru bersama perta didik Guru menginformasikan rencana materi pembelajaran pada pertemuan berikutnya Peserta didik dibawah bimbingan guru berdoa untuk mengakhiri pembelajaran dan pesan untuk tetap selalu menjaga kesehatan dan bersemangat belajar.



70 menit



10 menit



G. ASESMEN 1. Jenis ✓ Asesmen Diagnostik ✓ Asesmen Formatif ✓ Asesmen Sumatif 2. Teknik ✓ Observasi ✓ Penugasan ✓ Tes Tertulis 3. Instrumen ✓ Lembar Observasi / Catatan Anekdot ✓ Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ✓ Soal Uraian Perangkat asesmen terlampir.



H. PEMBELAJARAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL 1. Memberikan bimbingan dan pembelajaran remedial bagi siswa yang belum mampu menuntaskan tujuan pembelajaran (belum memahami materi ajar) dengan memberikan latihan soal sejenis secara berjenjang dengan taraf kesulitan terendah sampai pada taraf kesulitan sama dengan yang digunakan pada asesmen sumatif. 2. Memberikan pengayaan bagi peserta didik yang sudah mampu menuntaskan tujuan pembelajaran (sudah memahami materi ajar) ditandai dengan mampu menyelesaikan soal asesmen sumatif. Bentuk pengayaan yang diberikan dengan memberikan materi terkait perbaikan baterai MF.



I. REFLEKSI 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? 2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran? 3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? 4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? 5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini? 6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? 7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?



J. SUMBER BELAJAR 1. Buku Paket PKSM Kemendikbud 2. Modul Kelistrikan Sepeda Motor P4TK BOE Malang 3. Modul Kelistrikan Sepeda Motor Dirjen GTK 2016



Karanganyar, 29 November 2022 Mahasiswa PPG



Ginanjar Wahyu N NIM.



BAHAN BACAAN BATERAI / ACCU Baterai merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain. Baterai ada dua tipe yaitu baterai kering dan baterai basah. Baterai yang digunakan untuk motor, mobil maupun truk adalah baterai jenis basah. FUNGSI BATERAI Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah: 1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb. 2. Saat starter untuk mengidupkan sistem starter 3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.



KOMPONEN BATERAI Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak baterai, terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai, tutup baterai dan sel baterai. Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,2 V. 1. Sel Baterai Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri. Tiap sel baterai mempunyai lubang untuk mengisi elektrolit baterai, lubang tersebut ditutup dengan tutup baterai, pada tutup terdapat lubang ventilasi yang digunakan untuk mengalirkan uap dari elektrolit baterai. Tiap sel baterai terdapat plat positip, saparator dan plat negatip, plat positip berwarna coklat gelap (dark brown) dan plat negatip berwarna abu-abu metalik (metallic gray).



2. Elektrolit Baterai Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270.



3. Kotak Baterai Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit. 4. Sumbat Ventilasi Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah



JENIS BATERAI Secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering, dan lebih detail lagi, jenis - jenis aki sebagai berikut : 1. Aki Basah Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air aki, saat aki kekurangan air akibat penguapan airyang terjadisaatreaksi kimia antara sel dengan air aki . Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb). a. Kelebihan Aki Basah  Bisa langsung dipakai tanpa harus disetrum  Harga lebih murah dibandingkan aki kering  Lebih hemat karena bisa diisi ulang b. Kekurangan Aki Basah  Harus mengisi air aki  Isi ulang air aki apabila sudah habis  Tegangan kurang stabil



2. Aki Hybrid Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada material komponen sel aki, pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari aki basah konvensional. a. Kelebihan Aki Hybrid  Aki hybrid akai lebih daripada aki basah.  Tingkat penguapan dari elektrolitnya yang persentasenya lebih kecil dari aki basah.  Perawatan nya lebih mudah . b. Kekurangan Aki Hybrid  Aki hybrid menggunakan elektrolit yang berbahaya jika mengenai bagian tubuh .  Karena tak sepopuler aki basah maka tipe ini jarang diketahui dan dikenal oleh masyarakat awam sehingga menjadi salah satu kekurangan aki hybrid.  Jarang ditemukan di bengkel-bengkel menjadi salah satu bentuk kekurangan aki hybrid mengingat kondisi tersebut dianggap bahwa tipe ini tak banyak diminati oleh konsumen.



3. Aki Calcium Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. aki jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional. Kelebihan Aki Kalsium. a. Kelebihan aki kalsium  Terletak pada kemampuan maupun kualitasnya yang lebih baik dari aki basah, khususnya dalam aspek penyimpanan arus listrik. Sebab, penggunaan bahan kalsium pada kutub positif maupun negatifnya tersebut dinilai sangat efektif dalam menyalurkan arus listrik.  Harganya yang terbilang cukup terjangkau. Sehingga, bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi konsumen ketika tidak ada aki basah.  Arus yang tersimpan lebih stabil. b. Kekurangan Aki Kalsium  Kurang populer di masyarakat. Sehingga, bengkel-bengkel jarang yang menjual tipe aki ini, meskipun harganya murah.  Selain kurang populer, fungsinya yang tak beda jauh dengan aki basah juga menjadi salah satu kekurangan aki kalsium yang membuat tipe aki kalsium ini dianggap sebagai tipe “nanggung” mengingat perbedaannya hanya terletak pada kutub positif dan negatif yang terbuat dari kalsium.  Susah untuk diperbaiki.



4. Aki Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)/ aki kering Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium. a. Kelebihan Aki Maintenance Free (MF)  Bebas perawatan karena tak perlu mengecek ketinggian airnya.  Praktis menjadikan kelebihan aki MF ini bernilai positif. Sehingga, banyak juga konsumen yang menyukai tipe ini.  Kelebihan aki maintenance free (MF) lainnya adalah dapat menjadi salah satu pilihan bagi sobat yang menyukai aksesoris kendaraan yang menambah beban listrik. b. Kekurangan Aki Maintenance Free (MF)  Mahal.  Lebih cepat rusak.  Cairan elektrolit berbahaya



MERAWAT BATERAI Perawatan baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan perawatan yang baik: 1. Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai. Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan, sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu elektrolit harus ditambah air suling. Bila baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas, terjadi kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel lepas. Adanya bahan aktif yang lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan menyebabkan pengosongan tersendiri. 2. Terminal baterai menjadi awet Terminal baterai sering rusak akibat korosi, penyebab korosi adalah uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang baik kedua terminal baterai akan sering dibersihkan, dilindungi dengan grease dan pengikatan terminal dikencangkan sehingga korosi pada terminal mampu dicegah.



Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi: 1. Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain 2. Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit 3. Melakukan pengisian Membersihkan terminal Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan adalah: 1. Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai. 2. Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.



3. Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.



4. Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya 5. Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai.



Pemeriksaan elektrolit 1. Pemeriksaan jumlah elektrolit Selama proses pengisian maupun pengosongan listrik pada baterai terjadi efek panas sehingga eletrolit baterai menguap dan elektrolit baterai berkurang, untuk itu secara periodik jumlah elektrolit baterai perlu diperiksa dan bila jumlah elektrolit baterai kurang maka harus ditambah. Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu. Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila elektrolit dengan cepat maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian yang terkena elektrolit akan korosi. Elektrolit baterai yang dijual ada dua macam yaitu air accu dan air zuur. Air accu merupakan air murni (H2O) dengan sedikit asam sulfat, sedangkan air zuur kandungan asam sulfatnya cukup besar sehingga berat jenisnya lebih tinggi. Air accu digunakan untu menambah elektrolit baterai yang berkurang, sedangkan air zuur digunakan untuk mengisi baterai pada kondisi kosong. Penambahan elektrolit dengan air zuur menyebabkan berat jenis elektrolit terlalu tinggi. Kesalahan ini dapat menyebabkan interprestasi hasil pengukuran keliruh, sebab hasil pengukuran menunjukkan berat jenis elektrolit baterai tinggi tetapi kapasitas listrik yang tersimpan kecil. 2. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai menggunakan alat hidrometer. Pemeriksaan berat jenis elektrolit baterai merupakan salah satu metode untuk mengetahui kapasitas baterai. Baterai penuh mempunyai Bj 1,27-1,28, baterai kosong Bj 1,100 -1,130. Hubungan berat jenis dan kapasitas adalah sebagai berikut:



Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ºC. Spesifikasi berat jenis normal ditentukan pada 20 ºC, oleh karena itu saat pengukuran temperature elektrolit harus diamati. Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah: S 20 ºC= St + 0,0007 x (t - 20) S 20 ºC : berat jenis pada temperature 20 ºC St : Nilai pengukuran berat jenis t : Temperatur elektrolit saat pengukuran



Dari hasil pengukuran akan diperoleh data kondisi elektrolit, bila berat jenis elektrolit lebih dari 1,280 maka tambahkan air suling agar berat jenis berkurang 1.280 penyebab terlalu tingginya berat jenis dapat disebabkan kesalahan waktu menambah elektrolit, saat lektrolit kurang harus ditambahkan air suling bukan elektrolit atau air zuur. Lakukan pengisian penuh, bila hasil pengukuran kurang dari1.210 atau ganti dengan baterai baterai baru. Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh melebihi 0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan pengisian penuh, kemudian ukur kembali berat jenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai elektrolit hampir sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai baru. Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis baterai yang menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang satu indicator tersendiri. Adanya indicator berat jenis baterai membuat perawatan lebih mudah, karena saat perawatan pemeriksaan berat jenis membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan degan hati-hati elektrolit dapat tumpah/menetes pada kendaraan. Indikator pada baterai jenis ini mempunyai 3 warna, yaitu: 1. Warna hijau (green) , sebagai indikasi baterai masih baik 2. Warna hijau gelap (dark green) , sebagai indikasi baterai perlu diperiksa elektrolitnya dan diisi 3. Kuning (yellow), sebagai indikasi baterai perlu diganti.



3. Prosedur Pengisian Baterai a. Buka sumbat bateri tempatkan sumbat pada wadah khusus agar tidak tercecer. Pelepasan sumbat ini dengan tujuan untuk sirkulasi uap yang dihasilkan elektrolit saat pengisian, dan menghindarai tekanan pada sel baterai akibat gas yang dihasilkan b. Hubungkan kabel positip baterai dengan klem positip battery charger dan terminal negatip dengen klem negatip. Hati-hati jangan sampai terbalik, bila terbalik akan timbul percikan



api, bila dipaksa baterai akan rusak, pada battery charger model tertentu dilengkapi dengan indicator, dimana bila pemasangan terbalik akan muncul bunyi peringatan.



c. Hubungkan battery charger dengan sumber listrik 220 V d. Pilih selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai, misal baterai 12 V maka selector digerakan kearah 12 V. e. Hidupkan battery charger, dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai, missal : baterai 50 AH pengisian normal sebesar 5 A. f. Setel waktu yang diperlukan untuk pengisian (untuk battery charging yang dilengkapi timer), bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian.



g. Bila pengisian sudah selasai, maka matikan battery charger, h. Lepas klep battery charger pada terminal baterai, lakukan terminal negatip dahulu, klem jangan dilepas saat battery charge masih hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal sat dilepas dan menimbulkan ledakan pada baterai akibat uap baterai terbakar. Uap baterai adalah gas hydrogen yang mudah terbakar dan mudah meledak. Perhatian: Merokok dan kesalahan pemasangan kabel battery charging potensi menimbulkan ledakan pada baterai



Pasang papan peringatan pada daerah yang digunakan untuk pengisian. Ventilasi pada ruang pengisian harus cukup, untuk menghidarai meningkatnya kosentrasi hydrogen pada ruangan, sehingga potensi menimbulkan ledakan atau kebakaran.



GLOSARIUM Baterai



: sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan yang lain.



Elektrolit



: cairan aki yang terbuat dari larutan asam sulfat atau H2SO4



Aki / Accu



: sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik dalam bentuk energi kimia).



Terminal Baterai



: kontak listrik yang digunakan untuk menghubungkan muatan atau pengisi daya ke baterai sel tunggal atau multipel



Jens Martensson



2



1



TUJUAN PEMBELAJARAN • Melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu menjelaskan komponen baterai sesuai dengan bahan ajar • Melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis baterai sesuai dengan bahan ajar • Melalui demonstrasi dan praktik peserta didik mampu merawat baterai sesuai SOP



Jens Martensson



3



FUNGSI BATERAI Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah • Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan, dsb. • Saat starter untuk mengidupkan sistem starter • Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.



Jens Martensson



4



2



KOMPONEN BATERAI Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : 1. Sel Baterai



2. Elektrolit Baterai



• Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, dan baterai 12 V mempunyai 6 sel baterai yang dirangkai secara seri.



• Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36 % SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis 1,270



Jens Martensson



5



KOMPONEN BATERAI 3. Kotak Baterai



4. Sumbat Ventilasi



• Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level, sebagai indicator jumlah elektrolit.



• Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah



Jens Martensson



6



3



JENIS BATERAI Secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki basah dan aki kering, dan lebih detail lagi, jenis - jenis aki sebagai berikut : 1. Aki Basah



2. Aki Hybrid



• Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air aki, saat aki kekurangan air akibat penguapan airyang terjadisaatreaksi kimia antara sel dengan air aki



• Pada aki hybrid selnya menggunakan lowantimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat selfdischarge yang lebih baik dari aki basah konvensional.



Jens Martensson



7



JENIS BATERAI 3. Aki Calcium



4. Aki Kering / MF



• Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. aki jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil dibanding aki basah konvensional.



• Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki



Jens Martensson



8



4



MERAWAT BATERAI Kegiatan yang dilakukan dapat perawatan baterai meliputi: • Membersihkan terminal baterai dari karat atau kotoran yang lain • Mengukur tegangan baterai • Memeriksa jumlah dan berat jenis elektrolit • Melakukan pengisian



Jens Martensson



9



Jens Martensson



10



VIDEO PEMBELAJARAN KONSTRUKSI BATERAI



PERAWATAN BATERAI



5



6



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PENUGASAN LKPD – PERAWATAN BATERAI Kelas :



NO



Instruktur : Ginanjar Wahyu



1



3



5



2



4



6



URAIAN KEGIATAN



1



JENIS KEGIATAN a. Mengerjakan soal uraian mengenai perawatan baterai b. Melakukan praktik perawatan baterai



2



TUJUAN KEGIATAN a. Peserta didik mampu menjelaskan komponen baterai sesuai dengan bahan ajar b. Peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis baterai sesuai dengan bahan ajar c. Peserta didik mampu melakukan perawatan baterai sesuai SOP



3



ALAT DAN BAHAN a. Sepeda motor b. Baterai (accu) basah dan kering c. Multimeter d. Toolbox set e. Cairan elektrolit (air aki) f. Amplas halus g. Accu Charger



4



PETUNJUK PENGERJAAN a. Perhatikan dengan seksama materi yang ditayangkan oleh guru b. Baca pertanyaan dengan baik c. Silakan berdiskusi dan mencari literasi dengan kelompok masing-masing untuk mendiagnosis / menentukan hipotesis penyebab kerusakan / gangguan d. Silakan berdiskusi dengan kelompok masing-masing dan lakukan praktik untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi



5



DIAGNOSIS GANGGUAN / KERUSAKAN 1. Mengapa sepeda motor yang lama tidak digunakan akan menyebabkan aki turun tegangan sehingga sangat sulit dinyalakan ? 2. Jelaskan kemungkinan gangguan / kerusakan yang terjadi apabila sepeda motor bekerja tanpa menggunakan aki ?



6



3. Jelaskan kemungkinan yang terjadi pada baterai / accu jika kita memasang aksesoris tambahan berlebihan? Seperti klakson keong, lampo strobo, lampu DRL dll. 4. Jelaskan perbedaan aki yang terpasang pada Honda Supra Fit dan aki yang terpasang pada Yamaha Lexi? PRAKTIK a. Hasil pemeriksaan baterai 1) Pemeriksaan visual baterai  Kondisi kotak baterai : …………………………………………………  Kondisi sel baterai : …………………………………………………  Kondisi terminal baterai : …………………………………………………  Kondisi sumbat ventilasi : …………………………………………………  Kondisi saluran ventilasi : ………………………………………………… 2) Pengukuran tegangan  Hasil pengukuran : ………………………………………………… 3) Pemeriksaan jumlah elektrolit  Hasil pemeriksaan sel 1 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 2 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 3 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 4 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 5 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 6 : ………………………………………………… 4) Pemeriksaan berat jenis baterai  Hasil pemeriksaan sel 1 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 1 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 1 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 1 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 1 : …………………………………………………  Hasil pemeriksaan sel 1 : ………………………………………………… b. Lakukan perawatan baterai Melakukan pengisian baterai  Bersihkan dahulu terminal baterai dari kemungkinan terdapat kotoran maupun karat. Pembersihan terminal baterai dapat dilakukan dengan menggunakan kertas amplas.  Lepaskan tutup-tutup sel pada baterai, hal ini bertujuan agar gas hydrogen yang timbul saat proses pengisian dapat keluar dengan optimal (walaupun pada tutup baterai sebenarnya sudah dilengkapi dengan lubang ventilasi, namun agar lebih baik lagi saat pengisian apalagi saat melakukan pengisian cepat maka lepas semua tutup sel baterai).  Periksa permukaan air accu (pada baterai tipe basah), permukaan air accu pada semua sel harus berada diantara tanda lower level dan upper level. Bila permukaan air accu berada di bawah batas lower level maka lakukan penambahan air accu dengan menggunakan air suling sampai pada batas upper level.  Hubungkan kabel-kabel dari baterai charger dengan benar. Hubungkan terminal positif baterai dengan terminal positif pada baterai charger dan terminal negatif



7



baterai dihubungkan dengan terminal negatif baterai charger. Selain itu periksa teganagan yang digunakan untuk melakukan penchargeran, bila hanya satu baterai yang dicharger maka gunakan tegangan pengisian 12 volt.  Perhatikan penggunaan arus pengisian yang digunakan. Arus pengisian digunakan sebaiknya dibatasi di bawah 1/10 dari kapasitas baterai.  Usahakan saat melakukan proses pengisian, temperatur dari elektrolit baterai (air accu) tidak melebihi 40C. Jika temperatur diatas 40C, maka rendahkan arus pengisian atau hentikan proses penchargeran sampai temperatur elektrolit menjadi normal kembali.  Selama proses pengisian atau penchargeraan, jauhkan dari api ataupun percikkan bunga api, karena saat proses pengisian akan menghasilkan gas oksigen dan hidrogen. Yang mana bila gas hidrogen terkena api akan dapat menimbulkan ledakkan.  Pengisian baterai penuh atau sudah selesai jika berat jenis elektrolit telah mencapai angka 1,25 – 1,28. Selain itu, tegangan pada baterai meningkat hingga 15 – 17 volt (tegangan pada setiap sel baterai meningkat menjadi 2,5 – 2,8 volt).  Jika proses pengisian telah selesai dan dicek berat jenis elektrolitnya, tapi ternyata berat jenis elektrolit pada baterai lebih besar dari spesifikasinya maka keluarkan sedikit air accu pada setiap selnya dan ganti dengan air suling. Dan sebaliknya bila berat jenis elektrolit selama melakukan proses pengisian sudah dilakukan dalam waktu lama namun berat jenis elektrolit masih tetap kurang dari spesifikasinya maka buanglah sedikit air accu yang berada pada setiap sel baterai dan kemudian tambahkan sedikit elektrolit (asam sulfat) pada tiap selnya. ANALISIS HASIL



LEMBAR OBSERVASI / CATATAN ANEKDOT No.



Hari / Tanggal



Catatan Kejadian



Solusi / Tindak Lanjut



ASESMEN DIAGNOSTIK Satuan Pendidikan Program Keahlian / Kelas Capaian Pembelajaran



SMK Negeri Ngargoyoso Teknik Bisnis dan Sepeda Motor / XI Pada akhir fase F, peserta didik mampu menjelaskan komponen sistem pengisian, merinci prinsip kerja sistem pengisian, mendiagnosis gangguan sistem pengisian, melakukan perawatan baterai, serta melakukan tindakan tepat dalam mengatasi gangguan atau kerusakan pada sistem pengisian sepeda motor.



Tujuan Pembelajaran



1. Melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu menjelaskan komponen baterai sesuai dengan bahan ajar 2. Melalui literasi dan diskusi peserta didik mampu menganalisis jenis-jenis baterai sesuai dengan bahan ajar 3. Melalui demonstrasi dan praktik peserta didik mampu merawat baterai sesuai SOP



A. Asesmen Non-Kognitif Informasi apa saja yang ingin digali?



Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan?



Kesejahteraan psikologi dan emosional siswa



1. Apa yang sedang kamu rasakan saat ini? 2. Bagaimana perasaanmu saat belajar sendiri di rumah?



Aktivitas siswa selama belajar di rumah.



1. Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama di rumah? 2. Hal yang tidak menyenangkan dan yang menyenangkan? 3. Apa yang menjadi harapanmu? 1. Apakah kamu memiliki ruang belajar dan meja belajar di rumah? 2. Apa peran orang tua dan saudaramu saat kamu belajar di rumah?



Kondisi keluarga siswa



B. Asesmen Diagnostik Kognitif Waktu



Identifikasi materi yang akan diujikan



Pra-pembelajaran



Teknik



Pertanyaan



Peserta didik mampu Apa yang teman-teman ketahui membaca memahami konsep tentang baterai? baterai pada sepeda motor.



Tes Isian Singkat



Kemungkinan Jawaban



Durasi Asesmen



Skor (Kategori)



Baterai / aki adalah sumber kelistrikan sepeda motor, meliputi sistem penerangan, instrumen, dll



Paham utuh Paham sebagian



Sebutkan jenis-jenis baterai pada Baterai / Aki basah sepeda motor yang teman-teman dan kering ketahui ?



Paham utuh Paham sebagian



Tidak paham



Tidak paham Apakah fungsi dari baterai pada sepeda motor?



Fungsi baterai : Untuk menyalakan lampu, klakson, dan starter.



Paham utuh Paham sebagian



Tidak paham



15 menit



Rencana Tindak Lanjut Pembelajaran dapat dilanjutkan ke materi berikutnya sesuai ATP Pembelajaran dengan diberikan pendampingan Pembelajaran dengan diberikan pendampingan dan menugaskan salah seorang peserta didik lain (yang kemampuannya lebih baik) untuk menjadi tutor sebaya. Pembelajaran dapat dilanjutkan ke materi berikutnya sesuai ATP Pembelajaran dengan diberikan pendampingan Pembelajaran dengan diberikan pendampingan dan menugaskan salah seorang peserta didik lain untuk menjadi tutor sebaya Pembelajaran dapat dilanjutkan ke materi berikutnya sesuai ATP Pembelajaran dengan diberikan pendampingan Pembelajaran dengan diberikan pendampingan dan menugaskan salah seorang peserta didik lain (yang kemampuannya lebih baik) untuk menjadi tutor sebaya.



Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan? Persiapan dan pelaksanaan: 1. Menyusun jadwal pelaksanaan. 2. Mengidentifikasi materi uji yang mewakili keseluruhan materi pembelajaran. 3. Menyusun pertanyaan sederhana sesuai kelasnya. 4. Asesmen diberikan seluruh peserta didik baik daring maupun luring.



Alat bantu apa yang dibutuhkan? Link Google Form Di LMS



Tindak lanjut : 1. Melakukan pengolahan hasil asesmen dan hitung rata-rata kelas. 2. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai rata-rata akan mengikuti pembelajaran unit berikutnya 3. Bagi peserta didik yang memperoleh nilai dibawah rata-rata akan memperoleh pendampingan/ bantuan dari guru 4. Bagi siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata akan memperoleh pengayaan 5. Ulangi proses asesmen diagnosis ini sesuai dengan kebutuhan di kelas



ASESMEN FORMATIF Asesmen formatif dilakukan dengan cara sebagai berikut : Melakukan presentasi hasil diskusi kelompok tentang perawatan baterai. Jenis Penilaian



Indikator



Respon yang Diharapkan



Proses



Prosedur pemeriksaan Prosedur pemeriksaan dan perawatan dan perawatan dilakukan dengan tepat



Hasil



Melakukan presentasi



Hasil dituliskan dan dipresentasikan dengan tepat dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar serta lengkap



Rubrik Skor 4: Keseluruhan prosedur tepat dan benar. 3: Terdapat prosedur pemeriksaan yang tidak tepat, namun tidak mengganggu hasil perawatan. 2: Terdapat prosedur pemeriksaan yang tidak tepat dan mengganggu hasil perawatan. 1: Terdapat prosedur pemeriksaan yang tidak tepat hingga hasil perawatan tidak benar. 4: Respon/jawaban yang diberikan lengkap dan tepat; penjelasan yang diberikan tidak ambigu, termasuk dalam prosedur perawatan baterai dilakukan dengan tepat. 3: Respon/jawaban yang diberikan cukup lengkap; penjelasan yang diberikan juga cukup beralasan, termasuk dalam prosedur perawatan baterai. 2: Respon/jawaban yang diberikan menampakkan adanya beberapa ketepatan, tetapi penjelasan yang diberikan nampak ada yang ambigu, kabur dan sulit diinterpretasikan termasuk dalam prosedur perawatan baterai yang kurang benar. 1: Respon/jawaban yang diberikan ada yang agak tepat tetapi terdapat beberapa bagian prosedur yang belum dilakukan, 0: Respon/jawaban yang diberikan tidak ada yang tepat, termasuk prosedur perawatan baterai.



RENCANA TINDAK LANJUT Pelaksanaan kegiatan inti disesuaikan dengan hasil asesmen formatif yang telah dilaksanakan. Dengan pencermatan singkat hasil asemen formatif, guru memetakan profil umum penguasaan peserta didik terhadap tujuan yang telah ditetapkan.  Apabila berdasarkan hasil asesmen formatif yang telah dilakukan ternyata 80% peserta didik telah menguasai materi dengan baik, maka tahapan evaluasi dan refleksi proses penyelesaian masalah pada pertemuan berikutnya dapat diperkaya dengan lebih banyak menggali “cara lain” yang mungkin dapat digunakan.



KISI – KISI Jenis Test : Tertulis No 1



2



3



Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu menjelaskan komponen baterai sesuai dengan bahan ajar Peserta didik mampu menganalisis jenis baterai sesuai bahan ajar Peserta didik mampu merinci prosedur perawatan baterai sesuai SOP



Menjelaskan



Bentuk Soal Uraian



Komponen Baterai Menjelaskan komponen baterai



Menjelaskan



Uraian



2



Jenis Baterai



Menganalisis



Uraian



3



Menguraikan



Uraian



4



Mengevaluasi



Uraian



5



Materi Fungsi Baterai



Indikator Soal Menjelaskan fungsi baterai



Menganalisis kelebihan dan kekurangan dari berbagai jenis baterai



Perawatan Baterai Menguraikan cara perawatan baterai Mengevaluasi perlunya perawatan baterai



Level Kognitif



Nomor Soal 1



ASESMEN SUMATIF Teknik : Asesmen Uraian Tujuan No Pembelajaran 1 Peserta didik mampu menjelaskan komponen baterai sesuai dengan bahan ajar



Durasi Asesmen : 60 menit Pertanyaan Jelaskan fungsi baterai pada sepeda motor!



Jelaskan komponen / konstruksi penyusun baterai!



2



Peserta didik mampu menganalisis jenis baterai sesuai bahan ajar



Bagaimana kita memilih jenis baterai yang sesuai yang akan digunakan oleh sepeda motor?



Kunci Jawaban Dalam sepeda motor, baterai berfungsi: 1. Menyimpan energi listrik dari generator pengisian saat mesin hidup sehingga baterai siap pakai 2. Menghidupkan mesin (sebagai sumber tegangan elektrik starter saat start) 3. Melayani kebutuhan energi listrik untuk peralatan listrik pada sepeda motor saat mesin mati Komponen / konstruksi penyusun baterai : 1. Sel baterai 2. Cairan elektrolit 3. Kotak baterai 4. Sumbat ventilasi Memilih baterai bedasarkan kelebihan dan kekurangannya : 1. Aki Basah a. Kelebihan Aki Basah  Bisa langsung dipakai tanpa harus disetrum  Harga lebih murah dibandingkan aki kering  Lebih hemat karena bisa diisi ulang b. Kekurangan Aki Basah  Harus mengisi air aki  Isi ulang air aki apabila sudah habis  Tegangan kurang stabil



Skor 10



20



20



2. Aki Hybrid a. Kelebihan Aki Hybrid  Aki hybrid akai lebih daripada aki basah.  Tingkat penguapan dari elektrolitnya yang persentasenya lebih kecil dari aki basah.  Perawatan nya lebih mudah . b. Kekurangan Aki Hybrid  Aki hybrid menggunakan elektrolit yang berbahaya jika mengenai bagian tubuh .  Karena tak sepopuler aki basah maka tipe ini jarang diketahui dan dikenal oleh masyarakat awam sehingga menjadi salah satu kekurangan aki hybrid.  Jarang ditemukan di bengkel-bengkel menjadi salah satu bentuk kekurangan aki hybrid mengingat kondisi tersebut dianggap bahwa tipe ini tak banyak diminati oleh konsumen. 3. Aki Calcium a. Kelebihan aki kalsium  Terletak pada kemampuan maupun kualitasnya yang lebih baik dari aki basah, khususnya dalam aspek penyimpanan arus listrik. Sebab, penggunaan bahan kalsium pada kutub positif maupun negatifnya tersebut dinilai sangat efektif dalam menyalurkan arus listrik.  Harganya yang terbilang cukup terjangkau. Sehingga, bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi konsumen ketika tidak ada aki basah.  Arus yang tersimpan lebih stabil.



b. Kekurangan Aki Kalsium  Kurang populer di masyarakat. Sehingga, bengkel-bengkel jarang yang menjual tipe aki ini, meskipun harganya murah.  Selain kurang populer, fungsinya yang tak beda jauh dengan aki basah juga menjadi salah satu kekurangan aki kalsium yang membuat tipe aki kalsium ini dianggap sebagai tipe “nanggung” mengingat perbedaannya hanya terletak pada kutub positif dan negatif yang terbuat dari kalsium.  Susah untuk diperbaiki. 4. Aki Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)/ aki kering a. Kelebihan Aki Maintenance Free (MF)  Bebas perawatan karena tak perlu mengecek ketinggian airnya.  Praktis menjadikan kelebihan aki MF ini bernilai positif. Sehingga, banyak juga konsumen yang menyukai tipe ini.  Kelebihan aki maintenance free (MF) lainnya adalah dapat menjadi salah satu pilihan bagi sobat yang menyukai aksesoris kendaraan yang menambah beban listrik. b. Kekurangan Aki Maintenance Free (MF)  Mahal.  Lebih cepat rusak.  Cairan elektrolit berbahaya 3



Peserta didik mampu merinci



Bagaimana prosedur perawatan baterai baterai?



Merawat baterai bisa dilakukan dengan : 1. Memastikan lubang ventilasi baterai tidak tersumbat / kotor 2. Membersihkan terminal baterai



25



prosedur perawatan baterai sesuai SOP



Mengapa perlu dilakukan perawatan terhadap baterai?



3. Menambah cairan elektrolit apabila kurang dari batas ketentuan, dan mengurangi apabila melebihi batas ketentuan 4. Mengukur tegangan baterai menggunakan multimeter. Kondisi standar baterai adalah 12V 5. Apabila tegangan baterai kurang dari 12V maka lakukan pengisian Perawatan baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan perawatan yang baik: 1. Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai. Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan, sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu elektrolit harus ditambah air suling. Bila baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas, terjadi kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel lepas. Adanya bahan aktif yang lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan menyebabkan pengosongan tersendiri. 2. Terminal baterai menjadi awet Terminal baterai sering rusak akibat korosi, penyebab korosi adalah uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang baik kedua terminal baterai akan sering dibersihkan, dilindungi dengan grease dan pengikatan terminal dikencangkan sehingga korosi pada terminal mampu dicegah.



SKOR MAKSIMAL



25



100



RUBRIK PENILAIAN No. Soal 1



2



3



4



5



Skor



Deskripsi



10 5 0 20 15 10 5 0 20 15 10 5 0 25 20 15 10 5 0 25



Menjawab dengan benar 3 fungsi baterai Menjawab dengan benar 2 / 1 fungsi baterai Tidak menjawab Menjawab dengan benar 4 komponen baterai Menjawab dengan benar 3 komponen baterai Menjawab dengan benar 2 komponen baterai Menjawab dengan benar 1 komponen baterai Tidak menjawab Menjawab dengan benar 4 jenis baterai beserta kelebihan dan kekurangan Menjawab dengan benar 3 jenis baterai beserta kelebihan dan kekurangan Menjawab dengan benar 2 jenis baterai beserta kelebihan dan kekurangan Menjawab dengan benar 1 jenis baterai beserta kelebihan dan kekurangan Tidak menjawab Menjawab dengan benar 5 prosedur merawat baterai Menjawab dengan benar 4 prosedur merawat baterai Menjawab dengan benar 3 prosedur merawat baterai Menjawab dengan benar 2 prosedur merawat baterai Menjawab dengan benar 1 prosedur merawat baterai Tidak menjawab Menjawab dengan benar lebih dari 2 alasan perlunya merawat baterai beserta penyebabnya Menjawab dengan benar 2 alasan perlunya merawat baterai beserta penyebabnya Menjawab dengan benar 2 alasan perlunya merawat baterai tanpa menyebutkan penyebabnya Menjawab dengan benar 1 alasan perlunya merawat baterai beserta penyebabnya Menjawab dengan benar 1 alasan perlunya merawat baterai tanpa menyebutkan penyebabnya Tidak menjawab



20 15 10 5 0



Keterangan tambahan :  Apabila menjawab dengan benar namun tidak lengkap pada setiap poin skor 2.  Apabila menjawab salah pada setiap poin, skor 1.



RENCANA TINDAK LANJUT Peserta yang belum mampu mencapai tujuan pembelajaran, ditandai dengan belum bisa menyelesaikan soal asesmen sumatif, diberikan remedial, sedangkan yang sudah mencapai tujuan pembelajaran dapat melanjutkan pembelajaran berikutnya. Bagi siswa yang telah mencapai tujuan pembelajaran dengan capaian yang tinggi, dapat diberikan pengayaan.



PENILAIAN PENILAIAN SIKAP Profil Pelajar Pancasila: Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, Mandiri, Bergotong royong, Bernalar kritis, Berkebinekaan global, Kreatif. No



Nama Siswa



1 2 3 4 5



AGUS PRASETYO



Beriman, Bertakwa, Berakhlak mulia 1 2 3 4



… Rubrik Penilaian Peserta didik memperoleh skor : 4 jika empat indikator terlihat 3 jika tiga indikator terlihat 2 jika dua indikator terlihat 1 jika satu indikator terlihat



Mandiri 1



2



3



4



Bergotong Royong 1 2 3 4



Bernalar Kritis 1 2 3 4



Berkhebinekaan Global 1 2 3 4



Nilai Akhir



Kreatif 1



2



3



4



INDIKATOR PENILAIAN SIKAP Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak mulia 1. Berdoa sebelum melakukan diskusi/praktek 2. Menyampaikan pendapat dengan baik 3. Tidak menggunakan kata-kata kurang pantas dalam menegur teman diskusi 4. Menghormati guru dan teman diskusi Mandiri 1. Tidak bergantung terhadap orang lain, 2. Memiliki kepercayaan diri, 3. Berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri 4. Memiliki rasa tanggung jawab Bernalar Kritis 1. Mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan 2. Mampu memilih argumen logis, relevan, dan akurat; 3. Mampu mendeteksi bias berdasarkan sudut pandang yang berbeda; 4. Mampu menentukan akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan Berkebhinnekaan Global 1. Tidak pilih-pilih teman kelompok meskin berbeda suku,agama dan ras 2. Menghargai pendapat teman yang berbeda 3. Menerima hasil diskusi meskipun tidak sesuai pendapatnya 4. Mampu berkomunikasi dengan teman lain sekelompok dan antar kelompok Kreatifitas 1. Inisiatif melakukan suatu inovasi yang baru dalam diskusi dan praktek 2. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok dan praktek 3. Mengajukan usul untuk pemecahan masalah dalam kelompok diskusi 4. Penuh energi dan percaya diri dalam kelompok Bergotong royong 1. Terlibat aktif dalam kelompok diskusi/praktek 2. Bersedia membantu teman dalam kelompok diskusi/praktek 3. Bersedia melakukan tugas sesuai kesepakatan bersama 4. Memusatkan perhatian pada tugas kelompok sehingga hasilnya menjadi yang terbaik Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keenam aspek sikap di atas.



PENILAIAN PENGETAHUAN Penilaian pengetahuan dilakukan di setiap akhir tujuan pembelajaran. Nilai Akhir merupakanratarata dari penjumlahan nilai semua tujuan pembelajaran. No



Nama Siswa



TP. 1



Nilai per TP TP. 2



TP. 3



Nilai Akhir (∑TP)



1



dst.



PENILAIAN KETERAMPILAN Laksanakan perawatan berkala sistem starter sepeda motor berpedoman pada SOP : Lembar Penilaian Pencapaian Kompetensi No



Komponen/Subkomponen Penilaian



1



I



2



3



Persiapan Kerja 1. Berpakaian kerja 2. Menyiapkan alat 3.Tempatkan kendaraan pada area yang leluasa/pada bike lift Skor Komponen :



II



Proses (Sistematika & Cara Kerja) 1. Pemeriksaan visual baterai 2. Pengukuran tegangan 3. Pemeriksaan jumlah elektrolit 4. Pemeriksaan berat jenis baterai 5. Pengisian baterai



Skor komponen : III



Hasil Kerja



IV



Sikap Kerja



V



Waktu



Ya Tidak



70-79



80-89



90-100



4



5



6



Keterangan : No



Komponen/Subkomponen penilaian



Indikator



Skor



Persiapan Kerja



1



2



3



Berpakaian kerja



Menyiapkan alat dan bahan



Tempatkan kendaraan pada area yang leluasa/pada bike lift



Berpakaian sesuai ketentuan dengan rapi dan lengkap



90 – 100



Berpakaian sesuai ketentuan namun kurang rapi



80 – 89



Berpakaian sesuai ketentuan namun kurang rapi dan tidak lengkap



70 – 79



Alat dan bahan disiapkan lengkap dan sesuai kebutuhan



90 – 100



Alat dan bahan disiapkan kurang lengkap tetapi sesuai kebutuhan



80 – 89



Alat dan bahan disiapkan kurang lengkap dan tidaksesuai kebutuhan



70 – 79



Kendaraan ditempatkan pada bikelift dengan rapi



90 – 100



Kendaraan ditempatkan pada bikelift namun belum rapi



80 – 89



Tidak menempatkan kendaraan pada bikelift



70 – 79



Proses Kerja 1. Pemeriksaan visual baterai 2. Pengukuran tegangan



4



Melakukan semua proses kerja sesuai SOP dan tanpa kerusakan



90 – 100



Melakukan semua proses kerja sesuai SOP namun ada kerusakan



80 – 89



3. Pemeriksaan jumlah elektrolit 4. Pemeriksaan berat jenis baterai 5. Pengisian baterai



Melakukan semua proses kerja kurang sesuai SOP dengan ada kerusakan



No



Komponen/Subkomponen penilaian



Indikator



70 – 79



Skor



Hasil kerja



5



Hasil kerja



Hasil pekerjaan sangat baik dan dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan Hasil pekerjaan sudah baik dan dilakukan secara mandiri dengan sedik bimbingan Hasil pekerjaan sudah baik dan dilakukan secara mandiri dengan banyak bimbingan



90 – 100 80 – 89 70 – 79



Sikap Kerja



6



Sikap Kerja



Menggunakan peralatan kerja sesuai SOP dan tidak menyebabkan kerusakan



90 – 100



Menggunakan peralatan kerja sesuai SOP dan sedikit kerusakan



80 – 89



Menggunakan peralatan kerja tidak berdasar SOP dan menyebabkan kerusakan



70 – 79



Waktu



9



Waktu penyelesaian praktek



Menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari waktu yang ditetapkan



90 – 100



Menyelesaikan pekerjaan tepat sesuai waktu yang ditetapkan



80 – 89



Menyelesaikan pekerjaan dengan sedikit 70 – 79 tambahan waktu



Perhitungan nilai praktik (NP) : Nilai Praktik



Prosentase Bobot Komponen Penilaian



(NP)



Bobot (%)



Sikap Kerja



Hasil



Waktu



∑ NK



1



2



3



4



5



6



10



40



20



20



10



Persiapan



Proses



Skor Komponen NK



Keterangan: Bobot diisi dengan prosentase setiap komponen. Besarnya prosentase dari setiap komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik program keahlian. NK = Nilai Komponen, perkalian dari bobot dengan skor komponen NP = penjumlahan dari hasil perhitungan nilai komponen



Konversi Nilai Nilai Rata-Rata 0 1 2 3



Nilai Konversi