Filsafat KLP 5 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ALAT-ALAT ANALISIS DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (BENCHMARKING, BRAINSTORMING, DIAGRAM TULANG IKAN, FIVE “HOWS”, FIVE “WAYS”)



Makalah ini diajukan sebagai tugas Filsafat Manajemen Pendidikan Islam pada Jurusan Tarbiyah Program Manajemen Pendidikan Islam



Disusun Oleh: Siti Latifah Annisa Raodhatul Jannah Falyas Tatyunis Asrina



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE 2019



KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT. karena atas limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantiasa kita curah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah atas izin Allah penulis dapat menyelesaikan makalah yang dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Filsafat Manajemen Pendidikan Islam. Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen-dosen yang telah membimbing selama proses pembuatan makalah ini. Penulis berharap dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi semuanya dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangannya, maka dari itu penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun demi kebaikan kedepannya. Akhir kata dari penulis adalah mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya, karena penulis masih dalam proses belajar.



Watampone, 3 Desember 2019



Penyusun



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...................................................................................... 1 DAFTAR ISI ......................................................................................................2 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................3 a. Latar Belakang Masalah.................................................................................3 b. Rumusan Masalah..........................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................5 a. Benchmarking...............................................................................................5 b. Brainstorming...............................................................................................7 c. Diagram Tulang Ikan...................................................................................8 d. Five “Hows” Five “Whys”..........................................................................10 BAB III PENUTUP...........................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................13



BAB I PENDAHULUAN A.  Latar Belakang Salah satu tugas utama manajemen diorganisasi  apapun, termasuk  sekolah/ madrasah adalah memutuskan atau mengambil keputusan proses memutuskan biasanya diawali dengan proses melalukukan berbagai pilihan  dari berbagai alternative yang tersedia. Pengambilan keputusan yang salah dapat berdampak luas pada sekolah/ madrasah, apalagi keputusan yang salah tersebut dilakukan oleh kepala sekolah/ madrasah, maka dampaknya bisa berkaitan dengan keseluruhan proses yang ada disekolah/madrasah. Jika kesalahan tersebut tidak segera diketahui, maka kesalahan tersebut dapat berlangsung lama, dan akan menurunkan kinerja sekolah/madrasah tersebut. Itulah



sebabnya



para



pengambil



keputusan



disekolah/madrasah



membutuhkan berbagai data sebagai pijakan dalam mengambil keputusan. Berbagai dapata tersebut kemudian dilakukan analisis untuk menghasilkan berbagai informasi yang akan digunakan dalam  pengambilan keputusa. Sering kali data saja belum cukup mampu  memberikan gambaran yang tepat terhadap satu pristiwa atau fenomena, sehingga dibutuhkan alat analisis untuk mengubah data tersebut menjadi informasi yang dapat digunakan dengan mudah sebagai panduan dalam mengambil keputusan. Mungkin saja sekolah/mandrasah telah memiliki data tentang kebutuhan dan harapan dari berbagai stakeholder. Namun, jika data tersebut dalam jumlah besar, tentu belum mampu dalam memberikan gambaran kepada pengambil keputusan, sehingga perlu dilakukan analisis, sehingga penentuan stakeholder potensial dapat dilakukan. Dengan diketahuinya stakeholder potensial, maka kebutuhan dan harapan stakehorlder juga dapat dilakukan, demikian pula dengan proses penentuan fisi, misi, dan proses- proses menajemen berikutnya. Berbagai alat analisis yang penting dalam menghasilkan infomasi untuk proses pengambilan keputusan tersebut akan disajikan pada makalah ini.



B.  Rumusan Masalah 1. apa yang dimaksud dengan “Benchmarking”? 2. apa yang dimaksud dengan “Brainstorming”? 3. apa yang dimaksud dengan “Diagram tulang ikan”? 4. apa yang dimaksud dengan “Five Hows, Five Whys”?



BAB II PENDAHULUAN Berbagai alat analisis yang penting dalam menghasikan informasi untuk proses pengambilan keputusan, diantaranya: A. Benchmarking B. Brain Storming C. Diagram Tulang Ikan D. Five “Hows”, Five “Whys” 1.   BENCHMARKING Benchmarking merupakan satu teknik analisis yang secara luas digunakan untuk mencari suatu proses terbaik dalam menghasilkan suatu layanan/produk yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan stakeholder dengan cara melihat produk/layanan lain. Misalnya sebuah sekolah/madrasah (sekolah/madrasah A)menginginkan untuk dapat meningkatkan pelaksanaan pendidikan yang ada di sekolahnya.



Sekolah/madrasah



tersebut



kemudianmengidentifikasi



sekolah/madrasah lain (sekolah/madrasah B) yang memiliki pelaksanaan pendidikan yang dianggap baik. Sekolah/madrasah yang dianggap baik tersebut (sekolah/madrasah B)kemudian di jadikan patokan dalam mengembangkan peleksanaan



pendidikan,



maka



sekolah



/ madrasah



Aperlu melakukan



bencmarking lagi pada sekolah/madrasah lain yang melaksanakan pendidikan yang lebih baik .demikian seterusnya sampai sekolah/madrasah A menjadi sekolah/madrasah terbaik.Pelaksanaan benchmarking di lakukan melakukan melalui tahap-tahap berikut: a. Tahap 1 Tinjauan Ulang, pada tahap ini dilakukan: 1)   Identifikasi proses dan produk yang perlu dikembangkan di sekolah/madrasah. 2)   Mengidentifikasi sekolah/madrasah atau institusi lain melakukan praktik terbaik sesuai dengan proses / produk yang dilakukan dan dikembangkan oleh sekolah/madrasah



3)   Kemudian, laksanakan proses pengambilan data proses ini dapat di lakukan menggunakan kunjungan lapangan. Namun demikian, akan sangat baik jika sebelum dilakukan kunjungan lapangan instrument pengambilan data telah siap digunakan, misalnya daftar pertanyaan, daftar objek yang akan diobservasi, lembar observasi, kamera, alat perekam atau instrument lain yang diperlukan dalam proses pengambilan data. b. Tahap 2 Analisis : dari data yang sudah terkumpul, kemudian lakukan identifikasi terhadap: 1)   Factor – factor pentingnya memberikan konstribusi terhadap pencapaian peraktik / produk terbaik 2)   Tingkat kesesuaian proses/ produk yang dilakukan di sekolah/madrasah atau institusi yang memiliki praktik/produk terbaik tersebut dengan karakteristik sekolah/madrasah yang akan mengadopsi praktik/produk tersebut.Lakukanlah identifikasi risiko yang timbul dari proses pengadopsian yang akan dilakukan oleh sekolah/madrasah. c. Tahap 3 perencanaan : pada tahap ini ditentukan : 1)   Hal – hal yang dapat dicapai lembaga dari proses pengadopsian yang telah dilakukan. 2)   Tahapan – tahapan yang akan dilakukan dalam mencapai berbagi hal tersebut d. Tahap 4 impementasi ; pada tahap ini dilakukan langkah – langkah : 1)   Impementasikan kegiatan – kegiatan yang telah direncanakan , utamanya kegiatan – kegiatan yang penting 2)   Lakukan monitoring dengan evaluasi terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengadopsian 3)   Lakukanlah proses tinjauan manejemen terhadap hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan



4)  



Carilah



cara



pengembangan



berkelanjutan



yang



sesuai



dengan



sekolah/madrasah 2.       BRAIN STORMING Teknik brain storming digunakan untuk menyimpulkan sejumlah pendapat dalam satu tim pada kerangka pikir yang sama. Brain storming merupakan teknik yang sangat membantu dalam mencari solusi terhadap suatu masalah yang membutuhkan kreativitas tinggi dalam penyelesaiannya. Dengan teknik ini akan dihasilkan berbagai kemungkinan proses solusi yang bisa dilakukan atau ide-ide yang dapat dievaluasi, di-ranking dan diprioritaskan untuk dilaksanakan. Teknik ini dapat digunakan untuk identifikasi masalah, mencari solusi terbaik atau mencari strategi implementasi yang terbaik. Brain storming akan sangat baik jika dilakukan pada kelompok dengan 5 sampai 10 anggota. Proses pelaksanaan brain storming perlu difasilitasi, namun dalam pelaksanaannya ,tidak diperlukan pemimpin, sehingga semua orang yang duduk dalam pelaksanaan brain storming . dalam posisi yang sama. Jika ada pemimpin dikhawatirkan kebebasan perpendapat tidak dapat dilakukan, sehingga ide – ide kreatif tidak dapat muncul dalam proses brain storming tersebut. Pelaksanaan brain storming dapat dilaksanakan antara 10 – 20 menit. Jika terlalu lama dikhawatirkan akan terjebak dalam berbagai perdebatan yang mungkin tidak di perlukan. Ø  Pelaksanaan Brain Storning dilakukan melalui tahapan – tahapan berikut: 1)      Tahap 1: a.       Tuliskan berbagai maslah yang dihadapi oleh sekolah dipapan tulis atau media lain yang dapat dibaca setiap orang yang terlibat proses brain storning tersebut. b.      Masing – masing anggota kelompok yang mengikuti brain storning tersebut harus menulis ide terbaiknya. (Identifikasi maslah, penyelesaian masalah, strategi yang terbaik).



c.  Jika anggota kelompok merasa ragu – ragu dengan suasana yang ada, maka fasilitator harus mampu mendorong dan menjamin seluruh anggota tim untuk mengeluarkan ide terbaiknya. 2)      Tahap 2: Fasilitato memberikan kesempatam kepada seluruh anggota untuk mengecek bahwa berbagai rekaman yang telah ditulis pada papan tulis tadi dipahami secara tepat sebagaimana yang dimaksud pencetus ide. 3)      Tahap 3: a.       Ide – ide yang telah dicatat tersebut kemudian dilakukan tinjauan ulang. b.      Keseluruhan ide tersebut dievaluasi dengan mendasarkan pada kriteria-kriteria yang telah disampaikan bersama. (kriteria-kriteria tersebut meliputi: biaya, ketersediaan SDM, kebutuhan pelatihan, konsistensi). 4)       Tahap 4: Hasil dari brain storning ini merupakan ide – ide potensial yang dapat digunakan sebagai langkah perbaikan, atau sebagai dasar dalam diskusi-diskusi selanjutnya untuk menghasilkan kualitas produk / layanan terbaik.



3.      DIAGRAM TULANG IKAN Diagram tulang ikan sangat sehsuai untuk digunakan menganalisis penyebab dan dampak sessuatu kejadian .diagram ini biasa juga di sebut diagram ishikawa dalam manejemen mutu diagram ini sering kali digunakan untuk mendiagnosis masalah dan mengembangkan aktifitas tim . proses ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah dengan mendasarkan pada struktur dari gambar hubungan antara satu dengan yang lain, dan untuk menganalisis proses mendasarkan pada tinjauan berbagai factor yang menimbulkan masalah.



Ø  Aplikasi teknik Diagram Tulang Ikan  secara sistematik dapat digunakan untuk: a.       Identifikasi semua penyebab masalah b.      Memilah – milah / mengategorikan c.       Analisis berbagai hubungan dari penyebab yang signifikan d.      Menyediakan data untuk dilakukan analisis dengan teknik yang berbeda. Ø  Pelaksanaan Diagram ulang Ikan dilakukan melalui tahap berikut: 1)      Tahap 1 Paparkan diagram pada flipchart/transparasi. Kemukakan pokok maslah yang ingin dipecahkan pada “kepala ikan”. Putuskan hal – hal yang menjadi karakteristik yang akan digunakan sebagai “tulang ikan”. (Hal – hal yang relevan berkaitan dengan tulang ikan meliputi: Metode, prosedur, tahapan proses, maerial, SDM , Kopetensi, Lingkungan, Faktor yang mempengaruhi, Kebijakan, Prinsip). 2)      Tahap 2 Menggunakan teknik brain storning untuk memecahkan msalah atau dapat dari masalah,  kemudian menempatkan pada ulang ikan. 3)      Tahap 3 Fasilitator mengecek pemahaman masing – masing anggota dalam kelompok terhadap apa yang telah tergambarkan dalam tulang ikan. 4)      Tahap 4 Masukkan berbagai masalah tersebut ke dalam diagram tulang ikan sesuai dengan kategorinya, berbagai koreksi dapat dilakukan pada diagram tersebut. 5)      Tahap 5



Anggota tim mengidentifikasi berbagai faktor yang signifikan. Faktor – faktor yang tidak signifikan atau masuk dalam prioritas yang rendah dapat dihapus dengan mendasarkan pada pendapat mayoritas anggota 6)      Tahap 6 Anggota tim mengidentifikasi faktor-faktor yang signifikan atau memiliki prioritas yang tinggi dengan mendasarkan pada suara terbanyak. Faktor – faktor tersebut itulah yang kemudian dijadikan sebagai peta dalam diagram ishikawa.     Ø  Contoh analisis yang menggunakan diagram tulang ikan dapat digambarkan sebagai berikut: LINGKUNGAN                 SUMBERDAYA                                KEBIJAKAN    EKONOMI NEGARA              PERPUSTAKAAN  DALAM KEDAAN                  YANG TERBATAS   REFLEKSI SEHINGGA          BUKU – BUKU YANG   TERJADI BERBAGAI             KADALUASA   ANGGARAN                           KETERBATASAN RUANG LEB                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 KUALITAS                                                                                                                                 LULUSAN YANG                                                                                                                                      TIDAK KOPETENSI STAF                                                                                                                         PEMBELAJARAN PENGALAMAN YANG                                                                         YANG TRADISONAL TERBATAS,                                                   SISWA PENGETAHUAN YANG TIDAK DI                SDM         MOTIVASI RENDAH,     UPDAET                                              TIIDAK SUKA MEMBACA     METODE                                                                   KEHIDUPAN SOSIAL



                                                                  YANG JELEk 4.      FIVE “HOWS”, FIVE ’WAYS” Dua teknik ini adalah sama, namun digunakan untuk keperluan berbeda. Teknik Five “Hows” digunakan untuk mencari solusidari suatu masalah, sedangkan Five “Whys” digunakan untuk mengatauhui penyebab suatu masalah. Contoh 1 : Susunan akademik yang jelek Why? 1 Mengapa para guru tidak memiliki kemandirian dalam pengembangan keilmuan ? Why ? 2 Mengapa pendanaan yang dilakukan tidak berfokus pada kegiatan akademik. Why ? 3 Mengapa siswa tidak sering terlibat pada kegiatan akademik. Why ? 4 Mengapa minat baca siswa rendah.? Why ? 5 Mengapa pusat – pusat studi siswa dan guru belum ada ? Contoh 2 Mengembangkan suasana akademik di masing – masing kelas How ? 1Bagaimana membuat para guru memiliki kemandirian dalam pengembangan keilmuan ? How ? 2 Bagaimana membuat fokus pendanaan pada kagiatan akademik ? How ? 3 Bagaimana mengarahkan siswa untuk terlibat lebih banyak pada kegiatan akademik ? How ? 4 Bagaimana meningkatkan minat baca siswa ? How ? 5 Bagaimana membuat pusat – pusat dosen dan siswa ? BAB III PENUTUP A.  KESIMPULAN               Alat – alat analisis dalam manajemen terbagi atas beberapa bagian yaitu :



a)   Benchmarking merupakan satu teknik analisis yang secara luas digunakan untuk mencari suatu proses terbaik dalam menghasilkan suatu layanan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan stakeholder dengan cara melihat produk layanan lain. b)   Brain storming digunakan untuk menyimpulkan sejumlah pendapat dalam satu tim pada kerangka piker yang sama. Ini sangat membantu dalam mencari solusi terhadap suatu masalah yang membutuhkan kreativitas tinggi dalam penyelesaiannya. c)   Diagram Tulang Ikan digunakan untuk menganalisis suatu kejadian. d)   Five “hows”, di gunakan untuk mencari solusi dari suatu masalah. Sedangkan Five “Whys”  di gunakan untuk mengetahui PENYEBAB dari suatu masalah.



DAFTAR PUSTAKA Pof. Dr. H. Muhaimin, M.A, dkk, Manajemen Pendidikan, Jakarta: Prenada Media Group,2011