14 0 120 KB
PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS RAWAT INAP DARMARAJA Jl. Rd Umar Wirahadikusumah KM 27 No. 203 A Telp. (0262) 429920 Sumedang 45372 E-mail : [email protected]
FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ( FMEA ) Unit kerja
: R. Farmasi
Tim FMEA Pimpinan Tim
: Aprianty, SST
Anggota
: dr Eka Damayanti Silvia Velany
Notulen
: Encep Sujana F, AMK
Pimpinan Tim adalah adalah ketua PMKP Anggota Tim adalah Ketua Pokja UKP, koordinator ruangan laboratorium, petugas ruangan laboratorium. Notulen adalah Sekretaris Pokja UKP Tujuan Pembentukan tim FMEA Melakukan penilaian, analisis dan menyusun rekomendasi perbaikan terhadap prosedur Pelayanan resep di R. Farmasi. Tanggung Jawab Tim a. Melakukan analisis. b. Menyusun rekomendasi perbaikan. c. Melaksanakan perbaikan prosedur (jika ada).
I.
ALUR PROSES YANG DIANALISA: Pelayanan Resep
4a 1. Dokter menulis Resep
2 Resep diterima Pasien/keluarga Pasien
5 Pasien/keluarga pasien menerima obat
Mempersiapkan obat
3
Resep
4
4b
Petugas Ruang Farmasi
Membuat Etiket
4c
Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket
II.
IDENTIFIKASI FAILURE MODE Tulisan tidak jelas di baca Permintaan incomplete Obat tidak sesuai formularium Penggunaan singkatan yang tidak jelas
1. Dokter menulis Resep
2 Resep diterima Pasien/keluarga Pasien
Kesalahan telaah resep Kesalahan meracik
Resep lupa diserahkan Diletakkan bukan pada tempatnya Resep jatuh/hilang dari wadahnya
3
Resep
4a
Mempersiapkan obat Penulisan etiket salah
4b
Membuat Etiket 5 Pasien/keluarga pasien menerima obat
4
Petugas Ruang Farmasi
III.
TUJUAN MELAKUKAN ANALISIS FMEA Analisis FMEA di Farmasi dilakukan
untuk
mengenali/mendeteksi
4c akibatnya dan mengenali kegagalan/kesalahan Menyerahkan yang mungkin akan timbul serta pada orang yang salahMemeriksa kesesuaian resep, obat, etiket Informasi menjadi obat yangmasalah tidak jelas penyebab terjadinya sebelum yang berbahaya di farmasi bagi pasien
dan karyawan. IV.
IDENTIFIKASI AKIBAT JIKA TERJADI FAILURE MODE UNTUK TIAPTIAP FAILURE MODE No .
Failure Mode
Efect/Akibat
1
Tulisan tidak jelas dibaca
Salah obat, dosis, frekwensi dan rute
2
Permintaan incomplet
Salah dosis, frekwensi dan rute
3
Obat tidak sesuai Formularium
Pasien membeli obat di luar
4
Penggunaan Singkatan yang tidak jelas
Salah obat, dosis
5
Resep lupa diserahkan
Tidak mendapat obat
6
Resep diletakkan bukan pada tempatnya
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama
7
Resep jatuh/hilang dari wadahnya
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama, harus meminta resep dari ruang pelayanan kembali
8
Kesalahan telaah resep
Salah obat, dosis, dapat menimbulkan Efek Samping
9
Kesalahan meracik
Salah obat dan dosis
10
Penulisan etiket salah
Salah dosis, frekwensi dan rute
11
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
12
Informasi obat yang tidak jelas
Salah cara mengkonsumsi obat, hasil tidak baik
V.
IDENTIFIKASI PENYEBAB DARI TIAP FAILURE MODE DAN UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK MENGATASI FAILURE MODE
No
Failure Mode
Penyebab
Upaya yang ada
1
Tulisan tidak jelas dibaca
Menulis terburu-buru
Menghubungi dokter penulis resep untuk konfirmasi
2
Permintaan incomplet
Menulis terburu-buru
Menghubungi dokter penulis resep untuk konfirmasi
3
Obat tidak sesuai Formularium
Dokter membutuhkan obat sesuai dengan indikasi tetapi tidak tercantum dalam formularium
4
Penggunaan Singkatan yang tidak jelas
Menulis terburu-buru, tidak tersedia daftar singkatan di meja kerjanya
Menghubungi dokter penulis resep untuk konfirmasi
5
Resep lupa diserahkan
Pasien tidak focus karna sakit
-
6
Resep diletakkan bukan pada tempatnya
Pasien terburu-buru
Mengingatkan pasien untuk meletakkan di tempatnya
7
Resep jatuh/hilang dari wadahnya
Wadah tidak menjamin keamanan resep
Menyediakan colokan resep
8
Kesalahan telaah resep
Petugas farmasi terburuburu karna jumlah pasien
Memeriksa ulang obat sebelum diserahkan
9
Kesalahan meracik
Petugas kurang teliti
Memeriksa ulang obat sebelum diserahkan
10
Penulisan etiket salah
Petugas kurang teliti
Memeriksa ulang obat sebelum diserahkan
11
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
Pasien tidak mendengar panggilan dengan jelas
Memastikan identitas pasien
12
Informasi obat yang tidak jelas
Petugas terburu-buru
-
VI.
PERHITUNGAN RPN Tahapan proses
Dokter menulis Resep
Failure mode
akibat
Tulisan tidak jelas di baca
Salah obat, dosis, frekwensi dan
Permintaan incomplete Obat tidak sesuai formularium Penggunaan singkatan yang
rute Salah dosis, frekwensi dan rute Pasien membeli obat di luar Salah obat, dosis
tidak jelas
S
O
D
(Severity)
(kemungkinan terjadi)
Kemudahan dideteksi
(SxOxD)
10
6
2
120
8 1
6 2
2 2
96 4
8
1
2
16
2
1
2
4
2
10
2
40
2
5
2
20
10
5
3
150
8
2
2
32
8
4
2
64
RPN
Resep diterima Pasien/keluarga Pasien Resep
Resep lupa diserahkan
Tidak mendapat obat
Diletakkan bukan pada
Tidak mendapat obat, mengantri
tempatnya Resep jatuh/hilang dari
lebih lama Tidak mendapat obat, mengantri
wadahnya Petugas
lebih lama, harus meminta resep
Kesalahan telaah resep
dari ruang pelayanan kembali Salah obat, dosis, dapat
Kesalahan meracik
menimbulkan Efek Samping Salah obat dan dosis
Penulisan etiket salah
Salah dosis, frekwensI dan rute
Ruang Farmasi Mempersiapkan obat Membuat Etiket
Memeriksa kesesuaian resep, obat, etiket Pasien/keluarga pasien menerima obat
Menyerahkan obat pada
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
pasien/orang yang salah Informasi obat yang tidak jelas
Salah cara mengkonsumsi obat, hasil tidak baik
10
3
3
90
2
3
2
12
VII.
FAILURE MODE YANG AKAN DISELESAIKAN
Berdasarkan nilai RPN diambil cut off point yaitu point 1 sampai dengan 5 No .
Failure mode
akibat
S (Severity)
O (kemungkinan terjadi)
D Kemudahan dideteksi
RPN (SxOxD)
%
1
Kesalahan telaah resep
Salah obat, dosis, dapat menimbulkan Efek Samping
10
5
3
150
23.1
2
Tulisan tidak jelas di baca
Salah obat, dosis, frekwensi dan rute
10
6
2
120
18.5
Permintaan incomplete
Salah dosis, frekwensi dan rute
8
6
2
96
14.8
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah Penulisan etiket salah
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
10
3
3
90
13.8
Salah dosis, frekwensi dan rute
8
4
2
64
9.8
6
Diletakkan bukan pada tempatnya
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama
2
10
2
40
6.1
7
Kesalahan meracik
8
2
2
32
4.9
8
Resep jatuh/hilang dari wadahnya
2
5
2
20
3
9
Penggunaan singkatan yang tidak jelas
Salah obat dan dosis Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama, harus meminta resep dari ruang pelayanan kembali Salah obat, dosis
1
2
16
2.4
10
Informasi obat yang tidak jelas
Salah cara mengkonsumsi obat, hasil tidak baik
8 2
3
2
12
1.8
11
Resep lupa diserahkan
Tidak mendapat obat
2
1
2
4
0.6
12
Obat tidak sesuai formularium
Pasien membeli obat di luar
1
2
2
4
0.6
3 4 5
VIII.
RENCANA TINDAK LANJUT UNTUK MENGATASI FAILURE MODE
Tahapan proses Dokter menulis Resep
Failure mode
Tulisan tidak jelas di baca
akibat Salah obat, dosis, frekwensi dan rute
S
O
D
RPN
10
6
2
120
Kegiatan yang direkomendasikan
Permintaan incomplete
Obat tidak sesuai formularium
Penggunaan
Salah dosis, frekwensi dan rute
8
6
2
96
Pasien membeli obat di luar
1
2
2
4
Salah obat, dosis
8
1
2
16
Tidak mendapat obat
2
1
2
singkatan yang tidak jelas Resep diterima Pasien/keluarga Pasien Resep
Resep lupa diserahkan
4
Penanggung jawab
Waktu
Petugas Farmasi mengecek resep dengan seksama Jika Petugas tidak bisa membaca maka konfirmasi ulang ke dokter Koreksi SOP
Penanggung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
Petugas Farmasi mengecek resep dengan seksama Petugas konfirmasi ulang ke dokter Koreksi SOP
Penanggung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
Diletakkan bukan pada tempatnya
Resep jatuh/hilang dari wadahnya
Petugas Ruang Farmasi
Kesalahan telaah resep
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama
2
10
2
40
Tidak mendapat obat, mengantri lebih lama, harus meminta resep dari ruang pelayanan kembali
2
5
2
20
Salah obat, dosis, dapat menimbulkan Efek Samping
10
5
3
150
Kesalahan meracik
Salah obat dan dosis
8
2
2
32
Penulisan etiket salah
Salah dosis, frekwensI dan rute
8
4
2
64
Jumlah petugas pada jam padat diusahakan cukup Memasang pengumuman agar pasien sabra mengantri Bertanya pada teman atau dokter jika ada yang tidak dimengerti Koreksi SOP
Penanggung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
Jumlah petugas pada jam padat diusahakan cukup Memasang pengumuman agar pasien sabra mengantri Bertanya pada teman atau dokter jika ada yang tidak dimengerti Koreksi SOP
Penanggung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
Mempersiapkan obat Membuat Etiket
Memeriksa kesesuaian resep,
obat, etiket Pasien/keluarga pasien menerima obat
Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah
Salah obat, Keracunan, KPC, KNC
10
3
3
90
Informasi obat yang tidak jelas
Salah cara mengkonsumsi obat, hasil tidak baik
2
3
2
12
Menggunakan pengeras suara Menggunakan pengecekan identitas minimal dengan 2 identitas seperti nama, alamat, umur dll Koreksi SOP
Penanggung Jawab Farmasi
s/d 30 Juni 2016
IX.
PELAKSANAAN KEGIATAN DAN EVALUASI Setelah terbentuknya tim FMEA Farmasi mulai mengidentifikasi masalah yang ada di R. Farmasi khusnya tentang alur pelayanan Farmasi/Resep. Selanjutnya dilakukan analisa masalah untuk mengenali/mendeteksi kegagalan/kesalahan yang mungkin akan timbul, kemudian di identifikasi kembali kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi tiap-tiap kegiatan yang akan mengakibatkan kegagalan atau kesalahan. Kemudian dicari penyebab dari kegagalan atau kesalahan dan upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kegagalan atau kesalahan tersebut. Dari hasil analisa ditemukan akar masalah yang akan diupayakan untuk diatasi atau diselesaikan sebagai berikut :
1. Kesalahan telaah resep 2. Tulisan tidak jelas di baca 3. Permintaan incomplete 4. Menyerahkan obat pada pasien/orang yang salah 5. Penulisan etiket salah 6. Diletakkan bukan pada tempatnya 7. Kesalahan meracik 8. Resep jatuh/hilang dari wadahnya 9. Penggunaan singkatan yang tidak jelas 10. Informasi obat yang tidak jelas 11. Resep lupa diserahkan 12. Obat tidak sesuai formularium Selanjutnya disusunlah prosedur yang baru sebagai hasil dari analisa FMEA.
X.
Prosedur YANG BARU SEBAGAI HASIL DARI ANALISIS FMEA 1.
Dokter menuliskan resep
2.
Resep diserahkan pada pasien/keluarga pasien
3.
Resep diserahkan ke farmasi dengan meletakkan resep pada wadah yang telah disediakan oleh petugas
4.
Petugas farmasi melakukan telaah resep dan apabila ditemukan masalah maka petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep
5.
Apabila ditemukan tulisan yang kurang jelas petugas mengkonfirmasi ulang pada penulis resep
6.
Petugas menyiapkan obat
7.
Petugas membuat etiket dengan berpedoman pada resep yang berisi : a.
Tanggal dibuat etiket (tanggal resep dilayani)
b.
Nomor resep
c.
Nama Pasien
d.
Aturan pemakaian obat (interfal pemakaian)
e.
Cara pakai
8.
Petugas memeriksa kesesuaian antara resep, obat dan etiketnya sebelum diserahkan ke petugas loket obat
9.
Etiket obat yang diminum berwarna putih sedangkan yang berwarna biru untuk obat luar dan injeksi
10.
Petugas di loket obat memeriksa kembali kesesuaian resep, obat dan etiket
11.
Petugas memanggil pasien
12.
Petugas mengidentifikasi pasien dengan cara mengkonfirmasi minimal dengan dua identitas seperti nama, alamat (Rt/Rw), umur, nama kepala keluarga dan lain-lain
13.
Apabila pasien telah teridentifikasi dengan baik maka petugas menyerahkan obat pada pasien/keluarga pasien.
14.
Obat diserahkan pada pasien dengan diberikan penjelasan yang cukup, minimal cara pakai obat.
15.
Untuk pasien tertentu dilakukan konseling oleh apoteker.