Formulasi Sediaan Padat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



A. FORMULA ASLI Tablet Amoxicillin 500 mg B. RANCANGAN FORMULA Tiap tablet 625 mg mengandung : Amoxicillin 500 mg Avicel PH 102 62,5 mg PVP 18,75 mg Mg Stearat 3,125 mg Talk 6,25 mg Laktosa Anhidrat ad 625 mg C. MASTER FORMULA Nama produk : TRIACILLIN® Nama pabrik : PT. SWEET FARMA No. Batch : E1505005 Jumlah produksi : 100 tablet TRIACILLIN®



PT. SWEET



PER.



PER.



Zat aktif



PRODUKSI 500 mg



BATCH 50000 mg



Penghancur



62,5 mg



6250 mg



Pengikat



18,75 mg



1875 mg



Lubrikan



3,125 mg



312,5 mg



Glidan



6,25 mg



625 mg



Pengisi



34,375 mg



3437,5 mg



FARMA



NAMA BAHAN



FUNGSI



AMC – 001



Amoxicillin



AV – 002 PVP – 003 MG – 004 TL – 005 LA – 006



Avicel PH 102 Polivinil pirolidon Magnesium stearat Talk Laktosa anhidrat



D. SPESIFIKASI PRODUK Bobot sediaan : 625 mg Warna : putih Diameter : 12 mm Bentuk : Biplaner Tebal : 10 mm Disolusi : 90 menit E. STUDI PREFORMULASI 1. Dasar pemilihan sediaan



2



Dipilih tablet konvensional karena tablet diabsorpsi dengan baik dari duodenum (75-90%) dan tahan terhadap inaktivasi asam lambung (Martindale ed 36.p.203) Dimana tablet konvensional adalah tablet tak bersalut yang dibuat dengan siklus pengempaan tunggal dan biasanya terdiri atas zat aktif tunggal atau dalam kombinasi dengan excipient. Tablet ini akan terdesintegrasi apabila bersentuhan dengan saluran cerna. (Charles;2010. p.6) 2. Studi preformulasi zat aktif  Farmakologi a. Indikasi Infeksi saluran kencing, otitis media, sinusitis, bronchitis, rendah



atau



sedang-beratnya



komunitas-pneumonia,



salmonellosis, meningitis listerial (British National Formulary.p.337) b. Dosis °Dosis sehari dapat diberiakan lebih kecil daripada ampisilin karena absorpsinya lebih baik daripada ampisilin, yaitu 3 kali 250-500 mg sehari. (Farmakologi dan Terapi P. 673) °Tersedia sebagai kapsul atau tablet berukuran 125,250 dan 500 mg. Dosis sehari dapat diberikan lebih kecil daripada ampisilin karena absorbsinya lebih baik daripada ampisilin, yaitu 3 kali 250-500 mg sehari. (Syarif, Amir 2007. p .673 ). c. Mekanisme kerja Menghambat pmbentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba dimana terdapat mikroba



yang



sensitif.



Akan



menghasilkan



efek



bakterisid. (Syarif,Amir. :2007. P. 667) d. Efek samping Reaksi alergi: dari pembentukann eritema ringan hingga syok anafilatik



3



Terutama



pasien



dengan



mononucleosis



infeksius



terancam, pada pasien kasus eksantema naik dari 7% sampai 90-100% Untuk mencegah perkembangan alergi, penggunaan topical dilarang (Schimitz,gery:2003.p.495) e. Kontraindikasi Hipersensistifitas terhadap amoxicillin, penisilin, atau komponen dari formulasi ( Drug of handbook information.p.99) f. Perhatian : pada pasien dengan gangguan ginjal , dan frekuensi pemberian harus diubah pada respon dengan tingkat kerusakan ginjal. Persentase yang tinggi dari pasien dengan infeksi mononucleosis telah mengembangkan ruam selama terapi dengan amoxicillin (Drug of handbook information.p.99) g. Farmakokinetik - Absorpsi: oral : cepat dan hampir lengkap, makanan tidak mempengaruhi absorpsi. Distribusi: luas untuk sebagian besar cairan tubuh dan tulang dan pentrasi buruk kedalam sel, mata, dan di meninges yang nomal. Metabolisme: sebagian hati. Ekskresi: urin (80% sebagian obat tidak berubah) , lebih rendah di -



neoriate (Drug of handbook information 99). Oleh rute oral, 75% sampai 90% diserap. Dalam plasma, 17% protein terikat, dari 50% sampai 72% dieliminasi oleh sekresi tubulus ginjal (Remington’s



pharmaceutical science:1520)  Farmasetika  Sifat Fisika Kimia Zat Aktif a.Pemerian



4



serbuk krital berwarna putih atau berwarna putih halus sampai



berwarna



putih



tulang



(Remington’s



pharmaceutical science, P : 1520 ) b.kelarutan 1 g dalam 370 mL air atau 2000 mL alkohol (Remington pharmaceutical science) c. Aliran 1,0 mL/min (British pharmacopoeia:2009. P:363) d. Stabilitas kelembaban



tinggi



dan



suhu



lebih



dari



37 0



mempengaruhi stabilitas (Remington’s pharmaceutical science.p.1520) e. Persyaratan Kadar 95% tidak kurang dari 105,0 % (British pharmacopoeia;2009.p.361) f. Incompabilitas Amoxicillin tidak aktif oleh beta laktam (Sweetman, Sean.p.202)  Dasar pemilihan metode pembuatan Metode yang digunakan adalah metode granulasi kering karena zat aktif amoxicillin memiliki sifat kelembaban tinggi dan suhu lebih dari 370 mempengaruhi stabilitas, sehingga -



dibuat



dalam



metode



granulasi



kering



(Remington pharmaceutical science.p.1520). Dimana granulasi kering dilakukan apabila zat aktif tidak mungkin digranulasi basah karena tidak stabil atau peka terhadap panas dan lembab atau juga tidak mungkin dikempa langsung menjadi tablet karena zat aktif tidk dapat mengalir bebas, dan dosis efektif zat aktif terlalu



besar untuk kempa langsung (Charles;2010.p223) F. STUDI PREFORMULASI ZAT TAMBAHAN



5







Tujuan penggunaan konsentrasi dan mekanisme kerja 1.1 Avicel pH 102 (Disintegran) a. Tujuan disintegran adalah untuk menentang pengikat tablet dan gaya fisik yang bertindak dibawah pengepaan untuk membentuk tablet. Konsentrasi 3%. (Shiregar,Caharles : 166-168) b. Mengontrol kecepatan lepasnya obat bila dikombinasikan dengan laktosa. Avicel juga mampu bersifat sebagai disintegrator sangat berguna untuk obat yang membutuhkan peningkatan kohesivitas namun tetap juga waktu disintegrn tetap singkat (Anwar,Effionora:2012.p.70) c. Farmasetika d. Pemerian : Serbuk hablur, putih tidak berbau, tidak berasa,partikel mudah hancur, rapuh kelarutan : sedikit larut dalam 5% b/v larutan natrium hidroksida, praktis tidak dalam air, asam encer, dan kebanyakan pelarut organic Stabilitas : stabil meskipun termasuk material Higroskopik Incompatibilitas : dengan zat pengoksidasi kuat (Excipient ed. P.131) 1.2 PVP ( Pengikat) a. Tujuan ditambahkannya kedalam formulasi untuk menambah kohesivitas serbuk sehingga memberikan ikatan yang penting untuk membentuk granul yang dibawah pengempaan akan membentuk suatu massa kohesif atau kompak yang disebut tablet. Konsentrasi 3%. ( Shiregar,Charles : 160) b. Kelebihan PVP yaitu : merupakan pengikat serbaguna dan unggul dibandingkan pati. Dapat di proses dengan baik, cepat kering, dan sifat kempa sangat baik. (Shiregar,Charles : 163) PVP digunakan karena dapat memperbaiki sifat alir dari sediaan dan akan membentuk granul yang baik.



6



(Anwar,Effinora:2012.p.131) Kekurangan : penggunaan bahan pengikat yang terlalu banyak atau berlebihan akan menghasilkan massa yang terlalu keras, sehingga tablet yang dihasilkan mempuyai waktu hancur yang lama. Sebaliknya, kekurangan bahan pengikat akan menghasilkan daya rekat yang lemah, sehingga tablet akan rapuh dan terjadi capping. (Voigt, 1984) c. Farmasetika  Pemerian : serbuk hidroskopik putih krem, tidak berbau, 



atau hampir tidak berbau Kelarutan : bebas larut dalam asam, kloroform, etanol(95%), keton, metanol dan air, praktis tidak larut



dalam eter, hidrokarbon dan minyak mineral.  Stabilitas : - Suhu : tahan hingga suhu 110 ° C ( Excipient ed.6 : 581-582) 1.3 Magnesium stearat (Lubrikan) a. Adapun tujuan pemberian pelincir adalah untuk mengurangi gesekan yang ti mbul pada antarpermukaan tablet atau dinding lubang kempa selama pengempaan dan pengeluaran tablet dari lubang kempa. Konsentrasi 0,5% . ( Shiregar,Charles : 175) b. Keuntungan : sifat mg.stearat sebagai lubrikan unggul dibandingkan lubrikan yang lainnya. Dapat mempercepat aliran granul dalam corong kedalam ruang cetakan, mencegah melekatnya granul pada stampel dan cetakan. Mengurangi gesekan antara tablet dan dinding cetakan dan memberikan rupa yang baik pada tablet yang sudah jadi.(Ansel,2008) c. Farmasetika  Pemerian : serbuk halus berwarna putih terang hampir tidak berbau, memiliki rasa yang khas



7







Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol, etanol(95%) eter dan air, sedikit larut dalam benzen hangant dan







etanol(95%) hangat. Stabilitas : stabil dan harus disimpan diwadah tertutup







ditempat sejuk dan kering Incompabilitas:kompatibel dengan asam kuat, alkali, dan garam besi. Hindari dengan bahan pengoksidasi kuat. Magnesium stearat tidak dapat digunakan dalam produk yang mengandung aspirin, beberapa vitamin,



dan alkaloid garam ( Excipient ed.36 : 404-405) 1.4 Laktosa anhidrat (Pengisi) a. Tujuan penambahan zat pengisi adalah untuk penyesuaian bobot, ukuran tablet sesuai yang dipersyaratkan, untuk membantu kemudahan dalam pembuatan tablet, dan meningkatkan mutu sediaan tablet. Konsentrasi 20-30%. (shiregar,Charles : 145) b. Kelebihan : yang dapat mengalir bebas tanpa air hidrasi, memiliki sifat disolusi yang baik sekali, lebih baik daripada a-laktosa monohidrat karena pengaruh kuat beta-laktosa. (shiregar,Charles : 149) Kekurangan : mengandung “fines” yang relatif relatif tinggi sehingga kemudahan mengalirnya kurang optimal. c. Farmasetika :  Pemerian : serbuk kristal berwarna putih  Kelarutan : larut dalam air, larut dalam etanol (95%)  Stabilitas : 4 (baik)  Aliran : 8,3 g/detik  Kelembapan :0,5% (Shiregar,Charles : 147-148) 1.4.Talk (glidan) a. Tujuan pemberian glidan adalah untuk memperbaiki karakteristik



aliran



granulasi



dengan



mengurangi



8



gesekan antarpartikular. Dan meningkatkan aliran zat dari lubang corong yang lebih besar ke lubang yang lebi9h kecil, dan akhirnya ke dalam lubang kempa mesin tablet. (Siregar,Charles.P.178).Konsentrasi 1%. (Excipient 6.P.729) b. Keuntungan : lebih unggul dari pada pati dalam meminimalkan setiap kecenderungan zat yang melekat pada permukaan pons, suatu sifat yang kadang-kadang digolongkan sebagai antiadheren.(Siregar,Charles.P.181182). (Anwar, offionora.P.90-91). c. Farmasetika Pemerian :Bubuk kristal, sangat halus, keabuabuan, Tidak berbau, manis, mudah melekat dikulit dan lembut (Excipient Stabilitas



6.p.729) :Bahan yang



stabil



dan



dapat



disterilkandengan pemanasan



160ᵒC



selama tidak kurang dari 1 jam, dapat juga disterilkan oleh paparan etilen oksida



atau



radiasi



sinar



gamma.



(Excipient 6, P.729) Incompatibilitas :Talk dapat bereaksi dengan senyawa ammonium



kuartener.



(Anwar,



Effionora.P.90)



G. PERHITUNGAN Untuk 1 tablet Amoxicillin Avicel pH 101 PVP Mg Stearat Talk



500mg 10%= 10/100 x 625mg = 62,5 mg 3%= 3/100 x 625 mg = 18,75 mg 0,5%= 0,5/100 x 625 mg = 3,125 mg 1%= 1/100 x 625 mg = 6,25 mg



9



Laktosa anhidrat



ad 100%= 625mg – (500mg + 62,5mg + 18,75mg + 3,125mg + 6,25mg) = 34,375 mg



Untuk 100 tablet Amoxicillin Avicel pH 101 PVP Mg stearat Talk Laktosa anhidrat



500mg x 100 tab = 50000 mg 62,5mg x 100 tab = 6250 mg 18,75mg x 100 tab = 1875 mg 3,125mg x 100 tab = 312,5 mg 6,25mg x 100 tab = 625 mg 34,375mg x 100 tab = 3437,5 mg



H.CARA KERJA A. CARA KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Timbang semua bahan zat aktif beserta eksipien yaitu : Amoxicillin 500 mg, polivinilpirolidon 18,75 mg, magnesium stearat 3,125 mg, talk 6,25 mg dan laktosa anhidrat 34,375 mg. 3. Metode granulasi kering : - Kemudian amoxicillin dan masing-masing eksipien -



dihaluskan terlebih dahulu dalam mesin penggiling Amoxicillin dan semua eksipien, yakni laktosa anhidrat ( pengisi), Polivinilpirolidon ( Pengikat kering), sebagian avicel PH 102 (disintegran), magnesium stearat (lubrikan) dan talk( glidan) dicampur dalam mesin



-



planetary mixer atau twin shell blender Campuran serbuk tersebut kemudian dikempa dengan mesin besar khusus dan kuat yang disebut “mesin



-



bongkah” yang mengahsilkan bongkahan Bongkahan tersebut tadi diekstrusi melalui lempeng penyaring 18-20 mesh dalam mesin oscillating



-



granulation atau mesin fitz mill Serbuk partikel halus yang dihasilkan tadi kembali dipadatkan dengan mesin bongkahan atau kompaktor gulung



10



-



Hasil bongkahan atau lempeng rapuh, kembali diekstruksi dalam mesin oscillating granulation atau



-



mesin fitz mill Granul yang dihasilkan kemudian disatukan dan dicampurkan dengan fase luar, yaitu sisa magnesium stearat dan avicel PH 102 di dalam mesin twin shell



blender atau mesin cubic - Massa kempa dikempa menjadi tablet 4. Setelah itu, masukkan kedalam wadah yang sesuai. 5. Beri etiket



H.BROSUR



TRIACILLN®Tablet 500 mg Komposisi : Tiap tablet mengandung : Amoxicillin………. 500 mg Indikasi Infeksi saluran kencing, otitis media, sinusitis, bronchitis, rendah



atau



sedang-beratnya



komunitas-pneumonia,



salmonellosis, meningitis listerial Kontraindikasi Hipersensistifitas terhadap amoxicillin, penisilin, atau



11



komponen dari formulasi Efek Samping Reaksi alergi dari pembentukann eritema ringan hingga syok anafilatik Perhatian pada pasien dengan gangguan ginjal , dan frekuensi pemberian harus diubah pada respon dengan tingkat kerusakan ginjal. Persentase yang tinggi dari pasien dengan infeksi mononucleosis telah mengembangkan ruam selama terapi dengan amoxicillin Aturan Pakai Dewasa 3 x 1 selama 5 hari Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup rapat No. Reg



: DKL1510300510A1



No. Batch : E1505005 HARUS DENGAN RESEP DOKTER Diproduksi Oleh: PT. SWEET FARMA Makassar – Indonesia



12



H. DAFTAR PUSTAKA 1. Ansel, Howard. C. 2008.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi 4.UI Press: Jakarta.P.227 2.. Anwar, Effionora. 2012. Eksipien dalam Sediaan Farmasi. Penerbit Dian Rakyat: Jakarta.P.131 3. Buhler, Volker.1998.Generic Drug Formulations.BASF.P.70,227 4. Lachman, Leon. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi ketiga. UI Press : Jakarta.p.699 5. Gennaro , Alfonso. 1889, Remmington: The science and practice of pharmacy. Chairman of editorial board: London.p.1520 6. Rowe, Raymonde.2009.Handbook of Pharmaceutical Excipient Sixth Edition.Published the Pharmaceutical Press: USA.P.129, 131, 432, 581, 729 7. Royal pharmaceutical society. 2011. British National Folmulary. BMJ group: London. P. 336-337 8 . Schmitz,Gery. 2003. Farmakologi dan Toksikologi Edisi 3. EGC: Jakarta. p.495 9. Siregar, Charles.2010.Teknologi Farmasi Sediaan Tablet DasarDasar Praktis. EGC: Jakarta.P.6 10. Sweetman, sean. L. 2009. Martindale The complete Drug Reference Edisi 36. Pharmaceutical.press.London p : 202-203 11..Syarif Amir. 2007. Farmakologi Terapi Edisi V Fkuil. Jakarta p: 667. 12. The Department Of Health.2009. British Pharmacoopeia. The Stationary office: London . p.361