Formulasi Suspensi Amok [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Suspensi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus larut, tidak boleh cepat mengendap, dan bila digojog perlahan-lahan, endapan harus segera terdispersi kembali. Dapat ditambahkan zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi tetapi kekentalan suspensi harus menjamin sediaan mudah digojog dan dituang. Suspensi sering disebut mixture gojog (mixturae agitandae). Bila obat dalam suhu kamar tidak larut dalam pelarut yang tersedia maka harus dibuat mikstur gojog atau disuspensi (Anief, 1997). Suspensi dapat dibagi menjadi 4 yaitu suspensi oral, suspensi topical, suspensi tetes telinga dan suspensi optalmik. Suspensi harus dikocok baik sebelum digunakan untuk menjamin distribusi bahan padat yang merata dalam pembawa, hingga menjamin keseragaman dan dosis yang tepat. Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat (Depkes RI, 1995). Sejumlah bahan-bahan obat terutama antibiotika tertentu tidak memiliki stabilitas yang cukup dalam larutan berair. Suspensi amoksisilin digunakan pada anak-anak dan harus didinginkan (2-8°C) untuk mempertahankan efektifitas pada saat dilarutkan. Formulasi cair pada umumnya cenderung memiliki stabilitas yang buruk dari pada formulasi padat dan jika kemasan sudah dibuka harus digunakan dalam waktu 2 minggu untuk menghindari mikroba kontaminasi atau penurunan aktivitas. Biasanya ini merupakan periode yang cukup bagi pasien untuk menghabiskan semua volume obat yang biasa ditulis dalam resep. Campuran bubuk kering mengandung semua komponen formulasi termasuk obat, penambah rasa, pewarna, dapar dan lainlain kecuali pelarut. Keuntungan obat dalam sediaan sirup yaitu merupakan campuran yang homogen, dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan, obat lebih mudah diabsorbsi, mempunyai rasa manis, mudah diberi bau-bauan dan warna sehingga menimbulkan daya tarik untuk anak-anak, membantu pasien yang mendapat kesulitan dalam menelan obat. Kerugian obat dalam sediaan sirup yaitu ada obat yang tidak stabil dalam larutan, volume bentuk larutan lebih besar, ada yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam sirup (Ansel, 2008). Adapun alasan dipihnya bentuk sediaan sirup kering , antara lain : 1. Bahan aktif amoksisilin didalam air diperkirakan efek antibiotiknya akan terdegradasi dikarenakan cincin beta laktam rusak



2. Menghindari masalah stabilitas fisika yang tidak dapat dihindari dalam suspensi konvensional 3. Sediaan suspensi kering lebih ringan sehingga lebih menguntungkan dalam pendistribusian 4. Sediaan suspensi lebih mudah diabsorbsi dalam tubuh dibandingkan sediaan padat 5. Mengurangi biaya distribusi (ekonomis) karena tidak ada pelarut cair dalam botol 6. Baik untuk pasien yang sulit menelan Amoxixillin adalah derivat-hidroksi (1972) dengan aktivitas sama seperti ampisillin. Tetapi resorpsinya lebih lengkap (80%) dan pesat dengan kadar darah dua kali lipat. PP dan plasma t½ nya lebih kurang sama, tetapi difusinya ke jaringan dan cairan tubuh lebih baik, a.l. ke dalam air liur penderita bronchitis kronis. Begitu pula kadar bentuk aktifnya dalam kemih jauh lebih tinggi daripada ampisillin (70%) maka lebih layak digunakan pada infeksi saluran kemih. Kombinasi dengan asam klavulanat (inhibitor kuat bagi beta-laktamase bakterial) membuat antibiotik ini (ko-amoksiklav, Augmentin) efektif terhadap kuman yang memproduksi penisilinas. Terutama digunakan terhadap infeksi saluran-kemih dan napas yang resisten terhadap amoxicillin. Dalam praktikum digunakan amoksisilin sebagai zat aktif , adapun sifat-sifat 



zat aktif sebagai berikut : Struktur Amoxicillin:



Nama Kimia Berat Molekul Rumus Molekul



:(6R)-6-[α-D-(4Hydroxyphenyl)glycylamino]penicillanic acid : 365,4 g/mol : C16H19N3O5S (Reynolds, 1982)







Kandungan: Amoxicillin mengandung tidak kurang dari 90,0% C16H19N3O5S, dihitung terhadap zat anhidrat. Mempunyai potensi yang setara dengan tidak kurang dari 900



 



μg dan tidak lebih dari 1050 μg per mg C16H19N3O5S, dihitung terhadap zat anhidrat. Pemerian: serbuk hablur putih; praktis tidak berbau. Kelarutan: sukar larut dalam air dan metanol, tidak larut dalam benzena, dalam







karbon tetraklorida, dan dalam kloroform. Baku pembanding: Amoxicilin BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. (Anonim a, 1995)







Stabilitas Amoxicillin yang merupakan derivat penicillin mengalami hidrolisis yang mendegradasi produksi cincin ß-laktam (Lund, 1994). Terhadap cahaya Terhadap suhu Terhadap pH Titik lebur



: tidak stabil terhadap paparan cahaya : terurai pada suhu 30-350C : 3,5- 6,0 :-



Secara farmakokinetik, amoxicillin stabil pada asam lambung dan terabsorpsi 74-92% disaluran pencernaan pada penggunaan dosis tunggal secara oral. Nilai puncak konsentrasi serum dan AUC meningkat sebanding dengan meningkatnya dosis. Efek terapi Amoxicillin akan tercapai setelah 1-2 jam setelah pemberian per oral. Meskipun adanya makanan di saluran pencernaan dilaporkan dapat menurunkan dan menunda tercapainya nilai puncak konsentrasi serum amoxicillin, namun hal tersebut tidak berpengaruh pada jumlah total obat yang diabsorpsi (McEvoy and Gerald, 2002). Distribusi obat bebas ke seluruh tubuh baik. Amoxicillin dapat melewati sawar plasenta, tetapi tidak satupun menimbulkan efek teratogenik. Namun demikian, penetrasinya ke tempat tertentu seperti tulang atau cairan serebrospinalis tidak cukup untuk terapi kecuali di daerah tersebut terjadi inflamasi. Selama fase akut (hari pertama), meningen terinflamasi lebih permeable terhadap amoxicillin, yang menyebabkan peningkatan rasio sejumlah obat dalam susunan saraf pusat dibandingkan rasionya dalam serum. Bila infefksi mereda, inflamasi menurun maka permeabilitas sawar terbentuk kembali (Mycek et al., 2001). Jalan utama eliminasi melalui system sekresi asam organik (tubulus) di ginjal, sama seperti melalui filtrat glomerulus. Penderita dengan gangguan fungsi ginjal, dosis obat yang diberikan harus disesuaikan (Mycek et al., 2001). 3. Evaluasi Produk Referen 1. Amoxicillin Dry Syrup Nama Produk : Opimox Pabrik : Otto Komposisi : Amoxicillin trihidrat Indikasi : Infeksi saluran kemih dan kelamin, saluran nafas dan kulit, jaringan lunak yang rusak, otitits mesia, osteoartritis, demam Dosis : Dewasa 500 mg tiap 8 jam Anak-anak 25-50 mg/Kg BB per hari dalam dosis terbagi tiap 8 jam Kemasan : 125mg/5ml Volume : 60 ml



Konsumsi obat : dikonsumsi setelah makan 2. Amoxicillin Dry Syrup Nama Produk : Robamox Pabrik : Combiphar Komposisi :Amoxicillin trihidrat Indikasi : Infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih dan kelamin serta jaringan lunak akibat bakteri gram negatif Dosis : Dewasa 3 kali sehari dosis 250-500 mg Anak-anak 20-40 mg/KgBB 3 kali sehari Kemasan : 250mg / 5ml Volume : 60 ml Konsumsi obat : dikonsumsi setelah makan 3. Amoxicillin Dry Syrup Nama Produk : Amoxicillin forte Dry syrup Pabrik : Sanbe Komposisi : Amoxicillin trihidrat Indikasi : Infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih dan kelamin serta jaringan lunak serta demam, tifus, gonorrhoe Dosis : Dewasa 3 kali sehari dosis 250-500 mg Anak-anak 20-40 mg/KgBB 3 kali sehari Tifus 3-4 gram per hari dalam dosis terbagi diminum selama 1 bulan Gonorrhoe 3 gram amoxicillin + 1 gram probenecid sebagai dosis tunggal Kemasan : 250mg / 5ml Volume : 60 ml Konsumsi obat : dikonsumsi setelah makan 4. Amoxicillin Dry Syrup Nama Produk : Sirup kering amoxicillin Pabrik : Hexapharm Jaya Komposisi : Amoxicillin trihidrat Indikasi : Infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih dan kelamin serta jaringan lunak serta demam, gonorrhoe uretritis. Dosis : Dewasa 3 kali sehari dosis 250-500 mg Anak-anak 20-40 mg/KgBB 3 kali sehari Gonorrhoe uretritis menggunakan 3 gram amoxicillin dosis tunggal Kemasan : 125mg/5ml Volume : 60 ml Hasil Studi Pustaka Bahan Aktif ( gak usah kolom ya , tulis kebawah aja) Bahan Aktif Amoxicillin



Efek Utama Digunakan dalam pengobatan



Efek Samping Mual, muntah, sakit perut, diare,



Karakteristik Fisika Serbuk hablur putih, tidak berbau,



Karakteristik Kimia Stabil dalam asam, larut dalam 370



Sifat Lain Antibiotik spektrum luas, proses absorbsi



Ampicillin



Penicilin g Potasium



infeksi pada telinga, hidung, saluran gastrointestinal, gigi, kulit, dan saluran pernafasan. Merupakan antibiotik dengan spesktum luas Untuk pengobatan infeksi peritonitis, endokarditis, meningitis, Ccholecystitis, dan osteomaelitis. Untuk pengobatan infeksi akibat bakteri gram positif aerob seperti, S. poeumonie, B. Anthracis, Neiseria meningitis.



gangguan pencernaan dan alergi



berbentuk kristal, dan rasa pahit.



bagian air, dan 2000 bagian alkohol.



di GI tidak dipengaruhi keadaan makanan di lambung. Distribusi obat rute oral 70%90%.



Mual, muntah, ruam, alergi, urtikaria, anggioderma, anafillaksis, anemia hemolitik, nefritis intertisial. Lidah menjadi kehitaman, diare, mual, muntah, alergi, perut keram, iritasi vagina, pembengkakan pembuluh vena, panas



Kristal putih, serbuk hablur, tidak berbau



Larut dalam 90 bagian air dan 250 bagian alkohol. Praktis tidak larut dalam eter dan kloroform. Tidak tahan terhadap asam, alkali dan mudah teroksidasi larut sempurna dalam air dan alkohol.



Efektiitas rendah pada organisme penghasil enzim penisilinase. Tahan terhadap asam, diserap 30-50% di gastrointestinal. Garam potasium menurunkan efek hipokolamik alkalosis, bioavailibility rute oral 15%33%. Ikatan dengan protein 50%-60%. Ekskresi di ginjal, Waktu paruh 0,5-0,7 jam.



Bersifat higroskopis, serbuk putih, kristal, tidak berbau



Alasan pemilihan bahan aktif Amoxicillin merupakan turunan dari p-hidroxy ampicillin yang digunakan sebagai antibiotik dengan spektrum luas bersifat stabil terhadap asam. Penyerapan amoxicillin yang terjadi di saluran cerna dan tidak dipengaruhi oleh kondisi lambung atau makanan. Amoxicillin mudah digunakan dengan pemberian secara peroral. Proses penyerapan amoxicillin terjadi di saluran cerna sebanyak 70% - 90%. Amoxicillin digunakan sebagai obat pilihan untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri enterococus, bakteri fragilus, dan juga efektif terhadap bakteri penghasil ezim penisilinase misalnya streptococus (pengobatan dikombinasi dengan clavilanat), N. gonnorhoe ( pengobatan dikombinasi dengan probenezid), dan E. coli (pengobatan dikombinasikan dengan daviliilanate), Pasteeurellah multicada ( pengobatan dikombinasi dengan davulanat). Pembuatan dry syrup menggunakan amoxicillin trihidrat, dengan rumus molekul C16H19N3O3S.3H2O dengan berat molekul 419,45. Kesetaraaan amoxicillin dengan amoxicillin adalah 1:1.15. Amoxicillin lebih bersifat polar karena mengandung gugus hidroxy yang hidrofil. Pemilihan amoxicillin trihidrat berdasarkan tingkat kelarutan yang lebih besar dari pada amoxicillin, sehingga obat yang mengandung amoxicillin trihidrat akan lebih cepat larut didalam tubuh dan lebih cepat diabsorbsi dengan konsentrasi yang lebih besar. 3.



Formulasi Bahan Aktif Amoksisilin



3g



Sodium sitrat



3g



Asam Sitrat



1.26 g



Na Benzoat



0,1 g



PVP



3g



CMC NA



0,6 g



Sodium sacharin



0.16 g



Laktosa



1,8 g



Orange flavour



0.9 g



Aqua



ad



60 ml



Bahan



Fungsi



Amoksisilin Sodium Sitrat Asam Sitrat Na Benzoat Laktosa PVP



Bahan Aktif Buffering agent Dapar Pengawet Pemanis Pengikat Suspending



CMC Na Sodium Sakarin Orange Flavour



Bahan Amoksisilin Sodium Sitrat Asam Sitrat Na Benzoat Laktosa PVP CMC NA Sodium Sakarin Orange Flavour



Bahan Amoksisilin Sodium Sitrat Asam Sitrat Na Benzoat Laktosa PVP CMC NA Sodium Sakarin



Jumlah Bahan



Jumlah Bahan



(840 ml) 42 g 42 g 17.64 g 1.4 g 25.2 g 42 g



(60 ml) 3g 3g 1,26 g 0,1 g 1,8 g 3g



Prosentase 5% 5% 2,1 % 0,17 % 3% 5%



agent Pemanis buatan Perasa



8.4 g



0,6 g



1%



2.24 g 12.6 g



0,16 g 0,9 g



0,27 % 1,5 %



Jumlah Bahan



10%



Total



(840 ml) 42 g 42 g 17.64 g 1.4 g 25.2 g 42 g 8.4 g 2.24 g 12.6 g



4.2 g 4.2 g 1.764 g 0.14 g 2.52 g 4.2 g 0.84 g 0.224 g 1.26 g



46.2 g 46.2 g 19.404 g 1.54 g 27.72 g 46.2 g 9.24 g 2.464 g 13.86 g



Jumlah Bahan



10%



Total



(60 ml) 3g 3g 1,26 g 0,1 g 1,8 g 3g 0,6 g 0,16 g



0.3 g 0.3 g 0.126 g 0.01 g 0.18 g 0.3 g 0.06 g 0.016 g



3.3 g 3.3 g 1.386 g 0.11 g 1.98 g 3.3 g 0.66 g 0.176 g



Strawberry



0,9 g



Flavour



0.09 g



4.1. PERHITUNGAN DOSIS ZAT AKTIF ►Dosis Amoksisilin (Obat-obat penting, 70) -



Per-oral = 375-1000 mg Anak-anak12 tahun = (29,1 - 32,6) kg x 5 mg = (145,5 - 163) mg Na. Benzoat yang digunakan: Y gram/60 ml x 100% = 0,17 % Y = 0,102 gram 1-5 tahun = 3 x 2,5/60 x0,102 gram = 0,013 g (tidak melebihi) 6-12 tahun = 3 x 5/60 x 0,102 gram = 0,0255 g (tidak melebihi) >12 tahun = 3 x 10/60 x 0,102 gram = 0,051 g (tidak melebihi) 2) Sodium Sakarin ADI = 2,5 mg/kg BB/hari 1-5 tahun = (8,1 – 14,4) kg x 2,5 mg = (20,25 - 36) mg 6-12 tahun = (15,8 - 16,7) kg x 2,5 mg = (39,5 - 41,75) mg



>12 tahun = (29,1 - 32,6) kg x 2,5 mg = (72,75 – 81,5) mg Sodium Sakarin yang digunakan = 0,16 gram 1-5 tahun = 3 x 2,5/60 x0,16 gram = 0,02 g (tidak melebihi) 6-12 tahun = 3 x 5/60 x 0,16 gram = 0,04 g (tidak melebihi) >12 tahun = 3 x 10/60 x 0,16 gram = 0,08 g (tidak melebihi) 3) PVP ADI = 50 mg/kg BB/hari 1-5 tahun = (8,1 – 14,4) kg x 50 mg = (405 - 720) mg 6-12 tahun = (15,8 - 16,7) kg x 50 mg = (790 - 835) mg >12 tahun = (29,1 - 32,6) kg x 50 mg = (1455 - 1630) mg PVP yang digunakan = 3 gram 1-5 tahun = 3 x 2,5/60 x 3 gram = 0,375 g (tidak melebihi) 6-12 tahun = 3 x 5/60 x 3 gram = 0,75 g (tidak melebihi) >12 tahun = 3 x 10/60 x 3 gram = 1,5 g (tidak melebihi) 4. Jenis dan Contoh Bahan Tambahan dalam Formula 1. Sodium Citrate (Handbook of Pharmaceutical Excipient, hal 640-642) Pemerian : Hablur tidak berbau, tidak berwarna , serbuk halus putih , rasa seperti garam Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air mendidih, praktis tidak larut dalam etanol (95%)P. Kegunaan : sebagai Buffering agent (0,3-2,0%) Penyimpanan : dalam wadah yang tertutup rapat Inkompatibilitas: basa, larutan alkali, agen pereduksi, agen pengoksidasi Persyaratan : 0,3% - 2,0% dari total sediaan. ADI : 15 mg/kg BB Alasan pemilihan bahan : Natrium sitrat mempunyai kelarutan yang mudah larut dalam air. Natrium sitrat di kombinasikan dengan garam sitrat guna menjaga sediaan tersebut dalam PH yang konstan selama penyimpanan. 2. Asam Sitrat ( FI III, hal.50) Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk putih;tidak berbau; rasa sangat asam; agak higroskopik ; merapuh pada keadaan dingin dan panas. Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 1,5 bagian etanol(95%) P; sukar larut dalam eter P Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik Kegunaan : sebagai Buffering agent Persyaratan : 0,1%-2% dari total sediaan. ADI : tidak ada batasan Alasan pemilihan bahan : Asam sitrat mempuyai kelarutan dalam air, stabil dalam kondisi penyimpanan.



3. PVP Pemerian : Pemerian berbentuk serbuk halus berwarna putih sampai putih kekuning-kuningan,karakteristik



tidak



berbau



atau



hampir



berbau,



higroskopis. Kelarutan : larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, methanol dan air. polivinil pirolidon atau PVP Tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan minyak mineral. Stabilitas : PVP menjadi lebih gelap dengan pemanasan pada suhu 150o C, tetapi stabil pada pemaparan panas yang singkat pada 110-130 oC. PVP dapat disimpan dalam kondisi umum tanpa mengalami dekomposisi atau degradasi. Karena sifatnya yang higroskopis, PVP harus disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang kering dan sejuk. Inkompatibilitas:penggunaan pengawet seperti thimerosal dapat mengakibatkan efek samping karena terbentuk komplek dengan PVP. Kegunaan : zat pensupensi perbandingan diatas 5,0 % ADI : 50mg/kg/hari (WHO, 1986) 4. CMC Na (Carboxymethylcellulose) Pemerian: serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopis Kelarutan: mudah terdispersi dalam air membentuk koloida, tidak larut dalam etanol, eter, dan pelarut organic lain. Stabilitas: larutan stabil pada pH 2-10, pengendapan terjadi pada pH dibawah 2. Viskositas larutan berkurang dengan cepat jika pH diatas 10. Menunjukkan viskositas dan stabilitas maksimum pada pH 7-9. Bias disterilisasi dalam kondisi kering pada suhu160 selama 1 jam, tetapi terjadi pengurangan viskositas. Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat. Kegunaan: suspending agent Konsentrasi: 0,1-1 % (untuk larutan oral) 5. Laktosa (FI IV hal 488-489) Pemerian : serbuk atau masa, keras, putih atau putih krem. Tidak berbau dan rasa sedikit manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau. Kelarutan : mudah (dan pelan-pelan) larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air



mendidih; sangat sukar larut dalam etanol; tidak larut dalam kloroform



dan dalam eter.



Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik Kegunaan : pemanis 6. Sorbitol crystaline (Handbook of Pharmaceutical Excipient, hal 679) Pemerian : serbuk kristal tidak berbau, tidak berwarna, higroskopik Kelarutan : praktis tidak larut dalam kloroform, dalam25 bagian etanol (95%), tidak larut dalam metanol, larut dalam 0,5 bagian air Kegunaan : pemanis Penyimpanan : simpan wadah yang dingin dan tempat kering ADI :>20g/hari untuk dewasa 7. Natrium Benzoat (Handbook of Pharmaceutical Excipient, hal 627-629) Pemerian : kristal putih tidak berwarna, bau seperti benzoin, higroskopis Kelarutan : larut dalam 75 bagian etanol (95%) P; larut dalam 1,8 bagian air Kegunaan : Pengawet antimikroba ADI : 5 mg/kgBB/hari BM : 144,11 pH : 8,0 BJ : 1,497 – 1,527 g/cm2 pada suhu 24°C Alasan pemilihan bahan : Pemakaian Na Benzoat lebih efisien yaitu dalam pemakaiannya tidak perlu bahan pendukung (bahan pengawet) lainnya untuk memaksimalkan efek yang ditimbulkan Na Benzoat mudah larut dalam air (1:1). 8. Essence strawberry Pemerian : cairan kental, warna merah, bau strawberry Kegunaan : pewarna dan perasa Alasan pemilihan bahan : Dapat bercampur dengan semua bahan aktif dan memberikan bau dan rasa yang sesuai yaitu strawberry. 5. Metode Pembuatan Alat          



Timbangan digital Mortir dan stamper Gelas ukur Beaker glass Indicator pH viskotester pipet tetes botol penggaris batang pengaduk



Bahan - Amoksilin - Sodium citrate - Citric acid,crystaline - Natrium benzoat - Laktosa - PVP - PGA - Orange flavour - Sodium sacharin - Aqua



Cara Kerja