20 0 484 KB
Perencanaan SDM Keperawatan yakni kegiatan merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan organisasi serta efektif efisien dalam membantu terwujudnya tujuan (Hasibuan, 2005).
Tujuan Perencanaan SDM Keperawatan 1) Menentukan kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan contoh perencanaan kebutuhan perawat berdasarkan tingkat pendidikan (D III, Ners, Ners Spesialist) 2) Peminatan SDM keperawatan sesuai minat, spesialisasi, dan kualifikasi pendidikan yang tepat 3) Menjamin tersedianya tenaga keperawatan masa sekarang maupun masa mendatang 4) Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas 5) Mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisas
KETENAGAAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT 1. Perencanaan Tenaga 2. Proses seleksi dan penerimaan 3. Orientasi staf baru 4. Pendayagunaan staf keperawatan secara efektif dan efisien
4
PERENCANAAN TENAGA DI RUANG RAWAT ❖Metode Penugasan ❖Beban Kerja ❖Produktivitas ❖Penghitungan tenaga kerja Lingkup ruang rawat: Perencanaan kebutuhan tenaga yg berupa usulan sesuai kebutuhan serta orientasi tenaga baru 5
Penghitungan Tenaga (Minetti & Hurchinsum)
Menurut Minetti & Hurchinsun (1975), dikutip dalam Gillies (1989, p.245), dengan memperhatikan waktu yang diperlukan untuk melakukan tindakan keperawatan
Waktu keperawatan langsung: - self care = ½ x 4 jam
= 2 jam
- partial care = ¾ x 4 jam = 3 jam - total care = 1- 1 ½ jam x 4 jam = 4 – 6 jam - intensif care = 2 x 4 jam = 8 jam Rata-rata waktu keperawatan langsung 4 – 5 jam per klien per hari Waktu keperawatan tidak langsung:
Co: mempersiapkan meja balutan, persiapan pemasangan infus/ kateter Gillies, 1989 menyebut rata-rata 38 menit/psn/hr Wolfe dan Young dalam Gillies 1989 menyebutkan 60 mnt/psn/hr 6
Penghitungan tenaga (Minetti & Hurchinsun) Waktu penyuluhan klien ❖ Pendkes dilakukan + 15 menit/ pasien/ hari ❖ Penghitungan waktu yang diperlukan untuk keperawatan klien diperoleh dari jumlah waktu keperawatan langsung, tidak langsung dan penyuluhan kesehatan ❖ Tenaga juga dipengaruhi oleh beban kerja Penentuan tenaga kerja tergantung:
❖ Jumlah klien/hr/tahun dalam 1 unit ❖ Kondisi/ tingkat ketergantungan ❖ Rata-rata hari rawat ❖ Waktu yang dibutuhkan untuk tindakan keperawatan
❖ dll (sosek, bencana, politik, hukum, dan peraturan pemerintah, musim, kemajuan IPTEK) 7
Penghitungan Tenaga (Gillies, 1989) ∑ jam kep yg dibutuhkan Hari/thn
Rata-rata
∑ jam kep yg
x sensus psn/hr X ∑ hr/thn
= dibutuhkan/th psn/hr
- hari libur msg2 X ∑ jam kerja perawat
msg prwt
∑ jam kerja pwt perth
= jumlah perawat di unit tsb
Rasio perawat ahli ; trampil = 55% : 45% Proporsi dinas pagi: sore : malam
= 47% : 36 : 17%
8
Penghitungan tenaga (Gillies) Contoh: Bangsal neurologi rata-rata pelayanan keperawatannya per hari 5 jam /klien. Jumlah klien/hari rata-rata 20 klien, jam kerja 40 jam (5 hari/minggu, 20 hari cuti/tahun, 120 hari libur per tahun. Hitung kebutuhan perawat di bangsal tersebut Jawab: 5 jam x 20 klien x 365 (365 hr – 140 hr) x 8 jam
= 36500
= 20,2 perawat = 20 pwt
1800
Contoh 2 Bangsal Hemodialisa rata-rata pelayanan kep.per hari 8 jam/klien. Jumlah klien per hari rata-rata 18 klien, jam kerja 36 jam (6hari/minggu), 18 hari cuti/tahun, 120 hari libur per tahun. Hitung kebutuhan perawat
9
PENGHITUNGAN TENAGA KEPERAWATAN (Douglas) ∑ perawat = ∑ pasien x derajat ketergantungan pasien ∑ psn
Minimal Pagi
Parsial
Sore Malam
Total
Pagi Sore Malam
Pagi Sore Malam
1
0,17
0,14
0,07
0,27
0,15
0,10
0,36 0,30 0,20
2
0,34
0,28
0,14
0,54
0,30
0,20
0,72 0,60 0,40
3
0,51
0,42
0,21
0,81
0,45
0,30
1,08 0,90 0,60
Contoh: Ruangan akasia pada hari ini mempunyai 22 pasien, dengan 3 pasien perawatan minimal, 14 pasien parsial, 5 pasien total. Hitung jumlah perawat yang dibutuhkan 10
Penghitungan Depkes, 2003 A. Berdasarkan klasifikasi pasien:
Cara penghitungan berdasarkan: tingkat ketergantungan pasien rata-rata pasien per hari
jam perawatan yang diperlukan/hr/pasien jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari jam kerja efektif setiap perawat
11
12
Lanjutan hitungan Depkes
Jumlah jam perawatan Jam kerja efektif per shift Kasus = 93/7 = 13 perawat
Lanjutan hitungan Depkes
Penghitungan ditambah faktor koreksi hari libur/cuti/hari besar dan juga adanya tugas-tugas non keperawatan seperti membuat rincian pasien, dll Loss day/hari libur/cuti/hari besar Jml.hr.mgg dlm 1 thn + cuti + hr besar x jmlh perawat tersedia
Jumlah hari kerja efektif Kasus: 52 + 12 + 14 = 78 x 13 = 3,5 orang 286 13
Lanjutan hitungan Depkes b. Tugas non keperawatan Jumlah tenaga kep. + loss day x 25 100 Kasus: 13 + 3,5 x 25 = 4,1 100
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan = 13 + 3,5 + 4,1 = 20,6 = 21
14
ORIENTASI STAF BARU
PROSES ORIENTASI ❑ Training tentang peraturan umum dan kebijakan RS & kep. ❑ Orientasi → sentralisasi dilakukan oleh bid. Kep. atau desentralisasi yg dilakukan di ruangan.
❑ Lamanya tergantung pada kompleksnya pekerjaan ❑ Proses : pembelajaran orang dewasa ❑ Internship. Staf baru mencontoh staf lama. setelah dinilai kemampuannya staf baru dapat diberi tugas tersendiri. Staf lama yg dijadikan model harus yang punya kemampuan dan ketrampilan ❑ Preceptorship = staf baru bekerja bersama-sama dg staf senior yang ditunjuk sebagai preceptor 16
Before the staff orientation program ❖ Tentukan siapa yg akan diorientasi ❖ Klarifikasi apa yg akan diselesaikan ❖ Tentukan isi orientasi ❖ Tentukan apakah orientasi pd kelompok atau individu ❖ Pilih format dan metode ❖ Tentukan siapa yg akan memimpin orientasi ❖ Tentukan lamanya orientasi ❖ Evaluasi orientation setiap saat ❖ Buat bbrp jenis penanda berakhirnya orientasi atau periode orientasi
Harus Penjelasan Tentang Organisasi 1. History
2. Mission 3. Organizational philosophy 4. Methods or strategies 5. People 6. Organizational structure 7. Logistics and day-to-day routine 8. Supervision
9. Policies and procedures 10. Organizational culture
Orientasi Di Ruangan ▪ Memperkenalkan staf baru pd staf lainnya Memperkenalkan staf kepada supervisor
Tour the job location, including storage and supply areas Review the job description and job tasks Explain parking, time clock, and uniform procedures
PENGEMBANGAN TENAGA
PENGEMBANGAN TENAGA ❖ Kegiatan pengembangan tenaga meliputi: pelatihan dan pendidikan yg diberikan kepada staf utk memperbaiki pengetahuan, keahlian2, dan perilaku2 jabatan para staf. ❖ Kegiatan pengembangan staf diperlukan krn perubahan sosialisasi dan majunya ilmu pengetahuan dan keahlian keperawatan scr cepat.
❖ Tujuan manajer dlm pengembangan staf adl utk mempromosikan kemajuan karir staf dan utk meningkatkan produktifitas staf.
TIPE-TIPE PENGEMBANGAN STAF ❖ Pelatihan pengarahan dlm (induction training) ❖ Orientasi ❖ Pendidikan pelayanan (inservice education) ❖ Pendidikan berkelanjutan (continuing education) ❖ Pelatihan manajemen (management training) ❖ Pengembangan organisasi (organization development)
SUMBER-SUMBER PENDIDIKAN BERKELANJUTAN ▪ Pendidikan sendiri (in house educator and specialist) ▪ Perkumpulan sumber-sumber kesehatan konsorsium
▪ Aplikasi dengan senior atau junior perguruan tinggi setempat ▪ Organisasi profesi keperawatan ▪ Penugasan untuk agency
Contoh Syarat Ikut Pelatihan External & Pendidikan Berkelanjutan • Pendidikan/ Pelatihan tersebut memang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan ke pasien • Pendidikan/ Pelatihan dibiayai oleh rumah sakit
• Memiliki masa kerja > 2 tahun •
Sudah PK II
•
Bersedia ikut ikatan dinas sesuai peraturan RS
•
Bersedia membagi ilmu dari hasil pelatihan ke perawat yang lain/ melatih perawat yang lain