Gagal Tumbuh [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PR UJIAN UTAMA DOKTER MUDA BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UDAYANA/RSUP SANGLAH



Nama DM : Sagung Novita Widyaningrat NIM



: 1002005161



Penguji



: dr. IGAN Sugitha Adnyana, Sp.A



Pengertian gagal tumbuh Gagal tumbuh adalah suatu kondisi klinis, bukan diagnosis penyakit, dimana pertumbuhan fisik yang tidak adekuat. Indikatornya adalah berat badan yang berada dibawah persentil 5 baku pertumbuhan menurut umur dan jenis kelamin atau pertumbuhan berat badan menurun 2 garis persentil mayor atau 2 SD dalam periode 3-6 bulan. Persentil berat badan lahir sering dipakai sebagai pedoman pola pertumbuhan. Penyebab gagal tumbuh dikelompokkan menjadi penyebab organik dan organik. Penyebab organik berhubungan dengan penyakit, misalnya penyakit jantung bawaan, penyakit ginjal kronis, sindroma usus pendek (short bowel syndrome), dll sedangkan non organik berhubungan dengan sosial ekonomi, misalnya ibu stress, depresi, kemiskinan, dll. Penyebab gagal tumbuh bisa juga dikelompokkan berdasarkan patofisiologinya yaitu asupan tidak adekuat, gangguan penyerapan, kebutuhan yang meningkat, dan gangguan utilitas. 1. Asupan energi tidak kuat -



Penyiapan susu formula salah (terlalu encer)



-



Kebiasaan makan salah (terlalu banyak jus buah)



-



Kemiskinan



-



Penelantaran



-



Hubungan keluarga tidak harmonis



-



Gangguan mekanis (disfungsi oromotor, anomali kongenital, kerusakan SSP, Regurgitasi berat)



2. Absorpsi tidak adekuat -



Penyakit celiac



-



Fibrosis kistik



-



Alergi susu sapi



-



Defisiensi vitamin atau mineral (akrodermatitis enteropatika, scurvy)



-



Penyakit hati, atresia bilier



-



Enterokolitis necrotizing, short bowel syndrome



3. Peningkatan metabolism -



Penyakit hipertiroid



-



Infeksi kronis (penyakit ginjal kronis, malignansi)



-



Hiposekmia (penyakit jantung bawaan, penyakit paqru kronis)



4. Defek utilisasi -



Kelainan kromosom (trisomi 21, 18, 13)



-



Infeksi kongenital



-



Penyakit metabolism



Patofisiologi dari gagal tumbuh dapat terjadi melalui 4 mekanisme yaitu asupan nutrisi yang tidak adekuat, gangguan penyerapan nutrisi di saluran cerna, kebutuhan nutrisi yang meningkat dan gangguan metabolisme nutrisi. Keempat mekanisme ini bias berdiri sendiri atau kombinasi. Gejala klinis dari gagal tumbuh tidak khas kecuali sudah menjadi gizi buruk. Gejala klinis lainnya sesuai dengan penyakit yang mendasari gagal tumbuh. Diagnosis anamnesis riwayat nutrisi meliputi jumlah nutrisi yang dikonsumsi (asupan total kalori), jenis kalori yang dikonsumsi (komponen karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin), jenis minuman seperti susu, soda, jus buah, yang mendapatkan susu formula, apakah cara penyediaannya benar (tidak diencerkan atau dikentalkan), apakah terdapat kesulitan makan. Riwayat penyakit terutama penyakit kronis. Riwayat sosial-ekonomi (pendidikan, penghasilan, hubungan keluarga apakah harmonis). Pemeriksaan fisik ditekankan kepada 4 hal yaitu identifikasi gambaran dismorfik (curigai kelainan genetik) indentifikasi penyakit yang mendasari gagal tumbuh, identifikasi tanda-tanda kekerasan pada anak, dan identifikasi beratnya kondisi gagal tumbuh apakah sudah mengarah ke gizi buruk. Penentuan derajat gagal tumbuh bias menggunakan kriteria Gomez



yaitu < 60% derajat berat, 60-75% derajat sedang, dan 76-90% derajat ringan. Pemeriksaan laboratorium rutin tidak dianjurkan. Pemeriksaan laboratorium sesuai dengan penyakit yang mendasari. Prinsip penatalaksanaan anak gagal tumbuh adalah menangani penyakit dasarnya. Kemudian kombinasikan dengan memberikan nutrisi tinggi kalori sampai 150% dari kebutuhan harian berdasarkan berat idealnya menurut tinggi badan bukan berat badan aktualnya. Prognosis umumnya baik apabila dilakukan intervensi nutrisi sedini mungkin dan penanganan terhadap penyakit dasarnya, apabila terlambat dapat menyebabkan perawakan pendek, gangguan tingkah laku, dan perkembangan yang terhambat. Usaha pencegahan dengan melakukan monitoring berupa menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan anak secara teratur tiap bulan, kemudian di plot ke dalam grafik pertumbuhan. Apabila menurun lalu menyebrang 2 garis persentil mayor dalam 2 kali pengukuran segera lakukan identifikasi penyebabnya dan lakukan intervensi medis mauopun nutrisi sedini mungkin.



Penghitungan gizi buruk dan gagal tumbuh pada pasien ini :



WHO Antropometri : Berat badan / tinggi badan : Z score -6.22 Berat badan / umur



: Z score -6.79



Tinggi badan / umur : Z score -4.31 BMI / umur



: Z score -7.16



Pembahasan kasus : Pada pasien ini berat badan idealnya adalah 4,6kg. Pada pasien ini perhitungan gizi menurut waterlow : 2.6 / 4.6 x 100 = 56,52%  gizi buruk. Pasien ini dikatagorikan gagal tumbuh karena pada saat lahir, WHO antoprometri berat badan / umur adalah Z score -2 sd -3. Dan saat ini, saat pasien berusia 4 bulan, berat badan / umur nya adalah Z score -6,79  menunjukkan berat badan berada dibawah persentil 5 standar baku pertumbuhan menurut umur dan jenis kelamin. Selain itu pertumbuhan berat badan menurun lebih dari 2 persentil mayor dalam periode 4 bulan. Etiologi gagal tumbuh pada pasien ini dapat disebabkan dari faktor organik yaitu dari cacat bawaan yang diderita pasien yaitu labiognatopalatoschizis. Faktor organik ini dapat menyebabkan kesulitannya pasien dalam memperoleh asupan nutrisi. Pasien kurang maksimal memperoleh asupan nutrisi akibat tidak maksimalnya nutrisi yang masuk ke dalam saluran pencernaannya. Selain itu pasien juga menderita pneumonia yang dapat disebabkan oleh cacat



bawaannya sehingga pada saat pasien minum susu formula, terjadi aspirasi ke saluran pernafasannya dan pasien ini mudah terjadi infeksi akibat kondisi yaitu menyatunya hidung dan mulut sehingga pada saat pasien menghirup udara, udara yang harusnya disaring oleh rambutrambut hidung menjadi mudah masuk ke saluran pernafasan.



Pertumbuhan berat badan bayi normal tiap bulannya, yaitu : Sampai usia 1 tahun bayi ditimbang setiap bulan, kemudian tiap 3 bulan sampai usia 3 tahun, selanjutnya tiap 6 bulan sampai usia 5 tahun, dan diatas 5 tahun dilakukan setahun sekali kecuali ada hal khusus. Kenaikan berat badan bayi sampai dengan umur 1 tahun : 1. Usia 1 bulan : 500-1300 gr 2. Usia 2 bulan : 500-1000 gr 3. Usia 3 bulan : 500-900 gr 4. Usia 4 bulan : 500-700 gr 5. Usia 5 bulan : 500-600 gr 6. Usia 6 bulan : 300-400 gr 7. Usia 7 bulan : 100-300 gr 8. Usia 8 bulan : 100-300 gr 9. Usia 9 bulan : 100-300 gr 10. Usia 10 bulan : 100-300 gr 11. Usia 11 bulan : 100-200 gr 12. Usia 12 bulan : 100-200 gr Rumus penghitungan kenaikan berat badan bayi : 1. Berat badan ideal menurut Nelson : -



Waktu lahir : 3.25 kg



-



3-12 bulan : (Umur (bulan) + 9 kg) : 2



2. BB (kg) = 2 (umur dalam tahun +4)  rumus dapat dipergunakan hingga usia 10 tahun. (sumber : advanced pediatric life support, BMJ Books,2001) 3. Usia 4 bulan = 2 kali berat badan lahir (BBL) dan pada usia 1 tahun = 3 kali berat badan lahir. (latief dkk. Diagnosis fisik pada anak. Edisi ke-2. Sagung Seto,2000) 4. 6 bulan = 2 kali BBL 1 tahun = 3 kali BBL



2 tahun = 4 kali BBL (Soetjiningsih SI. Buku Ajar Tumbuh Kembang. Penerbit IDAI, 2009;h.29) 5. Kenaikan berat badan bayi rata-rata : -



Triwulan 1



: 700-1000 gram perbulan



-



Triwulan II



: 500-600 gram perbulan



-



Triwulan III



: 350-450 gram perbulan



-



Triwulan IV



:250-350 gram perbulan (Soetjiningsih SI. Buku Ajar Tumbuh



Kembang. Penerbit IDAI, 2009;h.29)