15 0 492 KB
MAKALAH “Menyusun Menu Seimbang pada Ibu Menyusui” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Kesehatan Reproduksi Dosen pengampu: Bu Ulfa Musdalifah, S.Kp.Ns, M.Kes
Disusun Oleh: Kelompok 3 1. Salsa Farah Leontina
(P1337424417001)
2. Ferdiana Khusnul Chasanah (P1337424417008) 3. Mita Dwi Puspitasari
(P1337424417013)
4. Irfailah
(P1337424417019)
5. Elvia amalia yuanti
(P1337424417024)
6. Dian pratama anggraini
(P1337424417029)
7. Eva triwinasih rizkiyani
(P1337424417034)
8. Siti Rohana
(P1337424417040)
9. Gita Rismaliana Dewi
(P1337424417047)
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN SEMARANG JURUSAN KEBIDANAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN 2019 i
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Menyusun Menu Seimbang pada Ibu Menyusui” ini dapat terselesaikan. Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ulfa Musdalifah, S.Kp.Ns, M.Kes selaku dosen dari mata kuliah Gizi Kesehatan Reproduksi dan pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah “Menyusun Menu Seimbang pada Ibu Menyusui” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Semarang, 31 Januari 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...................................................................................................................................ii DAFTAR ISI...............................................................................................................................................iii BAB I............................................................................................................................................................1 PENDAHULUAN........................................................................................................................................1 A. Latar Belakang.....................................................................................................................................1 B. Rumusan Masalah................................................................................................................................1 C. Tujuan Pembahasan.............................................................................................................................2 BAB II..........................................................................................................................................................3 PEMBAHASAN...........................................................................................................................................3 A. Gizi Seimbang.....................................................................................................................................3 B. Gizi Seimbang pada Ibu Menyusui.....................................................................................................4 C. Manfaat Gizi Seimbang pada Ibu Menyusui.......................................................................................5 D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui.....................................................................5 E. Kebutuhan Gizi Seimbang saat Menyusui...........................................................................................5 F. Sumber Makanan Bergizi.....................................................................................................................7 G. Pantangan Ibu Menyusui.....................................................................................................................8 H. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu menyusui.................................................................................10 I. Pengaturan Makanan Sehari-hari pada Ibu Menyusui........................................................................10 J. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi pada Ibu Menyusui......................................................11 K. Menyusun Menu Untuk Ibu Menyusui.............................................................................................11 BAB III.......................................................................................................................................................16 PENUTUP..................................................................................................................................................16 A. Kesimpulan........................................................................................................................................16 4. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu menyusui..................................................................................16 B. Saran...................................................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................18
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara langsung oleh ibu kepada anaknya, sebagai proses belajar bayi menghisap keluar air susu dari payudara dengan seefesien dan ibu belajar cara menyusui bayi dengan senyaman mungkin (Nugroho dkk, 2014). Menurut Kemenkes RI (2011) menyusui merupakan cara alamiah untuk memberikan makanan dan minuman pada awal kehidupan bayi. Pada masa menyusui kebutuhan gizi ibu perlu diperhatikan karena ibu tidak hanya harus mencukupi kebutuhan dirinya melainkan harus memproduksi Air Susu Ibu (ASI) bagi bayinya. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2009, hampir seluruh bayi di Indonesia (96 %) pernah mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) tapi tidak eksklusif. Salah satu sasaran Suntainable Development Goals (SDGs) tahun 2015 tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif adalah sekurangkurangnya 80 % ibu menyusui memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif pada bayi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan, sebanyak 30,2 % bayi umur kurang dari 6 bulan yang mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif (Permatasari, 2015). Status gizi ibu menyusui memegang peranan penting untuk keberhasilan menyusui yang indikatornya diukur dari durasi Air Susu Ibu (ASI) eksklusif, pertumbuhan bayi dan status gizi ibu pasca menyusui (Fikawati dkk, 2015). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana gizi seimbang? 2. Bagaimana gizi seimbang ibu menyusui? 3. Bagaimana manfaat gizi seimbang pada ibu menyusui? 4. Apakah fator-faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui? 5. Bagaimana kebutuhan gizi seimbang saat ibu menyusui? 6. Apa saja sumber makanan bergizi? 7. Bagaimana pantangan ibu menyusui? 8. Bagaimana dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui? 9. Bagaimana pengaruh makanan sehari-hari pada ibu menyusui? 10. Bagaimana perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi pada ibu menyusui? 1
11. Bagaimana menyusun menu untuk ibu hamil? C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui gizi seimbang 2. Untuk mengetahui gizi seimbang pada ibu menyusui 3. Untuk mengetahui manfaat gizi seimbang pada ibu menyusui 4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui 5. Untuk mengetahui kebutuhan gizi seimbang saat ibu menyusui 6. Untuk mengetahui sumber makanan bergizi 7. Untuk mengetahui pantangan ibu menyusui 8. Untuk mengetahui dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui 9. Untuk mengetahui pengaruh makanan sehari-hari pada ibu menyusui 10. Untuk mengetahui perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi pada ibu menyusui 11. Untuk mengetahui susunan menu untuk ibu hamil
2
BAB II PEMBAHASAN A. Gizi Seimbang Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal. Di Indonesia, prinsip gizi seimbang digambarkan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang(TGS) yang dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan
dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesui dengan berbagai kebutuhan menurut usia dan sesuai keadaan kesehatannya. 1. Gizi seimbang mengandung 3 zat gizi utama yaitu:
Zat tenaga (yang terdiri dari karbohidrat dan lemak)
3
Zat pembangun (yang terdiri dari protein)
Zat pengatur (yang terdiri dari vitamin dan mineral)
(Godam, 2011) B. Gizi Seimbang pada Ibu Menyusui 1. Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat diartikan bahwa konsumsi makanan ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri dan untuk pertumbuhan serta pekembangan bayinya. 2. Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan seuatu yang penting bagi ibu menyusui karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, Oleh karena itu, pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengaruh terhadap status gizi ibu menyusui dan juga tumbuh kembang bayinya. 3. Komponen-komponen di dalam ASI diambil dari tubuh ibu sehingga harus digantikan oleh makan makanan yang cukup pada ibu menyusui tersebut. Oleh karena itu, ibu menyusui membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak menyusui dan masa kehamilan, tetapi konsumsi pangannya tetap harus beranekaragam dan jumlah serta poposinya sesuai. C. Manfaat Gizi Seimbang pada Ibu Menyusui 1. Untuk melakukan aktivitas. 2. Melakukan berbagai proses di dalam tubuh. 3. Mengembalikan alat-alat kandungan ke keadaan sebelum hamil. 4. Sebagai cadangan dalam tubuh. 5. Sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi. Jika ibu berhasil memenuhi gizi seimbang saat menyusui, maka pertumbuhan bayi juga akan berhasil dan tubuh ibu bisa menjadi sehat dan kuat serta kualitas dan kuantitas produksi ASI menjadi baik. D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui 1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari. 2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20
gram protein sehari.
4
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali
jika kekurangan satu atau lebih zat gizi. 4. Aktivitas.
E. Kebutuhan Gizi Seimbang saat Menyusui 1. Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan masa kehamilan. 2. Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan energi sebesar 500 kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal. 3. Sehingga total kebutuhan energi selama menyusui akan meningkat menjadi 2400 kkal per hari yang akan digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri yang dalam pelaksanaannya dapat dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan utama dan 3x makan selingan)sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang yang dianjukan. Kebutuhan zat gizi lain juga akan meningkat selama menyusui, yaitu: 1.
Karbohidrat Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65 gr per hari atau setara dengan 1 ½ porsi nasi.
2.
Protein Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui membutuhkan tambahan protein 17 gr atau setara dengan 1 porsi daging (35 gr) dan 1 porsi tempe (50gr).
3.
Lemak Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI serta pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok the minyak (20 gr). Lemak yang dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6.
4.
Vitamin dan mineral
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin & mineral dari ibu hamil. Kadar vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar vitamin ASI. 5
Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2, B12, vitamin A, yodium & selenium. Jumlah kebutuhan vitamin & mineral adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan buah-buahan.
ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya, Anda memerlukan suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral khususnya vitamin A dan zat besi.
5.
Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air susu dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari 8 gelas air sehari (12-13 gelas sehari). Terutama saat udara panas, banyak berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.
Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti. Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan dan air yang tersedia di dalam makanan.
6
F. Sumber Makanan Bergizi Menurut Kemenkes RI (2014) dan Kemenkes RI (2011), kandungan makanan bergizi dapat diperoleh dari: 1. Karbohidrat : Nasi, ubi, kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung 2. Protein Hewani : Ikan, daging, telur, unggas, susu dan hasil olahannya 3. Protein Nabati : Tahu, tempe, kacang-kacangan dan hasil olahannya (susu kedelai) 4. Lemak
Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru, tenggiri, sarden dan cakalang
Omega 6 : minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari
DHA merupakan asam lemak omega 3 yang penting dan dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangan otak. Anda dapat memperkaya DHA dalam ASI dengan mengonsumsi ikan 2-3 kali per minggu. 5. Vitamin dan Mineral : Buah-buahan dan sayur-sayuran. Jenis Mineral dan Vitamin
Sumber Makanan
Zat Besi
Kuning telur, hati, daging, makanan laut(ikan dan kerang), kacangkacangan, dan sayur hijau.
Yodium
Minyak ikan, ikan laut, dan garam beryodium.
Kalsium
Susu, keju, teri, kacang-kacangan.
Vitamin A
Kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau, dan buah berwarna kuning.
Vitamin C
Buah-buahan yang memiliki rasa kecut seperti jeruk, mangga, sirsak, apel, tomat, dan sebagainya.
Vitamin B1 dan B2
Padi, kacang-kacangan, hati, telur, ikan dll
Sumber : Waryana (2010) dalam Triyani (2012); Sari, 2011
7
G. Pantangan Ibu Menyusui
1. Namun, pada dasarnya tidak ada makanan tertentu yang harus dihindari pada ibu menyusui. Beberapa bumbu dengan rasa yang kuat seperti kare dapat mempengaruhi ASI namun tidak memberikan efek yang buruk pada bayi. Bila ibu merasakan kekecewaan pada bayinya tidak ada ruginya bagi ibu untuk tidak mengonsumsi makanan tersebut lagi. 2. Menurut Atikah & Erna (2011) dan Dewi dkk (2013), agar tetap dapat menjaga kualitas, terdapat beberapa hal yang perlu dihindari oleh ibu menyusui diantaranya adalah :
menghindari mengkonsumsi alkohol. Konsumsi minuman beralkohol di masa menyusui dapat menghambat pelepasan oksitosin yaitu hormon yang menyebabkan kontraksi sel sekitar alveoli sehingga akan mengganggu produksi dan kualitas ASI yang dihasilkan Jangan meminum obat-obatan kimia dengan sembarangan tanpa sepengetahuan dokter atau tenaga kesehatan. karena beberapa zat yang terkandung dalam obat dapat meresap ke dalam air susu. Hindari rokok karena zat nikotin bisa meracuni bayi. Ibu menyusui dianjurkan untuk membatasi kopi, teh dan soda. Batasi kosumsi 2-3 gelas teh, kopi dan soda dalam sehari.
Kafein yang terdapat dalam kopi dan teh yang dikonsumsi ibu akan masuk ke dalam ASI sehingga akan berpengaruh tidak baik terhadap bayi karena metabolism bayi yang belum siap untuk mencerna kafein. Konsumsi kafein pada ibu menyusui juga berhubungan dengan rendahnya pasokan ASI. Selain itu, ibu menyusui yang 8
mengkonsumi kafein lebih dari batas yang dianjurkan memiliki kandungan zat besi dalam ASI-nya 30% lebih rendah daripada ibu menyusui yang tidak minum kafein. Namun, bila dikonsumsi masih dalam batas, kafein yang terdapat didalam teh dan kopi akan dilewatkan ke dalam ASI dan kebanyakan bayi tidak terganggu oleh itu. Jika bayi Anda tidak tidur dengan baik atau mudah marah, Anda mungkin bisa mulai membatasi atau menghindari kafein. Bayi yang baru lahir mungkin lebih sensitif terhadap kafein dibanding bayi yang lebih tua. H. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu menyusui Ibu menyusui sering kekurangan energi karena kebutuhan ibu menyusui yang meningkat tidak diimbangi dengan pola makan ber-Gizi Seimbang. Dampak kekurangan gizi bagi ibu menyusui akan mempengaruhi ibu serta bayinya, antara lain: 1. Pada bayi Proeses tumbuh kembang terganggu Daya tahan tubuh menurun sehingga bayi mudah sakit Mudah terkena infeksi Menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang 2. Pada ibu Gangguan pada mata Kerusakan gigi dan tulang Mengalami kekurangan gizi dan darah Kualitas ASI menurun I. Pengaturan Makanan Sehari-hari pada Ibu Menyusui
9
1. Nasi 1 porsi = 3/4 gls = 100 g = 175 kkal 2. Daging 1 porsi= 1 ptg sdg = 35 gr= 75 kkal 3. Tempe 1 porsi = 2 ptg sdg = 50 gr = 75 kkal 4. Sayur 1 porsi= 1 gls = 100 gr = 25 kkal 5. Buah 1 porsi= 1-2 bh= 50-190 gr = 50 kkal 6. Minyak 1 prosi= 1 sdt = 5 gram = 50 kkal 7. Susu bubuk (tanpa lemak) 1 porsi= 4 sdm = 20 gr = 75 kkal 8. Gula 1 porsi= 1 sdm= 13 gram = 50 kkal J. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi pada Ibu Menyusui 1. Dicari BB ideal : (TB-100) ± 10 % 2. Hitung kebutuhan total energy / hari dengan menggunakan rumus atau metode seperti : a. Perhitungan sama dengan orang dewasa b. Penambahan energy sesuai dengan umur anak, yaitu : 1) 0 – 6 bulan : ditambah 700 kalori dan 16 gram protein 2) 7-12 bulan : 500 kalori dan 12 gram protein 3) 13-21 bulan : 400 kalori dan 11 gram protein K. Menyusun Menu Untuk Ibu Menyusui Menyusun menu sehari sesuai perhitungan ( factor-faktor yang perlu diperhatikan dan analisis energy dan zat gizinya ). 1. Kebutuhan karbohidrat : 50-70 % : dari total energy 2. Kebutuhan protein : 10-15 % dari total energy 10
3. Kebutuhan lemak : 20-35 % dari total energy. 4. Penambahan energy dan zat-zat gizi 5. Factor-faktor yang perlu diperhatikan : Dalam menghitung kebutuhan energy perhatikan tingkat aktifitas (sesuai dengan aktifitas ibu sehari-hari ). Dalam menyusun menu untuk ibu menyusui yaitu : seimbang, tidak ada pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu ), mudah cerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan .
CONTOH MENU UNTUK IBU MENYUSUI PAGI :
SIANG
Nasi putih
Nasi putih
Pepes ikan
Telur bb bali
Tempe goreng
Tempe bacem
Oseng-oseng kangkung
Sayur bening
Pisang
pepaya
Air putih
teh manis
Jam 10.00 : susu MALAM
Jam 16.00 : kacang hijau
Nasi putih Semur daging Tempe bb tomat Tumis bayam + labu siam Buah pisang Susu KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN IBU MENYUSUI NAMA BAHAN PAGI ;
BERAT ( GRAM ) 200 gr
URT 5 mangkok nasi sdg
Beras
50 gr
1 ptg sdg
Pindang ikan
25 gr
1 ptg sdg
Tempe kedelai
25 gr
2 ½ sdm 11
Minyak
100 gr
1 gls
kangkung
100 gr
1 buah
pisang ambon
20 gr
2 sdm
Jam 10.00
10 gr
1 sdm
susu Gula pasir NAMA BAHAN SIANG
BERAT ( GRAM ) 200 gr
URT 5 mangkok nasi sdg
Beras
50 gr
1 butir
telur
15 gr
1 ½ sdm
Minyak
25 gr
1 ptg sdg
Tempe kedelai
50 gr
½ gls
Jagung muda
50 gr
½ gls
Bayam
100 gr
2 iris sdg
pepaya
10 gr
1 sashet
teh
10 gr
1 sdm
gula pasir
50 gr
5 sdm
Jam 16.00 :
15 gr
1 ½ sdm
kacang hijau
20 gr
2 sdm
susu NAMA BAHAN MALAM
BERAT ( GRAM ) 200 gr
URT 5 mangkok nasi sdg
Beras
50 gr
2 ptg sdg
Daging sapi
25 gr
1 ptg sdg
Tempe kedelai
10 gr
1 sdm
minyak
50 gr
½ gls
Bayam
50 gr
½ gls
Labu siyam
20 gr
2 sdm
Susu
10 gr
1 sdm
gula pasir
Gula pasir
12
13
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara langsung oleh ibu kepada anaknya, sebagai proses belajar bayi menghisap keluar air susu dari payudara dengan seefesien dan ibu belajar cara menyusui bayi dengan senyaman mungkin (Nugroho dkk, 2014). 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui 1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per
hari. 2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-
20 gram protein sehari. 3.Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi. 4.Aktivitas. 3. Menyusun Menu Untuk Ibu Menyusui Menyusun menu sehari sesuai perhitungan ( factor-faktor yang perlu diperhatikan dan analisis energy dan zat gizinya ). 1.Kebutuhan karbohidrat : 50-70 % : dari total energy 2.Kebutuhan protein : 10-15 % dari total energy 3.Kebutuhan lemak : 20-35 % dari total energy. 4.Penambahan energy dan zat-zat gizi 4. Dampak Kekurangan Gizi pada Ibu menyusui Ibu menyusui sering kekurangan energi karena kebutuhan ibu menyusui yang meningkat tidak diimbangi dengan pola makan ber-Gizi Seimbang. Dampak kekurangan gizi bagi ibu menyusui akan mempengaruhi ibu serta bayinya, antara lain: 1.Pada bayi Proeses tumbuh kembang terganggu Daya tahan tubuh menurun sehingga bayi mudah sakit Mudah terkena infeksi Menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang
14
2.Pada ibu Gangguan pada mata Kerusakan gigi dan tulang Mengalami kekurangan gizi dan darah Kualitas ASI menurun
B. Saran A. Masyarakat Di harapkan kepada seluruh masyarakat khusus nya ibu menyusui untuk dapat
memenuhi asupan gizi seimbang berupa karbohidrat, protein,
lemak, vitamin menurunkan
dan mineral sehingga gizi anak dapat terpenuhi dan persentase
masalah gizi anak di Indonesia.
B. Tenaga Kesehatan Di harapkan dapat mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang gizi seimbang untuk dapat tercapainya generasi yang sehat dan berkualitas.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika
Astuti. 2010. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta.
Atikah, P dan Erna, K. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Mulia Medika.
Diane
L.
2012. Diet
for
Breastfeeding
Mothers.
Philadelphia.
http://www.chop.edu/pages/diet-breastfeeding-mothers#.V5Gm-tKriko.
Godam.
2011.
Arti
Definisi/
Pengertian
Gizi
Seimbang
pada
Manusia.
http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-gizi-seimbang-pada-manusia-zat-tenagapengatur-pembangun.
Government of South Australia. 2010. Nutrition for Pregnancy and Breastfeeding. North Adelaide SA: Childre, Youth and Women’s Health Service Nutrition Department.
Kemenkes RI. 2011. Makanan Sehat Ibu Menyusui. Kementrian Kesehatan RI: Direktorat Bina Gizi.
Kurniasih, D,. Hilmansyah, H., Astuti, M.P. & Imam, S. 2010. Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta : P.T Penelitian Sarana Bobo.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Kementrian Kesehatan RI: Direktorat Bina Gizi.
Sari, M.D. 2011. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan Praktek Swasta tentang Inisiasi Menyusui Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24121/4/Chapter%20II.pdf
Simanjutak, D.H dan Sudaryati, E. 2005. Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui. Hasil Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Triyani, E. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi Ibu Menyusui di RB Sukoasih Sukoharjo. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada.
Dewi, A.B.F.K., Pujiastuti, N., Fajar, I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 30-35.
16
Septianingsih, D. 2009. Status Gizi Ibu Menyusui dan Faktor-Faktor yang Berhubungan di Jakarta Barat tahun 2009. Skripsi. Jakarta : Pendidikan Dokter Umum Universitas Indonesia
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
Moehji, S. Ilmu Gizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 1982.
Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002.
Auliana, R. Gizi Dan Pengolahan Pangan. Mitra Gama Widya, Jakarta, 1999.
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. Buku Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta, 2002.
Hananto, W. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil, Dan Menyusui Dengan Bahan Makanan Lokal. Sagung Seto, Jakarta, 2002.
Soekirman. Perlu Paradigma Baru Untuk Menanggulangi Masalah Gizi Makro Di Indonesia. Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), 2000.
docstoc.com/docs/16106147/Gizi-ibu-hamil
Wiryo, H. 2002. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan Bahan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto.
17