Hakekat Dan Karakteristik Sastra Tradsional [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hakekat dan karakteristik sastra tradsional Sastra tradisional terdiri dari dua kata yaitu kata sastra dan tradsional. Pengertian dari Sastra itu sendiri adalah seni yang menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan dalam sastra berbeda dengan bahasa sehari-hari. Bahasa dalam sastra diolah sedemikian rupa sehingga menimbulkan nilai-nilai keindahan. Sedangkan tradisional artinya suatu tadisi atau adat yang diwariskan secara turun temurun (menurut KBBI). Jadi sastra tradisional adalah karya sastra yang diwariskan secara turun-temurun. Adapun pengertian sastra tradsisonal Menurut Mitchell, (2003:228): Sastra tradisional (traditional literature) merupakan suatu bentuk ekspresi masyarakat pada masa lalu yang umumnya disampaikan secara lisan. Manusia selalu berkomunikasi dan berekspresi sebagai salah satu manifestasi eksistensi diri dan kelompok sosialnya. Cerita dan tradisi bercerita sudah dikenal sejak manusia ada di muka bumi ini, jauh sebelum mereka mengenal tulisan. Cerita merupakan sarana penting untuk memahami dunia dan mengekspresikan gagasan, ide-ide dan nilai-nilai. Selain itu sastra juga sebagai sarana penting untuk memahamkan dunia kepada orang lain, menyimpan dan mewariskan gagasan dan nilai-nilai dari generasi ke generasi. Sastra tradisional dikenal di berbagai belahan dunia, misalnya cerita dari Yunani Klasik, India, Cina, Jepang dan dari berbagai pelosok tanah air Indonesia. Cerita-cerita tradisional dapat berwujud legenda, mitos, fable, dan berbagai bentuk cerita rakyat yang lain yang sering disebut sebagai folklore, folktale atau sebutan-sebutan kategorisasi lainnya. Secara umum kesastraan menurut Stewig (1980:160-1), dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu (i) sastra rekaan (composed literature) dan (ii) sastra tradisional (traditional literature). Menurut Mitchell (2003:228) cerita-cerita tradisional pada umumnya menampilkan tokoh yang bersifat sederhana dan stereotip yang mempresentasikan kualitas sifat kemanusiaan tertentu. Dilihat dari segi alur, cerita tradisional pada umumnya bersifat linear dan hanya menampilkan satu jalinan kisah. Jadi sama halnya dengan penokohan, pengaluran cerita tradisional juga bersifat sederhana. Selain itu di sana-sini di sela-sela alur cerita juga lewat karakter tokoh diselipi dengan pesan-pesan moral dan pandangan tentang kebenaran. Adapun karakteristik sastra tradsional antara lain adalah: 1. Pada umumnya tidak diketahui pengarangnya karena kemunculannyapun tidak disengaja dan berlangsung dari waktu kewaktu, dan tidak sekaligus seperti halnya penulisan sastra dewasa ini 2. Pada umumnya berupa cerita traditional 3. Sastra traditional merupakan milik masyarakat.



4. Merupakan sebuah warisan sastra anak yang berharga dan menjadi dasar pemahaman seluruh kesastraan. 5. Bersifat traditional karena hanya diwariskan secara lisan, dan bersifat personal karena tiap pencerita memiliki kebebasan untuk memilih berbagai bentuk kebahasaan sesuai dengan seleranya. 6. Karena hanya diwariskan secara lisan, sastra tradirional dapat berubah-ubah dalam arti para pencerita yang dapat kemudian menambah atau mengurangi( dapat karena lupa atau disengaja) sebagian dari cerita. 7.



Menurut mitthcell (2003:228) cerita-cerita traditional pada umumnya menampilkan tokoh



yang bersifat sederhana san stereotip(flat and stereotypical characters) yang mempersentasikan kualitas sifat kemanusiaan tertentu. 8. Dilihat dari segi alur cerita traditional pada umumnya bersifat linear dan hanya menampilkan satu jalinan kisah. 9. Pengaluran cerita traditional bersifat sederhana. 10. Mencerminkan kondisi kehidupan sosial budaya masyarakat pendukungnya 11. Cerita traditional hadir untuk memberikan pengajaran sebab masyarakat pada zaman dahulu menjadikan sarana lisan yang bergerak dari mulut kemulut merupakan sarana terpenting untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. 12. Cerita tradisional pada umumnya kurang atau tidak masuk akal, namun begitulah cara orang dahulu memaknai kehidupan dan dunia. 13. Cerita traditional merupakan akar dari kata-kata dan dunia kita



2. Nilai dan fungsi sastra tradisional Karya sastra yang baik seantiasa mengandung nilai(value). Nilai itu dikemas dalam wujud struktur jarya sastra, yang secara implicit terdapat dalam alur, latar, tokoh, tema, dan amanat atau didalam larik, kuplet, rima dan irama. Nilai yang terkandung dalam suatu karya sastra antara lain: 1. Nilai hedonik(hedonic value) yaitu nilai yang dapat memberikan kesenangan secara langsung kepada pembaca atau penikmat sastra. 2. Niali artistic(artistic value) yaitu nilai yang dapat memanivestasikan suatu seni atau keterampilan dalam melakukan suatu pekerjaan.



3. Nilai cultural(cultural value) yaitu nilai yang dapat memberikan atau mengandung hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau kebudayaan. 4. Nilai etis, moral agama(ethical, moral, religious value) yaitu nilai yang dapat memberikan atau memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan dengan etika, moral dan agama. 5. Niali praktis(practical value) yaitu nilai yang mengandung hal-hal praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Sedeangkan nilai yang terkandung dalam karya sastra tradisional itu sendiri antara lain adalah: 1. Memberikan pembelajaran tentang prinsip-prinsip keadilan dan penilaian moral bagi anak. 2. Merupakkan sesuatu yang paling berharga dalam jiwa manusia dalam hal ini adalah cerita fantasi 3. Sebagai refleksi kehidupan sosial budaya masyarakt yang dijadikan latar karya Karya sastra juga memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan. Dilihat dari fungsi kesastraan bagi kehidupan manusia, sastra traddisional ( traditional literature) mempunyai fungsi yang tidak berbeda halnya dengan kesastraan modern. Fungsi Sastra Tradisional antara lain adalah: Memahami akar eksistensi manusia dan kemanusiaan serta hdup dan kehidupan pada masa lalu yang menjadi akar kehidupan dewasa ini b. Sebagai bahan bacaan cerita Sastra(composed Literature). c. Memfasilitasi anak untuk memahami kebesaran dimasa lalu, mengenal dan memahami “nenek moyang” yang menyebabkan eksistensi kita dimasa kini, dan belajar mengapresiasi warisan leluhur. a.



B. JENIS SASTRA TRADISIONAL Dalam dunia kesastraan Indonesia dikenal adanya penanaman sastra melayu lama yang meujuk kepada berbagai jenis sastra rakyat yang dihasilkan oleh masyarakat melayu.meurut fang(1976:1) membedakan sastra rakyat Melayu lama kedalam lima macam yaitu (i) cerita asal-usul, (ii) cerita binatang, (iii)cerita jenaka, (iv) cerita pelipur lara dan (v) pantun. Sastra tradisional terdiri dari berbagai jenis seperti mitos, legenda, fable, cerita rakyat(folktale, folklore), nyanyian rakyat dan lain-lain. Pembedaan jenis sastra tradisional tersebut sebagaimana dikemukakan Mithcell(2003:228) tidak pernah jelas. Adapun jenis sastra tradisional yang dikenal di Indonesia yaitu: MITOS Mitos adalah satu jenis cerita lama yang sering dikaitkan dengan dewa-dewa atau kekuatankekuatan supranatural yang lain yang melebihi batas-batas kemampuan manusia. Mitos ada empat yaitu: 1. Mitos penciptaan 2. Mitos alam



3. Mitos kepahlawanan 4. Mitos sejarah Mitos penciptaan Mitos penciptaan disebut juga mitos asli yaitu mitos yang menceritakan awal mula kejadian sesuatu. Contoh: mitos terjdainya gunung merapi, kejadian binatang tertentu, mitos tentang dewi sri, mitos yang berasal dari malayu disemenanjung malaya, yaitu cerita yang menerangkan mengapa ditepi-tepi sungai hutan rimba malaya terdapat banyak pohon yang tinggi. .mitos alam. Mitos alam adalah cerita yang menceritakan hal-hal yang bersifat alamiah seperti formasi bumi, pergerakan matahari dan bumi, perbintangan, perubahan cuaca, karakteristik binatang, dan lainlain Mitos kepahlawanan Mitos kepahlawanan adalahmitos yang mengisahkan seorang tokoh yang menjadi pahlawan karena kualifikasi dirinya yang memiliki keajaiban tertentu diluar nalar kemanusiaan Contoh: kisah hidup nyai roro kidul atau ratu laut selatan, mitos sunan lawu dipuncak gunung lawu Mitos sejarah Mitos sejarah adalah mitos yang berhubungan dengan peristiwa sejarah, peristiwa dan tokoh yang benar-benar ada dan terjadi. Jadiia merupakan gabungan mitos dengan tokoh dan peristiwa sejarah Contoh: mitos sunan lawu merupakan contoh mitos kepahlawanan namun bisa juga dikategorikan mitos sejarah karena memiliki unsur sejarah karena tokoh yang dikisahkan mempunyai kaitan dengan sejarah Legenda Cerita magis yang sering dikaitkan dengan tokoh, peristiwa dan tempat-tempat yang nyata. (Mitchell,2003:238). Jenis legenda : 1. Legenda tokoh 2. Legenda tempat 3. Legenda peristiwa Legenda tokoh cerita legenda yang mengisahkan ketokohan seorang tokoh Contoh: 1. Kiisah jaka tingkir 2. Legenda pangeran samodra 3. Legenda yang berdasarkan cerita para wali seperti sunan kalijaga, sunan kudus dan lain-lain



4. Legebda yang berdasarkan kisah raja-raja Legenda tempat peninggalan Legenda tempat peninggalan yaitu Cerita yang berkaitan dengan adanyapeninggalanpeninggalan tertentu dan atau asal usul terjadinya sesuatu dan penamaan tempat-tempat tertentu. Contoh: 1. Asal usul terjadinya gunung tangkuban prahu 2. Asal usul terjadinya telaga ngebel Legenda peristiwa Legenda peristiwa adalah Peristiwa-peristiwa besar tertentu yang kemudian menjadi legenda karenanya. Contoh: 1. Tenggelamnya kapal pesiar supermewah titanic pada wala abad ke-20 2. Kisah malin kundang dari sumatra barat Fable atau cerita binatang Fable atau cerita binatang adalah Salah satu bentuk cerita tradisional yang menampilkan bintang sebagai tokoh cerita Fabel dibagi dua berdasarkan waktu kemunculannya 1. Fabel klasik, contohnya: cerita jataka dan pancatantra, putri duyung, pangerab angsa dan lain-lain 2. Fabel moderen contohnya: keledai yang dungu, gendon kembali kesekolah dongeng Dongeng adalah Salah satu cerita rakyat yang cukup beragam cakupannya, cerita rekaan yang sebenarnya tidak pernah terjadi Dongeng ada dua yaitu dongeng kasik contohnya bawang merah dan bawang putih, timun emas. Dongeng moderen contohnya harry potter Cerita wayang Sebuah warisan budaya nenek moyang yang telah bereksistensi sejak zaman prasejarah. Wayang adalah sebuah wiracarita yang berpakem pada dua karya besar yaitu ramayanan dan mahabrata Nilai cerita wayang a. mencakup dua aspek yaitu dari unsur-unsur cerita wayang dan aspek pementasan b. Dari unsur cerita wayang dapat dilihat dari aspek ajaran moral yang dikandung, alur cerita dan karakter tokoh c. Aspek pementasan wayang misalnya yang menyangkut kelir, gedebok pisang, kotak penyimpanan wayang, lampu blencong, anak wayang. Semuanya mempunyai simbolis dan filosofi terhadap proses kehidupan manusia. Pelestarian cerita wayang



 Dapat diperkenalkan kepada anak-anak indonesia , salah satunya lewat bacaan sastra, artinya cerita wayang dikemas ulang kedalam berbagai genre sastra anak umtuk dijadikan sebagai slah satu bacaan alternatif.  Selain penulisan ulang dan penyediaan buku cerita wayang pelestarian cerita wayang juga daat ditempuh lewat cara cara tradisonal dan alami misalnhya mengisahkan cerita wayang itu kepada anak-anak secara lisan Nyanyian rakyat



1. 2. 3. 4.



Nyanyian rakyat adalah Salah satu bentuk sasra tradisional yang banyak dikenal dan dinyanyikan hingga kini. Sebagai salah satu bentuk kesenian tradisional Contoh nyanyian rakyat: Nyanyian rakyat sunda Nyanyian rakyat bali Nyanyian rakyat bugis Nyanyian rakyat sasak



Didunia ini ditemukan banyak sekali cerita rakyat, tidak terhitung jumlahnya, dan menjadi bagian kebudayaan masyarakat pemiliknya. Tampaknya ada banyak cerita tradisional yang bersifat ‘universal’ , misalnya kisah Cinderella yang ternyata di negara lainnya memiliki kisah semacam itu yang mirip. Sub sastra tradisional meliputi : 1) Fabel Fabel adalah cerita binatang yang dimaksudkan sebagai personifikasi karakter manusia. Tokoh cerita dalam fabel adalah binatang-binatang yang dapat berperan layaknya manusia. Cerita fabel secara umum tidak panjang, di dalamnya terdapat pesan moral yang secara nyata disampaikan di akhir cerita. Pemilihan tokoh binatang dalam fabel dimksudkan agar pesan moral yang disampaikan menjadi lebih konkret disamping pembaca tidak merasa digurui. Setting pada fabel sendiri pada umumnya mengacu pada masa lampau.



2) Dongeng Rakyat Dongeng rakyat atau biasa disebut dongeng rakyat merupakan karya sastra yang diceritakan secara lisan dan turun-temurun. Dongeng pun memuat kandungan moral yang sangat terlihat jelas sisi baik dan buruknya. Tokoh dalam dongeng bisa sesama manusia ataupun divariasi dengan makhluk lain seperti binatang dan makhluk halus. Alur cerita dongeng biasanya progresif untuk lebih mudah memahami jalannya cerita. Konflik pada dongeng tidak terlalu rumit, juga klimaks biasa ditempatkan pada akhir kisah. Penutup dongeng berupa nada sentimental yakni kata yang biasanya ‘Akhirnya mereka hidup bahagia…’. Dongeng bersifat universal dimana dongeng dapat ditemukan di berbagai negara . 3) Mitos Mitos merupakan cerita masa lampau yang berhubungan dengan dewa-dewa maupun kehidupan supernatural yang lain. Dimana disetiap negara memiliki karakteristik mitos yang berbeda. Mitos biasanya menampilkan cerita tentang kepahlawanan, asla-usul alam, manusia atau bangsa yang dipahami memiliki kekuatan suci. Kebenaran mitos sebenarnya dapat dipertanyakan namun masyarkat disekitar tempat berkembangnya mitos tersebut tidak mempersoalkan atau bahkan meyakininya. Mitos- mitos yang berkembang di Indonesia sebagai contoh adalah cerita tentang Dewi Sri, Nyai Rara Kidul, dll. Alur cerita pada mitos bisa tunggal atau ganda yang dikaitkan dengan tokohtokoh. Mitos berkisah tentang berbagai persoalan kehidupan yang di dalamnya terdapat kehebatan kehebatan tertentu yang diluar jangkauan manusia. 4) Legenda Legenda sering dirancukan dengan mitologi. Betapapun demikian ciri khas legenda adalah terdapat kaitan dengan kebenaran sejarah dan kurang berkaitan dengan masalah supranatural. Kebenaran legenda dipertanyakan atau tidak bisa dipertanggungjawabkan. Legenda menampilkan tokoh-tokoh heo yang menampilkan aksi yang sangat mengesankan. Contoh dari legenda misalkan Rara Jonggrang, Sang Kuriang, dsb. 5) Epos Epos merupakan sebuah cerita panjang yang berbentuk syair (puisi) dengan pengarangnya yang tidak pernah diketahui. Epos menceritakan kisah kepahlawanan seorang tokoh hero. Cerita epos sarat dengan ajaran moral karena aksi-aksi tokoh yang hebat, dan berani layakna sebagai pahlawan yang ideal baik fisik maupun moral. Cerita Panji, Mahabarata, Ramayanalah yang menjadi contoh cerita epos.



Puisi anak



Unsur-unsur Pembangun Puisi A. Unsur Intrinsik



Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi). Unsur intrinsik terbagi menjadi dua yaitu, unsur batin dan unsur fisik. 1. Tema, adalah pokok pikiran dasar untuk mengembangkan dan membuat puisi. 2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. 3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll. 4. Amanat/tujuan/maksud, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. 5. Gaya Bahasa, dalam sebuah puisi akan banyak dijumpai rangkaian kata yang bersifat konotatif, berlebihan, ataupun terkesan merendahkan diri. Inilah yang disebut sebagai gaya bahasa dalam puisi. Biasanya tiap penulis cenderung memiliki gaya bahasanya sendiri, yang paling mudah dilihat melalui majas-majas, seperti personifikasi, metafora, eufemisme, bahkan tak jarang ada yang menggunakan majas ironi. Jadi, gaya bahasa merupakan cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan. 6. Rima, yaitu kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik atau baris, namun dapat juga berada di antara tiap kata dalam baris. 7. Tipografi, yaitu bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan puisi dalam bentuk baris, namun ada juga puisi yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen bahkan dalam bentuk yang menyerupai apel, zigzag, ataupun model lainnya. 8. Imaji, penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang dapat



memperjelas apa yang ingin disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa imajinasi pembaca melalui penginderaan. 9. Kata Konkret, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal terkesan dapat disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih jelas.



B. Unsur Ekstrinsik Puisi Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang terdapat di luar karya sastra (puisi). 1. Unsur Biografi, unsur biografi ini adalah latar belakang pengarang. Latar belakang cukup berpengaruh dalam pembuatan puisi, misalkan penulis puisi yang latar belakangnya berasal dari keluarga miskin, maka jika ia membuat puisi akan sangat menyentuh hati para pembacanya, yang terbawa dari latar belakang penulis sehingga mampu dikesankan dalam sebuah puisi. 2. Unsur Sosial, unsur sosial sangat erat kaitanya dengan kondisi masyarakat ketika puisi itu dibuat. Misalkan puisi itu dibuat ketika masa orde baru menjelang berakhir. Pada saat itu kondisi masyarakat itu sedang sangat kacau dan keadaan pemerintahan pun sangat carut marut, sehingga puisi yang dibuat pada saat itu adalah puisi yang mengandung sindiran-sindiran terhadap masyarakat.



3. Unsur Nilai, unsur nilai dalam puisi ini meliputi unsur yang berkaitan dengan pendidikan, seni, ekonomi, politik, sosial, budaya, adat-istiadat, hukum, dan lain-lain. Nilai yang terkandung dalam puisi menjadi daya tarik tersendiri sehingga sangat memengaruhi baik atau tidaknya puisi.



Komik Pengertian Komik Komik atau gambar bercerita merupakan rangkaian panel/ frame bergambar yang saling berurutan, sehingga pembacanya dapan menyimpulkan sebuah cerita secara utuh di akhir frame/panel tersebut. Ini berbeda dengan konsep seni rupa yang satu gambar/ lukisan/ bentuknya memiliki satu ekspresi/ cerita. Karena alasan tersebut, penulis berpendapat bahwa komik tidak dapat diklasifikasikan sebagai suatu karya seni rupa murni. Membuat komik merupakan salah satu tindak lanjut keterampilan menggambar, sebagai bidang seni yang juga memiliki prospek. Teknik yang digunakan Umumnya, untuk menciptakan sebuah karya komik kita harus menguasai teknik menggambar dengan pensil terlebih dahulu. Misalnya saja: a. Proporsi bentuk manusia, hewan, tumbuhan, dan benda. b. Teknik perspektif, bayangan, dan landscape. c. Aksi/gerakan dan ekspresi wajah. Ciri-ciri gambar komik 1. Ciri utama komik mempunyai sifat menarik perhatian mata sehingga berbagai tokoh dan karakter dapat menarik perhatian pembaca. 2. Bersifat proposional Pembaca komik sanggup menjiwai isi cerita, seolah-olah terjadi ikatan emosional dengan pelaku cerita. 3. Kelihatan humor kasar 4. Menggunakan bahasa lisan dan mudah dipahami pembaca Menggunakan bahasa percakapan sehari-hari akan lebih mengena dan mudah dipahami oleh pembaca. 5. Perilaku yang disederhanakan dan menggambarkan jiwa atau moral pelaku. 6. Bersifat kepahlawanan Komik cenderung berisi pemujaan terhadap jiwa-jiwa kepahlawanan. Jenis Komik menurut Bentuk/ Gaya a. Realis



Ceritanya detail, dengan gambar bersifat figuratif menirukan wujud alam (manusia, hewan, tumbuhan, benda) mendekati kenyataan, termasuk efek cahaya dan arsiran bayangan. b. Ekspresif Gambar dan cerita lebih ditekankan pada kebebasan berekspresi. Gaya ini berkembang di jepang dengan sebutan manga. c. Kartun Gambar kartun adalah gambar yang memiliki bentuk-bentuk yang lucu atau memiliki ciri khas tertentu. Biasanya gambar kartun banyak menghiasi majalah anak-anak, komik, dan cerita bergambar. Gambar kartun berfungsi menghibur, karena berisikan humor. Gambar kartun dapat berupa tokoh binatang atau manusia. Gambar ini banyak dijumpai pada majalah, surat kabar, buku komik, dan sebagainya, Tokoh yang dikenal sebagai Bapak Kartun Modern adalah William Hogart dari lnggris yang hidup pada tahun 1697-1764. Sedangkan kartunis Indonesia yang terkenal adalah Hari Pede, Gunawan Raharjo, ltos Budi Santosa, dan sebagainya. Gambar kartun sering disebut juga gambar animasi. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, gambar kartun dapat diangkat menjadi sebuah film yang menarik untuk dunia anak-anak seperti: Keluarga Disney, Popeye, Winnie the Pooh, Tarzan, Doraemon, dan sebagainya. Anatomi komik a. Cover Umumnya, tampilan cover/ sampul buku komik berupa gambar berwarna yang mencerminkan tokoh cerita. Pewarnaan ilustrasi cover bisa dilakukan secara manual atau digital (komputer). Cover juga berfungsi sebagai daya tarik komik. b. Halaman pembuka Halaman sebelum isi cerita. Biasanya ditampilkan hitam putih, memuat nama pengarang dan penerbit komik tersebut. c. Halaman isi Memuat isi cerita yang terdiri dari frame bergambar dengan dialog dan keterangan dari halaman satu hingga akhir. Syarat Menggambar Komik Dalam menggambar komik dibutuhkan beberapa syarat, yaitu: Kemampuan dalam menggambar dan menyusun kata-kata. Adapun langkah-langkah menggambar komik antara lain: 1. Menentukan Topik dan Tujuan Sebelum mengambar komik langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema. Dalam menentukan tema perlu dipikirkan bentuk visualisasi dan kata yang digunakan yang tujuannya untuk memperkuat gambar visual tersebut. Pengembangan tokoh dan karakter sangat penting, karena berperan sebagai aktor



sebuah



cerita



komik.



2. Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat. Dalam membuat kalimat komik dipilih kata yang singkat, jelas, mudah dicerna, dan menarik. Kalimat akan berkesan jika disertai gambar pendukungnya sehingga pembaca senantiasa ingat terhadap pesan yang ingin disampaikan. Menggunakan Gambar Komik dibuat disertai dengan gambar, penggunaaan gambar merupakan penyampaian pesan yang paling menarik. Proporsi gambar dan kata disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang disampaikan, memperhatikan tokoh /karakter yang dibuat. Menggunakan warna-warna yang mencolok sehingga mendukung perhatian banyak orang untuk membaca narasi komik. 3. Menggunakan Media yang Tepat Penggunaan media disesuaikan dengan media yang digunakan. Jika komik berupa buku merupakan satu kesatuan cerita yang utuh, jika komik berupa cerita pendek bisa menggunakan selembar kertas. Komik yang dibuat secara digital bisa menggunakan alat bantu komputer. Menggambar komik dengan komputer memudahkan dalam berekspresi, selain itu kalau terjadi kesalahan dapat segera diganti. Bahan dan Alat Menggambar Komik 1. Kertas Kertas yang sering dipakai berwarna netral (putih, abu-abu, coklat), mudah menyerap media warna apa saja. Kertas bisa dipakai dengan berbagai alat gambar (kertas padalarang, HVS, kuarto, karton). 2. Penggaris Biasa digunakan penggaris mika, siku, busur, dan mistar. Fungsi penggaris membentuk atau membuat strip-strip kolom pada komik. 3. Penghapus 4. Pensil gambar 5. Pensil warna Langkah-Langkah Membuat komik a. Persiapan bahan/alat kerja. Pensil 2B,3B, pena, boxy dan sejenisnya, kuas, penggaris, penghapus, tip-ex, cat poster warna atau hitam-putih, meja gambar. c. Pembuatan cerita/skenario. Mendapatkan ide cerita yang bagus memang sulit, mulailah dengan cerita sederhana yang memungkinkan atau mudah untuk divisualisasikan dalam bentuk gambar. d. Penentuan ukuran/standar kertas yang digunakan. e. Pembuatan karakter/tokoh cerita dan objek pendukung. f. Seting/pembagian frame per halaman. g. Pembuatan sketsa awal dengan pensil. h. Pewarnaa dan Finishing.



Contoh



Gambar



Komik Lucu



1. Contoh Komik Anak SD



Komik Anak SD (Gambar 1)



dan



Menarik



Komik Anak SD (Gambar 2)



Gambar di atas adalah salah satu contoh komik yang dapat digambar oleh anak SD. Selain bertema keluarga dengan tokoh komik anak-anak, gambar komik ini juga mudah digambar. Bagi kalian yang mencari contoh komik bertema anak-anak maupun contoh komik yang mudah digambar bagi anak SD, gambar diatas dapat dijadikan salah satu inspirasi kalian dalam berkarya komik. 2. Contoh Komik Anak-Anak



Komik Anak-Anak (Gambar 1)



Komik Anak-Anak (Gambar 2)



Gambar di atas merupakan salah satu contoh komik anak-anak yang dapat kami sajikan. Komik dengan tema anak serta ilustrasi gambar yang mudah dibuat dapat menjadi inspirasi kalian dalam berkarya komik anak-anak yang menarik. 3. Contoh Komik Pendidikan Lucu



Komik Pendidikan Lucu (Gambar 1)



Komik Pendidikan Lucu (Gambar 2)



Gambar di atas adalah contoh komik dengan tema pendidikan dan tema kemerdekaan. Meskipun komik diatas sebenarnya kurang mendidik dan hanya sebagai lucu-lucuan saja, tetapi paling tidak komik diatas dapat memberikan inspirasi bagi kalian dalam menggambar komik bertema pendidikan yang cukup lucu dan menarik. 4. Contoh Komik Doraemon



Komik Doraemon (Gambar 1)



Komik Doraemon (Gambar 2)



Komik Doraemon (Gambar 3)



Komik Doraemon (Gambar 4)



Komik di atas adalah beberapa contoh komik kartun doraemon. Sebagaimana bentuk komik yang terdiri dari beberapa frame bergambar dengan rangkaian cerita yang berurutan, komik doraemon diatas merupakan salah satu contoh komik dengan rangkaian cerita yang berurutan. Dengan ilustrasi yang cukup sederhana dan rangkaian cerita yang cukup menarik, contoh komik doraemon di atas dapat menjadi inspirasi kalian dalam berkarya komik doraemon. 5. Contoh Komik Pendek



Komik Pendek (Gambar 1)



Komik Pendek (Gambar 2)



Gambar komik di atas adalah salah satu contoh komik pendek yang mendidik tentunya. Komik pendek dengan cerita yang simpel dan memiliki makna yang mendidik merupakan salah satu bentuk komik yang dapat kalian buat di rumah. Kalian dapat mencari inspirasi pada kejadian-kejadian yang bermakna dan cukup unik di lingkungan sekitar kalian sebagai tema dalam membuat komik pendek ini. 6. Komik yang Mudah Digambar



Contoh Komik yang Mudah Digambar



Menggambar komik sebenarnya mudah. Namun, untuk menggambar komik yang bermutu tinggi tentu membutuhkan pengalaman dan pengetahuan tentang komik. Bagi kalian yang baru belajar menggambar komik tentu akan sangat kesulitan dalam menggambar komik dengan ilustrasi yang rumit dan detail. Contoh komik di atas merupakan salah satu komik yang mudah di gambar yang dapat menginspirasi kalian dalamberkaryakomik. 7. Contoh Komik Lucu Mudah Digambar



Komik Lucu Mudah Digambar (Gambar 1)



Komik Lucu Mudah Digambar (Gambar 2)



Komik dengan berbagai tema dapat dijadikan sebuah cerita komik yang lucu. Jadi komik lucu sebenarnya hanya jalan ceritanya saja yang menggunakan cerita-cerita lucu dalam urutan ceritanya. Kalian dapat membuat sebuah komik dengan cerita lucu yang diambil dari pengalaman lucu yang kalian alami. Gambar di atas sebagai contoh cerita komik lucu dan tentunya juga mudah digambar.



Fiksi Pengertian Fiksi, Ciri-Ciri, Fungsi dan Macam-Macam Fiksi Menurut Para Ahli Lengkap – Pada dasarnya, fiksi merupakan karya sastra. Karya satra terbagi menjadi dua yaitu karya sastra nonfiksi dan fiksi. Pengertian karya sastra nonfiksi adalah karya sastra yang ditulis dari hasil kajian keilmuan dan pengalaman. Sedangkan pengertian karya sastra fiksi adalah cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal demikian mengapa karya fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyarankan pada kebenaran sejarah. Fiksi adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi. Dengan kata lain, fiksi tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta. Fiksi dapat diekspresikan dalam beragam format mulai dari tulisan, pertunjukan langsung, film, acara televisi, animasi, permainan video dan juga permainan peran. Sebagai karya imajiner, fiksi menawarkan berbagai permasalahanmanusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang mendalami berbagai permasalahan dengan penuh kesungguhan yang kemudian diaplikasikan dalam melalui sarana fiksi sesuai dengan apa yang dipandangnya. Meskipun pada awalnya istilah fiksi inilebih sering digunakan dalam bentuk sastra naratif khususnya dalam novel, novella, sandiwara ataupun cerita pendek. Pada umumnya, fiksi digunakan dalam arti paling sempit untuk segala narasi sastra.



Pengertian Fiksi Menurut Para Ahli Abrams (1981:61) Menurut Abrams, Fiksi adalah cerita rekaan atau cerita khayalan atau karya naratif yang tidak menyaran pada kebenaran sejarah.



Alternbernd dan Lewis (1966:14) Menurut Alternbernd dan Lewis, Fiksi adalah menyajikan permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan.



Wellek dan Warren (1956:212) Menurut Wellek dan Warren, Fiksi adalah bangunan struktur yang koheren, dan tetap mempunyai tujuan estetik.



Nurgiantoro (2010:2) Menurut Nurgiantoro, Fiksi adalah prosa naratif yang memiliki sifat imajinatif. Akan tetapi biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antarmanusia.



Rocky Gerung Menurut Rocky Gerung, “Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif,” ujarnya. Telos sendiri dalam bahasa Yunani berarti “akhir”, ‘tujuan’, atau’sasaran’. Rocky menambahkan, dalam agama, fiksi adalah keyakinan. Dalam literatur, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi.



Kamus Besar Bahasa Indonesia Menurut KBBI, Fiksi 1) cerita rekaan (roman, novel, dan 2) rekaan, khayalan, tidak berdasarkan 3) pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.



adalah: sebagainya) kenyataan



BACA JUGA : Pengertian Teks Cerita Fiksi, Jenis, Unsur, Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fiksi Lengkap



Semi (2008:76) Menurut Semi, Fiksi adalah jenis narasi literer dan berupa cerita rekaan.



Krismarsanti (2009:1) Menurut Krismarsanti, Fiksi adalah karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang.



Ciri-Ciri Fiksi Fiksi merupakan cerita tentang kehidupan manusia yang bersifat fiktif karena hanya berupa rekaan pengarang. Gaya penceritaan pengarang bersifat tidak homogen, pengarang atau pencerita tidak harus yang bertutur, tapi memberikan kesempatan kepada penutur sekunder untuk bercerita sehingga menghasilkan dialog. Cerita yang disajikan dalam fiksi berupa cerita fiktif, jika memiliki kesamaan dengan realita, itu hanya kebetulan belaka. Fiksi disajikan dengan urutan kronologis sehingga menggambarkan konflik dan rasa ingin tahu pembaca. Menurut Semi (2008:77-78), adapun aspek atau ciri karya fiksi yaitu:    



Adanya unsur cerita Situasi bahasa tidak homogen Adanya peristiwa yang diceritakan Susunan peristiwa disusun secara kronologis



Fungsi Fiksi



Menurut Muhardi dan Hasanuddin (1992:12), fungsi fiksi yaitu: a. Menyuburkan nilai praktis dan memperkaya nilai normatif serta nilai estetis. Nikai praktis diserap fiksi berdasarkan permasalah realitas objektif yang dijadikan titik tolak penceritaan. Nilai normatif dan estetis terdapat daam fiksi berdasrkan hasil penalaran dan pengolahan kematangan intelektual dan visi pengarang. b. Media untuk penularan pikiran kreatif, kepekaan rasa, kemapanan visi, kebijakan dan kearifan pengarang kepada pembacanya. c. Fiksi pada hakikatnya merangsang pembaca mengenali, menghayati, menganalisis dan merumuskan nilai-nilai kemanusiaan.



Jenis-Jenis Fiksi Adapun macam-macam fiksi, diantaranya yaitu: a. Cerita pendek, yaitu karya dengan setidaknya 2,000 kata namun diatas 7,500 kata. Batasan antara cerita pendek yang panjang dengan novella tidak begitu jelas. b. Novella, yaitu karya dengan setidaknya 17,500 kata namun dibawah 50,000 kata. Karya Joseph Conrad bertajuk Heart of Darkness (1899) merupakan contoh dari novella. c. Novel, yaitu karya dengan 50,000 kata atau lebih.



Puisi anak



engertian Cerita Fiksi Cerita fiksi adalah salah satu jenis karya sastra yang berisi karangan semata yang bukan berdasarkan dari cerita nyata. Imajinasi pengarang cerita bisa dari mana saja, misalnya dari wawasan, pengalaman, dari cerita yang ia baca di buku, pandangan, tafsiran, ataupun dari penilaian si penulis mengenai suatu peristiwa baik yang nyata ataupun tidak. Fiksi merupakan prosa naratif yang memiliki sifat imajiner, tetapi jalan ceritanya harus masuk akal dan tetap mengandung kebenaran dan mengandung unsur dramatis antar manusia di dalamnya. Kebenaran dalam cerita fiksi merupakan keyakinan yang disesuaikan dengan pandangan



pengarang cerita tersebut, terhadap segala jenis masalah yang terjadi dalam hidup. Dalam kamus sastra, cerita fiksi memiliki definisi yaitu sebuah cerita rekaan yang memiliki tokoh dan alur yang dihasilkan oleh sebuah khayalan atau imajinasi. Pengarang dituntut untuk membuat cerita dengan cara mengolah imajinasi yang dimilikinya, terhadap segala peristiwa yang diungkapkan ke dalam bahasa.



Jenis-Jenis Fiksi



1. Roman Kisah atau cerita roman yaitu sebuah karya fiksi yang disusun dalam jumlah yang banyak, karena isinya menceritakan tentang beberapa tokoh yang terdapat di dalam cerita tersebut. Kisah roman identik dengan sebuah karangan fiksi yang dalam bentuk fiksi lama, karena karangan tersebut mengandung banyak hikmah yang mengarah ke kisah klasik.



2. Novel Pengertian novel yaitu sebuah karangan fiksi yang menceritakan tentang satu tokoh utama yang memiliki pro dan kontra, di akhir cerita novel akan ada klimaks atau akhir cerita yang dituliskan pengarang. Novel merupakan salah satu jenis karya sastra yang paling banyak penggemarnya, sehingga banyak pengarang novel yang menjadi terkenal karena karyanya.



3. Cerpen Cerpen merupakan salah satu jenis cerita fiksi yang memiliki jumlah halaman paling sedikit, karena sesuai dengan namanya cerita pendek karena ceritanya memang tidak memiliki kelanjutan walaupun masih ada endingnya. Tetapi, kebanyakan orang akan lebih menyukai novel dibanding cerpen.



Contoh-Contoh Fiksi Berdasarkan kategori jenis-jenis fiksi yang tadi telah disebutkan, maka ada beberapa contoh dari cerita fiksi dari jenis-jenis cerita fiksi. Diantaranya sebagai berikut :



1. Contoh fiksi roman Salah satu contoh fiksi roman yang cukup dikenal oleh banyak orang di Indonesia yaitu, jalan cerita kerajaan singosari dan majapahit. Kedua kerajaan tersebut memiliki kaitan yang erat dengan pembangunan dan perkembangan bangsa Indonesia. sehingga cerita nyata kerajaan tersebut dapat dijadikan karya fiksi roman yang panjang dan bermakna.



2. Contoh fiksi novel Contoh cerita fiksi kategori novel yang dikenal baik oleh masyarakat yaitu beberapa judul novel berikut diantaranya 5 CM, ayat-ayat cinta, ketika cinta bertasbih, sampai novel dillan yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan publik. Selain itu ada juga novel klasik yang terkenal di Indonesia seperti Siti Nurbaya atau tenggelamnya kapal Van Der Wick.



3. Contoh fiksi cerpen Ada banyak sekali contoh cerpen yang bisa anda baca di mana saja, misalnya di beberapa media cetak seperti di majalah. Judul cerpen yang cukup terkenal di Indonesia adalah Cinta Tak Kunjung Tiba karangan Heni Pratiwi. Jika anda ingin membaca cerpen berkualitas baik anda bisa membacanya di majalahmajalah yang cukup ternama.



Perbedaan Cerita Fiksi Dengan Non Fiksi Perbedaan non fiksi dengan cerita fiksi terletak pada masalah faktual serta imajiner atau tidak. Namun perbedaan keduanya tidak ada hubungannya dengan gaya bahasa, alur atau plot cerita di dalamnya. Yang jelas perbedaan mencolok dari keduanya yaitu sifatnya yang nyata atau tidak, misalnya cerita non fiksi bisa berdasar pada kisah nyata atau peristiwa yang pernah terjadi.



Sehingga cerita non fiksi tidak harus bersifat baku atau kaku, karena isi cerita non fiksi bisa saja mendayu-dayu dan penuh dengan drama layaknya cerita fiksi novel atau cerpen. Cerita non fiksi juga bisa dibuat dengan bahasa yang formal atau bisa juga dengan gaya slengean. Bahkan cerita cerpen dan novel pun bisa dibuat dengan gaya bahasa ilmiah tetapi tentu tidak akan cocok. Di dunia sastra ada yang disebut dengan jurnalisme sastra, maksudnya yaitu berita non fiksi yang dibuat dengan bahasa sastra yang melow. Berita-berita non fiksi tersebut bisa kita dapati di beberapa majalah tertentu, dan kita yang membacanya akan serasa sedang membaca novel atau karya sastra tertentu padahal isinya benar-benar nyata dan berdasarkan fakta yang ada.