Hansel Dan Gretel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pemain



:



1. Hansel Kecil 2. Gretel Kecil 3. Hansel 4. Gretel 5. Ayah 6. Ibu 7. Walikota 8. Penyihir Putih 9. Penyihir D 10. Penyihir Z 11. Penyihir A 12. Troll Siw 13. Troll Via 14. Troll Vit 15. Korban 16. Warga



: Hanif Taufiqurrahman : Farinka Rachmalia : Nanda Widhianta : Izdihar Tsabitah F :Tito Abi K : Syafriena Isnaini : Mikal Hakim : Rifda Puspita : Diva Irsya : Azzahra Nuriski : Hamdani Akbar : Annisa Siwi : Marcella Vianda : Vitorio Giovant : Anggita Sekar, Ataya Faroh : Afifah Ulayya, Dzikrina Amalia, Sekar Ayu, Oktavia Bela



HANSEL DAN GRETEL SocialOne Production



Di sebuah desa terpencil hiduplah sebuah keluarga yang miskin. Mereka mempunyai dua orang anak yang sama-sama suka makan. Hal tersebut tentunya menambah pengeluaran keluarga, mereka bernama Hansel dan Gretel. Suatu hari, keluarga itu kehabisan bahan makanan. Ayah



: Persediaan makanan untuk besok aman kan?



Ibu : Aman. Tapi hanya sampai pagi, siangnya nggak tau. Bagaimana hasil dari memotong kayu? Ada kan? Ayah



: Suram. Orang kota tidak ada yang kesini sejak seminggu lalu.



Ibu



: Jadi? Kita tidak ada ada pemasukan?



Ayah



: Tidak.



Ibu



: Payah kau ini (memasang wajah sedih dan kecewa)



Ayah anak-anak.



: Tidak usah khawatir, apapun keadaannya aku akan tetap bersamamu dan



Ibu : Oh! Jadi, kau mau aku dan anak-anak makan dagingmu? Padahal daging saja kau tak punya! Tidak usah menggombal di keadaan seperti ini! (wajah mulai merajuk)



Ayah : Hahahaah.. tidak usah merajuk, aku tau bagaimana caranya agar kita mempunyai uang. Ibu



: Apaaa?!! (sedikit teriak penasaran)



Ayah



: (berbisik) Ngepet!



Ibu



: Haaa? Apa kau yakin?



Ayah : Yakin! Kau tidak perlu khawatir, biar aku saja yang keliling dan kau diam dirumah menjaga lilin. Ibu : Bukaaaan! Kau yakin? Rumah mana yang akan kau hampiri? Kita hidup di lingkungan miskin tidak ada yang bisa diambil. Ayah



: Ah betul juga, kenapa aku lupa kalau kita hidup di lingkungan miskin.



Hening. Ayah dan Ibu masih mencari solusi untuk makan besok. Apalagi anak mereka yang doyan sekali makan, kalau tidak dituruti pasti anak mereka akan menangis. Ayah : Aku tau, besok pagi aku akan berburu ke hutan. Aku ingin berburu rusa. Sudah lama sekali kita tidak makan rusa. Ibu



: Ha? Kita memang belum pernah makan rusa! Kau hilang ingatan?



Ayah : Ehhh?!! (berfikir sejenak). Yasudah, besok aku akan ke hutan mencari rusa untuk kita makan. Ibu



: Baiklah. Aku akan membantumu menyiapkan alat-alat berburu.



Tanpa disadari Ayah dan Ibu ternyata Hansel dan Gretel mendengar percakapan mereka. Hansel sebagai kakak, merasa tidak tega melihat Ayahnya berburu di hutan sendirian. Hansel K



: Gret, bagaimana kalau kita ikut Ayah pergi berburu?



Gretel K



: Nggak ah! Lebih baik aku dirumah bermain, tidur, daaan makan.



Hansel K



: Ah! Ayolah! Kamu yakin tidak ingin melihat rusa?



Gretel K



: Rusa?



Hansel K



: Iya! Jadi, mau ikut?



Gretel K



: Iya, aku mau kak!



Hansel K



: Oke kalau begitu. Cepat tidur, agar besok tidak ketinggalan Ayah.



Gretel K



: Siaapppp!



Merekapun tidur dengan lelapnya. Keesokan harinya Ayah bersiap-bersiap pergi ke hutan. Ayah



: Aku pergi ke hutan dulu. Doakan, hasilnya memuaskan.



Ibu



: Kau seperti ingin ujian nasional saja! Hati-hati dan pulanglah dengan selamat



(Hansel dan Gretel tiba-tiba keluar dari kamar, menghampiri Ayah) Hansel K



: Ayaaaaahhhhh!! Kita ingin ikuut.



Gretel K



: Iyaa! Gretel ingin melihat rusa yang lucu seperti Gret.



Ibu



: Tidak usah nak! Kalian dirumah saja, biar Ayah.



Hansel K



: Kita mau ikut Ayah. Kita janji kita takkan menyusahkan.



Ayah



: Tidak apa, ayo ikut!



HnG K



: Yeayy!



Ibu



: Apa kau yakin?



Ayah



: Yakin, mereka akan baik-baik saja. Pamitlah dulu ke Ibu.



(Hansel dan Gretel lalu mencium tangan Ibunya. Lalu bergrgas ke hutan) Sesampainya dihutan. Gretel K



: Gretel belum pernah melihat pemandangan sebagus ini.



Ayah : Hahaha iya.(tiba-tiba ada rusa lewat) Kalian tunggu disini ya, Ayah mau kesana dulu (menunjuk) Hans, jaga adikmu baik-baik. Hansel K



: Baik Ayah.



Ayah pun pergi mencari rusa yang baru saja ia lihatnya. Gretel K



: Kak, apa yang akan kita lakukan disini?



Hansel K



: Menunggu Ayah.



Gretel K



: Oh iya, untung Gretel mambawa boneka jadi bisa untuk mainan.



Hansel K



: Terserah kau saja.



(tiba-tiba muncul rusa dan Gretel melihatnya) Gretel K



: Kak! Ada rusa Gretel mau menangkapnya!



Hansel K



: Greteeeeelll!!! Kau mau kemana?



(Hansel pun berlarian mengejar Gretel. Tanpa disadari mereka boneka Gretel terjatuh dijalan) Ayah kembali ke tempat dimana ia meninggalkan Hansel dan Gretel. Ayah panik kenapa mereka tidak ada ditempat itu. Ayah pun mencari mereka.



Ayah : Haaaannnsssss... Greeeeeeeeetttt kaliaan ada dimana? Hanseeelll... Greteeel.. (tanpa disadari Ayah menendang suatu benda) Haaans, Greeet... anaakkkuuuuuu (menangis dan berteriak) Ayah lalu pulang kerumah dengan perasaan yang kecewa. Dia tidak tahu apa yang akan dikatakan ke Ibu. Ayah



: (mengetok pintu rumah)



Ibu



: Akhirnya kau pulang juga. Apakah dapat?



Ayah



: (menggeleng)



Ibu



: Yasudah mungkin belum rezeki. Dimana Hansel dan Gretel?



Ayah



: (diam)



Ibu



: Heii... Apa kau bisa mendengarku?



Ayah



: Hilang



Ibu



: Apaa? Kau sedang tidak bercanda kan?



Ayah



: Tidak. Aku hanya berhasil menemukan ini. (menunjukkan boneka Gretel)



Ibu : Haaaansss... Greeeetttt (menangis kencang) Ini semua salahmu! Aku sudah melarangmu membawa mereka ke hutan! Tapi, kau tetap membawanya. Ayah : (diam menangis) Sudahlah, aku mengaku aku salah. Nanti aku akan meminta bantuan para warga untuk mencarinya. Ibu



: (mengangguk lalu masuk kedalam rumah)



Sampai berhari-hari Hansel dan Gretel tidak juga ditemukan. Para warga dan keluarganya sudah pasrah. Mereka menduga Hansel dan Gretel telah diculik penyihir dan dijadikan tumbal seperti anak-anak yang telah hilang sebelumnya. Ayah dan Ibu hanya bisa mendoakan Hansel dan Gretel. *** Disisi lain ternyata setelah masuk kedalam hutan Hansel dan Gretel menemukan sebuah rumah permen. Tentu saja mereka sangat senang, karena sudah lama sekali mereka tidak makan permen. (Hansel dan Gretel mengambil permen dan memakannya) Gretel K



: Kak, aku suka tempat ini.



Hansel K



: Aku juga!



(Tiba-tiba penyihir datang)



Penyihir D : (tertawa) Haai anak-anak manis! Akhirnya kalian terkena perangkapku! Sini kaliaaaan!! (menarik Hansel dan Gretel) HnGK



: Tollooooonggg... tolooooonggg... toloooonggg!!!



Penyihir D : Tidak ada yang bisa menolong kalian! Diam saja kalian! Akan aku jadikan tumbal! (tertawa) (Penyihir mengikat tangan Hansel dan Gretel) Penyihir D : Malam ini aku butuh tumbal seorang gadis kecil yang sangat penakut. Aku rasa kau adalah orang yang tepat. (menunjuk Gretel) Gretel K



: Tidaaaaaakk!! Aku tidak mau!



Penyihir D



: (tertawa) Rasaakaan anak manis!



Sementara Penyihir menyiapkan apa saja yang diperlukan, Hansel berpikir keras untuk menyelamatkan adiknya. Kebetulan prosesi tumbal dilakukan dipinggir jurang yang sangat dalam. Hansel memiliki rencana. Gretel K



: Kakaaak... tolong aku!



Penyihir D



: Bisakah kau diam, suaramu membuat telingaku berdengung!



Hansel K



: (berusaha melepaskan tali dan tali lepas) Hei penyihir jeeleek!



Penyihir D



: Hah?? Bagaimana kau bisa lepas?



Hansel K



: Tidak perlu tau! Kau harus mati! (mendorong penyihir ke jurang)



Penyihir D



: Tidaaaaaaakkk.... Awaaaasss kaliaaaaaaaaan! (jatuh ke jurang)



Hansel K



: Ayo Gretel! Cepat kita pergi dari tempat ini! (melepaskan tali Gretel)



Gretel K



: Kak, Gretel takut.



Hansel K



: Ayoo cepaaaat!



(Hansel dan Gretel berlari menjauhi tempat itu) Setelah kejadian itu, mereka tidak tahu kemana mereka akan pulang. Mereka terus menyusuri hutan hingga menemukan sebuah pedesaan pinggir hutan. Tetapi, di desa ini kehidupan lebih baik. Mereka sampai sini dengan keadaan luntang lantung. Hingga pada suatu ketika. Walikota



: Hei anak kecil! Dengan siapa kalian disini?



Hansel K : Kami tersesat Pak. Kami baru saja keluar dari tengah hutan. Kami baru saja terlepas dari penyihir jelek. Walikota K



: Apaaa?! Kalian bisa selamat dari penyihir tengah hutan itu?



HnGK



: (mengangguk)



Walikota : Kalau begitu, marilah nak. Kalian tinggal dirumah Bapak. Kebetulan Bapak tidak mempunyai anak. Kalian bisa anggap saya sebagai orang tua kalian. Gretel K



: Bapak sungguh-sungguh?



Walikota



: Iya nak.



Gretel K



: Asiiikkk!! Apa kita bisa mendapat makanan yang banyak?



Hansel



: Gretel! Kau ini malu-maluin saja!



Walikota : (tertawa kecil) Bapak walikota di sini. Jadi, kalian tidak perlu takut bapak akan jahat pada kalian. Hansel



: Terimakasih atas bantuan Bapak. Kita berjanji kita tidak akan menyusahkan.



Akhirnya Hansel dan Gretel hidup bersama Bapak Walikota. Hansel dan Gretel tumbuh menjadi anak yang sangat baik. Berbudi pekerti luhur dan selalu menolong sesama. Para warga senang karena adanya Hansel dan Gretel. Ditambah karena mereka bisa lolos dari penyihir jahat yang membuat warga terkagum-kagum atas keberanian mereka. Sepuluh tahun berlalu. Sekarang mereka menjadi pemuda dan pemudi yang gagah dan berani. Seiring dengan bertambah dewasanya mereka, muncul lagi isu tentang penyihir jahat yang menculik anak-anak untuk tumbal. Para warga mendesak Walikota untuk bertindak secara tegas dan mencari anak-anak mereka yang hilang. Warga Aff : Bapak harusnya segera bertindak dengan kasus ini. Apa bapak tidak kasian melihat para warga bapak hilang diculik penyihir? Warga Bel : Iya betul! Kemarin baru saja ada yang hilang, butuh berapa anak lagi agar bapak segera bertindak?! Warga Sek : Kerahkan segala upaya Bapak! Engkau adalah walikota harusnya kau punya banyak cara untuk mengatasi masalah ini dan membawa anak-anak kembali! Warga Dzik : Kerahkan anak angkatmu itu Bapak! Bukankah mereka si pemburu penyihir? Apa susahnya minta bantuan pada mereka! Walikota : Tenanglah rakyatku! Aku akan memikirkan ini semua, aku akan mencari solusinya. Suruhlah anak kalian untuk tetap dirumah dan jangan main terlalu jauh ke hutan. Warga Bel



: Tapi, kita kan tidak punya anak ...



Warga Sek



: hussstt.. dengarkan saja kalau Bapak Walikota sedang berbicara



Walikota



: Kalau begitu kalian sekarang bubar saja



Warga Bel



: Kalau bapak tidak berhasil, kami akan melakukan aksi sosial damai!



Walikota



: Apa yang akan kalian lakukan?!



Warga Sek



: Belum tahu, belum kami pikirkan. Tapi, kami pasti memikirkan Pak!



Walikota



: Sudah bubaar!



Warga Aff



: Bapak tidak memberi kita makanan?



Warga Dzik



: Hei! Kau pikir kita sedang demo masak?!



Warga Aff



: Eh! Iya juga ya.. (tertawa)



Walikota



: Sudahlah. Bubaaar bubaaarr.



Walikota pun masuk ke dalam rumahnya. Beliau memanggil Hansel dan Gretel karena keadaannya benar-benar mendesak. Walikota : Hans, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Para warga selalu mendesakku, sedangkan aku sudah semakin tua tapi santai saja aku tetap kaya. Aku hanya tidak tahu harus berbuat apa. Hansel



: Tidak perlu khawatir Bapak. Saya dan Gretel akan membantu.



Gretel : Betul. Kita pernah selamat dari penyihir jelek. Kita pasti bisa membasmi penyihir-penyihir lainnya. Walikota : Sungguh, mulia sekali hati kalian. Baiklah kalau begitu. Doa bapak selalu menyertai kalian. Hansel : Baik Pak! Kami akan menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Gretel lebih baik kita mempersiapkan alat untuk besok. Gretel



: Oke Kak.



Hansel dan Gretel lalu menyiapkan segala sesuatu untuk pergi mencari penyihir itu dan menyelamatkan anak-anak. Keesokan harinya mereka bersiap-siap untuk berangkat menjalankan tugasnya. Hansel dan Gretel mulai menyusuri hutan rimba yang sangat lebat. Pohon-pohon tumbuh menjulang disini. Hansel dan Gretel jadi sulit menemukan penyihir itu, walaupun mereka terkenal ahli mencari dan membunuh penyihir. Ditengah perjalanan Gretel merasa kelelahan. Gretel : Kak, aku lelah. Bisakah kita berhenti dulu? Kita sudah jauh masuk ke dalam hutan. (terengah-engah) Hansel : Tidak bisa Gretel. Jangan sampai kita belum menemukan penyihir sampai malam. Kau tau kan, penyihir lebih kuat pada malam hari. Gretel lelah.



: Aku tau, tapi aku sangat lelah. Aku juga tidak bisa menangkap penyihir saat



Hansel



: Ayolah Gretel! Tidak usah manja!



Gretel



: Tidaak kaa.. (pingsan)



Hansel



: Greteel. Bangun Greteel. Heeii bangguuun!



Gretel



: (tetap pingsan)



Hansel



: Kau ini memang menyusahkan.



Gretel



: Kalo tidak mau aku susahkan kita harus berhenti.



Hansel



: Sial! Ternyata kau hanya pura-pura pingsan. Yasudah kita istirahat dulu.



Akhirnya Hansel dan Gretel beristirahat di pinggiran sungai yang airnya sangat jernih. Hansel lalu mendekati sungai itu. Gretel



: Air air di sungai. Katakan padaku siapa perempuan tercantik di negeri ini!



Hansel



: Wooyyy!



Gretel



: Kenapa sih?



Hansel beauty!



: Salah cerita. Ini cerita Hansel yang ganteng dan Gretel. Bukan sleeping



Gretel



: Apaan sih ganggu aja!



Hansel



: Terserah! Cewek emang ngga jelas begitu.



Hansel dan Gretel beristirahat untuk waktu yang cukup lama. Angin yang sepoi-sepoi membuat mereka lalai akan tugasnya. Tiba-tiba dari kejauhan muncul sosok berwarna putih. (creeeekkk... creeeekkkk) *iki suara koyo ono sek midak dahan Gretel



: Hans, apa kau mendengar sesuatu?



Hansel



: Iyaa, seperti ada orang lain disini. Ayo kita cari tau.



(Hansel dan Gretel bergegas mencari sumber suara dan akhirnya menemukan sosok putih dihadapannya) Gretel



: Hei siapa kau? Kenapa kau disini?



Penyihir Put



: Harusnya aku yang bertanya pada kalian. (membalikkan badan)



Hansel



: Astaga! Penyihir putih! Untuk apa kau disini?



Penyihir Put : Harusnya aku yang bertanya! Setelah ini tidak ada siaran ulang lagi, jangan bertanya jawablah pertanyaanku. Untuk apa kalian ada disini? Gretel : Kami ingin menangkap penyihir yang sudah menculik anak-anak di desa. Kami ingin menyelamatkan anak-anak. Penyihir Put



: Pulanglah nak! Kalian hanya membuang nyawa kalian.



Hansel



: Tidak semudah itu kita untuk pulang!



Penyihir Put



: Penyihir sudah semakin kuat nak. Pulanglah.



Gretel



: Apakah kau tidak bisa membantu kami? Bukankah kau penyihir yang baik?



Penyihir Put sendiri.



: Aku memang penyihir baik. Tapi, aku tidak suka mencelakai temanku



Gretel



: Aku mohon tolonglah kami.



Penyihir Put : Dengarkan. Setiap penyihir punya kelebihan dan kekurangan. Jadi, persiapkanlah dirimu. (pergi meninggalkan Hansel dan Gretel) HnG



: Berheeentii berrrhenntii!



Gretel



: Tidak ada gunanya Hans, kita hanya perlu memegang ucapan dia tadi.



Hansel



: Yasudah (lesu) Kita lanjutkan perjalanan, kita sudah terlalu lama beristirahat.



Akhirnya Hansel dan Gretel melanjutkan perjalanan menari penyihir. Tetapi, disisi lain para troll sedang berdiskusi dan berbincang-bencang sembari menjaga rumah sang penyihir. Troll Via



: Aku lelah bekerja disini.



Troll Siw



: Sama aku juga. Bagaimana kalo kita resign saja?



Troll Via



: Lah, lu kira Indo-April?



Troll Siw



: (menghela nafas) Usaha yang sia-sia.



Troll Vit



: Hai teman! Lihat yang aku bawa dari penyihir!



Troll Siw : Apa? (melihat yang dibawa) Hah?? Permen lagi? Hufft... apa penyihir tidak punya makanan lain selain permen? Troll Via : Iya! Aku sudah bosan makan permen hingga badanku sebesar ini. Aku kan juga ingin langsing bagai putri. Troll Vit putri!



: Ewwwhhh! Tidak ada sejarahnya seorang troll sepertimu menjadi seorang



Troll Via



: Kalo begitu aku akan membuat sejarahnya!



Troll Siw



: Berheenti!! Lebih baik kita makan, daripada mati kelaparan.



(akhirnya semua troll makan makanan pemberian penyihir hingga tiba-tiba Hansel dan Gretel datang) Troll Vit



: Hei lihat itu!



Troll Siw



: Oh! Pemburu penyihir! Hei kalian! Kenapa kalian kesini?



Gretel



: Kalian kan sudah tau kami, kenapa kalian bertanya?



Troll Siw



: Lah, iya ya? Kenapa aku tadi tanya?



Troll Via



: Untuk formalitas sajalah!



Troll Siw



: Oke! Hei kalian! Jawab kenapa kalian kemari!



Gretel



: Kami akan menyelamatkan anak-anak tawanan kalian!



Troll Via



: (tertawa) Tidak semudah itu Cruzita!



Gretel



: Namaku Gretel bukan Cruzita!



Troll Vit



: Kau ini memang memalukan -______-



Troll Siw



: Hadapi kita dulu jika kalian ingin bertemu penyihir!



Hansel



: Oke! Baiklah kalau itu syaratnya!



Gretel



: Hentikan Kak, aku punya cara. (berbisik)



Troll Via



: Ayo maju!



Gretel : Tunggu sebelum berkelahi, lebih baik kalian makan ini dulu. (melemparkan permen karet) (akhirnya para troll memakannya) Troll Via



: Astaga! Permen ajaib! Bisa membuat balon



Troll Vit



: Iya! Bahkan penyihirpun belum pernah memberi kita yang seperti ini.



Troll Siw : Itu tandanya! Perempuan itu lebih hebat dari penyihir! Kita harus ikut dengannya agar aman dan dapat makan permen ajaib ini setiap saat. Troll Vit : Tuan, terimalah bakti kami untuk Tuan! Katakan apa keinginan tuan kami akan penuhi. Hansel



: Antarkan kami bertemu dengan penyihir



(para troll saling tatap,lalu berdiskusi) Troll Via diluar.



: Baiklah tuan, tapi kita tidak bisa menemani sampai dalam kita akan tunggu



Gretel



: Oke!



Hansel



: (berbisik) Bagaimana kau bisa menaklukan mereka?



Gretel : Kebanyakan troll tidak berpikir secara panjang. Kita bisa memanfaatkan kelemahan itu. Hansel



: (mengangguk)



Akhirnya Hansel dan Gretel berjalan menuju tempat dimana penyihir itu tinggal. Para troll lalu membiarkan Hansel dan Gretel masuk rumah tersebut. (creekeek.. crekekk) Penyihir D



: Hallo anak muda. Masih hidup kalian?



Hansel jurang?



: Apa? Kau? Kau? Kau masih hidup? Bukannya kau sudah mati jatuh ke



Penyihir D



: (tertawa) Tidak semudah itu Ferguso!



Hansel



: Namaku Hansel! Bukan Ferguso!



Penyihir D mati!



: Aku tidak peduli anak muda! Aku hanya ingin kau dan adik manismu ini



(bertepuk tangan, penyihir Z dan penyihir A datang lalu menginkat Hansel dan Gretel) Gretel



: Apa-apaan ini?!! Lepaskan!



Penyihir Z



: (tertawa) Tidak semudah itu anak ingusan!



Hansel



: Lepaskan kami!



Penyihir A



: Lalu? Kau akan menangkapku? Tidak semudah itu!



Gretel : Kalian ini, tidak semudah itu tidak semudah itu. Kaya nggak ada kata lain aja! Butuh kamus Indonesia? Penyihir Z



: Diam! Berisik banget sih?



Penyihir A



: Berisik! Telingaku sampai panas!



Penyihir D : Kalian berdua kemari! (Z dan A mendekati D) Ayo bantu aku mempersiapkan alat-alat, nanti akan ku bunuh mereka berdua! ZnA



: Baik!



Penyihir D mempersiapkan segala sesuatu untuk membunuh Hansel dan Gretel. Tetapi, Hansel adalah anak yang cerdas. Dia memiliki cara untuk membunuh penyihir dan menyelamatkan anak-anak. Hansel



: Cepat, panggilkan troll-troll mu itu!



Gretel



: Ha? Oke baiklah. Troll-trooll..



Hansel



: Kalian lepaskan ikatan kuat ini segera! Ikuti perintahku!



(melepaskan ikatan) Hansel katakan!



: Bagus! Sekarang katakan padaku, apa kelemahan penyihir itu! Cepat



Troll Via



: Penyihir takut akan api.



Troll Siw



: Bodoh! Kita sudah janji tidak akan memberi tahu itu pada siapapun!



Hansel



: Hei hei! Ingat kalian anak buahku sekarang. Apa lagi kelemahan mereka?



Troll Vit : Penyihir akan merasa kesakitan jika dibakar menggunakan api yang berasal dari permen yang mereka buat. Hansel



: Bagus! Apa kau masih punya?



Troll Vit kami.



: Ada, ini untukmu ambillah semua. Tapi,jangan katakan kalau itu semua dari



Hansel



: Oke! Sekarang, kalian pergilah bersembunyi.



(troll pun bersembunyi lagi) Penyihir Z



: Hei! Bagaimana kalian bisa terlepas?!



Gretel



: Kau tidak perlu tau penyihir jelek!



Penyihir Z



: Ngaca dong! Aku sama kamu cantik siapa!



Gretel



: Ya cantik aku lah! Malaikat juga tau!



Penyihir Z



: Eh kamu ngga usah bawa-bawa malaikat ya!



Gretel



: Lah suka-suka aku dong! Kalau aku emang cantik!



Hansel cantik.



: Stop! Bisa-bisanya kalian dalam keadaan begini beradu siapa yang paling



ZnG



: Diaaaamm!!!



(penyihir D dan A datang) Penyihir D



: Bagaimana bisa terlepas? Emang ya ngga becus jaganya!



Penyihir A



: Aku sudah mengikatnya dengan kuat



Penyihir D



: Omong kosong!



Penyihir A



: Sungguh!



Penyihir D



: Laki-laki memang sulit dipercaya! Apa lagi itu kau!



Penyihir A



: Yaampuun, salah lagi!



Hansel



: Hei penyihir! Apa kata-kata terakhirmu untuk dunia ini?



Penyihir A



: Ha? Apa maksudmu?!



(Hansel melemparkan api kearah mereka) Penyihir Z



: Aaa tidaaaak! Panass! Wajahku kulitkuu! Aku tidak cantik lagi!!



Gretel



: Selamat tinggal penyihir jeeleeeek



Penyihir A



: Tidaakkk! Matikan apinya!



Penyihir D



: Sial! Anak-anak manusia kurang ajaaar tunguu pembalasaaaaaaaa..



Akhirnya ketiga penyihir itu mati terbakar oleh permen yang mereka buat sendiri. Hansel dan Gretel lalu menyelamatkan anak-anak yang menjadi tawanan mereka. Sebelum itu mereka melihat sosok putih mendekati mereka. Penyihir Put



: Kalian berhasil anak-anak! Kalian memang cerdas



Hansel



: Terimakasih! Kami memang cerdas dan ganteng.



Penyihir Put : Gunakan keberanian kalian untuk kebaikan untuk menolong orang. Perangilah kejahatan belalah kebenaran. Gretel



: Baik! Terimakasih atas nasehatmu tadi penyihir putih. Itu sangat membantu.



Penyihir Put : Baiklah. Aku pergi dulu. Kalian bisa menemuiku di hutan ini. Panggil namaku tiga kali. Hansel



: Lalu kau akan datang?



Penyihir Put : Tidak semudah itu anak muda. Urusanku bukan hanya kalian, tapi apa salahnya mencoba. Aku pergi. (penyihirpun pergi) Gretel : Aku bingung. Kenapa penyihir-penyihir itu sering sekali mengatakan tidak semudah itu. Kaya nggak ada kata lain. Hansel : Sudahlah Gretel. Kenapa hal seperti itu malah kau pikirkan sih?! Ayo kita bantu anak-anak. Hansel dan Gretel berhasil mengalahkan penyihir. Sekarang mereka harus menyelamatkan anak-anak yang ditawan. Mereka mencari anak-anak tersebut didalam rumah penyihir Korban Ag



: Aku ingin bebas!



Korban At



: Aku tidak.



Korban Ag



: Kenapa tidak?



Korban At : Disini enak, tidak disuruh apa-apa selain makan, makan, dan makan. Lagipula makannya permen, aku sangat suka. Tidak seperti dirumah! Ibu pasti memarahiku karena makan permen. Korban Ag : Hei! Kau tak boleh begitu! Makan permen terlalu banyak untuk anak kecil memang tidak baik. Bisa merusak gigi. Kamu mau punya gigi ompong? Korban At



: Bodo amat! Yang penting aku suka disini.



Korban Ag



: Awas saja kalau ada yang menyelamatkan aku tidak ingin mengajak kau!



(Hansel dan Gretel tiba) Gretel



: Ayo anak-anak keluar!



Korban Ag : Terimakasih kakak. Kau sungguh baik menyelamatkanku. Tapi, kau tidak perlu menyelamatkan dia. Dia lebih suka disini katanya. Gretel



: Apa benar begitu?



Korban At



: Iya! Aku lebih suka disini.



Gretel



: Ayo pulang. Ayah dan Ibumu menunggu dirumah.



Korban At



: Tidak! Aku mau disini!



Hansel : Anak manis ayo pulang. Pulang bersamaku, adikku, dan temanmu ini. Mereka sudah menunggu. Korban At



: Oke, baiklah. Terimakasih kakak ganteng! Kau baik sekali!



Hansel



: Hufft.. sudah ayo kita pulang!



Hansel dan Gretel pulang ke desa dengan perasaan yang sangat senang. Mereka berhasil membunuh penyihir dan membawa anak-anak kembali. Sesampainya di desa Hansel dan Gretel disambut oleh para warga disana. Warga : Hidup Hansel dan Gretel! Hidup! Hidup Hansel dan Gretel! Hidup! Hidup Hansel dan Gretel! Hidup! Warga Sek



: Terimakasih Hansel dan Gretel! Kalian memang penyelamat desa ini



Warga Bel



: Iya! Kalian memang penyelamat!



Warga Dzik



: Berkat kalian kami sekarang merasa lebih aman.



Warga Aff



: Berkat kalian pula anak-anak di desa ini bisa selamat.



Hansel



: Itu sudah menjadi tugas kami.



Warga : Hidup Hansel dan Gretel! Hidup! Hidup Hansel dan Gretel! Hidup! Hidup Hansel dan Gretel! Hidup! Hansel dan Gretel sampai didesa dengan membawa kawanan troll. Awalny mereka bingung troll ini mau diapakan. Akhirnya, mereka punya ide bagus. Gretel : Kalian akan tinggal disini. Kalian punya tugas baru yaitu membantu warga disini. Apa kalian paham? Troll Siw



: Paham. Apa kita dapat makan?



Hansel



: Tentu saja! Bahkan kalian bisa dapat makan empat sehat lima sempurna!



Troll Via



: Sungguh? Apa itu bisa bikin kurus? Bisa bikin cantik?



Troll Vit



: Itu saja pemikiranmu. Sudah turuti saja apa kata mereka.



Gretel



: Kalian paham kan? Baiklah kami tinggal dulu.



Hansel dan Gretel lalu bertemu dengan Bapak Walikota lagi untuk menyampaikan kabar gembira ini. Namun, nampaknya Walikota punya berita lain. Walikota : Nampaknya kalian berhasil menjalankan tugas ini dengan baik. Tetapi, sedari kemarin ada orang yang mencari kalian. Mereka disana. (Ayah dan Ibu datang) Hansel



: Ayah?



Gretel



: Ibu?



Ayah



: Hanssss Greeet!! Anak ayaaah! Astaga kalian sudah besar sekarang!



Ibu



: Ibu tidak menyangka masih bisa bertemu kalian lagi!



Ayah



: Apa kalian baik-baik saja?



Hansel sekarang.



: Kita baik-baik saja. Lihatlah Gretel Ayah, aku tetap menjaga dia sampai



Ibu : Astaga Gret! Kau semakin cantik saja seperti Ibu. Tetapi, ada satu hal yang aku bingungkan. Kenapa kalian bisa sebesar ini? Sedangkan Ayah dan Ibu bertubuh kecil? Gretel



: Aaa...aaa itu karena kami disini selalu makan Bu. Kebutuhan kita tercukupi.



Ayah : Baiklah-baiklah. Nak, rumah kita Ayah jual untuk membayar hutang. Ayah dan Ibu tidak punya tempat tinggal. Ibu



: Iya, sekarang kita miskin nak.



Ayah



: Bukankah sedari dulu memang miskin?



Ibu



: Hussssssttt! Diamlah!



Hansel : Astaga, benarkah itu? Sebentar. Bapak walikota, bolehkah Ayah dan Ibu tinggal disini? Walikota



: Tentu saja boleh!



Ibu



: Akhirnyaaa ...



Ayah



: Aku senang sekali, terimakasih bapak walikota.



Walikota



: Baiklah. Kalau begitu aku tinggal dulu.



Ibu : Akhirnya, kita merasakan menjadi kaya ya. Ibu sudah lama sekali tidak merasa kaya! Ayah



: Lah, memangnya kita pernah kaya?



HnG



: (tertawa)



Gretel rindu.



: Tak apa Yah Bu. Yang terpenting kita bisa berkumpul lagi. Hansel sangaat



AyNIb



: Iyaa! Kami juga!



*TAMAT*