Hasil Diskusi Kelompok 7 R-001 MK Belajar Dan Pembelajaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HASIL DISKUSI KELOMPOK 7 MATA KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN



Dosen Pengampu : Prof. Dr. Drs. Ekawarna, M.Psi. Siti Syuhada, S.Pd., M.E



Disusun Oleh : Kelompok 7 Ulfah Yuziya Hasanah



A1A119021



Najwa Adiba



A1A119024



Adi Tri Saputra



A1A119026



Setia Pujiastuti



A1A119037



Diana Sari Limbong



A1A119071



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2020



13 – NOVEMBER - 2020 HASIL DISKUSI : 



Pertanyaan dari kelompok 1 oleh Theresia Pasaribu (A1A1190103)



Didalam makalah dikatakan bahwa Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Seperti yang kita ketahui bahwa semua sekolah di indonesia itu menggunakan kurikulum 2013. Namun tak ayal banyak siswa siswi yang mengaku bahwa kurikulum 2013 ini membuat para siswa merasa sedikit kesulitan, karena pada kurikulum 2013 yg diterapkan pada saat ini menekankan kepada murid untuk dapat mempelajari pelajarannya secara individual. Lalu yang ingin saya tanyakan, apakah tolak ukur yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari kurikulum tersebut? Menginggat bahwa para siswa merasa kesulitan menghadapi kurikulum 2013 ini. Lalu apakah solusi yang bisa kelompok saudara tawarkan untuk mengatasi kekurangan kekurangan dari kurikulum yang saat ini diterapkan? Terimakasih. Jawaban oleh Adi Tri Saputra (A1A119026) Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan kurikulum dapat dikatakan berhasil, adalah: 1.



Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik



secara individu maupun kelompok, 2.



Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa baik individu



maupun klasikal. Tes prestasi belajar dapat digolongkan kedalam jenis penilaian sebagai berikut : 1.



Tes Formatif



Penilaian ini digunakan untuk menguur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap anak didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses balajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu. 2.



Tes Subsumatif



Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu, bertujuan untuk memperoleh gambaran daya serap anak didik untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar anak didik. Hasil tes ini digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor. 3.



Tes Sumatif



Tes ini dilakukan untuk mengukur daya serap anak didik terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester atau dua tahun pelajaran, Tes ini bertujuan untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar anak didik dalam suatu periode belajar tertentu. Pelaksanaan kurikulum 2013 perlu dievaluasi guna mengetahui tingkat keberhasilannya. Evaluasi dilaksanakan pada semua unsur yang terlibat dalam pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Semua permasalahan yang menjadi faktor penghambat harus diidentifikasi dengan cermat dan tepat untuk kemudian dilakukan analisis dalam menemukan solusi yang tepat tanpa merubah sistem yang sudah berjalan. Untuk itu diperlukan instrumen dan indikator dengan tujuan memudahkan proses pengukuran. Pengukuran dititikberatkan pada data-data yang bersifat kuantitatif dan data kualitatif. Berikut instrumen dan indikator guna mengukur keberhasilan kurikulum 2013. 1. Pengawas Sekolah : Semakin mampu melaksanakan supervisi dan bimbingan kepada sekolah terkait pelaksanaan kurikulum 2. Kepala Sekolah Makin memahami manajemen implementasi kurikulum yang meliputi: •



Perencanaan







Pelaksanaan







Evaluasi diri sekolah







Budaya sekolah



3. Guru semakin: Memahami:







proses pembelajaran dan penilaiannya.







buku dan materi/alat ajar bermutu serta penggunaannya







permasalahan



yang



harus



diantisipasi



dalam



pelaksanaan



kurikulum



dan



penanggulangannya Terampil: •



melaksanaan penilaian formatif dan sumatif, termasuk pencatatan dan pelaporan lewat



rapor •



mengelola Interaksi dengan siswa dan komunikasi dengan orangtuamenyusun rencana



pembelajaran •



mengelola pembelajaran.



4. Pemangku Kepentingan Di komunitas lingkungan sekolah (terutama keluarga/orangtua) semakin memberikan dukungan dan kontribusi secara lebih efektif kepada sekolah SOLUSI Pada kenyataannya, karena adanya perbedaan kemampuan dan pengetahuan guru, belum semua guru mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk mengamati fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan materi pelajarannya. Hal inilah salah satunya yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Oleh karena itu, sangat perlu bagi masing-masing sekolah mengadakan kegiatan : 1)



Mengubah paradigma dari pengajaran yang berbasis sistetik-materialistik menjadi



religius. Solusi ini menunjukan akan berkurangnya kemerosotan moral. Dimana tidak akan ada lagi siswa cerdas yang tidak bermoral. 2)



Mengubah konsep awal paradigma kurikulum menjadi alur yang benar untuk



mencapai suatu tujuan yang sebenarnya. 3)



Melakukan pemerataan pendidikan melalui pemerataan sarana dan prasarana ke



sekolah terpencil, sehingga tidak akan ada lagi siswa di daerah terpencil yang terbelakang pendidikan.



4)



Membersihkan organ-organ kurikulum darin oknum-oknum tak bertanggung jawab.



5)



Lesson study ataupun workshop yang membahasa cara mengajarkan kegiatan



pembelajaran yang dimaksudkan dalam kurikulum 2013. Lesson study merupakan satu upaya meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. dengan berkolaborasi guru mampu mengembangkan bagaimana siswa belajar dan bagaimana membelajarkan siswa. Selain itu melalui lesson study guru dapat memperoleh pengetahuan dari guru lainnya atau narasumber. Hal ini diperoleh melalui adanya umpan balik dari anggota lesson study. 6)



Pertemuan antar sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013.



Dengan adanya forum ini akan terjalin tukar menukar pengalaman tentang pelaksanaan kurikulum 2013 di masing-masing sekolah.







Pertanyaan dari kelompok 2 oleh Novita Eka Indriani (A1A119029)



Menurut kelompok anda, apakah tujuan dari pembelajaran yang dilaksanakan di indonesia telah tercapai dengan baik? Jika iya berikan contoh dari tercapainya tujuan pembelajaran di indonesia, dan jika tidak berikan alasan mengapa tujuan pembelajaran tersebut tidak tercapai Jawaban oleh Ulfah Yuziya Hasanah (A1A119021) Tujuan utama pembelajaran di Indonesia adalah untuk Mencerdaskan kehidupan bangsa Seperti yang kita tahu pemerintah mempunyai berbagai program dibidang pendidikan contohnya melalui sekolah gratis dan program wajib sekolah 9 tahun. Namun pada kenyataannya dilapangan masih terdapat anak-anak usia sekolah yang masih tidak bersekolah karena berbagai faktor. Hal ini menujukan bahwa program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa belum sepenuhnya tercapai. Faktor-faktor yang menyebabkan anak anak usia sekolah tidak sekolah sangatlah beragam, seperti dari faktor ekonomi, Dalam keluarga miskin cenderung timbul berbagai masalah yang berkaitan dengan pembiayaan hidup anak, sehingga anak sering dilibatkan untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehingga ia merasa terbebani dengan masalah



ekonomi ini dan dapat mengganggu kegiatan belajar serta kesulitan mengikuti pelajaran. Kurangnya pendapatan keluarga menyebabkan orang tua terpaksa bekerja keras mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari, sehingga pendidikan anak kurang terperhatikan dengan baik dan bahkan anak membantu orang tua dalam mencukupi keperluan pokok untuk makan sehari-hari. Faktor kedua adl masalah kemalasan yang dimiliki didiri anak tersebut. Pergaulan lah yang menyebabkan kemalasan anak-anak di Indonesia. pentingnya pengawasan orang tua dalam menjaga anaknya dalam bergaul. Pergaulan yang menyimpang dapat memberikan dampak yang tidak baik, kemalasan dalam bersekolah ini membawa pengaruh yang bisa berakibat fatal untuk masa depan anak-anak.







Pertanyaan dari kelompok 3 oleh Izzati Sumalyo (A1A119098)



Pada materi kelompok anda, ada pembahasan mengenai kurikulum. Yang ingin saya tanyakan yaitu, model konsep kurikulum yang diterapkan di indonesia mendekati model konsep yang mana? Jawaban oleh Setia Pujiastuti (A1A119037) Model kurikulum terbagi mnjadi 4, antara lain: 1. kurikulumsubjek akademis. salah satu model kurikulum paling tua. kurikulum ini menekan isi atau materi pelajaran yang bersumber dri disiplin ilmu. 2. kurikulum humanistik, menekankan pengembngn kepribadian psrta didik secara utuh, seimbng, antara perkmbngn segi intelektual, eektif, dan psikomotor. 3. kurikulum rekonstruksi sosial, lebih memusatkan perhatiannya pada prmasalahn yang dihadapi psrta didik dalam masyarakat.kurikulum ini bersmber pada aliranpndidikan intruksional. adapun tujuan utama rekronstruksi sosial adalah menghadapkan para peserta didik dengan tantangan, ancaman, hambatan atau gangguan yg biasanya dihadapi manusia. 4. kurikulum kompetensi, mengharuskan seseorang kompeten dibidngnya. Model konsep kurikulum yang diterapkan diindonesia cenderung lebih mendekati kurikulum rekronstruksi social. karena kurikulum ini lebih memuatkan perhatian pada problem2 yang dihadapinya dalam masyarakat dan bersumber pada aliran pendidikan interaksional. dimana pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kgiatan bersama,, interaksi atau kejasama antar siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan orang2 di lingkungan sekitarnya, dan dengan sumber belajar lainnya.







Pertanyaan dari kelompok 4 oleh Tri Aulia Sundari (A1A119033)



Dalam makalah kelompok 7 membahas mengenai media pembelajaran. Apa peranan Media Pembelajaran dalam Konteks Belajar itu sendiri? Jawaban oleh Najwa Adiba (A1A119024) Peranan media dalam proses pembelajaran itu sendiri yaitu: 1. Sebagai alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini, media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan pembelajaran. 2. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para peserta didik dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau simulasi belajar siswa. 3. Sumber belajar bagi siswa. Artinya media tersebut adalah bahan-bahan yang harus dipelajari para peserta didik baik individual maupun kelompok. Dengan demikian, akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan mengajarnya. 4. Media dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran baik secara klasikal maupun individual. Dalam pembelajaran klasikal, media menjadi bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri. 5. Melalui penggunaan media, siswa dapat terlibat langsung dengan materi yang sedang dipelajari. Misalnya, penggunaan benda nyata akan memberikan pengalaman belajar yang sesungguhnya kepada siswa. Siswa dapat menyentuh dan mengobservasi benda tersebut dan memperoleh informasi yang diperlukan. 6. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. Sehingga media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis serta dapat membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.







Pertanyaan dari kelompok 5 oleh Seli Putri Monalisa (A1A119004)



Didalam makalah terdapat tujuan pembelajaran pendidikan yang mana salah satunya guru dapat dengan mudah menetapkan dan mempersiapakan starategi belajar mengajar yang paling



cocok dan menarik,nah yang ingin saya tanyakan jika kalian menjadi seorang guru maka strategi belajar mengajar bagaimana yang paling cocok dan menarik tersebut ? Jelaskan ! Jawaban oleh Diana Sari Limbong (A1A119071) Mengatur Rencana Pembelajaran apa yang yang akan dilakukan nantinya Ini sangat membantu kita agar ketika di kelas kita tidak bingung hal-hal penting apa saja yang mesti dilakukan atau karena ada kemungkinan kita lupa hal apa saja yang akan kita lakukan atau kita bahas dalam kegiatan pembelajaran di kelas nantinya. Penampilan, Kebugaran, dan Disiplin Jika persiapan sudah dilakukan dengan rencana pembelajaran yang sudah matang, maka bisa dipastikan ketika pembelajaran berlangsung kita akan bersemangat dan tidak sabar mencoba kemampuan mendidik kita. Untuk lebih meyakinkan lagi jika sudah benar – benar siap mengajar maka akan lebih baik jika dipadukan dengan penampilan kita yang sesuai dan nyaman yang bisa membuat kita lebih percaya diri. Sentuhan Awal Untuk mendapat respon yang baik dari siswa maka kita harus menstimulus siswa terlebih dahulu agar tidak menimbulkan kesan yang menyenangkan seperti misalnya mempastikan dulu semua murid atau setidaknya sebagian besarnya sudah siap di kelas. Panggil murid yang masih belum masuk ke kelas, tunggu mereka dengan senyum sayang kita. Jika sudah kenal dengan nama-nama mereka, cobalah untuk berbasa-basi dengan menyinggung nama mereka sekaligus memberikan pujian atau perhatian, misalnya “wah Des, kayaknya hobi warna jilbab coklat yah”. Saat memulai kelas, pastikan murid relaks dan siap belajar Inti dari kegiatan awal adalah kita harus memastikan bahwa murid-murid kita dalam keadaan relaks dan siap belajar. Ini sangat penting terlepas bahwa untuk mewujudkan hal ini terkadang sulit karena kendala sarana dan prasarana sekolah, misal keadaan kelas yang memang tidak memungkinkan murid untuk bisa relaks, seperti penerangan yang tidak baik, kondisi kelas yang panas, dan lain-lain. Tapi bagaimanapun juga kita harus mencoba mencari cara agar mereka relaks dan senang ketika belajar. Buat “rule of the game” khusus untuk pelajaran kita



Untuk keteraturan dan efektifitas pembelajaran , kita bisa membuat peraturan kelas bersamasama. Peraturan ini berbeda dengan peraturan yang sudah ditetapkan sekolah, namun peraturan yang akan kita buat ini tetap harus sejalan dengan peraturan sekolah. misalnya membolehkan minum (dengan catatan, misalnya siswa tidak diperbolehkan meminta minum orang lain-membawa sendiri).







Pertanyaan dari kelompok 6 oleh Vina Alpionita (A1A119002)



Anda sebagai calon tenaga pendidik, media pembelajaran seperti apakah yang paling efektif digunakan dan yang mudah dipahami oleh peserta didik pada saat anda mengajar? Jelaskan Jawaban oleh Diana Sari Limbong (A1A119071) Media Audio Visual Salah satu media pembelajaran yang efektif untuk menunjang keberhasilan saat proses belajar mengajar ialah menggunakan media audio visual. Pasalnya media audio visual dapat menampilkan suara dan gambar. Sehingga hal bisa menjadi metode pembelajaran yang menarik untuk para siswa. Adapun media audio visual dibedakan menjadi dua jenis, yaitu media audio visual diam dan gerak. Salah satu contoh dari media audio visual diam ialah TV diam, buku bersuara, dan halaman bersuara. Sementara untuk contoh media audio visual gerak ialah film TV, gambar bersuara, dan lain sebagainya. Ditambahkan oleh Adi Tri Saputra (A1A119026) Sebelum saya menjawab media apa yang sya gunakan untuk belajar. didini akan menjelaskana apa itu media belajar. Media pembelajaran merupakan salah satu cara atau alat bantu yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dilakukan untuk merangsang pola pembelajaran agar dapat menunjang keberhasilan dari proses belajar mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Seiring berkembangnya zaman yang ditunjang dengan hadirnya teknologi dan informasi, menyebabkan dunia pendidikan juga mengalami perubahan. Telah banyak ditemukan media



pembelajaran untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Sehingga hal ini juga berpengaruh dalam metode yang digunakan para pengajar. Berbagai macam media pembelajaran tersebut juga berfungsi untuk menarik minat siswa agar dapat mengikuti proses belajar dengan baik. Akan tetapi, banyaknya media pembelajaran tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya yaitu kurangnya pengetahuan dari para fasilitator untuk memanfaatkan berbagai media pembelajaran tersebut. Jika nanti saya yang mengajar saya akan mengggunakan media pembelajaran visual Media visual Jenis media pembelajaran yang pertama ialah media visual. Media pembelajaran ini memfokuskan indra penglihatan saat proses belajar mengajar. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memanfaatkan berbagai macam teknologi, salah satunya menggunakan alat proyeksi atau proyektor. Keunggulan dari media pembelajaran menggunakan alat bantu visual ini ialah dapat menarik perhatian, memperjelas sajian, ide serta menggambarkan ide pokok yang mudah diingat. Selain itu, proses belajar mengajar menggunakan media visual ini juga dapat dicerna dengan baik oleh siswa siswi. Sehingga hal ini menjadi salah satu jenis media pembelajaran yang menyenangkan.



Dokumentasi: