Hasil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEMINAR SKRIPSI DIPUTRA PRIMA 1110313065 VARIASI KELUHAN PASIEN RINOSINUSITIS KRONIK YANG DATANG KE POLI THT RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG BERDASARKAN TASK FORCE AMERICAN ACADEMY OF OTOLARYGIC ALERGY DAN AMERICAN RHINOLOGIC SOCIETY PEMBIMBING I : dr. Bestari Jaka Budiman, Sp. THT-KL(K) PEMBIMBING II: dr. Laila Isrona, MSc



BAB I PENDAHULUAN



LATAR BELAKANG Rinosinusitis = Sinuitis peradangan 1/lebih mukosa sinus paranasal : Akut ,Sub akut dan Kronik Prevalensi: Eropa 10- 30% Populasi Amerika 14 % Indonesia ? RSUP M. Djamil: 34% Usia: 25-44 Wanita > Pria



Rinosinusitis Akut Gejala RSK



Rinitis Alergi



Laringitis Faringitis



Pasien datang ke dokter (Diagnosis)



Task Force AAOA & ARS Gejala Mayor Gejala Minor



Rumusan masalah Tujuan Penelitian Tujuan umum Tujuan khusus Manfaat Penelitian Bagi ilmu pengetahuan Bagi Peneliti Bagi Masyarakat



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



Rinosinusitis Kronik Definisi Inflamasi mukosa hidung & sinus paranasal >12 minggu dengan/tanpa Polip nasi Etiologi, faktor risiko & faktor predisposisi Patogen, polusi udara, merokok aktif dan pasif, alergi, faktor genetik dan difisiensi imun Manifestasi Klinis Gejala mayor dan minor



Diagnosis Anamnesis, RA, Nasoendoskopi, Foto polos sinus, CT scan, Pungsi sinus & Sinoskopi Tatalaksana Antibiotik, Dekongestan, Analgetik, mukolitik, Pencucian rongga hidung, diatermi Komplikasi Kelainan orbita & intrakranial, Osteomielitis, Abses subperiosteal, Kelainan paru



BAB IV METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Deskriptif prospektif dengan pendekatan cross sectional study Tempat & Waktu penelitian Poli THT RSUP Dr. M. Djamil September 2014- september 2015 Populasi & sampel Pasien dengan diagnosis RSK



Keterangan : N : Besar sampel Zα : Derajat kemaknaan, ditetapkan sebesar 95% = 1,96 P : Proporsi, dari kepustakaan didapatkan 49,1%, p=0,491 (Bubun et al., 2012). D : Derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan, d= 15% (0,15)



= 42,67 = 43 + 4 = 47



 



Kriteria sampel Krikeria Inklusi Kriteria Ekslusi Teknik sampling  Total Sampling Variabel & DO Keluhan pasien Umur Pasien



Instrument penelitian  Lembar informed consent  Lembar Kuisioner Prosedur Penelitian Pasien RSK yg memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi  anamnesis  Pengisian lembar kuisioner



Alur penelitian



Pengelolaan dan analisi data Editing Tabulasi Interprestasi data  secara deskriptif



BAB V HASIL PENELITIAN



DISTRIBUSI PASIEN BERDASARKAN USIA Usia



Frekuensi (f)



Persentase (%)



18- 30 tahun



19



40,4



31-45 tahun



11



23,4



46-60 tahun



15



31,9



>60 tahun



2



4,3



Total



47



100



DISTRIBUSI PASIEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)



Laki-laki



22



46,8



Perempuan



25



53,2



Total



47



100



DISTRIBUSI KELUHAN UTAMA PASIEN Keluhan Utama



Frekuensi (f)



Persentase (%)



Ingus berlendir



13



27,7



Hidung tersumbat



21



44,7



Nyeri wajah



11



23,4



Ingus mengalir ke tenggorok



1



2,1



Gangguan penciuman



1



2,1



Sakit kepala



0



0



Bau nafas



0



0



Rasa lelah/letih



0



0



Nyeri gigi



0



0



Rasa nyeri/penuh di telinga



0



0



Batuk



0



0



Demam



0



0



Total



47



100



DISTRIBUSI KELUHAN PASIEN Keluhan Pasien



Frekuensi (f)



Persentase (%)



Ingus berlendir



37



78,7



Hidung tersumbat



46



97,9



Nyeri wajah



33



70,2



Ingus mengalir ke tenggorok



32



68,1



Gangguan penciuman



22



46,8



Sakit kepala



40



85,1



Bau nafas



22



46,8



Rasa lelah/letih



15



31,9



Nyeri gigi



19



40,4



Rasa nyeri/penuh di telinga



19



40,4



Batuk



26



55,3



Demam



9



19,1



Total



47



100



GAMBARAN GEJALA MAYOR DAN MINOR Gejala Mayor



Gejala Minor



Hidung tersumbat



Batuk



Sakit Kepala



Gangguan penciuman



Ingus berlendir



Sakit kepala



Nyeri wajah



Nyeri gigi



Ingus mengalir ke tenggorok



Rasa nyeri/penuh di telinga



 



Rasa lelah/letih



 



Demam



BAB VI PEMBAHASAN



Distribusi pasien berdasarka usia Penelitian lain yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2011 terhadap 190 sampel didapatkan insiden penyakit rinosinusitis kronis paling sering pada rentang umur 31-45 tahun (31,6 %) (Arivalagan & Rambe, 2013).



Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps (EPOS) : rasio perbandingan 6:4 (Fokkens, Lund & Mullol, 2007). Poli Rinologi RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2011, perempuan (60,7 %) dibandingkan laki-laki (39,3 %) (Budiman & Rosanlinda, 2011). RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2011 terhadap 190 sampel didapatkan perempuan lebih rentan terkena rinosinusitis kronis 54,2 %. (Arivalagan & Rambe, 2013).



Distribusi Keluhan Utama Pasien Pada rinosinusitis kronik terdapat gejala lokal, gejala organ terdekat dan gejala sistemik



Distribusi Keluhan Pasien Penelitian di RS Wahidin Sudirohusodo,Desember 2008 sampai April 2009, sakit kepala (90,6%),hidung tersumbat (81,1%),ingus mengalir ke tenggorok (81,1%),ingus berlendir (67,9%) nyeri wajah (60,4%),(Bubun, Azis, Akil, & Perkasa, 2009) .



Pada penelitian lain yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2011, gejala yang sering dikeluhkan oleh penderita rinosinusitis kronis adalah hidung tersumbat (56,8%), diikuti oleh gejala hidung berair (12,6%) (Arivalagan & Rambe, 2013).



Menurut texbook Hidung tersumbat (81-95%) merupakan gejala yang paling sering muncul, diikuti oleh nyeri wajah (70-85%), ingus berlendir (51-83%), dan gangguan penciuman (6169%). Gejala demam ( - ) rasa lelah/letih ( +)



Hidung tersumbat  karena edem dan pembesaran selaput konka serta polip nasi Sakit Kepala  karena kongesti dan edem ostium sinus dan sekitarnya terutama daerah sinus frontal Ingus berlendir  infeksi sekunder menyebabkan sekret bertambah banyak dan berlendir



Nyeri wajah  akibat tumpukan cairan di rongga sinus , tersering pada sinus maksilaris dan frontalis PND  akibat gangguan mucosiliary clearence pada hidung dan sekresi mukus yang berleihan Gangguan penciuman  karena sumbatan fisura olfaktorius di daerah konka media, dan degenerasi filamen nervus olfaktorius



Gambaran gejala mayor dan gejala minor Guideline Designatio n



Reference Fokkens 2007



et



al,



Meltzer 2004



et



al,



Representation of contributors



EP3OS



Task force commissioned by the EAACI



RI



Joint consensus of the major US allergy/ENT associations: AAAAI, AAOA, AAO-HNS,ACAAI, and ARS



Slavin et al, 2005



JTFPP



AAAAI, ACAAI, and the Joint Council of Allergy, Asthma and Immunology



Rosenfeld 2005



CPG:AS



Panel selected by the AAO-HNS Foundation



BSACI



Standards of Care Committee of the BSACI



Scadding al,2007



et



al,



et



Secara umum gejala mayor RSK = Rinosinusitis akut Gangguan penciuman jarang terjadi pada rinosinusitis akut Kehadiran sakit kepala sebagai gejala mayor cukup membingungkan.



Kesimpulan Saran



TERIMAKASIH