Hematologi Materi Februari 2022 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi Februari 2022 Hematologi



Mediko made the med-easy!



ANEMIA KONDISI



Nilai Normal



Perempuan menstruasi



5, diberikan 10-15 ml/kgBB/kali dalam 2 jam atau 20 ml/kgBB/kali dalam 3-4 jam



Deferiprox 75 mg/kg/hari dibagi 3 dosis PO



Anemia Sideroblastik Build Up Iron in RBC RBC Immature + Malfunction



Anemia Mikrositik Hipokromik (Normal Retikulosit)



Masalah Pada Eritropoesis o Histologi 🡪Basophilic Stippling o Penumpukan Fe pada eritrosit 🡪 Ring Sideroblast o Penumpukan Fe pada Mitokondria 🡪 PappenHeimer Bodies



Anemia Sideroblastik 🡪 Pearl Stain + Dd/Anemia Defisiensi Besi 🡪 Pearl Stain -



Basophilic Stipling



Ring Sideroblast



PappenHaimer Bodies



Defek Membran : Sferositosis Herediter • Diturunkan secara autosomal dominan. • Sferositosis, berkurangnya membrane surface area terhadap volume cell. • Akibat terganggunya proten membrane (↓ spektrin) 🡪 cytoskeleton instability • 60% 🡪 chronic anemia, jaundice dan splenomegaly. • Dapat dilakukan pemeriksaan osmotic fragility test.



Sferosit



• Test yang digunakan untuk mengurukur ketahanan sel darah merah melalui osmotic stress yang dibuat oleh cairan hypotonic. • Sel darah merah dimasukan dalam beberapa konsentrasi salin (Nacl). • Semakin cepat terjadinya hemolisis, semakin tinggi fragilitas dari RBC.



Soal No. 7 Seorang wanita usia 24 tahun, datang dengan keluhan utama berupa mudah lelah, lemah dan pucat. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/mnt, RR 22x/mnt dan suhu 37C. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 10 g/dl, anemia mikrositik hipokrom. Hasil elektroforesis Hb A menurun, Hb A2 meningkat, Hb F meningkat. Kemungkinan diagnosis kasus di atas adalah a. Thalassemia Gamma b. Thalassemia Beta c. Thalassemia Alfa d. Hb Barts e. HbH



Soal No. 8 Seorang wanita usia 54 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan lemas. Pasien juga mengeluhkan mual muntah dan nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 95x/mnt, RR 22x/mnt dan suhu 37C . Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, ikterik, hepar teraba 4 cm dibawah arcus costae. Pada pemeriksaan Laboratorium didapatkan Hb 7,8, leukosit 5.600, MCV 85, MCH 30, bilirubin total 15,5 bilirubin direk 1,5, LDH meningkat, Direct Coomb test (+). Kemungkinan penyebab kasus di atas adalah a.



Anemia defisiensi G6PD



b.



Anemia hemolitik autoimun



c.



Anemia penyakit kronis



d.



Thalassemia



e.



Anemia aplastic



Soal TO AIPKI Batch III 2021



Soal No. 9 Seorang laki-laki usia 47 tahun datang dengan keluhan lemas dan pucat. Pemeriksaan tanda vital TD 120/70, HR 82x/menit, RR 20x/menit, 36,20C. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 g/dl, Ht 21%, didapatkan peningkatan besi yang tidak terikat (serum iron). Pada morfologi apusan darah ditemukan sel darah merah dengan pappenheimer bodies. Pada aspirasi sumsum tulang ditemukan sel berinti dikelilingi cincin besi. Apakah kemungkinan diagnosis pada pasien tersebut? a. Anemia aplastik b. Anemia sideroblastik c. Anemia megaloblastik d. Sferositosis herediter e. Anemia defisiensi besi Soal TO AIPKI Regio I Batch III 2021



Soal No. 10 Seorang anak usia 10 tahun dibawa ke dokter karena sering lemas, lesu, mudah letih. Pasien juga sulit berkonsentrasi di sekolah sehingga sering mendapat nilai buruk. Pada pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, tanda vital dalam batas normal, hepar teraba 3 jari dibawah arcus costae. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 6.5, leukosit 5.500, trombosit 250.000, MCV 70, MCH 20. Elektroforesis HbA2 10% dan HbF 8%. Hasil index mentzer 11. Pasien disarankan untuk transfuse rutin. Komplikasi dari transfuse dan tatalaksananya adalah a. Iron overload – kortikosteorid b. Hemosiderosis – iron chelating agent c. Iron overload – IVIg d. Hemosiderosis – sulfas ferosus e. Anemia – sulfas ferosus



Anemia Hemolitik INTRAVASKULAR • Destruksi sel darah merah di dalam pembuluh darah. • Adalah akibat dari mekanikal trauma akibat kerusakan pada endotel, complement fixation, dan aktivasi dari cell surface, atau agen infeksi yang langsung menyebabkan kerusakan pada membrane sel darah merah. INTRAVASKULAR • • • • •



Microangiopati (MAHA) ABO mismatch transfuse Paroksisimal cold hemoglobinuria Infeksi Snake bites



EKTRAVASKULAR • Kerusakan sel darah merah dan pembuangan yang dilakukan oleh makrofag pada lien dan hepar. • Proses penghancuran terjadi di lien dan (membrane fenestra) oleh makrofag.



EKSTRAVASKULAR • Kelainan intrinsic RBC : Hemoglobinopati (sickle cell, thalassemia), membrane defek : sferosit, defisiensi enzyme G6PD. • Extracorpuscular defect : autimun, obat-obatam, penyakit hepar, toxin.



Anemia Hemolitik INTRAVASKULAR • • • • •



Microangiopati (MAHA) ABO mismatch transfuse Paroksisimal cold hemoglobinuria Infeksi Snake bites



EKSTRAVASKULAR • Kelainan intrinsic RBC : Hemoglobinopati (sickle cell, thalassemia), membrane defek : sferosit, defisiensi enzyme G6PD. • Extracorpuscular defect : autimun, obat-obatam, penyakit hepar, toxin.



Curiga Hemolitik : • Klinis : anemia, ikterik, hepatosplenomegali. • Lab : Retikulosit ↑, Bilirubin total ↑ dengan dominasi bilirubin indirek ↑(Ikterik pre-hepatal).



1. Anemia Hemolitik : Defek intrinsik Mekanisme



Contoh



Defisiensi Enzyme



G6PD, piruvat kinase defisiensi



Hemoglobinopati



Sickle cell, thalassemia



Defek membran



Sferositosis herediter.



DEFISIENSI G6PD



Anemia Defisiensi Enzim G6PD • Etiologi : Defisiensi enzim G6PD yang diturunkan secara X linked. • Manifestasi klinis : Manifestasi dari hemolisis akut terjadi beberapa jam setelah terpejan oksidan , diikuti dengan hemoglobinuria dan kolaps pembuluh darah perifer pada kasus berat • Pemeriksaan penunjang: Hematokrit turun, bilirubin indirek meningkat, haptoglobin menurun, retikulositosis, pada pewarnaan kristal violet tampak heinz bodies dan bite cell serta dapat ditemukan beberapa sferosit • Oksidan yang mengakibatkan hemolisis antara lain: Asetilinid, nitrofurantoin, primakuin, pamakuin, dapson, sulfametoksazol, vitamin K, dan beberapa obat lainnya. Asidosis metabolik juga mempresipitasi hemolisis pada pasien defisiensi G6PD. • Terapi : Supportive, menghindari penyebab. Hemolisis biasanya self limited Sumber : slide mediko.id hematologi



Klasifikasi Anemia Hemolitik



Anemia Hemolitik : Defek Intrinsik Mekanisme Autoimun Mikroangiopati



Contoh Warm, cold Katup prostetik dll



Infeksi



Infeksi



Infeksi • • • • •



Malaria CMV, EBV Ricketsia Brucella Trypanosoma



Autoimmune Hemolitik Anemia



Spherocyte Pada tipe warm



Yang Gendut selalu bikin anget! (IgG 🡪 warm)



Agglutination Pada tipe cold



TERAPI Warm AIHA • Kortikosteroid : 1-1,5 mg/kgBB per hari. Dalam 2 minggu akan menunjukan respon baik (retikulosit meningkat, direk coomb positif lemah indirek negatif). Nilai normal dan stabil akan dicapai pada hari ke 30 sampai hari ke 90. • Splenektomi : dilakukan bila terapi steroid tidak adekuat atau tidak bisa dilakukan penurunan dosis selama 3 bulan. • Rituximab 100 mg per minggu selama 4 minggu. • Imunosupressan : azatiophrin 50-200 mg/hari Tipe Dingin • Hindarkan dari udara dingin yang dapat memicu hemolisis. Transfusi menggunakan washed PRC



ANEMIA APLASTIK



• Penurunan dari produksi eritrosit, leukosit dan trombosit (pansitopenia) yang disebabkan oleh gangguan stem cell pada sumsum tulang. • Etiologi : benzene (kutek), radiasi, obat-obatan sitotoksik



LAB



Tanda Klinis



Anemia



• 5L (lemah, letih, lesu, lalai, lupa) • Pucat, pusing, jantung, berdebar-debar, penglihatan kabur.



Trombositopenia



• Perdarahan mukosa • Peradarah dibawah (memar)



Leukopenia



kulit



• Rentan terhadap infeksi • Demam



TIDAK ADA LIMFADENOPATI



Gambaran histologis anemia aplastik pada biopsi sumsum tulang (GOLD STANDARD) Gambaran hiposeluler, banyak terisi lemak



TATALAKSANA 1.



Transfusi bila diperlukan



2.



Marrow stimulants (androgenic hormon )



3.



Marrow Transplantation



Inkompatibilitas Rhesus



Inkompatibilitas ABO • Bayi dengan golongan darah A dan B dengan golongan darah ibu O • Orang dengan golongan darah A dan B memiliki anti-A dan anti-B isoantibodi yang merupakan IgM (tidak melewati sawar darah plasenta) • Individu dengan golongan darah O, isoantibodinya merupakan IgG. Antibodi tersebut bisa melewati sawar darah plasenta dan menyebabkan hemolysis.



POLISITEMIA



DIAGNOSIS POLISITEMIA VERA 3 KRITERIA MAYOR ATAU 2 KRITERIA MAYOR YANG PERTAMA + 2 KRITERIA MINOR



TANDA dan GEJALA •Sakit kepala (48%) •Telinga berdenging (43%) •Mudah lelah (47%)



PEMERIKSAAN PENJUNJANG



• Complete Blood Count • Bone Marrow examination • Arterial Blood Gas analysis



TATALAKSANA • Phlebotomi



Soal No. 11 Seorang pria usia 24 tahun dengan keluhan lemas sejak 6 hari yang lalu. Keluhan disertai badan mudah letih dan penurunan nafsu makan. Keluhan dialami setelah pasien meminum obat kloramfenikol. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 110/60 mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, suhu 37 0C. Pemeriksaan fisik limfadenopati (-), splenomegali (-). Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 mg/dL, WBC 3.000 dan Platelet 80.000, Hematokrit 20%, MCV 82 fL, MCH 27 pg. Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat pada pasien tersebut? A. Anemia defisiensi besi B. Anemia aplastik C. Anemia sideroblastik D. Thalasemia E. Hemofilia



Soal No. 12 By. Nenen, usia 2 hari dibawa ke poli anak dengan keluhan kulit dan mata kuning sejak 17 jam yang lalu. Riwayat persalinan pasien normal dengan UK 38 minggu per vaginam. BBL 3.100 g. Ibu pasien tidak pernah ANC untuk kehamilan ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sklera ikterik dengan kulit jaundice. Dokter melakukan pemeriksaan darah dan ditemukan memiliki golongan darah ibu O, RH (-) dan bayi memiliki golongan darah B, Rh (-). Apakah penyebab yang paling mungkin pada kasus ini? A. Defisiensi enzim pada sel darah merah B. Sel darah merah bentuk sabit C. Antibodi anti-D D. Malformasi duktus biliaris E. Antibodi anti-B Soal TO AIPKI Batch I Regio I 2020



Soal No. 13 Seorang wanita 30 tahun datang dengan keluhan lemas seluruh badan sejak 5 hari terakhir. Pasien memiliki riwayat diare dan oleh dokter diberikan antibiotik kotrimoksasol 2x960 mg. Saat ini pasien sudah tidak mengalami diare. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70, HR 80x/menit, RR 20x/menit, 36,5 0C, konjungtiva anemis (+). Dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan hasil Hb 8,6 gr/dl, leukosit 6000/mm3, trombosit 210.000/mm3, Ht 35%. Apakah kemungkinan penyebab keluhan pada pasien tersebut? a. Anemia pernisiosa b. Anemia megaloblastik c. Anemia defisiensi Fe d. Anemia aplastik e. Anemia defisiensi G6PD Soal TO AIPKI Batch III 2021



Soal No. 14 Seorang pria usia 52 tahun datang ke dokter dengan keluhan sering sakit kepala. Selain itu, pasien juga sering merasa mudah lelah, badan nyeri, gatal-gatal dan tangan serta kaki terasa panas. Untuk riwayat penyakit sebelumnya, pasien mengatakan hanya memiliki riwayat sakit lambung dan tekanan darah tinggi tetapi tidak berobat teratur. Di pemeriksaan fisik didapatkan tensi 160/100, nadi 87x/menit, RR 22x/menit, suhu 36,8oC, hepatosplenomegali (+). Dari pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 19 g/dl, MCV 94 fl, MCHC 35 g/dl, Hct 51%, eritrosit 8 juta/ml, leukosit 16.000/ʯl, trombosit 600.000/ʯl. Terapi awal pada penyakit yang diderita pasien tersebut adalah? a. Transfusi PRC b. Pemberian hydroxiurea c. Apharesis d. Flebotomi e. Pemberian cairan kristaloid Soal TO AIPKI Regio V Batch IV 2020



Soal No. 15 Seorang wanita usia 43 tahun datang ke dokter dengan keluhan lemas, mudah lelah, mata kekuningan dan urin berwarna merah gelap. Pasien menyangkal adanya perdarahan. Pasien pernah mengalami hal yang serupa terkait dengan kondisi cuaca yang panas. Pemeriksaan fisik didapatkan tensi 100/70 mmHg, RR 23x/menit, suhu 36,2oC, nadi 99x/menit. Pasien tampak pucat, konjungtiva anemis, sclera ikterus. Dari pemeriksaan abdomen ditemukan adanya splenomegali. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 6,6 g/dl, retikulosit meningkat. Hapusan darah tepi menunjukkan sel darah yang normokromik normositer. Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menegakkan diagnosis pasien tersebut adalah... a.



Apusan darah tepi



b.



Hb elektroforesis



c.



Direct coomb test



d.



Indirect coomb test



e.



Aspirasi sumsum tulang



Gangguan Koagulasi



Abnormalitas Vaskuler Bleeding time (Normal 20%, myeloperoxidase (+)



Limfoblas dominan, myeloperoxidase (-)



Dominan seri granulosit, dwarf mengakariosit



Tidak diperlukan, dominasi sel limfosit



Leukemia dan Sel Dominan



BONE MARROW BOPSY



Acute Myeloid Leukemia MANIFESTASI KLINIS



• Anemia • Lesi infiltratif berwarna abu-abu pada kulit 🡪 leukimia cutis • Hipertrofi gingiva • Gangguan perdarahan • Nyeri kepala maupun manifestasi neurologis lainya 🡪 akibat perdarahan/leukemic meningitis.



Auer Rod



Leukemia Cutis



PEMERIKSAAN PENUNJANG • Apusan darah tepi 🡪 ditemukan sel blas (sel myeloid imatur), ditemukan auer rod • Darah lengkap 🡪 pansitopenia • Aspirat sumsum tulang 🡪 definitive • Sel blas > 20% total sel • Myeloperoxidase (+)



Hiperplasia Ginggiva



Aku MaLu Auratku (auer rod)



Acute Lymphoblastic Leukemia MANIFESTASI KLINIS • Anak-anak dengan nyeri tulang • Anemia • Manifestasi perdarahan • Hepatosplenomegali • Limfadenopati yang tidak responsive terhadap antibiotic. • Masa testikuler PEMERIKSAAN PENUNJANG



• Darah rutin 🡪 Leukositosis • Apuran darah tepi 🡪 ditemukan sel limfoblas tanpa auer rod • Aspirasi sumsum tulang 🡪 diagnostik definitive • Sel normal digantikan dengan limfoblas • Myeloperoxidase (-)



Aku LaLu BiLAS (limfoblas) tubuhku



Chronic Myeloid Leukemia MANIFESTASI KLINIS • Rasa Lelah • Penurunan berat badan • Nyeri perut kuadran kiri atas • Splenomegali • Gout arthritis



Dwarf Megakariosit



PEMERIKSAAN PENUNJANG



• Darah rutin 🡪 Leukositosis, tidak ada trombositopenia • Apuran darah tepi 🡪 basophilia absolut, eosinophilia absolut, gambaran myeloblast hingga neutrophil matur, sel blas 2 minggu tanpa bukti infeksi. • Keringat malam • Rasa lelah • Limfadenopati • Hepatosplenomegali PEMERIKSAAN PENUNJANG



• Darah rutin 🡪 Limfositosis (>5000 sel/mm3), anemia, neutropenia, trombositpenia. • Hipogammaglobulinemia • Apusan darah tepi : limfositosis, smudge cell/basket cell 🡪 limfosit yang rusak saat pembuatan apusan. • Aspirasi sumsum tulang 🡪 tidak diperlukan pada CLL, limfosit >30% seluruh sel



Karena (Kronik) semua SEMU (smudge)



Reed-Sternberg/o wl eye



LIMFOMA NON HODGKIN BANYAK MENGENAI LIMFONODI MESENTERIUM



Multiple Myeloma Definisi : Keganasan sel B yang ditandai dengan proliferasi abnormal sel plasma sehingga memproduksi imunoglobulin monoklonal (protein M) Gejala : • Nyeri tulang, fraktur patologis • Lemah dan lelah



Pemeriksaan Lab: • LED > 100 • Anemia, trombositopenia • Apus darah tepi: rouleaux • Gold standard 🡪 aspirasi sumsum tulang : plasmasitosis > 10-15% • Hiperproteinemia • Hiperkalsemia • Proteinuria • Azotemia • X-foto: osteoporosis difus • Stadium lanjut: lesi osteolitik sirkumskripta dengan batas tegas dan multipel terutama pada cranium, pelvis, dan vertebra



Soal No. 21 Seorang pria usia 30 tahun datang ke RS dengan keluhan bengkak pada leher sejak 6 bulan lalu. Pasien mengatakan benjolan tidak nyeri dan kadang disertai dengan demam. Berat badannya menurun drastis dalam 6 bulan terakhir ini. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 80x/mnt, RR 22x/mnt dan suhu 37,5C. Pada pemeriksaan biopsi benjolan ditemukan gambaran red Stenberg cell. Kemungkinan etiologi kasus diatas adalah a. Virus HPV b. Virus EBV c. Virus HIV d. Hepatitis virus e. Influenza virus



Soal No. 22 Seorang anak usia 4 tahun dibawa dengan keluhan kurang aktif sejak 1 bulan lalu. Nafsu makan berkurang namun perut pasien membesar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hepatomegaly. Biopsi sumsum tulang menunjukkan limfoblas penuh (>20%). Diagnosis yang sesuai adalah a. Leukimia myeloid akut b. Leukimia myeloid kronis c. Leukimia limfoblastik akut d. Leukimia limfoblastik kronis e. Thalassemia beta minor



Soal No. 23 Laki-laki 55 tahun datang ke RS dengan keluhan terdapat benjolan di leher sejak 6 bulan yang lalu. Benjolan dirasa semakin lama semakin membesar. Pasien juga mengalami penurunan berat badan sejak 2 bulan terakhir. Pada palpasi, benjolan teraba multiple di regio colli, konsistensi kenyal padat, mobile, nyeri tekan (-). Pada pemeriksaan aspirasi jarum halus didapatkan gambaran mata burung hantu. Apakah diagnosis pada pasien tersebut? a. Limfoma hodgkin b. Limfoma nonhodgkin c. Limfadenopati tb d. Limfadenoma e. Goiter toksik Soal TO AIPKI Batch III 2021



Soal No. 24 Seorang wanita usia 60 tahun datang dengan keluhan nyeri punggung bawah yang memberat sejak 1 bulan lalu. Kencing berbuih cukup banyak. Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva pucat, nyeri tekan pada region vertebra lumbosacral. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9.2 g/dL, leukosit 3.600 sel/mikroL, trombosit 144.000 sel/mikroL, ureum dan kreatinin serum meningkat. Pemeriksaan rontgen vertebra lumbosacral ditemukan gambaran fraktur kompresi. Pemeriksaan penunjang terbaik untuk menegakkan diagnosis adalah a. Urinalisis b. Elektroforesis protein serum c. Whole body CT Scan d. Apusan darah tepi e. Biopsi sumsum tulang



Kegawatan Neonatus



Resusitasi Neonatus • Persiapan Resusitasi • Penolong 🡪 APD (penutup kepala, masker, sarung tangan, jubbah steril, sepatu bot) • Persiapan Tim : • Team Leader 🡪 bertanggung jawab untuk airway dan breathing • Asisten Sirkulasi • Asisten logistic (Drugs and equipment)



• Persiapan Alat : (ABCDE) • Airway : Suction, Laringoskop, Endotracheal tube • Breathing : Oksigen, Sungkup, balon, CPAP, nasal prong/ kanul • Circulation : Stetoskop, infus set, pulse oxymeter • Drugs : Epinefrin, D10, Na Bikarbonat, vit K 1 • Equipment : Infant Warmer, kain 3 lapis, topi bayi, plester, gunting, OGT



• Persiapan Bayi • Menanyakan pada penolong persalinan : • Bayi cukup bulan atau tidak? • Bernapas atau menangis? • Tonus baik atau tidak Apabila salah satu dari pertanyaan tersebut ada yang tidak baik 🡪 algoritma resusitasi neonatus



Ketiganya baik 🡪 10 Asuhan Bayi baru Lahir



Resusitasi Neonatus



Sumber : IDAI 2014



H angatkan A tur Posisi I sap Lendir K eringkan + Isap lender A tur Posisi N ilai APGAR



S ungkup R eposisi (semiekstensi) I sap lendir B uka mulut T ekanan A lternatif O2 via intubasi



Sumber : IDAI 2014



Algoritma Resusitasi Neonatus



APGAR SCORE Penilaian dilakukan pada menit ke-1 dan 5 serta dilanjutkan setiap 5 menit sampai nilai Apgar mencapai 7 Interpretasi : • 7 – 10 🡪 Normal • 4 – 6 🡪 Moderately Depressed • 0 – 3 🡪 Severely Depressed



10 Asuhan Bayi Baru Lahir 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.



Jaga bayi tetap hangat (cegah hipotermi) Isap lender dari mulut dan hidung Keringkan bayi Potong tali pusat IMD Pencegahan perdarahan (Vit K 1 dosis 1 mg single dose di anterolateral paha kiri (IM)) Salep mata antibiotic (Tetrasiklin 1%) Imunisasi (Hepatitis B 0,5 mL IM) 🡪 lakukan di paha kanan 1-2 jam post pemberian Vit K 1 Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Pemulangan bayi dan nilai tanda bahaya (minimal 24 jam post partum)



Klasifikasi



Suhu



Hipotermi sedang



32 – 36,4 °C



Hipotermi berat



< 32° C



Suhu tubuh tidak stabil



Fluktuatif 36 – 39, 4 ° C



Hipertermi



> 37,5 ° C



Tanda Bahaya : • Tidak mau makan atau minum • Kejang • Gerak hanya bila dirangsang • Napas > 60x/ menit atau < 30x/ menit • Retraksi / Merintih • Diare • Banyak nanah di mata • Suhu tubuh > 37,5 / < 36 ° C



Soal No. 25 Seorang bayi laki-laki lahir SC, aterm, berat lahir 3400 gram, panjang badan 52 cm, lingkar kepala 32 cm, menangis setelah diberi rangsang taktil, kulit kemerahan namun daerah tangan nampak kebiruan, tonus otot lemah, nadi 90x/menit. APGAR score bayi tersebut adalah….. a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 e. 8 Soal UKMPPD Mei 2021