Hepatitis A [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Hepatitis A dan Penatalaksanaanya Brandy Devisco 102012379 A7 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna no.6, Jakarta 11510



BAB I PENDAHULUAN Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya.. Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.



BAB II PEMBAHASAN



Anamnesa Di awal anamnesis, informasi yang didapat tidak selalu lengkap, untuk melengkapinya perlu anamnesis ulang jika ditemukan tanda objektif pada pemeriksaan.



Pada anamnesis penyakit hepatitis, yang perlu kita tanyakan adalah :          



Kalau ada demam, perlu ditanyakan tipe demam dan lamanya Nyeri perut kanan atas Mual, muntah Air seni seperti teh Mata kuning Riwayat kontak penyakit kuning : keluarga, lingkungan, sosial ekonomi Riwayat konsumsi obat-obatan Riwayat alkoholisme Riwayat suntik Riwayat transfusi



Pemeriksaan Fisik



1. Kepala Spider naevi (spider telangiectasis, spider angioma, arterial spider) ditemukan pada penyakit hati yang kronis, dijumpai pada daerah yang mendapatkan vaskularisasi dari vena cava superior. Lokasinya adalah pada muka, leher, lengan, punggung tangan, dada dan punggung tetapi jarang terdapat di bawah garis yang menghubungkan kedua areola mammae. Spider naevi tampak sebagai titik dengan serabut-serabut pembuluh darah yang menyebar secara radier dengan diameter mulai seujung jarum sampai 0,5 cm. 2. Abdomen Inspeksi dartar lembut, jika terdapat asites akan tampak cembung. 



Hepatomegali



Pada hepatitis virus akut, terjadi pembesaran hepar yang bersifat kenyal, tepi tajam, permukaan rata. Sedangkan pada sirosis, hepar dapat teraba atau tidak teraba. Pada karsinoma, hepar membesar dan teraba keras dengan permukaan yang berbenjol-benjol, tepi tidak rata, tumpul dan pada auskultasi terdengar hepatic bruit. 



Pembesaran Lien



3. Ekstremitas 



  



Edema: Edema dapat dijumpai pada penderita penyakit hati kronis. Penimbunan cairan pada penyakit hati dimulai dari rongga perut (asites) lalu diikuti tempat-tempat lainnya. Clubbing: Clubbing biasa dijumpai pada penyakit-penyakit kronis. Pada hepatitis akut tidak ditemukan. Sianosis dapat ditemukan pada penderita sirosis dengan kegagalan hati akibat penurunan dari kejenuhan O2 dalam arteri. Eritema Palmaris



Eritema palmaris (liver palms) yaitu salah satu kelainan yang dapat dijumpai pada penderita kegagalan hati. Tangan penderita akan tampak merah tua dan teraba panas (hangat) terutama pada hipotenar, tenar dan pada jari.



Pemeriksaan Penunjang   



Serum IgM anti-VHA Kadar serum bilirubin, gamma globulin, ALT dan AST Kadar alkalin fosfate, gamma glutamil transferase dan total bilirubin.



Working Diagnosis Hepatitis A Diagnosis Banding 



HEPATITIS B



Hepatitis B disebabkan oleh virus DNA yang tersusun dari (1) inti bagian dalam yang disintesis di dalam nukleus hepatosit dan mengandung antigen inti HbcAg, HbeAg; kapsul luar yang disintesis dalam sitoplasma sel hepatosit mengandung HbsAg. Secara menyeluruh partikel tersebut berukuran 42 nm dan disebut partikel Dane, berstruktur sferis atau tubular. Terdapatnya beragam antigen dan antibodi hepatitis B penting untuk menentukan titik tolak diagnosis. HbsAg muncul pertama kali pada akhir masa inkubasi, dan diikuti oleh HbeAg. Adanya HbeAg berhubungan erat dengan adanya partikel Dane yang infeksaius dalam darah dan merupakan indikasi penularan. Pada pasien yang sembuh, HbsAg dan HbeAg menghilangpada awitan penyembuhan klinis. Antibodi yang pertama timbul adalah anti Hbc pada masa akut, diikuti Hbe dan anti Hbs. Terdapatnya anti Hbe menandakan tidak menular.1 



HEPATITIS C



Hepatitis C disebabkan oleh virus RNA untai tunggal. Masa inkubasi bervariasi antar 2 minggu hingga 6 bulan. Hepatitis c memiliki gambaran klinis hampir sama dengan hepatitis B, kecuali insidensi hepatitis kronis lebih tinggi pada hepatitis.2 



HEPATITIS D



HDV merupakan virus RNA berukuran 35-37 nm yang tidak biasa karena membutuhkan HbsAg untuk berperan sebagai lapisan luar partikel yang infekaius. Sehingga hanya penderita positif HbsAg yang dapat terinfeksi HDV. Penularan terjadi melalui serum, mengenai pada pengguna obat intravena. Masa inkubasi diyakini menyerupai HBV yaitu sekitar 1-2 bulan.2 



HEPATITIS E



HEV adalh suatu virus RNA rantia tunggal berdiameter kurang lebih 32-34 nm dan tidak berkapsul. HEV adalah hepatitis nonA nonB yang ditularkan secara enterik jalur fekal oral. Masa inkubasi sekitar 6 minggu.2 



HEPATITIS F DAN G



Masih terdapat perdebatan dalam penelitian hepatitis mengenai kemungkinan adanya virus hepatitis F. HGV adalah suatu flavivirus RNA yang mungkin menyebabkan hepatitis fulminan. HGV terutama ditularkan melalui air, dapat juga melalui hubungan seksual. Untuk mendeteksi adanya HBV dilakukan dengan PCR .2 Definisi Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh berbagai kausa, termasuk infeksi virus atau pajana ke bahan – bahan toksik. Pada hepatitis virus, Peradangan hati yang berkepanjangan atau berulang, yang biasanya berkaitan dengan alkoholisme kronik, dapat menyebabkab sirosis, suatu keadaan berupa penggantian hepatosit yang rusak secara permanen oleh jaringan ikat. Jaringan hati memiliki kemampuan mengalami regenerasi, dan dalam keadaan normal mengalami pertukaran sel yang bertahap. Apabila sebagian jaringan hati rusak, jaringan yang rusak tersebut dapat diganti melalui peningkatan kecepatan pembelahan sel – sel yang sehat. Tampaknya terdapat suatu faktor dalam darah yang bertanggung jawab mengatur proliferasi sel hati, walaupun sifat dan mekanisme factor pengatur ini masih merupakan misteri. Namun, seberapa cepat hepatosit dapat diganti memiliki batas. Selain hepatosit, di antara lempeng – lempeng hati juga ditemukan beberapa fibroblast ( sel jaringan ikat ) yang membentuk jaringan penunjang bagi hati. Bila hati berulang – ulang terpajan ke bahan – bahan toksik, misalnya alcohol, sedemikian seringnya, sehingga hepatosit baru tidak dapat beregenerasi cukup cepat untuk mengganti sel – sel yang rusak, fibroblast yang kuat akan memanfaatkan situasi dan melakukan proliferasi berlebihan. Tambahan jaringan ikat ini menyebabkan ruang untuk pertumbuhan kembali hepatosit berkurang.3 Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas/ menyebar , hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan. Luka pada organ liver dengan peradangan bisa berkembang setelah pembukaan untuk sejumlah farmakologi dan bahan kimia dari inhalasi, ingesti, atau pemberian obat secara parenteral (IV) . Toxin dan Drug induced Hepatitis merupakan hasil dari pembukaan atau terbukanya hepatotoxin, seperti : industri toxins, alkohol dan pengobatan yang digunakan dalam terapi medik.3 Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat



tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik (hepatitis B,C) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ). hepatitis yang biasanya disebabkan oleh obat-obatan, alkohol (hepatitis alkoholik), dan obesitas



serta



gangguan



metabolisme



yang



menimbulkan



nonalkoholik



steatohepatitis (NASH) disebut Hepatitis Nonvirus.3



Epidemologi Insiden hepatitis virus yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit tersebut penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60% sampai 90% kasus–kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus– kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. Meskipun kurang lebih 50% orang dewasa di Amerika Serikat telah memilki antibodi terhadap virus hepatitis A, banyak orang tidak mengingat kembali episode atau kejadian sebelumnya yang memperlihatkan gejala hepatitis.4



Etiologi Secara umum agen penyebab hepatitis virus terbagi dalam dua grup yaitu hepatitis dengantransmisi secara enterik dan transmisi melalui darah. Agen penyebab hepatitis A (HAV) ini dapat bertransmisi secara enterik dengan virus tanpa selubung, tahan terhadap cairan empedu,ditemukan ditinja, tidak dihubungkan dengan penyakit hati kronik, dan tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier intestinal. HAV digolongkan dalam picorna virus, subklasifikasi sebagai hepatovirus dengan diameter27-28 nm bentuk kubus simetrik. Terdapat RNA untai tunggal linier: 7,5 kb. Pada manusiaterdiri atas satu serotipe, tiga atau lebih genotipe. Mengandung lokasi netralisasi imunodominan tunggal, mengandung tiga atau empat polipeptida virion di kapsomer,replikasinya di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi, tidak terdapat bukti nyata adanya infeksidi usus. Virus ini juga menyebar pada primata non manusia dan galur sel manusia



Patofisiologi Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrat pada hepatocytes oleh sel mononukleous. Proses ini menyebabkan degrenerasi dan nekrosis sel perenchyn hati. Respon peradangan menyebabkan pembekakan dalam memblokir sistem drainage hati, sehingga terjadi destruksi pada sel hati. Keadaan ini menjadi statis empedu (biliary) dan empedu tidak dapat diekresikan kedalam kantong empedu bahkan kedalam usus, sehingga meningkat dalam darah sebagai hiperbilirubinemia, dalam urine sebagai urobilinogen dan kulit hapatoceluler jaundice. Hepatitis terjadi dari yang asimptomatik samapi dengan timbunya sakit dengan gejala ringan. Sel hati mengalami regenerasi secara komplit dalam 2 sampai 3 bulan lebih gawat bila dengan nekrosis hati dan bahkan kematian. Hepattis dengan sub akut dan kronik dapat permanen dan terjadinya gangguan pada fungsi hati. Individu yang dengan kronik akan sebagai karier penyakit dan resiko berkembang biak menjadi penyakit kronik hati atau kanker hati.5 Hepatitis yang ditularkan dengan Fekal – Oral



Hepatitis A Hepatitis A adalah virus yang hampir selalu ditularkan melalui rute fekal – oral. Virus ini menimbulkan hepatitis akut tanpa keadaan kronik atau menetap seperti yang ditunjukan oleh virus hepatitis darah. Pada anak,penyakit ini sering tidak dikenali atau tampak dengan keluhan tidak parah. Gejala lebih terlihat pada orang dewasa dan dapat berupa kelemahan sampai dengan demam, ikterik, mual dan muntah. Penyakit ini baisanya berlangung 1 sampai 3 minggu. Pasien jarang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan pada saat gejala timbul, sangat kecil kemungkinan menular pada orang lain.6 Karena dapat ditularkan dengan makanan dan air yang terkontaminasi, hepatitis A dapat menjadi potensi epidemic di Negara dengan penanganan yang buruk. Petugas penyiapan makanan yang terinfeksi mempunyai potensi penularan penyakit pada orang lain jika kebersihan diri tidak dilakukan dengan baik. Tes antibodi hepatitis A yang tersedia



mendeteksi IgM yang menunjukan infeksi akut atau yang baru terjadi.atau IgG yang menunjukan infeksi yang sudah sembuh.6



Hepatitis E Hepatitis E adalah infeksi virus yang menyebar melalui kontaminasi makanan dan air melalui jalur fekal – oral. Sampai dengan saat ini, infeksi disebut dengan hepatitis enteric Non- A Non- B. Diagnosa dibuat dengan menyingkirkan hepatitis A, B, dan C dan menentukan yang paling mungkin dari sumber makanan atau air yang terkontaminasi. Sekarang tes untuk antibodi untuk hepatitis E telah tersedia, studi epidemologi akan sangat terfasilitasi6 Hepatitis E telah jarang ditemukan di Amerika Serikat, tetapi berhubungan dengan epidemic dari air yang terkontaminasi di Asia, Afrika, dan Republik Soviet. Di Amerika Serikat, hepatitis E harus dipertimbangkan pada beberapa orang yang telah melakukan perjalanan keluar negeri dan mempunyai gejala virus hepatitis tetapi serologic negative untuk virus hepatitis lain.6 Gambaran klinis Gambaran klinis hepatitis virus dapat berkisar dari asimtomatik sampai penyakit mencolok, kegagalan hati dan kematian. Terdapat tiga stadium pada semua jenis hepatitis: stadium prodromal, stadium ikterus, dan periode kovalensasi (pemulihan) 1. Stadium prodromal, disebut periode praikterus, dimulai setelah periode masa tunas virus selesai dan pasien mulai memperlhatkan tanda-tanda penyakit. Stadium ini disebut praikterus karena ikterus belum muncul. Individu akan sangat infeksius pada stadium ini. Antibody terhadap virus biasanya belum dijumpai. Stadium ini berlangsung 1-2 minggu ditandai oleh :5 



Malese umum







Rasa lelah







Gejala-gejala infeksi saluran napas atas







Mialgia (nyeri otot)







Keengganan terhadap sebagian besar makanan



2. Stadium ikterus adalah stadium kedua hepatitis virus, dan dapat berlangsung 2-3 minggu atau lebih. Pada sebagian besar orang, stadium ini ditandai oleh, seperti diisyaratkan oleh namanya, timbulnya ikterus. Manifestasi lain adalah :5 



Memburuknya semua gejala yang ada pada stadium prodormal







Pembesaran dan nyeri hati







Splenimogali







Mungkin gatal (pruritus) di kulit



3. Stadium pemulihan dalah stadium ketiga hepatitis virus dan biasanya timbul dalam4 bulan untuk hepatitis B dan C dan dalan 2-3 bulan untuk hepatitis A. Selama periode ini : 



Gejala-gejala mereda, termasuk ikterus







Nafsu makan pulih



Penatalaksanaan Pengobatan hepatitis virus terutama bersifat suportif dan mencakup : 



Istirahat sesuai keperluan







Pendidikan mengenai menghindari pemakaian alcohol atau obat lain







Pendidikan mengenai cara penularan kepada mitra seksual dan anggota keluarga







Keluarga dan pasien hepatitis ditawarkan untuk menerima gama globulin murni yang spesifik terhadap HAV yang dapat memberikan imunitas pasif terhadap infeksi. Imunitas ini bersifet sementara







Menberikan vaksin hepatitis A. vaksin ini dibuat dari virus hepatitis inaktif. Penelitian-penelitian menunjukan bahwa vaksin ini 96% efektif setelah pemberian satu dosis.



Komplikasi Komplikasi hepatitis adalah timbulnya hepatitis kronik yang terjadi apabila individu terus memperlihatkan gejala dan antigen virus menetapkan lebih dari 6 bulan. Gambaran klinis hepatitis aktif kronik atau fulminan mungkin mencengkup gambaran kegagalan hati diatas, dengan kematian timbul dalam 1 minggu sampai beberapa tahun kemudian.5



Kesimpulan Hepatitis



merupakan



persoalan



kesehatan



masyarakat



yang



perlu



segera



ditanggulangi, mengingat prevalensi yang tinggi dan akibat yang ditimbulkan hepatitis. Penularan hepatitis terjadi melalui kontak dengan darah / produk darah, saliva, semen, alatalat yang tercemar hepatitis dan inokulasi perkutan dan subkutan secara tidak sengaja. Penularan secara parenteral dan non parenteral serta vertikal dan horizontal dalam keluarga atau lingkungan. Resiko untuk terkena hepatitis di masyarakat berkaitan dengan kebiasaan hidup yang meliputi aktivitas seksual, gaya hidup bebas, serta pekerjaan yang memungkinkan kontak dengan darah dan material penderita. Pengendalian penyakit ini lebih dimungkinkan melalui pencegahan dibandingkan pengobatan yang masih dalam penelitian. Pencegahan dilakukan meliputi pencegahan penularan penyakit dengan kegiatan Health Promotion dan Spesifik Protection, maupun pencegahan penyakit dengan imunisasi aktif dan pasif.



Daftar Pustaka 1. Klevens RM, Miller JT, Iqbal K, Thomas A, Rizzo EM, Hanson H, et al. The evolving epidemiology of hepatitis a in the United States: incidence and molecular epidemiology from population-based surveillance, 2005-2007. Arch Intern Med. Nov 8 2010;170(20):1811-8. 2. Todd EC, Greig JD, Bartleson CA, Michaels BS. Outbreaks where food workers have been implicated in the spread of foodborne disease. Part 4. Infective doses and pathogen carriage. J Food Prot. Nov 2008;71(11):2339-73. 3. Wasley A, Grytdal S, Gallagher K. Surveillance for acute viral hepatitis–United States, 2006. MMWR Surveill Summ. Mar 21 2008;57(2):1-24. 4. Price and Willson. 2006. Patofisiologi. Ed :6 . Jakarta: EGC. 5. James & Tim Horn. 2005.hepatitits virus dan HIV. Jakarta: Sprita 6. Noer, Sjaifulloh (ed). 2002. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.