Higiene Dan Sanitasi Butcher [PDF]

  • Author / Uploaded
  • arsi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Diklat Buthcer



HIEGINE DAN SANITASI



Isnandar Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu - Jawa Timur



April, 2012



Higiene adalah suatu upaya untuk mencapai kesehatan yang prima. Di dalam buku yang berjudul ”The Theory of Cattering”, bahwa hygiene is the study of health and prefentation of the deasis yang berarti adalah ilmu kesehatan dan pencegahan timbulnya penyakit. Kebersihan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana cara hidup sehat dan cara mencapai kondisi-kondisi higienis (hygiene condition).



HigienePengertian Pengertian Higiene menurut Undang-Undang No 11 tahun 1962 adalah ””Segala Segala Undang Undang-Undang usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan” ”. kesehatan kesehatan”.



Oxigen



pH level



Time



Water Enam hal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Food



Teperature



Pengertian sanitasi Sanitasi adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mengutamakan atau menitik beratkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi tingkat derajat kesehatan manusia. Menurut Ehler and Steel (1980), sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor lingkungan yang dapat merupakan mata rantai penularan penyakit. Pengertian sanitasi mengarah kepada usaha konkrit dalam mewujudkan kondisi hygiene dan usaha ini dinyatakan dengan pelaksanaan di laangan berupa pembersihan, penataan, sterilisasi, sterilisasi, penyemprotan hama, dan sejenisnya. Oleh karena itu jika hygienis merupakan tujuan, maka sanitasi merupakantindakan nyata untuk mencapai tujuan tersebut.



Sanitasi didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut (Ehlers dan Steele, 1958).



Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi adalah untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada manusia (Betty, 1988). Dalam industri pangan, sanitasi meliputi berbagai kegiatan secara aseptik dalam persiapan, pengolahan dan pengkemasan produk makanan; pembersihan dan sanitasi pabrik serta lingkungan pabrik dan kesehatan pekerja.



Contoh Tindakan Sanitasi: Pemeriksaan kesehatan pada tenaga kerja butcher Mencuci tangan sebelum bekerja penanganan daging. Mencuci tangan setelah melakukan maintenance and repair pada proses pekerjaan butcher Mencuci ruangan penanganan daging Mencuci alat-alat yang digunakan dalam penanganan daging Pemeriksaan air yang digunakan untuk pembersihan alat dan ruangan penanganan daging..



Tujuan Higiene dan Sanitasi



Tujuan diadakannya usaha hygiene dan sanitasi adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan keracunan serta mengganggu kesehatan lain sebagai akibat adanya interaksi faktor-faktor lingkungan hidup.



Ruang Lingkup Hygiene dan Sanitasi •. Pengadaaan air bersih (water supply) •2. Pembuangan air kotor (sewage disposal) •3. Pembuangan sampah (refuse disposal) •4. Hygiene orang (human hygiene) •5. Sanitasi perumahan (housing sanitation) •6. Sanitasi industri (industrial sanitation) •7. Sanitasi tempat-tempat umum (publicplaces sanitation) •8. Pemberantasan serangga dan tikus (insectand rodent control) •9. Pengendalian bising (noising)



Sanitasi daging Hewan potong Rumah potong Pekerja Alat peralatan Air Udara lingkungan Pemasaran



Bahan yang digunakan dalam sanitasi. sanitasi. Desinfektan Desinfektan adalah preparat kimia yang digunakan untuk desinfeksi desinfeksi kandang dan peralatan, guna membasmi mikroorganisme, khususnya mikroorganisme yang membahayakan. Preparat ini tersedia secara komersial yang masingmasing-masing memiliki karakteristik kimiawi, toksisitas, biaya dan penggunaan tertentu. tertentu. Desinfektan merupakan bahan kimia yang dapat mematikan mikroorganisme yang sedang dalam keadaan tidak aktif, sehingga hanya hanya mematikan bentuk vegetatif dari mikroorganisme, tetapi tidak efektif efektif terhadap spora.



Antiseptika



adalah semua senyawa yang dapat membunuh atau mencegah perkembangan mikroorganisme. Antiseptika biasanya digunakan untuk jaringan hidup.



Konsentrasi antiseptika biasanya rendah, guna menghindari kerusakan jaringan. Kadar antiseptika yang tinggi dapat membunuh sel-sel bakteri maupun jaringan hidup yang terkena. Konsentrasi antiseptika yang rendah hanya cukup untuk menghambat perkembangbiakan jasad renik, sehingga bersifat bakteriostatik.



Beberapa sifat-sifat penting desinfektan adalah : • Harus memiliki sifat antibakterial yang luas. • Tidak mengiritasi jaringan hewan atau manusia. • Memiliki sifat racun yang rendah, tidak berbahaya bagi manusia maupun ternak. • Memiliki daya tembus yang tinggi. • Tetap aktif meskipun terdapat cairan tubuh, darah, nanah dan jaringan yang mati. • Tidak mengganggu proses kesembuhan. • Harga murah, karena biasanya diperlukan dalam jumlah yang besar.



Desinfektan, selain memiliki sifat-sifat tersebut di atas, maka harus memiliki juga sifat-sifat berikut : • Mampu menembus rongga-rongga, liang-liang, maupun lapisan jaringan organik, sehingga memiliki efek mematikan mikroorganisme yang lebih tinggi. • Harus bisa dicampur dengan air, karena air merupakan pelarut yang universal dan dengan senyawa-senyawa lain yang digunakan untuk desinfeksi. • Harus memiliki stabilitas dalam jangka waktu yang panjang. • Efektif pada berbagai temperatur. Walaupun desinfektan daya kerjanya akan lebih baik pada temperatur tinggi, namun desinfektan yang bagus adalah desinfektan yang daya kerjanya tidak menurun jika temperaturnya menurun. Pada umumnya desinfektan bekerja baik pada temperatur di atas 650F. Klorin dan Iodifor sebagai desinfektan bekerja baik tidak lebih dari 1100F.



Macam-macam Desinfektan dan Antiseptika



• Kresol, merupakan biosida yang murah dan efektif bila digunakan untuk bangunan dan tanah, termasuk dinding dan peralatan rumah, bersifat korosif, toksik pada konsentrasi tinggi dan meninggalkan warna. Desinfektan ini sangat efektif mengatasi jamur, virus, bakteri, karena mampu mematikan mikroorganisme tersebut



• Fenol organik, cocok digunakan untuk tempat tinggal dan untuk desinfeksi peralatan di dalamnya. Fenol efektif melawan bakteri, virus dan fungi. Fenol dan beberapa senyawa fenolik mempunyai kegunaan sebagai antiseptika, desinfektan atau bahan pengawet. Golongan ini berdaya aksi dengan cara denaturasi dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 0,1-5%. Aplikasi proses desinfeksi dilakukan untuk virus, spora tetapi tidak baik digunakan untuk membunuh beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi



Klorin Klorin, banyak digunakan di rumah potong, juga banyak digunakan untuk menjernihkan air pada peternakan, air minum, sanitasi telur, desinfeksi abattoir (RPH) dan RPA serta kandang ayam.



Iodofor IODOFOR, BISA DIGUNAKAN SEBAGAI ANTISEPTIKA DAN DESINFEKTANSIA. IODOFOR ADALAH KOMBINASI IODINE DAN AGEN-AGEN YANG LARUT DI DALAMNYA. IODOFOR AKAN MEMBEBASKAN IODIN BEBAS JIKA DILARUTKAN DALAM AIR. IODOFOR MERUPAKAN DESINFEKTAN YANG BAIK, NAMUN TIDAK EFEKTIF BILA ADA SENYAWA ORGANIK. SIFAT IODOFOR KURANG TOKSIK DIBANDINGKAN DESINFEKTAN YANG LAIN. KEKURANGANNYA ADALAH MENINGGALKAN BEKAS WARNA PADA PAKAIAN DAN PERMUKAAN YANG LAIN. IODINE BEBAS BERSIFAT TOKSIK PADA KULIT, SEHINGGA DALAM PENGGUNAANNYA IODINE DIKOMBINASIKAN DENGAN SENYAWA ORGANIK YANG LAIN DAN DISEBUT IODOPHOR.



Contoh Iodophor adalah povidone-iodine (Betadine) yang sering digunakan sebagai antiseptik di rumah sakit. Iodophor merupakan desinfektan yang termasuk golongan halogen. Bahan ini merupakan sintetis dari yodium dan zat organis yang memiliki kemampuan mikrosidal.



• Desinfektan Iodophor ini cocok untuk mengatasi semua bakteri gram positif maupun gram negatif, virus dan jamur. Pada konsentrasi 50 – 75 ppm digunakan sebagai desinfektan pada inkubator, kandang ayam dan RPA. Pada konsentrasi 12,5 – 25 ppm untuk sanitasi telur. Pada konsentrasi yang lebih rendah dari 12,5 ppm digunakan untuk antiseptika, dan dicampurkan dalam air minum ayam.



Kaporit atau hipoklorit sering digunakan untuk sanitasi sapi perah dan lebih aktif dalam air hangat. Efektif melawan bakteri, banyak virus, terutama parvovirus. Bisa dicampur dengan sabun, tetapi jangan dicampur asam. Aktivitasnya yang kuat menurun dengan adanya materi organik, terutama amoniak atau senyawa-senyawa amino. Desinfektan ini termasuk golongan halogen keras yang bisa mematikan bakteri, virus dan jamur dalam waktu relatif singkat. Kelemahan desinfektan ini adalah mudah menyebabkan perkaratan pada peralatan yang berasal dari bahan metal serta dapat merusak kulit manusia. Larutan chlorin efektif sebagai bakterisidal yang digunakan dalam kolam renang. Khlor (Cl22} dalam air membentuk asam hipoklorit (HOCl) dan asam Hidrokhloride (HCl) dengan reaksi : Cl22 + H22O ↔ HOCl. Asam HOCl selanjutnya berperan sebagai desinfektan, bereaksi dengan bervariasi senyawa, baik dengan senyawa anorganik maupun organik atau terurai menjadi menjadi ion H++ dan OCl--, dengan reaksi : HOCl → H++ + OCl-- Derajat ionisasi dipengaruhi oleh pH. Ionisasi terjadi pada pH asam sampai netral, sedangkan pada pH alkalis, ionisasi akan dihambat.



Cleaners (multiple) Multi uses cleaners by Butcher's CARPE DIEM Tb/OXIVIR TB Disinfectant cleaner by Butcher's*. Learn more about this product » HOT SPRINGS General Purpose/Scrub-and-Recoat Cleaner by Butcher's*. Learn more about this product » PERCEPT/OXIVIR FIVE 16 General Virucidal Disinfectant Cleaner by Butcher's*. Learn more about this product » PERDIEM/HYDROX GP General Purpose Cleaner with Hydrogen Peroxide by Butcher's*



PELAKSANAAN SANITASI  Penyemprotan menggunakan water gun : cara ini digunakan pada sanitasi lantai dan dinding-dinding ruang butcher, ruang pemotongan hewan, dan ruang penjualan daging. Dalam pelaksanaannya air mengandung desinfektan yang efektif untuk pengerjaan ini.  Pembasuhan : pelaksanaan sanitasi  fumigasi



Selamat Bekerja Semoga Sukses



Terima kasih