Hubungan Biokimia Dan Gizi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Beathrix Finelya NIM : 472016030 HUBUNGAN BIOKIMIA DENGAN ILMU GIZI



Hubungan ilmu nutrisi dengan ilmu biokimia adalah menurut WebNet dictionary: “Biokimia adalah kimia dari bahan – bahan dan proses – proses yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia” dimana nutrisi, yang memanfaatkan pengetahuan tentang metabolisme untuk menjelaskan kebutuhan makanan bagi makhluk hidup mempertahankan kehidupan normalnya. (Anonim, 2012) Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai proses biologi dalam tubuh suatu organisme serta struktur sel seperti metabolisme dan lain sebagainya. Dalam biokimia juga dibahas mengenai struktur kimia dari zat – zat nutrisi makanan seperti karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat (Anonim, 2010). Ilmu nutrisi (Nutrience Science) merupakan ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dan minuman dalam hubungannya dengan kesehatan optimal / tubuh. Dalam ilmu nutrisi dikenal dengan istilah zat nutrisi (Nutrience), yaitu ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses – proses kehidupan. Sedangkan nutrisi (Gizi) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yag dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ, serta menghasilkan energi (Jaya, 2013) Ilmu nutrisi adalah ilmu yang mempelajari serangkaian



proses dimana suatu organisme mulai



mengambil atau mengasimilasikan pangan untuk keperluan pertumbuhan sel – sel tubuhnya dan menggan sel – sel yang telah rusak dan mati. Dalam istilah ini tercakup pengertian ilmu nutrisi sebagai ilmu pengetahuan yang menerangkan tentang adanya hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Hubungan tersebut dimulai sejak organisme mengambil atau memakan makanan, membebaskan dan menggunakan energi yang berasal dari makanan, mengeluarkan sisa – sisa hasil metabolisme dan membentuk zat – zat makanan di dalam tubuh (Anonim, 2010). Semua organisme yang telah melakukan proses mengambil atau mengasimilasikan pangan untuk keperluannya masing – masing akan mempunyai status gizi. Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan sumber daya manusia dan kualitas hidup. Untuk itu program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi konsumsi pangan, agar terjadi perbaikan status gizi masyarakat (Deddy Muchtadi, 2002:95). Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan, dan penggunaan makanan. Status gizi dapat dinilai dengan dua cara, yaitu penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung. Penialian status gizi secara langsung salah satunya adalah dengan cara biokimia.



Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kmia faali dapat banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.



Selain itu hubungan antara biokimia dengan ilmu gizi adalah proses yang ada di dalam tubuh manusia. Salah satu contohnya adalah metabolisme karbohidrat. Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O. Fungsi utama karbohidrat dalam metabolisme adalah sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk proses – proses metabolisme lainnya. Dalam peranan ini, karbohidrat dipakai oleh sel – sel terutama dalam bentuk glukosa. Tiga monosakarida utama yang dihasilkan dari proses pencernaan adalah glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Fruktosa secara kuantitatif dianggap penting bila intake sukrosa adalah banyak. Galaktosa jumlahnya cukup banyak hanya bila laktosa adalah karbohidrat utama dalam diet. Baik fruktosa maupun galaktosa dapat segera diubah menjadi glukosa oleh. Proses Metabolisme Karbohidrat Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori: 1. Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan). Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur dan mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini adalah sintesis protein. 2. Lintasan katabolik (pemecahan). Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang melepaskan energi bebas, biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi, seperti rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif. 3. Lintasan afibolik (persimpangan). Lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai penghubung antara lintasan anabolik dan lintasa katabolik. Contoh dari linrtasan ini adalah siklus asam sitrat (siklus kreb). Jalur – Jalur Metabolisme Karbohidrat Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukonegonesis. Secara ringkas, jalur – jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut: 1. Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami glikolisis (dipecah)menjadi 2 piruvatjika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP. 2. Selanjutnya masing – masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP. 3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalalm tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.



4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah, melaiknkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jarimgan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang. 5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi maka glikogen dipecah menjadi glukosa selanjutnya glukosa mengalami glikolisis diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat. 6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogen pun habis, maka sumber energi non karbihidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi. Glikolisis Glikolisis adalah katabolisme glukosa yang berlangsung di dalam sitosol semua sel, menjadi: 1. Asam piruvat, pada suasana aerob yang (tersedia oksigen) 2. Asam laktat, pada suasanan anaerob (tidak tersedia oksigen)



Kesimpulan dari hubungan biokimia dan ilmu gizi adalah saling memiliki hubungan karena ilmu yang mempelajari tentang berbagai proses biologi dalam tubuh suatu organisme serta struktur sel seperti metabolisme dan lain sebagainya adalah biokimia dan di dalam biokimia juga dibahas mengenai struktur kimia dari zat – zat nutrisi makanan seperti karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.



DAFTAR PUSTAKA Martin David W, dkk. 1983. Biokimia (Review of Biochemistry). California. EGC penerbit buku kedokteran Muchtadi, Deddy. 2002. Gizi untuk Bayi. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan



Prawidha,



Agunk.



2016.



https://id.scribd.com/mobile/doc/259327356/Hubungan-Ilmu-Nutrisi-



Dengan-Ilmu-Lainnya. Diakses pada tanggal 15 Januari 2017