Hubungan Industrial Sesi 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

 Saudara mahasiswa, selamat berjumpa kembali didiskusi 6, silakan memberikan jawaban anda pada diskusi ini, jangan lupa gunakan BMP Hubungan Industrial sebagai referensi utama anda.  Pada umumnya,  penyebab konflik adalah komunikasi yang lemah, kurangnya keterbukaan, dan kegagalan dalam menanggapi kebutuhan karyawan. Berikan penJelasan anda mengenai 6 (enam) pendekatan dalam mempelajari konflik dalam organisasi ! Jawaban : Konflik merupakan proses yang dimulai ketika satu pihak memersepsikan bahwa pihak lain memiliki perasaan negatif terhadapnya atau mengenai perasaan secara negatif pihak lain, yang oleh pihak pertama tidak disukainya (Robbins & Judge, 2011). Menurut Greenberg dan Baron (2008), konflik dapat didefinisikan sebagai proses dengan satu pihak memersepsikan pihak lain telah melakukan atau akan melakukan tindakan yang bertentangan dengan keinginan atau minat satu pihak tersebut. Dapat dikatakan bahwa konflik terjadi bila terdapat perbedaan yang dipersepsikan dalam minat, pandangan, dan sasaran atau tujuan. Menurut Robbins dan Judge (2011), ada tiga pandangan terhadap konflik, yaitu pandangan tradisional, pandangan hubungan karyawan, dan pandangan interaksional. Pandangan tradisional menyatakan bahwa semua konflik itu berbahaya dan harus dihindari. Pada umumnya, penyebab konflik adalah komunikasi yang lemah, kurangnya keterbukaan, dan kegagalan dalam menanggapi kebutuhan karyawan. Pandangan hubungan karyawan menyatakan bahwa konflik bersifat alamiah dan tidak dapat dielakkan. Sementara itu, pandangan interaksional menyatakan bahwa konflik tidak hanya merupakan kekuatan positif dalam kelompok tetapi bahwa konflik secara absolut penting untuk kelompok agar lebih efektif. Konflik dapat bersifat fungsional dan yang tidak fungsional. Konflik fungsional merupakan konflik yang mendukung kelompok dan memperbaiki kinerja. Adapun konflik yang tidak fungsional merupakan konflik yang menyembunyikan biaya kelompok. Menurut Lewicki et al. (1992), terdapat enam pendekatan dalam mempelajari konflik dalam organisasi. a. Pendekatan level mikro atau psikologi yang berfokus pada konflik di dalam dan di antara karyawan sebagai individu, khususnya variabel perilaku intrapersonal, interpersonal, dan kelompok kecil yang mempengaruhi penyebab dinamika konflik dan hasil konflik. b. Pendekatan level makro atau sosiologi yang memfokuskan pada kelompok, departemen, divisi, dan keseluruhan organisasi sebagai unit analisis untuk memahami dinamika konflik. c. Pendekatan dalam analisis ekonomi yang menerapkan model rasionalitas ekonomi dan pengambilan keputusan individual hingga perilaku sosial yang kompleks. d. Pendekatan hubungan karyawan, yang diawali dari keinginan memahami dan mempengaruhi praktek hubungan industrial di Amerika. e. Pendekatan kesepakatan dan negosiasi yang berasal dari seringnya menggunakan proses dalam hubungan antarkaryawan dan hubungan internasional.



f.



Resolusi perselisihan oleh pihak ketiga yang menekankan pada tindakan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang berasal dari pihak ketiga, yaitu dari luar pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan atau memperbaiki negosiasi yang efektif.



Peneliti konflik awal, terutama ahli psikologi sosial memperhatikan usaha mendefinisikan konflik dan menjelaskan penyebab utamanya. Lewicki et al (1992) juga menjelaskan bahwa konflik sebagai suatu jenis proses interaksi sosial antar bagian yang bersifat saling meniadakan atau dipandang nilai-nilainya tidak mencukupi. Selanjutnya, studi awal yang memfokuskan pada pihak ketiga menekankan keefektifan dalam arbitrase, mediasi, dan proses konsultasi. Arbitrase merupakan proses dengan pihak ketiga yang memiliki kekuasaan untuk menentukan atau memberikan rekomendasi terhadap kesepakatan antara dua atau lebih pihak yang berkonflik. Mediasi merupakan proses dengan pihak netral bekerja bersama dengan beberapa pihak yang sedang konflik untuk mencapai penyelesaian atas konflik yang terjadi. Konsultasi merupakan bentuk pengaruh sosial tempat individu meminta seseorang berpartisipasi dalam membuat keputusan atau merencanakan perubahan. Ada berbagai teori yang mendasari konflik dalam organisasi, antara lain: 



  



Teori kontrak relasional menjelaskan hubungan antarkaryawan dengan prinsip dan norma solidaritas, mutualitas, integritas fungsi, fleksibilitas yang mengatur perilaku dalam struktur dan proses. Teori identitas sosial menyatakan bahwa individu secara otomatis menyortir dirinya ke dalam beberapa kategori. Teori kategorisasi diri menyatakan aspek kognitif lebih mendasari konstruksi identitas daripada aspek motivasi. Teori kemauan keluar menyatakan bahwa konfrontasi karyawan di od tempat kerja disebabkan oleh mekanisme suara seperti keluhan karyawan.



Pembentukan serikat pekerja dimaksudkan agar dapat mencegah dan menyelesaikan konflikk yang terjadi di tempat kerja.



SUMBER: BMP EKMA4367