Imbuhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Macam-Macam Imbuhan Dalam bahasa Indonesia ada 4 macam imbuhan yaitu awalan (Prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan awalan-akhiran (konfiks). Berikut ini macam-macam imbuhan dalam bahasa Indonesia. 1. Awalan (Prefiks) Prefiks adalah imbuhan-imbuhan yang diletakan pada awal kata dasar. Imbuhan-imbuhan yang termasuk ke dalam awalan (prefiks) adalah: me-, ber-, ke-, di-, pe-, dan terMeAwalan me- bisa berubah menjadi beberapa macam bentuk diantaranya adalah men-, meng-, meny-, mem-, dan menge-. Perubahan-perubahan tersebut tergantung dengan kata dasarnya dan makna yang akan dibentuk. Di bawah ini adalah makna-makna dari imbuhan me-: Menyatakan suatu perbuatan aktif: mengambil, menyiram, mengesampingkan, mempertahankan. BerAwalan ber- mempunyai beberapa macam perubahan yaitu bel- dan ber-. Perubahan-perubahan tersebut tergantung dengan kata dasarnya. Aturan perubahan imbuhan ber- adalah sebagai berikut: Jika kata dasar diawali dengan huruf r atau er, maka menjadi becontoh: ber- + riak = beriak, ber- + rekreasi = berekreasi Jika kata dasarnya ajar, maka imbuhannya berubah menjadi belcontoh: ber + ajar = belajar Imbuhan ber- memiliki beberapa macam makna yaitu: Menyatakan kepunyaan : Beranak, berotot, beruang Menyatakan penggunaan : Bersepeda, bermotor Menyatakan kegiatan : bertelur, berkarya, bekerja Menyatakan jumlah : Berdua, bertiga Menyatakan suasana hati: bersedih, berbahagia, dan lain-lain. KeAwalan ke- tidak memiliki bentuk perubahan khusus, tetapi memiliki makna sebagai berikut: Menyatakan urutan : kesatu, kedua, ketiga, dst. DiImbuhan di- adalah kebalikan dari imbuhan me- yang membentuk kata dasar bermakna pasif. Contoh: di + siram = disiram, dilihat, dipukul TerImbuhan ter- sama dengan imbuhan di- yang membentuk kata kerja pasif. Namun, imbuhan ter- cenderung menyatakan perbuatan yang tidak disengaja. Selain kata kerja pasif, imbuhan ter- juga memiliki makna sebagai berikut:



Contoh: Menyatakan sifat: Terpandai, terbaik, terhebat Menyatakan ketidaksengajaan: Terbawa, tertinggal Menyatakan keadaan telah: tertutup, terbuka, terkunci Menyatakan kegiatan tibaa-tiba: tertawa, terjatuh PeAwalan pe- memiliki macam-macam perubahan bentuk seperti yang terjadi pada awalan me- yaitu: peng-, penye-, per-. Makna dari Imbuhan pe- adalah sebagai berikut: Menyatakan pelaku, penyebab: pembaca, penulis, pengajar, pemanis, pemutih Menyatakan pekerjaan: perpanjang, perlambat, percantik Menyatakan alat: penghapus, penggaris, pengasah Menyatakan sifat: pemalu, pemaaf SeImbuhan se- membentuk kata dasar memiliki makna antar lain: Menyatakan satu: selembar, sepotong, sebiji Menyatakan keseluruhan: sekelas, sekampung, sekota Menyatakan sifat: sepandai, secantik, sebesar 2. Sisipan (infiks) Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar. Bentuk-bentuk sisipan antara lain –el-, -em-, dan –er-. Contoh: -em- + getar = gemetar, -el- + tali = temai Imbuhan infiks membentuk kata dasar yang memiliki makna sebagai berikut: Menyatakan intensitas dan jumlah: gemetar, gemerincing, temali Menyatakan sifat: temurun, telunjuk, gelembung, gemetar 3. Akhiran (sufiks) Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar. Ada beberapa macam bentuk imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -I, -an, -kah, -tah, dan –pun. -kan Imbuhan kan memberikan kata dasar memiliki makna sebagai berikut: Menyatakan perintah: Dengarkan, ambilkan, pejamkan -I Akhiran –i membetuk kata dasar menjadi kata yang bermakna sebagai berikut: Menyatakan perintah: turuti, kuliti, gelitiki -an Akhiran –an membentuk kalimat menjadi bermakna sebagai berikut: Menyatakan tempat: lapangan, kubangan, pangkalan



Menyatakan alat: timbangan, garisan Menyatakan suatu hal atau objek tertentu: gambaran, lukisan, lamaran, didikan Menyatakan keseluruhan: lautan Menyatakan bagian: satuan, kiloan, tahunan, mingguan Menyatakan kemiripan: mobil-mobilan, kuda-kudaan -kah, -tah Akhiran –kah dan -tah membentuk kata dasar sehingga memiliki makna: Menyatakan penegasan dalam pertanyaan: bukankah, sulitkah, mudahkah, iyatah, rugitah, panjangtah -pun Akhiran –pun membentuk kata dasar yang bermakna: Memiliki makna seperti “juga”: merekapun, diapun, sayapun 4. Awalan-akhiran (Konfiks) Konfliks adalah imbuhan yang diletakan pada bagian awal dan akhir kata. Imbuhan-imbuhan konfiks diantaranya adalah me-kan, pe-an, ber-an, se-nya. Me-kan, Me-i Imbuhan me-kan bisa berubah menjadi memper-kan, menye-kan. Imbuhan-imbuhan tersebut memiliki makna sebagai berikut: Menyatakan kegiatan aktif: mengirimkan, memantulkan, menggembirakan, menelatarkan, mengirimi, meyambangi, dll. Di-kan, Di-i Imbuhan di-kan dan di-i memiliki makna yang sama dengan imbuhan me-kan, tetapi imbuhan ini membentuk kata kerja pasif. Contoh: Dikirimkan, dipantulkan, digembirakan, ditelantarkan, dikirimi, dilempari, dll. Pe-an Imbuhan pe-an membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut: Menyatakan suatu hal atau perbuatan: pendidikan, pengangguran, perampokan, pemeriksaan. Menyatakan suatu proses: Pendaftaran, pembentukan, pembuatan. Menyatakan tempat: penampungan, pemandian, pegunungan. Se-nya Imbuhan se-nya membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut: Menyatakan tingkatan atau pengulangan: Sebaik-baiknya, sebagus-bagusnya, secantik-cantiknya.