8 0 89 KB
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Hari /
Dx
Tanggal Selasa
Kep 1.
24-02-
Implementasi
Evaluasi
Jam 11.30
Jam 14.00
1
09
Mengkaji lokasi,
skala,
penyebaran,
S:
waktu, -
kualitas,
Klien
dan
nyeri pada abdomen
faktor yang memperberat nyeri
atas simpisis
d/h klien mengeluh nyeri pada -
Klien
nyeri yang dirasakan
daerah atas simpisis tembus ke
hilang timbul Klien
mengeluh
hilang timbul dengan skala
nyeri yang dirasakan
nyeri sedang 5 (1-10), nyeri
hilang timbul
yang dirasakan tertusuk-tusuk,.
-
Klien
Jam 11.35 Men
seperti ditusuk-tusuk
gajarkan tehnik relaksasi napas dalam
dengan
mengerti
mengeluh
nyeri yang dirasakan
5 hasil dan
Klien
mengeluh
klien
nyeri yang dirasakan di
mau
abdomen atas simpisis
melakukannya.
tembus ke pinggul
Jam 11. 40
O:
Mengobservasi adanya isyarat -
KU lemah
non vebral pada klien seperti -
Ekspresi
ekspresi wajah d/h ekspresi wajah klien tampak mengiris Mengukur
wajah
meringis -
Skala nyeri sedang
Jam 12.00 3
mengeluh
abdomen, lokasi nyeri pada pinggul, nyeri yang dirasakan -
2
mengeluh
5 (1-10) A:
tanda vital klien dengan hasil :
Masalah Nyeri belum
TD : 130/90 MmHg
teratasi
51
N : 80 x /m
P : Intervensi dilanjutkan
SB : 36 o c
1.
R : 20 x /m
Kaji
Jam 12.10 2.
Mengubah
lokasi,
skala
waktu posisi
nyeri,
penyeraban dan faktor
klien d/h klien dalam posisi
yang
terlentang ke posisi miring
nyeri
kanan
dan
memperberat
2. Observasi adanya isyara nonvebral pada klien seperti ekspresi wajah 3. Observasi
tanda-tanda
vital 4. Ubah posisi klien 5. Anjurkan
klien
melakukan Selasa 10/2/09
2
Mengkaji
keadaan
tekhnik
relaksasi nafas dalam Jam 14.00
Jam11.00 1.
untuk
luka S : -
apakah ada tanda-tanda infeksi O : seperti kemerahan, bengkak, panas adanya pus d/h tidak
perineum
terdapat tanda-tanda infeksi
dalam 2 jahitan
Jam 11.07 2.
Terdapat
Mengobservasi suhu tubuh dan nadi d/h SB = 37,5 OC dan N = 82 x/m Jam 11.12
-
Terdapat rubra
luka hecting lochia dengan
konsistensi cair - TTV : TD : 130/100 MmHg
52
3.
Menganjurkan
untuk
N : 82 x / m
membersihkan
daerah
SB : 37,5 oC
perinium
dengan
R
: 22 x /m
menggunakan air betadine d/h klien melakukannya
A:
Jam 11.12
Masalah
4. Menganjurkan untuk mengganti
resti infeksi
belum terjadi terjadi
pembalut setiap 4 jam d/h klien P :Pertahankan intervensi paham dan akan melakukannya
1.
Jam 12.00
K aji
5. Memberikan obat antibiotic d/h
keadaan
apakah
ada
luka tanda-
klien diberikan Amoxan 500
tanda infeksi seperti
gram via oral.
kemerahan,
edema
atau adanya pus atau gangguan luka 2.
Pa ntau suhu tubuh, nadi dengan rutin
3.
A njurkan
mengganti
pembalut
maksimal
setiap 4 jam 4.
A njurkan
klien
untuk
membersihkan perinium
dengan
betadine. 5.
Pe natalaksanan
obat
antibiotik
53
Selasa 10/2/09
3
Jam 11.00
Jam 14.00
1.Mengkaji tingkat kelelahan dan S : kebutuhan untuk tidur d/h klien -
Klien
belum bisa tidur karena masih dalam kelelahan.
badannya tersa lemah -
Klien mengatakan
Jam 11.15 2.
mengeluh
belum bisa tidur
Mengkaji
faktor -
Klien
yang mempengaruhi istirahat
mengeluh
nyeri saat beraktivitas.
d/h klien mengeluh tidak bisa tidur karena ada bayinya 3.
O:
Jam 11.30
-
Berikan
informasi -
KU Lemah Konjungtifa
tentang efek kelelahan dan
nampak anemis
ansietas pada suplai ASI d/h A : klien mengerti
Masalah gangguan pola
Jam 11.45
tidur belum teratasi
4. Memberikan informasi tentang P : Intervensi dilanjutkan kebutuhan untuk istirahat tidur setelah kembali ke rumah Jam 11.50 5. Mengkaji lingkungan rumah, bantuan
dirumah,
adanya
1. Kaji
tingkat
kelelahan
dan
kebutuhan
untuk
tidur
klien
d/h
belum bisa tidur
sibling dan anggota keluarga
karena
lain d/h klien tinggal bersama
dalam kelelahan.
ketiga anaknya dan suaminya.
masih
2. Kaji faktor yang mempengaruhi istirahat d/h klien mengeluh
tidak
bisa tidur karena ada bayinya 3. Berikan informasi
54
tentang
efek
kelelahan
dan
ansietas
pada
suplai
ASI
d/h
klien mengerti 4. Berikan informasi tentang kebutuhan untuk
istirahat
tidur
setelah
kembali ke rumah 5. Kaji
lingkungan
rumah,
bantuan
dirumah,
adanya
sibling dan anggota keluarga lain d/h klien
Selasa 10/2/09
4
Jam 11.00
tinggal
bersama
ketiga
anaknya
dan
suaminya. Jam 14.00
1. Mengkaji pengalaman tentang S : cara perawatan payudara dan -
Klien
bertanya
cara merawat bayi d/h klien
tentang cara perawatan
belum mengetahui tentang cara
payudara
perawatan payudara dan cara
merawat bayi
merawat bayi. Jam 13.10
cara
O: -
2. Memberikan informasi tentang cara perawatan payudara dan
Klien
sering
bertanya-tanya tentang perawatan payudara
cara merawat bayi d/h klien A diberi penjelasan mengenai cara
dan
: Masalah
kurang
55
perawatan payudara dan cara
pengetahuan
merawat bayi, dan klien masih
teratasi
belum mengerti.
belum
P : Intervensi dilanjutkan 1.
Kaji
pengetahuan
dan pengalaman klien tentang
menyusui
sebelumnya 2.
Berikan informasi verbal
yang
mengenai dan
tertulis fisiologis
keuntungan
merawat payudara 3.
Berikan HE dan demonstrasikan tentang
pentingnya
perawatan payudara
56
CATATAN PERKEMBANGAN Hari /
Dx
Tanggal Selasa
Kep 1.
24/2/09
Implementasi
Evaluasi
Jam 16.00
Jam 21.00
1
Mengkaji lokasi,
skala,
penyebaran,
S:
waktu, - Klien mengatakan nyeri
kualitas,
dan
berkurang
faktor yang memperberat nyeri d/h klien mengeluh nyeri pada O : luka perineum, lokasi nyeri pada daerah perineum tembus - Wajah tidak meringis ke
pinggul
nyeri
yang - Skala nyeri 2
dirasakan hilang timbul dengan A : skala nyeri ringan 2 (1-10),
Masalah Nyeri teratasi
nyeri yang dirasakan tertusuk- P : tusuk,
-Intervensi dipertahankan Jam 16.02
5 Menganjurkan tehnik relaksasi napas dalam dengan hasil klien melakukanya saat nyeri. Jam 16. 05 2
Mengobservasi adanya isyarat non vebral pada klien seperti ekspresi wajah d/h ekspresi wajah klien tampak mengiris jika
klien
melakukan
aktvitas/pergerakan Jam 18.30 3
Mengukur tanda vital klien dengan hasil :
57
TD : 130/80 MmHg N : 78 x /m SB : 36,2 o c R : 20 x /m Jam 18.32 4
Mengubah posisi klien d/h klien dalam posisi terlentang
Selasa 24/2/09
ke posisi
miring kanan Jam 16.00
2 1.
Mengkaji
Jam 21.00
keadaan
luka S : -
apakah ada tanda-tanda infeksi O : seperti kemerahan, bengkak, -
perineum
terdapat tanda-tanda infeksi
dalam 2 jahitan -
Mengobservasi suhu tubuh N = 78 x/m
hecting
Terdapat rubra
dan nadi d/h SB = 36,2 OC dan
lochia dengan
konsistensi cair - TTV :
Jam 16.02 3.
luka
panas adanya pus d/h tidak Jam 16.30 2.
Terdapat
TD : 130/80 MmHg
Menganjurkan klien untuk
N : 78 x / m
membersihkan
daerah
SB : 36,2 oC
perinium
dengan
R
: 20 x /m
menggunakan air betadine d/h A : klien melakukannya
Masalah resti infeksi
Jam 16.02 4.
Menganjurkan
belum terjadi terjadi untuk P :Pertahankan intervensi
mengganti pembalut setiap 4 1.
Kaji keadaan luka
jam d/h klien paham dan mau
apakah
melakukannya
tanda infeksi seperti
Jam 18.00
ada
kemerahan,
tandaedema
58
5.
Memberikan
obat
atau adanya pus atau
antibiotic d/h klien diberikan Amoxan 500 gram via oral.
gangguan luka 2.
Pantau
suhu
tubuh, nadi dengan rutin 3.
Anjurkan mengganti
pembalut
maksimal
setiap
4
jam 4.
anjurkan
klien
untuk membersihkan daerah
perinium
dengan betadine. 5. Selasa 24/2/09
3
Penatalaksanan obat antibiotik Jam 21.00
Jam 14.30 1. Mengkaji tingkat kelelahan dan S : kebutuhan untuk tidur d/h klien -
Klien mengatakan
belum bisa tidur karena masih dalam kelelahan.
O:
Jam 14.45 2.
Mengkaji mempengaruhi
sudah bisa tidur
faktor istirahat
-
KU Baik
yang -
Konjungtifa
d/h
merah muda
klien mengatakan sudah bisa A : tidur karena ada bayinya
Masalah
Jam 15.00
pola
3. Berikan informasi tentang efek
Gangguan tidur
sudah
teratasi
kelelahan dan ansietas pada P : suplai ASI d/h klien mengerti
-Pertahankan intervensi
Jam 16.00 4. Memberikan informasi tentang
59
kebutuhan untuk istirahat tidur setelah kembali ke rumah Jam 16.20 5. Mengkaji lingkungan rumah, bantuan
dirumah,
adanya
sibling dan anggota keluarga lain d/h klien tinggal bersama ketiga anaknya dan suaminya. Selasa 24/2/09
4
Jam 19.00 1.
2009
Mengkaji tentang
Jam 21.00 pengalaman S :
cara
perawatan -
payudara dan cara merawat
sudah
mengerti
bayi
perawatan
payudara
d/h
klien
mengetahui
belum
tentang
cara
cara
perawatan
perawatan payudara dan cara
payudara dan gizi ibu
merawat bayi.
menyusui
Jam 19.10 2.
Klien mengatakan
Memberikan tentang
cara
O: informasi perawatan
Wajah
klien
tampak gembira
payudara dan cara merawat A
: Masalah kurang bayi d/h klien diberi penjelasan pengetahuan teratasi mengenai cara perawatan P : payudara dan cara merawat Pertahankan intervensi bayi, dan klien masih belum mengerti.
60
CATATAN PERKEMBANGAN Hari /
Dx
Tanggal Rabu
Kep 2
25/2/09
1.
Implementasi
Evaluasi
Jam 08.00
Jam 11.00
Mengkaji
keadaan
luka S : -
apakah ada tanda-tanda infeksi O : seperti kemerahan, bengkak, -
perineum
terdapat tanda-tanda infeksi
dalam 2 jahitan -
Mengobservasi suhu tubuh N = 80 x/m
hecting
Terdapat rubra
dan nadi d/h SB = 36, OC dan
lochia dengan
konsistensi cair - TTV :
Jam 08.12 3.
luka
panas adanya pus d/h tidak Jam 08.10 2.
Terdapat
TD : 120/80 MmHg
Menganjurkan klien untuk
N : 80 x / m
membersihkan
daerah
SB : 36 oC
perinium
dengan
R
: 20 x /m
menggunakan air betadine d/h A : klien melakukannya Jam 08.12
Masalah Resti infeksi belum terjadi terjadi
4. Menganjurkan untuk mengganti P : pembalut setiap 4 jam d/h pembalut klien sering diganti tiap 4 jam
61
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas secara singkat tentang kesenjangan antara teori dan kasus nyata yang didapatkan penulis pada Klien NY. “Z.M” yang dirawat di ruang Kebidanan dengan kasus Post Partum Normal hari Pertama di RSUD. Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo selama 2 hari sejak tanggal 24-24 Februari 2009 baik secara konsep medik maupun melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi A. Konsep Medik 1. Gambaran Klinis Pada tinjauan teori sebelumnya dijelaskan bahwa masa nifas dapat mempengaruhi beberapa sistem tubuh, salah satunya dapat mempengaruhi sistim gastrointestinal. Dijelaskan bahwa ibu dalam masa nifas dapat mengalami penurunan dalam hal asupan makanan yang disebabkan oleh pengaruh perubahan hormonal. Namun saat studi kasus hal tersebut tidak didapatkan oleh penulis. NY Z.M tidak mengalami gangguan dengan sistim pencernaannya. Hal ini menurut penulis disebabkan karena perubahan hormonal yang terjadi pada klien NY.Z.M tidak bisa mempengaruhi sistim pencernaannya. Sehinnga hal tersebut tidak terjadi pada kasus NY. Z.M
62
2. Pemeriksaan Penunjang Dalam tinjauan teori sebelumnya bahwa ibu yang memasuki masa nifas direkomendasikan utuk melakukan pemeriksaan Lab, khususnya mengenai pemeriksaan HB, Leukosit dan LED. Pada kasus NY. Z.M ketiga jenis pemeriksaan tersebut tidak dilakukan. Hal ini menurut penulis karena NY Z.M melahirkan secara normal (partus normal). Selain itu kondisi NY Z.M masih cukup baik, sehingga pemeriksaan lab tersebut tidak dilakukan. B. Konsep Keperawatan 1. Pengkajian Dalam melakukan pengkajian pada NY. Z.M penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan kasus nyata. Penulis melakukan pengkajian sesuai teori. 2. Diagnosa Keperawatan a) Nyeri (akut) / Ketidaknyamanan berhubunngan dengan perlecetan jalan lahir b) Menyusui, Tingkat pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengalaman ibu c) Cedera, Resiko tinggi terhadap berhubungan dengan efek-efek anastesi d) Infeksi, Resiko tinggi berhubungan dengan peningkatan pemajanan lingkungan e) Eliminasi urine, Perubahan berhubungan dengan trauma mekanis f) Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon emosional psikologis
63
g) Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik f) Kurang pengetahuan ( Kebutuhan Belajar ), Mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya informasi. Pada kasus klien NY. Z.M diagnosa yang penulis dapatkan adalah : a) Nyeri berhubungan dengan perlecetan jalan lahir b) Risiko Tinggi Infeksi berhubungan dengan peningkatan pemajanan lingkungan c) Gangguan pola tidur berhubungan dengan proses kelahiran yang melelahkan d) Kurang pengetahuan ( Kebutuhan Belajar ), Mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurangnya informasi Dalam menegakkan diagnosa, penulis menemukan kesenjangan antara teori dengan kasus nyata. Dari 8 diagosa yang dijelaskan berdasarkan teori, 4 diantaranya terdapat pada klien NY. Z.M Dan 4 lainnya tidak ditemukan Menurut penulis penyebab tidak ditemukan ke-4 diagnosa lainnya yaitu oleh karena NY. Z.M keadaannya masih cukup baik. 3. Rencana Keperawatan Pada perencanaan untuk diagnosa penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan kasus nyata pada saat merawat NY. Z.M Namun
untuk
diagnosa-diagnosa
tertentu
penulis
memodifikasi
perencanaan dan menambahkan beberapa intervensi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
64
4. Implementasi Penulis tidak menemukan kesenjangan antara kasus nyata dengan teori. Penulis melakukan intervensi yang direncanakan pada Rencana Asuhan Keperawatan pada NY. Z.M 5. Evaluasi Evaluasi keperawatan yang dilakukan pada NY. Z.M adalah dari ke 3 diagnosa aktual yang didapatkan pada klien NY. Z.M ketiga-tiganya teratasi padahari kedua penulis melakukan praktek. Dan untuk 1 buah diagnosa yang bersifat resiko tinggi tidak terjadi.
65
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis membahas permasalahan yang ada pada saat merawat klien NY. Z.M, maka penulis dapat menyimpulkan : 1) Pada pengkajian data yang diperoleh langsung pada pasien, tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus nyata pada saat penulis merawat NY. Z.M 2) Pada perumusan diagnosa keperawatan yang disusun pada saat merawat NY. Z.M ada 4 diagnosa keperawatan yang diangkat. Dan ke-4 diagnosa tersebut diangkat berdasarkan teori yang ada. 3) Dalam
penyusunan
rencana
tindakan,
penulis
tidak
menemukan
kesenjangan antara teori dan kasus nyata saat penulis merawat NY. Z.M Penulis memodifikasi sebagian dari rencana tindakan dari ke-4 diagnosa tersebut, karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan klien. 4) Pelaksanaan implementasi keperawatan merupakan penjabaran aplikasi dari intervensi keperawatan yang telah disusun. Penulis melaksanakan implementasi
keperawatan
berdasarkan
intervensi
yang
telah
direncanakan. Pada tahap implementasi ini diperlukan kemampuan interpersonal dan tehnik komunikasi terapeutik untuk melaksanakan tindakan keperawatan. 5) Hasil evaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan selama 2 hari belum mencapai hasil yang sesuai tujuan. Hal ini disebabkan karena dalam
66
melakukan perawatan pada pasien dengan Post Natal Care di butuhkan waktu yang relatif panjang, sementara penulis hanya memberi asuhan keperawatan dalam waktu yang relatif singkat. B. Saran Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan, maka penulis memberikan masukan dansaran-saransebagai berikut : 1) Perlunya melakukan pengkajian secara komprehensif pada pasien dengan post natal care untuk memperoleh data yang akurat dan lengkap. 2) Diperlukan hubungan kemitraan dengan klien dan keluarga serta tim kesehatan
lainnya
untuk
mencapai
keberhasilan
perawatan
dan
pengobatan. 3) Pada
pelaksanaan
tindakan
keperawatan
perawat
perlu
memilki
kemampuan interpersonal, intelektual, dan tehnikal dan perhatian secara kontinyu pada pasien fraktur. 4) Kepada pihak institusi pendidikan agar dapat senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik selama pendidikan dalam upaya menghasilkan tenaga keperawatan yang profesional.
67