14 0 97 KB
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN Hari/Tgl/Shift
9-01-2016 Shift pagi
09-01-2016 Shift pagi
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektif an bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret pada saluran nafas
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan luka insisi post operasi
Jam
Implementasi
07.00
Airway Suction 1. Memastikan kebutuhan oral/trakeal suctioning 2. Mengauskultasi sura nafas sebelum dan sesudah suctioning 3. Menggunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan 4. Melakukan trakeal suctioning 5. Memberikan O2 dengan menggunakan jacksen rees untuk memfasilitasi suctioning 6. Memonitor status oksigen pasien 7. Melakukan fisioterapi dada vibrating 8. Memberikan nebul (ventolin + Pz ) sebelum suction 9. Memposisikan pasien proper positioning untuk memaksimalkan ventilasi
10.00
Wound Care 1. Menjaga kulit sekitar luka agar tetap bersih dan kering 2. Monitoring kulit sekitar luka akan adanya kemerahan 3. Melakukan perawatan luka post operasi dengan teknik steril
10.00
07.15
Paraf
Jam
Evaluasi (SOAP)
S:O : KU cukup Airway : bebas tube in Breathing : ventilator mode DUO PAP, FiO2 50%, PEEP 7, VT 31, MV 1,97 RR 33x/menit, SpO2 100%, rhonci +/+, wheezing -/TTV : TD 90/64 mmHG, Nadi 112x/menit, Suhu 36 C LAB: Hb:10,7 HCT: 34,9 PLT:297 WBC: 15,3 BUN: 5 SK: 0,85 Alb:2,87 GDA:94 ot/pt:20/9 Kals:8,6 Na:142 K:5,39 Cl:104,3 A : masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi P : intervensi dilanjutkan (1-9) S:O :KU cukup luka post VSD closure di dada, panjang sekitar 7 cm, kulit belum menyatu, tidak ada rembesan darah dan pus, kemerahan (-)
Paraf
09-01-2016 Shift pagi
Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi post operasi
07.30
4. Mengobservasi kondisi luka : lokasi, kedalaman, tanda-tanda infeksi, jaringan nekrotik) 5. Mencegah kontaminasi luka dengan mencuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan. 6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk diet TKTP 7. Memandikan pasien dengan air hangat dan sabun 8. Mengajarkan keluarga pasien mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dengan alkohol gliserin. Infection Control 1. Melakukan perawatan luka dengan teknik steril 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dan melakukan tindakan keperawatan 3. Mempertahankan lingkungan aseptic selama perawatan dengan mengganti underpad setiap terlihat kotor 4. Berkolaborasi pemberian antibiotic (mikafungi, cefazolin) 5. Monitoring tanda gejala infeksi sistemik dan local 6. Monitoring luka post op dan
TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi 112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi P : intervensi dilanjutkan (1-7)
10.00
S :O : KU cukup Luka post operasi di dada, panjang luka 7 cm, rembesan darah (+) dan pus (-), kemerahan (-), leukosit (belum periksa) TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi 112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah infeksi tidak terjadi P : intervensi dipertahankan (1-7)
09-01-2016 Shift pagi
Ketidakseimba ngan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat
08.00
mencatat temuan 7. Membatasi jumlah pengunjung 8. Mengajarkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien Nutrition Management 1. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat 2. Memberikan nutrisi enteral ( pepti junior 8 x 40 cc) 3. Monitoring jumlah nutrisi dan kandungan kalori 4. Monitoring adanya penurunan berat badan 5. Monitoring adanya kulit kering, mual , dan muntah 6. Monitoring kadar albumin, total protein, Hb
10.00
S:O : KU cukup Antropometri : BB 6 kg, PB 60 cm, LLA 12 cm Biochemical : albumin 2,87 g/dl ; Hb 10,7 g/dl Chemical : kulit kering, kurus, bibir kering Dietary : pepti jr 8x40cc A : masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
Hari/Tgl/Shift
10-01-2016 Shift pagi
10-01-2016 Shift pagi
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektif an bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret pada saluran nafas
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan luka insisi post operasi
Jam
Implementasi
07.00
Airway Suction 1. Memastikan kebutuhan oral/trakeal suctioning 2. Mengauskultasi sura nafas sebelum dan sesudah suctioning 3. Menggunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan 4. Melakukan trakeal suctioning 5. Memberikan O2 dengan menggunakan jacksen rees untuk memfasilitasi suctioning 6. Memonitor status oksigen pasien 7. Melakukan fisioterapi dada vibrating 8. Memberikan nebul (ventolin + Pz ) sebelum suction 9. Memposisikan pasien proper positioning untuk memaksimalkan ventilasi
07.15
Wound Care 1. Menjaga kulit sekitar luka agar tetap bersih dan kering 2. Monitoring kulit sekitar luka akan adanya kemerahan 3. Melakukan perawatan luka post operasi dengan teknik steril 4. Mengobservasi kondisi luka :
Paraf
Jam 10.00
Evaluasi (SOAP)
S:O : KU cukup Airway : bebas tube in Breathing : ventilator mode DUO PAP, FiO2 50%, PEEP 7, VT 31, MV 1,97 RR 29x/menit, SpO2 97%, rhonci +/ +, wheezing -/TTV : TD 92/73 mmHG, Nadi 102x/menit, Suhu 36,6 C LAB: Hb:10,7 HCT: 34,9 PLT:297 WBC: 15,3 BUN: 5 SK: 0,85 Alb:2,87 GDA:94 ot/pt:20/9 Kals:8,6 Na:142 K:5,39 Cl:104,3 A : masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi
10.00
P : intervensi dilanjutkan S:O :KU cukup luka post VSD closure di dada, panjang sekitar 7 cm, kulit belum menyatu, tidak ada rembesan darah dan pus, kemerahan (-) TTV : TD 92/73 mmHg, Nadi
Paraf
10-01-2016 Shift pagi
Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi post operasi
07.30
lokasi, kedalaman, tanda-tanda infeksi, jaringan nekrotik) 5. Mencegah kontaminasi luka dengan mencuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan. 6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk diet TKTP 7. Memandikan pasien dengan air hangat dan sabun 8. Mengajarkan keluarga pasien mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dengan alkohol gliserin. Infection Control 1. Melakukan perawatan luka dengan teknik steril 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dan melakukan tindakan keperawatan 3. Mempertahankan lingkungan aseptic selama perawatan dengan mengganti underpad setiap terlihat kotor 4. Berkolaborasi pemberian antibiotic (mikafungi, cefazolin) 5. Monitoring tanda gejala infeksi sistemik dan local 6. Monitoring luka post op dan mencatat temuan
112x/menit, RR 29x/menit, Suhu 36,6 C A : masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
10.00
S :O : KU cukup Luka post operasi di dada, panjang luka 7 cm, rembesan darah (+) dan pus (-), kemerahan (-), leukosit (belum periksa) TTV : TD 92/73 mmHg, Nadi 102x/menit, RR 29x/menit, Suhu 36,6 C A : masalah infeksi tidak terjadi P : intervensi dipertahankan
10-01-2016 Shift pagi
Ketidakseimba ngan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat
08.00
7. Membatasi jumlah pengunjung Nutrition Management 1. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat 2. Memberikan nutrisi enteral ( pepti junior 8 x 40 cc) 3. Monitoring jumlah nutrisi dan kandungan kalori 4. Monitoring adanya penurunan berat badan 5. Monitoring adanya kulit kering, mual , dan muntah 6. Monitoring kadar albumin, total protein, Hb
10.00
S:O : KU cukup Antropometri : BB 6 kg, PB 60 cm, LLA 12 cm Biochemical : albumin 2,87 g/dl ; Hb 10,7 g/dl Chemical : kulit kering, kurus, bibir lembab Dietary : pepti jr 8x40cc A : masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
Hari/Tgl/Shift
11-01-2016 Shift pagi
11-01-2016 Shift pagi
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektif an bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret pada saluran nafas
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan luka insisi post operasi
Jam
Implementasi
07.00
Airway Suction 1. Memastikan kebutuhan oral/trakeal suctioning 2. Mengauskultasi sura nafas sebelum dan sesudah suctioning 3. Menggunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan 4. Melakukan trakeal suctioning 5. Memberikan O2 dengan menggunakan jacksen rees untuk memfasilitasi suctioning 6. Memonitor status oksigen pasien 7. Melakukan fisioterapi dada vibrating 8. Memberikan nebul (ventolin + Pz ) sebelum suction 9. Memposisikan pasien proper positioning untuk memaksimalkan ventilasi
07.15
Wound Care 1. Menjaga kulit sekitar luka agar tetap bersih dan kering 2. Monitoring kulit sekitar luka akan adanya kemerahan 3. Melakukan perawatan luka post operasi dengan teknik steril 4. Mengobservasi kondisi luka :
Paraf
Jam 10.00
Evaluasi (SOAP)
S:O : KU cukup Airway : bebas tube in Breathing : ventilator mode DUO PAP, FiO2 50%, PEEP 6, VT 31, MV 1,97 RR 31x/menit, SpO2 97%, rhonci +/ +, wheezing -/TTV : TD 95/74 mmHG, Nadi 110x/menit, Suhu 36,1 C LAB: Hb:10,7 HCT: 34,9 PLT:297 WBC: 15,3 BUN: 5 SK: 0,85 Alb:2,87 GDA:94 ot/pt:20/9 Kals:8,6 Na:142 K:5,39 Cl:104,3 A : masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi
10.00
P : intervensi dilanjutkan S:O :KU cukup luka post VSD closure di dada, panjang sekitar 7 cm, kulit belum menyatu, tidak ada rembesan darah dan pus, kemerahan (-) TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi
Paraf
11-01-2016 Shift pagi
Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi post operasi
07.30
lokasi, kedalaman, tanda-tanda infeksi, jaringan nekrotik) 5. Mencegah kontaminasi luka dengan mencuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan. 6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk diet TKTP 7. Memandikan pasien dengan air hangat dan sabun Infection Control 1. Melakukan perawatan luka dengan teknik steril 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dan melakukan tindakan keperawatan 3. Mempertahankan lingkungan aseptic selama perawatan dengan mengganti underpad setiap terlihat kotor 4. Berkolaborasi pemberian antibiotic (mikafungi, cefazolin) 5. Monitoring tanda gejala infeksi sistemik dan local 6. Monitoring luka post op dan mencatat temuan 7. Membatasi jumlah pengunjung 8. Mengajarkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien
112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
10.00
S :O : KU cukup Luka post operasi di dada, panjang luka 7 cm, rembesan darah (+) dan pus (-), kemerahan (-), leukosit (belum periksa) TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi 112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah infeksi tidak terjadi P : intervensi dipertahankan
11-01-2016 Shift pagi
Ketidakseimba ngan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat
08.00
Nutrition Management 1. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat 2. Memberikan nutrisi enteral ( pepti junior 8 x 40 cc) 3. Monitoring jumlah nutrisi dan kandungan kalori 4. Monitoring adanya penurunan berat badan 5. Monitoring adanya kulit kering, mual , dan muntah 6. Monitoring kadar albumin, total protein, Hb
10.00
S:O : KU cukup Antropometri : BB 6 kg, PB 60 cm, LLA 12 cm Biochemical : albumin 2,87 g/dl ; Hb 10,7 g/dl Chemical : kulit kering, kurus, bibir kering Dietary : pepti jr 8x40cc A : masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
Hari/Tgl/Shift
12-01-2016 Shift pagi
12-01-2016 Shift pagi
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektif an bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret pada saluran nafas
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan luka insisi post operasi
Jam
Implementasi
07.00
Airway Suction 1. Memastikan kebutuhan oral/trakeal suctioning 2. Mengauskultasi sura nafas sebelum dan sesudah suctioning 3. Menggunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan 4. Melakukan trakeal suctioning 5. Memberikan O2 dengan menggunakan jacksen rees untuk memfasilitasi suctioning 6. Memonitor status oksigen pasien 7. Melakukan fisioterapi dada vibrating 8. Memberikan nebul (ventolin + Pz ) sebelum suction 9. Memposisikan pasien proper positioning untuk memaksimalkan ventilasi
07.15
Wound Care 1. Menjaga kulit sekitar luka agar tetap bersih dan kering 2. Monitoring kulit sekitar luka akan adanya kemerahan 3. Melakukan perawatan luka post operasi dengan teknik steril 4. Mengobservasi kondisi luka :
Paraf
Jam 10.00
Evaluasi (SOAP)
S:O : KU cukup Airway : bebas tube in Breathing : ventilator mode DUO PAP, FiO2 50%, PEEP 7, VT 31, MV 1,97 RR 33x/menit, SpO2 100%, rhonci +/+, wheezing -/TTV : TD 90/64 mmHG, Nadi 112x/menit, Suhu 36 C LAB: Hb:10,7 HCT: 34,9 PLT:297 WBC: 15,3 BUN: 5 SK: 0,85 Alb:2,87 GDA:94 ot/pt:20/9 Kals:8,6 Na:142 K:5,39 Cl:104,3 A : masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi
10.00
P : intervensi dilanjutkan S:O :KU cukup luka post VSD closure di dada, panjang sekitar 7 cm, kulit belum menyatu, tidak ada rembesan darah dan pus, kemerahan (-) TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi
Paraf
12-01-2016 Shift pagi
Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi post operasi
07.30
lokasi, kedalaman, tanda-tanda infeksi, jaringan nekrotik) 5. Mencegah kontaminasi luka dengan mencuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan. 6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk diet TKTP 7. Memandikan pasien dengan air hangat dan sabun Infection Control 1. Melakukan perawatan luka dengan teknik steril 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dan melakukan tindakan keperawatan 3. Mempertahankan lingkungan aseptic selama perawatan dengan mengganti underpad setiap terlihat kotor 4. Berkolaborasi pemberian antibiotic (mikafungi, cefazolin) 5. Monitoring tanda gejala infeksi sistemik dan local 6. Monitoring luka post op dan mencatat temuan 7. Membatasi jumlah pengunjung 8. Mengajarkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien
112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
10.00
S :O : KU cukup Luka post operasi di dada, panjang luka 7 cm, rembesan darah (+) dan pus (-), kemerahan (-), leukosit (belum periksa) TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi 112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah infeksi tidak terjadi P : intervensi dipertahankan
12-01-2016 Shift pagi
Ketidakseimba ngan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat
08.00
Nutrition Management 1. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat 2. Memberikan nutrisi enteral ( pepti junior 8 x 40 cc) 3. Monitoring jumlah nutrisi dan kandungan kalori 4. Monitoring adanya penurunan berat badan 5. Monitoring adanya kulit kering, mual , dan muntah 6. Monitoring kadar albumin, total protein, Hb
10.00
S:O : KU cukup Antropometri : BB 6 kg, PB 60 cm, LLA 12 cm Biochemical : albumin 2,87 g/dl ; Hb 10,7 g/dl Chemical : kulit kering, kurus, bibir kering Dietary : pepti jr 8x40cc A : masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
Hari/Tgl/Shift
13-01-2016 Shift pagi
13-01-2016 Shift pagi
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektif an bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret pada saluran nafas
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan luka insisi post operasi
Jam
Implementasi
07.00
Airway Suction 1. Memastikan kebutuhan oral/trakeal suctioning 2. Mengauskultasi sura nafas sebelum dan sesudah suctioning 3. Menggunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan 4. Melakukan trakeal suctioning 5. Memberikan O2 dengan menggunakan jacksen rees untuk memfasilitasi suctioning 6. Memonitor status oksigen pasien 7. Melakukan fisioterapi dada vibrating 8. Memberikan nebul (ventolin + Pz ) sebelum suction 9. Memposisikan pasien proper positioning untuk memaksimalkan ventilasi
07.15
Wound Care 1. Menjaga kulit sekitar luka agar tetap bersih dan kering 2. Monitoring kulit sekitar luka akan adanya kemerahan 3. Melakukan perawatan luka post operasi dengan teknik steril 4. Mengobservasi kondisi luka :
Paraf
Jam 10.00
Evaluasi (SOAP)
S:O : KU cukup Airway : bebas tube in Breathing : ventilator mode DUO PAP, FiO2 50%, PEEP 7, VT 31, MV 1,97 RR 33x/menit, SpO2 100%, rhonci +/+, wheezing -/TTV : TD 90/64 mmHG, Nadi 112x/menit, Suhu 36 C LAB: Hb:10,7 HCT: 34,9 PLT:297 WBC: 15,3 BUN: 5 SK: 0,85 Alb:2,87 GDA:94 ot/pt:20/9 Kals:8,6 Na:142 K:5,39 Cl:104,3 A : masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi
10.00
P : intervensi dilanjutkan S:O :KU cukup luka post VSD closure di dada, panjang sekitar 7 cm, kulit belum menyatu, tidak ada rembesan darah dan pus, kemerahan (-) TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi
Paraf
13-01-2016 Shift pagi
Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi post operasi
07.30
lokasi, kedalaman, tanda-tanda infeksi, jaringan nekrotik) 5. Mencegah kontaminasi luka dengan mencuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan. 6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk diet TKTP 7. Memandikan pasien dengan air hangat dan sabun. Infection Control 1. Melakukan perawatan luka dengan teknik steril 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dan melakukan tindakan keperawatan 3. Mempertahankan lingkungan aseptic selama perawatan dengan mengganti underpad setiap terlihat kotor 4. Berkolaborasi pemberian antibiotic (mikafungi, cefazolin) 5. Monitoring tanda gejala infeksi sistemik dan local 6. Monitoring luka post op dan mencatat temuan 7. Membatasi jumlah pengunjung 8. Mengajarkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien
112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
10.00
S :O : KU cukup Luka post operasi di dada, panjang luka 7 cm, rembesan darah (+) dan pus (-), kemerahan (-), leukosit (belum periksa) TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi 112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah infeksi tidak terjadi P : intervensi dipertahankan
13-01-2016 Shift pagi
Ketidakseimba ngan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat
08.00
Nutrition Management 1. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat 2. Memberikan nutrisi enteral ( pepti junior 8 x 40 cc) 3. Monitoring jumlah nutrisi dan kandungan kalori 4. Monitoring adanya penurunan berat badan 5. Monitoring adanya kulit kering, mual , dan muntah 6. Monitoring kadar albumin, total protein, Hb
10.00
S:O : KU cukup Antropometri : BB 6 kg, PB 60 cm, LLA 12 cm Biochemical : albumin 2,87 g/dl ; Hb 10,7 g/dl Chemical : kulit kering, kurus, bibir kering Dietary : pepti jr 8x40cc A : masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
Hari/Tgl/Shift
14-01-2016 Shift pagi
14-01-2016 Shift pagi
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektif an bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan secret pada saluran nafas
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan luka insisi post operasi
Jam
Implementasi
07.00
Airway Suction 1. Memastikan kebutuhan oral/trakeal suctioning 2. Mengauskultasi sura nafas sebelum dan sesudah suctioning 3. Menggunakan alat yang steril setiap melakukan tindakan 4. Melakukan trakeal suctioning 5. Memberikan O2 dengan menggunakan jacksen rees untuk memfasilitasi suctioning 6. Memonitor status oksigen pasien 7. Melakukan fisioterapi dada vibrating 8. Memberikan nebul (ventolin + Pz ) sebelum suction 9. Memposisikan pasien proper positioning untuk memaksimalkan ventilasi
07.15
Wound Care 1. Menjaga kulit sekitar luka agar tetap bersih dan kering 2. Monitoring kulit sekitar luka akan adanya kemerahan 3. Melakukan perawatan luka post operasi dengan teknik steril 4. Mengobservasi kondisi luka :
Paraf
Jam 10.00
Evaluasi (SOAP)
S:O : KU cukup Airway : bebas tube in Breathing : ventilator mode DUO PAP, FiO2 50%, PEEP 7, VT 31, MV 1,97 RR 33x/menit, SpO2 100%, rhonci +/+, wheezing -/TTV : TD 90/64 mmHG, Nadi 112x/menit, Suhu 36 C LAB: Hb:10,7 HCT: 34,9 PLT:297 WBC: 15,3 BUN: 5 SK: 0,85 Alb:2,87 GDA:94 ot/pt:20/9 Kals:8,6 Na:142 K:5,39 Cl:104,3 A : masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum teratasi
10.00
P : intervensi dilanjutkan S:O :KU cukup luka post VSD closure di dada, panjang sekitar 7 cm, kulit belum menyatu, tidak ada rembesan darah dan pus, kemerahan (-) TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi
Paraf
14-01-2016 Shift pagi
Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi post operasi
07.30
lokasi, kedalaman, tanda-tanda infeksi, jaringan nekrotik) 5. Mencegah kontaminasi luka dengan mencuci tangan sebelum melakukan tindakan keperawatan. 6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk diet TKTP 7. Memandikan pasien dengan air hangat dan sabun Infection Control 1. Melakukan perawatan luka dengan teknik steril 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien dan melakukan tindakan keperawatan 3. Mempertahankan lingkungan aseptic selama perawatan dengan mengganti underpad setiap terlihat kotor 4. Berkolaborasi pemberian antibiotic (mikafungi, cefazolin) 5. Monitoring tanda gejala infeksi sistemik dan local 6. Monitoring luka post op dan mencatat temuan 7. Membatasi jumlah pengunjung 8. Mengajarkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien
112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah kerusakan integritas jaringan belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
10.00
S :O : KU cukup Luka post operasi di dada, panjang luka 7 cm, rembesan darah (+) dan pus (-), kemerahan (-), leukosit (belum periksa) TTV : TD 90/64 mmHg, Nadi 112x/menit, RR 33x/menit, Suhu 36 C A : masalah infeksi tidak terjadi P : intervensi dipertahankan
14-01-2016 Shift pagi
Ketidakseimba ngan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat
08.00
Nutrition Management 1. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat 2. Memberikan nutrisi enteral ( pepti junior 8 x 40 cc) 3. Monitoring jumlah nutrisi dan kandungan kalori 4. Monitoring adanya penurunan berat badan 5. Monitoring adanya kulit kering, mual , dan muntah 6. Monitoring kadar albumin, total protein, Hb
10.00
S:O : KU cukup Antropometri : BB 6 kg, PB 60 cm, LLA 12 cm Biochemical : albumin 2,87 g/dl ; Hb 10,7 g/dl Chemical : kulit kering, kurus, bibir kering Dietary : pepti jr 8x40cc A : masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi P : intervensi dilanjutkan