Implementasi Dan Evaluasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN Nama mahasiswa



: Nur Rahmawati Paningsih



Nama klien (usia)



: An.R



Tanggal pengkajian



: 31 Maret 2021



Jenis Kelamin



: Laki-laki



No



Diagnosa



Implementasi keperawatan 1. Hipertermia b.d Proses Manajemen Hipertermia Penyakit



Evaluasi (SOAP) S: 



Observasi : 



Mengidentifikasi penyebab hipertermi



Ibu pasien mengatakan anaknya masih panas







( mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan inkubator, proses



Ibu pasien mengatakan panas yang dialami anaknya masih naik turun







penyakit)



Ibu pasien mengatakan panas yang







Memonitor TTV



dialami anaknya meningkat







Memonitor kadar elektrolit



menjelang malam hari







Memonitor haluaran urine







Memonitor komplikasi akibat hipertermia



Terapeutik :







Ibu pasien mengatakan saat pagi panas yang dialami anaknya menurun



O: 



Pasien tampak pucat







Kulit wajah klien masih tampak







Melonggarkan atau lepaskan pakaian







Memberikan cairan oral







Memberikan kompres hangat pada dahi,







Pasien teraba panas badannya



leher, dada, abdomen, aksila.







TTV :



Edukasi : 



Menganjurkan tirah baring



kemerahan



Suhu



: 38,6ºC



Nadi



: 84x/mnt



Paraf



Kolaborasi : 



Mengkolaborasi pemberian cairan dan



RR



: 20x/mnt



TD



: 100/80 mmHg



elektrolit intravena jika







Keadaan umum pasien tampak lemah



perlu







Pasien tampak hanya berbaring di tempat tidur



Regulasi Temperatur (I.14578)







Klien tampak memakai pakaian tipis



Observasi :







Klien tampak diberikan kompres







Memonitor suhu tubuh anak tiap 2 jam



Terapeutik : 



Menyesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien



Kolaborasi : 



Mengkolaborasikan pemberian antipiretik



Edukasi Termoregulasi Observasi : 



Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi



Terapeutik : 



Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan







Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan







A: Masalah hipertermi belum teratasi



Meningkatkan asupan nutrisi dan cairan P: Intervensi dilanjutkan yang adekuat







hangat



Memberikan kesempatan untuk bertanya



Edukasi :







Mengajarkan kompres hangat jika klien demam







Mengajarkan cara pengukuran suhu







Menganjurkan pakaian yang dapat menyerap keringat







Menganjurkan klien memperbanyak minum







Menganjurkan klien menggunakan pakaian longgar







Menganjurkan pemeberian antipiretik sesuai indikasi







Menganjurkan melakukan pemeriksaan darah jika demam > 3 hari



2. Nyeri Akut b.d Proses Manajemen Nyeri Penyakit



S: 



Observasi : 



Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,



masih sakit



durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri



Ibu pasien mengatakan perut anaknya







Skala nyeri 3 (face scale pain)



O:







Mengidentifikasi skala nyeri







Pasien tampak memegangi perutnya







Mengidentifikasi respon nyeri non







Klien tampak menahan sakit



verbal







Klien tampak meringis kesakitan











Mengidentifikasi faktor yang



A: masalah belum teratasi



memperberat dan memperingan nyeri



P: Intervensi dilanjutkan



Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan







Memonitor efek samping penggunaan analgetik



Terapeutik : 



Memberikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi musik, terapi bermain, terapi kompres hangat, terapi aromaterapi)







Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)







Memfasilitasi istirahat dan tidur







Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri



Edukasi: 



Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri







Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri







Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri



Kolaborasi: Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Edukasi Proses Penyakit (I.12444) Tindakan Observasi : · Mengidentifikasi Kesepian dan kemampuan menerima informasi Tindakan Terapeutik · Menyediakan materi dan media



pendidikan kesehatan · Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan · Memberikan kesempetan klien untuk bertanya Tindakan edukasi : · Menjelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit · Menjelaskan proses patofisiologis munculnya penyakit · Menjelaskan tanda dan gejala yang di timbulkan oleh penyakit · Menjelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi · Mengajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan Menganjurkan pasien untuk melaporkan apabila tanda dan gejala semakin berat 3. Risiko



Manajemen Nutrisi (I.03119)



Ketidakseimbangan



Observasi :



Nutrisi b. Asupan







Mengidentifikasi status nutrisi pasien



nutrisi tidak adekuat







Mengidentifikasi alergi dan intoleransi



S: 



Ibu pasien mengatakan anakanya masih tidak nafsu makan







Ibu pasien mengatakan anakanya



makanan



masih makan 3x/ hari 5 sendok







Mengidentifikasi makanan yang disukai



makan







Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan







jenis nutrien 



Memonitor asupan makanan



Ibu pasien mengatakan anaknya masih mengalami mual







Ibu pasien mengatakan selama sakit







Memonitor BB



masih mengalami muntah 1x 



Terapeutik : 



Melakukan oral hygiene sebelum makan jika perlu







Ibu pasien mengatakan anaknya belum menagalami peningkatan BB



O: 



Menyajikan makanan yang menarik dengan suhu yang sesuai



Pasien tampak tidak menghabiskan makanannya







Memberikan makanan tinggi serat







Pasien masih tampak mual







Memberikan makanan tinggi kalori







Pasien tampak muntah



tinggi protein







Saat di timbang BB klien 10 Kg







Memberikan suplemen makanan jika



A: masalah belum teratasi



perlu



P: Intervensi dilanjutkan



Edukasi : 



Mengajarkan diet yang diprogramkan



Kolaborasi : 



Mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan seperti pereda nyeri, antiemetik







Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu



4. Risiko Ketidakseimbangan Cairan b.d asupan



Manajemen Cairan (I.03098) Observasi : 



cairan tidak adekuat



Ibu pasien mengatakan anaknya minum sebanyak 4 gelas ukuran 100



nadi, akral, turgor kulit, kelembapan



ml (jenis minuman susu dan air putih) 



Memonitor BB harian



Terapeutik : 







Memonitor status hidrasi (mis, frekuensi mukosa dan TD)







S:



Mencatat intake-output dan balance



Ibu pasien mengatakan anaknya masih BAB dengan konsistensi cair







Ibu pasien mengatakan BAK pasien 5x/hari







cairan 24 jam 



Memberikan asupan cairan sesuai



Ibu pasien mengatakan mukosa bibir anaknya kering







kebutuhan Kolaborasi :



Ibu pasien mengatakan anaknya lemas







Memberikan cairan intravena jika perlu



Ibu pasien mengatakan anaknya lebih banyak berbaring ke kasur



O: 



Pasien tampak lemah







Mukosa bibir An.R tampak kering







Asupan dan haluaran: Input : Susu dan air putih = 400 cc Output : Urine + keringat = 50cc Muntah = 30 cc Diare = 50 cc Iwl = 280 cc







BC= Input-output-IWL= -10cc







Turgor kulit elastis >2 dtk







Kulit klien teraba kering



A: masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan



CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN Nama mahasiswa



: Nur Rahmawati Paningsih



Nama klien (usia)



: An.R



Tanggal pengkajian



: 1 April 2021



Jenis Kelamin



: Laki-laki



No



Diagnosa



Implementasi keperawatan 1. Hipertermia b.d Proses Manajemen Hipertermia Penyakit



Evaluasi (SOAP) S: 



Observasi : 



Mengidentifikasi penyebab hipertermi ( mis. Dehidrasi, terpapar lingkungan



Ibu pasien mengatakan panas anaknya mulai menurun



O:



panas, penggunaan inkubator, proses







Pasien tampak pucat



penyakit)







Pasien teraba panas badannya







Memonitor TTV







TTV :







Memonitor kadar elektrolit



Suhu



: 37,7ºC







Memonitor haluaran urine



Nadi



: 83x/mnt







Memonitor komplikasi akibat



RR



: 20x/mnt



hipertermia



TD



: 100/80 mmHg



Terapeutik :







Keadaan umum pasien tampak lemah







Pasien tampak hanya berbaring di







Melonggarkan atau lepaskan pakaian







Memberikan cairan oral







Memberikan kompres hangat pada dahi,







Klien tampak memakai pakaian tipis



leher, dada, abdomen, aksila.







Klien tampak diberikan kompres



Edukasi : 



Menganjurkan tirah baring



tempat tidur



hangat A: Masalah hipertermi teratasi sebagian



Paraf



Kolaborasi : 



Mengkolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena jika perlu



Regulasi Temperatur (I.14578) Observasi : 



Memonitor suhu tubuh anak tiap 2 jam



Terapeutik : 



Meningkatkan asupan nutrisi dan cairan yang adekuat







Menyesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien



Kolaborasi : 



Mengkolaborasikan pemberian antipiretik



Edukasi Termoregulasi Observasi : 



Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi



Terapeutik : 



Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan







Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan







Memberikan kesempatan untuk bertanya



Edukasi :



P: Intervensi dilanjutkan







Mengajarkan kompres hangat jika klien demam







Mengajarkan cara pengukuran suhu







Menganjurkan pakaian yang dapat menyerap keringat







Menganjurkan klien memperbanyak minum







Menganjurkan klien menggunakan pakaian longgar







Menganjurkan pemeberian antipiretik sesuai indikasi







Menganjurkan melakukan pemeriksaan darah jika demam > 3 hari



2. Nyeri Akut b.d Proses Manajemen Nyeri Penyakit



S: 



Observasi : 



Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,



masih sakit



durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri 



Mengidentifikasi skala nyeri







Mengidentifikasi respon nyeri non







Ibu pasien mengatakan perut anaknya







Skala nyeri 2 (face scale pain)







Pasien tampak masih memegangi



O: perutnya



verbal







Klien tampak menahan sakit



Mengidentifikasi faktor yang







Klien tampak meringis kesakitan



memperberat dan memperingan nyeri



A: masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan







Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan







Memonitor efek samping penggunaan analgetik



Terapeutik : 



Memberikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi musik, terapi bermain, terapi kompres hangat, terapi aromaterapi)







Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)







Memfasilitasi istirahat dan tidur







Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri



Edukasi: 



Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri







Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri







Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri



Kolaborasi: Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Edukasi Proses Penyakit (I.12444) Tindakan Observasi : · Mengidentifikasi Kesepian dan kemampuan menerima informasi Tindakan Terapeutik · Menyediakan materi dan media



pendidikan kesehatan · Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan · Memberikan kesempetan klien untuk bertanya Tindakan edukasi : · Menjelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit · Menjelaskan proses patofisiologis munculnya penyakit · Menjelaskan tanda dan gejala yang di timbulkan oleh penyakit · Menjelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi · Mengajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan Menganjurkan pasien untuk melaporkan apabila tanda dan gejala semakin berat 3. Risiko



Manajemen Nutrisi (I.03119)



Ketidakseimbangan



Observasi :



Nutrisi b. Asupan







Mengidentifikasi status nutrisi pasien



nutrisi tidak adekuat







Mengidentifikasi alergi dan intoleransi



S: 



nafsu makannya mulai meningkat 



makanan 



Mengidentifikasi makanan yang disukai







Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien







Memonitor asupan makanan



Ibu pasien mengatakan anakanya Ibu pasien mengatakan anakanya masih makan 3x/ hari ½ porsi







Ibu pasien mengatakan anaknya masih mengalami mual







Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak muntah











Memonitor BB



Terapeutik : 



belum menagalami peningkatan BB



Melakukan oral hygiene sebelum makan O: 



jika perlu 



Ibu pasien mengatakan anaknya



Menyajikan makanan yang menarik



Pasien tampak tidak menghabiskan makanannya



dengan suhu yang sesuai







Pasien masih tampak mual







Memberikan makanan tinggi serat







Pasien tampak tidak muntah







Memberikan makanan tinggi kalori







Saat di timbang BB klien 10 Kg







tinggi protein



A: masalah teratasi sebagian



Memberikan suplemen makanan jika



P: Intervensi dilanjutkan



perlu Edukasi : 



Mengajarkan diet yang diprogramkan



Kolaborasi : 



Mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan seperti pereda nyeri, antiemetik







Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu



4. Risiko Ketidakseimbangan Cairan b.d asupan



Manajemen Cairan (I.03098) Observasi : 



cairan tidak adekuat



Ibu pasien mengatakan anaknya minum sebanyak 5 gelas ukuran 100



nadi, akral, turgor kulit, kelembapan



ml (jenis minuman susu dan air putih) 



Memonitor BB harian



Terapeutik : 







Memonitor status hidrasi (mis, frekuensi mukosa dan TD)







S:



Mencatat intake-output dan balance



Ibu pasien mengatakan anaknya masih BAB dengan konsistensi cair







Ibu pasien mengatakan BAK pasien 5x/hari







cairan 24 jam 



Memberikan asupan cairan sesuai



Ibu pasien mengatakan mukosa bibir anaknya kering







kebutuhan Kolaborasi :



Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak lemas







Memberikan cairan intravena jika perlu



Ibu pasien mengatakan anaknya lebih banyak berbaring ke kasur



O: 



Pasien tampak tidak lemah







Mukosa bibir An.R tampak kering







Turgor kulit elastis 3 hari



2. Nyeri Akut b.d Proses Manajemen Nyeri



S:



Penyakit







Observasi : 



Mengidentifikasi lokasi, karakteristik,



sudah tidak sakit



durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri 



Mengidentifikasi skala nyeri







Mengidentifikasi respon nyeri non verbal







Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri



Ibu pasien mengatakan perut anaknya







Skala nyeri 1 (face scale pain)







Pasien tampak tidak memegangi



O: perutnya 



Klien tampak tidak meringis kesakitan



A: masalah teratasi P: Intervensi dihentikan







Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan







Memonitor efek samping penggunaan analgetik



Terapeutik : 



Memberikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (terapi musik, terapi bermain, terapi kompres hangat, terapi aromaterapi)







Mengkontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)







Memfasilitasi istirahat dan tidur







Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri



Edukasi: 



Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri







Menganjurkan memonitor nyeri secara mandiri







Mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri



Kolaborasi: Mengkolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Edukasi Proses Penyakit (I.12444) Tindakan Observasi : · Mengidentifikasi Kesepian dan kemampuan menerima informasi Tindakan Terapeutik · Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan



· Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan · Memberikan kesempetan klien untuk bertanya Tindakan edukasi : · Menjelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit · Menjelaskan proses patofisiologis munculnya penyakit · Menjelaskan tanda dan gejala yang di timbulkan oleh penyakit · Menjelaskan kemungkinan terjadinya komplikasi · Mengajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan Menganjurkan pasien untuk melaporkan apabila tanda dan gejala semakin berat 3. Risiko



Manajemen Nutrisi (I.03119)



Ketidakseimbangan



Observasi :



Nutrisi b. Asupan







Mengidentifikasi status nutrisi pasien



nutrisi tidak adekuat







Mengidentifikasi alergi dan intoleransi



S: 



Ibu pasien mengatakan anakanya nafsu makannya mulai meningkat







Ibu pasien mengatakan anakanya



makanan 



Mengidentifikasi makanan yang disukai







Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan



masih makan 3x/ hari 1 porsi 



masih mengalami mual 



jenis nutrien 



Memonitor asupan makanan







Memonitor BB







Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mengalami peningkatan BB



Melakukan oral hygiene sebelum makan O: jika perlu







Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak muntah



Terapeutik : 



Ibu pasien mengatakan anaknya







Menyajikan makanan yang menarik



Pasien tampak menghabiskan makanannya



dengan suhu yang sesuai







Pasien tampak tidak mual







Memberikan makanan tinggi serat







Pasien tampak tidak muntah







Memberikan makanan tinggi kalori







Saat di timbang BB klien 11 Kg







tinggi protein



A: masalah teratasi



Memberikan suplemen makanan jika



P: Intervensi dihentikan



perlu Edukasi : 



Mengajarkan diet yang diprogramkan



Kolaborasi : 



Mengkolaborasi pemberian medikasi sebelum makan seperti pereda nyeri, antiemetik







Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu



4. Risiko Ketidakseimbangan Cairan b.d asupan



Manajemen Cairan (I.03098)



S: 



Observasi : 



cairan tidak adekuat



Memonitor status hidrasi (mis, frekuensi



minum sebanyak 8 gelas ukuran 100



nadi, akral, turgor kulit, kelembapan



ml (jenis minuman susu dan air putih) 



mukosa dan TD) 



Memonitor BB harian



cair 



Mencatat intake-output dan balance cairan 24 jam







Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak BAB dengan konsistensi



Terapeutik : 



Ibu pasien mengatakan anaknya



Ibu pasien mengatakan BAK pasien 5x/hari







Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan



Ibu pasien mengatakan mukosa bibir anaknya mulai lemabab







Kolaborasi : Memberikan cairan intravena jika perlu



Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak lemas







Ibu pasien mengatakan anaknya lebih sudah aktif bermain



O: 



Pasien tampak tidak lemah







Mukosa bibir An.R tampak lembab







Turgor kulit elastis