Inersia Uteri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DEFINISI DYSTOCIA Distosia adalah persalinan yang panjang, sulit atau abnormal yang timbul akibat berbagai kondisi yang berhubungan dengan lima factor persalinan. (Bobak, 2004 : 784). Distosia adalah persalinan yang sulit yang ditandai dengan adanya hambatan kemajuan dalam persalinan (Sastrawinata, 2004) Distosia adalah persalinan abnorm atau sulit. Terjadi pada 20 jam



> 14 jam



Tirah baring



Oksitosin atau



n Disorder



section cesarean



(Pemanjanga



pada keadaan



n Fase



emergensi



Laten) Protraction Disorders 1. Protracted < 1.2 cm / active –



< 1.5 cm



jam



Manajemen



CPD



ekspentansi



phase dilatation 2. Protracted < 1.0 cm / descent



< 2 cm / jam



jam



Manajemen



CPD



ekspentansi



Arrest Disorders 1. Prolonged > 3 jam



> 1 jam



deceleration



Oksitosin



Istirahat bila



tanpa CPD



kelelahan



2. Secondary arrest of dilatatiom 3. Arrest if



> 2jam



> 2 jam



Sectio Cesarea Section Cesarea



descent dngan CPD Sumber : Cunningham F. Gary. Dystocia: abnormal labor. Wiliams Obstetrics. Edisi 22. USA:Mc Graw-Hill.2005



PEMERIKSAAN PENUNJANG Menurut prof. Dr. Sarwono prawihardjo (1992) diagnosis inersia uteri paling sulit dalam fase laten sehingga diperlukan pengalaman. Kontraksi uterus yang di sertai rasa nyeri, tidak cukup untuk membuat diagnosis bahwa persalinan sudah mulai. Untuk pada kesimpulan ini di perlukan kenyataan bahwa sebagai akibat kontraksi itu terjadi perubahan pada serviks, yaitu



pendataran dan pembukaan. Kesalahan yang sering terjadi pada inersia uteri adalah mengobati pasien padahal persalinan belum di mulai. Distosia karena kelainan struktur pelvis a) Anamnesis Kepala tidak masuk pap dan adanya riwayat kesalahan letak ( Lli, letak bokong). Partus yang lalu berlangsung lama, anak mati atau persalinan di tolong dengan alat-alat(ekstrasi vakum atau forcep) dan operasi. b) Inspeksi Ibu kelihatan pendek ruas tulang-tulangnya atau ada skolrosis. Kelainan panggul liar(ractritis, dsb) kalau kepala terdepan belum masuk pap kelihatan kontur seperti kepala menonjol diatas simfisis. c) Palpasi Kepala tidak masuk pap atau masih goyang dan terdapat tanda dan OSBORN, yaitu kepala didorong kearah pap dengan satu tangan diatas simpisis pubis sedang tangan lain tegak lurus pada kepala yang menonjol. (+) = 3 jari (-) = masuk PAP (±) = antara kesalahan-kesalahan letak d) Pelvimetri Klinis Pemeriksaan panggul luar Pemeriksaan dalam (VT)



: apaka ukuranya kurang dari normal : apakah promotorium teraba, lalu diukur



CD dan CV ; linea inominata teraba keseluruhan atau tidak, spina ischiadika dll. e) Rongen pelvimetri Dari foto dapat kita tentukan ukuran-ukuran CV ; CO = apakah kurang dari normal; CT; serta imbang kepala panggul.



PENATALAKSANAAN a. Pemeriksaan umum : 1. 2. 3.



Pemeriksaan untuk menentukan disproporsi, malresentasi atau malposisi dan tetalaksana sesuai dengan kasus Penatalaksaan kala 1 yang baik Pemberian antiobiotik pada proses persalinan



yang



memanjang terutama pada kasus dengan membrane plasenta telah pecah b. Amniotomi 1. 2. 3.



Bila cervik telah berdilatasi > 3 cm Bila presentasi bagian terbawah janin telah berada pada bagian bawah uterus Ruptur membrane



buatan



(artificial)



yang



dapat



menyebabkan augmentasi kontraksi uterus. Hal ini terjadi karena pelepasan



prostaglandin,



dan



terdapatnya



reflex



stimulasi



kontraksi uterus ketika bagian presentasi bayi semakin mendekati bagian bawah uterus. c. Oksitosin 5 unit oksitosin (syntocinon) dalam 500 cc glukosa 5% diberikan IV. Tetesan infuse mulai dari 10 tetes/menit, dan kemudian meningkat secara bertahap sehingga mendapatkan kontraksi uterus rata – rata 3x dalam 10 menit.



d. Metode persalinan



1. Persalinan per vaginam : Dengan menggunakan forceps, vakum atau ekstraksi. Hal ini bergantung kepada bagian presentasi bayi, cerviks telah pembukaan lengkap. 2. Operasi cesar sesario diindikasi pada : (1) Kegagalan denga metode tersebut, (2) Kontraindikasi terhadap infuse oksitosin, missal pada kasus disproporsi, (3) Distres fetal sebelum terjadi dilatasi cervical.