Intervensi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NO 1.



DIAGNOSA Risiko Defisit Nutrisi (D.0032) Kategori: Fisiologis Subkategori: Nutrisi dan Cairan Definisi: Beresiko mengalami asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. Factor Risiko: 1. Ketidakmampuan menelan makanan 2. Ketidakmampuan mencerna makanan 3. Ketidakmampuan menagbsorbsi nutrient. 4. Peningkatan kebutuhan metabolisme 5. Factor ekonomi (mis. finansial tidak mencukupi) 6. Factor psikologis (mis. stress, keenganan untuk makan. Kondisi Klinis Terkait 1. Stroke 2. Parkinson 3. Mobius syndrome 4. Cerebral palsy 5. Cleft lip



OUTCOMES



INTERVENSI



Status Nutrisi 1. Manajemen Gangguan Setelah dilakukan tindakan Makan keperawatan selama 3x24 jam, Observasi masalah keperawatan resiko deficit 1. Monitor asupan dan nutrisi teratasi dengan indicator keluarnya makanan dan skala 3 dan ditingkatkan pada skala cairan. 4 Terapeutik Indicator: 1. Timbang berat badan 1. Porsi makanan dihabiskan secara rutin 2. Serum albumin 2. Diskusikan perilaku 3. Verbalisasi untuk makan dan jumlah meningkatkan nutrisi aktivitas fisik (termasuk olahraga) yang sesuai. criteria hasil 3. Berikan penguatan positif 1. Menurun terhadap keberhasilan target dan perubahan 2. Cukup menurun perilaku. 3. Sedang 4. Rencanakan program pengobatan untuk 4. Cukup menurun perawatan di rumah (mis. 5. Menurun medis, konseling) Edukasi 1. Anjurkan membuat catatan harian tentang perasaan dan situasi pemicu pengeluaran makanan (mis.



RASIONAL 2. Gangguan Makan Observasi 1. Untuk mengetahui asupan makanan dan cairan klien Terapeutik 1. Untuk mengetahui berat badan yang ideal untuk klien 2. Untuk menegtahui perilaku makan dan jumlah aktivitas fisik klien 3. Agar klien lebih percaya diri 4. Agar perawatan lebih mudah Edukasi 1. Agar klien mengetahui tentang situasi pemicu pengeluaran makanan



6. Cleft palate 7. Amyotropic lateral sclerosis\ 8. Kerusakan neuromuscular 9. Luka bakar 10. Kanker 11. Infeksi 12. AIDS 13. Penyakit crohn’s 14. Enterokolitis 15. Fibrosis kistik



Pengeluaran yang di sengaja, muntah, aktivitas berlebihan) 2. Ajarkan keterampilan koping untuk perawatan di rumah. Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan. 2. Manajemen Nutrisi Observasi 1. Identifikasi status nutrisi 2. Identifikasi makanan yang disukai 3. Identifikasi perlunya penggunaan selang NGT 4. Monitor asupan makanan 5. Monitor pemeriksaan Lab Terapeutik 1. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi



2. Untuk mengatasi rasa tidak percaya diri pada klien Kolaborasi 1. Untuk mengetahui target berat badan dan kalori pada klien 2. Manajemen Nutrisi 1. Untuk menegtehui asupan nutrisi pada klien 2. Agar nafsu makan klien meningkat ketika melihat makanan yang ia sukai 3. Untuk mengetahui apakah klien membutuhkan penggunaan selang NGT atau tidak 4. Untuk mengetahui asupan makanan apa saja yang di butuhkan klien.



2. Berikan makanan tinggi 5. untuk menunjukan kalori dan tinggi peningkatan berat protein badan atau berat 3. Berikan suplemen badab stabil makanan, jika perlu dengan nilai 4. Hentikan pemberian laboratorium makan melalui selang normal NGT jika asupan oral dapat di toleransi Terapeutik 1. Karena serat Edukasi 1. Ajarkan diet yang di dalam makanan programkan akan membentuk massa feces Kolaborasi 1. Kolaborasi cengan ahli sehingga gizi untuk menentukan mengambang dan jumlah kalori dan jenis mudah nutrien yang dikeluarkan. dibutuhkan, jika perlu 2. Untuk membantu dalam proses penyembuhan 3. Untuk manambah nafsu makan klien 4. Karena klien sudah bisa makan melalui mulut Edukasi



1. Untuk menjaga asupan makanan yang dibutihkan tubuh Kolaborasi 1. Untuk membantu dalam proses penyembuhan klien