Isi Hanjar CMI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1 KODIKLAT TENTARA NASIONAL INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN PERTAMA ________________________________________



CARA MEMBERI INSTRUKSI BAB I PENDAHULUAN 1.



Umum. a. Hakekat pendidikan bagi prajurit TNI adalah sebuah usaha sadar untuk membentuk dan mengembangkan prajurit agar memiliki jiwa kejuangan yang tangguh dan kemampuan profesionalisme yang tinggi untuk melaksanakan tugastugas TNI. Oleh karena itu upaya pendidikan di lingkungan TNI harus senantiasa mengarah kepada terwujudnya keseimbangan antara kejuangan dan profesionalisme prajurit. b. Salah satu upaya pendidikan di lingkungan TNI agar dapat terwujudnya keseimbangan tersebut adalah dengan proses pembelajaran antara guru dengan peserta didiknya yaitu kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan pengetahuan dan ketrampilannya kepada siswa. Proses pembelajaran yang dimaksud di lingkungan TNI adalah Cara Memberi Instruksi (CMI). c. Oleh karena itu, peserta didik perlu untuk dibekali tentang pengetahuan dan keterampilan CMI, metode pengajaran dan tehnik mengajar sebagai pedoman dan bekal dalam pelaksanaan tugas di satuan



2.



Maksud dan Tujuan. a. Maksud. Naskah ini disusun dengan maksud untuk dijadikan bahan ajaran bagi Dikmapa PK TNI. b. Tujuan. Memberikan gambaran dan pedoman Cara Memberi Instruksi yang benar dan tepat kepada peserta didik sebagai bekal guna mendukung pelaksanaan tugas sebagai prajurit TNI.



3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Dalam buku Hanjar ini dijelaskan mengenai Pedoman CMI, Alins Alongins, Pasangan kelas, Metoda Mengajar, Syarat dan Tindakan Gumil serta Persiapan Mengajar.Ruang lingkup pembahasan. Adapun tata urut Hanjar ini disusun sebagai berikut: a. b. c. d. e.



Pendahuluan; Pedoman Dasar CMI; Alins dan Alongins; Pasangan Kelas; Metoda Mengajar;



2



f. g. h. i. 4.



Syarat dan Tindakan Gumil; Persiapan Mengajar; Evaluasi; dan Penutup.



Dasar. a. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep: 873/XII/ 2012 tanggal 11 Desember 2012 tentang Kurikulum Pendidikan pertama Prajurit Karier TNI; b. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep : 723/X/ 2012 tanggal 18 oktober 2012 tentang Buku petunjuk teknis penyusunan bahan ajaran di Lembaga pendidikan TNI; dan c. Peraturan Panglima TNI Nomor 5 tahun 2012 tanggal 20 Maret 2012 tentang Pedoman Administrasi Umum Tentara Nasional Indonesia.



5.



Pengertian. a. Mengajar. Mengajar adalah suatu menyampaikan pelajaran kepada Serdik.



cara/prosedur



bagaimana



Guru



b. Belajar. Belajar adalah yang utama, karena kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar Serdik. c. Proses Pembelajaran. Proses pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara Serdik dengan Gadik dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. d. Metode Pengajaran. Metode Pengajaran adalah langkah tindakan teknis yang dilakukan oleh Gadik guna tercapainya tujuan instruksional secara efektif dan efisien. e. Persiapan Mengajar (Siapjar). Siapjar adalah rencana penyajian pelajaran sebagai pedoman Gadik dalam mengajar yang berisi tentang Pokok bahasan,waktu penyajian beserta uraiannya; metoda, Alins/Alongins yang digunakan dan tempat penyajian. f. Pelatih. Pelatih adalah seseorang yang memberikan latihan keterampilan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.



BAB II PEDOMAN DASAR CARA MEMBERI INSTRUKSI



3



6. Tujuan Instruksional. pedoman dasar CMI. 7.



Agar siswa mengerti dan dapat melaksanakan tentang



Proses Belajar dan Mengajar. a. Belajar. Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen pendidikan yang saling berhubungan satu sama lain dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini ada 2 (dua) kegiatan utama yaitu Guru bertindak mengajar dan Serdik bertindak belajar. Ada beberapa pendapat tentang arti istilah “ Belajar “ antara lain sebagai berikut: 1) Teori Daya. Teori daya ini didukung oleh psikologi daya. Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari daya (kemampuan) yaitu daya berpikir, daya mengingat, daya fantasi dan sebagainya. Daya ini dapat berfungsi jika telah terbentuk dan terlatih. Oleh karena itu belajar adalah melatih daya-daya pada diri Serdik. 2) Teori Assosiasi. Teori ini merupakan pendapat ahli psikologi assosiasi. Benda-benda yang diamati oleh seseorang dan menimbulkan tanggapan-tanggapan dalam jiwanya. Misalnya “meja warna coklat”. Antara meja dan coklat terdapat hubungan (assosiasi) yang memberikan kesan dalam tanggapan yang berassosiasi mudah diproduksi. Belajar menurut teori ini merupakan assosiasi ciri-ciri dari sesuatu yang dipelajari. Teori ini diperbaharui dengan teori SARBOND (S : Stimulus, A : And, R : Response, BOND : Ikatan) Suatu Stimulus menimbulkan response. 3) Teori Gestalt. Keseluruhan merupakan hal yang bermakna dari pada bagian-bagian. Oleh karena itu belajar adalah mengenal konsep keseluruhan, lebih berarti dari pada mengenal bagian-bagian. Kesimpulannya bahwa “ Belajar “ adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan berdasarkan hasil interaksi dengan lingkungan b.



Mengajar.



Beberapa pendapat tentang “ Mengajar “ sebagai berikut:



1) Mengajar merupakan penyampaikan sejumlah pengetahuan dan keterampilan kepada Serdik. Dari perumusan tersebut konsekwensi logis sebagai berikut: 2) a) Serdik dianggap botol kosong dan guru mengisi; b) pengetahuan adalah tujuan utama, sehingga hasil didiknya manusia intelektualis; c) guru dianggap berkuasa penuh; d) Serdik bertindakan sebagai penerima; dan e) pengajaran hanya berlangsung di dalam kelas.



:



2) Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar. Konsekwensi logisnya adalah sebagai berikut:



4



a) b) c)



tugas guru adalah mengerahkan, membimbing Serdik; Serdik mempunyai potensi aktif; dan Serdik belajar sendiri.



3) Mengajar adalah menciptakan situasi lingkungan, perumusan ini dianggap lebih maju dari terdahulu, sebab sudah menitikberatkan pada Serdik, lingkungan dan situasi belajar. 4) Dari ketiga pendapat tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a) Pengajaran bertujuan mengembangkan pribadi atau perubahan tingkah laku; b) Kegiatan pengajaran lingkungan; dan c)



adalah



dalam



bentuk



mengorganisir



Serdik dipandang sebagai organisme yang hidup dan aktif.



8. Pedoman dasar CMI. Interaktif yang baik antara Gumil dengan Serdik dalam proses pengajaran merupakan bekal dan modal untuk terciptanya jalinan komunikatif dalam penyelenggaraan pendidikan. Oleh sebab itu dalam mengajar Gumil harus berpegang kepada beberapa pedoman sebagai berikut: a. mengajar dimulai terlebih dahulu memberikan bahan apersepsi yaitu pengalaman yang dimiliki Serdik. Untuk menarik perhatian dan minat Serdik; b. mengajar akan berhasil apabila Serdik memiliki motivasi belajar. Tugas Gumil adalah membangkitkan motivasi Serdik untuk belajar; c. mengajar hendaknya membangkitkan aktivitas Serdik. Aktivitas itu meliputi arti luas yaitu berfikir, mengingat aktifitas fisik, dan sebagainya; d. mengajar hendaknya memperhatikan perbedaan individual. Tiap Serdik berbeda dalam bakat, kemampuan serta lingkunganya. Guru harus membantu Serdik yang kurang; e. mengajar pakai bahasa yang sederhana, mudah diterima Serdik; f. mengajar lebih berhasil melalui kerja kelompok atau kerja sama antar Serdi g. mengajar hendaknya memperhatikan tentang indera Serdik; h. mengajar Gumil hendaknya gunakan alat peraga untuk memudahkan bagi Serdik menangkap/menerima pelajaran; i. mengajar hendaknya mengadakan kolerasi/ integrasi jumlah MP; j. mengajar hendaknya disesuaikan dengan lingkungan; k. mengajar hendaknya Serdik diberi kesempatan bertanya; dan l. mengajar hendaknya diadakan pemeriksaan/evaluasi. 9. Empat Pedoman Dasar Cara Memberi Intruksi. Dari ke 12 (dua belas) pedoman CMI tersebut di atas, ada 4 (empat) pedoman dasar praktis yang dijadikan pegangan setiap Gumil sebagai berikut: a.



Pergunakanlah bahasa yang sederhana. 1) 2)



mudah di terima dan mudah di megerti; dan kata yang sukar tulis dulu, kemudian jelaskan.



5



b.



Giatkanlah Indera Serdik. 1) dengan menggiatkan panca indera (lihat, dengar, cium, kecap dan meraba) akan mempermudah penangkapan bahan ajaran; 2) 3) 4)



pelajari teori. Mendengar, melihat dan berfikir; pelajaran ketangkasan. Mendengar, melihat, berbuat dan berfikir. hasil penggunaan indra. a) b) c)



c.



Serdik diajak berfikir. 1) 2) 3) 4)



d.



Mendengar 15 % ; Mendengar,melihat,memperhatikan 35 % - 55 %; dan Mendengar,melihat,berfikir dan berbuat 80 - 90



bangkitkan minat dan perhatian; beri aktifitas; mudah diingat; dan percaya pada diri sendiri.



Periksa kemajuan langkah demi langkah. 1) jangan memeriksa dengan bertanya.......jelas ?......mengerti ? dan sebagainya; 2) pelajaran teori suruh berfikir dengan memberi kesempatan bertanya atau mengajukan pertanyaan; dan 3)



10.



pelajaran ketangkasan suruh berbuat atau melaksanakan dan berfikir.



Evaluasi. a.



Berilah penjelasan tentang perumusan belajar menurut teori Gestalt !



b. Bagaimana konsekwensinya bila mengajar adalah membimbing kegiatan belajar ! c. Salah satu pedoman dasar CMI adalah periksa kemajuan langkah demi langkah. Bagaimana anda melaksanakan pedoman ini ?



BAB III ALINS DAN ALONGINS 11. Tujuan Instruksional. Agar siswa mengerti dan dapat melaksanakan tentang penggunaan Alins/Alongins untuk menunjang proses belajar mengajar. 12.



Alat Instruksi (Alins).



6



a. Pengertian. Alins ialah alat bantu yang digunakan oleh Gadik secara efektif dan efisien untuk menggambarkan, menjelaskan dan mendemonstrasikan suatu pelajaran kepada Serdik. b.



Penggolongan Alins. 1)



Menurut jenisnya. a) Alins Murni. Alins yang khusus dibuat , dibentuk dan diciptakan untuk langsung digunakan bagi kepentingan instruksi/pengajaran sesuai metode pengajaran yang digunakan. Contoh: Gambar, Belahan Granat, Model dan Slide; dan b) Alins Tidak Murni. Alins yang tidak khusus dibuat, dibentuk dan diciptakan untuk secara langsung digunakan bagi kepentingan instruksi/pengajaran sesuai metode pengajaran yang digunakan. Contoh; Senjata, Granat, Kendaraan, Helikopter dll.



2)



Menurut sifatnya. a) Alins Umum. Adalah semua jenis alins yang disediakan untuk pelaksanaan pendidikan dasar kemiliteran (Basic Militery Training); dan b) Alins Khusus. Adalah jenis alins yang disediakan untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan kemiliteran tertentu (diluar pendidikan dasar kemiliteran).



3)



Menurut Kegunaannya. a) Alins Tetap (utuh). Alins yang bila digunakan bentuk dan keadaannya tetap/tidak berubah. Contoh: Mock mesin, model pesawat, senjata dll; dan b) Alins habis pakai. Alins pendukung Alins tetap/utuh yang apabila digunakan atau setelah digunakan sifat dan bentuknya berubah, rusak atau habis. Contoh: bahan kimia, peluru, ban/roda, klise film, baut dll.



4)



Menurut bentuknya a) Alins 2 (dua) Dimensi. Alins yang mempunyai ukuran panjang dan lebar tanpa ketebalandan ketinggian. Contoh: foto, peta, gambar poster dan bagan diagram; b) Alins 3 (tiga) Dimensi. Alins yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi. Contoh: Maket, papan, pesawat latih nyata dll; dan



7



c) Alins 4 (empat) Dimensi. Alins yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi serta memiliki dimensi waktu/kecepatan. Contoh: Tank, meriam, rudal dll.



c.



Pemakaian Alins. 1) 2) 3) 4) 5)



mudah digunakan; jumlah semestinya; bahanyang tepat; deretan yang teratur (urutan penyajian); penggunaan yang tepat sebagai berikut: a)



jangan diperlihatkan sebelum perlu;



b) tempatkan sedemikian, agar tiap-tiap Peserta Didik dapat melihat;



d.



d)



sedapat mungkin perhatikan barang aslinya;



e)



perlihatkan hanya bagian yang diperlukan; dan



f)



simpan setelah dipakai.



tepat; dapat/mudah dipakai; tahan lama; dapat jelas dilihat/dibaca; menarik; realistis (menurut kenyataan); dan sederhana.



Fungsinya. 1) 2) 3) 4) 5)



13.



terangkan lebih dahulu;



Karakteristik/ciri-ciri Alins. 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)



e.



c)



menghemat waktu; dapat membangkitkan minat; dapat menghidupkan acara; dapat memperjelas pengertian; dan tidak dapat mudah dilupakan.



Alat Penolong Instruksi (Alongins). a. Pengertian. Alongins ialah peralatan atau perlengkapan yang digunakan oleh Gadik untuk memperjelas pelajaran yang disampaikan pada proses belajar mengajar.



8



b.



Penggolongan Alongins. 1)



Perangkat Keras. a) b) c)



2)



Perangkat Lunak. a) b)



3) 4) 5) 14



Komputer/Latop; LCD proyektor; dan OHP; Televisi; Video/Tape/Wire.



Film;Slide; Strip film; Aplikasi 3D CBT; Aplikasi e-learning; dan Suara/Video rekaman; Peta Digital



Alat Perlengkapan Ruang Kelas. Papan Tulis; LCD/Layar Proyektor. Alat Perlengkapan Kelas Lapangan. Chart; Tongkat Petunjuk. Laboratorium. Bahasa; Kimia/Biologi; Komputer; Simulator; Mekanik.



Evaluasi. a. Jelaskan alins murni dan alins tidak murni, yang dipergunakan Gumil/Gadik untuk memperjelas materi pelajaran ! b. Sebutkan bagaimana urutan penyajian alat instruksi yang digunakan untuk mengejar !



BAB IV PASANGAN KELAS 15. Tujuan Instruksional. Agar siswa mengerti dan dapat melaksanakan CMI dengan pasangan kelas yang benar, tepat sasaran dan dapat tercapai tujuan pendidikan. 16. Kelas. Kelas dapat diartikan sekelompok Serdik yang menghadapi pelajaran di suatu lembaga pendidikan baik di dalam ruangan ataupun di lapangan, dengan adanya kelas maka akan lebih mudah untuk pengendalian dan pengawasan. Untuk itu perlu diatur tehnis dan pedoman dalam proses belajar mengajar sebuah kelas baik di ruangan ataupun di lapangan. a.



Di dalam Kelas. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai beriku: 1)



Penerangan (cahaya lampu); a) Jendela jangan terbuka; b) Seabaiknya cahaya dari sebelah kiri Peserta Didik agar tidak silau pada waktu membaca/menulis; dan c) Pembagian cahaya lampu merata.



2)



Gangguan;



9



a) b) c) 3)



jauh dari kegaduhan; jendela ditutup setinggi mata sesuai dengan konstruksi; dan dinding jangan dihias.



Peredaran udara.



Usahakan agar udara didalam tetap nyaman.



4) Kelas yang efektif jumlah maksimal empat puluh Serdik dan kelas ideal jumlah dua puluh lima orang. b.



Di luar kelas. a.



Matahari. 1) Serdik membelakangi matahari; dan 2) Sedapat mungkincari tempat teduh. (sesuaikan jenis dan tujuan pendidikan).



b.



Gangguan/kegaduhan. 1) jauhi atau belakangi jalan lalu lintas; 2) jauhi atau belakangi lapangan yang ramai; dan 3) jauhi atau hindari tempat-tempat keramaian.



c.



Angin dan hujan. 1) Serdik menghadap arah angin; 2) sebaiknya cari tempat terlindung; dan 3) sesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai (latihan khusus untuk tahan dingin).



17.



Pasangan Kelas. a.



Pelajaran teori dikelas.



TENAGA PENDIDIK X PESERTA DIDIK b.



Pelajaran praktek/ketangkasan dilapangan.



x



________________ _



x



x



x



10



Catatan :



18.



x = Kedudukan Gadik



Evaluasi. a. Didalam ruangan kelas langkah-langkah apa yang dilakukan oleh Guru dikaitkan dengan memperhatikan pasangan kelas, jelaskan ! b Mengejar pelajaran praktek (diluar kelas), bagaiman Gadik mengatasi angin dan hujan ?



BAB V METODA MENGAJAR 19. Tujuan Instruksional. Agar siswa mengerti dan dapat melaksanakan CMI dengan menggunakan metode mengajar yang baik dan benar. 20. Metoda Pengajaran. Metoda Pengajaran merupakan cara yang dapat dilakukan untuk membantu proses belajar mengajar agar berjalan dengan baik dan tercapainya tujuan pendidikan. Metoda pengajaran yang digunakan berpedoman pada hal-hal sebagai berikut: a. b. c. d e f



Tujuan Intruksional yang ingin dicapai; kedalaman materi dan jumlah waktu yang tersedia; kualitas peserta Didik dengan berbagai tingkat kemampuannya; situasi degan berbagai keadaan yang dihadapi; kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan yang tersedia; kualitas dan kuantitas Gadik yang tersedia;



Adapun beberapa macam metode pengajaran yang umumnya digunakan pada lembaga Pendidikan TNI adalah sebagai berikut : 1)



Pada Pelajaran Teori. a) b) c) d) e)



Metode Ceramah; Metode Pemberian Tugas (Resitasi); Metode Tanya Jawab; Metode Diskusi; Metode Pemecahan Masalah/Study Kasus



11



2)



Pada Pelajaran Keterampilan (Praktek). a) b) c) d) e) f) g) h) i) j)



21.



Metode Pengajaran Beregu Metode Driil; Metode Demontrasi; Metode Kerja Kelompok; Metode Karya Wisata; Metode Survey; Metode Pengabdian Masyarakat; Metode Seminar; Metode Aplikasi; dan Metode Simulasi.



Penerapan Metode Pengajaran pada Aspek Pelajaran Teori. a. Metoda Ceramah. Metoda ceramah ialah suatu metoda pengajaran yang dilakukan Gadik secara lisan tanpa melibatkan Serdik untuk aktif berolah fikir. Metode ceramah ini digunakan dengan pertimbangan sebagai berikut: 1) Apabila digunakan untuk menyampaikan pokok-pokok pelajaran yang telah diperoleh Serdik, untuk menghubungkan pokok pelajaran yang satu dengan pokok pelajaran yang lainnya; 2) Banyak bahan ajaran yang akan disampaikan dalam waktu terbatas dan harus selesai dengan satu kali ceramah; 3) Alins/alongins, fasilitas pendidikan yang tersedia sangat terbatas sedangkan Serdik banyak jumlahnya dan tidak mungkin menggunakan metoda lain; 4) Gadik menguasai materi pelajaran yang akan disajikan dengan baik. Walaupun materi pelajaran banyak dan waktu yang sangat singkat tetapi mampu menyajikan dengan teknik komunikasi yang baik; 5) Apabila Gadik akan menyampaikan fakta (kenyataan) atau pendapat dimana tidak terdapat bahan bacaan yang menerangkan fakta atau pendapat yang dimaksud; 6) Apabila Gadik akan memperkenalkan pada peljaran baru dalam rangka pelajaran yang lalu; 7)



8)



Keuntungan: a)



Gadik dapat menguasai seluruh arah kelas;



b)



organisasi kelas adalah sederhana;



Kerugian: a) Gadik tidak dapat mengetahui sampai dimana Serdik telah menyerap apa yang telah dibicarakan; dan



12



b) dapat menimbulkan salah tafsir bagi Serdik dan kata-kata yang dimaksudkan oleh Gadik tersebut: 9) Teknik penggunaan. Teknik penggunaan metoda ceramah ini dibagi dalam tahap-tahap sebagai berikut : a)



Tahap perencanaan.



Kegiatan yang dilakukan adalah :



(1) merumuskan dan menentukan tujuan instruksional yang ingin dicapai oleh Serdik; (2)



menyiapkan referensi/bahan ajaran/ceramah;



(3) memperdalam materi disajikan/direncanakan;



pelajaran



yang



akan



(4) menyusun bahan ceramah secara tertulis (persiapan mengajar) disesuaikan dengan alokasi waktu yang ditentukan; (5)



mengadakan latihan penyajian ceramah; dan



(6) menyiapkan alins/alongins yang akan digunakan serta mencobanya.



b)



Tahap persiapan.



Kegiatan yang dilakukan adalah :



(1) memeriksa kesiapan tempat dan alins/alongis yang akan digunakan dalam ceramah yang meliputi OHP/slide proyektor.Bila menggunakan peta, papan tulis, diagram/gambar dan tulisan harus jelas dapat dibaca oleh Serdik; dan (2) menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum ceramah dimulai. c)



Tahap pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan adalah : (1)



Permulaan. Menyampaikan secara singkat : (a)



perkenalan (bila baru penampilan pertama);



(b)



pengantar untuk membangkitkan minat belajar;



(c)



menulis judul; dan



(d) menyampaikan tujtuan instruksional dari materi pelajaran yang akan disampaikan/diceramahkan. (2)



Inti. Penyampain uraian pelajaran. (a)



bahan ceramah dibagi dalam langkah-langkah;



13



(b) tiap langkah dapat berlangsung lebih dari 45 menit diberi istirahat selama 10 menit; (c) dalam menyampaikan langsung kepada Serdik;



ceramah,



berbicaralah



(d) naskah/ceramah/catatan tertulis yang sudah dipersiapkan sebaiknya dijadikan “Aide Memoir”, Karena membacakan membacakan saja merupakan tindakan kurang terpuji; (e) hilangkan rintangan antara penceramah Serdik;



dan



(f) memelihara minat Serdik pada tiap-tiap langkah dengan jalan : (i)



cara berbicara yang baik;



(ii) memberikan contoh untuk menghubungkan rantai masalah; (iii) menguraikan persiapan mengajar; (g)



materi



ceramah



sesuai



menggunakan Alins/Alongins yang cukup;



(h) pegang teguh urutan isi ceramah dan hindarkan penggunaan kata-kata yang muluk; dan (i) sebaiknya selingi dengan humor diantara bagian ceramah. Namun humor tidak bisa dipaksakan atau berlebihan, sehingga dapat melupakan isi pokoknya. (3)



Sesudah tiap-tiap langkah. (a) Tidak ada pemeriksaan; dan



kesempatan



bertanya



(b) Diadakan rangkuman dari pembicaraan keseluruhan materi yang telah diceramahkan. d)



dan dan



Penutup. (1) diberikan kesempatan bertanya dan dijawab langsung oleh Gumil. (2) diadakan rangkuman dari keseluruhan materi yang telah diceramahkan.



e)



Tahap Akhir.



14



(1) generalisasi atau kesimpulan. Pada tahap ini kelas menyimpulkan hasil-hasil ceramah.Umumnya Serdik mencatat bahan ceramah yang telah diceramahkan; dan (2) evaluasi pada tahap akhir ini diadakan penilaian terhadap pemahaman pelajaran yang telah diberikan Gadik. Evaluasi biasanya dalam bentuk lisan, tulisan, penugasan dan lain-lain b. Metoda Pemberian Tugas (Resitasi). Metoda pelajaran teori ialah suatu metoda pengajaran dimana Gadik melibatkan Serdik untuk aktif berolah pikir didalam proses belajar mengajar. Metoda pelajaran teori ini digunakan dengan pertimbangan sebagai berikut : 1) Jumlah Serdik tidak terlalu banyak dan dalam pelaksanaanya dapat menggunakan kelas sedang; 2) Banyaknya bahan pelajaran yang diajarkan sesuai waktu dengan waktu yang dialokasikan; dan 3) Jumlah Gadik, Alins/Alongins dan fasilitas dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan banyaknya Serdik. 4) Teknik Penggunaan. Teknik penggunaan Metoda pelajaran teori ini digunakan dengan pertimbangan sebagai berikut : a)



Tahap perencanaan. Kegiatan yang dilakukan adalah : (1) (2) (3) (4)



b)



Tahap Persiapan. Kegiatan yang dilakukan adalah : (1) (2)



c)



merumuskan tujuan instruksional yang akan dicapai; menyiapkan referensi/bahan ajaran; memperdalam materi pelajaran yang akan disajikan; dan membuat persiapan mengajar.



memeriksa kesiapan tempat; dan mencoba Alins/Alongins yang akan digunakan.



Tahap pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan adalah : (1)



Pendahuluan. Menyampaikan secara singkat :



(2)



perkenalan bila perlu pertama tampil;



(3) ulangan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan bila pelajaran lanjutan untuk : (a) (b)



pemusatan pikiran; dan pemeriksaan pengetahuan.



15



(4) pengantar untuk membengkitkan perhatian/minat menunjukan pentingnya pelajaran serta pokok-pokok pelajaran yang akan diberikan; (5)



menulis judul pelajaran yang akan diberikan; dan



(6) menyampaikan tujuan instruksional dari materi pelajaran yang akan disampaikan/diceramahkan. d)



Inti.



Kegiatan yang dilakukan adalah :



(1)



Bahan pelajaran dibagi langkah demi langkah. (a) besarnya langkah tergantung dari kemampuan penerima Serdik; dan (b) Hanjar harus merupakan kesatuan yang bulat.



(2)



Susunlah tiap langkah bersama-sama Serdik yaitu : (a) (b) (c)



(3)



Sesudah tiap-tiap langkah : (a) (b)



e)



peragaan; menyuruh bekerja sendiri; dan menghubungkan fantasi.



berikan kesempatan bertanya kepada Serdik; dan melakukan pemeriksaan.



Penutup. (1) memberikan kesempatan bertanya kepada Serdik; (2) mengadakan pemeriksaan untuk seluruh pelajaran yang telah diberikan; (3) rangkuman dan kesimpulan dengan mengutarakan pokok-pokok yang penting; dan (4) menekankan hal-hal yang penting.



f)



Tahap Akhir.



Kegiatan yang dilakukan adalah :



a) menyusun materi evaluasi hasil belajar; b) mengadakan evaluasi hasil belajar; c) mengoreksi dan memberikan penilaian evaluasi hasil belajar; d) membuat pelajaran; dan e) penilaian hasil belajar. c. Metoda Tanya Jawab. Metoda tanya jawab ialah suatu metoda pengajaran dimana antara Gadik dan Serdik melaksanakan Tanya jawab dalam proses belajar mengajar. Metoda tanya jawab digunakan apabila:



16



1)



Untuk mengulang/penyegarkan suatu pelajaran yang telah lalu.



2)



Untuk bahan ajaran yang sifatnya umum dan praktis.



3)



Untuk melatih pemikiran Serdik.



4). Teknik penggunaan. Teknik penggunaan metoda Tanya jawab ini dibagi dalam tahap-tahap sebagai berikut : a)



Tahap perencanaan.



yang dilakukan adalah :



(1) merumuskan dan menentukan tujuan instruksional yang ingin dicapai oleh Serdik; (2)



menyiapkan referensi/bahan ajaran;



(3) memperdalam materi pelajaran yang akan disajikan /direncanakan; (4) menyusun bahan secara tertulis (persiapan mengajar) disesuaikan dengan alokasi waktu yang ditentukan. b)



Tahap persiapan. Kegiatan yang dilakukan adalah : (1) memeriksa kesiapan tempat/ruangan dan alins/alongins yang akan digunakan untuk mengajar; dan (2) mempelajari kemungkinan jawaban pertanyaan itu apakah banyak masalah ataukah terbatas pada jawaban “Ya” atau “Tidak”.



5)



Tahap persiapan. Kegiatan yang dilakukan adalah : a)



Permulaan. (1) (2) (3) (4)



Menyampaikan secara singkat:



perkenalan (bila baru penampilan pertama); pengantar untuk membangkitkan minat; menulis judul pelajaran; dan menyampaikan tujuan pelajaran.



b) Inti. Melakukan interaksi pembahasan pertanyaan yang telah disiapkan dengan cara : (1)



Jika pertanyaan berasal dari Gadik. (a) tunjukan salah satu Serdik untuk menjawab; (b) jika Serdik tidak bisa menjawab lalu dilemparkan kepada Serdik lainya;



17



(c) Gadik mengarahkan jawaban yang benar; dan (d) akhirnya Gadik memberikan jawaban yang dikehendaki /jawaban yang benar. (2)



Jika pertanyaan berasal dari Serdik kepada Gadik : (a) Gadik menampung pertanyaan; (b) hak melemparkan pertanyaan kepada Serdik lainnya untuk menjawab; (c) Serdik dapat merumuskan jawaban yang benar; dan (d) langkah terakhir Gadik memberikan jawaban yang benar dan dibandingkan dengan jawaban Serdik;



(3)



Jika pertanyaan berasal dari Serdik kepada Serdik: (a) Serdik mengajukan pertanyaan diarahkan kepada Serdik lain; (b) Serdik lain memberikan jawaban; (c) fungsi Gadik mengatur lalu lintas tanya jawab; dan. (d) merumuskan jawaban oleh Serdik.



c)



Penutup. Selesai tanya jawab (interaksi) Gadik; (1) Memberikan kesempatan terakhir untuk bertanya kepada Serdik mengenai hal-hal yang belum dimengerti dalam pelajaran tersebut; (2) Memberikan pertanyaan pemeriksaan mengenai pokokpokok masalah kepada Serdik;. (3) dan



d)



Menyimpulkan dan memberikan rangkuman pelajaran;



Tahap Akhir. Kegiatan yang dilakukan adalah: (1) (2)



evaluasi hasil belajar Serdik; dan laporan hasil evaluasi belajar.



d. Metoda Diskusi. Metoda diskusi adalah suatu metoda pengajaran dimana Serdik saling bertukar pikiran (pendapat/gagasan) secara lisan.Untuk mendapatkan kesamaan (kesepakatan/kecocokan) pikiran, untuk memecahkan, masalah tugastugas yang merupakan kepentingan bersama, baik antar Serdik atau dengan para ahli maupun Serdik dengan para ahli. 1).



Macam metoda diskusi. ada dua macam lagi, yaitu: a) Diskusi Terpimpin. Diskusi terpimpin adalah suatu diskusi yang bersifat instruktif antara Serdik dibawah pimpinan Gadik.



18



b) Pertimbangan penggunaan. digunakan apabila:



Metoda diskusi terpimpin



(1) Untuk melatih pemecahan persoalan/permasalahan dan mengambil kesimpulan bersama. (2) Latar belakang Serdik baik tingkat pendidikan maupun pengalaman tugas relatif sama. (3) Cukup tersedia ruang kelas dan sarana pendukung lainnya untuk kelompok Serdik. c) Teknik penggunaan. Teknik penggunaan diskusi terpimpin dibagi dalam tahap-tahap sebagai berikut: (1)



Tahap Perencanaan. Kegiatan yang dilakukan adalah: (a) Merumuskan tujuan instruksional yang hendak dicapai Peserta Didik. (b) Menentukan tingkat kemampuan/kemahiran yang hendak dicapai Peserta Didik. (c)



Menentukan persoalan/permasalahan.



(d) Menyusun persoalan untuk menumbuhkan kemahiran-kemahiran Serdik sebagai berikut: i. Menyadari serta menguji : Bukti, nilai pendapat serta alasan yang melandasi konsep dan gagasan. ii. Menguji secara kolektif bukti-bukti nyata atau yang diperanggapkan atau alasan-alasan yang dikemukakan seorang ahli yang mendukung proposisi-proposisi/argumen-argumen dan kesimpulannya. iii. Mengenal, membangun pikiran secara jelas dan tepat. iv. Bertukar pikiran secara konstruktif dan mengemukakan keterangan-keterangan yang relevan dengan masalah/persoalan yang didiskusikan. v. Secara kolektif menganalisa kondisi-kondisi fundamental yang harus ada agar suatu strategi, taktik dan kebijaksanaan dapat berhasil.



19



vi. Melihat sekelompok fakta dan keadaan khusus serta berbagai segi yang berbeda. (e) Penyusunan kelompok-kelompok/sindikat. (2) Tahap Persiapan. dua segi yaitu: (a)



Serdik



dalam



Persiapan diskusi terpimpin meliputi



Penyiapan Pentas. i. Penyiapan ruangan kelas dan perlengkapannya serta pengaturan tempat duduk. ii. Menciptakan suasana kelompok agar Peserta merasa senang, tentram dan merasa dirinya sebagai bagian kelompok/sindikat dengan: i) Saling menghargai. ii) Saling menyukai kehadiran. iii) Saling mengetahui kehidupan masing-masing. iii. Dalam pertemuan untuk diskusi yang pertama setiap anggota saling memperkenalkan diri secara lengkap. Anggota yang memperkenalkan diri diberi kebebasan untuk berbicara informal dalam waktu yang cukup.Anggota ini hendaknya didorong untuk bertanya.



(b) Persiapan Perorangan. Tanpa persiapan masingmasing anggota diskusi maka diskusi akan cepat berubah menjadi gelanggang adu domba atau sekedar pertukaran pengalaman-pengalaman dan pandangan, maka setiap orang bertanggungjawab untuk membuat/mengadakan persiapan sebelum diskusi Serdik harus berpartisipasi dan telah membaca buku/naskah yang disediakan serta pengetahuan yang diterima dalam pelajaran-pelajaran/kuliah. (c) Pengorganisasian. Dalam suatu diskusi sudah barang tentu setiap orang adalah anggota. Namun demikian beberapa orang harus ditentukan untuk memikul tanggungjawab sebagai pemimpin, pengamat, penulis dan anggota lainnya yang tidak ditunjuk disebut anggota peserta. Penunjukan dalam jabatan hendaknya bergantian pada setiap diskusi.



20



(3)



Tahap Pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan adalah: (a) Setiap Serdik membawa gagasan-gagasan pengertian, keterangan dan pengalaman tertentu kedalam kelompok/sindikat. (b) Semua anggota harus bekerja sama, semua harus berbicara, semua harus berfikir bersama-sama dan menyumbangkan pengetahuan, pengalaman, pendapat dari gagasan dalam menanggapi suatu masalah. (c) Adanya pengajuan pandangan dan pendapat yang berbeda atau berlainan untuk membereskan suatu persoalan sehingga tidak pincang atau memutuskan suatu cara bertindak. (d) Pegang teguh permasalahan/persoalannya untuk menemukan inti pelajaran dari hasil rumusan Peserta sendiri. (e) Mendengarkan dengan baik maksudnya untuk menghargai pendapat orang lain. (f) Gadik dapat melemparkan pertanyaan yang memancing, membimbing diskusi menurut garis yang diinginkan sampai jawaban benar-benar berhasil dirumuskan Peserta. (g) Gadik harus berusaha menentramkan mereka yang gemar berbicara, sedang dilain pihak mendorong yang lain untuk turut berdiskusi dengan demikian berangsur-angsur dapat mengembangkan rasa percaya pada diri sendiri. (h) Pemimpin diskusi bertanggungjawab membantu kelompoknya bergerak maju dalam situasi guna memecahkan suatu masalah ataupun memperoleh kesimpulan kelompok. Ia bertindak sebagai pemimpin atau pengendali sementara untuk kelompoknya dan memelihara terorganisasinya diskusi. (i) Pengamat. Meninggalkan perhatian dalam usaha proses diskusi, untuk membantu mereka dengan jalan menyampaikan laporan tentang diri mereka.



(4)



Tahap Akhir. Kegiatan yang dilakukan: (a) dan



Penulis menyampaikan laporan yang mencakup mencantumkan tujuan dan sasaran diskusi,



21



informasi-informasi yang diketemukan serta kesimpulankesimpulan kelompok. (b) Anggota/peserta mengusulkan perubahan untuk memperbaiki isi laporan dari hasil diskusi. (c) Gadik memberikan kesempatan pada Serdik untuk bertanya tentang pokok-pokok materi pelajaran. (d) Gadik menyampaikan rangkuman tentang ini pelajaran dan perbuatan hasil diskusi. 2)



Diskusi Panel. a) Pengertian. Metoda diskusi panel adalah suatu metoda pengajaran, dimana Gadik membawa Serdik untuk menyaksikan dan mengikuti suatu diskusi yang dilakukan oleh para ahli/kelompok kecil tertentu dengan tujuan agar Serdik bisa mengikuti pola pikir para ahli/kelompok kecil/Gadik tersebut. b)



Pertimbangan menggunakan metoda diskusi panel adalah: (1) Jarak antara kemampuan pola pikir Serdik dengan kemampuan pola pikir ahli cukup jauh. (2) Jumlah Serdik banyak sehingga dalam pelaksanaannya sulit memperlakukan perbedaan individual anggota kelompok. (3)



Untuk merangsang cara berpikir Serdik.



c) Teknik penggunaan. Teknik penggunaan metoda diskusi panel ini dalam tahap-tahap sebagai berikut: (1)



Tahap Perencanaan. Kegiatan yang dilakukan adalah: (a) Menentukan pokok-pokok kelompok Serdik yang dipilih disesuaikan dengan tujuan-tujuan pendidikan kelompok massa tersebut. (b) Menentukan pokok-pokok kelompok Gadik yang biasanya antara 3 (tiga) s.d 7 (tujuh) orang ahli-ahli yang berpengalaman dibidang ilmu pengetahuan tertentu/ disiplin ilmu masing-masing. (c) Menentukan moderator yang akan memimpin diskusi dan dibantu oleh penulis.



(2)



Tahap Persiapan. Kegiatan yang dilakukan adalah:



22



(a) Mengatur komposisi/tempat duduk panelis yang biasanya duduk melingkar untuk memudahkan pengaturan arus lalu lintas pembicaraan. (b) Moderator membuka pelaksanaan diskusi dan memperkenalkan setiap panelis. (c) Persiapan ruangan besar yang memberikan kesempatan para pendengar/Serdik untuk dapat melihat dari dekat jalannya diskusi. (d) Apabila tidak dapat dilakukan didalam ruangan yang besar dapat juga ditempuh dengan jalan pengyiaran radio besar (misalnya selama 15 sampai 30 menit atau televisi dengan tidak usah dihadiri secara nyata oleh pendengar atau Serdik) (3)



Tahap Pelaksanaan. Kegiatan yang dilakukan adalah: (a) Moderator anggota panelis.



menyampaikan



persoalan



kepada



(b) Panelis berdiskusi dengan cara setiap anggota/setiap panelis berbicara secara spontan, informal, cepat dan jelas. (c)



Panelis berbicara dengan lancar dan menarik.



(d) Moderator sekali-kali menyimpulkan pembicaraan dengan tidak perlu mencapai keputusan/kesatuan pendapat. (e) Hanya dalam hal-hal yang khusus seseorang diluar anggota panel diperkenankan memberi sumbangan pikiran/pertanyaan secara langsung. Pada umumnya diskusi panel tidak diselingi oleh pandanganpandangan umum dari luar. (f) Perbedaan-perbedaan pandangan para panel tidak menjadi soal, malahan dapat menjadi situasi pemikiran Pendengar. (g) Serdik/Pendengar dapat mengikuti dan mengamati proses serta perkembangan berfikir para panelis. (h) Penegasan moderator yang memelihara kelancaran diskusi.



cekatan



untuk



23



(i) Penyelenggaraan diskusi panel dapat dilakukan sampai dua jam. (4)



Tahap Akhir. Kegiatan yang dilakukan adalah: (a) Apabila diperlukan dapat dibentuk kelompokkelompok dikalangan pendengar/Serdik untuk melanjutkan pemikiran. (b) Menertibkan dilaksanakan.



hasil



diskusi



panel



yang



telah



e. Metoda Pemecahan Masalah/Studi Kasus. Metoda pemecahan masalah adalah suatu metoda pengajaran dimana Gadik memberikan tugas kepada Serdik untuk belajar, berusaha dan berfikir secara aktif, mencari, mengumpulkan, membahas dan menarik kesimpulan serta pemecahan permasalahan sendiri, sedang Gadik hanya berperan sebagai Pembimbing/Pengarah. Adapun tahap-tahap metoda Pemecahan Masalah/Studi kasus sebagai berikut: 1)



Tahap Perencanaan. a) Merumuskan masalah yang akan dipecahkan/diberikan kepada Serdik. b)



Mendalami masalah yang akan diberikan kepada Peserta Didik.



c) Menentukan pokok permasalahan yang akan dipecahkan oleh Serdik. 2)



Tahap Persiapan. a) Memeriksa kesiapan Serdik, tempat dan alins/alongins serta alat peralatan yang akan digunakan. b)



Membagikan referensi yang akan digunakan pada Serdik.



c) Memberikan pokok permasalah/masalah yang akan dipecahkan kepada Serdik. 3)



Tahap Pelaksanaan. a)



Identifikasi masalah.



b)



Mengumpulkan data dengan cara:



c)



(1)



Membaca buku referensi.



(2)



Mengadakan penelitian.



(3)



Bertanya kepada Gadik/Pembimbing.



Menetapkan jawaban sementara;



24



d) Menguji jawaban sementara diantaranya menggunakan metoda lain seperti demonstrasi;



dapat



dengan



e) Menarik kesimpulan terakhir tentang jawaban-jawaban dari masalah tadi. 4)



Tahap Akhir. a)



Evaluasi hasil belajar Serdik;



b) Mengembalikan digunakan; c)



22.



Alins/Alongins



dan



alat



peralatan



yang



Membuat laporan hasil nilai evaluasi Serdik.



Penerapan Metode Pengajaran pada Aspek Pelajaran Praktek/Ketrampilan. a. Metode Drill. Metoda drill adalah suatu metoda pengajaran dimana Gadik membawa/menyuruh Serdik untutk mengerjakan sesuatu Hanjar secara berulangulang sehingga Serdik mampu mengerjakan secara otomatis/reflek. 1)



Pertimbangan pemakaian metoda drill, sebagai berikut: a) Untuk membentuk kecakapan motoris, seperti : menulis, mengetik, PBB, pendidikan perorangan dan bongkar pasang senjata. b) Untuk membentuk kecakapan seperti : stenografi, morse dan codering. c) Untuk membentuk asosiasi buatan, seperti : penggunaan tanda peta. d)



2)



Kelemahan-kelemahan metoda drill, sebagai berikut: a) b) c) d)



3)



Membentuk sikap, baik mental maupun sikap fisik yang baik.



Menekan bakat dan naluri Serdik. Mematikan perkembangan inisiatif. Menimbulkan mekanisme mental. Menimbulkan verbalisme.



Tahap-tahap Metode Drill, sebagai berikut: a)



Tahap Perencanaan. (1) (2) (3) (e)



Merumuskan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Meninjau medan/daerah yang akan digunakan Membuat rencana lapangan/persiapan mengajar Melatih Tim Peraga.



25



b)



Tahap Persiapan. (1)



memeriksa tempat/daerah dan kesiapan alat peralatan



(2) memeriksa aspek keamanan menyangkut tempat/daerah dan peralatan yang akan digunakan. (3) Gadik lebih dahulu harus meyakinkan bahwa tim peraga memiliki kemampuan dengan cara memperagakan secara keseluruhan baik yang salah yang benar. c)



Tahap Pelaksanaan. (1)



Permulaan terdiri atas:



(2)



(a) Gadik memperkenalkan diri dan Tim Peraga (b) Menyampaikan tujuan dari pelajaran; (c) Memberi pengantar pembangkit minat. Inti terdiri atas: (a) Hanjar di bagi langkah demi langkah; (b) Setiap langkah diperagakan oleh Tim Peraga/Pembantu Pelatih dan diberi komentar oleh Gadik/Tih; (c) Serdik melaksanakan praktek dibimbing oleh Gadik; (d) Setiap kekeliruan dan kesalahan yang terjadiharus dikoreksi dan diulang hingga benar; (e) Mengutamakan ketepatan daripada kecepatan; (f) Memberikan kesempatan bertanya; (g) Serdik melaksanakan berulang-ulang hingga memperoleh ketepatan dan kecepatan yang diharapkan.



(3)



Penutup terdiri atas: (a) Memberi kesempatan bertanya kepada Serdik tentang hal yang belum jelas (b) Memberi rangkuman seluruh kegiatan pelajaran yang telah diberikan/daiajarkan.



d)



Tahap Pengakhiran 1)



Memberikan penilaian hasil karya Serdik; dan



2)



Membuat laporan hasil penilaian.



b. Metoda Demonstrasi. Metoda demonstrasi adalah suatu metoda pengajaran dimana Gadik membawa Serdik untuk melihat atau menyaksikan suatu pertunjukan yang dilakukan oleh Gadik/Satuan Demlat. Demonstrasi selain



26



digunakan sebagai metoda juga sering digunakan sebagai metoda penunjang untuk mengajarkan sesuatu penglihatan dan pendengaran. 1)



Metoda Demonstrasi digunakan dengan pertimbangan sebagai berikut: a) Untuk memberikan atau memperjelas gambaran pengertian dan pengetahuan melalui penglihatan dan pendengaran. b) Untuk menunjukkan kerja sama antar kesenjataan dalam hubungan tim. c) Untuk menunjukkan bekerjanya suatu alat atau pelaksanaan suatu gerakan. d)



Tersedianya personel dan peralatan yang diperlukan.



e) Adanya tempat dan daerah yang ideal untuk mendapatkan hasil yang baik.



2)



3)



f)



Tersedianya waktu yang cukup dan cuaca yang cocok;



g)



Tersedianya fasilitas bantuan dan biaya yang diperlukan.



Manfaat metoda demonstrasi sebagai berikut: a)



Memperjelas dari uraian Gumil/Pelatih.



b)



Memberikan gambaran sebenarnya.



Langkah-langkah metode demonstrasi. a) Gumil/Pelatih sebelum mengajar apa yang akan dibicarakan dan didemonstrasikan. b) Gumil/Pelatih menjelaskan apa yang akan dibicarakan dan didemonstrasikan. c)



Gumil/Pelatih mempertunjukan tentang suatu proses.



d)



Gumil/Pelatih menjelaskan secara terperinci.



e)



Serdik meniru atau mencoba.



f)



Serdik diberikan kesempatan bertanya.



g) Gumil/Pelatih menugaskan Serdik untuk menjelaskan kembali atau mendemonstrasikan sendiri. h) 4)



Gumil/Pelatih menyimpulkan dan meringkaskan.



Hal-hal yang harus diperhatikan.



27



a) Setiap akan demonstrasi persiapan hrus matang, kalau perlu coba dulu. b)



Setiap demonstrasi harus dapat dilihat oleh seluruh Serdik.



c)



Penjelasan hendaknya oleh seluruh Serdik.



d) Gumil/Pelatih harus mengerjakan tugasnya dengan lancar dan efektif. e)



Serdik harus diberi kesempatan untuk mencoba.



f)



Pelajaran dibagi menjadi langkah demi langkah.



c. Metode Kerja Kelompok. Metoda kerja kelompok adalah suatu metoda pengajaran lebih mengutamakan kerja tim/kelompok dalam mempelajari suatu keterampilan. Gadik mengajar praktek dengan cara menyuruh kelompok Serdik mengerjakan/berbuat sesuatu , sehingga dapat dicapai suatu tingkat ketrampilan. Adapun tahap-tahap metode Kerja Kelompok sebagai berikut: 1)



Tahap Perencanaan. a) b) c)



2)



Merumuskan tujuan yang jelas dan kerja kelompok; Menentukan jumlah serta pembagian kelompok Serdik; dan Merencanakan persoalan dalam persiapan mengajar.



Tahap Persiapan. a) Memeriksa tempat/ruangan san Alins b) Menyampaikan masalah yang harus dipecahkan; dan c) Mengadakan pembagian kelompok dan kerja masing-masing kelompok sehingga tugas terbagi rata.



3)



Tahap Pelaksanaan. (1)



Permulaan terdiri atas: (a) (b) (c)



(2)



Pengantar; Perkenalan Tim Pembimbing; Pengarahan penyelesaian tugas kelompok.



Inti terdiri atas: (a)



Serdik merumuskan masalah dan cari kemungkinan solusi; (b) Kelompok Serdik mengadakan penilaian/penelitian terus-menerus; (c) Menyusun hasil penelitian; (d) Mendiskusikan hasil masing-masing kelompok;



28



(h) (3)



Gadik membimbing kegiatan Serdik.



Penutup terdiri atas: (a) Memberi kesempatan bertanya kepada Serdik tentang hal yang belum jelas (b) Memberi rangkuman seluruh kegiatan pelajaran yang telah diberikan/daiajarkan.



4)



Tahap Pengakhiran a) b) c)



Menghimpun hasil kerja kelompok Serdik; Menilai hasil kerja tiap kelompok; dan Membuat laporan hasil penilaian.



d. Metoda Karya Wisata. Metoda karya wisata adalah suatu metoda dimana Serdik berkunjung kesalah satu objek dalam rangka menambah dan melengkapi pengetahuan yang didapat di kelas. 1)



Pertimbangan penggunaan metode Karya Wisata adalah: a) Serdik akan memperoleh pengalaman baru yang sering tidak diajarkan. b)



Pelajaran menjadi lebih konkrit, nyata dan jelas.



c) Menarik minat dan motivasi, menyenangkan dan menggairahkan. 2)



karena



kegiatannya



lebih



Langkah-langkah Metode karya wisata, sebagai berikut: a) Tahap Perencanaan. Disusun oleh Serdik dengan bimbingan Gumil/Pelatih. Dalam perencanaan meliputi : (1) (2) (3) (4) (5) (6) b)



Obyek yang dikunjungi. Tujuan. Pembagian kelompok. Tata cara kerja. Tata tertib. Biaya.



Tahap Pelaksanaan. (1) (2) (3) (4)



Berangkat. Kegiatan dalam perjalanan. Obyek peninjauan. Kembali.



3) Evaluasi. Setelah kegiatan karya wisata Serdik ditugaskan untuk membuat laporan hasil karya wisata.



29



e. Metode Survey Sosial. Metoda Survey Sosial adalah suatu metoda dimana Serdik melaksanakan survey di suatu daerah/obyek untuk mencari informasi dan data-data sosial. Pentahapan Metode Survey Sosial sebagai berikut: 1)



Tahap Perencanaan a) b) c)



2)



Tahap Persiapan a) b) c) d)



3)



Memeriksa kesiapan Serdik dan Alins Penyampaian dan penjelasan isian checklist Menyampaikan petunjuk tata tertib kepada Serdik Menentukan kelompok Serdik da Ketua



Tahap Pelaksanaan a) b) c) d) e) f) g) h) i)



4)



Merumuskan tujuan tentang kemampuan yang akan dicapai. membuat petunjuk tata tertib serta rencana waktu. Menyusun rencana daftar pertanyaan.



Memberi pengantar Menyampaikan tujuan Survey Melaksanakan wawancara kepada masyarakat Melaksanakan Observasi/pengamatan Diskusi hasil Survey dan observasi Membuat rumusan sesuai survey Membuat karya tulis hasil Survey Sedik menyerahkan hasil karya tulis Gadik menyampaikan kesimpulan pelaksanaan survey



Tahap Pengakhiran a) b) c)



Membuat penilaian hasil pelaksanaan Menyerahkan laporan hasil nilai Serdik Mengembalikan Alins/Alongins dan peralatan lainnya



f. Metode Pengabdian Masyarakat. Metoda Pengabdian Masyarakat adalah suatu metoda dimana Serdik melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sekitar sebagai wujud TNI berasal dari rakyat dan untuk rakyat. Pentahapan Metode Pengabdian Masyarakat sebagai berikut: 1)



Tahap Perencanaan a) b) c) d)



2)



Merumuskan tujuan tentang kemampuan yang akan dicapai. membuat petunjuk pelaksanaan dan tata tertib. Menyiapkan Alins/Alongins, alkap dan sarana lainnya. Membuat rencana dukungan biaya



Tahap Persiapan a)



Memeriksa kesiapan Serdik dan Alins



30



b) c) d) 3)



Tahap Pelaksanaan a) b) c) d) e) f) g) h) i)



4)



Membagi kelompok Serdik dan pimpinannya Gadik memberikan penugasan kepada Serdik untuk dikuasai. Menyampaikan persoalan dan petunjuk tehnis pelaksanaan.



Memberi pengantar Memperkenalkan Tim pengamat/pembimbing Menyampaikan tujuan serta obyek pengabdian Melaksanakan kegiatan pengabdian Membuat catatan kecil tentang pelaksanaan tugas Membuat rumusan sesuai pengabdian Membuat laporan hasil kegiatan Sedik menyerahkan hasil karya tulis Gadik menyampaikan kesikegiatan pengabdian



Tahap Pengakhiran j) k) l)



Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan. Membuat hasil laporan nilai evaluasi. Mengembalikan Alins/Alongins dan peralatan lainnya



g. Metoda Pengajaran Beregu. Metoda pelajaran ketrampilan adalah suatu metoda pengajaran dimana Serdik mengajar praktek dengan cara menyuruh Serdik untuk aktif mengerjakan/berbuat sesuatu yang diajarkan secara fisik, sehingga dapa dicapai suatu tingkat ketrampilan. 1).



Pertimbangan penggunaan metode tersebut adalah sebagai berikut: a) Untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran yang bersifat langsung praktek/ketrampilan tanpa didahului pelajaran teori. b)



2)



Untuk mempraktekkan pelajaran teori yang telah diberikan.



Pentahapan Metode Pengajaran Beregu ebagai sebagai berikut: a)



Tahap Perencanaan. (1) Mempelajari tujuan instruksional yang ingin dicapai dari materi pelajaran yang akan diajarkan. (2) Mendalami referansi materi pelajaran yang akan diberikan. (3) Mencoba materi pelajaran yang akan diberikan oleh pembantu pelatih atau satuan Demlat (apabila akan menggunakan Demlat/pembantu pelatih) (4) Membuat persiapan mengajar/rencana lapangan.



b)



Tahap Persiapan. (1) Memeriksa kesiapan tempat dan alins/alongins yang akan digunakan.



31



(2) Melaksanakan tindakan keamanan terhadap tempat dan alins yang akan digunakan, terutama bila akan menggunakan alat yang akan membahayakan. c)



Tahap Pelaksanaan. (1)



Permulaan. (a) Pemeriksaan pelajaran yang telah lalu (bila lanjutan) (b) Perkenalan bila baru pertama kali tampil didepan kelas. (c) Pengantar/pembangkit minat. (d) Menyampaikan judil pelajaran. (e) Mengutarakan tujuan pelajaran yang akan diajarkan. (f) Mendemonstrasikan seluruh gerakan yang akan diajarkan (oleh pembantu pelatih/Demlat)



(2)



Inti. (a)



Bahan ajaran dibagi dalam langkah-langkah.



(b) Tiap langkah dapat dilaksanakan dengan 4 (empat) cara yaitu: (i) Gadik menguraikan gerakan atau proses kemudian memperagakan gerakan atau proses kegiatan tersebut secara berlahan yang diikuti oleh Serdik. Cara ini digunakan apabila pelajaran yang sedang diberikan disertai dengan praktek. Dengan demikian memudahkan pemahaman dan Serdik dapat segera praktek serta Gadik dapat mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi.Pengawasan sangat perlu untuk meyakinkan bahwa Serdik tidak menirukan sebelum demonstrasi selesai.Cara ini digunakan apabila alat instruksi cukup tersedia. (ii) Tenga Pendidik menguraikan gerakan atau proses kegiatan kemudian mendemonstrasi kannya setelah itu Serdik melakukan praktek/mencoba. Cara ini dilakukan apabila alins/alongins yang ada sangat terbatas/kurang memadai dibandingkan dengan jumlah Serdik. (iii) Tenaga Pendidik mendemonstrasikan gerakan atau proses kegiatan setelah itu melempar pertanyaan kepada Serdik.



32



Cara ini digunakan apabila: Gadik yakin bahwa Serdik betu-betul siap dan memperhatikan apa yang sedang didemonstrasikan serta Serdik siap untuk menerima pertanyaan setelah demonstrasi selesai seyogyanya untuk suatu gerakan atau proses kegiatan yang mudah dan dalam rincian yang terbatas Serdik harus cakap mendemonstrasikan. Jikalau demonstrasi fungsi dari suatu alat dilanjutkan dengan pertanyaan, jawaban dari Serdik harus diteliti, meyakinkan dan sesuai dengan jawaban yang diharapkan. (iv) Gadik mendemonstrasikan gerakan atau proses kegiatan secara keseluruhan kemudian demonstrasi diulang secara perlahan disertai penjelasan yang diikuti Serdik mempraktekkan. (v) Gadik mendemonstrasikan gerakan atau proses kegiatan secara keseluruhan kemudian demonstrasi diulang secara perlahan disertai penjelasan yang diikuti Serdik mempraktekkan (c) Sebagai cara terbaik bila praktek/drill mengajar dengan urutan sebagai berikut: Pertama, mendemostrasikan seluruh gerakan. Kedua, memberi penjelasan langkah demi langkah secara berurutan. Ketiga, Serdik diberi kesempatan untuk mencoba/ mempraktekkan. (d) Serdik dalam mempraktekkan dilaksanakan dengan tiga cara yaitu:



gerakan



(a) Seluruh Serdik diinstruksikan melaksanakan bersama-sama. (b) Instruksikan melaksanakan perorangan bergantian.



secara



(c) Seluruh Serdik melaksanakan bersamasama lagi. (e) Memberikan kesempatan bertanya kepada Serdik setiap akhir langkah. (3)



Penutup.



33



(a)



Memberikan kesempatan bertanya kepada Serdik.



(b) Memberikan pertanyaan pemeriksaan terhadap hal yang telah diajarkan. (c) Menyampaikan kesimpulan/rangkuman pelajaran yang telah diberikan.



dari



(d) Mendemonstrasikan seluruh gerakan yang telah diajarkan. d)



Tahap Akhir. Kegiatan yang dilakukan adalah: (1)



Evaluasi terhadap pelajaran yang telah diberikan.



(2) Pengembalian alongins dan alat peralatan lain yang digunakan. (3)



Laporan hasil nilai evaluasi Serdik



h. Metode Seminar. Metoda Seminar adalah suatu metoda dimana Serdik melaksanakan kegiatan seminar dengan mengangkat suatu topik dengan beberapa pakar ahli bidang tertentu dengan mengundang Narasumber. Serdik dikelompokkan dalam beberapa kelompok.. Pentahapan Metode Pengabdian Masyarakat sebagai berikut: 1)



Tahap Perencanaan a) Pengelompokan Serdik dalam kelompok pembahas. b) Menyiapkan naskah dasar yang berisi tentang ruang lingkup, sasaran, kesanggupan pemprakarsa, penyaji.. c) Penetapan ahli bidang tertentu yang akan diikutsertakan. d) Jumlah tentatif undangan/peserta/pemrasaran.



2)



Tahap Persiapan a) Bentuk panitia terdiri Steering Committee dan Organizing Committee. b) Susun anggaran untuk kegiatan. c) Mempublikasikan kepada bagian/instansi yang ikut seminar. d) Menjelaskan naskah penyaji. e) Mengajuakn rencana penunjang meliputi: penetapan waktu, tempat dan fasilitas, daftar peserta yang akan hadir, jumlah biaya, kirim undangan kepada peserta.



3)



Tahap Pelaksanaan a) b)



Seminar dapat terlaksana bila peserta memenuhi korum Upacara pembukaan oleh pejabat



34



c) d) 4)



Tahap Pengakhiran e) f) g)



i.



Ketua seminar memimpin, mengendalikan dan mengarahkan seminar. Penyaji/pemrasaran menyajikan naskah.



Melakukan evaluasi hasil pelaksanaan. Menyelesaikan tugas dan fasilitas/peralatan. Membuat laporan penyelenggaraan.



Metode Simulasi. Pentahapan metode Simulasi meliputi sebagai berikut: 1)



Tahap Perencanaan a) Menentukan pokok-pokok persoalan/skenario latihan ssuai tujuan pendidikan b) Menentukan kelompok Gadik berpengalaman sesuai disiplin ilmu c) Menentukan moderator dan sutradara untuk memimpin simulasi dibantu oleh Notulen/pembimbing



2)



Tahap Persiapan a) Mengatur komposisi tempat duduk yang memudahkan arus lalu lintas bicara b) Moderator/Sutradara membuka pelaksanaan simulasi dan memperkenalkan setiap peserta



3)



Tahap Pelaksanaan a) Moderator/Sutradara menyampaikan persoalan/scenario b) Moderator/Sutradara mengendalikan latihan c) Dalam hal khusus seoang di luar peserta boleh member pemikiran secara langsung d) Perbedaan justru dapat menjadi stimulus



4) j.



Tahap Pengakhiran.



Membuat laporan hasil pelaksanaan Simulasi.



Metoda Aplikasi. Metoda aplikasi adalah suatu metoda pengajaran dimana para Serdik diberi kesempatan untuk mempraktekkan pelajaran-pelajaran yang telah diterima sebelumnya sesuai dengan fungsi-fungsi tertentu dalam organisasi yaitu fungsi komando, staf, administrasi dan fungsi teknik. 1)



Langkah-langkah. a)



Tahap Perencanaan. (1) Merumuskan materi aplikasi yang akan disampaikan kepada Peserta Didik.



35



(2) Mendalami materi aplikasi yang akan disampaikan kepada Serdik. c) Membuat lembaran penugasan yang akan dilemparkan pada Serdik. b)



Tahap Persiapan. (1) Memeriksa kesiapan tempat dan alins/alongins yang akan digunakan. (2) Serdik pok/ sindikat. (3) Gadik memberikan pengarahan-pengarahan mengenai tata cara pelaksanaan tugas dan pembatasan waktu. (4) Membagikan sejumlah lembar penugasan kepada Serdik untuk dikerjakan. (5) Memberikan LP Penugasan setor ke Staff



c)



Tahap Pelaksanaan. (1) Serdik mengerjakan persoalan, baik secara perorangan maupun kelompok sesuai pengarahan penugasan dari Gadik.



(2) Masing-masing Serdik Didik menyiapkan karya perorangan. (3) Diadakan diskusi antar Serdik dalam hubungan kelompok. d)



Tahap Akhir. a) b)



Memberikan penilaian hasil karya Serdik. Laporan hasil penilaian.



23. Teknik Berbicara. Cara berbicara adalah merupakan salah satu daya tarik dari Pendengar, oleh karena itu seorang Gumil/Pengajar yang menyampaikan suatu pelajaran kepada Serdik harus memperhatikan cara berbicara yang baik. Teknik umum dalam berbicara: a. Lebih perlahan. Cara berbicara lebih perlahan dibandingkan dengan percakapan biasa (jangan terlalu cepat), hal ini akan lebih efektif bagi seorang Gumil/Pengajar antara lain: 1) 2) 3) 4)



Tidak ada suku kata yang tertelan/tidak terdengar. Ucapan menjadi lebih jelas. Pelajaran mudah diikuti dan mudah dimengerti. Tidak melelahkan.



b. Semangat dan Terkendali. (jangan berlebihan), sehingga:



Berbicaralah dengan semangat, tetapi kuasai



36



1) Akan meyakinkan Serdik sebagai pendengar. 2) Kelas menjadi lebih hidup, yang berarti memperbesar minat dan perhatian. 3) Suara enak didengar. c.



Berbicara dengan suara penuh. 1) Jangan mengeluarkan suara dari hidung karena akan terdengar suara sengau dan kurang jelas didengar. 2) Jangan mengeluarkan suara dari tenggorokan karena akan cepat lelah dan tenggorokan menjadi cepat kering.



d.



Jangan menjemukan, berikan selingan. 1) Suara tunggal.menoton dan tak ada selingan kurang enak didengar serta mengakibatkan Serdik cepat mengantuk.



e.



2)



Adakan irama dalam berbicara.



3)



Kadang-kadang berhenti sejenak, untuk: a)



Membangun daya tarik.



b)



Meresapkan sesuatu yang penting dalam hati.



c)



Memberi kesempatan untuk berfikir bagi Peserta Didik.



Berbicara berisi IKIT (Isi, Kecepatan, Irama dan Tempo).



f. Hindarkan kebiasaan yang dapat mengganggu atau menjadikan perhatian Serdik. Kebiasaan dapat berupa pemutusan satu suku kata ataupun penggunaan kata-kata tertentu dengan beberapa kali dibicarakan selama proses mengajar. Contoh-contoh.



24.



1)



Rajin pangkal pan.....dai.



2)



Dus.....dus.....dus.....dsb.



Teknik bertanya. a. Pedoman Dasar. Dalam pedoman dasar yang berbunyi “Suruh Serdik berfikir”, sekarang timbullah pertanyaan bagaimana caranya orang itu mau berfikir? Dengan sendirinya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.Kecerdasan yang mengundang seseorang menjawab dengan jawaban atau hasil berfikirnya. Sedang pedoman dasar yang berbunyi “Periksa kemajuan Serdik” maka pemeriksaan dapat berupa: 1)



Dalam pelajaran ketangkasan. Suruh Serdik mengerjakan sesuatu.



37



2)



Dalam pelajaran teori. Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.



Dari perumusan diatas dapatlah kiranya disadari oleh tiap-tiap guru betapa pentingnya pertanyaan-pertanyaan dengan baik. Dengan kata lain seorang guru harus menguasai teknik pertanyaan. b. Macam-macam pertanyaan. 1)



Dilihat dari maksud pertanyaan. a)



Convergen (bertanya pada satu titik) (1)



Ialah pertanyaan yang bertumpu pada satu titik.



(2)



Hanya memerlukan satu jawaban.



(3) Merupakan response yang memilih, menyusun dan melengkapi jawaban-jawaban diatas data yang ada. b)



Divergen (menggali pengetahuan) (1) Pertanyaan yang mengundang suatu cara berfikir dan respon berlainan.



(2) 2)



Menghendaki jawaban yang orisinil baru dan kreatif.



Dilihat dari asalnya. a)



Datang dari guru. (1)



Pertanyaan membangun. (a) Ialah pertanyaan kecerdasan seseorang. (b) Pertanyaan terhadap diajarkan (bersifat menggali).



(2)



yang



sifatnya



sesuatu



yang



melatih belum



Pertanyaan pemeriksaan. (a) Ialah pertanyaan yang pelajaran yang sudah diajarkan.



diajukan



terhadap



(b) Suatu pertanyaan yang ditujukan untuk melatih daya ingat dan pemeriksaan sejauh mana pelajaran yang lampau dikuasai. b)



Pertanyaan dari Serdik. (1)



Hargai pertanyaan Serdik. (a)



Karena perhatian Serdik cukup tinggi.



38



(b)



Karena Serdik ada kesulitan/belum mengerti.



(2) Jangan sampai terganggu oleh pertanyaan Serdik yang kurang relevan dengan pelajaran. (a) Serdik diberi kesempatan untuk bertanya pada selesai tiap langkah. (b) Pertanyaan harus relevan/yang ada hubunganya dengan isi langkah-langkah yang sudah selesai dijelaskan. (3)



Sebaiknya pertanyaan Serdik dijawab oleh Serdik lain. (a) Tidaklah semua pertanyaan Serdik harus dijawab oleh guru. (b) Untuk itu tunjuk Serdik untuk dijawab oleh Serdik karena dapat menghilangkan kewibawaan guru.



(4) Jawaban Serdik supaya diberikan kepada seluruh kelas, jadi jangan hanya ditujukan semata-mata kepada yang bertanya



.Hal ini karena kemungkinan pertanyaan Serdik itu juga merupakan pertanyaan orang banyak. (5) Akuilah jika tidak dapat memberikan jawaban (tidak dapat menjawab). Tetapi jangan selalu menghindar dan usahakan jawabannya diberikan dalam kesempatan lain (untuk tetap menjaga harga diri sebagai guru). c) Kapan guru dapat mengajukan pertanyaan ? Guru dapat mengajukan pertanyaan selama berlangsungnya proses mengajar. (1)



Pada permulaan pelajaran. (a) Mengulangi pemeriksaan).



pelajaran



yang



lalu



(pertanyaan



(b) Apabila guru yang baru mengajar, pemeriksaan diganti dean. (2)



Pada inti pelajaran. (a) Tiap langkah disusun bersama kelas (dapat diadakan pertanyaan membangun) (b) Pada akhir pemeriksaan)



tiap-tiap



langkah



(pertanyaan



39



(3) Pada akhir pelajaran. Ulangan pelajaran seluruhnya (pertanyaan pemeriksaan) d)



Bagaimana teknik pertanyaan itu diajukan. (1) Ajukan pertanyaan, lihat semua jurusan, kelas, berhenti sejenak dan tunjuk Serdik, mengapa harus berhenti sejenak ? (a)



Memberikan kesempatan Serdik untuk berfikir.



(b) Membuat semua Serdik berfikir, sekalipun tidak semuanya akan ditunjukan untuk menjawab. (2)



Pertanyaan harus singkat dan jelas. (a)



Agar tidak membingungkan Serdik.



(b) Agar tidak memungkinkan jawaban yang terlalu berbeda akibat pertanyaan yang kurang jelas. (3) Jangan mengajukan pertanyaan pada waktu Serdik sedang melakukan sesuatu/sedang berbuat.



(a) Agar diperbuat.



dapat



mengkonsentrasikan



apa



yang



(b) Bila perlu ajukan pertanyaan, tunggu setelah selesai berbuat. (4) Ajukan pertanyaan dengan menaburkan keseluruh kelas. Jangan menggunakan urutan Nosis/Nopel sehingga masingmasing Serdik ada perhatian untuk menjawab/berfikir pada saat gilirannya saja. (5) Jangan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab dengan praktek. Bila menghendaki jawabannya praktek/mengenai gerakan sebaiknya seluruh Serdik itu untuk melakukan gerakan. (6) Jangan mengajukan pertanyaan teka-teki. Maksudnya agar jawabannya berupa jawaban yang pasti, (tidak menimbulkan diskusi).Untuk itu pertanyaan harus tersusun dengan baik dengan menghindari kemungkinan terjadinya diskusi yang timbul dari jawaban pertanyaan yang diajukan.



25.



Evaluasi.



40



a. Diantara beberapa metoda yang digunakan oleh Gumil/Gadik adalah metoda pelajaran teori. Jelaskan pengertian metoda pelajaran teori ! b.



Sebutkan keuntungan dan kerugian mengunakan metoda ceramah !



c. Sebutkan manfaat metoda pelajaran teori dan kapan digunakan metoda tersebut ! d. Berilah penjelasan,bagaimana mengajukan pertanyaan !



tindakan



Gumil



apabila



ada



Serdik



BAB VI SYARAT DAN TINDAKAN GUMIL 26. Tujuan Instruksional. Agar mengerti dan memahami tentang Syarat-syarat dan tindakan Gumil saat proses belajar mengajar. 27. Pendidikan. Berhasilnya suatu pendidikan ditentukan beberapa faktor ialah kurikulum yang memadai, guru, dan metoda sarana meliputi fasilitas dan sumber pelajaran yang telah tersedia.Dari sekian faktor yang ada maka gurulah yang memegang peranan.Gurulah yang memberi warna Peserta Didik berhasil atau tidaknya pendidikan.Guru yang baik adalah menguasai bahan pelajaran, menguasaruan, menguasai teknik evaluasi dan pandai menginterprestasikan kurikulum. 28.



Syarat-syarat Guru. a. Harus mengetahui pengetahuan secara mendalam pada spesialisasi yang akan diajarkan agar ia mempunyai kepercayaan. b. Menguasai ilmu keguruan. c. Mempunyai kemampuan memilih metoda mengajar. d. Mempunyai kecakapan bagaimana menggunakan alat peraga. e. Mempunyai kecakapan mengevaluasi Serdik. f. Bermental baik. g. Berbadan sehat h. Mempunyai semangat terhadap pelaksanaan pengajaran.



29.



bidangnya



Sikap dan tindakan Guru. a. Bersikap militer tetapi tidak dibuat-buat. b. Cara berpakaian rapih dan menurut peraturan. c. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang mengganggu/menarik perhatian Siswa. d. Selalu memelihara hubungan guru dengan Serdik dengan cara memandang dan menyebut Serdik. e. Jangan berbicara menghadap papan tulis atau berdiri menghadap papan tulis f. Berbicaralah yang efektif.



41



30.



Peranan Guru. a. Guru sebagai pengajar. Guru menyampaikan pelajaran agar k sebagai kader-kader TNI AD memahami dengan baik semua pengetahuan yang disampaikan, selain itu juga berusaha agarb terjadi perubahan sikap, keterampilan, asosial, apresiasi dan sebagainya melalui pelajaran yang diberikanya. b. Guru sebagai Pembimbing. Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada anak didiknya agar menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri, mengenal diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Karena itu setiap guru perlu memahami dengan baik tentang teknik bimbingan kelompok, penyuluhan individual, teknik pengumpulan keterangan, teknik evaluasi, statistik penelitian, psikologis belajar dan lain-lain. c. Guru sebagai ilmuwan. Guru dipandang sebagai orang yang berpengetahuan, bukan saja berkewajiban menyampaikan pengetahuan yang dimiliki kepada Serdik tetapi juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. d. Guru sebagai pembangun. Guru baik sebagai pribadi maupun sebagi guru profesional dapat menggunakan setiap kesempatan yang ada untuk membantu berhasilnya rencana pembangunan TNI dan masyarakat.



31.



Evaluasi. a.



Bagaimana sikap dan tindakan Gumil selama proses belajar dan mengajar ?



b. Jelaskan bagaimana peranan Gumil untuk membantu berhasilnyarencana pembangunan TNI dan masyarakat.



BAB VII PERSIAPAN MENGAJAR 32. Tujuan Instruksional. Agar mengerti dan memahami Mengajar dan mampu menyusun Siapjar dan operasional.. 33.



tentang



Persiapan



Persiapan Mengajar. a. Salah satu syrat untuk menghasilkan pekerjaan yang baik, maka setiap akan mengajarkan sesuatu pekerjaan perlu membuat persiapan-persiapan dan rencana untuk menghadapi pekerjaan tersebut. Demikian pula didaam mengajar sebelum mengajar, perlu adanya suatu “Persiapan Rencana Mengajar” sehingga guru dapat terlebih dahulu memikirkan dan mengembangkan masak-masak kalau tidak, akan besar kemungkinan kita akan gagal dan tidak ada pegangan dan hilang tujuan tidak terarah.



42



b. Dengan adanya persiapan yang mantap maka kita dapat menguasai Pelajaran serta terarah dan sistimatika sempurna. Dengan adanya persiapan mengajar maka guru juga dapat meresapkan bahan pelajaranya, serta guru mempunyai waktu yang cukup untuk persiapan/pembuatan alins atau memesan alat penolong/alongins yang dibutuhkan. Sewaktu guru membuat peralatan maka terutama ia perlu memikirkan empat soal sebagai berikut : 1)



Apakah bahan pelajaran yang akan diberikan ? a) b) c)



2)



Daftar Pelajaran dengan lampiran pelajaran. Catatan-catatan. Sumber bahan pelajaran.



Bagaimana cara yang akan dipakai untuk mengajar ? Macam metoda



Aktivitas Guru



Aktivitas Peserta Didik



a) Ceramah + b) Demonstrasi + c) Pelajaran teori + + d) Diskusi + + e) Tanyajawab + + f) Lokakarya + 3) g) Kerja kelompok + + h) Latihan + + Dengan i) Karya wisata + + apakah j) Audio visual + saya k) Susio drama + l) Pengabdian kepada masyarakat + mengajar ? Agar bisa mengajar dengan aktif, guru perlu memikirkan tentang alat penolong apa yang akan digunakan untuk mengajar. Oleh karena itu seorang guru dalam persiapan mengajar perlu memikirkan alat penolong instruksi apa yang bisa digunakan. 4) Dimanakah saya akan mengajar ? tempat : a)



Diluar kelas



b)



Didalam kelas



Hal ini hanya ada dua macam



c. Jadi tampaklah pada kita bahwa yang menjadi soal ialah kegiatan baik dari guru maupun Serdik antara lain : 1)



Mendengar.



2)



Melihat.



43



3)



Berbuat



4)



Berfikir.



Perlulah bagi seorang guru yang sedang menyiapkan bagaimana ia akan mengajar, membuat rencana pelajaran atau rangka pelajaran, yang memuat seluruh proses dari pelajaran yang akan diutarakan dengan jelas. Rencana pelajaran yang dibuat oleh guru, merupakan pegangan/penolong didalam melaksanakan tugas mengajar.Dengan adanya rencana pelajaran yang dibuat oleh guru, tidak selalu melihat rencana pelajaran didalam mengajar tetapi hanya bila sewaktu-waktu dibutuhkan saja. Tetapi karena persiapan untuk memudahkan guru menyiapkan mata pelajaranya, maka untuk kesempurnaan proses pelajaranya kita bagi pendahuluan/permulaan, inti dan akhir/penutup.



34.



Bentuk-bentuk tertulis persiapan mengajar. FORMAT PERSIAPAN MENGAJAR TEORI



KODIKLAT TEMTARA NASIONAL INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN PERTAMA



PERSIAPAN MENGAJAR Pendidikan Mata Pelajaran Jumlah Jp seluruhnya Jumlah Jp untuk mencapai TIU Waktu Tujuan Kurikuler Metoda Alins/alongins WAKTU 1 10’



: : : : : :



Siswa Dikmapa PK TNI Dasar Organisasi dan Staf 8 JP (T = 7 JP, EV = 1 JP) 3 JP (1-3/7 JPT) 3 × 45 menit Agar Siswa mengetahui Dasar-Dasar Organisasi serta setruktur yang berlaku dalam lingkungan Militer : Ceramah dan tanyajawab : OHP, slide, papan tulis, spidol, penghapus, dan laser point



POKOK-POKOK PELAJARAN/ RENCANA PAPAN TULIS 2 I. PENDAHULUAN/PERMULAAN 1. Perkenalan.



URAIAN/KETERANGAN 3 Identitas diri: Nama, Pangkat/NRP, Jabatan dll



44



2. Apersepsi/Pengantar. 3. Judul. “DASAR-DASAR ORGANISASI DAN STAF



un



4. TIU ke satu.Agar Siswa mengeTahui tentang pengertian, unsurunsur dan dasar-dasar organisasi.



Cerita ringan tentang pentingnya meNgerti Dasar-Dasar Organisasi Staf. Tulis dipapan tulis Sampaikan sekilas kepada Siswa untuk diketahui



5. Ruang Lingkup. a. Pengertian. b. Unsur-unsur Organisasi. c. Dasar-dasar Organisasi. d. Pengertian Staf. e. Fungsi Staf. f. Tipe/macam Staf



90’



6. Referensi. Naskah Departemen Tentang Dasar Organisasi Staf (DOS) Nomor : Akmil - 07-A1-C 0104 II. INTI A. Langkah Pertama. 1. Pokok bahasan. “PENGERTIAN ORGANISASI MILITER”. 2. Sub pokok bahasan : a.Pengertian Organisasi militer b.Akibat organisasi pada manusia. c.Hub Organisasi, tugas dan fungsi-fungsi. d.Ketentuan efesiensi.



Tulis dipapan tulis dengan warna yang mencolok.



Sampaikan sekilas kepada Siswa untuk diketahui.



Sampai kepada Siswa



Sampai kepada Siswa



Sampaikan kepada Siswa



3. TIK



a. Agar Sisiwa dapat menjelaskan secara garis besar ttg pengertian Organisasi Militer. b. Agar Siswa dapat menjelaskan secara garis besar ttg akibat organisai pada manusia. c. Agar Siswa dapat menjelaskan secara garis besar ttg hubungan organisasi, tugas dan



45



fungsi-fungsi. d. Agar Siswa dapat menjelaskan secara garis besar ttg ketentuan efisiensi. 4. Uraian. a. Pengertian Organisasi Militer.



Penjelasan. Organisasi militer adalah sekumpulan orang/kesatuan yang digabungkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi militer dengan tugas dan tanggung jawab yang tertentu bagi tiap-tiap perorangan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menjelaskan kepada Sisiwa tentang akibat organisasi pada manusia.



b. Akibat Organisasi pd manusia



Untuk mencapai tujuan,maka pokok memberikan sifat organisasi dan berdasarkan pokok itulah organisasi melaksanakan fungsi-fungsi.



c. Hubungan organisasi, tugas dan fungsi-fungsi.



tugas pada tugas akan



HUBUNGAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI-FUNGSI TUPOK



ORGANISASI



FUNGSI TUJUAN



e. Ketentuan efisiensi



Agar semua usaha,pekerjaan,dan kegiatan serta Tenaga dari dapat mencapai efesiensi,maka perlu adanya ketentuan-ketntuan yang di kenal dengan prosedur.



KETENTUAN EFISIENSI. 1.SUSUNAN, KEDUDUKAN & HUBUNGAN PEJABAT YANG SATU DENGAN YANG LAINYA. 2. KEKUASAAN & TANGGUNGJAWAB DARI MASING-MASING PEJABAT. 3. MACAM-MACAM LUASNYA PEKERJAAN YANG HARUS DILAKUKAN



6. Kesempatan bertanya.



Memberikan kesempatan bertanya kepada Siswa tentang Pelajaran yang telah di berikan



46



7. Pemeriksaan.



Memberikan pertanyaan kepada Siswa : 1. Apakah yang dimaksud organisasi militer ? 2. Jelaskan akibat organisasi pd manusia ! 3. Jelaskan hubungan antara organisasi, tugas dan fungsi-fungsi !



(......) Penjelasan sesuaikan dengan materi Langkah kedua dan seterusnya, sama Langkah tersebut. ............................................. dengan langkah yang pertama ............................................. ..................................................... ..................................................... III. AKHIR/PENUTUP 1. Kesempatan bertanya. 2. Pemeriksaan. 3. Ringkasan. 4. Penekanan.



Memberikan kesempatan bertanya kepada Siswa. Melemparkan pertanyaan kepada Siswa : 1. Sebutkan unsur-unsur pokok organisasi militer ! 2. Sebutkan rangka organisasi militer yang ada ! Resume Pelajaran tentang : 1. Pengertian organisasi militer. 2. Unsur organisasi. 3. Dasar organisasi. Tekankan hal-hal yang penting terutama ttg dasar-dasar organisasi dan akibat dari organisasi terhadap manusia.



Mengetahui Kadep



……………….. Letkol Inf NRP 00000



Jakarata, Oktober 20 ..... Guru Militer



………………. Kapten Sus NRP 000000



47



FORMAT SIAP JAR KETANGKASAN KODIKLAT TENTARA NASIONAL INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN PERTAMA PERSIAPAN MENGAJAR



Pendidikan Mata pelajaran Jumlah JP seluruhnya Jumlah JP untuk mencapai TIU Tujuan Kurikuler Waktu Metoda Alins/Alongins WAKTU



1 10’



: Siswa Dikmapa PK TNI : PBB : 20 jp (T : 6 JP, P : 12, Uj : 2JP) : 2 JP (1-2) : Agar Siswa mengerti tentang PBB dan dapat menerapkan di dalam penugasan nanti. : 2 x 45’ (90’) : PRAKTEK : Tongkat Pelatih



POKOK-POKOK MATERI PELAJARAN DAN RENCANA PAPAN TULIS 2



URAIAN KETERANGAN 3



I. PENDAHULUAN 1. Perkenalan /Tindakan keamanan



Gumil memperkenalkan diri



2. Pengantar



Cerita ringan menuju judul



3. Judul “PERATURAN BARIS BERBARIS”



Sampaikan kepada Siswa



4. TIU Ke satu :Agar Siswa dapat Disampaikan kepad Siswa melaksanakan PBB dengan benar. 5. Ruling. a. Sikap sempurna/Istirahat.



Sampaikan sekilas kepada Siswa



48



b. Lencang kanan/kiri c. Berhitung d. Berkumpul 6. Referensi.Skep Pangab No.Skep/611/X/1985, Tanggal 8 Oktober 1985. 7. Demonstrasi Materi. 70’ (35’)



Didemonstrasikan oleh pembantu pelatih



II. INTI. A. Langkah pertama. 1. Pokok bahasan. “SIKAP SEMPURNA” 2. TIK. Agar Siswa dapat melaksanakan sikap sempurna dengan benar. 3. Uraian. Sikap Sempurna



Samapikan sekilas kepada Siswa Samapikan sekilas kepada Siswa



Penjelasan :



a. Demonsrasi.



Gerakan didemonstrasikan pembantu pelatih



oleh



b. Penjelasan.



Pelatih menjelaskan mulai dari kepala sampai kekaki pada gerakan sikap sempurna. Aba-aba : Siap grak ! 1. Badan/tubuh berdiri tegak. 2. Kedua tumit rapat 3. Kedua kaki membentuk 45° 4. Kedua lutut lurus paha dirapatkan 5. Perut ditarik 6. Dada dibusungkan 7. Lengan rapat pada badan 8. Pergelangan tangan lurus 9. Jari-jari tangan menggenggam kedepan 10. Punggung ibu jari menghadap kedepan rapat dengan jahitan celana. 11. Leher lurus 12. Dagu ditarik sedikit kebelakang 13. Mulut tertutup 14. Pandangan lurus kedepan 15 Bernafas sewajarnya



c. Mencoba.



Setiap



Siswa



diperintahkan



49



4. Kesempatan bertanya 5. Pemeriksaan



(35’) B. Langkah Kedua 1. Pokok pembahasan “LENCANG KANAN/KIRI”



mencoba Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. Pelatih memberikan pemeriksaan secara keseluruhan kelompok dan perorangan. 1. Pelatih memberikan aba-aba pelaksanaan dikerjakan oleh Siswa. 2. Pelatih memberikan pemeriksaan secara perorangan, kelompok dan keseluruhan. Sampaikan kepada Siswa.



2. TIK. Agar Siswa mampu melaksanakan lencang kanan/kiri Sampaikan kepada Siswa. dengan benar. 3. Uraian. Lencang kanan/kiri. a. Demonstrasi. b. Penjelasan.



Penjelasan : Didemonstrasikan oleh pembantu pelatih. Penjelasan pelatih Aba-aba;Lencang kanan/kiri;Grak !



c. Mencoba.



Pelaksanaan. 1. Peleton dibuat tiga bersap. Aba-aba pelaksanaan tangan kanan diangkat kearah kanan lurus rata-rata air menyentuh keorang yang sebelah kanannya, bersama dengan itu kepala dipalingkan ke kanan (khusus saf depan) 2. Saf kedua dan ketiga menyesuaikan dengan saf kesatu. 3. Untuk banjar yang paling kanan lencang depan setelah lurus kembali tegak 4. Lencang kiri sama dengan lencang kanan 5. Aba-aba tegak grak ! 6. Tangan kanan dengan cepat diturunkan, kembali bersikap sempurna, barisan itu kembali lurus secara bersama-sama



50



4. Kesempatan bertanya 5. Pemeriksaan.



Siswa diberikan kesempatan mencoba. Kesempatan bertanya Siswa. Pelatih memberikan pemeriksaan secarakeseluruhan, kelompok dan perorangan. Memberikan kesempatan bertanya kepada Siswa.



III. AKHIR/PENUTUP. 1. Kesempatan bertanya.



2. Peemeriksaan.



Pelatih memberikan pemeriksaan secara keseluruhan, kelompok dan perorangan.



3. Ringkasan.



Memberikan kesempatan bertanya kepada Siswa seluruh materi yang telah diajarkan.



4. Penekanan.



Pelatih memberikan pemeriksaan seluruh materi yang diajarkan.



5. Demonstrasi akhir.



Ulangi materi yang pokok dari gerakan yang diajarkan.



6. Tindakan keamanan.



Penekanan yang pentin gerakan yang dianggap penting. Peraga mendemonstrasikan materi yang telah diajarkan. Pengecekan terakhir.



Mengetahui Kadep



……………….... Letkol Inf NRP 00000



35.



Evaluasi.



Jakarta, Oktober 2015 Guru Militer,



……………… Kapten Sus NRP 00000



51



a.



Jelaskan cara membuat persiapan mengajar (Pelajaran teori) !



b.



Jelaskan cara membuat persiapan mengajar (Pelajaran ketangkasan)



BAB VIII EVALUASI AKHIR PELAJARAN 36.



Evaluasi Akhir. a.



Tindakan dan langkah apa yang dilakukan Gumil/Gadik setelah menerima



perintah untuk mengajar ? b.



Sebelum mengajar, perlu adanya suatu persiapan rencana mengajar.



Jelaskan apa manfaat dari membuat persiapan rencana mengajar ! c.



Didalam persiapan Mengajar pelajaran teori pada tahap inti bagilah pelajaran



di dalam langkah. Jelaskan bagaimanan membuat langkah-langkah pada tahap inti !



BAB IX PENUTUP 37. Penutup. Sebagai kata penutup dianjurkan kepada tiap-tiap guru untuk memahami dan melaksanakan cara memberi instruksi ini dengan sebaik-baiknya dengan penuh kesadaran sebagai seorang guru, sadar bahwa dipundaknya dibebankan suatu tugas yang mulia dan dari hasil pekerjaannya menghasilkan nilai atau mutu dari TNI kita. Mudah-mudahan naskah Departemen Cara Memberi Instruksi ini dapat mengikuti perubahan dan kemajuan teknologi modern khususnya dibidang pendidikan sehingga tetap aptudate/mutakhir. Demi kemutakhiran maka pengalaman para guru diharapkan selalu mempunyai inovasi-inovasi untuk tetap menyegarkan naskah Departemen Cara Memberi Instruksi ini. Selanjutnya sebagai rangkuman dari isi Cara Memberi Instruksi ini berupa dasar-dasar ilmu mengajar yang perlu dijadikan peringatan setiap guru bahwa didalam proses mengajar harus terjelma : a.



Usaha membangkitkan perhatian.



b.



Instruksi/pengajaran harus disertakan usaha memperlibatkan/memper-



agakan sesuatu.



52



c.



Memberi kesempatan untuk gairah atau berkreatif untuk selalu ingin



bergerak dan beristirahat lahir batin. d.



Menimbulkan daya asosiasi yang sudah dikenal.



e.



Mengatur adanya ulangan, latihan kerja, pengalaman aplikasi-aplikasi



dan gladi-gladi. f.



Hendaknya bersifat praktis dengan tidak meninggalkan nilai ilmiahnya



yang ditujukan selalu kepada praktek ketentaraan.