Isi Laporan Kegiatan Puskesmas Darussalam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Oleh karena itu, kesehatan adalah salah satu aspek yang mempengaruhi kualitas dan produktifitas sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Puskesmas merupakan tempat untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya, sesuai dengan fungsi Puskesmas sendiri sebagai pusat pembangunan, pembinaan, dan pelayanan kesehatan masyarakat. Sebagai pelayanan kesehatan tingkat I, Puskesmas mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Tujuan Nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diselenggarakan pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka program pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia termasuk di bidang kesehatan. Menurut Undang-Undang No.23 tahun 1992, sehat diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sejalan dengan visi yang ingin dicapai dari pembangunan kesehatan tentang keadaan masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang. Salah satu cara perwujudannya yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat. Dalam pasal 5 UU kesehatan No.23 tahun 1992 menyatakan bahwa setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan lingkungan. Dalam menjalankan tugasnya KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 1



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM sebagai tempat pelayanan masyarakat puskesmas memiliki tugas-tugas pokok, dan mempunyai tujuan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.



1.2 Tujuan Kegiatan 1.2.1 Tujuan Umum 1. Untuk melaporkan hasil pencapaian program kerja Puskesmas. 2. Untuk melaporkan struktur organisasi Puskesmas serta program dari masing-masing unit yang ada. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Untuk melaporkan hasil pencapaian program wajib dan pengembangan Puskesmas (khususnya Puskesmas Darussalam). 2. Untuk melaporkan sejauh mana program-program tersebut telah berjalan, berdasarkan standar pelayanan Puskesmas. 3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa aja yang dijumpai dalam melaksanakan program-program



tersebut,



melakukan



analisis



data



berdasarkan



dokumen



rekapitulasi data di Puskesmas. 4. Membuat perencanaan program Puskesmas setiap tahun berdasarkan atas masalahmasalah kesehatan yang dijumpai di wilayah Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah. 5. Untuk lebih meningkatkan kegiatan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program yang kurang pada pencapaian pada tahun sebelumnya di Puskesmas Darussalam.



1.3 Prosedur Kerja Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Puskesmas Darussalam meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas Darussalam. 2. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan administrasi yang dilaksanakan di Puskesmas Darussalam melalui: a. Mencatat data dari laporan yang ada di Puskesmas. b. Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staf administrasi Puskesmas. 3. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam pelayanan kesehatan.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 2



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Puskesmas 2.1.1 Pengertian Puskesmas Puskesmas adalah unit organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dalam satu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha kegiatan pokok. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Yang dimaksud dengan : 



Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 3



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Yakni suatu unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang melakukan tugas teknis operasional dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. 



Pembangunan Kesehatan Adalah



penyelenggaraan



upaya



kesehatan



oleh



bangsa



Indonesia



untuk



meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pengertian pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta pelayanan kesehatan. a. Kewenangan mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintahan, masyarakat, swasta dan sumber laindiketahui oleh Dinas Kesehatan



Kabupaten/Kota



yang



kemudian



dipertanggungjawabkan



untuk



pembangunan kesehatan diwilayah kerja. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya diketahui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. b. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan medis dan non medis yang dibutuhkan. 2.1.2 Tujuan Puskesmas Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung



tercapainya



tujuan



pembangunan



kesehatan



nasional



yakni



meningkatkan kesehatan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat. 2.1.3 Fungsi Puskesmas 1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektoral termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. 2. Pemulihan Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki kesabaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 4



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM menerapkan, menyelenggarakan, memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. 3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama menjadi tanggungjawab Puskesmas yang meliputi: a. Pelayanan Kesehatan Perorangan Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tersebut yaitu rawat jalan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap tanpa mengabaikan kesehatan dan pencegahan penyakit. b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum publik (public goods) dengan tujuan utama untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. 2.2 Visi dan Misi Puskesmas 2.2.1 Visi Puskesmas Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan sehat menuju Indonesia Sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator Kecamatan sehat yang dicapai mencakup 4 indikator utama, yakni: 1. Indikator Lingkungan Sehat. 2. Indikator Perilaku Sehat. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 5



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 3. Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bermutu. 4. Indikator Derajat Kesehatan Penduduk Kecamatan. 2.2.2 Misi Puskesmas Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah: 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya agar memperhatikan aspek kesehatan yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat. 2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya semakin berdaya di bidang kesehatan melalui peningkatan pengetahuan menuju kemampuan untuk hidup. 3. Memelihara dan meningkatkan mutu. Pemerataan dan keterjangkauan peralatan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat. 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. 2.3 Azas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. 2.3.1 Azas Penyelenggaraan Puskesmas Azas penyelenggaraan Puskesmas dimaksud adalah: 1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah a. Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 6



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM b.



Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga



c.



berwawasan kesehatan. Memantau pembangunan berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan



d.



masyarakat di wilayah kerjanya. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh



e.



masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.



2. Azas Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas dengan kegiatan antara lain: a.



Upaya kesehatan ibu dan anak, posyandu, polindes, bina keluarga bahagia



b. c.



(BKB). Upaya pengobatan, posyandu, pos obat desa (POD). Upaya perbaikan gizi berupa posyandu, pusat pemulihan gizi (PPG), keluarga



d.



sadar gizi (KADARZI). Upaya kesehatan sekolah Dokter Kecil, Dokter Remaja, Penataran Guru dan Orang Tua/Wali Murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren



e.



(Poskestren). Upaya kesehatan



f. g. h.



(POKMAIR),Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL). Upaya kesehatan lanjut usia berupa posyandu usila. Upaya kesehatan kerja berupa pos upaya kesehatan kerja (POS UKK). Upaya kesehatan jiwa berupa posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa



i.



Masyarakat (TPKJM). Upaya pembinaan pengobatan tradisional berupa Taman Obat Keluarga



j.



(TOGA). Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (Invation) berupa Dana Sehat,



lingkungan



berupa



Kelompok



Pemakaian



Air



Tabungan Ibu Bersalin (TABULIN), Mobilitas Dana Keagamaan. 3. Azas Keterpaduan Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan lintas sektoral



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 7



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM dan lintas program agar terjadi perpaduan kegiatan di lapangan sehingga lebih berhasil guna dan berdaya guna. a.



Keterpaduan lintas program Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggungjawab puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program antara lain:  Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) berupa keterpaduan KIA dengan 



P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) berupa keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan



b.







reproduksi remaja dan kesehatan jiwa. Puskesmas keliling berupa keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi,







promosi kesehatan, kesehatan gigi. Posyandu berupa keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M, kesehatan jiwa,



promosi kesehatan. Keterpaduan lintas sektor Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain: 



Upaya Kesehatan Sekolah berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan







camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama. Upaya Promosi Kesehatan berupaketerpaduan sektor kesehatan dengan







camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak berupaketerpaduan sektor kesehatan dengan







camat,



lurah/kepala



desa,



organisasi



profesi,



organisasi



kemasyarakatan, PKK, PLKB. Upaya perbaikan gizi berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha,







PKK, PLKB. Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi, dunia







usaha, organisasi kemasyarakatan. Upaya kesehatan kerja berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,



lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha. 4. Azas Rujukan KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 8



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang bila tidak mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan baik secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi atau secara horizontal ke puskesmas lainnya. Ada 2 macam rujukan di Puskesmas yaitu: a.



Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal maupun vertikal). Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke puskesmas. Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam: 



Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (biasanya







operasi) dan lain-lain. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium







yang lebih lengkap. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan kepada tenaga puskesmas dan



b.



ataupun menyelenggarakan pelayanan medik di puskesmas. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 9



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam, yaitu: 



Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual,







bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan. Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan,







penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah kesehatan masyarakat



dan



tanggungjawab



penyelesaian



masalah



kesehatan



masyarakat atau penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.



Gambar 2.1 Pelaksanaan azas rujukan



2.3.2 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 10



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Dalam mencapai VISI Pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni terwujudnya



Kecamatan



Sehat



2015.



Puskesmas



bertanggungjawab



menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu: 1.



Upaya Kesehatan Wajib Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap puskesmas. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:



2.



a. Upaya Promosi Kesehatan. b. Upaya Kesehatan Lingkungan. c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana. d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat. e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. f. Upaya Pengobatan. g. Upaya Pencatatan dan Pelaporan. Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas yang dipilih dan daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yaitu: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.



Upaya Kesehatan Sekolah. Upaya Kesehatan Olahraga. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat. Upaya Kesehatan Kerja. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Upaya Kesehatan Jiwa. Upaya Kesehatan Mata. Upaya Kesehatan Lanjut. Upaya Pembinaan Pengobatan. Laboratorium Sederhana.



2.4. Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas 2.4.1 Kedudukan Puskesmas Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah: KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 11



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 1.



Sistem Kesehatan Nasional Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah



2.



kerjanya. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit



Pelaksana



Teknis



Dinas



Kesehatan



Kabupaten/Kota



yang



bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan 3.



kabupaten/kota di wilayah kerjanya. Sistem Pemerintah Daerah Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat



4.



kecamatan. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK. Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.



2.4.2 Organisasi Puskesmas 1.



Struktur Organisasi Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas berikut: a. Kepala Puskesmas. b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan:  Data dan informasi.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 12



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



2.



 Perencanaan dan Penilaian.  Keuangan.  Umum dan Kepegawaian. c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:  Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM.  Upaya Kesehatan Perorangan. d. Jaringan Pelayanan Perorangan:  Unit Puskesmas Pembantu.  Unit Puskesmas Keliling.  Unit Bidan di Desa/Komunitas. Kriteria Personalia Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana dibidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.



3.



Eselon Kepala Puskesmas Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan ditingkat Kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab tersebut dan besarnya peran Kepala Puskesmas



dalam



penyelenggaraan



pembangunan



kesehatan



ditingkat



Kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas adalah jabatan struktural Eselon IV. Apabila tidak tersedia tenaga kesahatan yang memenuhi syarat untuk menjabat jabatan struktural eselon IV, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup dibidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap. 2.4.3 Tata Kerja Puskesmas Tata kerja Puskesmas yaitu: 



Dengan Kantor Kecamatan Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat kecamatan.



Koordinasi



tersebut



mencakup



perencanaan,



penggerakan



pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 13



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh puskesmas, 



berkoordinasi dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dengan demikian secara teknis dan administratif, puskesmas bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan







administratif dan teknis kepada puskesmas. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat



dan



swasta,



puskesmas



menjalin



kerjasama



termasuk



penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.







Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit (kabupaten/kota) dan berbagai balai kesehatan masyarakat (balai pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat, balai kesehatan kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga masyarakat, balai kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan indra masyarakat). Sedangkan



untuk



upaya



kesehatan



masyarakat,



jalinan



kerjasama



diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta berbagai balai kesehatan masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep 



rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Dengan Lintas Sektor



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 14



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Tanggung



jawab



puskesmas



sebagai



unit



pelaksana



teknis



adalah



menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapat hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan. 



Dengan Masyarakat Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 15



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DARUSSALAM 3.1



Sejarah Singkat Puskesmas Darussalam Puskesmas darusalam merupakan salah satu puskesmas yang menjadi pusat pembangunan, pembinaan, dan pelayanan kesehatan. Puskesmas ini melayani kesehatan masyrakat di 2 (dua) kelurahan yaitu: Kelurahan Sei Putih Barat dan Kelurahan Sei Sikambing D. Puskesmas ini mulai di bangun sejak tahun 1965 dan di resmikan oleh KDH Sumatera Utara, Bapak Marah Halim. Puskesmas ini sudah lama berdiri sehingga dalam kepemimpinannya sudah beberapa kali berganti.



3.2 Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Batasan wilayah kerja Puskesmas yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan berdasarkan geografis, demografis, sarana transportasi, masalah kesehatan setempat, sumber daya dan lain-lain. Luas wilayah kerja Puskesmas Darussalam 176,98 Ha meliputi 2 kelurahan dengan jumlah penduduk 20.870 jiwa. Puskesmas Darussalam terdiri dari 2 kelurahan yaitu: KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 16



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 



Kelurahan Sei Putih Barat



: 11 Lingkungan.







Kelurahan Sei Sikambing D



: 12 Lingkungan.



KETERANGAN PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUSSALAM



3.3



Data Wilayah/Data Geografis Geografis Puskesmas Darussalam Medan



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 17



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Kecamatan Medan Petisah berbatasan dengan sebagai berikut : Sebelah Utara : Berbatasan dengan Sei Agul. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Babura Sunggal. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Petisah Hulu. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Sei Sikambing D.. 3.4



Data Kependudukan / Data Demografis Data demografi Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah terdiri dari :               



Luas Kecamatan Luas Wilayah Kerja Jumlah Kelurahan Jumlah Lingkungan Jumlah Penduduk Jumlah Kepala Keluarga Jumlah Bumil Jumlah Bayi Jumlah Balita Jumlah Anak Sekolah Jumlah WUS Jumlah PUS Jumlah Bufas Jumlah USILA Jumlah ASI Eksklusif



: 176,98 Ha. : 176,98 Ha. : 2 kelurahan. : 23 lingkungan. : 20870 jiwa. : 5092 KK. : 411 jiwa. : 435 jiwa. : 2.211 jiwa. : 8284jiwa. : 3303 jiwa. : 5428 pasangan. : 432 jiwa. : 2086 jiwa. : 15 jiwa. Tabel 3.1



Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Januari - Juni Tahun 2014 No. 1 2



Kelurahan



Jumlah Lingkungan



Jumlah Penduduk



11 12 23



9.241 11.629 20.870



Sei Putih Barat Sei Sikambing D Jumlah



Keterangan Tabel 3.1 Jumlah penduduk yang besar bukan hanya merupakan modal tetap juga merupakan beban di dalam pembangunan, karenanya pembangunan diarahkan pada peningkatan kualitas SDM seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Penduduk di wilayah kerja Puskesmas KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 18



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Darussalam untuk tahun 2014 berjumlah 20.870 jiwa dengan 23 lingkungan dalam 2 kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Darussalam.



Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Seks Ratio Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan Januari - Juni Tahun 2014 No.



1 2



Kelurahan



Jumlah Penduduk (Jiwa) Laki-laki 4146 3290



Sei Putih Barat Sei Sikambing D



Perempuan 7494 5922



Sumber : SP2TP Puskesmas Darussalam, 2014



Keterangan Tabel 3.2 : Seks ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin. Ratio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan di suatu daerah tertentu. Perkembangan penduduk menurut seks ratio pada tahun 2014 berdasarkan data yang dimiliki Puskesmas Darussalam untuk tahun 2014 adalah jumlah penduduk laki-laki lebih kecil daripada penduduk perempuan.



Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan Tahun 2014 No



Nama Data/Pekerjaan



Jumlah Penduduk



1



PNS/TNI



746



2



Karyawam Swasta



1751



3



Wiraswasta



1461



4



Pensiunan PNS/TNI/Polri



548



5



Pedagang



533



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT 6 Polri FK UMI 7 2014 – 25 September Pengangguran 15 September 2014



TOTAL



38 15 5.092



Page 19



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Sumber : SP2TP Puskesmas Darussalam, 2014



Keterangan Tabel 3.3 : Dari tabel diatas diketahui bahwa mata pencaharian terbanyak adalah Karyawan Swasta sebanyak 1751 jiwa, sedangkan paling sedikit dijumpai adalah Pengangguran sebanyak 15 jiwa. Tabel 3.4 Data Sasaran Bayi, Balita, Bumil, Bulin (Bufas), WUS, PUS, USILA Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan No



Kelurahan



Jumlah



Bayi



Balita



Bumil



Pendudu 1 2



Sei Putih Barat Sei Sikambing D Jumlah



k 9.241 11.629 20.870



Bulin



WUS



PUS



USILA



1.847 1.456 3.303



3.149 2.279 5.428



1.166 920 2.086



(Bufas) 138 1.162 297 1.049 435 2.211 Tahun 2014



107 310 411



156 276 432



Sumber : SP2TP Puskesmas Darussalam, 2014



Keterangan Tabel 3.4 Dari tabel diatas didapati bahwa penduduk yang paling banyak adalah golongan PUS , yaitu sebanyak 5.428 jiwa.



3.5 Data Kesehatan 3.5.1 Sarana Fisik Pada Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah terdapat sarana fisik berupa perumahan penduduk sebanyak 3602 unit rumah. 3.5.2 Sarana Ibadah Pada Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah terdapat sarana ibadah berupa tempat ibadah sebanyak 26 unit tempat ibadah.



3.5.3 Sarana Kesehatan



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 20



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Pada Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah terdapat sarana kesehatan berupa sarana air bersih (PAM, SGL, SPT) sebanyak 4.190 unit sarana air bersih. 3.5.4 Sarana Pendukung Kesehatan Pada Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah terdapat sarana pendukung kesehatan berupa : Tabel 3.5 Sarana Pendukung Kesehatan No



Kelurahan



Posyandu balita



Posyandu Lansia



Ambulan



1



Darussalam



11



1



1



2



R. Pulau



22



3



1



3



P. Pasir



7



1



-



4



Tanah 600



10



2



-



5



L. Deli



11



1



-



61



8



2



Jumlah



Keterangan Tabel 3.4 Dari tabel diatas didapatkan bahwa sarana pendukung kesehatan di Kecamatan Medan Petisah adalah mayoritas Posyandu Balita. 3.5.5 Sarana Fisik Puskesmas Pada Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah terdapat sarana fisik puskesmas berupa ruang:           



Ruang Kepala Puskesmas Ruang Periksa Pasien Ruang obat Ruang Suntik Ruang BKIA/KB/Gizi Ruang Santun Usila Ruang tunggu Ruang UKS Ruang kartu Ruang P2M dan imunisasi Klinik gigi



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



: 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah.



Page 21



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM       



Laboratorium Aula Gudang Kamar mandi pasien Kamar mandi Pegawai Kamar mandi USILA Mushalla



: 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah. : 1 buah.



3.6 Tenaga Kesehatan Puskesmas Darussalam Tabel 3.6 Data Tenaga Kesehatan di Wilayah KerjaPuskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2014



13



Nama Dr. Hj. Muthia Nimphar, MARS Zuraida, SKM Drg. Harysti Hasibuan Drg. Zuriada Siregar Drg. Rosita Dr. Meylina Siluningga Safniar Farida Hanum Hutabarat Karmayati Dr. Y. Hotmarta Hasiholan Dr. Murni Dahlena Lubis Suriati Lombu Arihta Sembiring



NIP 196403201998032001 196901271990012001 19570119199012001 195803141986032003 196103171989012001 195605151986012001 195602261980102004 196110161981032004 196412281985012001 197103312005022001 197603232006042011 196204161988032002 196712261989112001



14



Faridawati Nadeak



15



No



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12



16 17 18 19 20 21 22 23



24 25 26 27



196704281990032008



IV/A III/C IV/C IV/C IV /B IV/C III/D III/D III/D III/D III/D III/B III/B III/B



Pendidikan Dokter Umum S1 Dokter Gigi Dokter Gigi Dokter Gigi II Dokter D3 Bidan SAA Pend. Bidan Dokter Dokter Bidan Perawat Gigi Kesling



Jabatan Ka. Puskesmas Wa. Ka. Puskesmas Penjab, UKGM Kepala Sub Bag. Tata Usaha Wkor II Pelayanan Gigi Pelayanan Poli Lansia Diare Asisten Apoteker UKS Wakor I Pengobatan Wakor II Pengobatan PKM/PSM Gigi Kesling, UKK



Paridah Hanim Helmina br. Depari Teti br. Damanik Suryati Simanjuntak Suriati Yusnita lubis Ingot Agustina Sitorus Halipah Oki Irawati



196811211989112001 197012211991032001 197412111993012001 196612161993022001 19740127199702004 197703262001122001 197308222003122001 198406062009042015 19821017201001



III/B III/B III/B III/A III/A II/D II/D II/D II/D



TPG Bidan Bidan Akper Analisis Ass. Apoteker Perawat Gigi Perawat Analisis



Pelayanan Gizi Lansia Deteksi Dini, KIA WHN/ UKJ / UKM Laboratorium Obat Gigi TB Paru Laboratorium



Netti Triana Sitompul Citra Inriani Zebua Astri Mardhani Riza Fatima



2007 197608052011012007 198709012010012020 198505212011012011 Honorer



II/D II/D II/C



Perawat Bidan Perawat S.sos



SP2TP MTBS Kartu Administrasi, TU



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



GOL



Page 22



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



3.7



Struktur Organisasi dan Denah Ruangan Puskesmas Darussalam Bagan Struktur Organisasi Pukesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Januari s/d Juni Tahun 2014



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 23



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



SKEMA DENAH RUANGAN PUSKESMAS DARUSSALAM MEDAN PETISAH



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 24



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



3.8 Fasilitas Fisik Puskesmas Darussalam Puskesmas Darussalam dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas fisik meliputi: 1. 2.



Ruang Rawat Jalan. Ruangan dilengkapi dengan alat kesehatan/meubiler yang sesuai.



3.8.1 Fasilitas Gedung Puskesmas Tabel 3.7 Data Fasilitas Gedung di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13



Fasilitas Gedung Ruang Kepala Puskesmas Ruang Poliklinik Umum Ruang Pendaftaran/Kartu Ruang Tunggu Ruang Pengobatan Gigi Ruang Obat/Apotik Ruang KIA/KB/Imunisasi Ruang Santun Usila Ruang Laboratorium Ruang Gizi Ruang Kamar Mandi Ruang Gudang Ruang Tata Usaha/Komputer



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Jumlah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1



Page 25



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 14 15 16



Ruang Sholat Ruang Pertemuan Ruang P2M



1 1 1



3.8.2 Fasilitas Sumber Daya Manusia Adapun tenaga kesehatan yang terdapat di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah adalah:          



Jumlah Dokter Spesialis : Jumlah Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Asisten Apoteker : 2 Jumlah Sarjana Non Medis Jumlah Perawat :5 Jumlah Bidan Jumlah Perawat Gigi Jumlah Analisis :1 Jumlah Gizi



:4 :3 :1 :7 :2 :1



3.8.3 Fasilitas Administrasi Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam bidang pencatatan dan pelaporan data, maka Puskesmas Darussalam di dukung oleh fasilitas administrasi yang terdiri dari:        



Kartu berobat. Buku catatan. Kartu pelaporan. Lemari/rak buku. Meja/kursi. Komputer. Stempel. Arsip.



3.8.4 Fasilitas Imunisasi Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Darussalam antara lain: 1. 2. 3.



Lemari es. Alat-alat imunnisasi. Vaksin, seperti DPT, Polio, Campak, DT, TT, dan Hepatitis B.



3.8.5 Fasilitas Alat-Alat Kesehatan Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Darussalam antara lain: KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 26



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM         



Poliklinik set Bidan Kit Lansia Kit Alat-alat suntik dan alat-alat P3K Timbangan bayi dan dewasa Satu set dental unit Lemari pendingin tempat penyimpanan bahan-bahan imunisasi Imunisasi kit Alat-alat laboratorium sederhana



3.8.6 Fasilitas Obat-Obatan Puskesmas



Darussalam



dalam



rangka



menjalankan



tugas-tugas



pokoknya



memulihkan kesehatan dan pengobatan penyakit didukung oleh perlengkapan obatoabatan, antara lain: 1. 2. 3.



Obat-obatan INPRES. Obat-obatan ASKES. Obat-obatan GAKIN.



Fasilitas Obat-obatan tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.



Acyclovir 200 mg Acyclovir 400 mg Allopurinol 100 mg Ambroxol 30 mg Amlodipine 10.5 mg Amoxicillin 500 mg Amoxicillin syr 125 mg Antalgin 500 mg Antasida Doen Asam Mefenamat 500 mg Bisoprolol 5 mg Captopril 12.5 mg Captopril 25 mg Ciprofloxacin 500 mg Chlorpheniramine 4 mg Clotrimoxazole 480 mg Clotrimoxazole pediatric 120 mg Dexamethason 0,5mg Dextrometorphan HBr 15 mg Domperidone 10 mg Diaform 550 mg Diazepam 2 mg Digoxin 0.25 mg Etil Klorida spray



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :



Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Botol Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Spray



Page 27



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67.



Furosemide 40 mg : Glibenklamid 5 mg : Graxine : Gliseril Guaiakolat 100 mg : Griseovuffin 125 mg : Glimepiride : Hidrokortison krim 2,5 % : Ibuprofen 200 mg : Ibuprofen 400 mg : ISDN 5 mg : Kotrimoksazol 240 mg : Metronidazol 250 mg : Metformin 300 mg : Meloxicam : Natrium diclofenac 25 mg : Natrium diclofenac 50 mg : Nifedipine 10 mg : OBH syr : OksitetrasiklinHCi 1% : Oksitetrasiklin HC1 3 % : Parasetamol 500 mg : Penicillin 500 mg : Phytomenadione 10 mg : Pil KB : Pirantel Pamoat 125 mg : Piroxicam 10 mg : Ranitidine 150 mg : Salbutamol 2 mg : Salbutamol 4 mg : Salisil Bedak 2 % : Selediar : Selestidin 200 mg : Sianokobalamm (Vit B 12) 500 mcq/ mi-iml : Simvastatin 10 mg : Tetrasiklin 250 mg : Vica natal : Vit B Comp. : Vit B1 : Vit B6 : Vit B12 : Vit C : Vit K : Zinc 20 mg :



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tube Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Botol Tube Tube Tablet Tablet Tablet Kotak Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Kotak Tablet Tablet Ampul Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet



Page 28



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



BAB IV PROGRAM KERJA PUSKESMAS 4.1 Program



Dasar



dan



Program



Pengembangan



Puskesmas



Darussalam 4.1.1 Upaya Kesehatan Wajib Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan disetiap puskesmas. Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan wajib Puskesmas ada 7 program wajib yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Upaya Promosi Kesehatan. Upaya Kesehatan Lingkungan. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. Upaya Pengobatan. Upaya Pencatatan dan Pelaporan.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 29



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



4.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan



permasalahan



kesehatan



yang



ditemukan



dimasyarakat



serta



disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.



Upaya Kesehatan Sekolah. Upaya Kesehatan Olahraga. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat. Upaya Kesehatan Kerja. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut. Upaya Kesehatan Jiwa. Upaya Kesehatan Mata. Upaya Kesehatan Usia Lanjut. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional. Pemeriksaan Laboratorium. Farmasi



4.2 Program Prioritas Puskesmas Darussalam 4.2.1 Upaya Promosi Kesehatan Tujuan 1. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan 2.



perilaku hidup sehat. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu.



Sasaran 1. 2.



Tatanan rumah tangga. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok



3. 4.



pesantren. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, dll). Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal tempat ibadah, tempat hiburan,



5.



restoran dan lain-lain. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dll).



Kegiatan 1.



Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya bertempat di:  Balai Kelurahan dan Kecamatan.  Sekolah SD, SMP, SMA.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 30



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



2. 3.



 Rumah Ibadah.  Posyandu. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet, dan brosur. Pembinaan generasi muda untuk hidup di dalam kegiatan antara lain berupa



4.



gotong royong dan olah raga. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun di lapangan yaitu mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang



5.



memberikan keterangan penyuluhan terhadap: a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. b. Higiene dan sanitasi lingkungan. c. Perbaikan gizi. d. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah. e. Tanaman obat keluarga. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui posyandu, kesehatan dan



6.



Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita, dan angka kelahiran. kunjungan ke rumah-rumah serta tanaman obat-obatan keluarga (Toga). Caracara



yang



dilakukan



dengan



mengadakan



penyuluhan



perorangan,



perkelompok, dan massal. Metode yang dilaksanakan yaitu, bimbingan dan konseling, ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi dan lain-lain. 4.2.1.1 Posyandu Posyandu merupakan sebagai forum komunikasi alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat, yang menpunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumberdaya manusia sejak dini. Tujuan a. b.



Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan IMR. Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia



c.



Sejahtera). Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka teknologi



d.



dan swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan



e.



kesehatan dan kegiatan lainnya yang menunjang sesuai kebutuhan. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis. Sasaran Bayi, Balita, Ibu hamil, Ibu menyusui dan PUS.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 31



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Menurut tingkatannya posyandu dibagi menjadi 4 strata yaitu: a.



Pratama Kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan teratur tiap bulannya, juga



b.



dengan jumlah kader yang terbatas. Madya Kegiatan posyandu ini 8 kali dalam setahun, mempunyai kader sebanyak 5



c.



orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana sehat. Purnama Kegiatan posyandu strata ini lebih dari 8 kali setahun dengan kader lebih dari



d.



5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana sehat. Mandiri Kegiatan posyandu ini sebanyak 12 kali dalam setahun dengan kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk lebih dari 50 % KK. Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu:



1. 2. 3. 4.



Meja I : Pendaftaran. Meja II : Penimbangan. Meja III : Pengisian KMS. Meja IV : Penyuluhan Perorangan. a. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti pemberian makanan, oralit, dan vitamin A dosis tinggi. b. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif dan P2P



5.



terhadap ibu hamil. c. Menjadi peserta KB Lestari, pemberian kondom, pil ulangan. Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan serta pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat.



Tabel 4.1 Distribusi Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2014 No



Kelurahan



1 Sei Putih Barat 2 Sei Sikambing D Jumlah



Pratama -



Jenis Posyandu Madya Purnama 10 10 20 -



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Jumlah Mandiri -



10 10 20



Page 32



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



4.2.2 Upaya Kesehatan Lingkungan Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar. Ada 5 upaya kesehatan dasar kesehatan lingkungan yang sering dan penting dilakukan yakni: 1.



Penyehatan Sumber Air Bersih (SAB) Kegiatan upaya penyehatan air meliputi: surveilans kualitas air, infeksi sanitasi



2.



sarana air bersih, pemerikasaan kualitas air, pembinaan kelompok pemakai air. Penyehatan Lingkungan Pemukiman (Pemeriksaan Rumah) Sarana sanitasi dasar yang dipantau meliputi jamban keluarga, saluran



3.



pembangunan air limbah dan tempat pengelolaan sampah Penyehatan tempat-tempat umum (TTU) Penyehatan tempat-tempat umum meliputi hotel dan tempat penginapan lain, pasar, kolam renang dan pemandian umum lain, sarana ibadah, sarana



4.



angkutan umum, salon kecantikan, bar dan tempat hiburan lainnya. Penyehatan tempat Pengelola Makanan (TPM) Secara umum penyehatan TPM bertujuan untuk melakukan pembinaan teknis dan pengawasan terhadap tempat penyehatan makanan dan minuman, kesiapsiagaan dan penanggulangan KLB keracunan, kewaspadaan dini serta penyakit



5.



bawaan makanan. Pemeriksaan Jentik Nyamuk Bersama kader juru pengamatan jentik, petugas sanitasi puskesmas, melakukan pemeriksaan terhadap tempat-tempat yang mungkin menjadi perindukan nyamuk dan tumbuhnya jentik, kemudian dihitung berapa rumah penduduk yang mengalami bebas jentik.



1. 2. 3. 4.



Sasaran: Daerah yang rawan air bersih. Daerah yang rawan penyakit menular. Daerah perkotaan dan pemungkiman baru. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah, sekolah dan lain-lain. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 33



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



Kegiatan: 1. 2.



Penggunaan sumber air bersih dan pembuangan WC yang memenuhi syarat kesehatan. Hygiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:  Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga  Mendata sarana air minum  Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan  Mendemontrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan. Hygiene dan sanitasi lingkungan, upaya pengawasan kesehatan tempat-tempat



umum serta tempat pengolah dan peyajian Kegiatan-kegiatan dilakukan di Puskesmas yaitu: a.



Penyuluhan tentang kesehatan di Puskesmas Darussalam yaitu pembuatan sumur dan jamban yang memenuhi syarat-syarat kesehatan serta pembuangan



b.



sampah dan limbah yang baik di sekolah, posyandu dan sekolah puskesmas. Melakukan kunjungan rumah, kantin, instansi, rumah ibadah, untuk medata sarana kebersihan lingkungan, perumahan penduduk, kamar mandi dan



c. d.



menggalakan pengawasan agar bergotong royong membersihkan desa. Melakukan pengawasan terhadap pabrik-pabrik dan tempat-teempat umum. Kunjungan ke sekolah-sekolah bersama dengan program UKS yang mencangkup pemeriksaan air bersih, jamban sekolah, limbah, warung sekolah, tempat sampah dan lain-lain. Tabel 4.2



Laporan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Darussalam Medan Petisah Tahun 2014 No



1



Kes. Lingkungan Penyehatan tempat-tempat umum



Jan



Feb



Mar



Apr



Mei



Juni



Jlh



6



10



10



10



10



10



56



2



2



2



2



2



2



12



360



365



360



365



360



360



2170



(TTU) (Salon,Hotel,Rumah 2



Ibadah,Pasar/Plaza,Kolam Renang) Tempat pengelolahan Makanan (TPM) (Rumah Makan,Kedai Kopi, Chatering,Restauran, Jual Makanan/Minuman, Pabrik



3



Makanan dan Minuman Jumlah sarana air bersih yang diinspeksi sanitasi (PAM,SGL,SPT)



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 34



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 4



Jumlah sarana pembuangan kotoran



360



365



360



365



360



365



2175



5



yang diinspeksi sanitasi Jumlah penyehatan lingkungan



360



365



360



365



360



365



2175



pemukiman (perumahan sehat) yang 6



diinspeksi sanitasi Pemeeriksaan TPS/TPA



2



2



2



2



2



2



12



7



Pemeriksaan sanitasi RS



3



3



3



3



3



3



18



8



Pembinaan DPLS



2



2



2



2



2



2



12



9 10



Jumlah pasien/klien diklinik sanitsi Pelaksanaan pemberantasan sarang



3 360x



3 365



3 360



2 365



3 360



3 365



17 2175x



nyamuk (PSN) Penyuluhan kesehatam lingk65ngan



x



x



x



x



x



11



4x



4x



4x



4x



4x



4x



24x



12 13



(kelompok) Penyuluhan kesehatan sekolah Jumlah tempat



2x -



2x -



2x -



2x -



2x -



2x -



12x -



-



-



-



-



-



-



pengelolahan/penjualan (PT2) 14



pestisida yang diperiksa Pengawasan Industri Non Makanan



Dari analisa tabel di atas untuk kesehatan lingkungan Puskesmas Darussalam, jumlah sarana air bersih yang diinspkesi sanitasi (PAM, SGL, SPT) sebanyak 2.580. 4.2.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana 4.2.3.1 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Pengertian KIA merupakan upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita, serta anak usia pra-sekolah yang menjadi tanggung jawab puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya. Sasaran Ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita, serta anak usia pra sekolah Tujuan 1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil: timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberiaan tablet penambah darah, serta vitamin A 2. Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan, serta P2P. 3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 35



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 4. Membina Posyandu 5. Merujuk pasien ke RS, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di Puskesmas. 6. Pencatatan dan pelaporan KPBIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak) 7. Pemberian imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah, dan calon pengantin. Kegiatan 1. 2. 3. 4. 5.



Pemeriksaan dan pemeliharaan ibu hamil dan menyusui Pertolongan persalinan di luar rumah sakit Pemeriksaan dan pemeliharaan anak Imunisasi dasar dan revaksinasi Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita



diare dengan pemberian cairan per oral 6. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak. 7. Bimbngan kesehatan jiwa anak 8. Menjalankan kunjungan rumah 9. Pendidikan kesehatan pada masyarakat 10. Kursus dukun 11. Pelayanan keluarga berencana (KB) 4.1.3.2 Keluarga Berencana (KB) Pengertian Keluarga berencana adalah pengunaan cara-cara mengatur kesuburan agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu Tujuan Menaikkan kesehatan melalui usaha menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan NKKBS Sasaran PUS, Ibu hamil, dan menyusui Kegiatan 1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha terpadu. 2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil, kondom, suntikan, kontap dan susuk. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 36



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan posyandu wilayah kerja puskesmas 4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB. 5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP 6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan. 4.2.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat A.



Batasan Usaha perbaikan gizi adalah usaha pokok kesehatan yang ditunjuk untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi pokok yang ada di Indonesia dengan jalan menurunkan jumlah pendeita kurang gizi serta untuk meningkatkan status gizi masyarakat secara keseluruhan.



B.



Tujuan 1. Tujuan Umum a)



Meningkatkan status gizi balita dimana sasaran melalui kegiatan posyandu,



b)



pelayanan di puskesmas pembantu maupun pos kesehatan. Meningkatkan peran serta PKK agar ikut mendukung peran serta aktif dari ibu-ibu kader posyandu maupum dari tokoh masyarakat dalam pelaksanaan



c)



posyandu. Meningkatkan kerja sama dengan lintas sektoral maupun lintas program.



2. Tujuan Khusus a) b) c)



Menurunkan kadar KEP dan Gaki. Menurunkan penderita anemia gizi terbaru pada ibu hamil. Menurunkan penderita kekurangan vitamnin A.



3. Sasaran a) b) c) d)



Balita. Ibu menyusui. Ibu hamil. Penderita dari Balai Pengobatan.



4. Kegiatan Gizi a)



Dalam Gedung 1. Pojok Gizi. 2. Pelayanan Gizi rawat inap  Penyuluhan dan konsultasi gizi.  Penyediaan makan.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 37



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM b)



Luar Gedung 1. 2. 3. 4.



Luar Gedung. Pemberian paket pertolongan gizi. Penyuluhan kelompok. Pemantauan status gizi.



5. Pelaksanaan Pojok Gizi 1)



2)



3)



4)



5) 6)



Kegiataan Pojok Gizi : a) Tenaga 1 orang D1 gizi. b) Diawali dengan pengenalan program kesemua staf Puskesmas dengan materi yang sama pada saat pelatihan gizi se-kabupaten. Bentuk Kegiatan Pojok Gizi a) Penyuluhan perorangan di ruang pojok gizi. b) Penyuluhan kelompok pada posyandu untuk ibu hamil,bayi,balita. c) Penyuluhan kelompok pada posyandu lansia. Sasaran Program Pojok Gizi a) Bayi dan balita KEP. b) Bumil resiko tinggi. c) Penderita DM,hipertensi, obesitas,KP,Thypoid. Metode Pelaksanaan a) Waktu : Tiap hari sesuai dengan jam kerja Puskesmas. b) Sarana : - Ruang Gizi. - Peralatan yang digunakan. - Leafelt DM,rendah garam,rendah kolestrol,TKTP,rendahkalori. - Satu set Food motel. - Macam buku panduan. c) Pelaksanaan 1 orang MADE, 1 orang D1 gizi. d) Metode : - Wawancara ,observasi (ruang gizi dan posyandu). - Membaca kediaman medis. - Pengamatan langsung di lapangan. - Cara evaluasi dengan monitor perkembangan BB,keadaan fisik, data laboratorium dan data klinis. Dana Sawadaya Puskesmas dan program. Kriteria yang digunakan. Potensi yang mendukung untuk mengembangkan pokok gizi diPuskesmas :



a. b. c. d. e.



Kebijakan dari kepala Puskesmas. Tersedia sarana dan prasana dari swadaya Puskesmas meskipun masih kurang. Adanya tenaga professional dan bidan yang memonitor sasaran. Keberadaan Polidens sehingga membantu memonitor sasaran. Khusus di kota Medan karena merupakan program rutinitas maka dipandang perlu untuk ditingkatkan.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 38



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



Tabel 4.5 Sasaran Target dan Pencapaian Pemberian Vitamin A dan Tablet Fe untuk Bumil, Bufas, Bayi dan Balita di Puskesmas Darussalam Medan Petisah Tahun 2014 Target Kegiatan



Sasaran



Fe1 Bumil



Angka



Pencapaian %



Jan



Feb



Mar



Apr



Mei



Juni



%



Bumil



93



38



40



42



42



43



44



-



Fe3 Bumil



505 Bumil



90



36



38



41



42



42



40



-



Fe + Vit A



Bufas



80



36



37



22



35



37



40



-



Bufas Vit A Bayi



482 Bayi



80



-



196



-



-



-



-



85,2



Tercapai



Vit A



230 Balita



80



-



2071



-



-



-



-



85,1



Tercapai



Balita



2433



Sumber : SP2TP PuskesmasDarussalam Medan,2014



Tabel 4.6 Data SKDN Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Bulan Januari – Juni Tahun 2014 KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 39



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Bulan



Data Laporan



Cakupan



Pos Penimbangan Januari Februari Maret April Mei Juni



S



K



D



N



N/S



D/S



K/S



D/K



N/D



2628 2892 2892 2892 2892 2892



1970 2512 2512 2526 2548 2548



1250 2456 1471 1604 1861 2895



959 2159 1188 1286 1469 1531



36,5 74,7 41,1 44,5 50,8 52,3



47,6 84,9 50,9 55,5 64,3 65,5



75 86,9 86,9 87,3 88,1 88,1



63,5 97,8 58,6 63,5 73 74,4



76,7 87,9 80,8 80,2 78,9 80,8



Sumber : SP2TP Puskesmas Darussalam Medan, 2014



Keterangan :



S



=



Semua Balita yang ada didaerah penimbangan.



K



=



Semua Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS pada bulan ini.



D



=



Semua Balita yang ditimbang bulan ini.



N



=



Semua Balita yang naik timbangan mengikuti pita warna KMS.



N/S



=



Dampak program cakupan ( target = 40%).



D/S



=



Peran Serta masyarakat( target = 75%).



K/S



=



Peran serta Petugas dari Puskesmas ( target = 85%).



D/K



=



Peran aktif kader (target =70%).



N/D



=



Situasi lingkungan termasuk penyakit atau wabah (target = 80%). Tabel 4.7



Evaluasi Hasil Kegiatan Bulanan Program Gizi Puskesmas Darussalam Medan Petisah No 1



Balok SKDN Efektifitas



Target (%) 40



PENCAPAIAN 61,7



KETERANGAN Tercapai



2



Program (N/S) Cakupan



85



85,5



Tercapai



3



Program ( K/S) Peran Serta



75



72,1



Belum Tercapai



70



81,4



Tercapai



Masyarakat 4



(D/S) Kesinambungan



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 40



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Program (D/K) Status Gizi



5



80



50,2



Belum Tercapai



(N/D) Sumber : SP2TP PuskesmasDarussalam Medan, 2014



Tabel 4.8 Distribusi Kapsul Vitamin A Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah Tahun 2014 Vitamin Bayi Balita



Sasaran 230 2433



Target 80% 80%



Februari 192 2071



Total 192 2071



Total 85,2% 85,1%



Keterangan Tercapai Tercapai



Sumber : SP2TP PuskesmasDarussalam Medan, 2014



4.2.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan benda hidup seperti virus,bakteri,reckettsia,jamur, protozoa atau cacing. Oleh karena penyakit dapat atau cacing yang dapat menular dari satu penderita keorang keorang lain. Pengendalian penyakitmenular ini dimungkinkan karena orang mengetahui antara lain berbagai cara penularannya. Cara penularan dapat terjadi secara langsung yaitu kontak langsung antara penderita dengan orang yang peka ataupun secara tidak langsung, udara,makanan,tanah,pakaian,serangga, tangan dan seterusnya. Untuk kepentingan pemberantasan yang menggunakan strategi menghilangkan cara transmisi penyakit,maka penyakit sering kali dikelompokan atas dasar cara penyebarannya. Hal ini sangat penting untuk mencegah menjalarnya penyakit dari satu daerah kedaerah lain. Sasaran: Seluruh lapisan masyarakat. Tujuan: KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 41



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM  



Mencegah terjadinya penyakit. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.



Pemberantasan penyakit menuar dan P2M dilaksanakan karena : 1.



Masih tingginya angka penyakit menular yang dapat dicegah dengan



2.



imunisasi,misalnya : penyakit campak, TB paru. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygine dan



3.



sanitasi misalnya : diare,infeksi mata,infeksi telinga dan mastoid. Masih tingginya angka penyakit penderita menular yang penularannya melalui vektor, misalnya : demam berdarah.



Untuk mendukung itu semua dilakukan beberapa kegiatan seperti : 1. Mengadakan imunisasi BCG, DPT, Campak, DPT, TT. 2. Memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehtan kepada masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Darussalam Medan Petisah. 3. Mengindentifikasi kasus sedini mungkin dan kemudian dilakukan perencanaan pengobatan. 4. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk. 5. Menyembuhkan penderita hingga benar-benar sehat. Tabel 4.9 Data cakupan ISPA di Puskesmas Darussalam Medan Petisah Bulan Januari - Juni Tahun 2014 Kegiatan



Target



Target



Sasaran



Jan



Feb



Mar



Apr



Mei



Jun



Total



1631/Thn



Balita



185



165



195



220



220



177



1162



(%) Program P2



100



ISPA



(135/bln)



cakupan balita yg bukan Pneumonia



Sumber : SP2TP PuskesmasDarussalam Medan, 2014



Keterangan tabel 4.9 : KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 42



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Target ISPA = 1162 / thn = 1162/ 1631 X 100% = 71,2 % (Target belum tercapai) Tabel 4.10. Data Cakupan Diare di Puskesmas Darussalam Medan Petisah Bulan Januari - Juni Tahun 2014 Kegiatan



Target



Sasaran



Jan



Feb



Mar



Apr



Mei



Jun



585/tahun



64



73



55



66



48



36



% Program



2,8



P2 diare



(48/bulan) Sumber : SP2TP Puskesmas Darussalam Medan, 2014



Keterangan tabel 4.10 : Analisa = 342/585 X 100 % = 58,46% ( Target belum tercapai)



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 43



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



Program Imunisasi Pengertian Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit infeksi tertentu dengan memasukkan suatu zat ke dalam tubuh. Sasaran Bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur.



Tujuan: 1.



Tujuan Umum Menurunkan angka kematian dan angka kecacatan bayi dan balita.



2.



Tujuan Khusus  Tercapainya UCI (Universal Child Immunization).  Tercapainya imunisasi TT = 80%.  Tercapainya eradikasi polio = 90%.



Macam-macam Imunisasi : 1. BCG Gunanya : Mencegah dan memberi kekebalan terhadap penyakit TBC. Cara pemberian : Diberikan satu kali waktu bayi lahir atau sedini mungkin dengan dosis 0.05cc secara intrakutan pada lengan kanan atas. 2. DPT Gunanya : Mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Cara pemberian : KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 44



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Diberikan 3 kali dengan interval 4 minggu pada bayi berusia 2-11 bulan dengan dosis 0,5cc secara IM pada paha bagian luar.



3. Polio Gunanya : Memberikan kekebalan secara aktif terhadap penyakit polio. Cara pemberian : Diberikan 4 kali usia 0-4 bulan dengan dosis 2 tetes secara oral. 4. Campak Gunanya :Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Cara pemberian : Diberikan satu kali pada usia 9 bulan dengan dosis 0.5cc secara SC/IM pada lengan kiri. 5. Hepatitis- B Gunanya : Mencegah penyakit Hepatitis. Cara pemberian : Diberikan 3 kali dengan dosis 0.5 cc IM pada usia 0-11 bulan pada paha sebelah kanan. Tujuan dilaksanakan Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular oleh Puskesmas Darussalam Medan Petisah : Mencegah terjadinya penularan penyakit. Mengurangi angka kesakitan. Mengurangi angka kematian. Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Memberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada Masyarakat. Melakukan pencegahan melalui pembasmian vektor. Melakukan pengobatan. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 45



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Melaporkan data penyakit menular. Pemberian imunisasi BCG, DPT, Polio, campak, Hepatitis-B dan TT. Kunjungan kerumah penduduk guna menemukan kasus baru. Penyemprotan nyamuk diwilayah kerja Puskesmas Darussalam.



Tabel 4.11 Cakupan Imunisasi di Puskesmas Darussalam Medan Petisah Bulan Januari – Juni Tahun 2014 BCG DPT HB-1 DPT HB-2 DPT HB-3 POLIO 1 POLIO 2 POLIO 3 POLIO 4 CAMPAK



Target 97% 97% 90% 90% 97% 90% 90% 85% 90%



Jan 32 30 29 29 34 32 30 30 30



Feb 68 70 67 64 74 70 68 65 69



Mar 103 110 105 102 113 105 106 102 106



Apr 139 149 145 140 151 150 144 140 142



Mei 179 187 185 179 191 188 184 179 180



Jun 218 222 220 214 227 222 219 214 219



Sumber : SP2TP Puskesmas Darussalam, 2014



Target imunisasi:



BCG



: 50,1%.



DP- HB 1



: 51,0%.



DPT –HB 2



: 50,5%



DPT-HB 3



: 49,1%.



Polio 1



: 52,1%



Polio 2



: 51,0%



Polio 3



: 50,3%



Polio 4



: 49,1%.



Campak



: 50,3%.



Keterangan Tabel 4.11 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa: 1.



Program imunisasi BCG, yakni 50,1% dari 48,5 %, berarti target tercapai.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 46



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 2.



Program imunisasi DPT-HB 1, yakni 51,0 % dari 48.5 %, berarti target tercapai



3.



Program imunisasi DPT-HB 2, yakni 50,5% dari 45 %, berarti target tercapai.



4.



Program imunisasi DPT-HB 3, yakni 49,1% dari 45 %, berarti target tercapai.



5.



Program imunisasi Polio 1, yakni 52,1 % dari 48.5 %, berarti target tercapai.



6.



Program imunisasi Polio 2, yakni 51,0% dari 45 %, berarti target tercapai.



7.



Program imunisasi Polio 3, yakni 50,3% dari 45 %, berarti target tercapai.



8.



Program imunisasi Polio 4, yakni 49,1% dari 42,5 %, berarti target tercapai.



9.



Program imunisasi Campak, yakni 50,3% dari 45 %, berarti target tercapai.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 47



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



Pemberantasan Penyakit Menular Pengertian: Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit dan reservoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia sehat. Sasaran: Seluruh lapisan masyarakat Tujuan:   



Mencegah terjangkitnya penyakit. Untuk meningkatan kesehatan yang optimal. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.



Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) dilaksanakan karena: 



Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah dengan







imunisasi, misalnya: Penyakit difteri, tetanus, dll. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan sanitasi,







misalnya: cholera, diare, typhus, infeksi mata dan cacingan. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya melalui







vektor, misalnya : Malaria, Filariasis, dan Demam Berdarah. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditulari secara langsung, misalnya: TBC, ISPA, Kusta, Campak, Polio, dan lain-lain.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 48



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Langkah – langkah pelaksanaan: -



Mengumpulkan data dan menganalisa penyakit (surveylens). Melaporkan penyakit menular. Melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi (PE). Menyembuhkan penderita. Memberikan kekebalan (imunisasi) melalui: Imuninsasi Dasar, TT WUS,



-



BIAS. Penyuluhan penyakit menular. Kegiatan dengan lintas sektoral seperti: PSN, Posko Gabungan saat KLB. Pemantauan ke RS Rujukan penyakit menular dan berpotensi wabah yang berada di wilayah kerja. Tabel 4.12.



Distribusi Penyakit TB Paru di Puskesmas Darussalam Periode Januari - Juni Tahun 2014 Bulan



BTA



BTA



Kambuh



Anak



E.Paru



Total



(+)



(-),Ro (+)



Januari Februari Maret April Mei



1 2 3 2 4



3 1 1 1



-



-



-



4 3 4 2 5



Juni



1



3



-



-



-



4



Sumber : SP2TP PuskesmasDarussalam Medan, 2014



Keterangan Tabel 4.12 : Dari tabel diatas dapat diketahui : -



Masih dijumpainya penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam Medan Petisah.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 49



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



TABEL 4.13. Data Dasar Demam Berdarah Puskesmas Darussalam Medan Petisah Periode Januari – Juni 2014 NO



BULAN



JUMLAH



1 2 3 4 5 6



JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI Jumlah



PENDERITA 0 3 0 0 0 1 4



SEMBUH 0 3 0 0 0 1 4



MENINGGAL 0 0 0 0 0 0 0



Sumber : SP2TP Puskesmas Darussalam Medan,2014



Keterangan tabel 4.13 Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah penderita demam berdarah terbanyak adalah pada bulan Februari. 4.2.6. Upaya Pengobatan Bertujuan memberikan pertolongan segera dengan menyelesaikan masalah kritis yang ditemukan untuk mengembalikan fungsi vital tubuh serta meringankan penderita dari sakitnya. Kegiatan yang dilakukan adalah : 



Memeriksa dan mendiagnosa serta memberikan obat yang sesuai (sesuai dengan alur pelayanan).







Memberikan penyuluhan kepada pasien.







Melakukan tindakan P3K.







Rujukan diberikan atas indikasi medis.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 50



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



TABEL 4.14 DATA KUNJUNGAN PASIEN PUSKESMAS DARUSSALAM PERIODE JANUARI – JUNI 2014 NO 1 2 3 4 5 6



BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JUMLAH



KUNJUNGAN



UMUM



KTP/KRT



JAMKESMAS



ASKES



RUJUK



Sumber : SP2TP PuskesmasDarussalam Medan,2014



Keterangan Tabel 4.14 : Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa : 1. Jumlah Kunjungan terbanyak ada pada bulan September yakni sebanyak 2400 kunjungan. 2. Rata – rata jumlah kunjungan perbulannya adalah 1800 kunjungan.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 51



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



Tabel 4.15. Jumlah Rata – Rata Penyakit Terbesar Di Puskesmas Darussalam Medan Petisah Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Nama Penyakit INFEKSI SALURAN PERNAPASAN GIGI DIARE PENYAKIT KULIT MIALGIA DM HIPERTENSI GASTRITIS TB PARU INFEKSI TELINGA TENGAH



Jumlah Rata – Rata 1544 929 675 402 228 196 173 162 161 117



Sumber : SP2TP PuskesmasDarussalam Medan, 2014



Keterangan Tabel 4.15 : Dari data diatas didapatkan bahwa : 



Penyakit Infeksi Saluran Napas merupakan penyakit yang terbanyak pada tahun







2014 di Puskesmas Darussalam Medan Petisah. Penyakit Infeksi Telinga Tengah merupakan penyakit yang terendah pada tahun 2014 di Puskesmas Darussalam Medan Petisah.



4.2.7 Upaya Pencatatan dan Pelaporan Tujuan: -



Membuat perencanaan.



-



Membuat register (Rekam Medik) kegiatan dalam dan luar gedung.



-



Pencatatan kegiatan tiap program dan kegiatan lain.



-



Pelaporan oleh masing – masing pemegang program.



-



Laporan dirangkum kedalam SP2TP.



-



Hasil laporan disampaikan ke DKK Medan dalam bentuk laporan mingguan.



Pencatatan berupa : Kegiatan administrasi. Pelaporan berupa :  



Laporan kejadian luar biasa. Laporan harian : mencatat dan melaporkan kegiatan Puskesmas dan Posyandu.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 52



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 



Laporan triwulan :



laporan terpadu untuk semua kegiatan dan rencana



kerja. Pencatatan pelaporan yang dilakukan di puskesmas Tuntungan dilaksanakan oleh beberapa sub-bagian di puskesmas belum lengkap dan belum teratur dan laporan bulanan.



4.3



Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas Darussalam



4.3.1 Usaha Kesehatan Sekolah atau UKS Pengertian : Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) adalah wadah belajar untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada disekolah maupun perguruan agama. Tujuan : Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukkan manusia seutuhnya meliputi kegiatan : 



Pelatihan dokter kecil dan remaja.







Penyuluhan bersama PromKes melalui kunjungan berkala.







Lomba sekolah sehat, cerdas cermat dokter kecil, lomba karya tulis dokter remaja.







Pelatihan guru UKS.







Usaha kesehatan gigi anak sekolah (UKGS).







Membuat FOKKER (Forum Komunikasi Kesehatan Remaja).



Tabel 4.16 Data UKS Puskesmas Darussalam Medan Petisah Tahun 2014 No



Kegiatan



Sasaran



Target (%)



Pencapain (%)



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 53



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 1



Penjaringan peserta didik



1824



79



1599 (87,6%)



1120



10% jlh murid



240 (21,4%)



SD, SMP. 2



Pelatihan dokter kecil



sekolah dasar dari 100% Sumber : SP2TP PuskesmasDarussalam Medan, 2014



Keterangan tabel 4.16: Bahwa penjaringan peserta didik SD dan SMP yang dinaungi oleh Puskesmas Darussalam Medan sudah memenuhi target (87,6%) dari jumlah sasaran 1824 siswa dan jumlah dokter kecil belum memenuhi target (21,4%) dari jumlah siswa SD yaitu 240 siswa.



4.3.2 Upaya Kesehatan Olahraga Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penerangan kepada pengunjung agar menjaga kesehatan kebugaran tubuh dengan berolahraga. Di Puskesmas Darussalam Medan Petisah sampai saat ini belum berjalan dengan baik.



4.3.3 Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat a.



Tujuan perawatan kesehatan masyarakat (PKM) adalah: Memberikan pelayan perawatan secara menyeluruh kepada pasien atau



keluarga di rumah pasien dengan mengikut sertakan masyarakat dan kelompok masyarakat disekitarnya. b. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan dengan batasan-batasan kemampuan mereka. c. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan keluarganya. 4.3.4 Upaya Kesehatan Kerja Pengertian



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 54



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan kerja masyarakat baik dalam waktu sakit maupun sehat guna meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dan keluarga. Sasaran Para pekerja dan keluarganya. Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan tiap pekerja agar dapat menjalankan fungsinya seoptimal mungkin di wilayah Puskesmas Darussalam.Untuk itu perlu diadakan pendataan dan penyuluhan bagi pekerja. 4.3.5 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi beban puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.



Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat dilaksanakan: 



Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan







gigi. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.



Kegiatan yang dilakukan meliputi: 



Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan penyuluhan



 



kebersihan gigi pada pasien yang berobat di puskesmas. Usaha kesehatan gigi anak sekolah. Usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD).



Tabel 4.17 Data Kunjungan poli Gigi dan Mulut di Puskesmas Darussalam Medan Petisah Periode Januari – April 2014 No Januari Februari Maret April KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 55



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 1 2 3



Askes/PHB/BPJS Jamkesmas Medan Sehat (JPKMS) JUMLAH



7 1 1 9



25 7 3 35



19 11 20 50



43 11 21 75



Sumber : SP2TP PuskesmasDarussalam Medan, 2014



Keterangan Tabel 4.17 : Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah kunjungan terbanyak adalah pada bulan april dengan total pasien 75 orang peserta. 4.3.6. Upaya Kesehatan Jiwa Kegiatan yang dilakukan meliputi: 1. 2. 3.



Pengenalan dini gangguan jiwa. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.



4.3.7. Upaya Kesehatan Mata Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan puskesmas yang lain : a. b. c.



Penyuluhan tentang bahan makanan yang mengandung Vit. A. Pencegahan dan pengobatan terhadap defisiensi Vit. A dan infeksi mata. Melakukan rujukkan kebagian mata RSUD. Dr Pringadi dan RSUP. H. Adam Malik Medan.



4.3.8 Upaya Kesehatan Lanjut Usia Kegiatan-kegiatan lanjut usia adalah kesehatan golongan orang usia berusia 68 tahun atau lebih secara jasmani,rohani, maupun sosial. Upaya kesehatan di puskesmas adalah pelayanan kesehatan lanjut usia antara lain adalah upaya promotif, berupa: 1. Kegiatan penyuluhan tentang:  Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.  Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang. 2 . Pembinaan senam Lansia. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 56



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



4.3.9 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional Kegiatan ini meliputi pendataan terhadap pengobatan tradisional di Kecamatan Medan Petisah. Kegiatannya meliputi :  Pembinaaan kepada masyarakat pengobatan tradisional antara lain dukun beranak,dukun patah,dukun pijit,tukang jamu dan lain-lain. 4.3.10 Laboratorium Sederhana Kegiatan laboratorium di Puskesmas bertujuan mempermudah mengadakan diagnose terhadap penyakit baik menular yang akut.Puskesmas memiliki :  Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana, yaitu: Laboratorium rutin: darah, urine, feses urine. Laboratorium khusus :  Darah khusus : golongan darah, KGD.  Urinanalisa : protein, reduksi, bilirubin.  Plano test.  Sputum (BTA).  Membuat laporan hasil laboratorium.



Tabel 4.18 Laporan Bulanan Laboratorium Puskesmas Darussalam Medan Petisah Januari – Juni 2014 No Pemeriksaan Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1



Jumlah specimen darah yang diperiksa



-



-



-



-



-



-



2



Jumlah specimen air seni yang diperiksa



-



-



-



-



-



-



3



Jumlah pemeriksaan BTA/TBC



10



21



17



20



14



19



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 57



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 4



Jumlah pemeriksaan BTA/TBC (+)



2



6



7



8



4



5



5



Jumlah pemeriksaan lab lainnya (KGD)



10



15



7



8



9



9



BAB V LAPORAN KEGIATAN 15 September 2014  Melapor ke Puskesmas Darussalam.  Perkenalan dengan Kepala Puskesmas Darussalam dr. H. Muthia Nimphar, MARS 16 September 2014  Perkenalan dengan staf Puskesmas Darussalam.  Orientasi lingkungan Puskesmas.  Membantu melakukan penjaringan BMI/Gizi dan Gigi pada anak SD-SMP 



Negeri 34. Mengenal data-data program pokok Puskesmas dari Pemegang Program.



17 September 2014  Mencari data-data program pokok Puskesmas.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 58



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 



Memberikan penyuluhan UKS dengan topik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan



 



membantu melakukan penjaringan BMI/Gizi di TK dan PAUD Daya Cipta. Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di Posyandu Lansia Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di Puskesmas.



18 September 2014    



Melakukan senam lansia bersama staf puskesmas Darussalam Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di Puskesmas. Mencari data-data program pokok Puskesmas. Memberikan penyuluhan kesehatan ibu dan anak dengan topik Makanan Pendamping ASI di puskesmas Darussalam.



19 September 2014  Melakukan Senam Aerobik dan Senam lansia dengan staf puskesmas Darussalam  



dan para lansia. Pembinaan kantin sekolah di SD negeri 064012 Jl. DI. Penjaitan No.189 Medan Penjaringan BMI/Gizi pada siswa di SD negeri 064012 Jl. DI. Penjaitan No.189



  



Medan Penyuluhan Pemberantasan Sarang Nyamuk di kelurahan Sei Sikambing D, Medan. Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di Puskesmas. Mencari data-data program pokok Puskesmas.



20 Septermber 2014  Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di Puskesmas.  Menyusun laporan kegiatan Puskesmas. 22 September 2014 



Imunisasi campak pada siswa kelas 1 SDN 060883 dan SDN 060893







Membantu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien di Puskesmas







Menyusun laporan kegiatan Puskesmas



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 59



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM



BAB VI PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH I.1



Kesehatan Ibu dan Anak Dalam keluarga terdiri dari bapak, Ibu, dan anak. Yang perlu diperhatikan dalam



kesehatan keluarga adalah kesehatan Ibu dan kesehatan anak karena angka kematian Ibu dan anak tinggi. Permasalahan dalam kesehatan keluarga terbagi 2 yaitu: 1. Permasalahan Kesehatan Ibu. Permasalahan kesehatan Ibu adalah dijumpainya angka kematian yang tinggi dan menurut data dari Dinas Kesehatan didapati 228 Ibu meninggal dari setiap 100.000 persalinan. Tingginya angka kematian itu disebabkan oleh beberapa hal yang meliputi: a. Perdarahan b. Infeksi c. Eklamsia, dan d. Pre-eklamsi 2. Permasalahan Kesehatan Anak. Permasalahan kesehatan anak adalah dijumpainya angka kematian anak yang tinggi yang didapat dari data Dinas Kesehatan, dimana terdapat 341 anak meninggal dari setiap



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 60



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 1000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian itu disebabkan oleh beberapa hal yang meliputi: a. Asfiksia Asfiksia bisa terjadi karena sulitnya jalan lahir. Cara mencegahnya dengan pembebasan jalan nafas, dan disungkup, serta ditambah dengan ambu bag. b.



BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Biasanya disebabkan karena kurangnya asupan gizi pada Ibu pada saat kehamilan, berat badan bayi yang lahir rendah yaitu kurang atau sama dengan 2500 gram. BBLR dapat dibagi 2 yaitu: 1. Prematuritas Murni Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai 2.



untuk masa kehamilan (NKB – SMK). Dismaturitas Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK). Apabila dijumpai kasus bayi dengan BBLR maka tindakan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode kangguru, yaitu dengan cara si Ibu mendekap bayi tersebut.



c.



Infeksi neonatorum Biasanya infeksi ini didapat dari kongenital dan infeksi yang didapat pada saat persalinan misalnya: Pemotongan tali pusat, ketuban pecah lama.



Untuk mengatasi permasalahan diatas maka Dinas Kesehatan mengeluarkan beberapa program diantaranya: 1. Program untuk mengatasi permasalahan Ibu: Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Tujuan dari P4K ini adalah untuk mencegah terjadi sesuatu atau perdarahan pada saat kehamilan. P4K dibuat dalam bentuk stiker yang diberikan pada setiap Ibu yang sedang hamil. Isi dari P4K ini adalah: a. Nama Ibu.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 61



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM b.



Taksiran kelahiran  Seorang Ibu wajib mengetahui haid terakhir untuk



c.



memudahkan taksiran persalinan. Penolong persalinan  Dukun beranak tidak boleh lagi menolong, tetapi dukun beranak boleh bermitra dengan Bidan. Dukun beranak hanya bisa merawat bayi sewaktu persalinan. Nama Bidan harus diketahui siapa yang akan menolong pada



d. e.



waktu persalinan, dan terdapat Bidan ditempat Kelurahan. Tempat persalinan. Pendamping persalinan  Suami harus mengetahui kalau istrinya akan melahirkan,



f.



dan pada tanggal berapa untuk memudahkan kelahiran. Transportasi  Harus disiapkan kalau di daerah terpencil agar memudahkan



g.



persalinan. Calon pendonor darah  Sebelum mengetahui pendonor darah, Ibu hamil wajib mengetahui golongan darahnya pada saat kunjungan Ibu hamil.



2.



Program untuk mengatasi permasalahan anak Beberapa hal yang dilakukan setelah bayi lahir, yaitu: a. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)  Hal ini diberikan sesaat setelah bayi lahir, ini berguna untuk mengurangi angka kematian bayi hingga 20 persen, menghentikan b. c.



perdarahan, dan merangsang keluarnya prolaktin. Salep mata. Imunisasi  Pemberian imunisasi diberikan 2 jam setelah bayi lahir. Imunisasi yang diberikan adalah imunisasi hepatitis (Hbo) dan BCG bisa diberikan paling lama 1



d.



bulan setelah bayi lahir. Pemberian vitamin K.



6.2 Kesehatan Lingkungan Definisi Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Menurut H. Blumn, tahun 1974 ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan : 1.



Faktor lingkungan



2.



Faktor perilaku



3.



Faktor pelayanan kesehatan



4.



Faktor keturunan



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 62



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Diantara Keempat faktor tersebut yang paling mempengaruhi adalah faktor lingkungan dan perilaku.



Faktor lingkungan Syarat lingkungan yang sehat : -



Tersedia air bersih, sumur air bersih, sumur gali, PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), PMA (Penampungan Air Hujan).



-



Terdapat jamban/WC keluarga



-



Terdapat TPS (Tempat Pembunangan Sampah), tempat sampah harus tertutup dengan sebelumnya dialasi plastik bewarna hitam, disediakan 2 tempat yaitu sampah basah dan kering.



-



Tempat pembuangan air limbah



Faktor Perilaku Intinya adalah melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) : -



BAB (Buang Air Besar) di jamban



-



Cuci tangan memakai sabun sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar dan buang air kecil.



-



Mandi 2 kali/ hari memakai sabun



Faktor pelayanan kesehatan Jika sakit mengunakan sarana kesehatan, seperti puskesmas, RS, klinik dokter, bidan, perawat, dan tenaga paramedis lainnya Faktor keturunan Memperhatikan dan mewaspadai penyakit-penyakit yang menurun dari ayah, ibu, kakek, nenek. Contohnya: Asma, kecing manis (Diabetes Mellitus), buta warna, faktor kelainan darah (Hemofilia), dan lain-lain.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 63



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang dijumpai di wilayah kerja Puskesmas Darussalam adalah : 1. Infeksi Saluran Pernapasan dan TB Rumah gelap lembab dan pengap 1. Diare Air yang tidak masak Makanan yang terbuka sehingga dihinggapi lalat BAB di sembarangan tempat Makanan yang basih/ makanan yang mengandung pewarna (seperti Natrium benzoate, Rodamin) dan pengawet (sperti Formalin, borax) 2. Sakit kulit Jarang mandi Sering menukar baju atau handuk, pakaian jarang dicuci 3. Kecacingan : Makan dengan tangan kotor Tidak memakai alas kaki Makanan kurang matang Makanan yang tidak tertutup Program Untuk Mengatasi Permasalahan Kesehatan Lingkungan Penyediaan Air Bersih Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh manusia sepanjang masa. Sumber air yang banyak dipergunakan oleh masyarakat adalah berasal dari : 1.



Air Permukaan, yaitu air yang mengalir di permukaan bumi akan membentuk air permukaan. Air ini umumnya mendapat pengotoran selama pengalirannya.



2.



Air Tanah, secara umum terbagi menjadi : air tanah dangkal yaitu terjadi akibat proses penyerapan air dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam terdapat pada lapis rapat air yang pertama.



3.



Air Atmosfer/meteriologi/air hujan, dalam keadaan murni sangat bersih tetapi sering terjadi pengotoran karena industri, debu dan lain sebagainya. (Waluyo, 2005). Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila tidak diperhatikan,



maka air yang dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. Untuk KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 64



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatankegiatan lainnya (Wardhana, 2004). Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan penyakit yaitu (Kusnoputranto, 1986): 1.



Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang terkontaminasi oleh bakteri pathogenn dari penderita atau karier. Bila air yang mengandung kuman pathogen terminum maka dapat terjadi penjangkitan pada orang yang bersangkutan, misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri Basiler.



2.



Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui persediaan air sebagai pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.



3.



Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini



sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya : penyakit infeksi



saluran pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare. Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water washed). Contoh penyakit ini adalah cholera, thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya penyakit ini erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk makan, minum, memasak dan kebersihan alat-alat makan. 4.



Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida yang berhubungan dengan air yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria, Demam Berdarah, Yellow Fever, Trypanosomiasis. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, yang



dimaksud air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 65



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan. Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut : a.



Syarat Fisik : tidak berbau, tidak berasa



b.



Syarat Kimia : Kadar besi maksimum yang diperbolehkan 1,0 mg/l, kesadahan maksimal 500 mg/l



c.



Syarat Mikrobiologis : Jumlah total koliform dalam 100 ml air yang diperiksa maksimal adalah 50 untuk air yang berasal dari bukan perpipaan dan 10 untuk air yang berasal dari perpipaan. Sarana air bersih adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang



menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam, tempat penampungan air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan. Air sumur merupakan sumber air yang paling banyak dipergunakan masyarakat Indonesia. Sumur gali yang dipandang memenuhi syarat kesehatan ialah (Sanropie, 1986) : 1.



Lokasi 



   2.



Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya jamban, tempat pembuangan air kotor, lubang resapan, tempat pembuangan sampah, kandang ternak dan tempat-tempat pembuangan kotoran lainnya. Pada tempat-tempat yang miring misalnya pada lereng-lereng pegunungan, letak sumur gali diatas sumber pencemaran. Lokasi sumur gali harus terletak pada daerah yang lapisan tanahnya mengandung air sepanjang musim. Lokasi sumur gali supaya diusahakan pada daerah yang bebas banjir.



Konstruksi  Dinding sumur harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah untuk mencegah rembesan dari air permukaan.  Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan tanah untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 66



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM  Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat mencegah masuknya kotoran kembali melalui alat yang dipergunakan misalnya pompa tangan, timba dengan kerekan dan sebagainya.  Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar dinding sumur minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai.  Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang minimal 10 meter dihitung dari tepi sungai.  Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang tidak mempunyai saluran penerimaan air limbah. Pengolahan air untuk keperluan rumah tangga dapat dilakukan dengan sederhana dengan cara sebagai berikut (Azwar, 1989) : a.



Sediakanlah bahan-bahan seperti pasir, arang aktif (dapat dari batok kelapa, tawas, kaporit dan bubuk kapur).



b.



Sediakan pula empat buah kaleng. Kaleng pertama dipakai untuk menampung air yang



akan dibersihkan, dalam proses pengolahan kedalamnya dibubuhi setengah



sendok teh kaporit, 2 sendok makan tawas yang telah dilarutkan terlebih dahulu, kemudian kesemuanya diaduk dalam beberapa menit. Setelah tampak keping-keping bubuhkanlah satu sendok makan bubuk kapur, kemudian aduk lagi, setelah beberapa menit akan tampak kepingan yang lebih besar. Setelah itu endapkan selama setengah jam. c.



Ke dalam kaleng kedua yang berisi pasir dialirkan air dari kaleng pertama.



d.



Kaleng ketiga adalah sebagai penampung air yang telah disaring dari kaleng kedua. Air yang mengalir mula-mula keruh, tetapi lama-lama akan jernih. Air dalam kaleng ketiga ini digunakan untuk proses pengendapan sisa kotoran yang mungkin ada.



e.



Kaleng keempat diisi dengan arang aktif gunanya untuk menghilangkan bau khlor yang ada. Air yang keluar dari kaleng keempat ini, telah dapat dipergunakan untuk sumber air bersih. Pembuangan Kotoran Manusia (Jamban) KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 67



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuhh ini berbentuk tinja (faeces), air seni (urine) dan CO2 sebagai hasil dari proses pernafasan. Pembuangan kotoran manusia dalam ilmu kesehatan lingkungan dimaksudkan hanya tempat pembuangan tinja dan urine, pada umumnya disebut latrine, jamban atau kakus (Notoatmodjo, 2003). Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber air. Pembuangan tinja yang tidak saniter akan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti : thypus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang dan pita), schistosomiasis dan sebagainya. Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat jamban sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan : 1.



Tidak mencemari air Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester. Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur. Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang, danau, sungai, dan laut



2.



Tidak mencemari tanah permukaan Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian



3.



Bebas dari serangga Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi sarang nyamuk. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya Lantai jamban harus selalu bersih dan kering Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup 4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan Jika menggunakan jamban cemplung, KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 68



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM lubang jamban harus ditutup setiap selesai digunakan Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup rapat oleh air Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan harus dilakukan secara periodik 5.



Aman digunakan oleh pemakainya Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau bahan penguat lain yang terdapat di daerah setempat



6.



Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya Lantai jamban rata dan miring ke arah saluran lubang kotoran. Jangan membuang plastik, puntung rokok, atau benda lain ke saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran. Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban akan cepat penuh. Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa berdiameter minimal 4 inci.



7.



Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan Jamban harus berdinding dan berpintu Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya terhindar dari kehujanan dan kepanasan. Pembuangan Air Limbah Yang dimaksud dengan air limbah, air kotoran atau air bekas adalah air yang tidak



bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan, dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industrialisasi (Azwar, 1995). Beberapa sumber air buangan : a.



Air buangan rumah tangga (domestic waste water) Air buangan dari pemukiman ini umumnya mempunyai komposisi yang terdiri dari ekskreta (tinja dan urine), air bekas cucian, dapur dan kamar mandi, dimana sebagian besar merupakan bahan-bahan organik.



b.



Air buangan kotapraja (minicipal waste water)



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 69



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Air buangan ini umumnya berasal dari daerah perkotaan, perdagangan, selokan, tempat ibadah dan tempat-tempat umum lainnya. c.



Air buangan industri (industrial waste water) Air buangan yang berasal dari berbagai macam industri. Pada umumnya lebih sulit pengolahannya serta mempunyai variasi yang luas. Zat-zat yang terkandung didalamnya misalnya logam berat, zat pelarut, amoniak dan lain-lain (Entjang, 2000). Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan dengan cara



menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah sebelumnya. Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media perkembangbiakan mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga yyang dapat menjadi media transmisi penyakit seperti Cholera, Thypus Abdominalis, Dysentri Basiler, dan sebagainya. Menurut Kusnoputranto (2000), pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, yaitu : 1.



Terhadap Lingkungan Air buangan antara lain mempunyai sifat fisik, kimiawi, bakteriologis yang dapat



menjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan, tanah, atau lingkungan hidup lainnya. Disamping itu kadang-kadang dapat menimbulkan bau yang tidak enak serta pemandangan yang tidak menyenangkan. 2.



Terhadap Kesehatan Masyarakat Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat menyebabkan



gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi media tempat berkembang



biaknya



mikroorganisme



pathogen,



terutama



penyakit-penyakit



yang



penularannya melalui air yang tercemar. Pengelolaan Sampah Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya (Notoatmodjo, 2003). KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 70



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Berdasarkan bahan asalnya, sampah dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1.



Sampah organik Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan.



Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan sampah organik kering. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah yang mempunyai kandungan air yang cukup tinggi, contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering diantaranya kertas, kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering. 2.



Sampah anorganik Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup. Sampah ini bisa berasal dari



bahan yang bisa diperbarui dan bahan yang berbahaya serta beracun. Jenis yang termasuk ke dalam kategori ini bisa didaur ulang (recycle) ini misalnya bahan yang terbuat dari plastik dan logam. Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. a.



Penyimpanan sampah Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut



dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnahkan) dan untuk ini perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu. Maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya. Syarat-syarat tempat sampah antara lain : (i) konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah, (ii) mempunyai tutup, mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan afar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan, (iii) ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang. b.



Pengumpulan sampah Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga



atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah tangga harus KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 71



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Mekanisme, sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang didukung oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khususnya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah pedesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS maupun TPA. Sampah rumah tangga daerah pedesaan umumnya dibakar atau dijadikan pupuk (Notoatmodjo, 2003). c.



Pemusnahan sampah Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara



lain : (1)



Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;



(2)



Dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam tungku pembakaran;



(3)



Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan pengaruh negatif terhadap



masyarakat dan lingkungan. Adapun pengaruh-pengaruh tersebut antara lain (Kusnoputranto, 2000): 1.



Terhadap Kesehatan Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat yang baik bagi vektorvektor penyakit yaitu serangga dan binatang-binatang pengerat untuk mencari makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat menimbulkan penyakit.



2.



Terhadap Lingkungan 



Dapat mengganggu estetika serta kesegaran udara lingkungan masyarakat akibat gasgas tertentu yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme.







Debu-debu yang berterbangan dapat mengganggu mata serta pernafasan.



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 72



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 



Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya dapat mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara karena ada asap di udara.







Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan menyebabkan estetika yang terganggu, menyebabkan pendangkalan saluran serta mengurangi kemampuan daya aliran saluran.







Dapat menyebabkan banjir apabila sampah dibuang ke saluran yang daya serap alirannya sudah menurun.







Pembuangan sampah ke selokan atau badan air akan menyebabkan terjadinya pengotoran badan air. Rumah Sehat Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan



sandang dan pangan. Rumah berfungsi pula sebagai tempat tinggal serta digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim serta makhluk hidup lainnya. Selain itu rumah juga merupakan tempat berkumpulnya anggota keluarga untuk menghabiskan sebagian besar waktunya (Depkes RI, 2002). Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. (Notoatmodjo, 2007). Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan dengan baik. Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial (Sanropie, dkk, 1989). Rumah sehat menurut Winslow memiliki kriteria, antara lain : (Chandra, 2007) 1.



Dapat memenuhi kebutuhan fisiologis



2.



Dapat memenuhi kebutuhan psikologis



3.



Dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan



4.



Dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit Hal ini sejalan dengan kriteria rumah sehat menurut Departemen Kesehatan Republik



Indonesia, 2002, secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 73



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 1.



Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.



2.



Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.



3.



Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.



4.



Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir. Dalam pemenuhan kriteria rumah sehat, ada beberapa variabel yang harus



diperhatikan : 1.



Bahan bangunan 



Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan. Lantai dari tanah lebih baik tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya. Oleh sebab itu, perlu dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang tegel, keramik, teraso dan lain-lain. (Notoatmodjo, 2010).







Dinding berfungsi sebagai pendukung atau penyangga atap, untuk melindungi ruangan rumah dari gangguan serangga, hujan dan angin, serta melindungi dari pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan dinding yang paling baik adalah bahan yang tahan api yaitu dinding dari batu (Sanropie, 1989).







Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan. Atap berfungsi untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan angin, panas dan hujan, juga melindungi isi rumah dari pencemaran udara seperti debu, asap dan lain-lain.







Atap yang paling baik adalah atap dari genteng karena bersifat isolator, sejuk dimusim panas dan hangat di musim hujan. (Sanropie, 1989).



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 74



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 2.



Ventilasi Menurut Sanropie (1989), ventilasi sangat penting untuk suatu rumah tinggal. Hal ini



karena ventilasi mempunyai fungsi ganda. Fungsi pertama adalah sebagai lubang masuk udara yang bersih dan segar dari luar ke dalam ruangan dan keluarnya udara kotor dari dalam keluar (cross ventilation). Dengan adanya ventilasi silang akan terjamin adanya gerak udara yang lancar dalam ruangan. Fungsi kedua dari ventilasi adalah sebagai lubang masuknya cahaya dari luar seperti cahaya matahari, sehingga di dalam rumah tidak gelap pada waktu pagi, siang hari maupun sore hari. Oleh karena itu untuk suatu rumah yang memenuhi syarat kesehatan, ventilasi mutlak ada. Berdasarkan Notoatmodjo (2007), ada dua macam cara yang dapat dilakukan agar ruangan mempunyai sistem aliran udara yang baik, yaitu : (i) Ventilasi alamiah, dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi penghuninya dari gigitan serangga tersebut. (ii) Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara. 3.



Pencahayaan Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk



ke dalam rumah, terutama cahaya matahari, di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusak mata. Ada dua sumber cahaya yang dapat dipergunakan, yakni (i) Cahaya alamiah yaitu matahari. Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya matahari yang cukup. Sebaiknya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15%-20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan rumah. (ii) Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2007). 4.



Luas Bangunan Rumah KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 75



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan kepadatan penghuni (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk setiap orang (tiap anggota keluarga). Perilaku Perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan respon Skinner, cit. Notoatmojo 1993). Perilaku tersebut dibagi lagi dalam 3 domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Kognitif diukur dari pengetahuan, afektif dari sikap psikomotor dan tindakan (ketrampilan). Berdasarkan batasan perilaku dari Skiner tersebut, maka perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Prosedur Pembentukan Perilaku Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain : susunan saraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya. Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku. Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultasi dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Menurut teori Lawrence Gren mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non behavior causes). KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 76



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor : a.



Faktor-faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pegetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.



b.



Faktor-faktor pendukung (enabling faktor), yang terwujud dalam lingkungan fisik tersedia atau tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya.



c.



Faktor-faktor pendorong (reforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan



penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku manusia (Notoatmodjo, 2003). Terdapat 6 tingkat pengetahuan yang tercakup di dalam kognitif, yaitu: a.



Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk juga mengingat kembali terhadap suatu spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.



b.



Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar.



c.



Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari dari situasi atau kondisi real (sebenarnya).



d.



Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan suatu materi atau objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih ada kaitannya satu sama lain.



e.



Sintesis (synthesis)



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 77



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM Sintesis adalah menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungi bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f.



Evaluasi (evaluation) Evaluasi adalah berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari



berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, poster, kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan mempengaruhi sikap dan tindakan, pengetahuan dan sikap menentukan apakah responden mampu atau tidak mampu dalam melakukan prinsip sanitasi dasar. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tetutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas namun merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu (Notoatmodjo, 2007). Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya (Sarwono, 1997). Ada beberapa tingkatan dalam sikap, yaitu : a.



Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).



b.



Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengajarkan dan menyelesaikan tugas diberikan adalah suatu indikasi dari sikap, karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengajarkan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, berarti orang menerima ide tersebut.



c.



Menghargai (valuing) Menghargai orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 78



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM d.



Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko. Tindakan Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk terwujudnya sikap



menjadi suatu perbedaan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. (Notoatmodjo, 2007). Tindakan mempunyai beberapa tingkatan : 1.



Persepsi (perception) Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan tindakan tingkat pertama.



2.



Respon terpimpin (guided response) Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat kedua.



3.



Mekanisme (mechanism) Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai tingkatan ketiga.



4.



Adopsi (adoption) Adopsi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut (Notoatmodjo, 2003). BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN



KESIMPULAN 1. Program Puskesmas Darussalam Medan Petisah sudah berjalan cukup baik dengan tercapainya beberapa indikator dari program kesehatan Puskesmas Darussalam. Program puskesmas dengan fungsi penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan di wilayah kerja cukup baik sedangkan respon Masyarakatnya yang kurang, hal ini menjadi hambatan dan tantangan yang dihadapi Sumber Daya Masyarakat (SDM) Puskesmas dalam meningkatkan peran serta masyarakat. KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 79



LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS DARUSSALAM 2. Program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Darussalam Medan Petisah sudah berjalan cukup baik namun belum menunjukkan hasil yang diharapkan, dimana jumlah kunjungan ibu hamil serta program imunisasi belum tercapai 3. Program Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Darussalam Medan Petisah sudah berjalan cukup baik, namun belum menunjukkan hasil yang maksimal, dimana masih banyak dijumpai penyakit yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang kurang baik seperti infeksi saluran pernapasan, TB, diare, penyakit kulit, dan kecacingan. SARAN 1. Puskesmas harus terus meningkatkan usaha promosi kesehatan sebagai ujung tombak tersampainya informasi kesehatan dan program kesehatan kepada masyarakat kecamatan melalui Posyandu yang merupakan perpanjangan tangan Puskesmas untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2015 2. Puskesmas harus terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat kecamatan dengan meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, penyediaan serta penggunaan alat-alat kesehatan dan obat-obatan yang lengkap agar kebutuhan masyarakat dibidang kesehatan terpenuhi. 3. Meningkatkan kinerja puskesmas bagian KIA dalam menggalakkan dan memberikan penyuluhan tentang manfaat dan pentingnya kesehatan ibu dan anak. 4. Semakin meningkatkan kinerja puskesmas dalam bidang Promkes



dengan



memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang memiliki balita mengenai pentingnya membawa balita ke posyandu sehingga target SKDN dan peningkatan gizi balita dapat tercapai. 5. Semakin meningkatkan kinerja puskesmas dalam bidang Promkes



dengan



memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sehingga terbentuk komunitas masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan lingkungan



KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 15 September 2014 – 25 September 2014



Page 80