ISI Laporan Magang 1 Tani Organik Merapi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris dimana, sebagian besar penduduknya tinggal di perdesaan dengan mata pencaharian sebagai petani. Penduduk Indonesia pada umumnya mengkonsumsi hasil pertanian untuk makanan pokok mereka. Pertanian memiliki 2 pengertian yaitu secara luas dan secara sempit. Pengertian pertanian secara luas yaitu kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuhtumbuhan dan atau hewan yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut (Van Aarsten,1953). Sementara itu pengertian pertanian dalam arti sempit yaitu segala aspek biofisik yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan budidaya tanaman untuk memperoleh produksi fisik yang maksimum (Sumantri, 1980). Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi negara Indonesia. Pertanian sendiri memiliki makna yang luas, pertanian sendiri meliputi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan kehutanan. Pertanian sendiri selain hasilnya untuk dikonsumsi, hasil pertanian juga dapat dipasarkan guna menambah penghasilan. Selain itu sector pertanian sendiri dapat diolah sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu tempat wisata yang biasa disebut agrowisata. Bagi orang – orang yang hobi dengan pertanian, sector pertanian dapat diolah menjadi berbagai macam , baik itu dijadikan suatu usaha, agrowisata, dan lain lain. Maka dari itu sector pertanian merupakan sector yang cukup penting bagi Indonesia dan bagi kita generasi muda yang gemar pertanian serta memiliki tekad untuk memajukan pertanian indonesia. Hal lain yang menunjang bahwa pertanian merupakan sector yang penting bagi negara Indonesia adalah keadaan alam diindonesia sendiri. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau – pulau yang memiliki karateristik tanah yang subur dan berbeda – beda setiap pulau 1



nya. Hal ini menyebabkan disetiap tanah berbeda itu dapat ditumbuhi oleh berbagai jenis vegetasti atau tumbuhan berbeda yang dapat mengingkatkan dan menunjukan bahwa sektor pertanian Indonesia maju. Tidak hanya itu, dalam sector pertanian, Indonesia pernah mencapai swasembada pangan di era pemerintahan Presiden ke 2 yaitu Soeharto. Namun, dibalik keberhasilan itu terdapat suatu hal negative yang diperoleh. Hal ini merupakan dampak dari penggunaan bahan kimia dalam proses budidaya pertaniannya. Pertanian sendiri dapat dikelompokan menjadi 2 bagian penting yaitu pertanian organik dan pertanian non organik. Pertanian organic adalah suatu system pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia (non sintetik), tetapi memakai bahan-bahan organik (Pracaya, 2002). Secara sederhana, pertanian organik didefinisikan sebagai sistem pertanian yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman melalui berbagai praktek seperti pendaur ulangan unsur hara dari bahan-bahan organik, rotasi tanaman, pengolahan tanah yang tepat serta menghindarkan penggunaan pupuk dan pestisida sintetik (IASA dalam Dimyati,2002). Sedangkan pengertian pertanian organik menurut FAO (1999) adalah suatu sistem manajemen yang holistik yang mempromosikan dan meningkatkan pendekatan sistem pertanian berwawasan kesehatan lingkungan, termasuk biodiversitas, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. Sementara itu pertanian non organik merupakan suatu sistem pertanian yang masih menggunakan bahan – bahan kimia dalam proses bubidaya tanaman. Kesadaran masyarakat akan timbulnya bahaya akibat dari pemakaian bahan kimia menjadikan pertanian organik serta produk organik menjadi pilihan masyarakat saat ini. Masyarakat kini sudah sadar akan pola hidup sehat yang harus dijalani. Salah satu alasan mengapa dijalankannya pertanian organik dewasa ini adalah karena jawaban dari revolusi hijau 1960-an yang menyebakan kurang suburnya tanah dan kerusakan pada lingkungan akibat dari penggunaan produk berbahan kimia yang tidak terkendali baik itu pupuk kimia atau pun pestisida kimia.



2



Untuk itu diperluakan suatu kegiatan pembelajaran yang dapat menunjang mahasiswa dan dapat membantu mahasiswa dalam belajar serta agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami apa itu pertanian organik dan non organik. Kegiatan yang cocok adalah magang. Menurut Sudjana (dalam Tocharman), magang adalah cara penyebaran informasi yang dilakukan secara terorganisasi. Menurut Sumardiono (2014:116), magang adalah proses belajar dari seorang ahli melalui kegiatan dunia nyata. Selain itu, magang adalah proses mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan problem nyata di sekitar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa magang adalah pelatihan atau praktek untuk menguasai keahlian tertentu dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur yang berpengalaman. Berkaitan dengan kegiatan di atas, kegiatan magang ini dilakukan karena semakin maraknya kegiatan petanian yang berbasis non organik serta dampak negative dari pertanian non organic yang sangant berbahaya bagi kelestarian lingkungan hidup. Dengan kemampuan memahami dan mengerti serta dapat membandingkan antara pertanian organic dan non organic ini diharapkan kegiatan magang ini memperoleh hasil yang baik terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan cara melakukan pertanian secara organik. Selain itu, pertanian organik memiliki nilai plus dimata masyarakat. Hasil pertanian organik dapat dijual dengan harga yang lebih serta dapat masuk di pasar modern seperti supermarket bahkan mampu mencapai ekspor. Untuk itu didalam kegiatan magang ini ada 2 hal utama yang nantinya dapat tercapai. B. Tujuan Adapun tujuan dilaksanakannya magang ini adalah sebagai berikut a. Tujuan umum 1. Dapat mempraktikan ilmu – ilmu yang diperoleh di kampus 2. Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pertanian 3. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di lokasi magang ketika dikampus



3



b. Tujuan khusus 1. Mengetahui keadaan umum CV. Tani Organik Merapi 2. Mengetahui perbedaan, hasil, dan dampak dari pertanian organic dan non organik 3. Mengetahui cara budidaya hingga panen dan pasca panen tanaman hortikultura secara organik 4. Mengetahui cara pembuatan dan pengaplikasian pestisida nabati 5. Mengetahui cara pembuatan dan pengaplikasian pupuk organic padat 6. Mengetahui cara pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik cair 7. Mengetahui cara packaging produk pertanian organic jenis hortikultura 8. Mengetahui sistem pemasaran di CV. Tani Organik Merapi C. Kompetensi yang ditargetkan a. Dapat melakukan budidaya tanaman hortikultura secara organic b. Dapat membuat dan mengaplikasikan pestisida nabati c. Dapat membuat dan mengaplikasikan pupuk organic padat d. Dapat membuat dan mengaplikasikan pupuk organic cair e. Dapat melakukan packaking produk pertanian organic f. Dapat pengetahuan tentang cara pemasaran produk pertanian organik



4



BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pertanian Organik Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi, kandungan nutrisi tinggi dan ramah lingkungan. Preferensi konsumen seperti ini dan perkembangan ekonomi menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat. Pertanian organik merupakan jawaban atas revolusi hijau yang digalakkan pada tahun 1960-an yang menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah dan kerusakan lingkungan akibat pemakaian pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali. Sistem pertanian berbasis high input energy seperti pupuk kimia dan pestisida dapat merusak tanah yang akhirnya dapat menurunkan produktifitas tanah, sehingga berkembang pertanian organik. Pertanian organik sebenarnya sudah sejak lama dikenal, sejak ilmu bercocok tanam dikenal manusia, semuanya dilakukan secara tradisional dan menggunakan bahan-bahan alamiah. Pertanian organik modern didefinisikan sebagai sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Pengelolaan pertanian organik didasarkan



pada



prinsip



kesehatan,



ekologi,



keadilan,



dan



perlindungan. Prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan



5



kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Pertanian organik adalah sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat biodiversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Sertifikasi produk organik yang dihasilkan, penyimpanan, pengolahan, pasca panen dan pemasaran harus sesuai standar yang ditetapkan oleh badan standardisasi (IFOAM, 2008). Menurut Badan Standardisasi Nasional (2002), "Organik" adalah istilah pelabelan yang menyatakan bahwa suatu produk telah diproduksi sesuai dengan standar produksi organik dan disertifikasi oleh otoritas atau lembaga sertifikasi resmi. Pertanian organik didasarkan pada penggunaan masukan eksternal yang minimum, serta menghindari penggunaan pupuk dan pestisida sintetis. Praktek pertanian organik tidak dapat menjamin bahwa produknya bebas sepenuhnya dari residu karena adanya polusi lingkungan secara umum. Namun beberapa cara digunakan untuk mengurangi polusi dari udara, tanah dan air. Pekerja, pengolah dan pedagang pangan organik harus patuh pada standar untuk menjaga integritas produk pertanian organik. Tujuan utama dari pertanian organik adalah untuk mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas komunitas interdependen dari kehidupan di tanah, tumbuhan, hewan dan manusia. Sejauh ini pertanian organik disambut oleh banyak kalangan masyarakat,



meskipun



dengan



pemahaman



yang



berbeda.



Keberlanjutan pertanian organik, tidak dapat dipisahkan dengan dimensi ekonomi, selain dimensi lingkungan dan dimensi sosial. Pertanian organik tidak hanya sebatas meniadakan penggunaan input sintetis, tetapi juga pemanfaatan sumber-sumber daya alam secara berkelanjutan, produksi makanan sehat dan menghemat energi. Aspek ekonomi dapat berkelanjutan bila produksi pertaniannya mampu mencukupi kebutuhan dan memberikan pendapatan yang cukup bagi



6



petani. Tetapi, sering motivasi ekonomi menjadi kemudi yang menyetir arah pengembangan pertanian organik. Kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian menjadikan pertanian organik menarik perhatian baik di tingkat produsen maupun konsumen. Kebanyakan konsumen akan memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan, sehingga mendorong meningkatnya permintaan produk organik. Pola hidup sehat yang akrab lingkungan telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pola hidup sehat ini telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (ecolabelling attributes). Pangan yang sehat dan bergizi tinggi ini dapat diproduksi dengan metode pertanian organik (Yanti, 2005). Prinsip-prinsip



pertanian



organik



menjadi



dasar



dalam



penumbuhan dan pengembangan pertanian organik. Menurut IFOAM (2008) prinsip-prinsip pertanian organik adalah a. Prinsip kesehatan pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan; b. Prinsip ekologi Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan, yang bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang ekologis. Siklussiklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal;



7



c. Prinsip keadilan Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama; dan d. Prinsip perlindungan Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup B. Pestisida nabati Pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Menurut FAO (1988) dan US EPA (2002), pestisida nabati dimasukkan ke dalam kelompok pestisida biokimia karena mengandung biotoksin. Pestisida biokimia adalah bahan yang terjadi secara alami dapat mengendalikan hama dengan mekanisme



non



toksik.



Secara



evolusi,



tumbuhan



telah



mengembangkan bahan kimia sebagai alat pertahanan alami terhadap pengganggunya. Tumbuhan mengandung banyak bahan kimia yang merupakan metabolit sekunder dan digunakan oleh tumbuhan sebagai alat pertahanan dari serangan organisme pengganggu. Tumbuhan sebenarnya kaya akan bahan bioaktif, walaupun hanya sekitar 10.000 jenis produksi metabolit sekunder yang telah teridentifikasi, tetapi sesungguhnya jumlah bahan kimia pada tumbuhan dapat melampaui 400.000. Grainge et al., 1984 dalam Sastrosiswojo (2002), melaporkan ada 1800 jenis tanaman yang mengandung pestisida nabati yang dapat digunakan untuk pengendalian hama. Di Indonesia, sebenarnya sangat banyak jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati, dan diperkirakan ada sekitar 2400 jenis tanaman yang termasuk ke dalam 235 famili (Kardinan,



1999).



Menurut



Morallo-Rijesus



(1986)



dalam



Sastrosiswojo (2002), jenis tanaman dari famili Asteraceae, Fabaceae dan Euphorbiaceae, dilaporkan paling banyak mengandung bahan insektisida nabati. Nenek moyang kita telah mengembangkan pestisida



8



nabati yang ada di lingkungan pemukimannya untuk melindungi tanaman dari serangan pengganggunya secara alamiah. Mereka memakai pestisida nabati atas dasar kebutuhan praktis dan disiapkan secara tradisional. Tradisi ini akhirnya hilang karena desakan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Kearifan nenek moyang kita bermula dari kebiasaan menggunakan bahan jamu (empon-empon = Jawa), tumbuhan bahan racun (gadung, ubi kayu hijau, pucung, jenu = Jawa), tumbuhan berkemampuan spesifik (mengandung rasa gatal, pahit, bau spesifik, tidak disukai hewan/serangga, seperti awarawar, rawe, senthe), atau tumbuhan lain berkemampuan khusus terhadap hama/penyakit (biji srikaya, biji sirsak, biji mindi, daun mimba, lerak, dll).



Pengenalan



Tumbuhan



Penghasil



Pestisida



Nabati



dan



Pemanfaatannya Secara Tradisional 3 Beberapa keuntungan/kelebihan penggunaan pestisida nabati secara khusus dibandingkan dengan pestisida konvensional (Gerrits dan Van Latum, 1988) dalam Sastrosiswojo, 2002) adalah sebagai berikut : 1. Mempunyai sifat cara kerja (mode of action) yang unik, yaitu tidak meracuni (non toksik). 2. Mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan serta relatif aman bagi manusia dan hewan peliharaan karena residunya mudah hilang. 3. Penggunaannya dalam jumlah (dosis) yang kecil atau rendah. 4. Mudah diperoleh di alam, contohnya di Indonesia sangat banyak jenis tumbuhan penghasil pestisida nabati. 5. Cara pembuatannya relatif mudah dan secara sosial-ekonomi penggunaannya menguntungkan bagi petani kecil di negara-negara berkembang. C. Pupuk organic Pupuk organic merupakan pupuk yang berasal dari berbagai bahan pembuatan pupuk alami seperti kotoran hewan, bagian tubuh hewan, tumbuhan, yang kaya akan mineral sertaa baik bagi pemanfaatan



9



penyuburan tanah. Sumber bahan pupuk organic dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kendang, sisa panen, limbah ternak, lembah kota, dan limbah industri pertanian (Raimaul, 2013) Pupuk organik memiliki banyak manfaat, yang tidak hanya baik bagi tanaman tetapi juga baik tanah. Secara umum pupuk organic memiliki unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman untuk menutrisi diri. Pupuk organic terdiri dari 2 jenis yaitu pupuk organic padat dan pupuk organic cair. Kedua jenis pupuk ini memiliki banyak manfaat dan fungsi untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kemampuannya dalam berinteraksi dengan ion – ion sehingga dapat meningkatkan suplai nutrisi yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. D. Packaging Kemasan atau packaging adalah suatu wadah yang menempati suatu barang agar aman, menarik, mempunyai daya pikat dari seorang yang ingin membeli suatu produk. Dapat juga menjadi media komunikasi antara produsen dengan calom konsumen, sehingga didalam desain kemasan tercantum informasi-informasi yang harus diketahui oleh calon konsumen, agar calon konsumen merasa tidak asing dengan produk yang di kemas. Semakin lengkap informasi yang tertera dikemasan persepsi dari calon pembeli semakin tau dan meyakinkan terhadap produk yang di jual yang akan dibelinya. Pada mulanya fungsi kemasan hanya sebatas untuk melindungi barang dan mempermudah waktu membawanya agar tidak rusak sampai tujuan. Dengan



ada



kemasan,



konsumen



mendapat



layanan



dalam



menyelamatkan barang yang dibeli dan mempunyai jaminan yang ada kepuasan tersendiri dari barang produk yang akan menjadi milik dirinya, yang akhirnya terselamatkan dari hal yang tidak diharapkan selama di perjalanan sampai tujuan. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin kompleks barulah terjadi penambahan nilai-nilai



10



fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai di akui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar. Di masa era globalisasi sekarang ini packaging semakin meningkat perkembangannya, misal untuk membawa produk-produk yang bernilai kapasitas besar dan memiliki produk bernilai teknologi tinggi seperti : alat berat, mobil, perangkat peralatan bernilai elektronik. Packagingnya pun memiliki nilai tinggi demi menyelamatkan produk tidak rusak, sampai perihal limbah-limbah packaging pun bisa dimanfaatkan untuk produk yang mempunyai nilai tinggi dan seni tinggi yang tepat guna, banyak diminati oleh para calon konsumen. Direktorat Jenderal Pengelolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia (2012) menginformasikan secara umum fungsi kemasan adalah: 1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, benturan serta kontaminasi kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk. 2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui merk yang tertera pada kemasan. 3. Meningkatkan efisiensi, seperti memudahkan proses penghitungan pengiriman dan penyimpanan produk. Kemasan yang baik adalah kemasan yang mampu melindungi isi produk dengan maksimal dan mampu menyediakan informasi lengkap tentang produk bagi konsumen. Informasi produk sangat penting bagi konsumen, jika konsumen masih salah menggunakan produk karena informasi tidak tertera jelas pada kemasan, maka tindakan hukum perlu dilakukan karena ada undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Dikti). Desain kemasan selain untuk memberikan daya tarik dari sisi visual tentunya desain kemasan harus menjadi media komunikasi antar



11



produsen dengan calon konsumen, sehingga dalam desain kemasan harus tercantum informasi-informasi yang harus diketahui oleh calon konsumen sehingga calon konsumen merasa tidak asing dengan produk yang dikemas. Perlu diketahui juga bahwa semakin lengkap informasi yang tercantum dalam kemasan semakin pula memberikan persepsi yang lebih baik kepada produk. Ada beberapa bahan yang digunakan dalam pembuatan kemasan, diantaranya adalah kemasan dari kertas, kemasan dari kayu, dan kemasan dari plastic. 1. Kemasan Kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastic dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastic dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang sensitive terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. 2. Kemasan Kayu Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia, dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Desain kemasan kayu tergantung pada sifat dan berat produk, kontruksi kemasan, bahan kemasan dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering di bungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari resiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai



12



kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. 3. Kemasan Plastik Beberapa jenis kemasan plastic yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, polyester, nilon dan vinil film. Jenis plastic yang banyak digunakan untuk berbagai tujuan (60% dari penjualan plastic yang ada di bumi) kemasan adalah polistiren, Polopropilen, Polivinil Klorida, dan Akrilik. E. Pemasaran Pemasaran yaitu sistem pertukaran, artinya memperoleh barang dan jasa dengan menukar dengan alat tukar yang dapat berupa uang, cek, dan lain sebagianya. Proses pertukaran barang atau jasa dapat berjalan



lancar



dan



berhasil



jika



didukung



dengan



factor



pendukungnya seperti transportasi, perbankan, asuransi, peraturan pemerintah, kelembagaan pemasaran (pedagang, tengkulak, pengecer, eksportir, dan importir) dan lain sebaginya. Begitu pula hanya dengan faktor eksternalitas yang mempengaruhi sitem pertukaran barang dan jasa



tersebut.



Faktoro yang sering ditemukan



dan memapu



mempengaruh berubahnya sistem pertukaran barang dan jasa tersebt adalah faktor behavioral, sosial, struktural, lingkungan, ekonomi, dan manajerial (Soekartawi, 2003) Pemasaran pertanian adalah mencakup segala pekerjaan dan badan –



badan



yang



menyelenggarakannya



yang



terlibat



dalam



pemindahnannya hasil – hasil pertanian dari petani hingga ke konsumen terakhir (Tahmson dan Limbong, 1995 dalam Dewi, 2015). Pemasaran hasil pertanian merupakan masalah besar yang terjadi bagi petani terutama petani sayuran, karena daya tahan produk yang sangat pendek. Seringkali petani berhasil memperoduksi komoditas yang diusahakannya tetapi gagal dalam memasarkan produknya karena sulit memperoleh harga yang menguntungkan. Akibat dari hal ini, petani sering mengalami kerugian (Ginting, 2006)



13



Menurut Kotler dan Keller (2008), pemasaran mempunyai empat ruang lingkup utama yaitu sebagai berikut 1. Produk, kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran yang meliputi keragaman produk, mutu, rancangan, sifat, merk, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan serta manfaat. 2. Harga, jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memproleh produk, meliputi harga, diskon, potonganm syarat kredit, periode pembayaran. 3. Distribusi, aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi



konsumen sasaran, meliputi



saluran,



lokasi, dan



persediaan. 4. Promosi, aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya, meliputi periklanan, personal seelling, promosi penjualan, dan humas. Lembaga pemasaran adalah lembaga perantara baik sebagai individu maupun sebagai perusahaan bisnis yang berspesialisasi dalam bentuk berbagai fungsi pemasaran yang terlibat dalam pembelian dan penjualan barang dan jasa atau perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen (Khol dan Downey, 1972 dalam Dewi, 2015). Menurut Sudiyono (2002), lembaga – lembaga pemasaran dapat dikelompokan menjadi empat jenis yaitu sebagai berikut 1. Tengkulak, yaitu lembaga pemasaran yang berhubungan langsung dengan petani. Tengkulak melakukan transaksi dengan petani baik secara tunai maupun kontrak pembelian. 2. Pedagang pengepul, yaitu pedangan yang membeli komoditas pertanian dari tengkulak yang jumlahnya relatif kecil



14



3. Pedagang besar, yaitu pedagang yang melakukan proses pengumpulan komoditas dari pengepul dan melakukan proses distribusi ke agen penjualan atau pengecer 4. Pedagang pengecer, yaitu lembaga pemasaran yang berhadapan langsung dengan konsumen. Saluran pemasaran merupakan organisasi – organisasi yang saling tergantung yang tercakup dalam proses yang membuat produk atau jasa menjadi terjadi untuk digunakan atau dikonsumsi. Mereka adalah perangkat setelah



produksi



yang



jalur yang diikuti produk atau jasa berkulminasi



pada



pembelian



dan



penggunaan oleh pemakai akhir. Saluran pemasaran melaksanakan tugas dan memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Hal itu mengatasi kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari orang – orang yang membutuhkan dan menginginkannya (Kotler dan Keller, 2007). Marjin pemasaran adalah perbedaan harga yang dibayar oleh konsumen dengan yang diterima oleh produsen. Menurut pernyataan Anindita (2004), marjin menunjukan perbedaan harga diantara tingkat lembaga dalam sistem pemasaran. Adanya selisih harga ini pada dasarnya karena adanya biaya pemasaran yang dikeluarkan dari lembaga pemasaran ketika melakukan pemasaran suatu produk untuk mencapai keuntungan pemasaran. Jadi ketika terdapat selisih harga yang tinggi atau besar itu bukan disebabkan dari lembaga pemasaran ingin meraih keuntungan yang besar namun masih tidak efisien dalam melakukan tata niaga (Masyrofie, 1994). Efisiensi pemasaran merupakan tolak ukur atas produktifitas proses pemasaran dengan membandingkan sumber daya yang digunakan



terhadap



keluaran



yang



dihasilkan



selama



berlangsungnya proses pemasaran. Kegiata pemasaran dikatakan



15



efisien apabila mampu menyampaikan hasil – hasil dari produsen ke konsumen dengan biaya yang semurah – murahnya dan mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen akhir kepada semua pihak yang ikut serta dalam kegiatan tataniaga (Mubyarto, 2006).



BAB III. METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat a. Waktu Waktu kegiatan magang yang dilakukan di Tani Organik Merapi (TOM) dilaksanakan selama 10 hari kerja. Secara rinci selama satu minggu hari kerja ada 5 hari yaitu mulai dari hari senin – jum’at. Kegiatan magang terhitung mulai dari hari Senin, 11 November 2019 sampai Jum’at 23 November 2019. b. Tempat Tempat pelaksanaan kegiatan magang ini dilaksanakan di CV Tani Organik Merapi yang beralamatkan di Dusun Balangan, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. B. Materi Magang Adapun materi yang diperoleh saat magang adalah mengenai kegiatan yang dilakukan di CV Tani Organik Merapi yang berkaitan dengan a. Budidaya pertanian secara organik b. Pengendalian hama secara ramah lingkungan c. Pembuatan dan pengaplikasian pestisida nabati d. Pembuatan dan pengaplikasian pupuk organic padat e. Pembuatan dan pengaplikasian pupuk organic cair f. Packaging produk pertanian jenis hortikultura g. Pemasaran produk pertanian C. Tahapan Pelaksanaan



16



No



Hari/Tanggal



1



Senin, 11 November 2019



2



Selasa, 12 November 2019



3



Rabu, 13 November 2019



4



Kamis, 14 November 2019



5



Jum’at, 15 November 2019



6



Senin, 18 November 2019



7



Selasa, 19 November 2019



8



Rabu, 20 November 2019



Kegiatan a. Penyerahan b. Pengenalan lingkungan magang c. Packaging d. olah lahan a. Olah lahan b. Pempukan dasar + dolomit c. pemasangan mulsa d. packaging e. pembuatan pestisida nabati a. olah lahan b. pemupukan dasar + dolomit c. penanaman bayam merah, kangkong, buncis, kacang Panjang, okra d. packaging a. Olah lahan b. pemupukan dasar + dolomit c. penanaman kangkong dan penyemaian bayam hijau d. packaging a. perawatan tanaman b. mengaplikasian POC c. membersihkan lingkungan TOM dari sampah anorganik d. packaging a. perawatan tanaman b. penanaman lidah buaya c. packaging a. perawatan tanaman b. monev oleh pihak kampus c. uji coba alat ozonizer d. packaging a. pendistribusian ke supermarket 17



Keterangan



9



Kamis, 21 November 2019



10



Jum’at, 22 November 2019



b. pembuatan pupuk organic padat c. perawatan tanaman d. packaging a. perawatan tanaman b. packaging a. pembuatan laporan magang b. penutupan atau pamitan



D. Metode pelaksanaan magang Metode pengambilan data dalam pelaksanaan magang ini merupakan suatu Teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode pengambilan data yang digunakan pada saat magang ini adalah metode partisipasi aktif dan wawancara. a. Partisipasi aktif Partisipasi aktif adalah suatu teknik atau cara bagimana masing – masing individu dituntut untuk aktif dalam mengali informasi dan terjun langsung kelapangan yang dilakukan secara cepat, cermat, dan tepat. Partisipasi aktif ini dilaksanakan langsung selama 10 hari kerja pelaksanaan magang ini. Hasilnya, setiap individu akan mengetahui secara langsung kegiatan yang dilaksanakan dalam dinas atau instansi tempat magang ini dilaksanakan. b. Wawancara Wawancara merupakan tanya jawab antara 2 orang atau lebih mengenai suatu hal yang biasanya belum diketahui guna memperoleh informasi. Pengumpulan data dengan wawancara ini dilakukan melalui tanya jawb dengan responden. Responden dalam hal ini adalah pembimbing lapangan, karyawan di perusahaan yang bersangkutan, masyarakat sekitar, dan mahasiswa dari universitas lain yang melakukan kegiatan magang di perusahaan tersebut. Jenis data yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan magang ini meliputi data primer dan data sekunder



18



a. Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden selama pelaksanaan magang. Data primer diperoleh dengan cara terjun langsung atau pertisipasi aktif dan wawancara dengan responden. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada. Dalam kegiatan magang ini, data sekunder diperoleh dari buku atau dokumen serta arsip yang berada di perusahaan yang bersangkutan.



19



BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Tempat Magang a. Sejarah Perusahaan CV. Tani Organik Merapi terbentuk pada tanggal 1 September 2008. CV. Tani Organik Merapi (TOM) ini didirikan oleh Untung Wijanarko dan Sugiarto yang saat ini menjadi owner dari TOM sendiri. Terbentuknya CV Tani Organik Merapi ini didasari oleh kristalisasi, citacita, pemikiran, niat dan harapan akan kondisi alam pada umumnya juga kondisi tanah pertanian pada khususnya. Perkembangan selanjutnya diharapkan menjadi lebih baik, dalam arti menyeluruh, baik dari segi potensi alam maupun sumber daya manusianya. CV Tani Organik Merapi juga bertekad ikut ambil bagian dalam program menyelamatkan lahan pertanian dengan bijak. CV. Tani Organik Merapi ikut berperan aktif dalam mengembangkan sistem pertanian organik secara langsung dan mengharapkan dapat menghasilkan produk – produk pertanian organik yang berkualitas, yang secara tidak langsung juga mendukung kesehatan masyarakat. Selain itu CV Tani Organik Merapi juga berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam melalui pertanian organik. Alam dapat terjaga karena pertanian yang tanpa menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Sistem pertanian yang digunakan dan kembangkan adalah sistem organik yang sama sekali tidak menggunakan produk kimia. Untuk itu CV Tani Organik Merapi senantiasa mengembangkan sistem pertanian organik secara maksimal. Adanya persamaan dan cita-cita berdasarkan atas kepeduliaan akan kelestarian lingkungan dan kesehatan saat ini dan mendatang. Sistem pertanian organik diterapkan dengan harapan dapat menghasilkan produk pertanian organik yang berkualitas tinggi. Selain itu produk – produk organik seperti sayuran, memiliki peluang pasar yang tinggi karena pangsa pasar nya sayur organik belum begitu luas dan dapat



20



diperoleh keuntungan yang besar dan menjanjikan. Hal ini bila dijalankan akan dapat mengangkat kesejahteraan petani karena harga sayuran organik umumnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan sayuran non organik. Awal mula berdiri nya CV ini, pihak dari TOM melakukan kerjasama dengan pihak petani. Kerjasama ini dilakukan dengan Lembaga petani yaitu kelompok tani gemilang. TOM mampu berdiri sendiri pada tahun 2019 dan mengajukan sertifikasi sendiri dan mampu untuk bergerak secara mandiri. Selama kurang lebih 11 tahun berjalan, TOM mengalami perjalanan karir yang tidak selamanya mulus. Di awal mulainya usaha ini, jatuh bangun ssering dirasakan dan dihadapi oleh pengurus TOM tersebut, hingga akhir nya sekarang TOM dapat bejalan dengan baik. b. Luas lahan CV Tani Organik Merapi memiliki luas lahan secara keseluruhan yaitu 1,5 Ha. Namun sekitar kurang lebih 5000 m2 lahan disewakan sehingga tersisa kurang lebih 1 Ha lahan yang dikelola oleh perusahaan. Lahan ini bertempatkan di dusun Balangan desa Wukirsari kecamatan Cangkringan kabupaten Sleman provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lahan tersebut digunakan untuk bangunan kantor, rumah kemas, bangunan aula, dapur, rumah pupuk, Gudang, gazebo, mushola, toilet, dan lahan budidaya sayuran organik. c. Visi, Misi, dan Motto perusahaan Seperti perusahaan lainnya, CV. Tani Organik Merapi ini juga memiliki visi dan misi yang menjadikan agar CV ini tetap dapat berjalan dengan baik dan tercapainya tujuan yang tertuang di dalam visi dan misis tersebut. Visi dari TOM itu sendiri adalah membangun usaha tani berbasis teknologi organik, menyediakan produk tanaman pangan sehat untuk kemandirian bangsa dan kelestarian alam semesta. Misi dari TOM adalah sebagai berikut 1. menjalankan dan mengembangakan usaha agribisnis secara organic 2. memasyarakatkan usaha agribisnis dan perdagangan umum,



21



3. menyebarkan wawasan pertanian organik yang berkelanjutan secara utuh dan menyeluruh. Selain visi dan misi, CV Tani Organik Merapi juga memiliki motto yaitu Organic products, best for life. d. Produk yang dipasarkan Ada berbagai macam produk yang dipasarkan oleh CV. Tani Organik Merapi ini. Produk yang dipasarkan tersebut adalah sebagai berikut



1. 2. 3. 4. 5. 6.



Okra Bayam sekul Paitsay Pakchoy baby kalian baby Daun bawang



19. Bayam merah 20. Labu siam 21. Biet 22. Brokoli 23. Daun ginseng 24. Kacang Panjang



7. Tomat 8. Wortel 9 Terong Panjang ungu 10. Buncis 11. Caisim baby 12. Buncis baby 13. Paesley 14. Kangkung baby 15. Tomat cherry 16. Cabe rawit 17. elada merah 18. Zukini



25. Kemangi 26. Pare hijau 27. Oyong 28. Bayam hijau 29. Caisim 30. Kangkung 31. Selada hijau 32. Pakchoy 33. Seledri 34. Okra merah 35. Kol putih 36. Sawi putih



e. Kegiatan perusahaan Tani Organik Merapi bergerak dalam bidang Agribisnis Organik, Agrowisata Organik, Perdagangan Umum dan Jasa Konsultan. Badan usaha ini membagi kegiatannya kedalam 2 bagian yakni secara internal maupun eksternal. Kegiatan internal CV. Tani Organik Merapi yakni



22



meliputi budidaya sayuran organik, pemasaran produk TOM keseluruh supermarket di Yogyakarta serta pendampingan pada mitra binaan. Kegiatan eksternal CV. Tani Organik Merapi yakni meliputi pe latihan dan pendampingan pertanian organik pada masyarakat korban bencana alam di Bantul tahun 2010 bekerjasama dengan LSM IOM (International Organizational for Migration), mengikuti pendampingan dari PUM (Programma Uitzending Managers) Belanda tentang peningkatan produksi dan manajemen (program pasca erupsi dari Kadin), mengikuti pameran produksi hasil pertanian, memberikan pelatihan masalah pertanian organik ke kelompok tani, sebagai mitra binaan Bank Indonesia mulai tahun 2014, sebagai tempat penelitian dan PKL para mahasiswa, bergabung menjadi anggota AOI (Aliansi Organis Indonesia ) sejak September 2008, serta tempat studi banding para kelompok tani dan umum. f. Perkembangan Perusahaan CV Tani Organik Merapi berkerjasama dengan Dinas Daerah Istimewa Yogyakarta untuk melakukan sertifikasi organik. CV Tani Organik Merapi memperoleh sertifikat organik pada tahun 2013 dan 2016. Kemudian, belum lama ini CV Tani Organik Merapi melakukan sertifikasi ulang yang dilakukan pada 16 November 2019. Jadi, pelaksanaan sertifikasi dilakukan setiap 3 tahun sekali. Persyaratan memperoleh sertifikat organik yaitu perusahaan harus merupakan bagian dari Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani). Oleh karena itu, CV Tani Organik Merapi berkerjasama dengan kelompok tani Gemilang sehingga, pada sertifikat organik tercantum nama kelompok tani Gemilang. Selain itu, syarat sertifikasi organik lainnya yaitu adanya ICS (Internal Control System), mempunyai SOP (Standart Oprational Procedure) tentang budidaya sayuran organik pada perusahaan, adanya surat komitmen dari semua petani untuk Bertani secara organik, mempunyai peta wilayah dan peta produksi.



23



Cara untuk mengetahui bahwa sistem budidaya yang digunakan adalah sistem budidaya organik adalah dengan melakukan uji laboratorium. Sampel yang diambil adalah tanah, air, dan produk. Indikator tanah yang layak untuk budidaya sistem organik adalah tanah dengan pH 5 sampai 6 dan bebas kandungan bahan kimia sintetis. CV Tani Organik Merapi membuka cabang di Solo dan Magelang yang akhirnya menjadi. Cabang di Solo dibuka pada tahun 2010 dan di Magelang tahun 2012. Pembukaan cabang ini dilakukan untuk saling memenuhi kebutuhan permintaan, karena kondisi wilayah Yogyakarta yang panas lebih cocok untuk budidaya sayuran daunm sedangkan kondisi wilayah Magelang yang merupakan dataran tinggi lebih cocok untuk budidaya sayuran buah, bunga, dan umbi. Wilayah pemasaran CV Tani Organik Merapi Yogyakarta meliputi supermarket di kota Yogyakarta, cabang Magelang meliputi supermarket di kota Magelang, Semarang, Ungaran, dan Salatiga sedangkan cabang Solo hanya memasarkan di supermarket Solo dan Klaten. g. Struktur organisasi CV Tani Organik Merapi dipimpin dan dibentuk oleh dua orang yaitu Untung Wijanarko dan Sugiarto. Pemilik perusahaan membawahi bendahara



yaitu



Yuli



Dyah



Sihanti.



Bendahara



membawahi



koordinator lapangan yaitu Riyanto. Koordinator membawahi bagian produksi, bagian pengemasan dan bagian pemasaran. Penyusunan struktur organisasi bertujuan untuk membedakan satu tugas dengan tugas lainnya sehingga lebih efisien, mempermudah koordinasi dan memberikan pembatasan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing



- masing. Menurut Handoko (2003), struktur organisasi



menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan diantara fungsi – fungsi, bagian – bagian atau posisi – posisi, maupun orang – orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda – beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi di CV Tani Organik Merapi adalah sebagai berikut



24



Untung W Sugiarto Owner



Diah Sihanti Manajer



Riyanto Assisten Manajer



Riyanto



Budi Susilo Koor. Pengemasan dan pemasaran



Koor. Agrowisata



Bejo, Sokiyar, Poniman Budidaya



Sajiyo, Jumartilah



Yuli, Truya



Umum



Pengemasan



Rizky, Petrus, Arifin, Timotius, Yeri Pemasaran



Gamabar 1. Struktur Organisasi CV Tani Organik Merapi Masing – masing pemangku jabatan memiliki tugas pokok dan fungsi serta tanggung jawab yang berbeda – beda. Adapun rincian nya adalah sebagai berikut 1. Pemilik (Owner) Pemilik atau owner memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam memimpin perusahaan, membuat peraturan dan kebijakan, bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian perusahaan, memnetapakan strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan, sebagai perwakilan perusahaan, penerima dan pemberhentian karyawan perusahaan, mengawasi seluruh kegiatan perusahaan mulai dari administrasi, kepegawaian, hingga pengadaan barang.



25



Pada intinya owner adalah pemegang tanggung jawab tertinggi di dalam perusahaan ini. 2. Manajer Manajer



bertanggung



jawab



dalam



mengurus



kegiatan



administrasi. Manajer bertugas pesanan dari konsumen dan mengatur pesanan kepada mitra. 3. Asisten manajer Asisten manajer bertanggung jawab membantu manajer dsalam menjalankan tugasnya, mengawasi kinerja koordinator agrowisata dan korrdinator pemasaran dan pengemasan. 4. Koordinator agrowisata Koordinator agrowisata bertugas dalam mengawasi bagian budidaya dan bagian umum. Koordinator agrowisata bertanggung jawab untuk mengatasi permasalahan di lahan budibaya dan menjadi pembimbing lapangan bagi mahasiswa yang melakukan praktik kerja lapangan, magang, maupun penelitian di CV Tani Organik Merapi. Koordinator agrowisata membawahi bagian budidaya dan bagian umum 1) Bagian budidaya Bagian budidaya memiliki tugas dan wewenang yaitu melakukan seluruh proses budidaya dilahan produksi milik CV Tani



Organik



Merapi.



Kegiatan



budidayanya



meliputi



pengolahan lahan, persemaian, penanaman, pemeliharan, pemanenan, pembuatan pupuk organik cair dan padat, serta pembuatan pestisida nabati. 2) Bagian umum Bagian umum memiliki tugas yaitu membantu kegiatan administrasi, mengontrol kesesuaian kebutuhan pasar dan jumlah produk yang harus disediakan. Pengadaan peralatan dan kebutuhan perusahaan juga merupakan tugas dari bagian umum.



26



5. Koordinator pemasaran dan pengemasan Koordinator pemasaran dan pengemasan bertugas mengawasi bagian pemasaran dan bagian pengemasan. Koordinator pemasaran dan



pengemasan



bertanggung



jawab



untuk



mengatasi



permasalahan yang terjadi dibagian pengemasan dan pemasaran. 1) Bagian pemasaran Bagian pemasaran memiliki tugas melakukan pengiriman sayuran dan pengecekan ke supermarket dan café. Tugas lain dari bagian pemasaran ini adalah membantu manajer dalam merekapitulasi penjualan dan faktur penjualan. 2) Bagian pengemasan Bagian pengemasan memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu menerima sayuran yang berasal dari lahan milik perusahaan sendiri atau dari mitra. Kegiatan pengemasan meliputi pascapanen



(pencucian



pengemasan.



Bagian



dan



sortasi),



pengemasan



penimbangan



dibantu



oleh



dan



bagian



pemasaran setelah selesai melakukan kegiatan pemasaran. h. Ketenagakerjaan CV Tani Organik Merapi memiliki jumlah karyawan keseluruhan sebanyak 17 orang. Jumlah karyawan untuk bagian budidaya sebanyak 4 orang, bagian pengemasan 3 orang, bagian umum 2 orang, bagian pemasaran 5 orang, koordinator 2 orang dan manajer 1 orang. CV Tani Organik Merapi menggunakan sistem pengajiahan bulanan. Penerapan sistem 1 hari libur dalam 7 hari kerja dan hari libur diberikan bergiliran jadi tidak ditetapkan hari liburnya akan tetapi satu orang satu hari libur misalnya karyawan A libur hari senin, karyawan B libur hari selasa begitu seterusnya. Sistem seperti ini diterapkan agar tidak terjadi kekurangan karyawan karena sistem pemasaran ini dan permintaan akan barang selalu ada setiap harinya. Jam kerja yang di CV Tani Organik Merapi mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB untuk



27



bagian produksi. Bagian pengemasan jam kerja mulai dari pukul 09.30 WIB sampai selesai. Prosedur perekkrutan tenaga kerja melalui lamaran dan wawancara serta mendapatkan pelatihan selama 3 bulan, kemudian dilanjutkan dengan penetapan kontak dalam durasi tertentu dengan kinerja. Tenaga kerja akan mendapatkan hadiah seperti tambahan uang transportasi dan tambahan bonus gaji untuk semua karyawan baik pekerja dilahan maupun dirumah kemas. Bonus tersebut diberikan pada saat pencapaian target produksi terlaksana dengan baik, sedangkan hukuman diberikan kepada karyawan yang kinerjanya tidak baik. Karyawan akan diberi teguran berupa surat peringatan serta diselesaikan secara kekeluargaan. i. Bidang usaha CV Tani Organik Merapi tidak hanya bergerak dalam bidang agribisnis tanaman sayuran organik saja tetapi, CV Tani Organik Merapi memiliki beberapa ruang lingkup usaha. Adapun ruang lingkup usaha di CV Tani Organik Merapi adalah sebagai berikut: 1. Budidaya sayuran organik 2. Agrowisata organik 3. Agribisnis pertanian organik 4. Jasa konsultasi pertanian organik 5. Mengadakan layanan bimbingan siswa atau mahasiswa magang, PKL, ataupun penelitian. j. Kemitraan CV Tani Organik Merapi melakuan pola kemitraan dengan petani – petani yang biasa sering disebut dengan sistem plasma. Sistem ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Plasma sendiri terdiri dari Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), Poktan dan petani kecil. Prosedur keplasmaan diawali dengan sosialisasi yang dilakukan oleh CV Tani Organik Merapi kepada petani. Kemudian pengisian formulir identitas diri dan ada penandatanganan perjanjian untuk bertani secara



28



organik. Setelah itu lakukan pengaturan sistem tanam. Sistem tanam ini berlaku berbeda setiap petani mitra atau plasma. Hal ini didasari oleh permintaan konsumen yang berbeda – beda, kemudian jenis lahan dan kondisi iklim dari lahan petani mitra atau plasma tersebut cocok ditanami oleh sayuran seperti apa. Alasan lain adalah agar merotasi lahan petani plasma agar tidak jenuh untuk ditanami satu jenis tanaman secara terus menerus. Alasan lain adalah untuk meminimalisir kegagalan. Kegagalan yang dimaksud adalah ketika ada satu petani mitra atau plasma yang mengalami gagal panen, maka dapat ditutup dengan hasil panen petani plasma yang lain. Benih sayuran diberikan oleh CV Tani Organik Merapi dan hasil panen diberikan untuk CV Tani Organik Merapi dengan harga yang telah disepakati sebelum nya antara petani dengan perusahaan. Antara petani



mitra



atau



pelasma



dengan



pihak



perusahaan



rutin



melaksanakan pertemuan setiap 3 bulan sekali dengan tujuan untuk membahas pengaturan sistem tanam dan mencari solusi atas kendala -kendala yang dihadapi B. Kegiatan yang dilaksanakan Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan magang di CV Tani Organik Merapi ini dimulai dari budidaya hingga pasca panen dan pemasaran. C. Pembahasan hasil magang a. Budidaya Secara umum, proses pelaksanaan budidaya yang ada di TOM ini sama seperti budidaya dilain tanaman dilain tempat. Namun, ada sedikit perbedaan dalam teknis pelaksanaannya. Karena sesuai dengan nama perusahaan sistem pertanian yang ada adalah pertanian organik jadi setiap teknis pertaniannya tentu harus memperhatikan aspek organik dan tidak boleh sedikitpun terkena atau terinfeksi bahan kimia. Secara



29



lebih rinci, proses budidaya yang dilakukan di TOM adalah sebagai berikut 1. Persiapan lahan Sebelum melakukan budidaya tanaman, tahap awal yang kita lakukan adalah persiapan lahan terlebih dahulu. Hal hal yang biasa dilakukan didalam persiapan lahan di TOM yaitu membersihkan lahan dari sisa – sisa tanaman yang ada disekitar bedengan, intinya adalah melakukan pemberishan lahan terlebih dahulu hingga sekeliling bedengan bersih. Sisa – sisa tanaman atau gulma yang ada disekeliling bedengan tadi tidak dibuang akan tetapi di letakan diatas bedengan untuk nantinya ditimbun yang berfungsi untuk menambah unsur hara. 2. Pengelolaan air Pengelolaan air merupakan hal yang vital bagi pertanian organik. Banyak peristiwa yang terjadi bahwa air menjadi masalah utama dalam pertanian organik. Air yang mengandung sedikit saja bahan kimia apabila di aplikasikan pada lahan budidaya atau tanaman akan membuat tanah menjadi mengandung bahan kimia dan pertanian menjadi tidak organik. CV Tani Organik Merapi dalam SOP perusahaan dijelaskan bahwa sebelum air masuk ke lahan pertanian atau digunakan untuk menyiram



tanaman,



air



terlebih



dahulu



masuk



dikolam



penampungan untuk meminimalkan kadar air dari pencemaran bahan kimia. Perusahaan menaman pohon pisang wuluh/ungu disekitar pintu air masuk dan membuat 3 penampuang air (2 penampungan kecil dan 1 penampungan besar/kolam). Air masuk melewati



tanaman



pisang



wuluh/ungu



untuk



masuk



ke



penampungan pertaman. Terdapat tanaman eceng gondok di kolam penampungan tersebut. Kemudian air masuk di penampungan ke dua yang mana penampuang air tersebut terbuat dari batu bata merah yang ditata disekitar penampungan. Disamping dibuat 2



30



pembatas dari bamboo yang dianya sehingga menjadi 3 ruang yaitu ruang pertama berisi iju, ruang kedua berisi batu kali dan batu gamping, dan ruang ketiga berisi arang. Setelah itu, air masuk di penampungan ke tiga. Pada kolam ke tiga, diberi tanaman eceng gondok yang berfungsi sebagai penanda atau indicator air. Jika tanaman eceng gondok sudah tidak tumbuh subur, daun kecil – kecil berubah warna menjadi kekuning – kuningan, kemudian disekitar air tidak di temukan telur keong berarti kondisi air sudah baik dan sudah bias diaplikasikan ke lahan budidaya. Air yang diaplikasikan ke tanaman atau lahan budidaya adalah air dengan kandungan unsur N kimia dibawah 5. 3. Pengolahan lahan Pengolahan lahan yang dilakukan di TOM dilakukan secara tradisonal menggunakan cangkul. Jika Tarik ke atas, TOM merupkan sebuah perusahaan yang berada dikelas menengah. Namun, sangat disayangkan karena belum ada teknologi pertanian yang masuk disana. Tidak adanya alsintan karena TOM merupakan P4S yang menjadi contoh bagi petani lain. Dikhawatirkan bila di TOM mesasukan alsintan, petani lain tidak dapat mencontohnya. Alasan lain karena dikhawatirkan bila memasukan alsintan, dikhawatirkan ada kebocoran bahan bakar sehingga menyebabkan lahan terkena zat kimia dan dikhawatirkan memunculkan polusi yang lain. Teknis pengolahan lahan di TOM sama seperti pengolahan lahan pada umumnya, yaitu dengan membalik tanah dari tanah bawah dipindahkan ke permukaan. Sisa – sisa tanaman dan gulma disekeliling bedengan tadi dibalik bersamaan dengan proses pembalikan tanah. Jadi, sisa – sisa tumbuhn tersebut akan membusuk didalam tanah sehingga dapat menjadi pupuk alami bagi tanah. Hal ini sebenarnya sering dilakukan oleh petani lain, namun bagi pertanian organic, proses tersebut sangat penting untuk



31



dilakukan yang bertujuan untuk menambah unsur hara pada tanah. Tanah yang sudah lama diberi perlakuan secara organik biasanya memiliki krakter yang lebih gembur, tidak keras, dingin dibagian dalamnya, dan banyak cacingnya. Apalagi didukung dengan kondisi lahan yang terletak di dekat gunung Merapi membuat kondisi tanah menambah nilai plus akan kesuburan tanah. Jika pengolahan tanah dilakukan dengan baik maka hasilnya tanah akan menjadi lebih gembur. 4. Pemupukan dasar dan pemberian zeolit Setelah proses pengolahan lahan selesai, maka tahap selanjutnya adalah pemberian pupuk dasar dan juga pemberian zeolit pada bedengan, cara pemberiannya standar di TOM adalah 1 m2 = 1kg pupuk dasar. kemudian diatasnya diberi zeolite dengan pemberian nya 10 m2 = 1 kg. zeolite nantinya duganakan untuk menetralkan pH tanah. Setelah semua siap langkah selanjutnya adalah pembalikan tanah. Tanah kembali dibalikan bagian atasnya kira – kira 5-8 cm agar semua campuran tadi tercampur rata dengan tanah. Setelah semua tercampur rata, langkah selanjutnya adalah merapikan bedengan hingga terlihat menarik dan memudahkan dalam proses penanaman dan perawatan nanti. Tanah yang sering diberikan perlakukan secara organic akan menghasilkan tanah yang semakin lama semakin gembur. Hal ini merupakan nilai plus dari pertanian organik. Jika dibandingkan dengan pertanianyang mengunakan pupuk kimia, semakin lama tanah akan menjadi keras dan sulit untuk diolah. 5. Pembibitan Pembibitan dilakukan bersamaan dengan pengolahan lahan. Apabila lahan sudah siap dan proses pemberian pupuk dasar dan zeolit sudah dilaksanakan maka proses pembibtan bisa dilakukan. Benih ditanam didalam tanah dengan kedalaman 1 – 2 cm, lalu lakukan penyiraman secara rutin agar pertumbuhan dari benih



32



dapat maksimal. Secara umum proses pembibitan yang dilakukan di CV Tani Organik Merapi ini sama dengan pembibitan tanaman yang dilakukan ditempat lain. Perbedaan pembibitannya hanya terletak di tempat hidup atau tempat pembibitan dari tanaman tersebut yang sudah berbasis organic yang didalam nya sudah termuat tanah, sisa sisa tanaman sebelumnya, pupuk organic padat atau pupuk kendang, dan zeolite. 6. Pemasangan mulsa Pemasangan mulsa hanya dilakukan pada jenis tanaman tertentu saja. Tidak semua tanaman yang ada di TOM ditanam dengan menggunakan mulsa. Untuk jenis tanaman sperti kacang Panjang, okra, buncis, ginseng, dan cabe diperlukan mulsa agar mempermudah proses perawatan tanaman. Untuk jenis tanaman seperti bayam merah, kangkong, pakchoy, bayam dan lain sebagainya tidak diperlukan mulsa dalam proses penanamannya maka dari itu, setelah pemupukan dasar dan pembelian dolomit bias langsung ke tahap penanaman. 7. Penanaman Proses penanaman yang dilakukan di TOM sama seperti proses



penanaman



tanaman



lain



pada



umumnya.



Dalam



pelaksanaan magang ini, ada berberapa jenis tanaman yang ditanam. Tanaman tersebut antara lain bayam merah, kangkung, kacang Panjang, buncis, okra, bayam hijau, pakchoy dan lidah buaya. Taman bayam merah di tanam di pada 2 bedeng, buncis 2 bedeng, kacang Panjang 2 bedeng, okra 1 bedeng, kangkung 2 bedeng, bayam hijau 1 bedeng, pakchoy setengah bedeng, dan lidah buaya 2 bedeng besar. Sebelum ditanam, tanah disiram terlebih dahulu fungsinya agar mudah dalam proses penanaman. 8. Perawatan Perawatan tanaman yang ada di TOM sama seperti perawatan tanaman pada umumnya. Hanya yang membedakan



33



adalah teknis merawatnya saja. Karena besic TOM adalah pertanian organic maka dalam proses perawatannya pun harus organic juga. Namun secara umum perawatan yang diberikan adalah sama mulai dari penyiraman setiap pagi dan sore setiap hari, sanitasi lahan, penyulaman, kemudian bila terdapat hama dapat diberikan pestisida nabati, dan pemberian pupuk organik bsik padat maupun cair. CV Tani Organik Merapi ini juga memiliki SOP (Standart Operational Procedure) dalam melakukan perawatan tanaman budidaya secara organik sehingga, semua karyawan terutama yang budidaya harus mengikuti SOP yang sudah dibuat oleh perusahaan khususnya berkaitan dengan sistem budidaya organik, pengendalian hama secara ramah lingkungan, dan pemupukan organik. 9. Pemberian POC (Pupuk Organik Cair) POC atau pupuk organik cair merupakan pupuk organik cair yang terbuat dari urine. Di perusahaan ini, POC dibuat dari urine kambing yang dibeli dari luar dan bukan urine kambing yang berasal dari TOM. Sebenarnya pemberian POC termasuk dalam tahap perawatan. Pemberian POC tahap pertama ini dilaksanakan pada tanaman yang berusia 2 minggu atau 14 HST (Hari Setelah Tanam). Pemberian POC tahap kedua diberikan setiap 1 minggu sekali. Kemudian pemberian POC terus dilakukan hingga tanaman tersebut panen kecuali tanam tertentu seperti cabai yang memiliki usia produktf yang lama. Pemberian POC dilakukan dengan perbandingan 10:1 artinya setiap 10 liter air campurkan dengan 1 liter POC. Pemberian POC sendiri bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan dari tanaman tersebut. 10. Panen Untuk kegiatan panen di CV Tani Organik Merapi secara umum sama dengan yang lainnya hanya saja di TOM ini namun ada perlakuan khusus. Dalam pemanenan dihindarkan dari berbagi alat



34



yang dapat menyebabkan kontaminasi terhadap lahan. Karena bersifat organik dikhawatirkan ada salah satu bahan kimia yang dapat mencemari lahan. Pemanenan hasil pertanian sama dengan pemanenan hasil pertanian hortikultura lainnya. 11. Pasca panen Pasca panen produk di CV Tani Organik Merapi sebagian besar merupakan produk segar organik yang dipacking sedemikian rupa dan siap dipasarkan. Namun, diruang tamu kantor, terdapat berbagai jenis pascapanen yang berupa olahan dari produk segar tersebut. Kebanyakan produk olahannya berupa keripik – keripik namun, ada produk beras organik yang terpajang di tempat tersebut. Jika dilihat dari banyaknya produk olahan tersebut, jumlahnya sangat sedikit. kemungkinan b. Pengendalian hama ramah lingkungan CV Tani Organik Merapi memiliki SOP (Standart Operational Procedure) sendiri dalam melakukan kegiatan budidaya dan kegiatan pertanian organik lainnya, termasuk pengendalian hama secara ramah lingkungan. Pada SOP CV Tani Organik Merapi pengendalian hama ramah lingkungan mengandung unsur “panas, pahit, dan bau menyengat”. Tiga unsur ini dinyatakan ampuh untuk mengusir dan mengendalikan hama dan tentunya bersifat ramah lingkungan. Bahan yang dapat digunakan yang mengandung ke tiga unsur tersebut adalah jahe (panas), brotowali (pahit), bawang putih (bau menyengat). Dalam SOP CV Tani Organik Merapi, ketiga bahan tersebut dihaluskan dan dicampur dengan 1 liter air matang atau air mineral. Kemudian diaduk merata lalu diamkan selama 1 hari 1 malam atau selama 24 jam. Pemakaian atau pengaplikasiannya setiap 1 tutup botol pesnab untuk 1 liter air. Biasanya diaplikasikan setiap satu minggu sekali atau melihat dari urgensitas terserang hama. Selain yang terdapat dalam SOP, dalam rangkaian kegiatan magang yang dilaksanakan di CV Tani Organik Merapi, ada pesnab



35



atau pestisida nabati lain yang digunakan dalam pengendalian hama sejenis belalang dan ulat. Pestisida nabati tersebut terbuat dari buah maja dan labu siam. Pembuatan pestisida nabati ini halus kan 3,5 kg buah maja dan 3 buah labu siam, setelah itu kedua bahan tersebut benar – benar halus, campurkan dengan 6 liter air. Setelah tercampur rata diamkan selama 1 hari 1 malam dan harus ditutup rapat agar proses fermentasi maksimal. Pengaplikasian pestida nabati ini setiap 1 liter pertisida nabati dicampurkan dengan 2 liter air, kemudian campuran tersebut di masukan dalam spryer yang nantinya diaplikasikan dengan cara disemprotkan dengan 70% dari bawah dan 30% dari atas. Hal ini dikarenakan hama kebananyakan bersembunyi di balik daun sehingga jika kita menyemprot dari atas maka bagian bawah daun di tanaman yang umumnya merupakan tempat tinggal hama tidak akan tersemprot dan hama tidak akan pergi dari tempatnya. Kebanyakan petani belum terlalu paham akan teori ini sehingga petani yang menggunakan pestisida kimia pun terkadang merasa rugi ketika pengaplikasiannya tidak sesuai harapan yang disebabkan salah cara pengaplikasiannya. Fungsi dari pestisida nabati ini lebih kepada mengusir dari hama yang menyerang tanaman. Buah maja yang pahit dan labu siam yang memiliki getah yang digunakan sebagai perekat ini dinilai ampuh untuk mengusir hama – hama seperti ulat, belalang, dan hama lain sejenisnya. Pestisida nabati memiliki ciri khas yaitu ramah lingkungan, pestisida nabati cocok bila di aplikasikan di lahan pertanian orgganik.hal ini karena pestisida nabati tidak memiliki bahaya yang lebih baik bagi tanah, hama, maupun manusia. c. Pembuatan dan pengaplikasian pupuk organic padat Pembuatan pupuk organik padat atau POP atau pupuk kandang merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan ketika pelaksanaan magang di CV Tani Organik Merapi. Pembuatan pupuk organik padat



36



di CV Tani Organik Merapi berbahan dasar kotoran sapi padat. Dalam pelaksanaan, pembuatan pupuk organik padat ini dibuat di suatu tempat yang dinamakan rumah pupuk. Rumah pupuk ini merupakan suatu rumah yang digunakan untuk membuat dan menyimpan pupuk. Pembuatan pupuk organik padat memerlukan waktu yang cukup lama terutama dalam proses fermentasinya hingga siap digunakan. Apapun rincian bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk yaitu: 1. Kotoran sapi (2 ton) 2. Gedebok pisang 3. Sayuran sisa sortiran 4. Stardek (2 kg) 5. Zeolit (secukupnya) 6. Tetes tebu (3 liter) 7. Air (25 liter) Dari pelaksanaan magang tersebut, didapat tahapan membuat pupuk organik padat. 1. Kotoran sapi sebanyak kurang lebih 2 ton dibagi menjadi 2 bagian dengan mencangkul dan memisahkan keduanya, 2. Lapisan yang tidak dipisahkan tersebut diberi stradek hingga rata lalu di beri zeolit secara merata juga 3. Setelah itu campurkan cacahan gedebog pisang dan daun – daun hijau atau sisa sisa sayuran yang tidak lulus tahap pensortiran dan mudah membusuk diatas kotoran sapi yang sudah diberi stardek dan zeolit diatasnya. 4. Siram kotoran sapi dan limbah dapur yang mudah busuk tadi dengan larutan tetes tebu hingga merata 5. Taburkan lagi stardek dan zeolit secara merata 6. Lalu siram lagi dengan larutan tetes tebu hingga semua terkena larutan tersebut.



37



7. Tutup dan timbun semua campuran tadi dengan kotoran sapi yang dipisahkan tadi hingga semua tertutup rata 8. Taburkan lagi dengan stardek dan zeolite 9. Siram lagi dengan larutan tetes tebu 10. Tutup kotoran tersebut dengan terpal dan jangan di ganggu 11. Setiap 2 minggu kotoran diaduk hingga rata 12. Tunggu hingga kurang lebih 3 – 4 minggu dan pupuk siap digunakan Pupuk yang sudah sangat baik dignakan adalah pupuk yang memiliki tekstur yang sedikit keras dan menggumpal, keadaan pupuk seperti yang dikatakan diatas biasa sering disebut pupuk yang sudah matang. Pengaplikasian pupuk organik padat ini biasa digunakan untuk pupuk dasar dalam proses budidaya tanaman di CV Tani Organik Merapi. Untuk satu bedengan berukuran Panjang 7 meter, diberikan pupuk organik padat ini sebagai pupuk dasar sebanyak 2 gerobak. d. Pembuatan dan pengalikasian pupuk organic cair Pelaksanaan budidaya yang dilakukan oleh pihak perusahaan CV Tani Organik Merapi dalam perawatannya diperlukan pupuk organik cair. Pupuk organik cair bersifat sebagai pupuk susulan. Menurut salah satu karyawan dibagian budidaya pak Poniman, pupuk organik cair yang terbukti paling baik dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah pupuk organik cair yang berbahan dasar urine kambing dan kelinci. CV Tani Organik Merapi memiliki SOP (Standart Oprational Precedure) dalam pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik cair. Pada kegiatan magang, tidak dilakukan pepmbuatan pupuk organik cair yang sama dengan SOP, hanya pada kegiatan magang terdapat kegiatan membuat pupuk organik cair dengan cara lain. Didalam SOP, pembuatan pupuk organik cair berbahan dasar dari urine kambing. Urine kambing tersebut dimasukan kedalam suatu wadah atau drum.



38



Masukan sedikit kotoran sapi yang halus dan limbah sayuran yang tidak lolos pensortiran, kemudian tambahkan tetes tebu, zeolit, dan lebih baik ditambahkan air kelapa kemudian tambahkan air secukupnya. Aduk rata setelah itu tutup rapat drum tersebut. Setiap 3 hari sekali dibuka untuk dibuang gasnya setelah itu dapat diaduk kembali. Menurut SOP perusahaan, tanda pupuk dapat digunakan adalah bau pupuk menjadi harum seperti bau tetes tebu dan biasanya dapat digunakan setelah 3 – 4 minggu. Pengaplikasian pupuk organik cair ini, setiap 1 liter pupuk organik cair di campurkan 10 liter air. Pupuk organik cair ini bersifat pupuk susulan, diaplikasikan ketika usia tanaman sudah mencapai 2 minggu atau 14 hst (hari setelah tanam). Pengaplikasian berikutnya dilakukan setiap 1 minggu sekali dan terus dilaksanakan hingga tanaman tersebut panen. Hal ini berlaku untuk tanaman jenis daun – daunan yang hanya sekali panen. Untuk tanaman seperi cabai, pengaplikasian pupuk setiap 1 minggu sekali terus dilakukan hingga tanaman tersebut tidak produktif lagi. Selain pupuk organik cair berbahan dasar urine kambing ini, didalam SOP CV Tani Orgaik Merapi ini ada pupuk cair organik dengan berbahan dasar lainnya. Terdapat POC berbahan dasar lele yang mengandung unsur N (Natrium), berbahan dasar tulang sapi yang mengdung unsur K (Kalium), berbahan dasar brotowali yang mengandung unsur P (fosfat), dan berbahan dasar cangkang telur yang mengandung unsur Ca (kalsium). Didalam kegiatan magang, terdapat kegiatan membuat molase yang berbahan dasar lain yang tidak terdapat di SOP perusahaan. Molase dibuat dari cacahan batang pisang yang dicampurkan dengan gula aren dan ditambah air cucian beras. Kemudian campuran tersebut diaduk hingga tercamput rata. Setelah itu ditutup rapat selama kurang lebih 7 – 9 hari untuk dapat di aplikasikan. Pengaplikasiannya 1 tutup botol dari molase ini digunakan untuk 1 liter air. Sebenarnya fungsi



39



dari molase ini untuk meningkatkan mikroba dalam tanah hingga dapat menyuburkan tanah. e. Packaging Packaging atau pengemasan meruapakan hal yang sangat penting dilakukan sebelum kegiatan pemasaran. Packaging atau pengemasan memiliki fungsi sebagai pelindung agar produk dapat bertahan lama dan terlihat menarik. CV Tani Organik Merapi sebelum memasarkan produk pertanian organiknya, harus melakukan packaging atau pengemasan produk terlebih dahulu. Ada sekitar 37 jenis sayuran yang dijual oleh CV Tani Organik Merapi ini dan semua produk tersebut harus melewati proses pengemasan terlebih dahulu sebelum di pasarkan. Kemasan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis produk. Untuk produk jenis sayuran daun, umumnya dikemas dengan kemasan plastik yang sudah dilobangi terlebih dahulu. Ada 2 ukuran plastik yang digunakan yaitu ukuran 20cm x 50cm dan 20cm x 30cm. Plastik tersebut sudah disablon dengan identitas sayuran organik dan terdapat tulisan TOM dan logo Organik Indonesia. Jenis plastik yang digunakan adalah plastik PP (Polypropiline). Berat per kemasan untuk jenis sayuran daun yang biasa dikemas dengan plastik ini bermacam – macam, mulai dari 150gram, 200gram, 250gram, dan 300gram. Jenis sayuran daun yang biasa dikemas dengan kemasan plastic adalah bayam, kangkung, caisim, pakchoy, selada, dan berbagai jenis sayuran daun lainnya. Teknik pengemasnnya sayuran disortir terlebih dahulu, kemudian ditimbang dan harus sedikit dilebihkan. Hal ini bertujuan bila terjadi penyusutan beratnya tetap masuk dalam berat yang sudah di tentukan yaitu 150gram – 300 gram. Setelah itu di rekatkan dengan isolasi bening. Setelah direkatkan langkah selanjutnya adalah sayuran dimasukan kedalam plastik dan dibagian ujung plastik di tutup rapat dan di rekatkan lagi dengan isolasi bening. Untuk jenis sayuran



40



tertentu, ada teknis yang ditutup dengan menggunakan siller. Jenis sayuran yang bias menggunkan Teknik siller dalam merapatkan plastic adalah selada. Kemasan lainnya adalah dikemas dengan plastik wrapping. Pada umumnya jenis sayuran yang di kemas atau di packing dengan plastik wrapping adalah jenis sayuran buah. Teknis pengemasannya adalah buah diberi alas terlebih dahulu dapat berupa anyaman bambu, setelah itu buah ditimbang sesuai ketentuan dan disusun rapi. Kemudian, beri label terlebih dahulu di atas buah tersebut lalu lapisi dengan plastic wraping hingga rapat dan kedap udara. Jenis sayuran buah yang biasa di wrapping adalah tomat, cabai, wortel, dan jenis sayuran buah lainnya. Untuk jenis buah yang Panjang seperti pare, kacang Panjang, oyong dan lain sebagainya hanya tinggal di beri isolasi bening dan diberi label. Langkah selanjutnya beri label dan barcode pada kemasan setelah itu beri label exp atau kadaluarsa produk. Semua jenis produk CV Tani Organik Merapi dapat digunakan hingga 1 minggu. Setelah itu produk yang sudah melewati proses pemberian label dan exp, disusun berdasarkan permintaan supermarket sebelum nantinya di antar ke supermarket – supermarket. f. Pemasaran Tahap akhir dari proses agribisnis adalah pemasaran produknya. Pada CV Tani Organik Merapi, proses pemasaran diawali dengan proses dropping barang terlebih dahulu. Proses droping dilakukan dengan menggunakan mobil yang dimulai pada pukul 03.00 WIB, kemudian mobil berkeliling untuk mengantarkan barang tersebut ke supermarket – supermarket. Setelah itu pada pukul 07.00 WIB, karyawan dibidang pemasaran pergi ke supermarket untuk melakukan proses pengecekan barang Bersama dengan karyawan dari supermarket. Adapun alur proses pengecekan barang adalah sebagai berikut 1. Karyawan TOM mengisi buku absen yang ada di supermarket, buku absen yang berjudul absen suplier.



41



2. Karyawan menyerahkan kertas orderan yang dikirim pihak supermarket ke pihak perusahaan CV Tani Organik Merapi 3. Tunggu hingga dipanggil 4. Setelah dipanggil, karyawan TOM masuk dengan membawa barang yang di order untuk di cek. Proses pengecekan meliputi berat dan kualtisa dari produk yang order. Apabila berat produk tidak sesuai dengan yang tertera di kertas orderan maka sayuran tidak diterima oleh pihak supermarket. Kemudian bila kondisi sayuran layu, memiliki lubang pada daun yang banyak, busuk, terdapat ulat, dan sudah kadaluarsa maka produk dikembalikan ke pihak perusahaan CV Tani Organik Merapi. 5. Sayuran yang lolos pengecekan langsung dibawa ke dalam supermarket di standing display yang nantinya akan ditata oleh pramuniaga supermarket. Kaitannya dengan subsistem agribisnis, CV Tani Organik Merapi ini sudah ada dalam 5 subsistem agribisnis tersebut. Mulai dari penyediaan sarana produksi yang disediakan oleh perusahaan kepada karyawan bidang budidaya dan petani mitra yang sistemnya subsidi kepada petani mitra. Kemudian subsitem agribisnis yang kedua yaitu budidaya. Budidaya di CV Tani Organik Merapi ini sudah berbasis organik dengan sistem organik dan telah memperoleh sertifikat organik. Subsistem agribisnis yang ke tiga yaitu pengolahan hasil, CV Tani Organik Merapi ini umumnya menjual produk organik segar dengan pengolahan pascapanen yang baik. Mulai dari pencucian, pensortiran, hingga pengemasan dan pelabelan. Tidak hanya itu pengolahan hasil milik CV Tani Organik Merapi ini juga ada yang berupa beras organik dan juga cemilan seperti keripik yang berlabelkan TOM. Subsistem agribisnis yang ke 4 yaitu pemasaran. Perusahaan ini sudah berhasil memperkenalkan dan memperjualkan produk sayuran organiknya hingga menguasai pangsa pasar supermarket atau pasar modern di Yogyakarta, kemudian ada yang masuk hingga ke pasar 42



modern atau supermarket di magelang, semarang, dan solo. Rencana pemasaran akan masuk ke bali namun harus memlalui beberapa pertimbangan lagi agar proses penjualan tersebut dapat terlaksana, ujar coordinator lapangan pak Riyanto. Subsistem agribisnis yang ke 5 yaitu jasa penunjang kegiatan agribisnis Pemasaran produk dari CV Tani Organik Merapi ini dijalankan dengan



strategi



yaitu



mengoptimalakan



dan



mengedepankan



profesionalisme dan kepuasan pelanggan. Pangsa pasar CV Tani Organik Merapi yaitu ada di supermarket dan café yang ada diwilayah Yogyakarta. Pangsa pasar tersebut antara lain: Superindo jalan kaliurang, superindo seturan, superindo jalan solo, superindo godean, superindo jalan sultan agung, superindo parangteritis, superindo perintis kemerdekaan, hypermart lippo mall, hypermart hartono mall, hypermart jogja city mall, hero jalan malioboro, giant condongcatur, giant jalan urip sumoharjo, giant godean, carrefour ambarukmo plaza, carrefour maguwoharjo, indogrosir, ramai mall, alfamidi, via via café. Ada banyak pangsa pasar yang di kuasai oleh CV Tani Organik Merapi ini, tentunya membutuhkan waktu yang lama dalam menjadikan CV Tani Organik Merapi memiliki pangsa pasar hingga sebesar ini.



43



BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa 1. CV Tani Organik Merapi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pertanian organik yang fokusnya pada agribisnis hingga pemasaran 2. Pertanian organik perlu dilakukan mulai dari sekarang karena memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan dan lingkungan hidup 3. Budidaya tanaman organik memerlukan waktu yang lama agar produk yang dihasilkan benar – benar organik. Namun, berbudidaya tanaman secara organik dapat menekan biaya pengeluaran. 4. Penggunaan pestisida nabati dinilai ampuh mengusir berbagai hama serta ramah lingkungan sehingga tidak merusak struktur tanah 5. Penggunaan pupuk organik secara berkelanjutan akan dapat membuat tanah semakin subur dan gembur. Hal ini berbanding terbalik dengan penggunaan pupuk kimia 6. Pengemasan bertujuan untuk menjaga kualitas produk agar lebih aman, lebih tahan lama dan pengemasan akan dapat menambah nilai jual 7. Sistem pemasaran yang baik adalah pemasaran yang selalu mengedepnkan kepentingan konsumen, menuruti kemauan konsumen, dan tidak mengecewakan konsumen. Perlu ada banyak perjuangan



44



untuk memperoleh pangsa pasar yang besar dan memperoleh banyak keuntungan. B. Saran Penulis menyarankan beberapa hal agar kegiatan magang dapat berjalan lebih baik. 1. Perlu ada penambahan waktu magang sehingga banyak mendapatkan ilmu pengetahuan dan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh di kampus 2. Dalam pelaksanaan magang, perlu adanya penadampingan khusus guna memperoleh informasi lebih. DAFTAR PUSTAKA Aji, Ramadhan Setiyo. 2019. Budidaya dan Pemasaran Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Secara Organik di CV Tani Organik Merapi Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Laporan Tugas Akhir Universitas Jendral Soedirman. Asmaliya, dkk. 2010. Pengenalan Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati dan Pemanfaatannya Secara Tradisional. Oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Ernanda, Fersony. 2010. Perbedaan Hasil dan Biaya Produksi Budidaya Pertanian Organik dan Pertanian Anorganik. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma Gribaldi. 2009. Pertanian Organik dan Teknologi Pendukungnya. Jurnal Agronobis, Vol. 1, No. 2, September 2009 Mayrowani, Henny. 2012. Perkembangan Pertanian Organik di Indonesia. Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 30 No. 2, Desember 2012 Mukthar, Syukrianti, Muhammad Nurif. 2015. Peranan Packaging dalam Meningkatkan Hasil Produksi Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.2, Nopember 2015



45



Sri Nurhayani dkk. 2003. Sifat Kimia Entisol Pada Sistem Pertanian Organik. Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 10 No. 2, 2003 Rhitmana, Agnes Evilia. 2016. Pascapanen dan Pemasaran Baby Kailan Organik di CV Tani Organik Merapi Yogyakarta. Laporan Tugas Akhir Universitas Jendral Soedirman



LAMPIRAN LOGBOOK KEGIATAN MAGANG DI CV TANI ORGANIK MERAPI TAHUN 2019 No



Hari/Tanggal



1



Senin, 11 November 2019



2



Selasa, 12 November 2019



3



Rabu, 13 November 2019



4



Kamis, 14 November 2019



Kegiatan a. Penyerahan b. Pengenalan lingkungan magang c. Packaging d. olah lahan a. Olah lahan b. Pempukan dasar + dolomit c. pemasangan mulsa d. packaging e. pembuatan pestisida nabati a. olah lahan b. pemupukan dasar + dolomit c. penanaman bayam merah, kangkong, buncis, kacang Panjang, okra d. packaging a. Olah lahan b. pemupukan dasar + dolomit c. penanaman



46



Keterangan



5



Jum’at, 15 November 2019



6



Senin, 18 November 2019



7



Selasa, 19 November 2019



8



Rabu, 20 November 2019



9



Kamis, 21 November 2019



10



Jum’at, 22 November 2019



kangkong dan penyemaian bayam hijau d. packaging a. perawatan tanaman b. mengaplikasian POC c. membersihkan lingkungan TOM dari sampah anorganik d. packaging a. perawatan tanaman b. penanaman lidah buaya c. packaging a. perawatan tanaman b. monev oleh pihak kampus c. uji coba alat ozonizer d. packaging a. pendistribusian ke supermarket b. pembuatan pupuk organic padat c. perawatan tanaman d. packaging a. perawatan tanaman b. packaging a. pembuatan laporan magang b. penutupan atau pamitan



47



Gambar 2. Kegiatan penyerahan dan foto Bersama dengan pihak perusahaan



Gambar 3. Packaging dan pengolahan lahan



Gambar 4. Pengambilan pupuk dasar dan penanaman bayam merah



Gambar 5. Penanaman Lidah Buaya dan evaluasi Bersama pembimbing lapangan



48



Gambar 6. Pemberian label dan monev dari kampus



Gambar 7. Pengantaran barang dan pemberian plakat ke perusahaan



Gambar 8. Pencucian sayuran dan pembuatan pupuk organik padat



49



Gambar 9. Nota dan contoh sayuran yang sudah dipacking



50



Gambar 10. Pengaplikasian POC dan Pembuatan Pesnab



51



Gambar 11. Visi misi, komitmen karyawan, nilai Tani Organik Merapi



52