Iwang - Uas Historiografi Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

UJIAN AKHIR SEMESTER HITORIOGRAFI ISLAM Dosen Pengampu : Sucipto, S.Hum.,M.Hum Nama : Iwang Adil Waroto Nim/ Kelas : 196131031/ SPI 4A



1. Jelaskan Pengertian Historiografi Islam? dan apa hubungan historiografi dengan penelitian sejarah ? Jawab : Historiografi Islam merupakan penulisan sejarah yang dicetuskan oleh para muslim dari berbagai golongan. Dapat dikatakan historiografi Islam itu adalah penulisan sejarah oleh orang muslim yang sebagian besar ditulis dengan bahasa Arab, tetapi juga banyak ditemukan lainnya dalam bahasa Persia, China, Melayu. Dalam pembahasannya, historografi Islam ini berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan Islam dan peristiwa sejarah dalam pendidikan Islam. Kemudian hubungan historiografi dengan penelitian sejarah sangatlah erat dan bahkan tidak dapat dipisahkan. Penelitian sejarah diibaratkan sebagai bahan atau data dalam penulisan sejarah. Dengan demikian, Historiografi ini merupakan tahap akhir yang paling utama, karena jika tidak kita tidak bisa menghasilkan hasil penelitian yang releven. 2. Jelaskan hitoriografi yang dilakukan oleh al-Biruni ? Jawab : Dalam pengembangan historiografi, al-Biruni sangat memberikan peran besar. AlBiruni menggunakan pendekatan analisi kebudayaan yang komprehesif. Disamping itu al-Biruni mempelajari ihwal, filsafat, tradisi kebudayaan dan mengaji beberapa sistem kehidupan dalam historiografinya. Dalam penulisan hitorriografi, ia menggunakan beberapa merode seperti dengan pendekatan realistik, klasifikasi antara penilaian dan fakta dan yang terakhir adalah pendekatan logis dan analistis. Selain itu, dalam penelitian karyanya ia juga menggunakan metode wawancara kepada ahlul kitab dan orang-orang yang berpengaruh dalam pengetahuan masalah yang ia kaji. Dengan demikian, pemikiran al-Biruni ini sangat digemari oleh sejarawan pada masanya, karena ia mengkritik sendiri data yang ia teliti sehingga diketahuilah data yang benar dan yang diragukan. 3. Jelaskan historiografi yang dilakukan oleh Ibnu Khaldun ? Jawab : Dalam pendekatan sejarah ataupun penulisan sejarah (historiografi), Ibnu Khaldun membuat gagasan agar hasil dari historiografi seorang sejarawan dapat diterima dan bermanfaat bagi para pembaca. Pertama, para sejarawan harus mengenal lebih dekat kehidupan sebuah bangsa, budaya, tradisi, nilai-nilai akhlak, dan lain sebagainya.



Kedua, seorang sejarawan harusnya dapat meminimalisir perkembangan sejarah di masa lalu atau sekarang, dengan mencari perbedaan atau kesamaannya. Selain itu, dalam penulisan sejarah Ibnu Khaldun juga menggunakan ilmu bantu untuk memahaminya, seperti metode Kritik, metode pendekatan multidimensi, dan metode subjektivitas dan objektivitas. Dalam memahami metode ini, Ibnu Khaldun menggunakan teori filsafat sejarah dan pendekatan sejarah. 4. Jelaskan metode historiografi Islam : a) Metode Riwayat b) Metode Dirayah Jawab : a) Metode Riwayat Bahwa hitoriografi Islam ini pertama kali dicetuskan dari para ahli hadits generasi awal di kalangan kaum muslimin. Mereka inilah dapat dikatakan sebagai sejarawan pertama dalam Islam. Para sejarawan inilah berhasil menciptakan sebuah metode yang menghubungkan suatu informasi sejarah (riwayat). Metode yang dilakukan sejarawan ini sangat berhati-hati dalam mengkaji dan meneliti sebuah informasi sejarah (berita atau riwayat). Dalam hal ini, para sejarawan semestinya harus mengembangkan sifat ketelitian, keadilan, dan selektifitas terhadap penutur sangat dibutuhkan. Historiografi metode riwayat pada masa Al-Thabari semakin menonjol dan tekenal. Karena, dalam penulisan sejarahnya ia tidak lepas dari metode ahli hadits yang digunakan para sejarawan masa awal Islam. Langkah metode sejarah yang ia gunakan adalah pengecekan riwayat, penelitian teks-teks, dan pengkajian terhadap sanad, dan kemudian meninjau kandungan yang dituturkan secara filosofis terhadap isinya. Dengan demikian, para sejarawan muslim sebagian besar perhatiannya diarahkan pada riwayat dan sanad serta membuat konsepsi sejarah berdasarkan Ilmu hadits. b) Metode Dirayah Perkembangan metode sejarah dirayah berlangsung sejalan dengan perkembangan pemikiran sejarawan Islam. Kalau masa metode riwayat alThabari dan sebelumnya, historiografi didasarkan pada riwayat, dan sangat tergantung atau merujuk pada sumber-sumber pertama (hadits). Sejalan dengan perkembangan pemikiran sejarawan Islam, munculah historiografi dirayah. Para sejarawan historiografi dirayah ini memiliki wawasan historis yang komprehensif, yakni menaruh perhatian tehadap pengalaman, penyaksian, dan pengamatan secara langsung disamping juga memahami historiografi riwayat. Para sejarawan metode dirayah ini menaruh perhatian terhadap realistis kegiatan manusia, seperti kondisi geografis, iklim, dan sosial. Historiografi dirayah ini mengalami perkembangan dari masa ke masa, dan mencapai puncaknya pada Ibnu Khaldun. Dalam penelitian sejarah ia menggunakan metode yang didasarkan pada metode obyektif. Dengan



demikian, Ibnu Khaldun mengajukan suatu metode baru, yang tidak hanya sebtas pada berita sejarah saja, tetapi juga dari pengalaman perjalanannya. Dari uraian diatas jelaslah, metode penulisan sejarah awal Islam adalah riwayat, yang lebih diarahkan pada sanad hadits. Hal inilah salah satu problem besar yang dihadapi sejarawan pada fase pertama, yang menaruh perhatiannya sebagian besar diarahkan kepada riwayat dan sanad serta membuat konsepsi sejarah berdasarkan ilmu hadits. Namun pada masa selanjutnya, munculah penulisan sejarah dengan metode dirayah. Dalam metode ini para sejarawan dituntut untuk memiliki wawasan histors yang komprehensif yakni harus menaruh perhatian tehadap pengalaman, penyaksian, dan pengamatan secara langsung perkembangan kehidupan atau kebudayaan di masyarakat.