Jawaban TMK 1 PENDIDIKAN IPS SD [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Jawaban TMK 1 PENDIDIKAN IPS SD 1. Adanya kedua definisi tersebut, berimplikasi bahwa Pendidikan IPS dapat dibedakan menjadi "Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran" dan "Pendidikan IPS sebagai kajian akademik"Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran diterapkan dalam kurikulum di sekolah mulai jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK). Pendidikan IPS di jenjang persekolahan erat kaitannya dengan disiplin ilmu sosial yang terintegrasi dengan pengetahuan lain yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran. IPS di sekolah pada dasarnya bertujuan mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara yang baik (good citizenship). Sebagai warga negara yang baik, peserta didik harus menguasai pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), sikap dan nilai (attitude dan values) yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pribadi maupun sosial serta dapat mengambil keputusan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat di tingkat lokal, regional, maupun global.[2] Sejak tahun 1970-an, Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial mulai dikenal di Indonesia sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik. 2. visi, misi dan strateginya, Barr dkk. studi sosial telah dan dapat dikembangkan dalam tiga tradisi, yakni studi sosial diajarkan sebagai pendidikan kewarganegaraan (citizienship transmmision), studi sosial diajarkan sebagai ilmu sosial, dan studi sosial yang diajarkan sebagai reflective inquiry. A. Studi sosial diajarkan sebagai pendidikan kewarganegaraan yaitu, Pendidikan Kewarganegaraan dalam jenjang pendidikan dasar dan negara secara konseptual mengandung komitmen utama dalam pencapaian dimensi tujuan pengembangan kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. B.Studi sosial diajarkan sebagai ilmu sosial yaitu, Para ahli ilmu sosial menghendaki agar para pemuda melihat dunia ini melalui kacamata seorang ahli ilmu sosial, agar mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan oleh para ahli ilmu sosial, dan menggunakan alat-alat dan konsep-konsep analitis yang biasa dilakukan oleh ahli ilmu sosial. C.Studi sosial diajarkan sebagai reflective inquiri yaitu, proses pengembangan kemampuan berfikir siswa secara rasional, berlogika dengan baik, sehingga siswa memiliki kemampuan dalammengambil keputusan dengan benar yang didasarkan kecerdasan dan kemampuan siswa dalam mengklarifikasikan struktur nilai 3. Perkembangan Kurikulum IPS pada 1975 dan 1984 di Indonesia



Sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik pada tahun sebelumnya, maka padatahun 1975



mulai



diperkenalkan



matapelajaran



Ilmu



Penegtahuan



Sosial



(IPS)



dalam



sistemkurikulum di Indonesia, IPS sebagai matapelajaran baru dalam kurikulum 1975 diberikan untuk jenjang SD, SMP, dan SMA menggunakanpendekatan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan karateristik peserta didik yang adapada di tiap jenjang tersebut. Dapat dikatakan bahwa Kurikulum 1975 memberikan landasan baru bagi kebijakan pengembangan kurikulum di Indonesia. Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh kon sep di bidang manejemen,



yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu renca na pelajaran setiap satuan bahasan. Pendidikan IPS memiliki macam mata pelajaran yang yang dibagi-bagi pada mata pelajaran sejararh, geografi, ekonomi, yang semua itu mencakup dan berkaitan pada ilmu pengetahuan sosial.



Dengan demikian orientasi pendidikan mata pelajaran IPS masuk kekurikulum 1975 masukkedalam SD/MI SMP/MTS, namun IPS sebagai pendidikan akademis mempunyai misi menyampaikan nilai-nilai berdasarkan filsafat pancasila dan UUD 1945. Dalam kurikulum 1984, pengajaran IPS disekolah khususnya pada jenjang sekolah menengah di uraikan berdasrkan disiplin ilmu sosial untuk masing-masing mata pelajaran atau bahkan pembahasan tersendiri secara terpisah. Kurikulum IPS 1984 pada hakikatnya menyempurnakan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan Kurikulum 1975. Pada model kurikulum 1984 untuk jenjang SMP dan SMA tidak banyak mengalami perubahan karena sebagai penyempurnaan dari kurikulum 1975. Demikian pula untuk jenjang SD, mata pelajaran IPS tidak mengalami perubahan artinya kurikulum yang berlaku adalah kurikulum 1975. Berbeda dengan mata pelajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar, untuk jenjang pendidikan menengah, nama IPS tidak lagi digunakan, melainkan disiplin ilmu sosial itu sendiri. Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Oleh karena itu, Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif.



4. secara historis epistemologis kesulitan dalam menelusuri perkembangan pemikiran pendidikan ips di Indonesia karena A.   Karena di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang pendidika IPS setua dan sekuat pengaruh NCSS ( National Council for the Social Studies ). Lembaga serupa yang dimiliki Indonesia adalah HISPIPSI (Himpunan Sarjana Pendidiksn IPS Indonesia). B.      Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ilmu pendidikan IPS masih tergantung pada pemikiran atau kelompok pakar yang ditugasi secara insidental untuk mengembangkan kurikulum melalui Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Balitbang Dikbud ( Puskur ).



5. Analisis kasus perkembangan permukiman, populasi dan kebutuhan makanan dri segi geografi; A.Segi Geografi : Pada daerah dengan kepadatan yang tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk akan lebih sulit dilakukan. Hal ini menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, kesejahteraan, Keamanan, ketersediaan lahan, air bersih dan kebutuhan pangan. Dampak yang paling besar adalah kerusakan lingkungan. B.Segi Ekonomi : Pada masyarakat atau daerah yang mengalami pertumbuhan dan berbagai perkembangan sangat mempengaruhi ekonomi yang ada didalamnya, karena jika suatu wilayah membutuhkan ekonomi yang tinggi namun tidak diimbangi dengan pengurangan kebutuhan maka akan terjadi kerusakan yang berupa ledakan kekurangan dari segi materi maupun olahan pangan dan sumberdaya apapun. C.Segi Sosiologi : Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat.