Job Sheet Pengisian Konvensional Rev 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEMBAR KERJA PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF



SISTEM PENGISIAN KONVENSIONAL



NAMA



: ______________________________



NO



: ______________________________



KELOMPOK



: ______________________________



KELAS/ROMBEL



: ______________________________



©2017



Ilustrasi Gambar Sampul: image.cpsimg.com/sites/carparts-mc/assets/classroom/images/charging_rotor.jpg image.cpsimg.com/sites/carparts-mc/assets/classroom/images/charging_stator.jpg http://www.prestolite.com/pgs_training/training_3.php



DAFTAR ISI



I.



Sistem Pengisian Konvensinal ................................................................................................. 1



II. Kompetensi ............................................................................................................................... 1 III. Alat dan Bahan .......................................................................................................................... 2 IV. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ......................................................................................... 2 V. Langkah Kerja ........................................................................................................................... 2 A. Pemeriksaa Dan Pengukuran Awal Sistem Pengisian ....................................................... 2 B. Pemeriksaan Sistem Pengisian Tanpa Beban ..................................................................... 5 C. Pemeriksaan Hubungan Terminal Kunci Kontak ............................................................... 6 D. Pengujian Penurunan Tegangan .......................................................................................... 7 E. Melepas Alternator Dari Mesin ............................................................................................. 7 F. Pengujian Awal Alternator .................................................................................................... 8 G. Membongkar Alternator .................................................................................................... 10 H. Pengukuran Dan Pemeriksaan Komponen Alternator ........................................................ 11 I.



Pemeriksaan Regulator........................................................................................................ 16



J.



Merakit Alternator ............................................................................................................... 19



K. Memasang Alternator Ke Mesin ......................................................................................... 21 L. Pemeriksaan Dan Pengukuran Akhir Sistem Pengisian ...................................................... 22 M. Akhir ................................................................................................................................... 23 VI. Kesimpulan Secara Keseluruhan dari Pemeriksaan dan Pengukuran .................................. 23 VII. Lampiran ................................................................................................................................. 25



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 1 dari 25 I.



Sistem Pengisian Konvensional Kegiatan praktikum ini akan mempelajari sistem pengisian konvensional. Sistem pengisian konvensional ini terdiri beberapa komponen diantaranya baterai, kunci kontak, sekering, alternator konvensional, regulator, (gambar 1). Sistem pengisian ini berfungsi sebagai sebuah sistem yang teratur untuk mengisi ulang energi listrik di baterai setelah digunakan oleh sistem starter untuk menghidupkan awal mesin kendaraan dan menyuplai seluruh kebutuhan energi listrik di kendaraan. Apabila terdapat salah satu komponen ada yang bermasalah, mesin tidak akan bekerja dengan normal dan mengurangi kenyamanan berkendara, sehingga diperlukan analisis atau mendiagnosa masalah dengan tepat.



Gambar 1. Komponen Sistem Pengisian (Toyota Step 2)



Job sheet ini akan memandu dalam pekerjaan membongkar, mengukur, menguji, memeriksa, merakit komponen sistem pengisian konvensional, selain itu juga akan membantu mengarahkan praktikan agar mampu menganalisis secara menyeluruh sistem pengisian konvensional. Setiap praktikan dapat melaksanakan praktikum ini, setelah menguasai 1) teori kelistrikan otomotif; 2) pembelajaran alat ukur otomotif; dan 3) elektronika dasar. Sebelum melaksanakan praktikum, praktikan harus menyesuaikan antara training object dengan buku manual. Praktikan mengisikan hasil pemeriksaan, tanggapan dari permasalahan, dan kesimpulan dari hasil pemeriksaan pada baris yang telah tersedia di setiap pekerjaan. II.



Kompetensi Setelah menyelesaikan praktik diharapkan mampu: 1. Menjelaskan prinsip kerja sistem pengisian konvensional; 2. Menjelaskan fungsi sistem pengisian konvensional dan komponennya; 3. Membongkar, mengukur, menguji, memeriksa, merakit komponen sistem pengisian konvensional; 4. Merangkai pengkabelan sistem pengisian konvensional; 5. Merawat dan menyetel sistem pengisian konvensional; 6. Mendiagnosa kerusakan pada sistem pengisian konvensional; 7. Menganalisis sistem pengisian konvensional.



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 2 dari 25 III.



IV.



V.



Alat dan Bahan 1. Training object/engine stand 10. Hydrometer 2. Tools box set 11. Vernier Caliper 3. Manual book(sesuai engine) 12. Solder dan Timah 4. Amperemeter diatas 20Amp 13. Sekering 5. Multitester/multimeter 14. Kabel analog/digital 15. Nampan 6. Charger System Checker 16. Majun 7. Belt Tension Gauge 17. Bahan bakar 8. Baterai tester 18. Gemuk/Vet/Grease 9. Tachometer 19. Kertas amplas Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja dan alat pelindung diri 2. Berdoalah sebelum memulai pekerjaan 3. Patuhi langkah-langkah bekerja sesuai perintah 4. Gunakan alat sesuai dengan prosedur dan fungsi pengunaannya 5. Berhati-hatilah merangkai kabel dan terhadap putaran mesin 6. Tidak memposisikan “ON” pada kunci kontak dalam waktu yang lama 7. Yakinkan bahwa kabel baterai terpasang pada terminal-terminal yang benar Langkah Kerja A. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN AWAL SISTEM PENGISIAN 1. Menyiapkan training object/engine stand 2. Menempatkan training object pada tempat yang aman/datar 3. Memeriksa bahan bakar, minyak pelumas dan kelengkapan engine stand



Gambar 2. Periksa Terminal Baterai (www.geocities.ws)



4. Memeriksa kondisi sambungan terminal baterai dan kabel-kabel lainnya (gb. 2) Spesifikasi: Terminal bersih dan terikat kuat dengan kabel baterai; kotak baterai tidak rusak atau tidak bocor Hasil pemeriksaanTerminal: ________________________________________ Hasil pemeriksaan Kotak baterai:____________________________________ Jelaskan efek jika hubungan terminal dengan kabel baterai longgar! _______________________________________________________________ ______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Jelaskan efek jika antara terminal dengan kabel baterai kotor! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Jelaskan efek jika kotak baterai terdapat kebocoran! _______________________________________________________________ ________________________________________________________________ Kesimpulan pemeriksaan baterai secara visual: _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 3 dari 25 5. Memeriksa jumlah, pemeriksaan berat jenis elektrolit (gb. 3),



Gambar 3.Cek Berat Jenis Elektrolit (www.geocities.ws)



a. Buka tutup sel baterai b. Masukkan ujung pipet hydrometer, dan remas karet pengisap dengan pelan c. Lepas karet dengan pelan, hingga elektrolit masuk ke tabung dan apungapung berat jenis mengambang, sehingga menunjukkan nilai berat jenis d. Lihat penunjukkan nilai berat jenis dengan hati-hati e. Tekan karet hingga tabung kembali kosong, dan lakukan pada seluruh sel f. Periksa jumlah dengan melihat ketinggian permukaan cairan elektrolit Spesifikasi berat jenis tiap sel: tabung mengapung dengan nilai 1.26 Hasil Pengukuran : sel 1:_____; sel 2:_____; sel 3:_____sel 4:_____; sel 5:_____; sel 6:_____ Kesimpulan : _____________________________ Jumlah elektrolit : di antara garis Lower dan Upper Hasil Pemeriksaan : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika berat jenis baterai kurang dari spesifikasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Jelaskan efek jika jumlah elektrolit baterai kurang dari spesifikasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 6. Memeriksa tegangan baterai (kondisi mesin mati)



Gambar 4. Pengukuran Tegangan Baterai (bm-anugrah.blogspot.co.id)



a. Periksa tegangan baterai dengan multimeter b. Putar selector multimeter pada posisi DC V 50 c. Hubungkan probe merah (+) multimeter ke terminal (+) baterai, sedangkan probe hitam (-) ke terminal (-) baterai atau masa, dan baca hasilnya Tegangan baterai : minimum 11 Volt Hasil Pengukuran : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika tegangan baterai kurang dari spesifikasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 4 dari 25 Kesimpulan dari pengukuran baterai : _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 7. Memeriksa Kebocoran Arus Baterai (kondisi mesin mati)



Gambar 5. Pengukuran Tegangan Baterai (bm-anugrah.blogspot.co.id)



a. b. c. d.



Siapkan amperemeter. Matikan kunci kontak (posisi OFF) Lepas kabel negatif baterai dari terminal (-) baterai Hubungkan amperemeter secara seri antara terminal (-) baterai dengan probe negatif (-) amperemeter e. Hubungkan probe (+) amperemeter dengan kabel negatif (-) baterai Kebocoran arus : maksimum 1 A Hasil Pengukuran : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika hasil pengukuran kebocoran melebihi dari spesifikasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Kesimpulan dari pengukuran kebocoran arus _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 8. Pemeriksaan sekering/fusible link a. Siapkan multimeter b. Posisikan selektor multimeter pada x1 Ω c. Hubungkan probe multimeter ke salah satu ujung sekering/fusible link dan ujung lain probe multimeter ke ujung sekering/fusible link yang lain Spesifikasi : setiap sekering/fusible link harus ada kontinyuitas Hasil Pengukuran : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ 9. Pemeriksaan sabuk penggerak (drive belt) alternator



(a)



(b)



(c)



Gambar 6. Pemeriksaan sabuk penggerak alternator (Toyota Step 2)



a. Periksa visual sabuk penggerak terhadap adanya keretakan (gb. 6a) Spesifikasi : tidak terdapat keretakan pada sabuk penggerak Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 5 dari 25 Hasil Pemeriksaan Kesimpulan



: _____________________________ : _____________________________



b. Periksa pemasangan sabuk penggerak Spesifikasi : sabuk penggerak terpasang dengan benar (gb. 6b) Hasil Pemeriksaan : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ c. Periksa ketegangan atau defleksi sabuk penggerak Spesifikasi ketegangan : dengan penekanan 10kg (sabuk baru 5-7mm); (sabuk lama 7-8mm) posisi penekanan lihat (gb. 6c) Spesifikasi SST : (sabuk baru 53-73 kg); (sabuk lama 26-46 kg) Hasil Pemeriksaan : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika ketegangan sabuk penggerak kurang dari spesifikasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ B. PEMERIKSAAN SISTEM PENGISIAN TANPA BEBAN 1. Menghidupkan mesin pada training object selama ± 5 menit



Gambar 7. Pemasangan Alat Ukur (Toyota Step 2)



2. Pemeriksaan lampu indikator pengisian di panel dashboard a. Saat kunci kontak ON lampu pengisian hidup b. Setelah mesin hidup pastikan lampu pengisian mati c. Periksalah lampu pengisian dan rangkaian lampu pengisian jika tidak sesuai spesifikasi huruf a dan b 3. Pemeriksaan tegangan pengisian (mesin keadaan hidup)



Gambar 8. Penyetelan Lidah Penahan Pegas (Toyota Step 2)



a. b. c. d.



Siapkan multimeter dan tang runcing Posisikan selektor multimeter pada DC V 50 untuk pemeriksaan tegangan Hidupkan mesin Hubungkan probe merah ke terminal positif baterai, dan probe hitam ke terminal negatif baterai atau masa e. Jika tidak sesuai setel lidah penahan pegas voltage regulator (gb. 8)



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 6 dari 25 f.



Jika tegangan output kurang dari spesifikasi, setel lidah dudukan/penahan pegas ke arah atas (semakin kuat menahan pegas) g. Jika tegangan output melebihi spesifikasi, setel lidah dudukan/penahan pegas ke arah bawah (semakin lemah menahan pegas) Tegangan baterai : minimum 13,8-14,8 Volt Hasil Pengukuran : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika tegangan pengisian kurang dari spesifikasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________



4. Pemeriksaan arus pengisian (mesin keadaan hidup) a. Siapkan amperemeter atau jenis tang/klem ampere b. (Jika menggunakan amperemeter) Lepas kabel dari terminal B alternator c. Hubungkan amperemeter secara seri antara output terminal B alternator dengan terminal positif (+) amperemeter (gb. 7) d. Hubungkan terminal (-) amperemeter dengan terminal (+) baterai e. Hidupkan mesin, set putaran 2000rpm dan lihat hasil pada amperemeter f. (Jika menggunakan tang/klem ampere) Pasang klem ampere pada kabel (-) baterai sesuai arah aliran arus listrik pengisian g. Hidupkan mesin dan lihat hasil pengukuran pada tang/klem ampere Catatan: Jika setelah starter (3-4 menit) menunjukkan lebih dari 10 A, kemungkinan alternator masih bekerja proses mengisi ulang baterai Arus pengisian stabil : kurang dari 10 A / sesuai spesifikasi Hasil Pengukuran : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika arus pengisian melebihi spesifikasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 5. Kenali dan Lakukan pengamatan terhadap rangkaian pengisian, letak komponen sebelum melepas dari engine C. 1. 2. 3. 4.



PEMERIKSAAN HUBUNGAN TERMINAL KUNCI KONTAK Lepas konektor sumber tegangan dan beban dari terminal kunci kontak Pasang soket pipih di setiap terminal kunci kontak Putar selector multimeter pada posisi Buzz atau X1 Ω Hubungkan probe multimeter seperti tabel di bawah ini PETUNJUK: (√ = ada hubungan) (- = Tidak ada hubungan)



Terminal



Probe (+) Probe (-) B ACC IG ST



Terminal B √ atau √ √



ACC √ √



IG √



ST -



Posisi Kontak OFF ACC IGNITION STATER



5. Masukkan hasil pemeriksaan pada tabel di bawah ini Terminal B



ACC



IG



Terminal



Probe (+) Probe (-) B ACC IG ST Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



ST



Posisi Kontak OFF ACC IGNITION STATER Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 7 dari 25 6. Periksa hubungan dari rangkaian kabel kunci kontak antara sumber baterai dengan beban Jelaskan penyebab jika tidak hubungan terminal kunci kontak tidak ada hubungan! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Kesimpulan dari pemeriksaan kunci kontak: _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ D. PENGUJIAN PENURUNAN TEGANGAN (Voltage Drop Test)



Gambar 9. Tes Penurunan Tegangan (http://aimpartsonline.com)



1. Pasang kaki positif tester ke terminal B alternator dan kaki negatif tester ke terminal positif baterai, lihat gb. 9. Catatan: Pengujian dapat dilakukan pada masa dengan terminal (-) baterai 2. Hidupkan mesin, set putaran sekitar 2000rpm 3. Baca penunjukkan voltmeter Penurunan Tegangan : kurang dari 0,2 V Hasil Pengukuran : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan sebab dan efek jika penurunan tegangan lebih dari spesifikasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ E. 1. 2. 3. 4.



MELEPAS ALTERNATOR DARI MESIN Pastikan Kunci Kontak posisi OFF Lepas kabel negatif dari terminal negatif (-) baterai Lepas terminal B alternator (gb. 9) Lepas socket terminal E, F, N dan (terminal A jika ada) (gb. 9)



Gambar 9. Melepas Terminal B dan Socket E, F, N



5. Kendorkan dan lepas baut penyetel ketegangan tali kipas (sabuk penggerak) 6. Kendorkan saja baut engsel/pengikat bawah alternator (gb. 10a) Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 8 dari 25 7. Posisikan alternator dengan menekan ke arah mesin, sehingga sabuk penggerak kendor (gb. 10b) 8. Lepas sabuk penggerak dengan hati-hati



(a) (b) Gambar 10. Mengendorkan Dan Melepas Baut Pengikat Alternator



9. Lepas baut engsel yang sudah dikendorkan, dengan tetap memegang alternator agar tidak terjatuh 10. Keluarkan alternator dari ruang mesin dengan hati-hati F. PENGUJIAN AWAL ALTERNATOR (SEBELUM DIBONGKAR) 1. Pemeriksaan suara tidak normal (suara bantalan dan slip ring)



Gambar 11. Pemeriksaan Bantalan dan Slipring (Toyoa Step 2)



a. Letakkan alternator di tempat yang aman b. Pegang badan alternator c. Putar pully alternator (gb. 11) Spesifikasi : suara putaran bantalan dan gesekan slipring halus Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan :_________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika ada suara tidak normal di bantalan dan slipring! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 2. Pemeriksaan hubungan antar terminal (belum dibngkar) (Test Tahanan Rotor Coil)



Gambar 12. Pemeriksaan Tahanan Rotor Coil (Toyota Step 2)



a. Siapkan multimeter ANALOG Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 9 dari 25 b. Posisikan selector pada x1 Ω c. Hubungkan probe multimeter ke terminal F dan probe satunya ke terminal E (boleh bolak-balik) (gb. 12) Spesifikasi : jarum bergerak/ada hubungan (± 4Ω) Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan :_________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika tahanan kurang dari spesifikasi ! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ Catatan: a. Sebuah Dioda terdiri dari kaki Anoda (+) dan kaki Katoda (-). Terminal B alternator merupakan kaki Katoda / kutub negatif dari sebuah Dioda b. Multimeter digital dapat digunakan dengan memilih cek DIODA, dan memperhatikan karakteristik multimeter digital (Short Circuit Test pada Rectifier sisi Positif)



(a)



(b)



Gambar 13. Pemeriksaan Dioda Negatif (Toyota Step 2)



d. Hubungkan pada probe merah (+) ke terminal B dan probe hitam (-) ke terminal N (gb. 13 a) Spesifikasi : jarum bergerak/ada hubungan Hasil pemeriksaan : ________________________________ e. Hubungkan pada probe hitam (-) ke terminal B dan probe merah (+) ke terminal N (gb. 13 b) Spesifikasi : jarum tidak bergerak/tidak hubung singkat Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan :_________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika pengetesan pada huruf (e) menunjukkan jarum bergerak ! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ (Short Circuit Test pada Rectifier sisi Negatif)



(a)



(b)



Gambar 14. Pemeriksaan Dioda Negatif (Toyota Step 2)



f.



Hubungkan pada probe merah (+) ke terminal N dan probe hitam (-) ke terminal E (gb. 14 a) Spesifikasi : jarum bergerak/ada hubungan Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 10 dari 25 Hasil pemeriksaan : ________________________________ g. Hubungkan pada probe hitam (-) ke terminal N dan probe merah (+) ke terminal E (gb. 14 b) Spesifikasi : jarum tidak bergerak/tidak hubung singkat Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan :_________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika hasil pengetesan pada huruf (g) menunjukkan jarum bergerak ! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ G. MEMBONGKAR ALTERNATOR



Gambar 15. Alternator (Toyota Step 2)



1. Perhatikan cirri-ciri alternator atau beri tanda bagian badan alternator sebelum dibongkar (gb. 15) 2. Lepas mur-mur pengikat rear frame dan amankan setiap ring isolator 3. Melepas drive end frame dan rotor assembly



Gambar 16. Mengungkit Bodi Alternator (Toyota Step 2)



a. Lepaskan tiga baut pengikat utama dengan alat yang sesuai b. Lepaskan tutup depan dan belakang bersama rotor dengan mengungkit bodi menggunakan obeng Catatan: Hati-hati saat mengungkit, hindari obeng pengungkit terkena kumparan dan merusak bodi alternator 4. Melepas Rectifier Holder Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 11 dari 25



Gambar 17. Melepas Ujung Kumparan Menggunakan Solder (Toyota Step 2)



a. Siapkan solder dengan daya 80Watt ke atas, sehingga tidak terlalu lama memanaskan timah sambungan agar tidak merusak diode. b. Siapkan timah c. Gunakan tang runcing untuk menjepit ujung kumparan (gb. 17) d. Panaskan sambungan timah agar segera mencair e. Segera tarik ujung kumparan agar terlepas dari rectifier terminal 5. Melepas Rotor Dari Bodi Depan a. Cekam rotor dengan ragum (gunakan kain majun untuk melandasi rotor) b. Lepas mur dan ring pengikat pully c. Gunakan SST puller untuk menarik pully d. Lepas kipas pendingin alternator e. Lepas spacer collar f. Tarik rotor dengan hati-hati H. PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN KOMPONEN ALTERNATOR 1. Rotor 1.1. Pemeriksaan kemungkinan ada sirkuit yang terbuka



(a)



(b)



Gambar 18. Pemeriksaan Rotor (Toyota Step 2)



a. Siapkan multimeter b. Posisikan selector pada x1 Ω c. Hubungkan probe ke masing-masing slip ring (gb. 18 a) Spesifikasi : ada kontinyuitas sebesar 3,9 – 4,1 Ω Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan :_________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika hambatan kurangdari spesifikasi ! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 1.2. a. b. c. d.



Pemeriksaan kemungkinan terdapat hubungan dengan masa Siapkan multimeter Posisikan selector pada x1 Ω Hubungkan salah satu probe ke masa atau kuku-kuku rotor Hubungkan probe yang lain ke dua slip ring secara bergantian(gb. 18 b)



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 12 dari 25 Spesifikasi : tidak ada kontinyuitas Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan :_________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika ada hubungan sebesar 4 Ω ! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 2. Slip Ring



Gambar 19. Pemeriksaan Diameter Slip Ring



a. Periksa permukaan slip ring tidak kasar atau retak b. Siapkan jangka sorong atau micrometer c. Ukurlah diameter slip ring (gb. 19) Spesifikasi diameter : 32,3 – 32,5 mm (minimum 32,1 mm) Hasil pemeriksaan : _________mm Kesimpulan :_________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika diameter kurang dari minimum ! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 3. Stator 1.1. Periksa Sirkuit yang terbuka pada stator



(a



(a)



(b)



Gambar 20. Pemeriksaan Pada Stator



a. Siapkan multimeter b. Posisikan selector pada x1 Ω c. Hubungkan setiap probe ke setiap ujung kawat kumparan secara bergantian (gb. 20 a) Spesifikasi : harus ada hubungan Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan : ________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika salah satu ujung tidak ada hubungan ! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 1.2.



Periksa Stator terhadap hubungan masa



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 13 dari 25 a. b. c. d.



Siapkan multimeter Posisikan selector pada x1 Ω Hubungkan salah satu probe ke masa (besi gulungan kumparan) Hubungkan probe yang lain ke setiap ujung kawat kumparan secara bergantian (gb. 20 b) Spesifikasi : harus tidak ada hubungan Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan : ________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika salah satu ujung ada hubungan ! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 4. Sikat-sikat 1.1. Mengukur panjang sikat terpasang



Gambar 21. Mengukur Panjang Sikat-sikat (Toyota Step 2)



a. Gunakan jangka sorong atau mistar b. Ukur panjang sikat yang terlihat dari tepi terluar dudukan sikat hingga ujung sikat yang bersinggungan dengan slip ring (gb. 21) c. Ganti sikat jika panjang di bawah minimum Spesifikasi panjang : 12,5 mm (batas minimum 5,5 mm) Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan : ________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika panjang sikat kurang dari batas minimum dan tidak segera diganti ! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ 1.2.



Mengganti sikat-sikat (Jika diperlukan)



(a)



(b)



Gambar 22. Melepas dan Memasang Sikat (Toyota Step 2)



a. Siapkan timah dan solder dengan daya diatas 80 Watt b. Tahan dengan tang (sikat akan mudah terlepas/terlempar karena dorongan pegas sikat) c. Panaskan timah pada sambungan sikat, hingga sikat dan pegas dapat dilepas (gb. 22 a) d. Bersihkan lubang kabel agar memudahkan pemasangan kabel yang baru Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 14 dari 25 e. Siapkan sikat yang baru dan sudah terpasang pegas di kabelnya (gb. 22b) f. Pasang sikat pada lubang pemegang sikat g. Tarik kabel melalui lubang pada bagian yang akan disolder, sampai sikat tersisa panjang 12,5 mm h. Solder kabel sikat (gb. 22b) i. Potong kelebihan kabel sikat j. Cek gerakan sikat terhadap dudukannya k. Pastikan gerakannya harus lembut dan tidak menyangkut 5. Rectifier atau Penyearah 1.1. Pemeriksaan Rectifier Positif Catatan: a. Sebuah Dioda terdiri dari kaki Anoda (+) dan kaki Katoda (-). Terminal B alternator merupakan kaki Katoda / kutub negatif dari sebuah Dioda b. Multimeter digital dapat digunakan dengan memilih cek DIODA, dan memperhatikan karakteristik multimeter digital



(a)



(b)



Gambar 23. Pemeriksaan Rectifier Dioda Positif (Toyota Step 2)



a. Siapkan multimeter ANALOG b. Hindari ujung probe tersentuh kulit agar tidak mengganggu pemeriksaan c. Hubungkan probe merah (+) multimeter hanya ke baut terminal output B alternator (pastikan baut bersih dari kotoran atau cat) (gambar 23a) d. Hubungkan probe hitam (-) multimeter secara bergantian ke setiap kaki terminal dioda (terminal penghubung ke kumparan stator atau yang terdapat solderan) Spesifikasi : harus ada hubungan Hasil pemeriksaan : ________________________________ e. Balikkan kaki tester multimeter f. Hubungkan probe hitam (-) multimeter hanya ke baut terminal output B alternator (pastikan baut bersih dari kotoran atau cat) g. Hubungkan probe merah (+) multimeter secara bergantian ke setiap kaki terminal dioda (terminal penghubung ke kumparan stator atau yang terdapat solderan) Spesifikasi : harus tidak ada hubungan Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan : ________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika pemeriksaan huruf (e, f, g) pada salah satu kaki diode terdapat hubungan! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 15 dari 25 1.2. Pemeriksaan Rectifier Negatif Catatan: a. Sebuah Dioda terdiri dari kaki Anoda (+) dan kaki Katoda (-). Terminal B alternator merupakan kaki Katoda / kutub negatif dari sebuah Dioda b. Multimeter digital dapat digunakan dengan memilih cek DIODA, dan memperhatikan karakteristik multimeter digital



(a)



(b)



Gambar 24. Pemeriksaan Rectifier Dioda Negatif (Toyota Step 2)



a. Siapkan multimeter ANALOG b. Hindari ujung probe tersentuh kulit agar tidak mengganggu pemeriksaan c. Hubungkan probe hitam (-) multimeter hanya ke baut terminal E (masa) alternator (pastikan baut bersih dari kotoran atau cat) (gambar 24a) d. Hubungkan probe merah (+) multimeter secara bergantian ke setiap kaki terminal dioda (terminal penghubung ke kumparan stator atau yang terdapat solderan) Spesifikasi : harus ada hubungan Hasil pemeriksaan : ________________________________ e. Balikkan kaki tester multimeter f. Hubungkan probe merah (+) multimeter hanya ke baut terminal E (masa) alternator (pastikan baut bersih dari kotoran atau cat) g. Hubungkan probe hitam (-) multimeter secara bergantian ke setiap kaki terminal dioda (terminal penghubung ke kumparan stator atau yang terdapat solderan) Spesifikasi : harus tidak ada hubungan Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan : ________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika pemeriksaan huruf (e, f, g) pada salah satu kaki diode terdapat hubungan! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 6. Bantalan-bantalan 1.1. Pemeriksaan bantalan



Gambar 25. Pengujian Bantalan Rotor (Toyota Step 2)



a. Pegang kuku-kuku pada rotor Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 16 dari 25 b. Putar bantalan rotor bagian belakang (gb. 25) c. Rasakan perputaran dari bantalan Spesifikasi : putaran bantalan halus dan tidak kocak Hasil pemeriksaan : ________________________________ Kesimpulan : ________________________________ Jelaskan efek yang terjadi jika putaran bantalan terasa kasar! _______________________________________________________________ _____________________________________________________________ 1.2. Penggantian bantalan



(a)



(b)



Gambar 26. Proses Penggantian Bantalan



a. b. c. d.



Siapkan SST Bearing Puller Siapkan alat press atau palu plastik Lepas bantalan dengan hati-hati (gb. 26a) Pasang bantalan baru dengan dipress secara hati-hati, agar tidak merusak poros rotor (gb. 26b)



I. PEMERIKSAAN REGULATOR 1. Lepas tutup regulator dengan hati-hati. Perhatikan letak terminal-terminal regulator 2. Penentuan terminal dapat dilakukan dengan memperhatikan wiring diagram dan konstruksi komponen regulator (gb. 27)



Gambar 27. Tipe dan Letak Terminal Regulator Konvensional (Toyota Step 2)



3. Pemeriksaan Titik Kontak



Gambar 28. Titik Kontak Voltage Regulator dan Voltage Relay



a. Periksa titik kontak PL0, PL1, PL2, P0, P1, dan P2 terhadap keausan dan kerak (gb. 28) b. Bersihkan kerak yang terdapat di titik kontak c. Bila terjadi kerusakan gantilah regulator 4. Pemeriksaan antara Terminal IG dan F (Tahanan Resistor Voltage Regulator) Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 17 dari 25



Gambar 29. Pemeriksaan Terminal IG dan F (Toyota Step 2)



a. Siapkan multimeter b. Posisikan selector pada x1 Ω c. Hubungkan probe multimeter ke terminal IG dan F Spesifikasi : Keadaan bebas 0 Ω (PL0 menempel di PL1) Hasil periksa : _________ Ω d. Tarik PL0 ke arah PL2 dengan jari hingga menempel Spesifikasi : Keadaan tertarik ±11 Ω (PL0 menempel di PL2) Hasil periksa : _________ Ω Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika PL0 posisi tertarik tetapi tidak terdapat hubungan ! _______________________________________________________________ _____________________________________________________________ 5. Pemeriksaan antara Terminal L dan E (Tahanan Kumparan Voltage Regulator atau kondisi Titik Kontak P0, P1, P2)



Gambar 30. Pemeriksaan Terminal L dan E (Toyota Step 2)



a. Siapkan multimeter b. Posisikan selector pada x10 Ω c. Hubungkan probe multimeter ke terminal L dan E Spesifikasi : Keadaan bebas 0 Ω (P0 menempel di P1) Hasil periksa : _________ Ω d. Tarik P0 ke arah P2 dengan jari hingga menempel Spesifikasi : Keadaan tertarik ±100 Ω (P0 menempel di P2) Hasil periksa : _________ Ω Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika P0 posisi tertarik tetapi tidak terdapat hubungan ! _______________________________________________________________ _____________________________________________________________



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 18 dari 25 6. Pemeriksaan antara Terminal B dan E (Tahanan Kumparan Voltage Regulator atau kondisi Titik Kontak P0 dengan P2)



Gambar 31. Pemeriksaan Terminal B dan E (Toyota Step 2)



a. Siapkan multimeter b. Posisikan selector pada x10 Ω c. Hubungkan probe multimeter ke terminal B dan E Spesifikasi : Keadaan bebas tak terhingga (P0 menempel di P1) Hasil periksa : _________ Ω d. Tarik P0 ke arah P2 dengan jari hingga menempel Spesifikasi : Keadaan tertarik ±100 Ω (P0 menempel di P2) Hasil periksa : _________ Ω Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika P0 posisi tertarik, hambatannya sekitar 200 Ω ! _______________________________________________________________ _____________________________________________________________ 7. Pemeriksaan antara Terminal B dan L (Titik Kontak P0 dan P2)



Gambar 32. Pemeriksaan Terminal B dan L (Toyota Step 2)



a. Siapkan multimeter b. Posisikan selector pada x1 Ω c. Hubungkan probe multimeter ke terminal B dan L Spesifikasi : Keadaan bebas tak terhingga (P0 menempel di P1) Hasil periksa : _________ d. Tarik P0 ke arah P2 dengan jari hingga menempel Spesifikasi : Keadaan tertarik ±0 Ω (P0 menempel di P2) Hasil periksa : _________ Ω Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika P0 posisi tertarik, hambatannya sekitar 20 Ω ! _______________________________________________________________ _____________________________________________________________



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 19 dari 25 8. Pemeriksaan antara Terminal N dan E (Tahanan Kumparan Voltage Relay)



Gambar 33. Pemeriksaan Terminal N dan E (Toyota Step 2)



a. Siapkan multimeter b. Posisikan selector pada x1 Ω c. Hubungkan probe multimeter ke terminal N dan E Spesifikasi : ±24 Ω Hasil periksa : _________ Ω Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika hasil pemeriksaan hambatannya sekitar 0 Ω ! _______________________________________________________________ _____________________________________________________________ J. MERAKIT ALTERNATOR 1. Memasang Rectifier Holder Pada Stator



Gambar 34. Melepas Ujung Kumparan Menggunakan Solder (Toyota Step 2)



a. Siapkan solder dengan daya 80Watt ke atas, sehingga tidak terlalu lama memanaskan timah sambungan agar tidak merusak diode. b. Siapkan timah c. Gunakan tang runcing untuk menjepit ujung kumparan (gb. 34) d. Posisikan ujung kumparan sesuai dengan terminal di dudukan rectifier e. Panaskan dudukan kawat f. masukkan ujung kawat kumparan ke rectifier terminal g. tambahkan timah jika perlu dan lakukan ke seluruh ujung kawat 2. Memasang Rotor Ke Front Frame/Tutup Depan (Kebalikan Membongkar) a. Rakit bantalan depan, spacer ke rotor b. Masukkan rotor ke front frame c. Pasang spacer, kipas alternator, ring, dan mur pengikat d. Kencangkan mur pengikat sesuai standar 3. Memasang Stator Dan Dudukan Rectifier Ke End Frame/Tutup Belakang



Gambar 35. Pemasangan Stator Ke End Frame (Toyota Step 2)



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 20 dari 25 a. Siapkan alat khusus yang dapat masuk ke lubang dekat socket 3 terminal dan kuat menahan pegas sikat b. Masukkan stator ke tutup belakang dengan hati-hati c. Tekan sikat-sikat hingga masuk ke dalam (gb. 35) d. Masukkan alat khusus ke lubang dekat socket untuk menahan sikat-sikat, agar bantalan dan slip ring tidak menabrak sikat saat dipasang 4. Memasang Stator, Rangka depan dan Belakang menjadi satu



Gambar 36. Memasang Stator, Rangka depan dan Belakang (Toyota Step 2)



a. Tahan alat khusus agar tidak terlepas b. Tahan stator agar tidak terlepas dari end frame c. Masukkan rakitan rotor ke dalam stator dengan hati-hati (gb. 36) 5. Memasang Baut Utama Alternator



Gambar 37. Pemasangan Baut Utama Alternator (Toyota Step 2)



a. b. c. d.



Masukkan dan ulirkan setiap baut pengikat ke lubangnya, Kencangkan baut pengikat utama sesuai standar kekencangan (gb. 37) Pastikan antara front frame dengan rear frame terpasang dengan benar Lepas alat khusus yang menahan sikat dengan hati-hati hingga sikat menyentuh slip ring



6. Pemeriksaan Putaran Alternator



Gambar 38. Pemeriksaan Putaran Rotor (Toyota Step 2)



a. b. c. d.



Tahan bodi alternator dengan tangan Putar pully alternator (gb. 38) Rasakan putaran rotor Pastikan rotor berputar dengan lembut



7. Menutup Rectifier End Frame a. Setelah putaran rotor terasa lembut Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 21 dari 25 b. Pasang penutup rectifier (plat kasa) c. Pasang kembali ring isolator pada baut terminal B maupun terminal yang menghasilkan potensial positif, sehingga tidak terjadi short circuit d. Pasang mur pengikat baut stator dan kencangkan K. MEMASANG ALTERNATOR KE MESIN 1. Pasang alternator ke mesin



Gambar 39. Pemasangan Alternator Ke Mesin (Toyota Step 2)



a. Posisikan alternator tepat pada lubang baut engsel (pivot) b. Pasang baut dan mur pivot, dan tidak terlalu kencang (gb. 39) c. Posisikan alternator sedekat mungkin dengan mesin, agar memudahkan memasang sabuk penggerak d. Pasang baut penyetel sabuk penggerak, dan tidak terlalu kencang (gb. 39) 2. Pasang Sabuk Penggerak Alternator



Gambar 40. Pemasangan Tali Kipas / Sabuk Penggerak



a. Pasang sabuk sesuai tanda dan arah putaran mesin b. Pasang sabuk sesuai alur pully (gb. 40) c. Posisikan alternator menjauhi mesin, sedikit kencangkan baut penyetel d. Hindari sabuk terkena minyak 3. Setel Kekencangan Sabuk Penggerak



(a)



(b)



(c)



Gambar 41. Penyetelan Kekencangan Sabuk Penggerak (Toyota Step 2)



a. Ungkit dengan batang besi, posisikan alternator menjauhi mesin hingga sabuk menegang (gb. 41a) b. Kencangkan sabuk penggerak dan kencangkan sementara baut penyetelnya c. Atur kekencangan secara manual atau menggunakan SST Belt Tension Gauge. (gb. 41b, 41c) Spesifikasi ketegangan : dengan penekanan 10kg (sabuk baru 5-7mm); (sabuk lama 7-8mm) posisi penekanan lihat (gb. 6c) Spesifikasi SST : (sabuk baru 53-73 kg atau 160±20 lb); (sabuk lama 2646 kg atau 130±20 lb) Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 22 dari 25 d. Setelah sesuai dengan standard, kencangkan baut penyetel alternator e. Kencangan baut engsel pivot alternator 4. Pasang Kabel-kabel Alternator



Gambar 42. Pemasangan Kabel-kabel Alternator



a. Pasang kabel terminal B ke baut terminal B dan pasang karet boot-nya b. Pasang kabel-kabel yang lain seperti N, F, E 5. Pasang kabel masa ke terminal negatif (-) baterai L. 1. 2. 3.



PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN AKHIR SISTEM PENGISIAN Pastikan pada saat kunci kontak posisi ON, lampu pengisian menyala Pastikan pada saat mesin sudah hidup, lampu pengisian mati Penyetelan Tegangan Output Alternator a. Siapkan multimeter dan tang runcing b. Posisikan selektor multimeter pada DC V 50 untuk pemeriksaan tegangan c. Hidupkan mesin, set pada putaran maksimal 2000rpm d. Hubungkan probe merah ke terminal positif baterai, dan probe hitam ke terminal negatif baterai atau masa e. Tegangan output alternator ±13,8-14,8 Volt Hasil Pengukuran : _____________________________ f. Jika tegangan output kurang dari spesifikasi, setel lidah dudukan/penahan pegas ke arah atas (semakin kuat menahan pegas) g. Jika tegangan output melebihi spesifikasi, setel lidah dudukan/penahan pegas ke arah bawah (semakin lemah menahan pegas)



Gambar 43. Penyetelan Lidah Penahan Pegas (Toyota Step 2)



4. Pengukuran Arus Pengisian a. Siapkan amperemeter atau jenis tang/klem ampere b. (Jika menggunakan amperemeter) Lepas kabel dari terminal B alternator c. Hubungkan amperemeter secara seri antara output terminal B alternator dengan terminal positif (+) amperemeter d. Hubungkan terminal (-) amperemeter dengan terminal (+) baterai e. Hidupkan mesin, set putaran 2000rpm dan lihat hasil pada amperemeter f. (Jika menggunakan tang/klem ampere) Pasang klem ampere pada kabel (-) baterai sesuai arah aliran arus listrik pengisian g. Hidupkan mesin dan lihat hasil pengukuran pada tang/klem ampere Catatan: Jika setelah starter (3-4 menit) menunjukkan lebih dari 10 A, kemungkinan alternator masih bekerja proses mengisi ulang baterai Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 23 dari 25 Arus pengisian stabil : kurang dari 10 A / sesuai spesifikasi Hasil Pengukuran : _____________________________ Kesimpulan : _____________________________ Jelaskan efek jika arus pengisian melebihi spesifikasi! _______________________________________________________________ _______________________________________________________________ M.



1. 2. 3. 4. VI.



AKHIR Lepas kabel (-) dari baterai dan lepas kabel (+) dari baterai (tipe engine stand) Kembalikan training object ke tempat semula Kembalikan alat ukur dan toolset Laporkan hasil praktikum



Kesimpulan secara keseluruhan dari hasil pemeriksaan dan pengukuran Sistem Pengisian Konvensional ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ Gambarkan rangkaian pengkabelan sistem pengisian konvensional lengkap dengan keterangan gambar!



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 24 dari 25



Buatlah diagram aliran arus listrik kerja sistem pengisian saat kunci kontak ON mesin mati!



Buatlah diagram aliran arus listrik kerja sistem pengisian saat kunci kontak ON mesin mati!



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017



JOB SHEET SISTEM PENGISIAN TIPE KONVENSIONAL Semester KELISTRIKAN ENGINE 200 menit No. Hal 25 dari 25 VII.



Lampiran (Lampirkan gambar pendukung atau photo-photo pendukung beserta keterangan gambarnya)



Dibuat oleh: Febrian Arif Budiman, M.Pd.



JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG



Diperiksa: Agustus 2017