Jurnal KDK Diagnosa PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pelaksanaan Proses Diagnosa dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit Siti Nurhaliza/181101127 [email protected] Abstrak Latar belakang Diagnosa keperawatan sebagai langkah kedua dari proses keperawatan. Diagnosa keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status kesehatan klien. tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses diagnosa dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit. Metode yang digunakan adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan melakukan analisis, eksplorasi, kajian bebas yang relevan yang berfokus pada pelaksanaan proses diagnosa dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit dengan menggunakan 14 referensi, jurnal dan e-book. hasil pencarian yang didapat menyatakan bahwa sebelum pelaksanaan proses diagnosa dalam asuhan keperawatan dirumah sakit maka harus melalui klasifikasi dan analisis data, interpretasi data dan validasi data. Selanjutnya setelah semua langkah telah dilakukan maka diagnosis keperawatan dapat ditegakkan. Diagnosa keperawatan dapat bersifat Aktual, risiko, potensial, sejahtera (wellness), dan sindrom.Kesimpulan Semua diagnosis keperawatan harus didukung oleh data, dimana menurut NANDA diartikan sebagai definisi karakteristik. Definisi karakteristik tersebut dinamakan tanda dan gejala.



Keywords :Proses Keperawatan, Asuhan Keperawatan, Proses Diagnosa. keperawatan (Potter & Perry, 2005). Asuhan



Latar Belakang Kompetensi perawat adalah refleksi kompetensi



yang



harus



dimiliki



oleh



keperawatan yang bermutu akan dapat dicapai



dengan



pelaksanaan



proses



asuhan



keperawatan yaitu metode pengorganisasian



keperawatan professional (PPNI, 2013).



yang sistematis dalam melakukan asuhan



Asuhan keperawatan adalah kerangka kerja



keperawatan pada individu, kelompok, dan



dan struktur organisasi yang kreatif untuk



masyarakat yang berfokus pada identifikasi



memberikan pelayanan keperawatan, namun



pemecahan masalah dari respon pasien



asuhan keperawatan juga cukup fleksibel



terhadap penyakitnya. Proses keperawatan



untuk



digunakan



perawat



untuk



digunakan



memberikan



disemua



lingkup



untuk



membantu



perawat



melakukan praktik keperawatan yang terdiri



dari lima tahap atau lima langkah, kelima



aktual dan potensial dimana berdasarkan



langkah ini dilakukan berkesinambungan



pendidikan dan pengalamannya, perawat



dengan



mampu dan mempunyai kewenangan untuk



melibatkan



klien



dan



tenaga



kesehatan lainnya. Setelah menyelesaikan



memberikan



pengkajian kritis dalam proses penegakan



Kewenangan



diagnosis, pilih diagnosis yang dapat dipakai



berdasarkan standar praktik keperawatan



untuk



dan kode etik keperawatan yang berlaku di



kebutuhan



klien.



diagnosa



asuhan tersebut



dapat



Indonesia.



proses keperawatan. Diagnosa keperawatan



Diagnosis



merupakan keputusan klinik tentang respon



menyatakan bahwa diagnosis keperawatan



individu, keluarga dan masyarakat tentang



adalah keputusan klinik mengenai respons



masalah kesehatan aktual atau potensial,



individu (klien dan masyarakat) tentang



dimana



dan



masalah kesehatan aktual atau potensial



secara



sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan



akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan



untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan



memberikan intervensi secara pasti untuk



sesuai dengan kewenangan perawat. Semua



menjaga,



membatasi,



diagnosis keperawatan harus didukung oleh



mencegah dan merubah status kesehatan



data, dimana menurut NANDA diartikan



klien (Herdman, 2012).



sebagai



pendidikan



pengalamannya,



perawat



menurunkan,



Diagnosis



keperawatan



pernyataan



yang



manusia



(status



perubahan kelompok



adalah



menjelaskan kesehatan



pola)



dari



dimana



suatu respons



atau



individu



perawat



risiko atau secara



American



diterapkan



keperawatan sebagai langkah kedua dari



berdasarkan



North



keperawatan.



Association



definisi



karakteristik.



Nursing (NANDA)



Definisi



karakteristik tersebut dinamakan tanda dan gejala. Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien.



Tujuan



akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga



kesehatan,



membatasi,



mencegah,



(Carpeniro,



2000).



mendefinisikan keperawatan



adalah



menurunkan, dan Gordon



bahwa masalah



mengubah (1976) diagnosis kesehatan



Bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan proses diagnosa dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit.



Metode



Metode yang digunakan adalah teknik



dengan standar tersebut.



pengumpulan data atau informasi dengan



yang



melakukan analisis, eksplorasi, kajian bebas



pengumpulan



yang



berdasarkan masalah kesehatan yang dialami



relevan



yang



berfokus



pada



telah



Data-data klien



diperoleh data



Pelaksanaan proses diagnosa dalam asuhan



klien



keperawatan



permasalahannya.



di



Rumah



Sakit



dengan



dari



dan



proses



dikelompokkan



sesuai maka



dengan



kriteria



Setelah



data



menggunakan 14 referensi, jurnal dan e-



dikelompokan



perawat



dapat



book.



mengidentifikasi masalah kesehatan klien dan dapat mulai menegakkan diagnosis



Hasil



keperawatannya. Pengelompokan data dapat



Berdasarkan hasil pencarian yang didapat



disusun menggunakan pola respons manusia



menyatakan bahwa sebelum pelaksanaan



menurut



proses diagnosa dalam asuhan keperawatan



menggunakan



dirumah sakit maka harus melalui klasifikasi



menurut Gordon (1982).



dan analisis data, interpretasi data dan



taksonomi



NANDA



pola



fungsi



atau



kesehatan



Interpretasi Data



validasi data. Selanjutnya setelah semua langkah telah dilakukan maka diagnosis



Menentukan aspek positif klien. Jika klien



keperawatan dapat ditegakkan.



memenuhi



Diagnosa



standar



kriteria



kesehatan,



keperawatan dapat bersifat Aktual, risiko,



perawat kemudian menyimpulkan bahwa



potensial, sejahtera (wellness), dan sindrom.



klien memiliki aspek positif dalam hal tertentu dan aspek positif tersebut dapat



Pembahasan Setelah semua data telah diperoleh dan telah diidentifikasi maka dapat ditegakkan



digunakan



untuk



meningkatkan



atau



membantu memecahkan masalah klien yang dihadapi.



diagnosa keperawatan. Penegakan diagnosis



Menentukan masalah klien. Jika klien tidak



keperawatan harus melalui :



memenuhi standar kriteria, maka klien



Klasifikasi dan Analisis Data



tersebut mengalami keterbatasan dalam aspek



Perawat harus memahami tentang standar keperawatan agar dapat membandingkan keadaan kesehatan klien yang tidak sesuai



kesehatannya



pertolongan.



dan



memerlukan



Menentukan masalah klien yang pernah



Pada tahap ini perawat memvalidasi data



dialami (potensial). Pada tahap ini penting



yang telah diperoleh agar akurat dan



untuk menentukan masalah potensial yang



dilakukan bersama klien, keluarga, dan



mungkin akan dialami klien. Misalnya, klien



masyarakat.



mempunyai



pada



mengajukan pertanyaan dan pertanyaan



laboratorium



yang reflektif kepada klien/keluarga tentang



menunjukan tidak ada kelainan tetapi sesuai



kejelasan interpretasi data (Iyer, Taptich,



teori klien akan mengalami infeksi. Perawat



dan Bernocchi-Losey, 1996). Pada saat



kemudian menyimpulkan bahwa daya tahan



diagnosis keperawatan disusun, maka harus



tubuh klien tidak mampu untuk melawan



dilakukan validasi data terlebih dahulu.



lukanya



tanda-tanda



dan



hasil



infeksi



tes



infeksi tersebut. Menentukan



keputusan.



ditemukan.



Penentuan



Diantaranya



jenis



masalahnya yaitu, Tidak ditemukan masalah kesehatan



dilakukan



dengan



Merumuskan Diagnosis Keperawatan



keputusan didasarkan pada jenis masalah yang



Validasi



tetapi



perlu



dilakukan



peningkatan status dan fungsi kesehatan (kesejahteraan), Masalah yang mungkin muncul (potensial), Masalah aktual atau



Setelah



perawat



mengelompokkan,



mengidentifikasi, dan memvalidasi data-data yang



signifikan,



maka



tugas



perawat



selanjutnya adalah menegakkan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan dapat bersifat aktual, risiko, potensial, sejahtera (wellnes), dan sindrom.



risiko, Masalah kolaboratif.



Aktual



Pohon masalah. Dari daftar data yang telah



Menjelaskan masalah yang sedang terjadi



diperoleh,



saat ini dan harus sesuai dengan data-data



maka



perawat



dapat



mengidentifikasi daftar kebutuhan dan



klinik yang diperoleh.



masalah klien dengan menggambarkan



Syarat: diagnosis keperawatan aktual yang



pohon



yang



ditegakkan harus mempunyai unsur PES.



sebab-akibat



Symptom (S) harus memenuhi kriteria



masalah



mencantumkan masalah. Validasi Data



(problem hubungan



tree)



mayor (80-100%) dan sebagian kriteria minor dan pedoman diagnosis NANDA.



Misalnya diperoleh data: muntah, diare, dan turgor



kulit



buruk



selama



Diagnosis



keperawatan



ditegakkan



adalah



cairan



tubuh



tiga



yang



kekurangan berhubungan



hari. dapat



volume dengan



kehilangan cairan secara abnormal (Taylor, Lillis dan LeMone, 1988). Jika masalah semakin



memburuk



dan



mengganggu



Potensial Data



tambahan



diperlukan



untuk



memastikan masalah keperawatan yang potensial. Pada keadaan ini data penunjang dan masalah belum ditemukan tapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah (Keliat, 1990).



tersebut



Syarat: diagnosis keperawatan potensial



mengalami



yang ditegakkan harus mempunyai unsur



kerusakan kulit sehingga dapat ditegakkan



respons (problem) dan faktor yang dapat



diagnosis risikonya.



menimbulkan



kesehatan



perineal,



mempunyai



risiko



klien untuk



tetapi



belum



ditemukan.



Risiko Menjelaskan masalah kesehatan yang akan terjadi



masalah



jika



tidak



dilakukan



intervensi



keperawatan (Keliat, 1990).



Contoh diagnosis keperawatan potensial: potensial gangguan konsep diri: rendah diri/terisolasi berhubungan dengan diare. Perawat dituntut untuk berpikir lebih kritis



Syarat: diagnosis keperawatan risiko yang



dalam mengumpulkan data tambahan yang



ditegakkan harus mempunyai unsur problem



menunjang gangguan konsep diri.



dan etiologi (PE). Penggunaan istilah "risiko dan risiko tinggi" tergantung dari tingkat keparahan/kerentanan masalah.



Diagnosis keperawatan sejahtera (wellness)



Contoh diagnosis keperawatan risiko: risiko gangguan



integritas



kulit



Sejahtera



berhubungan



dengan diare yang terus-menerus. Jika perawat menduga adanya gangguan konsep diri (self-concept) tetapi data (tanda dan gejala) yang diperoleh kurang mendukung untuk menegakkan diagnosis maka dapat ditegakkan diagnosis potensialnya.



merupakan keputusan klinik tentang status kesehatan klien, keluarga, dan masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi. Ada dua unsur yang harus ada diantaranya yaitu Sesuatu yang menyenangkan pada tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi, Adanya status dan fungsi yang efektif.



Contoh diagnosis keperawatan sejahtera: potensial



untuk



peningkatan



...



Referensi



Perlu



diperhatikan bahwa diagnosis keperawatan sejahtera tidak mengandung unsur etiologi



Carpenito, Lynda Juall. (2009). Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis. Jakarta : EGC.



(faktor yang berhubungan).



Dermawan,



Sindrom



D.



(2012).



Proses



Keperawatan: Penerapan Konsep & Diagnosis



keperawatan



diagnosis



yang



sindrom



terdiri



atas



adalah beberapa



diagnosis keperawatan aktual dan risiko tinggi yang diperkirakan akan muncul karena



suatu



Keuntungan



kejadian/situasi dari



keperawatan



penegakan



sindrom



tertentu. diagnosis



adalah



perawat



menjadi selalu waspada akan masalah kesehatan klien. Kewaspadaan ini harus didukung dengan keahlian perawat dalam setiap melakukan pengkajian dan asuhan keperawatan. Menurut NANDA ada dua jenis diagnosis keperawatan sindrom yaitu, Sindrom trauma pemerkosaan (rape trauma syndrome) dan Risiko terjadinya sindrom penyalahgunaan (risk for disuse syndrome).



Kesimpulan Semua didukung NANDA



Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir



Kritis.



Jakarta:



Salemba



Medika. Hidayat,A. (2002). Pengantar dokumentasi proses keperawatan. Jakarta: EGC. Kasim,



M.,



Abdurraouf,



M.



(2016).



Peningkatan Kualitas Pelayanan dan pen



dokumentasikan



Asuhan



Keperawatan Dengan Metode TIM. Nurseline Journal, 1,(1):63-64. Keliat, B. A. (1990).Proses Keperawatan. Jakarta: Penerbit Arcan. Kodim, Yulianingsih. (2015). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: TIM.



diagnosis oleh



Kerangka Kerja. Yogyakarta : Gosyen



data,



diartikan



harus



Nursalam. (2009). Proses dan Dokumentasi



dimana



menurut



Keperawatan: Konsep dan Praktik.



sebagai



definisi



keperawatan



karakteristik. Definisi karakteristik tersebut dinamakan tanda dan gejala.



Jakarta: Salemba Medika. Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi: Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika.



Potter



&



Perry,



(2005).



Buku



Ajar



Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC. Potter & Perry. (2010). Fundamental of Nursing



(Fundamental



Keperawatan).Buku



2.Edisi



7.



Indonesia: Salemba Medika. Rosdahl, Caroline Bunker. (2014). Buku Ajar Keperawatan Dasar.edisi 10. Jakarta: EGC. Rosdahl, B.C & Kowalski, T.M. (2014). Buku



Ajar



Keperawatan



Dasar.



Ed.10.Vol 1. Jakarta: EGC. Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer Perawat Dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana Dalam Peningkatan Kualitas Asuhan Keperawatan. Jurnal IKESMA. Vol 4. No 2 . Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi Proses Keperawatan. Jember: University Press Simamora, R. H. (2010). Dalam



Komunikasi



Keperawatan.



Jember:



University Press Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar



Manusia



Keperawatan. Medika.



dan



Jakarta:



Proses Salemba