Jurnal Kelompok 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SEJARAH SOSIAL MASYARAKAT MINANGKABAU: Suatu Tinjauan Terhadap Sistem Ekonomi Masyarakat Minangkabau Kontemporer



Nama Kelompok 2: 1. Siti rohimah1 2. Zafrianto2 3. Tridesyana Nalfia3 4. Olvia Vatika4 ABSTRAK Sejarah merupakan kejadian atau peristiwa lampau yang dianggap bermanfaat serta sesuatu yang benar-benar terjadi. Masyarakat Minangkabau mempunyai tradisi merantau dari zaman ke zaman, dimana dalam tradisi tersebut memberikan dampak positif terhadap mereka karena dengan merantau mereka dapat memenuhi kebutuhannya, karena mereka banyak yang bergerak disektor perdagangan. Sedangkan islam masuk ke Minangkabau juga memberikan dampak positif bagi masyarakatnya begitu juga dengan perekonomian mereka.



1



Mahasiswi Ekonomi Syariah, nim: 1816010023 Mahasiswa Ekonomi Syariah, nim: 1816010006 3 Mahasiswi Ekonomi Syariah, nim: 1613060161 4 Mahasiswi Ekonomi Syariah, nim: 1613060141 2



PENDAHULUAN A.



Latar belakang Sebagai masyarakat Minangkabau tentunya kita harus mengetahui sejarah Minangkabau begitupun masyararakat Minangkabu di dalamnya. Di Indonesia terkhusus di daerah kita, Minangkabau terdiri dari banyak kerajaan dan keragaman budayanya, dengan mengenal dan mengetahui hal tersebut, masyarakat Indonesia akan lebih mengerti peninggalan sejarah suku lain. Pengetahuan tentang sejarah itu juga akan memperkuat rasa nasionalisme kita sebagai warga Minangkabau yang baik. Selain hal itu masuknya Islam ke Minangkabau juga memberikan pengaruh terhadap perekonomian masyarakat, dimana islam masuk maka suraupun mengalami proses islamisasi dan masyarakatnya mendirikan tempatempat belajar untuk anak MDA sehingga memberikan dampak positif serta memberikan peluang terhadap warga masyarakat Minangkabau untuk berjualan di sekitar area MDA tersebut, dengan itu menambah nilai ekonomi bagi masyarakat Minang tersebut. Tujuan dibuatnya jurnal ini agar kita sama-sama mengetahui bagaimana sejarah sosial masyarakat Minangkabau suatu tinjauan terhadap sistem ekonomi masyarakat Minangkabau kontemporer. Di dalam jurnal ini akan di bahas tentang hal yang demikian.



B. Pembahasan 1. Pengertian sejarah Catatan tentang suatu masa yang ditemukan dan dipandang bermanfaat oleh generasi dari zaman yang lain. Jhonson memberikan defenisi sejarah yang sangat luas, dia menulis “sejarah adalah segala sesuatu yang terjadi”.5 Menurut R. Muhammad Ali sejarah merupakan keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadi atau ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Dari sisi dalam, sejarah adalah suatu studi dan penalaran kritis dan usaha cermat untuk mencari kebenaran. Sejarah dapat diartikan



sebagai



suatu penjelasan yang cerdas tentang sebab dan asal usul segala sesuatu atau suatu pengetahuan mendasar tentang bagaimana dan mengapa peristiwaperistiwa itu terjadi.6 Sejarah didefenisikan sebagai berbagai bentuk penggambaran pengalaman suatu aktualisasi atau pementasan pengalaman masa lampau. Menurut Henri Prinne mengatakan sejarah ialah cerita tentang peristiwaperistiwa dan tindakan-tindakan manusia yang hidup dalam masyarakatnya.7 a. Sejarah sosial masyarakat minangkabau Orang minangakabau mempunyai kebiasaan hidup berkelompok. Kelompok tersebut gabungan dari rumaha-rumah yang disebut periuk atau kaum. Sterusnya gabungan dari periuk membentuk kampuang atau paying, sedangkan gabungan kampuang adalah suku. Mereka hidup mengelompok dalam berbagai jenis perkampungan seperti taratak, dusun, karangkoto, dusun, karangkoto dan nagari dalam perkampungan itu, 5



H. Jhonson, Tracking of History. Hal: 1 Drs. Sandiman, sejarah. Hal: 4 7 Uka Tjandrasasmita, Arkeologi Islam Nusantara. Hal: 3 6



kelompok atau golongan tersebut hidup secara berbaur erat satu sama lain. Masayarakat Minangakabau digambarkan sebagai masyarakat yang egalitor atau kebersamaan. Ungkapan adat yang mengatakan Tagak samo tinggi duduak samo randah (tegak sama tinggi duduk sama rendah) merupakan realisasi dari pandangan mereka bahwa pada dasarnya setiap individu adalah sama. Ungkapan lain yang menunjukkan kebersamaan misalnya Kaba baiak bahimbauan kaba buruak bahambuan (kabar baik berhimbuaian, kabar buruk berhamburan), artinya bila ada kabar baik berupa perhelatan kawin dan kenduri maka akan mengundang waraga desa dan sanak saudaranya untuk menghadiri jamuannya. Sebaliknya bila terjadi kabar buruk seperti kematian atau kemalangan, maka secara spontan warga masyarakat akan menegok atau menjenguk ke tempat kejadian tanpa diundang dan memberikan pertolongan sesuai kemampuan. Dalam pergaulan hidup bersama mereka melihat orang lain sebagai orang yang harus dihormati, harus diajak bermusyawarah atau untuk dilindungi. Pendapat bahwa orang lain adalah musuh atau orang lain adalah sasaran untuk diperas adalah bertentangan dengan adat mereka. Pepatah duduka surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang (duduk sendiri bersmpit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang) menunjukkan bagaimana pandangan mereka dalam hidup dengan orang lain.mereka yakin bahwadengan hidup sendiri, kehidupan mereka akan menjadi sempit yang hanya bisa diatasi kalau mereka hidup bersama-sama dalam kelompok. Kehidupan bersama-sama dalam satu kelompok.8 Adat minangkabau menempatkan bahwa semua individu itu memiliki kedudukan yang sama dalam masyarakat, namun dengan fungsi 8



Renggo Astuti, Sigit Widiyanto, Budaya Masyarakat Perbatasan, hal 20,23-24



yang berbeda, hal ini tertuang dalam falsafah lainnya yang berbunyi: “barek samo dipikua, ringan samo dijinjing” yang artinya ringan sama dipikul, berat sama dijinjing. Hal ini menjelaskan bahwa setiap ada persoalan atau masalah apa saja sama-sama dicari jalan keluarnya agar masalah tersebut cepat teratasi dengan sama-sama mencari solusinya. Jadi, dapat disimpulkan kehidupan masyarakat minangkabau menganut sistem komunal dimana individu menjadi bagian dari masyarakat dan komunitasnya. Dalam sistem ini individu merupakan milik masyarakat, dan masyarakat adalah milik bersama individuindividu yang ada di dalam masyarakat tersebut.9 b. Kerajan-kerajaan di minangkabau Kerajaan minangkabau berdiri pada abad ke 1 M sampai ke 16 M, diantaranya kerajaan minangkabau yaitu kerajaan melayu, kerajaan indrapura, kerajaan pagaruyung. 1) Kerajaan Melayu Kerajaan melayu ini berdiri pada tahun 645 M di hulu sungai Batang Hari. Dimana kerajaan melayu ini dikalahkan oleh kerajaan sriwijaya pada tahun 682 M. Dan muncul lagi prasasti di kerajaan melayu yaitu prasasti Grahi di kamboja, Negara Kertagama dan Pararaton mencatat adanya kerajaan melayu yang beribu kota di Dharmasraya, sehingga muncul ekspedisi pamalayu pada tahun 12751293 M dibawah pimpinan kebo anabrang dari kerajaan singasari. 10 Munculnya



perjalanan



pamalayu,



setelah



penyerahan



Arca



Amonghapasa yang dipahatkan di prasasti Padang Roco dibawah pimpinan Kebo Anbrang dari kerajaan Singsari pada tahun 1275-1293 M. Perjalanan pamalayu kembali ke jawa dengan membawa dua putri 9



Maulana, A (2014). Analisis Perbandinhan Aikido Di Jepang Dan Silek Di Minangkabau Sebagai Seni Bela Diri Tradisional. Hal: 37 10 Zulfahmi. Islam dan Budaya Alam Minangkabau. Hal. 19-20



raja Dharmasraya yaitu Dara Petak dan Dara Jingga. Dimana daerah pendalaman Sumatera Barat ini tepatnya di daerah Punjung kabupaten. Dharmasraya merupakan daerah berdirinya kerajaan Melayu dengan nama ibu kotanya Pulau Punjung dan dibentuknya Undangundang No. 38 Tahun 2003 yang isinya pemekaran dari kabupaten Sijunjung. Dimana Kabupaten Dharmasraya biasa disebut Ranah Cati Nan Tigo. Dimana kabupaten ini diambil dari prasasti Padang Roco dikenal sebagai ibukota dari kerajaan Melayu pada zaman itu. Setelah majapahit membantu mengalahkan kerajaan lain pada tahun 1347 M, sedangkan Adityawarman memproklamirkan dirinya sebagai Maharajadiraja dengan gelar Srimat Sri Udayaadityawraman Pratapaparakma



Raejendra



Mauli



Warmadewa



dengan



nama



kerajaanya Malayapura. Kerajaan Melayu memindahkan ibu kotanya dari Dharmasraya ke daerah pendalaman.11 2) Kerajaan Inderapura Secara etimologi Inderapura berasal dari kata Sanskerta, dan dapat bermakna Kota Raja. Inderapura pada awalnya adalah kawasan rantau dari Minangkabu, sebagai kawasan rantau, Inderapura dipimpin oleh wakil yang ditunjuk dari Pagaruyung dan bergelar Raja (Richard Farmer:1822). Raja inderapura diidentifikasikan sebagai putra Raja Alam atau yang Dipertuan Pagaruyung. a) Wilayah Kekuasaan Kerajaan Inderapura Pada akhir abad ke-17 pusat wilayah inderapura, mencakup lembah sungai Airhaji dan Batang Inderapura, terdiri atas dua puluh koto.Masing-masing koto diperintah oleh seorang menteri, yang berfungsi seperti penghulu diwilayah Minangkabau lainnya. 11



Deni Prasetyo. Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Hal. 31



Sementara pada daerah Anak Sungai , yang mencakup lembah Manjuto dan Airdikit, dan Muko-muko,system pemerintahnya tidak jauh berbeda. b) Runtuhnya Kerajaan Inderapura Lada, rempah-rempah dan emas adalah hasil terbesar dan sumber kekayaan Inderapura.Tetapi oleh lada dan emas itu pulalah Inderapura jatuh dan tak sanggup berdiri lagi.Inderapura diincar dengan mata gelap oleh pemburu pemburu emas Nusantara yang datang



dari berbagai negeri.Bangsa



portugis



dan spanyol



menjelajahi dunia untuk mencari emas, lalu mereka menelusuri pantai barat sumatera mencari pulau emas itu disekitar pulau nias. Bangsa portugis mendengar cerita tentang Ilha De Ouro ( pulau emas ) pada awal abad 16 di India, lalu mereka berangkat menuju Sumatra. Tercatat Diogo Pacheo sebagai orang eropa pertama yang memasuki sumatera, dengan ekspedisi yang telah dilengkapi untuk pencarian Ophir, Negeri emas nabi sulaiman yang diperkirakan adalah salah satu dari gunung-gunung emas di sumatera namun penduduk sumatera tidak ada yang mau mengatakan emas itu ada.12 3) Kerajaan Pagaruyung Dimana Sebelum pagaruyung bergabung, dalam Malayapura yang dipimpin oleh Adityawarman, dimana malayapura adalah kerajaan Dharmasraya. Ada beberapa kerajaan atau daerah yang dikuasai oleh Adityawarman. Munculnya nama kerajaan Pagaruyung sebuah kerajaan melayu tidak dapat diketahui pasti peninggalan dalam peristiwa-peristiwa yang dilakukan Adityawarman. Jika mengaanggap Adityawaraman



pendiri kerajaan Pagaruyung dapat dilihat dari



prasastinya yang berada di Batusangkar. 12



Zulfahmi. Islam Dan Budaya Alam Minangkabau. Hal: 24-27



Pada tahun 1347 Adityawarman pemimpin dirinya sebagai raja Malayapura. Adityawarman putra dari Adiyawarman di prasasti Padang Raco. Diman Dara jingga putrid dari raja Dharmasraya dalam pararaton. Sebelumnya kerajaan Majapahit dan Gajah Mada berperang menguasai Bali dan Palembang. Dimana Masa Pemerintahan tersebut dipindahkan oleh Adityawarman ke pendalaman Minangkabau. Dari prasasrti



suwarso



yang



berasal



dari



Malayu.



Adityawarman



menyelesaikan pembangunan slokan untuk taman nan dana sri suwarsa kaya akan padi yang sebelumnya dibangun oleh pamannya yang bernama Akarendawarman yang menjadi raja sebelumnya. Dimana hal tersebut adat Minangkabau pewarisan dari mamak keponakan telah terjadi pada saat itu.13



3. Sistem ekonomi masayarakat minangkabau kontemporer Orang minang dikenal dengan sebagai salah satu suku bangsa yang



suka pergi merantau. Menurut mereka merantau merupakan pola



migrasi masyarakat minang dari dahulu hingga sekarang. Daerah yang mrnjadi tujuan sangat beragam, mulai dari kota-kota besar hingga ke kota-kota kecil diseluruh indonesia. Perantau asal minang ini sebagian besar bergerak di sektor perdagangan, sehingga mereka dikenal sebagaisalah satu suku bangsa yang gemar berdagang. Aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh orang minang tentunya memberikan dampak positif bagi perkembangan daerah perantauannya. Seperti aktifitas perdagangan yang semakin bergairah, kemudahan memperolrh barang kebutuhan dan perkembangan ekonomi yang terus meningkat.14 13



https://www. Youtube.com/watch?v=EWd8bNflrW8, Sejarah Masuknya Islam Di Ranah Minang 14 Novendra. Peranan Orang Minang Dalam Perekonomian Dikota Administratif. Tanjung Pinang. Depdikbud , 1999. Hal: 39



Selain itu orang Minang juga merupakan masyarakat penganut matrilineal terbesar didunia. Kuatnya kearifan masyarakat minang dalam menyelesaikan permasalahan pada sistem kemasyarakatan dan isu-isu global, sangat berpengaruh pada penguatan masyarakat lokal dimanapun berada. Tujuannya untuk memahami nilai ekonomi dan mengkaji dimensi ekonomi dan bisnis kearifan lokal masyarakat minangkabau.15 Tradisi merantau adalah sebahagian dari pada sejarah sosial dan ekonomi



masyarakat



melayu



terutamanya



yang



berketurunan



minangkabau.16 4. Masuknya islam ke minangkabau Melalui dua jalur yaitu : a.



Pesisir timur Minangkabau atau Minangkabau timur pada abad 7 dan 8 Masehi Dimana masuknya Islam ke Pesisir Timur Minangkabau ini melakukan kegiatan perdagangan melalui sungai-sungai yang mengalir dari gugusan bukit barisan selat malaka dilayari oleh perdagangan



untuk memperoleh komoditi lada dan emas. Pada



waktu itu dimana Samudrai pasai telah menguasai penghasil lada dan emas didaerah itu tersebut. b.



Sedangkan Pesisir Barat pada abad 16 Masehi Minangkabau melakukan kegiatan perdagangan pantai barat Minangkabau sebagai akibat jatuhnya malaka ke tangan portugis. Pada saat itu pengaruh kekuasaan Aceh Darrusalam sangat besar. Syekh Burhanuddin adalah pembawa Islam pertama kali di daerah Pesisir Barat, para ulama menyatakan bahwa Syekh Burhanuddin membawa aliran tarikat syatariyah. Dan para ulama merasa resah terhadap syehk



15



Hastuti. Kearifan Lokal Ekonomi Dan Bisnis Masyarakat Minang Pedagang Rantau. 2015. Hal: 81 16 Hussin, N. Tradisi Merantau Dan Berdagang Masyarakat Minang: Malaysian Journal Of Society and Space. Hal:116



burhanuddin karna berpaham ahli sunah wal jamaah bermazhab syafi’i. Pada saat beliau meninggal buku Syekh Burhanuddin dibawa oleh MUI yang diketuia oleh Buya Hamka. Ternyata Syekh Burhanuddin tidak ada hubungannya dengan tarikat syatariyah dan tarikat naqsabandiyah.17 Ada beberapa pendapat mengenai awal kedatangan Islam ke Minangkabau. Hamka menyebutkan jika bangsa Arab telah datang kepulau Jawa tahun 675 M, maka pada tahun 684 M. telah ada koloni bangsa Arab di Sumatera bagian Barat, pendapat lain di ungkapkan oleh P.M. Holt yang menyatakan bahwa penyebaran islam ke Minangkabau dimulai dari daerah pantai Pariaman seiring dengan masuknya islam ke wilayah Aceh pada abad ke 14 M. pendapat Holt ini berbeda dengan pendapat yang mengatakan bahwa Syaikh Burhanuddin orang yang membawa tarekat Syatariyah ke Minangkabau adalah orang pertama yang memasukkan islam ke Minangkabau pada abad ke 17 M. karena jauh sebelumnya orang Minangkabau sudah mengenal Islam. Syarifuddin menyatakan, Islam masuk dan berkembang di Minangkabau melalui tiga tahap.Tahap pertama, melalui jalan dagang di Pesisir pantai yang di bawa oleh pedagang-pedagang dari Persi, Arab, dan Gujarat yang telah memeluk Islam. Penyiaran Islam tahap kedua (sekitar abad ke 15 M ) berlangsung pada saat Pesisir Barat Minangkabau berada di bawah pengaruh Aceh yang telah terlebih dahulu masuk islam. Pada tahap inilah islam berkembang pesat dan menyeluruh kesemua wilayah Minangkabau serta lebih terencana, yang berperan besar adalah para saudagar Aceh. Tahap ketiga, ditandai dengan perkembangan islam dari daerah Pesisir (rantau) menuju ke wilayah darek (daerah dataran tinggi) sebagai daerah asal Minangkabau, sehingga muncul ungkapan “syara’mandaki 17



https://www.youtube.com/watch?v=EWd8bNflrW8, Sejarah Masuk Islam Di Ranah Minang



(naik), adat manurun (turun)” sebagai bentuk kiasan pergerakan islam dari rantau menuju darek.18 Meskipun secara kuantitatif terutama abad ke-18 umumnya masyarakat minangkabau telah masuk islam. Namun secara kualitatif, hasil yang di harapkan dalam arti yang sesungguhnya belum diperoleh. Melihat kenyataan ini, ulama tidak dapat tinggal diam saja. Mereka selalu memberikan penyuluhan-penyuluhan keagaamaan untuk menegakkan syiar islam. Usaha untuk menegakkan syiar islam di minangkabau sebelum abad ke-19 M, dilakukan secara berangsur angsur dengan harapan islam yang benar di amalkan masyarakat, sedangkan dalam hal penyampaian jangan sampai mengganggu kestabilan dalam masyarakat. Salah seorang ulama minangkabau adalah Tuanku Nan Tuo. Tokoh ini adalah seorang ulama besar, guru tarekat Naqsabandiyah dan ahli fiqih terkemuka pada zamannya. Sebagai seorang syekh, Tuanku Nan Tuo menarik perhatian ribuan muridnya terhadap surau koto tuo, dan surau-surau lain di desa sekitarnya. Di samping sebagai tempat berkumpulnya para guru dan murid sufi, surau Tuanku Nan Tuo juga menjadi sebuah pusat studi fiqih yang mencakup semua yurisprudensi islam, yang mendukung hukum-hukum yang mengatur tidak hanya kewajiban agama, tetapi juga semua aspek sosial.19 5. Hubungan Masuknya Islam Ke Minangkabu Dengan sistem Perekonomian Minangkabau merupakan salah satu daerah penting dalam sejarah islam di indonesia karena dari daerah inilah bermulanya penyebaran citacita pembaharuan kedaerah-daerah lain. Pembaharuan yang terjadi di 18



Darwis, Yuliandre. Sejarah Perkembangan Pers Minangkabau. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2013). Hal:30 19 Samsul, Latief. Perkembangan Pemikiran Islam Di Nusantara Dalam Panji Masyarakat, No. 628, 1 November 1991. Hal:70



Minangkabau dimulai dengan adanya gerakan padri pada awal abad ke19 yang bertujuan untuk memurnikan ajaran islam. Pembaharuan selanjutnya dilakukan oleh kaum muda pada awal abad ke-20, yang terutama dilakukan melalui pembaharuan sistem pendidikan agama lewat lembaga



perguruan



Sumatra



Thawalib



Diniyah



School



di



Padangpanjang.20 Setelah masuknya agama islam, suraupun mengalami proses islamisasi dan juga masyarakat banyak yang mendirikan tempat-tempat belajar untuk anak MDA sehingga mengakibatkan kuatnya sistem pendidikan anak serta juga memberi lapangan pekerjaan untuk ibu-ibu yang mau berjualan disekitar area MDA tersebut.21



KESIMPULAN Dari beberapa defenisi mengenai pengertian sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian sejarah itu adalah cerita dari suatu kejadian atau



peristiwa



dan



tindakan-tindakan



manusia



yang



hidup



dalam



masyarakatnya, atau ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang



20



A’la, A. Genealogi Radikalisme Muslim Nusantara Akar Dan Karakteristik Pemikiran Islam. (2008). Hal:84 21 Fadhil, A. Transformasi Pendidikan Islam Di Minangkabau, Journal Sejarah Lontar. (2007). Hal:42



benar-benar terjadi dimasa lampau dan dipandang bermanfaat oleh generasi dari zaman yang lain. Sejarah sosial masyarakat Minangkabau sangat memegang teguh adatistiadatnya. Contohnya dalam seni beladiri pencak silat atau yang biasa disebut Silek oleh orang Minang. Mereka menggunakan seni bela diri tersebut sebagai wadah mengumpulkan anak muda untuk pembinaan budi pekerti berdasarkan adat dan agama, menempatkan bahwa semua individu itu memiliki kedudukan yang sama dalam masyarakat. Islam masuk di Minangkabau itu dimulai dari daerah pantai Pariaman, serta salah satunya melalui jalur dagang, dan itu adalah salah satu sistem ekonomi masyarakat Minangkabau dari dahulu sampai sekarang. Karena suku minang dikenal dengan salah satu suku bangsa yang suka merantau dan kebanyakan dari mereka yang merantau itu bergerak pada sektor perdagangan.



DAFTAR PUSTAKA Jhonson, H. Tracking Of History Sandiman, Sejarah Tjandrasasmita, Uka. Arkeologi Islam Nusantara



Maulana, A. 2014. Analisis Perbandingan Aikidi Di Jepang Dan Silek Di Minangkabau Sebagai Seni Bela Diri Tradisional Zulfahmi. 2017. Islam Dan Budaya Minangkabau. Padang Prasetyo, Deni. 2009. Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara. Pustaka Widyatama Novendra. 1999. Peran Orang Minang Dalam Perekonomian Di Kota Administratif. Tanjung Pinang Depdikbud Hastuti. 2015. Kearifan Lokal Dan Bisnis Masyarakat Minang Pedagang Rantau Husin. Tradisi Merantau Dan Berdagang Masyarakat Minang. Malaysian Journal Of Society Yuliandre, Darwis. 2013. Sejarah Perkembangan Pers Minangkabau. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Latief, Samsul. 1 November 1991. Perkembangan Pemikiran Islam Di Nusantara Dalam Panji Masyarakat A’la. 2008. Geneologi Radikalisme Muslim Nusantara Akar Dan Karakteristik Pemikiran Islam Fadhil. 2007. Transformasi Pendidikan Islam Di Minangkabau. Jurnal Sejarah Lontar Astuti, Renggo, Sigit Widiyanto, Budaya Masyarakat Perbatasan https://www. Youtube.com/watch?v=EWd8bNflrW8, Sejarah Masuk Islam Di Ranah Minang