KAD (Ketoasidosis Diabetikum) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KETO ASIDOSIS DIABETIKUM (KAD) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Kritis Dosen Pengampu :Ns. Ainnur Rahmanti,M.Kep



Disusun oleh : 1. Lutfiana Dwi Arsih



(17.052)



2. Mifta Nur Ayu A.



( 17.053)



3. Mimin Indah Lestari



(17.054)



4. Moch. Syamsuddin



(17.055)



AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG 2019



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga Kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah kelompok mata kuliah Keperawatan Kritisdengan judul “Keto Asidosis Diabetikum”. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen keperawatan maternitas Ns. Ainnur Rahmanti,M.Kep



yang telah membimbing dalam menulis makalah



ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



Semarang, 9 April 2019, Kelompok 7



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................................2 DAFTAR ISI.............................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang.................................................................................................................4 B.      Rumusan Masalah............................................................................................................5 C.      TujuanPenulisan...............................................................................................................5 D



Manfaat penulisan............................................................................................................5



BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6 a.  Definisi ketoasidosis diabetikum (KAD)….............................................................6 b. Etiologi ketoasidosis diabetikum (KAD)..................................................................7 c. Manifestasi klinisketoasidosis diabetikum (KAD)..................................................8 d. Patofisiologi dari ketoasidosis diabetikum (KAD)...................................................9 e. Pemeriksaan penunjang klien dengan ketoasidosis diabetikum (KAD).................. 10 f. Penatalaksanaan klien dengan ketoasidosis diabetikum (KAD) di ICU..................11 g. Komplikasi dari ketoasidosis diabetikum (KAD)....................................................12 h. Asuhan keperawatan pasien dengan ketoasidosis diabetikum (KAD) (pengkajian, diagnosa, intervensi)...............................................................................................13



BAB III PENUTUP A.      Kesimpulan ...................................................................................................................24 B.      Saran...............................................................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................26



3



BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang



Ketoasidosis diabetikum adalah kasus kedaruratan endokrinologi yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolut. Ketoasidosis diabetik juga merupakan komplikasi akut diabetes mellitus yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit, dan asidosis. Ketoasidosis diabetik ini diakibatkan oleh defisiensi berat insulin dan disertai gangguan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Keadaan ini merupakan gangguan metabolisme yang paling serius pada diabetes ketergantungan insulin. Ketoasidosis diabetukum lebih sering terjadi pada usia 250 mg/dL (American Diabetes 6



Association, 2013; Chaithongdi, et al, 2011; Corwell, et al, 2014). KAD merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat darurat (Sudoyo, 2009). Berdasarkan data surveilan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), insiden ketoasidosis diabetik di Amerika Serikat mulai tahun 19882009 terjadi peningkatan dari 80.000 menjadi 140.000 (43,8%) (Maletkovic and Drexler, 2013). Kegawatan KAD rata-rata terjadi pada 80–90% kegawatan hiperglikemi dan angka kematiannya diperkirakan antara 4–10% (Andreoni, 2007; Chiasson, et al., 2003; Corwell, et al., 2014). Faktor yang berhubungan dengan kegawatan KAD antara lain faktor KAP (knowledge, attitude and practice/pengetahuan, sikap dan perilaku) serta faktor stres (Dunstan, et al., 2002; Krishnan, et al., 2007; Schafer, et al., 2007; Khatib, et al., 2008; Aliasgharzadeh, et al., 2006; Mihardja, 2009; Donald, et al., 2011; Hui, 2012) Kebanyakan kasus KAD dicetuskan oleh infeksi umum, antara influenza dan infeksi saluran kemih. Infeksi tersebut menyebabkan peningkatan kebutuhan metabolik dan peningkatan kebutuhan insulin. Penyebab umum KAD lainnya adalah kegagalan dalam mempertahankan insulin yang diresepkan dan/atau regimen diet dan dehidrasi. 2. ETIOLOGI Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru diketahui menderita DM untuk pertama kali. Pada pasien yang sudah diketahui DM sebelumnya, 80% dapat dikenali adanya faktor pencetus. Mengatasi faktor pencetus ini penting dalam pengobatan dan pencegahan ketoasidosis berulang. Tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh: 1.      Insulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang dikurangi 2.      Keadaan sakit atau infeksi 3.      Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati Beberapa penyebab terjadinya KAD adalah: a. Infeksi : pneumonia, infeksi traktus urinarius, dan sepsis. diketahui bahwa jumlah sel darah putih mungkin meningkat tanpa indikasi yang mendasari infeksi. b. Ketidakpatuhan: karena ketidakpatuhan dalam dosis 7



c. Pengobatan: onset baru diabetes atau dosis insulin tidak adekuat d.  Kardiovaskuler : infark miokardium e.  Penyebab



lain



:



hipertiroidisme,



pankreatitis,



kehamilan,



pengobatan 



kortikosteroid and adrenergik.(Samijean Nordmark,2008) 3. MANIFESTASI KLINIS Respons neurologis dapat berkisar dari sadar sampai koma. Frekuensi pernapasan mungkin cepat, atau pernapasan mungkin dalam dan cepat (kussmaul) dengan disertai napas aseton berbau buah. Pasien akan mengalami dehidrasi dan dapat mengeluh sangat haus, poliuria, dan kelemahan. Mual, muntah, nyeri hebat pada abdomen, dan kembung sering kali terjadi dan dapat keliru dengan gambaran kondisi akut abdomen. Sakit kepala, kedutan otot, atau tremor dapat juga terjadi. Manifestasi klinis dari KAD adalah : 1. Hiperglikemi Hiperglikemi pada ketoasidosis diabetik akan menimbulkan; 



Poliuri dan polidipsi (peningktan rasa haus)







Penglihatan yang kabur







Kelemahan







Sakit kepala







Pasien dengan penurunan volume intravaskuler yang nyata mungkin akan menderita hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg atau lebih pada saat berdiri).







Penurunan volume dapat menimbulkan hipotensi yang nyata disertai denyut nadi lemah dan cepat.







Anoreksia, mual, muntah dan nyeri abdomen.







Pernapasan Kussmaul ini menggambarkan upaya tubuh untuk mengurangi asidosis guna melawan efek dari pembentukan badan keton.







Mengantuk (letargi) atau koma.







Glukosuria berat. 8







Asidosis metabolik.







Diuresis osmotik, dengan hasil akhir dehidrasi dan penurunan elektrolit.







Hipotensi dan syok.







Koma atau penurunan kesadaran.



4. PATOFISIOLOGI KAD Diabetes ketoasidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, keadaan ini mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Ada tiga gambaran kliniks yang penting pada diabetes ketoasidosis yaitu dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis. Apabila jumlah insulin berkurang, jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang pula. Disamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali. Kedua faktor ini akan mengakibatkan hipergikemia. Dalam upaya untuk mnghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, ginjal akan mengekresikan glukosa bersama – sama air dan elektrolit (seperti natrium, dan kalium). Diurisis osmotik yang ditandai oleh urinasi berlebihan (poliuri) ini kan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elekrolit. Penderita ketoasidosis yang berat dapat kehilangan kira – kira 6,5 liter air dan sampai 400 hingga 500 mEg natrium, kalium serta klorida selam periode waktu 24 jam. Akibat defisiensi insulin yang lain adalah pemecahan lemak (lipolisis) menjadi asam – asam lemak bebas dan gliserol. Asam lemak bebas akan diubah menjadi benda keton oleh hati. Pada ketoasidosis diabetik terajdi produksi benda keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut. Benda keton bersifat asam, dan bila bertumpuk dalanm sirkulasi darah, benda keton akan menimbulkan asidosis metabolik (Brunner and suddarth, 2002).



9



5. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Analisa Darah a. Kadar glukosa darah bervariasi tiap individu b. pH rendah (6,8 -7,3) c. PCO2 turun (10 – 30 mmHg) d. HCO3 turun (