Kak Antropometri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) ORIENTASI ANTROPOMETRI DAERAH LOKUS STUNTING 1. LATAR BELAKANG



a. Gambaran Umum Singkat Peningkatan derajat kesehatan masyarakat salah satunya dilakukan melalui peningkatan peran serta masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan peran serta masyarakat diantaranya adalah menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan posyandu sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan dasar yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Posyandu



merupakan



tempet



untu



mendeteksi



permasalahan



gizi.



Permasalahan gizi yang bisa dideteksi di posyandu salah satunya adalah gizi buruk dan gizi kurang. Menurut Nency (2007), posyandu sebagai ujung tombak dalam melakukan deteksi dini dan pelayanan pertama kesehatan ibu dan anak, menjadi vital dalam pencegahan kasus gizi buruk. Salah satu kegiatan untuk melakukan deteksi dini gizi buruk dan gizi kurang adalah melalui pemantauan status gizi. Pemantauan status gizi yang biasa dilakukan di posyandu adalah dengan melakukan pengukuran antropometri atau pengukuran ukuran tubuh. Berbagai jenis ukuran fisik tubuh dan komposisi tubuh antara lain yaitu, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak di bawah kulit (Supariasa dkk, 2012). Berbagai jenis ukuran fisik tubuh dan komposisi tubuh tersebut mudah sekali mengalami perubahan. Diperlukan latihan yang cukup supaya hasil pengukuran antropometri menghasilkan data yang akurat. Pengukuran antropometri di Posyandu dilakukan oleh petugas kesehatan dan kader. Salah satu upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan Bidang Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan tenaga



gizi



dalam



melakukan



pengukuran



melaksanakan pelatihan antropometri.



antropometri



yaitu



dengan



2. MAKSUD & TUJUAN a. Maksud Meningkatkan pengetahuan tenaga gizi di puskesmas tentang cara pengukuran mengggunakan alat antropometri dengan benar. b. Tujuan Mengetahui tentang konsep dan cara pengukuran antropometri pada bayi dan balita.



3. TARGET / SASARAN a. Sasaran : Tenaga Gizi b. Target



: Meningkatnya pengetahuan tenaga gizi dalam pengukuran



antropometri pada bayi dan balita yang akurat. 4. NAMA ORGANISASI PENGADAAN PEKERJAAN a. Satker/SKPD



: Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan



b. PPK



:



5. SUMBER DANA & PEKERJAAN BIAYA a. Sumber Dana



: Bersumber dari Dana DAU (APBD)



b. Total Perkiraan Biaya Yang di perlukan : Rp.50.000.000,- ( Lima puluh juta rupiah )



6.



RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS PENUNJANG a. Ruang lingkup pengadaan pekerjaan : Orientasi pembinaan pengukuran antropometri pada bayi dan balita b. Lokasi Pengadaan Pekerjaan : 32 Puskesmas Tersebar



7.



JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN a. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 30 hari/1 bulan terhitung sejak awal bulan April tahun 2019 termasuk waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan pekerjaan (apabila diperlukan)



8.



RENCANA ANGGARAN BIAYA Rp.50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah )



9.



KELUARAN/OUTPUT YANG DIHASILKAN a. Keluaran (Output)



: Tersediannya tenaga gizi yang sudah terlatih antropometri



sesuai standar.



b. Hasil (Outcome)



: Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan



tenaga



gizi di puskesmas tentang pengukuran antropometri yang benar. 10. METODE PENGADAAN BARANG DAN JASA Metode dilakukan dengan cara ceramah, tanya jawab, diskusi, praktikum, demonstrasi. 11. PENUTUP Demikian



kerangka acuan kegiatan ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan



kegiatan. Labuha, 4 Maret 2019 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan



Akhmad Rajak, SKM, M.Kes Nip. 19650107 198801 2 001