Kak Audit Internal Program Diare [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA UPT PUSKESMAS LEMPAKE



2019



KERANGKA ACUAN KERJA



AUDIT INTERNAL PROGRAM DIARE



I. Pendahuluan Penyakit



Diare



merupakan



penyakit



yang



mengancam



kesehatan



masyarakat di indonesia, oleh karenanya dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sejak dini, perlu dilakukan upaya pengendalian Demam Diare dengan pemeriksaan berkala, pengobatan, pengamatan penyakit, perbaikan kesehatan lingkungan dan penyuluhan kesehatan. Demam diare dan paradiare merupakan salah satu penyakit infeksi endemik di Asia, Afrika, Amerika Latin Karibia dan Oceania, termasuk Indonesia. Penyakit ini tergolong penyakit menular yang dapat menyerang banyak orang melalui makanandan minuman yang terkontaminasi. II. Latar belakang Diare merupakan salah satu penyakit paling sering menyerang anak di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Diperkirakan, anak berumur di bawah lima tahun mengalami 203 episode diare per tahunnya dan empat juta anak meninggal di seluruh dunia akibat diare dan malanutrisi. Kematian akibat diare umumnya disebabkan dehidrasi (kehilangan cairan). Lebih kurang 10% episode diare disertai dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit tubuh secara berlebihan. Bayi dan anak kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding anak yang lebih besar. Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai dalah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan



nasional,



khususnya



untuk meningkatkan kualitas pelayanan



kesehatan P2 diare. Dalam uapaya peningkatan pelayanan kesehatan P2 diare perlu ada kegiatan promotif dan preventif Untuk pemantauan rehidrasi rumah tangga, pada penderita diare cakupan penemuan penderita diare sudah tercapai sesuai yang harapkan. Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang ditetapkan. Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka disusun rencana program audit. Dari hasil capaian kinerja program diare sebelumnya belum mencapai target. Pada kegiatan penemuan kasus diare di wilayah kerja puskesmas hanya mencapai 51,26% dari target 100%. III.



Tujuan Umum : 



Tujuan Umum:



Melakukan penilaian terhadap kesesuaian program penangganggulangan diare terhadap pedoman penanggulangan diare 



Tujuan Khusus:



1)Melakukan penilaian perencanaan program diare 2)Melakukan penilaian capaian kinerja penggerakan dan pelaksanaan program diare 3)Melakukan penilaian kesesuaian proses pengendalian, pengawasan dan capaian program diare IV.



Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan: a. Lingkup audit: Cakupan Program : Cakupan Program diare b. Kegiatan Audit dan Rincian Kegiatan: Audit Internal Program diare 1)Melakukan audit terhadap perencanaan program diare 2)Melakukan audit terhadap penggerakan dan pelaksanaan program diare 3)Melakukan audit terhadap pengendalian, pengawasan dan capaian program diare



V.



Cara Melaksanakan Kegiatan 



Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal: 1) Pedoman penanganan diare 2) Standar Pelayanan Minimal 3) Standar Akreditasi / Permenkes No. 46 Tahun 2015







Metoda untuk melakukan audit internal: Observasi, wawancara, dan melihat dokumen, bukti pelaksanaan, Instrumen Audit: (terlampir)



VI.



Sasaran (Objek) audit: Terlaksananya audit terhadap Capaian Program diare



VII.



Jadual dan alokasi waktu : a. Audit Pertama 1. Telusur data kinerja Gizi di Puskesmas



: 11—13 Maret 2019



2. Analisis dan penyusunan laporan audit: Maret dan Mei 2019 a. Audit Kedua 1. Telusur data kinerja Gizi di Puskesmas



: 14—16 Oktober 2019



2. Analisis dan penyusunan laporan audit: Oktober dan Desember 2019



VIII.



Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan:



Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah pelaksanaan audit sesuai dengan jadual yang sudah disusun. Jika terjadi ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit dilaporkan kepada ketua tim audit untuk dibahas bersama dalam tim audit internal. IX.



Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan: Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses kegiatan audit internal, dan melaporkan hasil temuan audit, hasil analisis, dan rencana tindak lanjut yang disepakati bersama dengan auditee. Keseluruhan kegiatan audit internal harus dievaluasi sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dalam melaksanakan audit.



Lampiran 1. Panduan Wawancara: No



Daftar pertanyaan



1



Pedoman apa yang dipakai dalam pelaksanaan program Apakah ada dokumentasi kegiatan Apakah ada SOP dalam pelaksanaan program Bagaimana cakupan program diare Mengapa cakupan tidak tercapai Adakah upaya yang sudah dilakukan agar tercapai Apa hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan diare Bagaimana proses deteksi dini risiko tinggi dilakukan Adakah kendala dalam pelaksanaan ? Apakah ada fish bone yang digunakan dalam pelaksanaan program?



2 3 4 5 6 7 8 9 10.



Jawaban