Kak Edukasi Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR



DINAS KESEHATAN UPT. PUSKESMAS TELUK MERBAU KECAMATAN KUBU



Jalan .Ahmad Yani, Teluk Merbau KodePos : 28991 Email : [email protected]



KERANGKA ACUAN KEGIATAN EDUKASI LANSIA RISIKO TINGGI I.



PENDAHULUAN Pembinaan kesehatan lansia merupakan salah satu kegiatan yang harus terus digalakkan untuk mewujudkan lansia sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hal ini merupakan suatu upaya menghadapi peningkatan status dan derajat kesehatan rakyat Indonesia yang memberikan dampak pada meningkatnya usia harapan hidup bangsa.



II.



LATAR BELAKANG Lansia merupakan seorang dewasa sehat yang mengalami proses perubahan menjadi seorang yang lemah dan rentan yang diakibatkan karena berkurangnya sebagian besar cadangan system fisiologis dan meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit dan kematian (Setiati et al, 2009). Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa menjadi tua identik dengan semakin banyaknya masalah yang dialami oleh lansia. Lansia cenderung dipandang masyarakat tidak lebih dari sekelompok orang yang ketergantungan dengan orang-orang yang ada disekitarnya (Huda,2004). Kemandirian pada lansia dinilai dari kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari (Maryam,2008). Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) diketahui bahwa prevalensi penyakit yang sering diderita lansia adalah hipertensi, penyakit radang sendi, PPOK, kanker, dan diabetes melitus. Berdasarkan Riskesdas (2013) terdapat sebesar 26,5% penduduk Indonesia yang mengalami penyakit hipertensi sedangkan pada kelompok umur ≥60 terdapat sebesar 57,6% penduduk yang berusia lebih dari 60 mengalami hipertensi. Kondisi kesehatan seorang lansia selain dipengaruhi oleh penyakit juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh hal lain seperti status gizi. Masalah gizi pada lansia perlu menjadi perhatian khusus karena mempengaruhi status kesehatan dan mortalitas. Gizi kurang maupun gizi lebih pada masa dewasa akan memperburuk kondisi fungsional dan kesehatan fisik (Mc Naughton, 2012). Status gizi buruk atau kurang akan menyebabkan lansia sulit dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Setiani, 2011).



III.



TUJUAN 1. Tujuan Umum Melakukan edukasi lansia untuk meningkatkan status kesehatan dan kualitas kehidupan lansia agar dapat menikmati masa tua yang sejahtera, bahagia dan berdaya guna bagi diri, kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan lingkungannya.



2. Tujuan Khusus



a. Menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran lansia baik secara psikis maupun fisik. b. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga serta lansia dalam mengatasi masalah kesehatannya. IV.



V.



RENCANA KEGIATAN Edukasi lansia dan lansia berisiko tinggi JADWAL KEGIATAN



VI.



EVALUASI PELAKSANAAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 4 bulan sekali sesuai jadwal kegiatan. Pelaporan kegiatan dilaksanakan setiap bulan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini terlaksana.



VII.



SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN Pencatatan dilakukan setiap pelaksanaan kegiatan oleh petugas puskesmas dan pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulannya kepada Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab UKM dan evaluasi kegiatan dilakukan sekurang-kurangnya setiap 4 bulannya.



Teluk Merbau,



Januari 2023



Mengetahui Kepala UPT. Puskesmas Teluk Merbau



LINAWATI, STr.Keb Nip.19760609 199703 2 002



KOORDINATOR LANSIA



dr. NOVIA YERLI