Kak Pandu PTM [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN PELAYANAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR (PANDU PTM) A. PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, Puskesmas perlu melakukan upaya promosi kesehatan,salah satunya adalah dibidang Pencegahan penyakit Tidak Menular.Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan pengaruh genetic serta kumpulan faktor-faktor risiko penyakit tidak menular seperti kurangnya konsumsi makanan sehat,kebiasaan merokok,kurangnya olahraga dan stress. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebagai bagian dari Program Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Renstra 2010-2014.Salah satu misi dari Kemenkes yang tertulis dalam Rencana Strategis Renstra Kemenkes 2010 -2014 adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui



pemberdayaan



umum.Dimana



prioritas



masyarakat



termasuk



pembangunan



swasta



kesehatan



dan



yang



masyarakat



ketiga



adalah



pengendalian penyakit tidak menular dan penyakit menular diikuti penyehatan lingkungan. Dalam penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM perlu dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).Sehingga perlu disusun suatu Kerangka Acuan Kegiatan Pelayanan Terpadu (PANDU) Penyakit Tidak Menular sebagai panduan pelaksanaan program tersebut. B. LATAR BELAKANG Saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi diseluruh dunia,dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi dinegara yang sedang berkembang (WHO,2010).Peningkatan kematian akibat penyakit tidak menular dimasa mendatang diperkirakan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul



akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang. Awal perjalanan Penyakit Tidak Menular seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau sudah berada distadium lanjut akibat tidak mengetahui dan tidak menyadari kondisi kelainan yang ada pada dirinya.Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular terus meningkat 41,7% menjadi 59,5%.Penyakit Tidak menular dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya yakni merokok ,diet tidak sehat,aktifitas fisik,konsumsi sayur dan buah-buahan yang seimbang serta konsumsi minuman beralkohol.Pengendalian faktor risiko bagi yag belum memiliki faktor risiko,mengembalikan kondisi faktor risiko PTM menjadi normal atau mencegah terjadinya PTM bagi yang memiliki faktor risiko ataupun yang sudah menyandang Penyakit Tidak Menular. Strategi



pengendalian



Penyakit



Tidak



Menular



dilakukan



dengan



penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian PTM yang dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),kegiatan ini disebut dengan Pelayanan Terpadu (Pandu) Penyakit Tidak Menular.jadi Pandu PTM merupakan wujud program dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu,rutin dan periodik. Dengan demikian pandu PTM sangat kita perlukan dimana program ini dapat membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dini tentang faktor risiko penyakit tidak menular baik pada dirinya sendiri,keluarganya maupun orangorang yang ada dilingkungannya. C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Meningkatkan upaya kesehatan pencegahan dan pengendalian PTM yang mengutamakan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif serta paliatif yang bertujuan menurunkan angka kesakitan,kecacatan dan kematian.



2. Tujuan Khusus a. Terdeteksinya faktor risiko penyakit tidak menular oleh masyarakat sedini mungkin. b. Terselenggaranya penanganan faktor risiko penyakit tidak menular oleh masyarakat sesegera mungkin. c. Terselenggaranya kegiatan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular oleh masyarakat sesegera mungkin. d. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan penyakit tidak menular dan cara pencegahan dan pengendaliannya. D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN PROGRAM NO 1. 2.



3. 4. 5.



KEGIATAN POKOK Edukasi PTM pada Masyarakat Deteksi Dini Faktor Risiko PTM



RINCIAN KEGIATAN



Integrasi pengendalian PTM Penemuan kasus PTM



-Pembinaan kader posbindu PTM -Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian PTM Melakukan penemuan kasus PTM sedini mungkin melalui anamnesis,pemeriksaan fisik,pemeriksaan penunjang Penanganan kasus PTM sesegera mungkin melalui pelayanan pengobatan dan perawatan serta rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila diperlukan



Penanganan kasus PTM



Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai perilaku hidup sehat (PHBS) -Wawancara riwayat FR-PTM Individu dan Keluarga -Riwayat merokok -Aktifitas fisik -Makan sayur dan buah -Riwayat konsumsi alkohol -Pengukuran Tekanan Darah -PemeriksaanDarah(Gula Darah,cholesterol,asam urat) -Pengukuran BB (Berat Badan) -Tinggi Badan (TB) -Lingkar Perut (LP) -Pemeriksaan benjolan payudara -Gangguan pendengaran -Gangguan penglihatan



E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Penyuluhan



dan



sosialisasi



penyakit



tidak



menular



kepada



masyarakat.Penyampaian informasi kesehatan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat atau kelompok diwilayah kerja,materi sosialisasi tentang PTM dan perilaku hidup sehat dengan didukung alat bantu/media penyuluhan. 2. Deteksi dini dilakukan untuk menemukan faktor risiko PTM sedini mungkin terhadap individu atau kelompok yang beresiko atau tidak beresiko secara rutin.Kegiatan deteksi dini faktor risiko inindapat dilakukan,fasilitas pelayanan kesehatan ,masyarakat khusus/kelompok khusus melalui Posbindu.Kegiatan deteksi dini PTM dimasyarakat berupa timbang BB,pengukuran TB dan LP,pemeriksaan TD dan konseling. 3. Integrasi pengendalian PTM melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian PTM baik secara perorangan maupun kelompok dilakukan melalui Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) dengan



membentuk



dan



mengembangkan



Pos



Pembinaan



Terpadu



(Posbindu) PTM.Pada Posbindu PTM dapat dilaksanakan kegiatan deteksi dinio,monitoring dan tindak lanjut faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan dibawah pembinaan Puskesmas. 4. Penemuan kasus PTM sedini mungkin dengan cara anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 5. Penanganan kasus PTM sesegera mungkin melalui pelayanan pengobatan dan perawatan serta rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan bila diperlukan.



F. SASARAN Yang menjadi sasaran dalam program pelayanan terpadu penyakit tidak menular adalah masyarakat yang berumur 15 tahun keatas.



G. JADWAL KEGIATAN N O



KEGIATAN



1 2



Promosi Kesehatan Deteksi dini FRPTM Integrasai pengendalian PTM Penemuan kasus PTM Penanganan kasus PTM



3 4 5



J F M A A E A P N B R R



M JU J A S E NI U G E I L U P I S



ON D K O ES T V



H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN 



Kepala



Puskesmas



monitoring



pelaksanaan



kegiatan



dilakukan



oleh



penanggung jawab UKM. 



Evaluasi pelaksanaan kegiatan program penyakit tidak menular dilaksanakan setiap bulan dengan melaporkan hasil kepada Kepala Puskesmas dan melaporkan ke Dinas kesehatan Kabupaten Jomang melalui sistem pelaporan yang telah disepakati..



I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Langkah-langkah pengisian Charta : 1. Tentukan dahulu apakah orang yang diperiksa penderita DM atau tidak. 2. Tentukan kolom jenis kelamin (laki-laki pakai yang kiri dan perempuan pakai yang kanan) 3. Tentukan kolom status merokok (perokok dan bukan perokok) 4. Tentukan blok usia dengan memperhatikan lajur angka paling kiri (misalnya untuk usia 40-49 tahun pakai blok usia 40, 50-59 tahun pakai blok 50, usia 60-69 tahun pakai blok 60 dan usia 70-79 tahun pakai blok 70)



5. Tekanan



darah



(TD)



yang



digunakan



adalah



tekanan



darah



sistolik,perhatikan lajur angka paling kanan. 6. Tentukan kolom yang sesuai untuk kadar kolesterol Kolom



Nilai Kolesterol 154-192 193-230 231-269 270-307 >308



4 5 6 7 8



7. Titik temu antara kolom tekanan darah (TD) dan kolom kolesterol menentukan tingkat risiko. 8. Warna kotak menentukan besar risiko untuk mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah yang fatal dan non fatal dalam kurun waktu 10 mendatang.