38 0 114 KB
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI ( PPI ) PUSKESMAS SEI BAUNG TAHUN 2020
I.
PENDAHULUAN Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu puskesmas dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2013). Masyarakat
yang
menerima
pelayanan
kesehatan,
tenaga
kesehatan dan pengunjung di puskesmas dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi, baik karena berobat atau datang berkunjung ke puskesmas. ( Pedoman PPI Depkes RI, 2008). Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu program
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI
DI
PUSKESMAS SEI BAUNG PALEMBANG. II.
LATAR BELAKANG Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi agenda yang dibahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang ditimbulkan berdampak secara langsung sebagai beban ekonomi negara. Secara prinsip, kejadian HAIs sebenarnya dapat dicegah bila fasilitas pelayanan kesehatan secara konsisten melaksanakan program PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk
1
memastikan perlindungan kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan. Dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan sangat penting bila terlebih dahulu petugas dan pengambil kebijakan memahami konsep dasar penyakit infeksi. Puskesmas melayani pasien dengan beragam tindakan, Gambaran tersebut dapat dilihat dari jumlah pasien yang berobat di poli dan unit pelayanan Puskesmas. Pelayanan di poli dan unit tersebut apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi rawan terjadinya infeksi. Walaupun infeksi sangat jarang terjadi, namun Puskesmas memandang perlu untuk melaksanakan Kegiatan Pengumpulan, Pengolahan dan Pelaporan dari angka infeksi yang terjadi di unit dan poli pelayanan di Puskesmas. Karena dengan dilakukannya hal tersebut sangat bermanfaat untuk mengukur mutu pelayanan di Puskesmas untuk masa yang akan dating. Oleh karena itu perlu disusun kerangka acuan kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan agar terwujud pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalia ninfeksi di dalam fasilitas pelayanan kesehatan serta dapat melindungi masyarakat dan mewujudkan patient safety yang pada akhirnya juga akan berdampak pada efisiensi pada manajemen fasilitas pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas pelayanan. III.
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sehingga melindungi sumber daya manusia kesehatan, pasien dan masyarakat dari penyakit infeksi yang terkait pelayanan kesehatan Tujuan Khusus: 1. Meningkatkan
pengetahuan,
kemampuan
dan
keterampilan
staf
Puskesmas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi
2
2. Melindungi sumber daya manusia kesehatan dan masyarakat dari Penyakit
infeksi
terkait
pelayanan
kesehatan
atau
Healthcare
Associated Infection (HAIs) 3. Menurunkan angka kejadian Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection (HAIs) 4. Mencegah terjadinya resistensi terhadap antibiotik 5. Terlaporkannya kejadian infeksi yang terjadi di Puskesmas IV.
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO. 1.
KEGIATAN POKOK Perencanaan pendidikan dan
RINCIAN KEGIATAN Pengajuan sesuai dengan kebutuhan
pelatihan dasar PPI terutama bagi ketua dan anggota tim PPI Puskesmas 2.
Pelatihan dan sosialisasi
Pelaksanaan sesuai dengan
Pengendalian dan Pencegahan
perencanaan dan ketersediaan dana
Infeksi 3.
Sosialisasi dan pelatihan dasar PPI bagi seluruh staf Puskesmas
a.
Sosialisasi dan Pelatihan Hand
o Sosialisasi dan Pelatihan Hand
Hygiene kepada seluruh staf
Hygiene kepada seluruh staf
Puskesmas Basuki Rahmat
Puskesmas Basuki Rahmat o Sosialisasi / pelatihan ini berisi halhal yang harus dilakukan oleh petugas dalam menangani pasien dengan melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan di 5 waktu dengan 6 langkah. Sesuai standar WHO
b.
Sosialisasi hand hygiene kepada
Penyuluhan Hand Hygiene untuk ,
pengunjung, masyarakat atau
dikhususkan untuk keluarga dan
sasaran
pengunjung pasien yang melakukan pengobatan ataupun kontrol ke
3
puskesmas. Pelatihan ini dilakukan dengan metode kampanye hand hygiene yang dilakukan di ruang tunggu puskesmas c.
Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
o Pelatihan ini meliputi pengenalan berbagai macam APD yang harus dipakai untuk masing-masing unit kerja, cara pemakaian, cara melepas, serta kegunaannya. o Pelatihan ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi
d.
Pelatihan Kebersihan Ruangan
o Dilakukan secara berkala dan dititikberatkan pada cara kebersihan setiap ruangan meliputi ruang poli, kantor, laboratorium, farmasi dan ruang-ruang lain. o Sasaran pelatihan ini adalah petugas kebersihan
e.
Pelatihan tentang dekontaminasi alat
Pelatihan ini berisi cara pengelolaan
dan sterilisasi
alat kesehatan mulai dari dekontaminasi sampai dengan sterilisasi
f.
Sosialisasi KejadianTertusuk Jarum
Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis maupun staf non medis dalam hal kemungkinan kejadian tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian tersebut
g.
Sosialisasi etika batuk kepada
Sosialisasi ini dilakukan kepada
petugas dan pasien
pasien dan petugas mengenai etika batuk agar meminimalisir terjadi
4
penularan lewat droplet / udara h.
Pelatihan Pengelolaan Limbah /
Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh
Sampah
staf medis ataupun non medis serta cleaning service tentang penempatan sampah sesuai dengan standar pencegahan dan pengendalian Infeksi dan dipaparkan mulai proses pemilahan sampai dengan proses pemusnahan sampah/limbah
i.
Pelatihan Perawatan Luka
Pelatihan ini berisi tentang cara perawat melakukan perawatan luka secara benar dan sesuai dengan prinsip steril
4.
Surveilans HAIs
Pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus-menerus sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada pihakpihak yang berkepentingan secara berkala untuk digunakan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu tindakan pelayanan kesehatan.
5.
Perlindungan Kesehatan Karyawan
Programnya antara lain: Pemeriksaan berkala petugas
Pencegahan penularan infeksi terhadap petugas kesehatan
Penyediaan sarana kewaspadaan standar
Penatalaksanaan pasca luka tusuk benda tajam bekas pakai
5
6.
Monitoring
Melalui Infection Control Risk Assesment (ICRA), audit dan monitoring lainnya secara berkala
6
V.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. Pembentukan dan penetapan Tim PPI oleh Kepala Puskesmas 2. Penyusunan dan penetapan uraian tugas Tim PPI 3. Penyusunan rencana kerja Program PPI berkerjasama denganTim Mutu, termasuk Tim Keselamatan Pasien 4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja berkoordinasi dengan semua poli dan unit serta pengunjung Puskesmas 5. Monitoring dan evaluasi melalui ICRA 6. Semua rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan tata nilai Puskesmas.
VI.
SASARAN Seluruh staf Puskesmas dan semua masyarakat / sasaran terutama pengunjung Puskesmas, termasuk kegiatan luar gedung.
VII.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Jadwal menyesuaikan kondisi dan kebutuhan (terlampir)
VIII.
MONITORING,
EVALUASI
PELAKSANAAN
KEGIATAN
DAN
PELAPORAN Kegiatan monitoring program PPI yaitu melalui Infection Control Risk Assesment (ICRA), audit dan monitoring lainnya secara berkala. Audit PPI sangat penting karena PPI adalah untuk melihat kepatuhan petugas
kesehatan
dalam
pelaksanaan
PPI.
Tujuannya
untuk
meningkatkan mutu secara komprehensif dan menyeluruh dalam sistem pelayanan kesehatan di Puskesmas. Dengan PDCA Process ( Plan, Do, Check dan Action). Hasil audit dilaporkan menurut prosentase yang seharusnya disbanding seluruh jumlah item yang ditilik. Hasil diumpan-balikkan ke unit/focus area yang diaudit. Laporan berbentuk diagram atau grafik agar pesan yang ingin
7
ditampilkan mudah dipahami. Laporan disertai usulan tindakan terhadap masalah yang belum sesuai standar (Action).
IX.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Semua hasil pelaksanaan kegiatan Program PPI dicatat dan dilaporkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kepada Kepala Puskesmas untuk selanjutnya dievaluasi.
Palembang,
Januari 2020
Mengetahui Kepala Puskesmas
dr. Hj. Indrayati NIP : 196010151990032002
Ketua Tim PPI
dr. Hurriah Dewi Panjaitan NIP
:
197601072006042003
8
LAMPIRAN Jadwal Kegiatan Program PPI Tahun 2020
Tahun 2020 No 1
Kegiatan Pembentukan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
x
x
x
x
Tim dan pengesahan SK Tim PPI 2
Rapat tim PPI
x
x
3.
Perencanaan
x
x
x
4.
Sosialisasi
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
Program PPI 5.
Penyusunan Dokumen yang diperlukan
6
Pelaksanaan kegiatan PPI
7
Penyuluhan dan Pelatihan Hand Hygiene untuk staf Puskesmas
8
Penyuluhan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) untuk staf
9.
Penyuluhan Hand Hygiene untuk Pengunjung
10.
Sosialisasi
x
x
x 9
tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi untuk staf 12
Sosialisasi
x
x
x
x
Kejadian Tertusuk Jarum 13
Sosialisasi etika
x
x
x
x
batuk kepada petugas dan pasien 14
Sosialisasi
x
Pengelolaan Limbah /Sampah 15
Laporan dan
x
x
x
evaluasi kegiatan
Palembang,
2020
Mengetahui KepalaPuskesmas
Ketua Tim PPI
dr. RA. Emiria Umi Kalsum, M.Kes
dr. Hurriah Dewi Panjaitan
NIP : 198012272009032002
NIP : 197601072006042003
10