23 0 104 KB
KERANGKA ACUAN KERJA PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI PUSKESMAS MAJENANG 1
Pemerintah Kabupaten Cilacap Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap UPT Puskesmas Majenang 1 2016 KERANGKA ACUAN KERJA
PERTEMUAN PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN KARYAWAN PUSKESMAS MAJENANG 1 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
A. PENDAHULUAN Puskesmas
sebagai
salah
satu
sarana
kesehatan
yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu puskesmas dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2013). Masyarakat
yang
menerima
pelayanan
kesehatan,
tenaga
kesehatan dan pengunjung di puskesmas dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi, baik karena berobat atau datang berkunjung ke puskesmas (Pedoman PPI Depkes RI, 2008). Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu program Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Karyawan Puskesmas Majenang 1 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi. B. LATAR BELAKANG 1. Kemenkes No.382/menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya. 2. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
75/Menkes/2014 tentang Puskesmas. C. TUJUAN KEGIATAN Meningkatkan
pengetahuan,
kemampuan
dan
keterampilan
sumber daya manusia, tentang pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga dapat melindungi tenaga kerja dan masyarakat dari penularan penyakit infeksi.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
2
1. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi Pelatihan ini dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kerja pokja III Tim Akreditasi Puskesmas Majenang 1, dalam pelatihan ini dipaparkan tentang pencegahan pengendalian infeksi. 2. Penyuluhan dan Pelatihan Hand Hygiene Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam
menangani
pasien
tanpa
mengetahui
terlebih
dahulu
diagnosanya, petugas harus melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci tangan 6 langkah sesuai standar WHO harus diajarkan kepada seluruh karyawan, mulai dari teori sampai mendemonstrasikannya. 3. Pelatihan Pengelolaan Limbah/Sampah Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta cleaning service tentang penempatan sampah sesuai dengan standar pencegahan dan pengendalian Infeksi dan dipaparkan mulai
proses
pemilahan
sampai
dengan
proses
pemusnahan
sampah/limbah. 4. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) Pelatihan ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi. Pelatihan ini meliputi pengenalan berbagai macam APD yang harus dipakai untuk masing-masing unit kerja, cara pemakaian, cara melepas, serta kegunaannya. 5. Pelatihan Pemasangan Inta Vena Line Pelatihan ini berisi mengenai cara pemasangan infus yang benar, sehingga meminimalkan terjadinya komplikasi. Dalam pelatihan ini juga akan disampaikan apa yang dimaksud dengan phlebitis, tanda dan gejalanya, dan penanganannya. 6. Penyuluhan Hand Hygiene untuk Pengunjung Hand hygiene tidak hanya dibudayakan pada petugas, tetapi juga kepada seluruh keluarga pasien dan pengunjung puskesmas. Pelatihan ini dikhususkan untuk keluarga dan pengunjung pasien yang melakukan pengobatan ataupun kontrol ke puskesmas. Pelatihan ini dilakukan dengan metode kampanye hand hygiene yang dilakukan di lobi, pintu masuk puskesmas .
3
7. Pelatihan Perawatan Luka Pelatihan ini berisi tentang cara perawat melakukan perawatan luka secara benar dan sesuai dengan prinsip steril. 8. Pelatihan Kebersihan Ruangan Pelatihan ini dilakukan secara berkala dan dititkberatkan pada cara
kebersihan
setiap
ruangan
meliputi
ruang
poli,
kantor,
laboratorium, farmasi dan ruang-ruang lain. Sasaran pelatihan ini adalah petugas kebersihan. 9. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi Pelatihan ini berisi cara pengelolaan alat kesehatan mulai dari dekontaminasi sampai dengan sterilisasi. 10. Sosialisasi Kejadian Tertusuk Jarum Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis maupun staf non medis dalam hal kemungkinan kejadian tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian tersebut. E. METODE MELAKSANAKAN KEGIATAN SECARA KUANTITATIF 1. Persiapan software: PENANGGUNGJAWA
URAIAN
B Sri wahyuni S.KM
Kebijakan Kepala Puskesmas dan dukungan seluruh karyawan dan pasien/pengunjung
dr. Lukman hakim
a. Melengkapi prosedur pelayanan keperawatan b. Mengusulkan peralatan non medis c. Mengusulkan pelatihan
dr. Lukman Hakim
Menyelenggarakan pelatihan
Dewi
Melengkapi sarana prasarana
4
2. Persiapan hardware: URAIAN Ruangan
Menggunakan ruang pertemuan
Alat kesehatan
Peralatan yang dibutuhkan
KET
a. Peralatan Intravena b. Handrub, washtafel, dan gloves c. Alat sterilisasi d. Ember e. Dll Alat
non
kesehatan/
a. Meja b. Kursi
mebelair Sarana Prasarana
a. LCD Monitor b. Sound system
F. SASARAN/TARGET YANG INGIN DICAPAI 1. Terpenuhinya sarana prasarana pelayanan untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Puskesmas MAJENANG 1 dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan patient safety. 2. Terlaksananya kegiatan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang multidisiplin antar profesi dan bekerja secara interdisiplin. G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Pelatihan Pengendalian dan Pencegahan Infeksi bagi karyawan puskesmas hari Kamis, tanggal 27 oktober 2016. 2. Penyuluhan Hand Hygiene untuk Pengunjung dilaksanakan setiap hari Senin dengan demonstrasi atau pemutaran video. H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA 1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan melalui minlok.
5
2. Pelaporan Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap bulan berdasarkan
masing-masing
kegiatan
yang
dilakukan.
Laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Tim Mutu PPI puskesmas setiap bulan dan ditujukan kepada Kepala Puskesmas. I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN 1. Pencatatan Pada
setiap
kegiatan
dalam
upaya
pencegahan
dan
pengendalian infeksi yang dilakukan, ada beberapa hal yang harus didokumentasikan seperti: a. Kerangka Acuan Kegiatan b. Materi c. Undangan d. Daftar hadir e. Laporan hasil kegiatan f. Dokumentasi (foto) kegiatan 2. Pelaporan Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan (maksimal 1 minggu setelah kegiatan berlangsung) dan dilaporkan kepada kepala Puskesmas setiap 1 bulan sekali. 3. Evaluasi Kegiatan Evaluasi pelaksanaan program dilakukan 1 tahun sekali dengan cara melihat seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum dilakukan beserta hambatan pelaksanaan kegiatan. J. RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA Rincian biaya yang dibutuhkan adalah sbb: 1. Biaya peningkatan kualitas SDM PPI, Perawat dan tim yang terlibat dalam pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. 2. Biaya persiapan sarana prasarana lainnya. 3. Anggaran biaya tersebut diupayakan dapat diperoleh dari dana operasional puskesmas melalui APBD.
6
K. PENUTUP Dengan mempertimbangkan kebutuhan anggaran dan biaya serta manfaatnya bagi puskesmas maka kegiatan ini diharapkan dapat terlaksana sesuai yang diharapkan. Mengetahui Kepala Puskesmas Majenang 1
Ketua Tim Mutu PPI Puskesmas Majenang 1
Sri Wahyuni, SKM. NIP. 19671209 199103 2 005
dr. Lukman Hakim
Majenang, 8 Oktober 2016
7
No : Lamp : Hal : Kerangka Acuan Pertemuan Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Karyawan Puskesmas Majenang 1 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Kepada Yth, Kepala Puskesmas Majenang 1 Di Majenang Menindaklanjuti disposisi Kepala Puskesmas Majenang 1 terkait dengan permohonan pelaksanaan Pertemuan Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Karyawan Puskesmas Majenang 1 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi hari Senin, tanggal 27 Oktober 2016 Bersama
ini
kami
sampaikan
kerangka
acuan
Pertemuan
Peningkatan Pengetahuan Dan Ketrampilan Karyawan Puskesmas Majenang 1 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Program ini
ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan petugas dalam mencegah dan mengendalikan penyakit infeksi. Fokus pertama dilakukan dengan mengoptimalkan pendidikan dan pelatihan Hand Hygiene. Hasil evaluasi sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan sesuai standar dalam Kemenkes No.382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya. Demikian penyampaian kami, dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat terwujud. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Ketua Tim Mutu Puskesmas Majenang 1
drg. Ratna Widi Aningsih Tembusan : 1. Kepala Puskesmas Majenang 1
8