6 0 104 KB
KASUS ARITMIA GAWAT DARURAT DI RUANG IGD D I S U S U N OLEH : KELOMPOK : 1 Christima Rajaguguk
Kamila
Hafni Sri Meishito
Sona Harahap
Hesti hesturini
Triaman Zega
Veronika bago Dosen Pengampu : Ns. Zuliawati S.Kep, M.Kep
INSTITUTE KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN T.A 2020
KASUS ARITMIA Tn. B 50 thn, 2 bulan tidak bisa lagi ke pasar karena kedua kakinya bengkak.Menurutnya, kurang lebih 1 tahun belakangan ini Tn. B semakin sering mengalami nyeri dada dan pusing pasien juga mengeluh sesak nafas dan kadang disertai batuk berdahak.Pasien juga mempunyai rwayat hipertensi dan jarang memeriksakan diri.Pada pemeriksaan TD:150/110 MmHg irama jantung tidak teratur dan pasien mengalami sianosis. Dan hasil dari foto dada adalah adanya pembesaran bayangan jantung.
LAPORAN TINDAKAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT Nama Pasien : Tn, B Umur
: 50 thn
Tanggal Lahir : 16 oktober 2014 1. Diagnosa Medis : Aritmia 2. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Pemasangan EKG dan memonitoring EKG 3. Primary Survey AirWay
: saluran pernafasan pasien dihalangi oleh sputum
Breathing
: inspeksi : pola nafas cepat/sesak, pengembangan dada tidak simetris Palpasi : tidak ada bunyi krepitasi Perkusi : hipersonor Auskultasi : mengi
Circulation : TD : 150/110 mmhg, HR: 70x/menit, RR: 37x/menit, T: 36,5 Disability :
GCS: 13 Pupil responya bagus terhadap cahaya
Exposure : Berikan ruangan yang cukup hanfat jika pasien kedinginan
Data penting :
Subjektif :
Pasien mengatakan nyeri pada dada
Pasien mengatakan sering mengalami pusing
Pasien mengatakan sering mengalami sesak nafas
Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi
Objektif
TD: 150/110 mmhg, HR: 70x/menit, RR: 37x/menit, T: 36,5
Irama jantung terdengar tidak teratur
Pasien terlihat mengalami sianosis
Pola nafas pasien sangat cepat
Suara jantung hipersonor
Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan kontraktilitas miokardium
Tujuan dan Kriteria hasil : Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam Kriteria hasil : mempertahankan/ meningkatkan curah jantung adekuat
Intervensi Keperawatan : Pantau tanda-tanda vital Tentukan tipe aritmia dan catat irama
Prinsip-prinsip tindakan dan rasional : Untuk mengetahui adanya gangguan curah jantung Untuk mengetahui intervensi selanjutnya
Bahaya-bahaya yang mungkin muncul terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahanya
Bahaya yang mungkin muncul kehilangan kesadaran dan cara pencegahanya pantau selalu TTV dan tingkat kesadaranya
Hasil yang didapat Subjektif :
Pasien mengatakan sekarang lebih mudah untuk bernafas
Pasien mengatakan nyeri dada berkurang Objektif :
Irama jantung px mulai terlihat teratur
TD: 130/70 mmhg, HR: 65x/menit, RR: 27x/menit, T: 35,5
TEORI ARITMIA 1. Pengertian Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis ( Doenges, 1999). 2. Etiologi Penyebab dari aritmia jantung biasanya satu atau gabungan dari kelainan berikut ini dalam sistem irama-konduksi jantung: 1. Irama abnormal dari pacu jantung 2. Pergeseran pacu jantung dari nodus sinus kebagian lain dari jantung 3. Blok pada tempat-tempat yang berbeda sewaktu menghantarkan implus melalui jantung 4. Jalur hantaran implus yang abnormal melalaui jantung 5. Pembentukan yang spontan dari implus abnormal pada hamper semua bagian jantung 6. Beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan aritmia adalah peradangan jantung misalnya demam reumatik 7. Gangguan sirkulasi koroner 8. Gangguan keseimbanagan elektrolit 9. Gangguan pada pengaturan susunan saraf autoimun yang mempengaruhi kerja dan irama jantung 10. Gangguan metabolik(asidosis, alkalosis) 11. Gangguan irama jantung akibat gagal jantung 12. Gangguan irama jantung karena kamiopati atau tumor jantung
3. Manifestasi klinis a. perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi) nadi mungkin tidak teratur, defisit nadi, bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun, kulit pucat, sianosis, edema. b. sinkop, pusing berdenyut, sakit kepala, bingung, perubahan pupil c. nyeri di dada ringan sampai berat, dapat hilang atu tidak dengan obat antiangin, gelisah d. nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan/ kedalaman pernafasan, bunyi nafas tambahan( ronki, mengi) e. demam, kemerahan kulit ( reaksi obat), inflamasi 4. Klasifikasi Pada umumnya, aritmia dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu: a. Gangguan pembentukan imflus
gangguan pembentukan imflus di sinus takikardi sinus, aritmia sinus, bradikardi sinus
gangguan pembentukan imflus di artria takikardi atrial, gelepar atria
b. Gangguan penghantaran imflus blok sino atrial, blok intraventikuler
5. Pemeriksaan penunjang EKG Monitor holter Foto dada Pemeriksaan tyroid 6. Penatalaksanaan Terapi medis yaitu : pemberian obat-obatan Terapi mekanis mencakup kardioversi, kardioveter, dan terapi pacemaker